Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Sistem
Operasi
Penjadwalan CPU
“Algoritma”

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Ilmu Komputer Teknik Informatika Dr. Ida Nurhaida. ST., MT.

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas tentang Diharapkan mahasiswa mengetahui dan
bagaimana algoritma penjadwalan memahami algoritma penjadwalan CPU
proses pada CPU
Algoritma Penjadwalan
Penjadwalan CPU harus memberikan solusi dari masalah pengambilan keputusan proses
mana dalam Ready Queue yang akan dialokasikan ke CPU.

1. First Come First Serve

Penjadwalan yang paling sederhana adalah first-come-first served (FCFS), yang dikenal
juga dengan nama first-in-first-out (FIFO) atau strict queueing scheme. Dengan pola ini,
proses yang meminta CPU pertama dialokasikan juga pertama untuk CPU. Ketika sebuah
proses masuk ke ready queue, PCB proses tersebut akan me-link ke ujung antrian. Pada
saat CPU bebas, proses tersebut akan dialokasikan ke CPU pada kepala antrian. Proses
yang berjalan akan dihapus dari antrian.

Contoh 1.

Gant Chart

Hasil

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
2. Round Roubin

Algoritma ini sama dengan penjadwalan FCFS, tetapi ditambahkan dengan preemption
untuk men-switch antar proses. Sebuah satuan waktu kecil yang disebut time quantum atau
time slice ditentukan. Sebuah time quantum, umumnya memiliki panjang antara 10 – 100
milliseconds. Ready queue diperlakukan sebagai sebuah antrian circular.

CPU scheduler mengelilingi ready queue, mengalokasikan CPU ke setiap proses untuk
sebuah interval waktu sampai 1 time quantum.

Implementasi Round Roubin:


 Ready queue diperlakukan sebagai antrian FIFO dari proses.
 Proses baru ditambahkan ke tail dari ready queue
 CPU scheduler mengambil proses pertama dari ready queue, menyeting timer ke
interrupt setelah 1 time quantum, dan melepaskan proses.
o Sebuah proses bisa memiliki CPU Burst atau service time kurang dari 1 time
quantum. Dalam hal ini, proses akan melepaskan CPU dengan sukarela
sendiri.

o Sebuah proses memiliki burst time atau service time lebih besar dari 1 time
quantu,, timer akan off dan menyebabkan sebuah interupsi ke OS. Context
switch akan dieksekusi, dan proses akan ditempatkan ke tail ready queue.
Scheduler akan memilih proses berikutnya dalam ready queue.

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Contoh .

Gant Chart

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Hasil

Semakin kecil time quantumnya maka akan meningkatkan jumlah context switch, yang akan
menyebabkan semakin lambatnya eksekusi, karena banyak waktu yang diperlukan untuk
melakukan context switch.

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
3. Shortest Prosess Next (SPN)

Algoritma penjadwalaan Shortest Process next (SPN) atau shortest-job-first (SJF)


berhubungan dengan panjang proses dari CPU Burst atau Service Time dari proses
berikutnya. Pada saat CPU tersedia, maka diberikan ke proses yang memiliki service time
paling kecil. Jika service time dari 2 proses sama, maka penjadwalan FCFS yang digunakan
untuk menentukannya

Contoh.

Gant Chart

Hasil

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
4. Shortest-Remaining-Time-First

Algoritma penjadwalaan Shortest Process next (SPN) atau shortest-job-first (SJF) dapat di
preemptive atau nonpreemptive. Pemilihan ini muncul pada saat sebuah porses baru datang
ke ready queue ketika sebuah proses lama masih dieksekusi. Service time dari proses yang
baru dating lebih pendek dibandingkan sisa service time dari proses yang sedang
dieksekusi. Algoritma ini akan melakukan preempt proses yang sedang dieksekusi saat ini,

Contoh

Gant Chart

Hasil

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
5. Priority Scheduling

Sebuah prioritas diberikan ke setiap proses dan CPU dialokasikan ke proses dengan
prioritas yang lebih tinggi. Untuk proses dengan prioritas yang sama, akan dijadwalkan
dengan menggunakan FCFS.

Contoh adalah algoritma Shortest Process Next (SPN), yang memiliki service time terkecil
memiliki prioritas terbesar dan yang memiliki service time terbesar memiliki prioritas lebih
kecil.

Gant Chart

Hasil

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Stalling.W, Operating System Internals and Design Principle Seventh Edition,


Prentice hall, 2012
2. Silberschatz. A, Galvin. P.B, Gagne. Greg, Operating System Concepts Ninth
perEdition, Jhon, Wiley & Sons, 2013
3. http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/

2016 Sistem Operasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dr. Ida Nurhaida. ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai