Anda di halaman 1dari 22

Etika

Diskriminasi
Pekerjaan
Presented By:
Aisyah
ETIKA DISKRIMINASI
PEKERJAAN
01 02
Sifat Diskriminasi Tingkat Diskriminasi
Pekerjaan

03 04
Diskriminasi: Utilitas, Tindakan Afirmatif
Hak, dan Keadilan
1. SIFAT DISKRIMINASI PEKERJAAN
• American Broadcasting Company (ABC) melakukan
ABC eksperimen melamar pekerjaan oleh seorang pria dan wanita 
Chris dan Julie

• Chris dan Julie sama-sama berambut pirang, ramping dan


Chris & Julie berpakaian rapi, membawa resume yang sama persis dan
berpengalaman di bidang manajerial.

Perusahaan 1 • Julie  lowongan yang tersedia adalah penerima telepon


• Chris  ditawari pekerjaan manajemen

•Julie  diberikan ujian mengetik, ditawarkan pekerjaan sebagai

Perusahaan 2 resepsionis dengan gaji $6/jam


• Chris  diberikan ujian kecakapan, ditawarkan pekerjaan sebagai
manajer dengan gaji $300-$500 seminggu
DISKRIMINASI PEKERJAAN
Arti dasar diskriminasi:
Membedakan satu objek dari objek lainnya, suatu
tindakan yang secara moral adalah netral dan tidak
dapat disalahkan.

Diskriminasi Dalam Istilah Modern:


secara moral tidak
netral,

biasanya mengacu pada tindakan


membedakan seseorang dari orang
lain,
bukan berdasarkan keunggulan yang dimiliki,
namun berdasarkan prasangka atau berdasarkan
sikap-sikap yang secara moral tercela.
Tiga Elemen Dasar Diskriminasi Dalam
Ketenagakerjaan
• Keputusan yang merugikan seorang pegawai atau lebih, karena bukan
didasarkan pada kemampuan yang dimiliki.
1

• Keputusan yang sepenuhnya (atau sebagian) diambil berdasarkan


prasangka rasial atau seksual, stereotipe yang salah, atau sikap lain yang
2 secara moral tidak benar

• Keputusan yang memiliki pengaruh negatif atau merugikan pada


kepentingan-kepentingan pegawai
3
Bentuk-Bentuk Diskriminasi

Aspek Kesengajaan (tidak


Aspek institusional (tidak sengaja)
terinstitusinalisasikan)
Bentuk-Bentuk Diskriminasi
 Pertama, tindakan diskriminasi mungkin merupakan bagian dari perilaku terpisah dari seseorang yang
dengan sengaja dan dan sadar melakukan diskriminasi karena adanya prasangka pribadi.

 Kedua, tindakan diskriminasi mungkin merupakan bagian dari perilaku rutin dari sebuah kelompok yang
terinstitusionalisasi, yang dengan sengaja dan sadar melakukan diskriminasi berdasarkan prasangka
pribadi para anggotanya.

 Ketiga, tindakan diskriminatif mungkin merupakan bagian dari perilaku yang terpisah (tidak
terinstitusional) dari seseorang yang secara tidak sengaja dan tidak sadar melakukan diskriminasi
terhadap orang lain karena dia menerima dan melaksanakan praktik-praktik dan stereotipe tradisional dari
masyarakatnya.

 Keempat, kegiatan diskriminatif mungkin merupakan bagian dari rutinitas sistematis dari organisasi
perusahaan atau kelompok yang secara tidak sengaja memasukkan prosedur-prosedur formal yang
mendiskriminasikan kaum perempuan atau kaum minoritas.
2. Tingkat diskriminasi
Diskriminasi muncul apabila terdapat proporsi yang tidak seimbang atas
anggota kelompok tertentu yang memegang jabatan yang kurang diminati dalam
suatu institusi tanpa mempertimbangkan referensi ataupun kemampuan mereka.

 Perbandingan penghasilan rata-rata


Perbandingan penghasilan penghasilan memberikan indikator paling sugestif atas
didiskriminasi. Perbandingan penghasilan terjadi antara keluarga kulit putih dengan
keluarga dari kaum minoritas, dan juga antar gender.
 Perbandingan kelompok penghasilan terendah
Kelompok penghasilan paling rendah menurut statistik berkorelasi dengan ras dan jenis
kelamin.
2. Tingkat diskriminasi
 Perbandingan dengan pekerjaan yang diminati
Pada semua kelompok pekerjaan besar, persentase pria kulit putih yang memiliki pekerjaan
dengan gajih yang lebih tinggi juga lebih besar, sementara kaum minoritas dan perempuan
sebagian besar memiliki pekerjaan dengan gajih kecil dan kurang diminati.

Argumen yang menentang diskriminasi secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
a)      Argumen utilitarian, yang menyatakan bahwa diskriminasi mengarahakan pada
penggunaan sumber daya manusia tidak secara efisien.
b)      Argumen hak, yang menyatakan bahwa diskriminasi melanggar hak asasi manusia.
c)      Argumen keadilan, yang menyatakan bahwa diskriminasi mengakibatkan bocornya
perbedaan  distribusi keuntungan dan beban dalam masyarakat
3. DISKRIMINASI : UTILITAS,
HAK, DAN KEADILAN
Argumen yang menentang diskriminasi secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

a. Utilitas
Argumen yang menentang diskriminasi rasial dan seksual didasarkan pada gagasan bahwa produktivitas
masyarakat akan optimal jika pekerjaan diberikan dengan berdasarkan kompetensi (atau “kebaikan”).
Pekerjaan – pekerjaan yang berbeda, memerlukan keahlian dan sifat kepribadian yang bebeda jika kita ingin
agar semuanya seproduktif mungkin.

Akan tetapi, argumen utilitarian ini dihadapkan pada dua keberatan, yaitu:
Jika argumen ini benar, maka pekerjaan haruslah diberikan dengan dasar kualifikasi yang berkaitan dengan
pekerjaan, hanya jika hal tersebut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Argumen utilitarian juga harus menjawab tuntutan penentangnya yang menyatakan bahwa masyarakat secara
keseluruhan akan memperoleh keuntungan dari keberadaan bentuk–bentuk diskriminasi seksual tertentu.
b. Hak
Argumen non- utilitarian yang menentang diskriminasi rasial dan seksual salah satunya
menyatakan bahwa diskriminasi salah karena hal tersebut melanggar hak moral dasar manusia.
Prinsip dari teori Kant berarti, masing – masing individu memiliki hak moral untuk
diperlakukan sebagai seorang yang merdeka dan sejajajr dengan semua orang lain, dan bahwa
semua individu memiliki kewajiban moral korelatif untuk memperlakukan satu sama lain
sebagai individu yang merdeka dan sederajat.

Tindakan diskriminasi meanggar prinsip ini dalam dua cara, yaitu:


• Pertama, diskriminasi didasarkan pada keyakinan bahwa suatu kelompok tertentu
dianggap lebih rendah dibandingkan kelompok lain.
• Kedua, diskriminasi menempatkan kelompok yang terdiskriminasi dalam posisi social dan
ekonomi yang rendah.
c. Keadilan
Kelompok argumen non-utilitarian kedua melihat diskriminasi sebagai
pelanggaran atas prinsip-prinsip keadilan. Menutup kesempatan bagi kaum minoritas
untuk menuduki posisi-posisi tertentu dalam sebuah lembaga sehingga otomatis
berarti mereka tidak memperoleh kesempatan yang sama dengan orang lain.

Diskriminasi dalam pekerjaan adalah salah karena ia melanggar prinsip dasar


keadilan dengan cara membedakan orang-orang berdasarkan karakteristik-
karakteristik tertentu (ras atau jenis kelamin) yang tidak relevan dengan tugas yang
harus dilaksanakan.
PRAKTIK DISKRIMINASI
Diantara tindakan tindakan–tindakan yang dianggap diskriminatif adalah sebagai berikut :
1. Rekrutmen. Perusahaan – perusahaan yang sepenuhnya bergantung pada referensi verbal
para pegawai saat ini dalam merekrut pegawai baru cenderung merekrut pegawai dari
kelompok ras dan seksual yang sama dengan yang terdapat dalam perussahaan.

2. Screening (seleksi). Kualifikasi pekerjaan dianggap diskriminatif jika tidak relevan dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Wawancara kerja juga akan diskriminatif jika
pewawancara mendiskualifikasi calon pegawai dengan berdasarkan stereotype seksual atau
rasial.
PRAKTIK DISKRIMINASI
3. Kenaikan Pangkat. Proses kenaikan pangkat, kemajuan kerja, dan transfer dikatakan
diskriminatif jika perusahaan memisahkan evaluasi kerja pria kulit putih dengan pegawai
perempuan dan pegawai dari kelompok minoritas. System senioritas dikatakan diskriminatif
jika diskriminasi masa lalu tidak memungkinkan pegawai perempuan atau minoritas untuk
memperoleh jabatan yang lebih tinggi dalam jenjang karier.
4. Kondisi Pekerjaan. Pemberian gaji dikatakan diskriminatif jika diberikan dalam jumlah
yang tidak sama untuk orang- orang yang melaksanakan pekerjaan yang pada dasarnya
sama.
5. PHK. Memecat pegawai berdasarkan pertimbangan ras dan jenis kelamin jelas merupakan
diskriminasi. Bentuk diskriminasi lainnya adalah kebijakan pemutusan hubungan kerja.
PELECEHAN SEKSUAL
Meskipun cukup sering terjadi, namun pelecehan seksual masih sulit didefinisikan,
dikendalikan, dan dicegah. Pada tahun 1978, Equal Employment Opportunity
Commission memublikasikan serangkaian “pedoman” untuk mendefinisikan
pelecehan seksual dan menetapkan apa yang menurut mereka sebagai tindakan
yang melanggar hukum. Lebih jauh lagi, pedoman tersebut menyatakan bahwa
pelecehan seksual adalah dilarang dan bahwa pengusaha atau perusahaan
bertanggung jawab atas semua tindakan pelecehan seksual yang dilakukan para
pegawai, dan tidak masalah apakah tindakan tersebut “dilarang oleh perusahaan”.
DILUAR RAS JENIS KELAMIN: KELOMPOK LAIN

Diluar ras dan jenis kelamin juga terdapat berbagai diskriminasi terhadap kelompok lain. Yaitu
diantaranya:
◦ Diskriminasi terhadap pegawai yang lebih tua berdasarkan usia
◦ Penderita cacat
◦ Prefensi seksual yang tidak lazim
◦ Kaum gay dan transeksual
◦ Tenaga kerja yang kelebihan berat badan
◦ Penderita AIDS
4. TINDAKAN AFIRMATIF

Untuk menghapus pengaruh- pengaruh diskriminasi masa lalu banyak perusahaan yang melaksanakan
program-program tindakan afirmatif yang dimaksudkan untuk mencapai distribusi yang lebih representatif
dalam perusahaan dengan memberikan preferensi pada kaum perempuan dan kelompok minoritas. Inti dari
program tindakan afirmatif adalah sebuah penyelidikan yang mendetail (analisis utilisasi) atas semua
klasifikasi pekerjaan besar dalam perusahaan.

Kritik terhadap tindakan afirmatif, bahwa dalam upaya memperbaiki kerugian akibat diskriminasi
masa lalu, program program itu sendiri juga menjadi diskriminatif, baik rasial maupun seksual.
Argumen untuk membenarkan program afirmatif tersebut:
a.Tindakan Afirmatif Sebagai Kompensasi
Argumen-argumen yang mendukung tindakan afirmatif, sebagai salah satu
bentuk kompensasi, didasarkan pada konsep keadilan kompensatif, yaitu
mengimplikasikan bahwa seseorang wajib memberikan kompensasi terhadap
orang-orang yang dirugikan secara sengaja. Namun kelemahan pada argumen
ini yaitu, prinsip ini mensyaratkan kompensasi hanya dari individu individu
yang secara sengaja merugikan orang lain, dan memberikan kompensasi hanya
pada individu-individu yang dirugikan. Singkatnya, program tindakan afirmatif
tidak adil karena pihak yang memperoleh keuntungan dari program ini bukanlah
individu-individu yang dirugikan di masa lalu, dan orang-orang yang harus
membayar ganti rugi juga bukan individu yang melakukan tindakan tersebut.
b. Tindakan Afirmatif Sebagai Instrumen untuk Mencapai Tujuan Sosial

Rangkaian argumen ini didasarkan pada gagasan, program- program tersebut secara
moral merupakan instrument yang sah untuk mencapai tujuan-tujuan yang secara
moral juga sah. Para penentang argumen ini menyatakan bahwa program tindakan
afirmatif tidak adil karena mendistribusikan keuntungan dengan berdasarkan kriteria
yang tidak relevan seperti ras, maka kaum utilitarian bisa menjawab bahwa
kebutuhan, bukan ras, merupakan kriteria untuk mendistribusikan keuntungan dari
program afirmatif.
1. Penerapan Tindakan Afirmatif dan Penanganan keberagaman
Selain ras dan jenis kelamin kriteria lain juga perlu dipertimbangkan saat mengambil
keputusan dalam program tindakan afirmatif, yaitu diantaranya:
◦ Jika hanya kriteria ras dan jenis kelamin yang digunakan, hal ini akan mengarahkan
pada perekrutan yang tidak berkualifikasi dan mungkin akan menurunkan
produktifitas
◦ Banyak pekerjaan yang memiliki pengaruh-pengaruh penting pada kehidupan orang
lain.
◦ Para penentang menyatakan bahwa program tindakan afirmatif, jika dilanjutkan, akan
membuat Negara kita menjadi Negara yang lebih diskriminatif.
2. Gaji yang Sebanding untuk Pekerjaan yang Sebanding
Program tindakan afirmatif dimaksudkan untuk menambah proposi perempuan
dalam jabatan-jabatan di mana mereka kurang terwakili, namun tidak menyinggung
masalah gaji dalam jabatan tersebut ingin diperoleh kaum perempuan. Program nilai
sebanding yang diusulkan dimaksudkan untuk mengatasi masalah gaji rendah.
Program nilai sebanding tidak berusaha menempatkan lebih banyak pegawai
perempuan dalam jabatan-jabatan dengan gaji yang lebih tinggi. Akan tetapi,
berusaha memberikan gaji yang lebih tinggi bagi bpegawai perempuan dalam
pekerjaan mereka saat ini. Program nilai sebanding dalam perusahaan dimaksudkan
untuk menyesuaikan gaji dari kedua jenis pekerjaan ini agar menjadi kurang lebih
sama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai