Anda di halaman 1dari 4

PENJADWALAN CPU

Ahmad Rakha Ez’ra Ramadhan/221011400971


Universitas Pamulang
Abstract:
Penjadwalan CPU adalah proses yang penting dalam sistem komputasi yang
melibatkan alokasi sumber daya CPU kepada berbagai proses yang sedang berjalan.
Dalam jurnal ini, kami melakukan analisis mendalam terhadap penjadwalan CPU,
termasuk berbagai algoritma penjadwalan yang digunakan dalam sistem operasi
modern. Kami juga mengevaluasi kinerja algoritma penjadwalan dengan
menggunakan metrik-metrik kinerja yang relevan. Melalui penelitian ini, diharapkan
dapat memberikan wawasan yang lebih baik mengenai penjadwalan CPU dan
kontribusi terhadap efisiensi dan performa sistem komputasi.

1. Pendahuluan
Penjadwalan CPU merupakan aspek penting dalam sistem komputasi modern yang
melibatkan alokasi sumber daya CPU kepada berbagai proses yang sedang berjalan.
Dalam lingkungan yang seringkali memiliki banyak proses yang berkompetisi untuk
menggunakan CPU, penjadwalan yang efisien menjadi kunci untuk mencapai kinerja
yang optimal dan keadilan dalam pemrosesan tugas.
Penjadwalan CPU melibatkan pengaturan urutan eksekusi proses-proses yang ada
dalam sistem komputasi. Proses dapat berupa program atau tugas-tugas yang perlu
diselesaikan oleh sistem. Penjadwalan CPU bertujuan untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya CPU dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti
prioritas, kebutuhan sumber daya, waktu eksekusi, dan lain-lain.
Tujuan utama dari penjadwalan CPU adalah memastikan bahwa setiap proses
mendapatkan waktu CPU yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya dengan efisien,
sambil meminimalkan waktu tunggu proses dalam antrian. Selain itu, penjadwalan
CPU juga bertujuan untuk meningkatkan throughput sistem, yaitu jumlah proses yang
dapat diselesaikan dalam satu unit waktu.
Dalam jurnal ini, kami akan melakukan analisis mendalam terhadap konsep dasar
penjadwalan CPU. Kami akan menjelaskan komponen-komponen utama dalam
penjadwalan CPU, termasuk proses, antrian proses, kriteria penjadwalan, algoritma
penjadwalan, serta konsep penting lainnya seperti konteks switching. Selain itu, kami
juga akan membahas metrik kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
dan efisiensi algoritma penjadwalan CPU.
Dengan memahami konsep dasar penjadwalan CPU, diharapkan pembaca dapat
mengerti bagaimana penjadwalan CPU berperan dalam meningkatkan kinerja sistem
komputasi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya CPU, dan memberikan
pengalaman pengguna yang lebih baik. Melalui pemahaman ini, kita dapat
mengembangkan dan menerapkan algoritma penjadwalan CPU yang sesuai dengan
kebutuhan sistem komputasi yang beragam.

2. Pembahasan
2.1. Pengertian
Penjadwalan CPU adalah proses pengaturan urutan eksekusi proses-proses yang
ada dalam sistem komputasi oleh unit pemrosesan pusat (CPU). Tujuan dari
penjadwalan CPU adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya CPU,
memastikan adanya keadilan dalam pemrosesan tugas, dan mencapai kinerja yang
optimal dalam sistem.
Dalam sebuah sistem komputasi, terdapat banyak proses yang berkompetisi untuk
menggunakan sumber daya CPU. Setiap proses memiliki atribut seperti waktu
kedatangan (arrival time), waktu eksekusi (burst time), prioritas (priority), dan
lain-lain. Penjadwalan CPU bertugas memutuskan urutan mana dari proses-proses
tersebut yang akan dieksekusi oleh CPU.
Algoritma penjadwalan CPU digunakan untuk membuat keputusan mengenai
urutan eksekusi proses. Algoritma tersebut dapat mempertimbangkan berbagai faktor
seperti prioritas, waktu kedatangan, waktu eksekusi, kebutuhan sumber daya, dan
karakteristik lainnya. Beberapa algoritma penjadwalan yang umum digunakan antara
lain First-Come, First-Served (FCFS), Shortest Job Next (SJN), Round Robin (RR),
Priority Scheduling, dan lain-lain.
Selain itu, penjadwalan CPU juga melibatkan konsep konteks switching, yaitu
perpindahan dari eksekusi satu proses ke proses yang lain. Ketika CPU beralih dari
satu proses ke proses lain, informasi konteks seperti nilai register, program counter,
dan data penting lainnya harus disimpan dan dipulihkan. Konteks switching
memerlukan waktu dan sumber daya, sehingga kecepatan dan efisiensi konteks
switching juga menjadi pertimbangan penting dalam penjadwalan CPU.
Dengan adanya penjadwalan CPU yang efisien, sistem komputasi dapat
meningkatkan throughput (jumlah proses yang selesai dieksekusi dalam satu unit
waktu), mengurangi waktu tunggu proses dalam antrian, dan memberikan pengalaman
pengguna yang lebih baik. Penjadwalan CPU menjadi salah satu aspek penting dalam
desain dan pengelolaan sistem operasi dan sistem komputasi secara keseluruhan.
2.2. Konsep Dasar Penjadwalan CPU
Konsep Dasar Penjadwalan CPU adalah pemilihan proses yang akan dieksekusi
oleh unit pemrosesan pusat (CPU) dalam sistem komputasi. Penjadwalan CPU
bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya CPU dan memastikan
adanya keadilan, keefektifan, dan efisiensi dalam menjalankan berbagai proses.

Berikut adalah beberapa komponen utama dalam konsep dasar penjadwalan CPU:
1. Proses: Proses merupakan program yang sedang berjalan dalam sistem komputasi.
Setiap proses memiliki atribut seperti waktu kedatangan (arrival time), waktu
eksekusi (burst time), prioritas (priority), dan lain-lain. Penjadwalan CPU bertujuan
untuk mengatur urutan eksekusi proses-proses ini.
2. Antrian Proses: Antrian proses adalah kumpulan proses yang menunggu untuk
dieksekusi oleh CPU. Proses baru ditambahkan ke antrian saat tiba, dan proses yang
sedang dieksekusi atau telah selesai dieksekusi akan dihapus dari antrian.
3. Kriteria Penjadwalan: Kriteria penjadwalan adalah aturan yang digunakan untuk
memilih proses yang akan dieksekusi selanjutnya. Kriteria ini dapat mencakup
prioritas proses, waktu kedatangan, waktu eksekusi, kebutuhan sumber daya, dan
lain-lain. Kriteria ini bervariasi tergantung pada algoritma penjadwalan yang
digunakan.
4. Algoritma Penjadwalan: Algoritma penjadwalan adalah serangkaian aturan dan
keputusan yang digunakan untuk menentukan urutan eksekusi proses dalam sistem.
Beberapa contoh algoritma penjadwalan CPU meliputi First-Come, First-Served
(FCFS), Shortest Job Next (SJN), Round Robin (RR), Priority Scheduling, dan
banyak lagi. Setiap algoritma memiliki karakteristik dan strategi pengambilan
keputusan yang berbeda untuk memilih proses selanjutnya.
5. Konteks Switching: Konteks switching adalah proses perpindahan dari eksekusi
satu proses ke proses yang lain. Ketika CPU beralih dari satu proses ke proses lain,
informasi konteks seperti nilai registernya, program counter, dan data penting
lainnya harus disimpan dan dipulihkan. Konteks switching memerlukan waktu dan
sumber daya, sehingga kecepatan dan efisiensi konteks switching juga merupakan
faktor penting dalam penjadwalan CPU.
6. Metrik Kinerja: Metrik kinerja digunakan untuk mengevaluasi kinerja algoritma
penjadwalan CPU. Metrik ini mencakup throughput (jumlah proses yang selesai
dieksekusi dalam satu unit waktu), waktu putar (waktu yang dibutuhkan sebuah
proses untuk menyelesaikan eksekusi), waktu tunggu (waktu yang dihabiskan
sebuah proses dalam antrian), tingkat pemanfaatan CPU, dan lain-lain.
Konsep dasar penjadwalan CPU ini menjadi dasar bagi pengembangan algoritma
penjadwalan yang lebih kompleks dan efisien dalam mengoptimalkan penggunaan
sumber daya CPU
2.3. Algoritma Penjadwalan CPU
Algoritma penjadwalan CPU adalah serangkaian aturan dan keputusan yang
digunakan untuk menentukan urutan eksekusi proses dalam sistem komputasi.
Algoritma ini bertanggung jawab dalam memilih proses mana yang akan dieksekusi
oleh CPU berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berikut ini adalah beberapa algoritma
penjadwalan CPU yang umum digunakan:
1. First-Come, First-Served (FCFS):
Algoritma FCFS adalah algoritma penjadwalan yang sederhana dan
menggunakan pendekatan antrian FIFO (First-In, First-Out). Dalam algoritma ini,
proses yang pertama kali tiba akan dieksekusi terlebih dahulu oleh CPU. FCFS
tidak mempertimbangkan waktu eksekusi atau prioritas proses.
2. Shortest Job Next (SJN):
Algoritma SJN memprioritaskan proses dengan waktu eksekusi terpendek. Pada
setiap saat, CPU akan mengeksekusi proses dengan waktu eksekusi terpendek yang
ada dalam antrian. Algoritma ini mengoptimalkan waktu putar (turnaround time)
dan waktu tunggu (waiting time), tetapi dapat mengabaikan proses dengan waktu
eksekusi yang panjang (fenomena yang dikenal sebagai starvation).
3. Round Robin (RR):
Algoritma RR menggunakan pendekatan pemotongan waktu (time slicing) di
mana setiap proses diberikan waktu eksekusi terbatas (biasanya disebut quantum).
Setelah quantum tersebut habis, CPU beralih ke proses berikutnya dalam antrian.
Algoritma RR sangat cocok untuk lingkungan multitasking dan memastikan adanya
keadilan dalam penggunaan CPU.
4. Priority Scheduling:
Algoritma priority scheduling memberikan prioritas tertentu kepada setiap
proses berdasarkan level prioritas yang ditetapkan. Proses dengan prioritas tinggi
akan dieksekusi terlebih dahulu. Algoritma ini dapat memastikan penyelesaian
tugas-tugas yang kritis terlebih dahulu, tetapi dapat mengabaikan proses dengan
prioritas rendah (fenomena yang dikenal sebagai starvation).
5. Multilevel Queue Scheduling:
Algoritma multilevel queue scheduling mengelompokkan proses-proses ke
dalam beberapa antrian berdasarkan atribut tertentu seperti prioritas, tipe pekerjaan,
atau kategori lainnya. Setiap antrian memiliki algoritma penjadwalan yang berbeda.
Proses dalam antrian dengan prioritas tinggi akan dieksekusi terlebih dahulu.
6. Multilevel Feedback Queue Scheduling:
Algoritma multilevel feedback queue scheduling mirip dengan multilevel queue
scheduling, tetapi dengan tambahan kemampuan untuk memindahkan proses dari
satu antrian ke antrian lainnya berdasarkan perilaku dan kebutuhan proses tersebut.
Proses yang membutuhkan waktu eksekusi yang lama dapat dipindahkan ke antrian
dengan prioritas lebih rendah untuk memberikan kesempatan kepada proses lain.
Setiap algoritma penjadwalan memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada
lingkungan sistem dan kebutuhan pengguna. Pemilihan algoritma yang tepat perlu
mempertimbangkan karakteristik sistem dan tujuan yang ingin dicapai.

3. Kesimpulan
Penjadwalan CPU memainkan peran yang penting dalam meningkatkan kinerja
sistem komputasi. Dengan penjadwalan yang efisien, sistem dapat meningkatkan
throughput, mengurangi waktu tunggu proses dalam antrian, dan memberikan
pengalaman pengguna yang lebih baik.
Pemilihan algoritma penjadwalan yang tepat sangat penting dan harus didasarkan
pada karakteristik sistem dan tujuan yang ingin dicapai. Algoritma penjadwalan harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti prioritas, waktu eksekusi, kebutuhan sumber
daya, dan keadilan dalam pemrosesan tugas.
Dalam pengembangan dan pengelolaan sistem komputasi, pemahaman yang baik
tentang penjadwalan CPU sangat penting. Dengan memahami konsep dasar
penjadwalan CPU, sistem komputasi dapat dirancang dan dikelola secara efisien,
sehingga memaksimalkan penggunaan sumber daya CPU dan mencapai kinerja yang
optimal.

Anda mungkin juga menyukai