TINJAUAN PUSTAKA
A. Coliform
digunakan sebagai indikator adanya kontaminasi feses manusia dan hewan serta
kelompok yaitu kelompok Coliform fekal dan Coliform non-fekal. Coliform fekal
adalah bakteri yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas, jenis
berbentuk batang, Gram negatip, berukuran 2,4 µ x 0,4 sampai 0,7 µ, tidak
memiliki kapsul dan tidak berspora, bersifat anaerob fakultatif artinya dapat hidup
bakteri flora normal yang hidup disaluran pencernaan manusia dan mamalia. E.
coli menjadi patogen yaitu dapat menimbulkan penyakit jika jumlah bakteri ini
dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus. Penyakit yang
ditimbulkan oleh E. coli tergantung pada lokasi infeksi dan tidak dapat dibedakan
dengan gejala infeksi seperti yang disebabkan oleh jenis bakteri lain, sebahagian
besar lokasi infeksi terjadi disaluran pencernaan sehingga menyebabkan diare, ada
beberapa lokasi menjadi tempat penyakit yang disebabkan E. coli yaitu pada
tanaman yang telah mati, jenis bakteri Coliform non-fekal yaitu Citrobacters sp.,
6
7
Enterobacter sp., dan Serratia sp. Morfologi Coliform yaitu bakteri bentuk
batang, Gram negatip, tidak berspora, bersifat aerob atau fakultatif anaerob, dapat
sebagai sumber karbon dan menghasikan asam dan gas pada suhu 37°C. Coliform
ada yang bersifat patogen pada saluran usus manusia yaitu dapat menyebabkan
B. Buah
dan kematangan sehingga dapat dikonsumsi. Buah banyak diketahui sebagai menu
pencuci mulut (dessert). Kandungan utama terdapat pada buah yaitu air, vitamin,
mineral, serat, antioksidan, dan karbohidrat. Manfaat konsumsi buah secara rutin
yaitu berat badan terkontrol, tubuh lebih segar dan energik, mencegah penyakit
tertentu, membuat tubuh terlihat lebih langsing, memperkuat sistem imunitas, dan
Permukaan buah ada yang keras dan lunak. Buah dengan tekstur kulit
salah satu jenis buah berkulit lunak yaitu strawberi, belimbing dan tomat. Kulit
buah dapat bersumber dari selama proses budidaya hingga setelah panen, mulai
dari tanaman yang buahnya dekat dengan tanah, pengunaan pupuk kandang, air
yang digunakan selama proses budidaya tercemar oleh kotoran manusia atau
hewan, kerusakan permukaan buah sebelum atau selama dan sesudah panen, jeda
waktu antara panen dan pencucian, kondisi penyimpanan buah dan transportasi
yang tidak baik setelah panen dan sebelum pengolahan (Leon et al., 2009).
Kontaminasi juga dapat terjadi pada buah yang digunakan pedagang jus.
higensanitasi. Penjamah adalah seorang tenaga kerja yang menangani mulai dari
alat yang digunakan dan suhu penyimpanan buah. Penanganan buah yaitu suatu
kegiatan yang dilakukan oleh penjamah baik dalam proses pemilihan buah seperti
memilih buah dalam kondisi kotor, mencuci buah dengan menggunakan air yang
sama pada saat mencuci buah lainnya, penjamah menggaruk-garuk rambut, kulit,
hidung ataupun bagian anggota tubuh lainnya sebelum memegang buah. Alat
yang digunakan seperti pisau digunakan untuk memotong selain memotong buah,
dan faktor terakhir adalah suhu penyimpanan buah, buah yang dijajakan dietalase
Komposisi CCA terdiri dari pepton, sodium klorida, sodium dihidrogen phospat,
berfungsi sebagai zat penghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan sebagian
media CCA membentuk koloni berwarna biru violet. Bakteri Coliform hanya
merah jambu pada media CCA. Bakteri non Coliform tidak memiliki enzim β-
D. Higiensanitasi
cara memelihara dan melidungi kebersihan seperti mencuci tangan dengan air
membersihkan etalase, mencuci peralatan seperti pisau, sendok, gelas, dan blender
serta membuang bagian buah yang rusak untuk melindungi hasil olahan secara
1. Pemilihan Buah
Kualitas bahan yang baik dapat dilihat dari ciri-ciri fisik dan mutunya
dalam hal bentuk seperti kesegaran bahan baku, warna, bau dan lainnya. Ciri-ciri
buah-buahan yang baik yaitu : a. keadaan fisiknya baik, isinya penuh, dinding luar
11
buah utuh, tidak rusak atau kotor. b. tidak berbau busuk atau bau yang tidak segar
lainnya. c. tidak ada cairan lain selain getah aslinya (Nadanti, 2015).
2. Penjamah
menutup luka dengan pelindung kedap air seperti plester atau sarung tangan
tangan dengan air mengalir setiap hendak menangani bahan yang akan diolah. e.
merokok, mengaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut dan bagian anggota
3. Penyimpanan Buah
Buah yang digunakan dalam proses produksi harus disimpan dengan baik.
penyimpanan, beberapa cara menyimpan buah yang baik adalah disimpan pada
suhu sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung (Keener, 2009).
menjadi bahan siap santap. Tempat pengolahan jus buah harus memenuhi standart
produksi, beberapa hal yang terpenting dalam persiapan tempat pengolahan adalah
: a. Meja peracikan tempat pengolahan jus harus kuat dan tahan terhadap goresan
12
agar bekas irisan tidak masuk kedalam produk olahan. b. Tempat pengolahan
bebas dari lalat dan tikus. Lalat dan tikus adalah salah satu penyebab kontaminasi
yang cukup potensial. d. Etalase yang digunakan harus bersih dan tidak kotor.
mulai dari alat yang digunakan selama proses pengolahan seperti sendok, pisau,
5. Tempat Berdagang
tempat penjual jus yang baik harus ditunjang oleh kondisi sarana sanitasi yang
baik. Sarana tersebut yaitu tersedianya air bersih yang mencukupi, tempat
pembuangan sampah yang memadai. Syarat tempat sampah harus kuat, tidak
yang terdapat pada buah akibat adanya kontaminasi kotoran manusia dan hewan.
Metode hitung jumlah koloni yaitu jika sel bakteri yang hidup diisolasi pada suatu
media agar, maka sel bakteri akan berkembang biak sehingga membentuk koloni
yang dapat dilihat dan dapat dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop
13
atau nama lainnya yaitu Colony Forming Unit (CFU). Metode perhitungan jumlah
kuman ada dua antara lain metode cawan tuang dan metode cawan sebar
(Sperling, 2007)
Metode cawan tuang atau pour plate yaitu teknik yang digunakan untuk
agar cair bersuhu 47-50°C dengan stok kultur bakteri. Metode permukaan atau
media padat dengan cara meratakan suspensi menggunakan hockey stick atau L-
rod pada permukan media agar, teknik cawan permukaan/spread plate merupakan
teknik paling sensitif untuk menghitung jumlah mikroba karena suspensi mikroba
tidak terpapar pada media agar cair bersuhu 47-50°C yang dituang ke cawan petri,
dilakukan secara manual yaitu dengan cara pengenceran bertingkat, tujuan dari
yang digunakan untuk menghitung kuman pada buah di pedagang jus dilakukan
penambahan zat-zat tertentu pada media selektif, bakteri yang dicari dapat