Anggota kelompok:
Algoritma:
Proses yang request CPU pertama kali akan mendapatkan jatah CPU.
Sederhana - algoritma maupun struktur data: menggunakan FIFO (First In First Out) queue
(ready queue).
Algoritma FCFS termasuk non-preemptive, sekali CPU dialokasikan pada suatu proses, maka
proses tersebut tetap akan memakai CPU sampai proses tersebut melepaskannya, yaitu jika
proses tersebut berhenti atau meminta I/O. Timbul masalah “waiting time” terlalu lama jika
didahului oleh proses yang waktu selesainya lama. Tidak cocok untuk time-sharing system
Waktu tunggu untuk P1 adalah 0, P2 adalah 24 dan P3 adalah 27 sehingga rata-rata
waktu tunggu adalah (0 + 24 + 27)/ = milidetik dibagi 3 sama dengan 7 plus milidetik
ALGORITMA SHORTEST JOB FIRST
Berkaitan dengan waktu Setiap proses. Ketika CPU bebas, proses yang punya waktu
terpendek mendapat prioritas.
Terdapat dua skema:
• non-preemptive - CPU hanya satu kali diberikan pada suatu proses, maka proses
tersebut tetap akan memakai CPU hingga proses tersebut melepaskannya
• preemptive - jika suatu proses tiba dengan panjang CPU burst lebih kecil dari waktu
yang tersisa pada eksekusi proses yang sedang berlangsung, maka dijalankan
preemtive. Skema ini dikenal dengan Shortest-Remain-Time-First (SRTF)
SJF akan optimal, Jika rata-rata waktu tunggu minimum untuk set proses yang diberikan
CONTOH NON-PREEMPTIVE
Waktu tunggu untuk P1 adalah 0, P2 adalah 26, P3 adalah 3 dan P4 adalah 7 sehingga rata-rata
waktu tunggu adalah (0 + 6 + 3 + 7)/4 = 4 milidetik
CONTOH PREEMPTIVE
● Setiap proses mendapat jatah waktu CPU (time slice/quantum) tertentu misalkan
10/100 milidetik.
● Setelah waktu tersebut maka proses akan di-prempt dan dipindahkan ke ready queue.
● Adil dan sederhana.
Jika terdapat n proses di “ready queue” dan waktu quantum (milidetik), maka:
● Setiap proses akan mendapatkan 1/n dari waktu CPU.
● Proses tidak akan menunggu lebih lama dari: (n-1) q time units.
PENJADWALAN MULTIPLE-
PROCESSOR