Anda di halaman 1dari 18

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul SISTEM INFORMATIKA JARINGAN DAN APLIKASI


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Teknologi, Infra Struktur, Platform, dan
Layanan Komputasi Awan
2. Quality of Service dan Recovery Data dari Layanan
Jaringan
3. Kecerdasan Komputasi Pada Skala Kecil, Menengah,
dan Luas
4. Framework dan Big Data
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep Kegiatan Belajar 1
(istilah dan definisi) di Konsep Teknologi, Infra Struktur, Platform, dan
modul ini Layanan Komputasi Awan

1. Teknologi Cloud Computing

1.1 Pengertian Cloud Computing


Cloud computing adalah konsep yang digunakan untuk
menggambarkan berbagai konsep komputasi yang
melibatkan sejumlah besar komputer yang terhubung
melalui jaringan komunikasi real-time seperti internet.
Cloud computing merupakan layanan jasa teknologi
informasi yang menyediakan perangkat atau infrastruktur
melalui koneksi internet untuk memenuhi kebutuhan
pengguna layanan. Penyedia jasa layanan cloud computing
seperti Microsoft Cloud, Google, dan Sales Force.

Menurut Wardani (2008) memberikan ilustrasi Cloud


computing adalah suatu konsep umum yang mencakup
SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal
luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap
internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.

NIST (2011) mendefiniskan Clud Computing sebagai “sebuah


model untuk kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk
menyatukan pengaturan konfigurasi sumber daya komputasi
(seperti, jaringan, server, media penyimpanan, aplikasi, dan
layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis
dengan usaha manajemen yang minimal atau interaksi
dengan penyedia layanan.

1.2 Prinsip Kerja Cloud Computing


Secara tahapan cara kerja cloud computing sebagai
berikut:

a. Sebuah server pusat mengelola sistem memantau


lalulintas dan permintaan client untuk memastikan
semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti
seperangkat aturan yang disebut protokol dan
menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak, yang
disebut middleware network.
b. Middleware network memungkinkan komputer untuk
berkomunikasi satu sama lain.
c. Untuk klasifikasi layanan salah satunya
adalah PaaS (Platform as a Service) hal ini memfokuskan
untuk membuat desain, men-deploy dan juga meng-host
aplikasi di internet. Penyedia layanan: Perusahaan
DATABASE; Google big, Table amazon.
Saas (Software as a Service) layanan ini memberikan
service berupa akses software kepada kostumer tanpa
harus membeli, biasanya para vendor atau service
provider sudah menyediakan berbagai software. Dengan
mengakses internet secara langsung mengakses juga
software. Penyedia layanan: perusahaan PRODUCTIVITY;
Zoho ,Google apps

1.3 Manfaat Cloud Computing


Dalam dunia pendidikan dan pemerintahan cloud
computing ini sangat penting dilakukan untuk
mengembangkan kreasi dan proyek yang dilakukan serta
keamanan dalam menyimpan data. Manfaat cloud
computing, yaitu:

a. Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing dapat


menambah kapasitas penyimpanan data tanpa
harus membeli peralatan tambahan, antara lain
hardisk. Peralatan yang perlu menambah kapasitas
yang disediakan oleh penyedia layanan cloud
computing.
b. Aksesibilitas, yaitu dapat mengakses data
kapanpun dan dimanapun user berada, asal
peralatan dan user terkoneksi dengan internet,
sehingga memudahkan mengakses data disaat yang
penting.
c. Keamanan, yaitu data terjamin keamanannya oleh
penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi
perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan
secara aman di penyedia cloud computing. Hal ini
mengurangi biaya yang diperlukan untuk
mengamankan data perusahaan. Selanjutnya sisi
keamanan cloud computing dapat dilihat dari
letaknya pada protokol yang mengatur komunikasi
data tersebut di dalam jaringan. Protokol yang
dijadikan referensi dalam kasus ini yaitu protocol
TCP/IP (Tranmission Control Protocol/Internet
Protokol).
d. Melakukan/mengembangkan kreasi atau proyek
tanpa harus mengirimkan proyek secara langsung
ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkannya
lewat penyedia layanan cloud computing.
e. Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data
tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau
gadgetnya rusak.
2. Layanan, Platform, dan Infrastruktur Cloud Computing
2.1 Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)/layanan
Cloud Computing
Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi
awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU,
RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-
komponen tersebut digunakan untuk membangun
komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem
operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan.

2.2 Cloud Platform as a Service (PaaS)/Platform Cloud


Computing
Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan
computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem
operasi, database, web server dan framework aplikasi
agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat.
Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang
bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing
platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi
pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi
yang mereka buat tanpa memikirkan tentang
pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia
layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows
Azure.

2.3 Cloud Software as a Service (SaaS) / Infrastruktur


Cloud Computing
Software as a Service adalah layanan komputasi awan
dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang
telah disediakan. Penyedia layanan mengelola
infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi
tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail,
yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media
sosial adalah twitter, facebook dan google+.

2.4 SaaS, PaaS, dan IaaS


Model penyebaran cloud computing menurut NIST terdiri
dari empat model (Mell dan Grance, 2009), yaitu:

a. Private cloud. Swasta awan. Infrastruktur awan yang


semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini
mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga
dan mungkin ada pada on premis atau off premis.
b. Community cloud. Masyarakat awan. Infrastruktur
awan digunakan secara bersama oleh beberapa
organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang
telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan
keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan).
Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak
ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off
premis.
c. Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia
untuk umum atau kelompok industri besar dan
dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan
awan.
d. Hybrid cloud. Hybrid awan. Infrastruktur awan
merupakan komposisi dari dua atau lebih awan
(swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas
unik namun terikat bersama oleh standar atau
kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan
portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for load-
balancing between clouds).

2.5 Karakteristik cloud computing


NIST mengidentifikasi lima karakteristik penting dari
komputasi awan (Mell & Grance, 2011) sebagai berikut:

a. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan


dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia
dengan penyedia layanan, misalnya dengan
menggunakan, sebuah portal web dan manajemen
antarmuka.
b. Broad network access. Kemampuan yang tersedia
melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme
standar, yang mengenalkan penggunaan berbagai
platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).
c. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi
yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa
konsumen menggunakan model multi-penyewa,
dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda,
ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai
dengan permintaan konsumen.
d. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat
dan elastis ditetapkan.
e. Measured Service. Sistem komputasi awan secara
otomatis mengawasi dan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan
kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa
tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya,
penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account
pengguna aktif).

2.6 Komponen Cloud Computing


Komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang
sederhana menurut Velte (2010) terbagi atas 3 (tiga)
bagian, yaitu clients, datacenter, and distributed
servers.

2.7 Layanan Cloud Computing (Google Drive)


Google drive adalah salah satu layanan yang ditawarkan
oleh Google dan merupakan layanan Cloud computing
untuk menyimpan dokumen atau file secara gratis
maupun berbayar tergantung pada jumlah kapasitas
memori penyimpanan itu sendiri.

Kegiatan Belajar 2
QUALITY OF SERVICE DAN RECOVERY DATA DARI
LAYANAN JARINGAN

1. Quality of Service dari Layanan Jaringan


Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan
untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan
bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah
latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo
cancellation dan PDD.
Menurut A.Gani Analisis jaringan menggunakan QoS
khususnya adalah latency dan throughput mampu
memberikan analisis jaringan yang baik, dimana aspek ini
yang sering digunakan didalam analisis jaringan.
QoS didefinisikan sebagai sebuah mekanisme atau cara yang
memungkinkan layanan dapat beroperasi sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing dalam jaringan IP (Internet
Protocol).

1.1 Pentingnya QoS


Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS,
yaitu:

a. Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi


yang kritis pada jaringan.
b. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan
yang sudah ada.
c. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-
aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan
Video.
d. Untuk merespon terhadap adanya perubahan- perubahan
pada aliran traffic di jaringan.

1.2 Tingkatan QoS


Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu best-effort service,
integrated service dan differentiated service. Ketiga level tersebut yaitu:

a. Best-Effort Service
JBest-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha
agar dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. .

b. Integrated Service
Model integrated service menyediakan aplikasi dengan
tingkat jaminan layanan melalui negosiasi parameter-
parameter jaringan secara end-to-end.

c. Differentiated Service
Model terakhir dari QoS adalah model differentiated
service. Differentiated service menyediakan suatu set
perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap
protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi dengan prioritas
tertentu di atas jaringan yang berbeda.

1.3 Parameter QoS


beberapa parameter besaran teknis, yaitu :

a. Throughput
Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif,
yang diukur dalam bps.

b. Packet Loss
Packet Loss, merupakan suatu parameter yang
menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan
jumlah total paket yang hilang.

c. Delay (latency)
Delay (latency), adalah waktu yang dibutuhkan data
untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan.

d. Jitter
Jitter atau variasi kedatangan paket.

e. MOS (Mean Opinion Score)


Kualitas sinyal yang diterima biasanya diukur secara
subjektif dan objektif. Metoda pengukuran subyektif
yang umum dipergunakan dalam pengukuran kualitas
speech coder adalah ACR (Absolute Category Rating)
yang akan menghasilkan nilai MOS (Mean Opinion
Score).

Skala rating umumnya mempergunakan penilaian


yaitu beruturut-turut: Exellent, Good, Fair, Poor dan
Bad dengan nilai MOS (Mean Opinion Score) berturut-
turut: 5, 4, 3, 2 dan 1. Kualitas suara minimum
mempunyai nilai setara MOS 4.0.

f. Echo Cancelation
Untuk menjamin kualitas layanan voice over packet
terutama disebabkan oleh echo karena delay yang
terjadi pada jaringan paket maka perangkat harus
menggunakan teknik echo cancelation. Persyaratan
performansi yang diperlukan untuk echo canceller
harus mengacu standar internasional ITU G.165 atau
G.168.

g. Post Dial Delay


PDD (Post-Dial Delay) yang diijinkan kurang dari 10
detik dari saat digit terakhir yang dimasukkan
sampai mendapatkan ringing back

1.4 Penyebab QoS Yang Buruk


Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam
jaringan yang menyebabkan turunya nilai QoS,
yaitu :

a. Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena


pertambahan jarak pada media transmisi.
b. Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan
bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan
bandwidth.
c. Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu
besar akan dapat mengubah data asli yang
dikirimkan.

1.5 Perbaikan QoS


teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan
mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap
informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.

1.6 Pengukuran QoS (Wireshark)


Pengukuran parameter QoS, dapat dilakukan
menggunakan aplikasi Wireshark.

Wireshark merupakan sebuah software sniffer freeware


yang dapat didownload melalui situs resmi
www.wireshark.org.

Program sniffer adalah program yang dapat digunakan


untuk ‘mengintip/mengendus/sniff’ sebuah jaringan,
baik Ethernet maupun non-ethernet.

Packet loss adalah banyaknya paket yang hilang pada


suatu jaringan paket yang disebabkan oleh tabrakan
(collision), penuhnya kapasitas jaringan, dan penurunan
paket yang disebabkan oleh habisnya TTL (Time To Live)
paket.

Untuk melihat nilai dari packetloss pertama buka


Aplikasi Wireshark kemudian dipilih Telephony --> RTP
--> Show All Stream --> Stream Analysis --> Pilih Ip
client --> Pilih Analyze, maka akan muncul gambar
berikut ini untuk mendapatkan nilai dari packet loss.

2. Recovery Data
Data recovery atau pemulihan data adalah proses
penyelamatan (retrieving) data yang tidak dapat diakses,
hilang, rusak atau terformat dari penyimpanan
sekunder, media removable atau file.
Tujuan dari data recovery adalah mengembalikan file
yang sudah hilang tersebut kemudian
memindahkannya ke tempat yang aman dengan cara
menyalin atau meng-copy (Adesta, dkk).

2.1 Fungsi recovery data


Fungsi Recovery dalam komputer memang beragam,
dengan Recovery dapat mengembalikan sistem ke
kondisi sebelumnya. Pada suatu software pengolahan
data seperti Microsoft Word hampir sama, fungsi
recovery dapat mengembalikan data ke kondisi
sebelum error terjadi. Hal ini dilakukan sebagai
langkah keamanan atau pencegahan kerusakan pada
sistem dan hilangnya data-data penting yang disimpan.
Menggunakan prosedur recovery dapat dengan mudah
mengembalikan sistem yang hang, error atau terinfeksi
virus yang tidak bisa ditangani antivirus.
Penggunaannya yang mudah dan minim resiko juga
menjadikan recovery sebagai solusi.

2.2 Recovery data (System restore windows)


Fungsi anti virus memang untuk mencegah serangan
virus, malware, Trojan dan lain-lain agar tidak
menimbulkan kerusakan sistem. Namun ketika sistem
sudah dibobol dan timbul kerusakan sistem yang cukup
para maka solusi terbaik adalah segera melakukan
System Recovery.

2.3 Recovery data (Pandora)


2.4 Recovery data (recuva)
2.5 Analisis Terhadap Problem Solving Hasil Recovery
Data
Problem solving hasil recovery data untuk mengetahui
hasil recovery yang telah dilakukan, beberapa tahap yang
harus dilakukan yaitu:

a. Definisikan Masalah
Definisikan atau ketahui masalah hasil recovery yang
ditemukan, seperti lengkap file hasil recovery atau
masalah lainnya.

b. Identifikasi penyebab yang mungkin


Kumpulkan data penyeban hasil recovery
bermasalah, seperti terjadinya penutupan aplikasi
ditengah proses recovery, atau aplikasi recovery yang
digunakan membatasi data yang direcovery.

c. Ajukan dan implementasi solusi


Setelah mengatehui masalah yang dialami lakukan
solusi, seperti mengganti aplikasi recovery yang
lebih memungkin memberikan data hasil recovery
yang lebih baik, tidak menghentikan proses recovery
ditengah proses dan solusi lainnya.

3. Clustering server

Cluster server adalah kumpulan dari server yang saling


terhubung yang memiliki fungsi untuk membackup kinerja
server yang lainya jika terjadi kegagalan devices, sehingga
service/aplikasi yang ada didalam server tersebut tetap
berjalan walaupun salah satu server dalam keadaan mati.

Clustering server terdiri dari beberapa tipe cluster yaitu


Fail Over Cluster (High Availability), Load Balancing Cluster,
Global Cluster.

1.1 Fail Over Cluster (High Availability)


Konsep Fail Over Cluster sebetulnya sama dengan konsep
dasar cluster server, yakni membackup kinerja salah
satu server yang terhubung. Pada tipe ini, terbagi
menjadi 2 macam yaitu Active-Passive Cluster dan Active-
Active Cluster.
Perbedaannya adalah sebagai berikut :

(1) Active-Passive Cluster yaitu dimana satu server


menjalankan semua service (active), dan satunya
lagi standby (passive), dimana server yang standby
ini akan menjalankan semua service jika ada
kegagalan di serveryang aktif..

(2) Active-Active Cluster yaitu dimana keduanya


menjalankan service, server 1 menjalankan service
httpd, dan server 2 menjalankan service mysql, jika
terjadi kegagalan salah satu server maka server
lainnya akan menjalankan seluruh service yang ada di
server yang rusak tersebut.

1.2 Load Balancing Cluster


Load Balancing Cluster adalah cluster yang berfungsi
sebagai traffic management sehingga beban request dari
client terbagi ke server.

1.3 Global Cluster


Global Cluster, adalah failover cluster dalam sekala
global, global cluster dibuat sebagai DRC (Disaster
Recovery Centre), atau mencegah adanya kerusakan
akibat bencana alam/mati listrik total, biasanya global
cluster menggunakan koneksi wan dan datanya di
replicate , jadi kedua server memiliki data yang sama.

Kegiatan Belajar 3
KECERDASAN KOMPUTASI PADA SKALA KECIL,
MENENGAH, DAN LUAS

1. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)


Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI)
didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu
entitas buatan.

Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk


memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang
output, mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan dalam
derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran.
Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan
sebagian salah pada waktu yang sama (Kusumadewi. 2004).

2. Pengertian Kecerdasan Komputasi


Kecerdasan komputasi merupakan bagian dari kecerdasan
buatan. Kecerdasan buatan .

Kecerdasan komputasi biasanya mengacu pada kemampuan


komputer untuk mempelajari tugas tertentu dari data atau
observasi eksperimental. Meskipun secara umum dianggap
sebagai sinonim dari komputasi lunak.

Secara umum, kecerdasan komputasi adalah seperangkat


metodologi dan pendekatan komputasi yang diilhami oleh
alam untuk mengatasi masalah dunia nyata yang kompleks.
Ioannidou merangkum teknik berpikir komputasi
diantaranya:

a. Dekomposisi: Yaitu kemampuan untuk memecah tugas


(masalah) kompleks menjadi tugas-tugas kecil yang
lebih rinci. Misalnya memecah ‘kopi susu’ berdasarkan
komponen penyusunnya: kopi, gula, susu dan air
panas.
b. Pengenalan pola: Yaitu kemampuan untuk mengenal
kesamaan atau perbedaan umum yang nantinya akan
membantu dalam membuat prediksi. Misalnya mengenal
pola penjualan saham.
c. Generalisasi pola dan abstraksi: Kemampuan menyaring
informasi yang tidak dibutuhkan dan menarik
generalisasi dari informasi yang dibutuhkan sehingga
seseorang dapat menggunakan informasi tersebut untuk
menyelesaikan masalah yang serupa. Contohnya dalam
menentukan posisi di bumi dapat digeneralisasi dengan
menggunakan titik koordinat bujur dan lintang.
d. Perancangan algoritma: Adalah kemampuan untuk
menyusun langkah-langkah penyelesaian masalah.
Contohnya merancang langkah-langkah membuat kopi
susu, dimulai dari mempersiapkan air panas, cangkir,
sendok serta mencampur kopi, gula dan susu,
mengaduk hingga menghidangkan.

3. Kecerdasan Komputasi pada Skala Kecil (Smart Home)


Smart Home merupakan salah satu bentuk Internet of
Things (IoT). Smart Home menawarkan kualitas hidup yang
lebih mudah dengan mengenalkan otomatisasi peralatan
rumah tangga dan asisten rumah tangga.

Secara umum smart home memerlukan 3 syarat agar


bisa disebut smart, yaitu:

a. Internal Network : berupa kabel, wireless.


b. Intelligent Control : berupa gateway untuk mengelola
sistem.
c. Home Automation : mengatur dan mengelola alat-alat
untuk menunjang fungsi rumah pintar.

Menurut Anbasari (2013), kategori dari smart


home dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Comfort
Salah satu fungsi utama smart home ialah mampu
memberikan kenyaman yang lebih kepada penghuninya.
Terdapat 2 metode yang digunakan, metode pertama,
smart home akan berfungsi dengan mengenali kegiatan
penghuni kemudian melakukan fungsi otomatisasi
terhadap alat-alat di rumah. Metode kedua, dengan
melakukan remote alat-alat rumah tangga dari jarak
yang jauh.

b. Healthcare
Smart home mampu menggantikan fungsi perawat
dan asisten rumah tangga kepada pasien, orang tua,
ataupun kepada orang sehat sekalipun. Fungsi
healthcare dapat berupa report monitoring kesehatan
penghuni yang dapat diakses oleh dokter ataupun
monitoring keaadaan penghuni yang secara langsung
terhubung ke UGD rumah sakit terdekat.

c. Security
Rumah yang terdapat teknologi didalamnya tentu
akan rentan terhadap serangan security. Permasalahan
security yang paling sering terjadi dikarenakan
kelemahan dari penghuni itu sendiri dan metode
autentikasi yang mudah diterobos.

4. Kecerdasan komputasi pada skala menengah (smart city,


smart building)
1.1 Smart City
Smart city merupakan wilayah kota yang telah
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi
dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk
mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan
meningkatkan kesejahteraan warga. Sebuah kota bisa
disebut sebagai kota pintar atau smart city.

Smart City terdiri dari enam dimensi yaitu Smart


Economy, Smart Mobility, Smart Environment, Smart People,
Smart Living dan Smart Governance.

Konsep dasar Smart City adalah mewujudkan sebuah


komunitas/lingkungan bagi masyarakat yang efisien,
berkelanjutan dan memberikan rasa aman.

Konsep Smart City meliputi Pelayanan, Penyusunan


kebijakan publik dan Perencanaan. (Patel & Padhya, 2014).

Menurut Chandra Adanya teknologi membawa


kemudahan informasi bagi masyarakat. Melalui sebuah
aplikasi, beragam informasi mengenai kota dapat diakses
secara cepat oleh masyarakatnya dan Pemerintah Daerah
melalui pogram yang dinamakan Smart City.

1.2 Smart building


Smart Building adalah struktur yang menggunakan
proses otomatis untuk mengendalikan operasional dalam
sebuah bangunan seperti untuk pemanasan, ventilasi,
penyejuk ruangan, pencahayaan, keamanan dan sistem-
sistem lainnya.

Menurut Budi dan Tri (2017) Sistem Smart Building


adalah sistem aplikasi yang merupakan gabungan antara
teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada
lingkungan rumah atau gedung dengan fungsi tertentu yang
bertujuan meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan
keamanan penghuninya.

5. Kecerdasan komputasi pada skala luas (Internet of Things)


Internet Of Things adalah sebuah kesatuan sistem
perangkat komputasi yang saling berhubungan atau
berkomunikasi, baik mekanisme mesin dan digital, seperti
manusia, hewan, dan benda apapun yang dilengkapi
identifikasi unik dan mampu melakukan tranfer data
melalui jaringan internet tanpa memerlukan bantuan
manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Menurut
Oris dan Adi IoT merupakan segala aktifitas yang pelakunya
saling berinteraksi dan dilakukan dengan memanfaatkan
internet. Dalam penggunaannya Internet of Thing banyak
ditemui dalam berbagai aktifitas, contohnya banyaknya
transportasi online, e-commerce, pemesanan tiket secara
online, live streaming, e-learning dan lain-lain bahkan
sampai alat-alat untuk membantu dibidang tertentu seperti
remote temperature sensor, GPS tracking, and sebagainya
yang menggunakan internet atau jaringan sebagai media
untuk melakukannya.

Teknologi Internet of Things (IoT), merupakan teknologi


dengan kecanggihan tingkat tinggi. Dengan Internet of
Things bisa melakukan implan jantung dengan memonitor,
hewan yang dipantau dengan transponder biochip,
kendaraan mobil yang memiliki sensor untuk mengingatkan
pengemudi ketika ban kempis. Intinya objek atau benda
tersebut dapat diberi alamat IP dan memiliki kemampuan
untuk mentransfer data melalui jaringan internet.

IoT ini juga kerap diidentifikasikan dengan RFID


sebagai metode komunikasi. Walaupun begitu, IoT juga bisa
mencakup teknologi-teknologi sensor lainnya, semacam
teknologi nirkabel maupun kode QR yang sering kita
temukan di sekitar kita.

5.1 Cara kerja IoT


IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi
pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut
bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah
terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia
dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya. Internet
menjadi penghubung antara kedua interaksi mesin
kemudian Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi
pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja
secara langsung tersebut.

5.2 Unsur pembentuk IoT


Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar
termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor,
keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran
kecil
unsur pembentuk tersebut dengan singkat:

a. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) .


b. Konektivitas .
c. Sensor-sensor
d. Keterlibatan Aktif (Active Engagement) −Engangement yang
sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif.
IoT ini mengenalkan paradigma yang baru bagi konten
aktif, produk, maupun keterlibatanlayanan.
e. Perangkat Berukuran Kecil − Perangkat, seperti yang
diperkirakan para pakar teknologi, memang menjadi
semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke
masa. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat kecil yang
dibuat khusus ini agar menghasilkan ketepatan,
skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.

5.3 Bidang penerapan IoT


a. Pertanian, .
b. Energi.
c. Lingkungan.
d. Otomatisasi Rumah,.
e. Medik dan Kesehatan.
f. Transportasi,

5.4 Contoh aplikasi IoT


Contoh project Penerapan Internet of Thing yang bisa
Anda buat. Berikut ini adalah beberapa contoh ide project
dari beberapa kalangan yang mengembangkan Internet of
Thing untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.

a. Colokan Listrik Pintar


Ide project untuk Internet of Thing yang pertama
adalah pembuatan colokan listrik pintar. Colokan
listrik yang dimiliki dikoneksikan dengan Wi-Fi dan
disambungkan dengan barang-barang elektronik
seperti lampu atau oven. Jadi, Anda nantinya bisa
menghidupkan maupun mematikan sambungan listrik
dengan jangkauan internet pada ponsel yang
terkoneksi ke colokan listrik tersebut. Dengan cara
seperti ini, ketika berada di luar rumah dan lupa
mematikan lampu atau barang elektronik, Anda hanya
perlu membuka ponsel dan mematikan koneksi
listriknya via jarak jauh.

b. Kulkas Pintar
Salah satu ide project untuk Internet of Thing
adalah penerapan kulkas pintar. Biasanya, ketika
ingin melihat persediaan makanan atau lainnya di
kulkas, kita harus melihat langsung isi dalam kulkas.
Namun, dengan inovasi kulkas pintar, Anda bisa
melacak persediaan apa yang menipis atau telah habis
melalui internet smartphone yang terhubung dengan
kulkas tersebut. Jadi, dengan melihat notifikasi, Anda
bisa segera berbelanja untuk mensuplai kembali
persediaan yang hampir habis.

c. Smart Garage Door


Seperti namanya, project Smart Garage Door
merupakan project IoT yang dapat memonitor status
pintu garasi sekaligus membukanya dengan fitur
scanner sidik jari. Apabila menerapkan project ini,
Anda bisa memonitor garasi dimanapun berada
melalui ponsel. Untuk akses pembukanya juga akan
lebih aman karena harus melalui scan sidik jari yang
ada di ponsel Anda. Cara ini akan menginformasikan
Anda yang tidak tahu ketika ada akses paksa dari
pihak-pihak yang berusaha masuk ke garasi.

6. Kecerdasan komputasi (arduino)


Arduino adalah pengendali mikro single-board yang
bersifat sumber terbuka, diturunkan dari Wiring platform,
dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel
AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Menurut Saptaji (2015:23) Arduino Merupakan papan


elektronik berbasis mikrokontroller ATMega yang memenuhi
sistem minimum mikrokontroller agar dapat bekerja secara
mandiri (stand alone controller). Komponen utama didalam
papan Arduinoa dalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan
merk ATMega yang dibuat oleh Atmel corporation. Berbagai
papan Arduino menggunakan tipe Atmega yang berbeda-
beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino
Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega
2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.

Arduino juga merupakan senarai perangkat keras


terbuka yang ditujukan kepada siapa saja yang ingin
membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif
berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan
mudah digunakan. Mikrokontroler diprogram menggunakan
bahasa pemrograman arduino yang memiliki
kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C. Karena
sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh
skema hardware arduino dan membangunnya.

6.1 Jenis-jenis arduino


Seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino
lahir dan berkembang, kemudian muncul dengan berbagai
jenis. Diantaranya adalah:

a. Arduino Uno
b. Arduino Due
c. Arduno Mega
d. Arduino Leonardo
e. Arduino Fio
f. Arduino Lilypad
g. Arduino Nano
h. Arduino mini
i. Arduino Micro
j. Arduino Ethernet
k. Arduino Eksplora
l. Arduino Robot

6.2 Contoh projek IoT


Modul IoT untuk smart home appliance IoT adalah
suatu konsep untuk menghubungkan perangkat satu
dengan yang lainnya dengan bantuan internet. Project
Modul (Prototype) IoT untuk Smart Home Appliance
(Perangkat Rumah Pintar), modul iot ini akan dapat
memonitoring dan mengkontrol berbagai macam
alat/sensor seperti berikut:
a. Kontrol Relay - Dapat dimanfaatkan untuk menyalakan
lampu, doorlock, motor DC, dan lain sebagainya.
b. Kontrol Servo - Dapat dimanfaatkan untuk
menggerakan alat tertentu.
c. Monitoring Suhu dan Kelembaban
d. Monitoring pergerakan

Modul IoT terdiri dari berbagai macam part seperti


berikut:
a. Wemos D1 - Merupakan module development board
yang berbasis WiFi dari keluarga ESP8266 yang
dimana dapat diprogram menggunakan software IDE
Arduino seperti halnya dengan NodeMCU.
b. Modul Relay - Digunakan sebagai kontaktor untuk
menyalakan lampu AC dan Solenoid Doorlock 12V.
c. Servo SG90
d. Sensor PIR - Untuk mendeteksi adanya pergerakan.
e. Sensor DHT11 - Untuk mendeteksi Temperature dan
Kelembaban.
f. Solenoid Doorlock 12V - Digunakan untuk pengunci
pintu atau jendela atau yang lain semacamnya.
g. Project Board

Kegiatan Belajar 4
FRAMEWORK DAN BIG DATA

1. Framework big data


Framework adalah sebuah software untuk memudahkan
para programer untuk membuat sebuah aplikasi web yang di
dalam nya ada berbagai fungsi diantaranya plugin, dan
konsep untuk membentuk suatu sistem tertentu agar
tersusun dan tersetruktur dengan rapih.

Menurut R. Kelly Rainer (2011) Data, menunjuk pada


deskripsi dasar akan benda, event, aktivitas, dan transaksi
yang terdokumentasi, terklasifikasi,dan tersimpan tetapi tidak
terorganisasi untuk dapat memberikan suatu arti yang
spesifik.

Menurut Vience (2016) memasuki tren yang disebut Big


Data, era di mana ketersediaan data sosial yang terekam
secara digital semakin berlimpah. Bagi kalangan industri atau
praktisi, big data telah membuka peluang untuk menetapkan
strategi bisnis serta inovasi dalam hal memproses,
menganalisa dan menyimpan data dengan volume serta
tingkat votalitas yang tinggi secara cepat dan efektif. Bagi
kalangan akademisi, Big Data telah menobrak tradisi lama
penelitian ilmu sosial.

Menurut Eaton, Dirk, Tom, George, & Paul Big Data


merupakan istilah yang berlaku untuk informasi yang tidak
dapat diproses atau dianalisis menggunakan alat tradisional.
Menurut Dumbill, (2012), Big Data adalah data yang melebihi
proses kapasitas dari kovensi sistem database yang ada. Data
terlalu besar dan terlalu cepat atau tidak sesuai dengan
struktur arsitektur database yang ada. Untuk mendapatkan
nilai dari data, maka harus memilih jalan altenatif untuk
memprosesnya.

Big Data adalah sebuah sistem teknologi yang


diperkenalkan untuk menanggulangi 'ledakan informasi'
seiring dengan semakin bertumbuhnya ekosistem pengguna
perangkat mobile dan data internet.

Karakteristik big data ada tiga yaitu:

a. Volume
Volume di sini berkaitan dengan ukuran media
penyimpanan data yang sangat besar atau mungkin tak
terbatas.

b. Velocity
Big data memiliki aliran data yang yang cepat dan real
time. Velocity dapat diartikan sebagai kecepatan
proses.

c. Variety
Big data memiliki bentuk format data yang beragam
baik terstruktur ataupun tidak terstruktur dan
bergantung pada banyaknya sumber data. Variety
berarti tipe atau jenis data yang dapat diakomodasi.

2. Pemicu Perkembangan Big Data


Menurut Hilbert dan Lopez, ada tiga hal utama yang
memicu perkembangan teknologi Big Data:

a. Pesatnya pertambahan kemampuan penyimpanan data,


kemampuan penyimpanan data telah bertumbuh sangat
signifikan.
b. Pesatnya pertambahan kemampuan mesin pemrosesan
data, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi
hardware, maka kapasitas komputasi pada mesin/
perangkat komputer juga telah meningkat sangat tajam.
c. Ketersediaan data yang melimpah, Perusahaan-
perusahaan dari berbagai sektor di Amerika Serikat
memiliki data setidaknya 100 terabytes. Bahkan banyak
diantara perusahaan tersebut yang memiliki data lebih
dari 1 petabyte.

3. Klasifikasi Data
Teknologi Big Data memiliki kemampuan untuk
menangani berbagai variasi data. Secara umum ada 2
kelompok data yang harus dikelola, yaitu :

a. Data terstruktur
Kelompok data yang memiliki tipe data, format, dan
struktur yang telah terdefinisi. Sumber datanya dapat
berupa data transaksional, OLAP data, tradisional
RDBMS, file CSV, spreadsheets

b. Data tidak terstruktur


Kelompok data tekstual dengan format tidak menentu
atau tidak memiliki struktur melekat, sehingga untuk
menjadikannya data terstruktur membutuhkan usaha,
tools, dan waktu yang lebih. Data ini dihasilkan oleh
aplikasi-aplikasi internet, seperti data URL log, media
sosial, e-mail, blog, video, dan audio.

4. Tahapan Pengelolaan Big Data


Berikut ini adalah 4 tahap pengelolaan Big Data serta
perangkat bantu (tools) yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pemrosesan pada tiap tahap:

a. Acquired
Berhubungan dengan sumber dan cara mendapatkan
data.

b. Accessed
Berhubungan dengan daya akses data; data yang sudah
dikumpulkan memerlukan tata kelola, integrasi, storage
dan computing agar dapat dikelola untuk tahap
berikutnya. Perangkat untuk pemrosesan (processing
tools) menggunakan Hadoop, Nvidia CUDA, Twitter
Storm, dan GraphLab. Sedangkan untuk manajemen
penyimpanan data (storage tools) menggunakan Neo4J,
Titan, dan HDFS.

c. Analytic
Berhubungan dengan informasi yang akan didapatkan,
hasil pengelolaan data yang telah diproses. Analitik yang
dilakukan dapat berupa descriptive (penggambaran
data), diagnostic (mencari sebab akibat berdasar data),
predictive (memprediksi kejadian dimasa depan) maupun
prescriptive analytics (merekomendasikan pilihan dan
implikasi dari setiap opsi). Tools untuk tahap analitik
menggunakan MLPACK dan Mahout.

d. Application
Terkait visualisasi dan reporting hasil dari analitik. Tools
untuk tahap ini menggunakan RStudio.
5. Pemanfaatan Big Data Pada Sektor Bisnis
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor
bisnis memiliki orientasi utama pada pencapaian margin
laba setinggi mungkin (profit oriented). Berbagai informasi
penting dapat dihasilkan dari Big Data yang dapat
mendukung proses pengambilan keputusan bagi pimpinan
perusahaan sebagai berikut

a. Mengetahui respons masyarakat terhadap produk-


produk yang dikeluarkan melalui analisis sentimen di
media sosial.
b. Membantu perusahaan mengambil keputusan secara
lebih tepat dan akurat berdasarkan data
c. Membantu meningkatkan citra perusahaan di mata
pelanggan.
d. Perencanaan usaha, dengan mengetahui perilaku
pelanggan seperti pada perusahaan telekomunikasi dan
perbankan.
e. Mengetahui trend pasar dan keinginan konsumen.

2 Daftar materi yang 1. Komponen Cloud Computing


sulit dipahami di 2. Tingkatan QoS
modul ini 3. Contoh projek IoT
3 Daftar materi yang 1. Fungsi recovery data
sering mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai