Anda di halaman 1dari 4

Nama : Iputu Bayu Krisna Priastawan

Nim : 20210801345
Sistem Operasi, sesi-5
Resume jurnal sesi-5

Judul jurnal Penjadwalan algoritma CPU


Nama jurnal Sistem operasi
Referensi Abdulrazaq Abdulrahim, Abraham naghizadeth, “operating system
concepts and techniques”
Tahun 2014, 2013.
Penulis Nixon erzed, dan penulis lainnya : Abraham.
Riviewer Iputu bayu krisna priastawan
Pembahasan dan Dalam pemroses tunggal, hanya satu proses yang dapat dijalankan
rangkuman. pada saat tertentu, sedangkan yang lain harus menunggu CPU bebas
dan dijadwal ulang. Multiprogramming merupakan cara untuk
menjalankan proses setiap waktu sehingga memaksimalkan
penggunaan CPU. penjadwalan merupakan salah satu fungsi dasar dari
sistem operasi. Hampir semua sumber daya komputer dijadwalkan
sebelum digunakan.

CPU i/o Burst Cycle.


Penjadwalan CPU tergantung dari observasi proses-proses.
Pengeksekusian proses terdiri putaran eksekusi CPU dan Waiting i/o.
eksekusi proses dimulai dari CPU Burst, yaitu diikuti oleh i/o burst
kemudian diikuti CPU burst lainnya lalu i/o burst lainnya dan terus
seperti itu.
Penjadwalan CPU.
Ketika CPU mengalami waktu idle, sistem operasi harus memilih
salah satu proses untuk masuk kedalam antrian yang akan untuk
dieksekusi. Secara pemilihan dilakukan oleh penjadwalan dalam
jangka pendek atau penjadwalan CPU. tipe penjadwalan pada sistem
operasi yang Kompleks :
- Penjadwalan jangka pendek yang bertugas menjadwalkan
alokasi pemroses diantara proses-proses yang telah siap di
memori utama.
- Penjadwalan jangka menengah akan menangani serta
mengendalikan transisi dari suspended to ready dari proses-
proses swapping.
- Penjadwalan jangka Panjang bekerja terhadap antrian batch dan
memilih bacth berikutnya yang harus dieksekusi.

Response time.
Di sistem yang interaktif, turnaround time mungkin bukan waktu yang
terbaik untuk kriteria. Sering sebuah proses dapat memproduksi output
di awal, dan dapat meneruskan hasil yang baru sementara hasil yang
sebelumnya telah diberikan ke pengguna. Ukuran lain adalah waktu
dari pengiriman permintaan sampai respon yang pertama diberikan.
Hal ini disebut respone time, yaitu waktu untuk memulai memberikan
respon, tetapi bukan waktu yang dipakai output untuk respon tersebut.
Turnround time umumnya dibatasi oleh kecepatan peralatan keluaran.
Ada 2 jenis respone time :
- Terminal response merupakan respone time pada sistem
interaktif sebagai waktu yang dihabiskan dari saat karakter
terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil
pertama muncul dilayar.
- Event response time merupakan response time pada sistem
waktu nyata sebagai waktu dan kejadian sampai intruksi
pertama rutin layanan yang dimaksud dieksekusi.

Algoritma penjadwalan.
Penjadwalan CPU adalah memutuskan proses mana yang berada di
dalam antrian ready akan dialokasikan ke CPU.
FCFS (first-come first served) merupakan algoritma penjadwalan yang
paling sederhana yang digunakan CPU, dengan menggunakan
algoritma tersebut setiap proses yang berada pada status ready
dimasukkan ke dalam antrian FIFO sesuai dengan waktu
kedatangannya. Proses yang peratama masuk akan dieksekusi lebih
dulu.
Kelemahan pada algoritma ini :
- Waiting timenya yang secara keseluruhan cukup lama.
- Proses menunggu lama untuk satu proses besar yang sedang
dieksekusi oleh CPU.

Penjadwalan dengan prioritas.


Merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses dengan
nilai prioritas tertinggi. Memiliki prioritasnya masing-masing.
Penjadwalan dengan prioritas juga dapat dijalankan secara preemptive
maupun non-preemptive. Jika ada suatu proses yang sedang berjalan
tersebut dihentikan, lalu CPU dialihkan untuk proses yang baru datang
tersebut.
Kelemahan pada sistem penjadwalan prioritas ini adalah terjadinya
indefinite blocking yaitu suatu proses dengan prioritas yang rendah
memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika terdapat proses lain
yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya.

Round Robin, algoritma ini sepenuhnya bergantung besarnya time


Quantum. Jika terlalu besar, algoritma ini akan sama saja dengan
algoritma first-come first-served. Jika terlalu kecil, akan semakin
banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang.

Kriteria Penjadwalan.
Dalam penjadwalan CPU diperlukan beberapa kriteria diantaranya
adalah :
- CPU Utilization, throughput, turnaround time, waiting time.

Shortest-job First (SJF).


Pada algoritma ini mempunyai cara penjadwalan yang berbeda dengan
FCFS. Dengan algoritma ini maka setiap proses yang ada diantrian
ready akan dieksekusi berdasarkan burst time terkecil. Hal ini
mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses dan
karena hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi
pendek, sehingga dapat dikatakan, algoritma ini ialah algoritma yang
optimal.
Ada beberapa kekurangan dari algoritma ini yaitu :
- Kesulitan yang dialami untuk memprediksi burst time proses
yang akan dieksekusi selanjutnya.
- Prose yang mempunyai burst time yang besar akan memiliki
waiting time yang besar pula karena yang dieksekusi terlebih
dahulu adalah proses dengan burst time yang lebih kecil.
Pada algoritma tersebut, dapat dibagi menjadi 2 bagian :
- Preemptive, bila ada proses yang sedang dieksekusi oleh CPU
dan terdapat proses di antrian ready dengan burst time yang
lebih kecil dari pada proses yang sedang dieksekusi tersebut,
maka proses yang sedang dieksekusi oleh CPU akan digantikan
oleh proses yang berada di antrian ready tersebut.
- Non-preemptive, CPU tidak memperbolehkan proses yang ada
diantrian ready untuk menggeser proses yang sedang dieksekusi
oleh CPU meskipun proses yang baru tersebut mempunyai burst
time yang lebih kecil.

Antriaan multilevel (multilevel Queue), pada algoritma ini adalah


berdasarkan pada sistem prioritas proses, jika setiap proses dapat
dikelompokkan berdasarkan prioritasnya, maka akan didapati queue.
Algoritam dengan prioritas yang dasar adalah algoritma queue, dimana
setiap antrian akan berjalan dengan algoritma FCS dan dapat diketahui
bahwa algoritma FCFS memiliki banyak kelemahan, algoritma
multilevel queue memungkinkan adanya penerapan algoritma internal
dalam masing-masinig sub-antriannya untuk meningkatkan kinerjanya,
dimana setiap sub-antrian bisa memiliki algoritma internal yang
berbeda.
Algoritma ini dapat digunakan secara fleksibel dan diterapkan sesuai
dengan kebutuhan sistem.

Simpulan.
Penjadwalan CPU merupakan pemilihan proses dari antrian ready
untuk dapat dieksekusi. Penjadwalan CPU merupakan konsep dari
multiprogramming, dimana CPU digunakan secara bergantian untuk
proses yang berbeda. Suatu proses terdiri dari dua siklus yaitu burst i/o
dan burst CPU yang dilakukan bergantian hingga proses selesai.

Anda mungkin juga menyukai