Anda di halaman 1dari 5

Nama : Herdaning Sandra Kumalasari

NIM : 672022077

Kelas : Jarkom G

I. Pengertian Cloud Computing


Cloud Computing merupakan paradigma baru dalam penyediaan layanan Teknologi
Informasi (TI) yang telah mengubah cara organisasi dan individu mengelola, menyimpan,
dan memproses data. Paradigma ini memungkinkan akses terhadap sumber daya komputasi
melalui internet, tanpa memerlukan infrastruktur fisik sendiri. Definisi Cloud Computing
mencakup penggunaan infrastruktur berbasis internet untuk menyediakan sumber daya
komputasi secara elastis dan sesuai permintaan. Layanan Cloud terbagi menjadi tiga model
utama: IaaS, PaaS, dan SaaS, masing-masing memberikan akses ke infrastruktur fisik,
platform pengembangan aplikasi, dan aplikasi perangkat lunak secara daring. Cloud
Computing menyediakan cara baru dalam mengelola layanan TI yang lebih fleksibel,
efisien, dan dapat diakses instan melalui internet.
II. Dasar Teknologi Cloud Computing
Salah satu konsep dasar dalam Cloud Computing adalah virtualisasi. Ini
memungkinkan penyedia layanan Cloud untuk membagi sumber daya fisik seperti server,
penyimpanan, dan jaringan menjadi beberapa instance virtual yang terpisah. Dengan
menggunakan teknologi ini, satu server fisik dapat beroperasi sebagai beberapa server
virtual secara bersamaan. Hal ini memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien,
memungkinkan elastisitas dalam penggunaan, dan memfasilitasi manajemen sumber daya
yang lebih baik.
Teknologi Cloud Computing memanfaatkan distributed computing, di mana tugas-
tugas komputasi dibagi di antara beberapa sumber daya yang terhubung dalam jaringan.
Skalabilitas yang tinggi adalah fitur kunci dari teknologi ini; dapat menyesuaikan kapasitas
sumber daya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengguna dapat dengan mudah
menambah atau mengurangi sumber daya sesuai permintaan mereka, memungkinkan
fleksibilitas dalam mengelola beban kerja.
Cloud Computing sering menggunakan API untuk memungkinkan integrasi yang
lebih baik antara layanan yang disediakan oleh penyedia Cloud dan aplikasi atau layanan
yang digunakan oleh pengguna. Ini memungkinkan aplikasi eksternal untuk berinteraksi
dengan infrastruktur Cloud dengan mudah, memungkinkan penggunaan yang lebih luas dari
layanan yang disediakan.
III. Cloud Computing sebagai Teknologi WAN
Cloud Computing sering dianggap sebagai bagian dari infrastruktur WAN (Wide
Area Network) karena sifatnya yang mendukung konektivitas yang meluas. WAN mengacu
pada jaringan komputer yang melintasi area geografis yang luas, memungkinkan koneksi
antara lokasi yang terpisah, termasuk antara pusat data dan pengguna akhir yang mungkin
berada di lokasi yang jauh.
Salah satu alasan Cloud Computing diklasifikasikan sebagai teknologi WAN adalah
kemampuannya untuk menawarkan layanan secara global. Infrastruktur Cloud dapat
mencakup pusat data yang tersebar di berbagai lokasi geografis, yang memungkinkan akses
terhadap layanan dengan cepat dari mana saja di dunia dengan koneksi internet. Pengguna
dapat dengan mudah mengakses sumber daya komputasi tanpa batasan geografis.
Elastisitas dalam Cloud Computing berarti bahwa sumber daya komputasi dapat
berkembang atau menyusut sesuai permintaan. Ini bergantung pada jaringan yang kuat
untuk memungkinkan pemindahan data yang efisien serta akses cepat ke layanan Cloud.
Keandalan jaringan WAN sangat penting agar layanan Cloud dapat berfungsi dengan baik.
Penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk memastikan jaringan mereka kuat
dan dapat diandalkan. Mereka harus menjamin konektivitas yang baik dan mempertahankan
infrastruktur jaringan yang mendukung pengguna agar dapat terhubung ke sumber daya
komputasi mereka dengan lancar.
IV. Tujuan dan Manfaat Cloud Computing
 Tujuan dari Cloud Computing :
1. Efisiensi Biaya : untuk mengurangi biaya investasi awal dalam infrastruktur IT.
Dengan menggunakan layanan Cloud, perusahaan dapat menghindari pengeluaran
besar untuk perangkat keras dan perangkat lunak, serta mengurangi biaya
pemeliharaan.
2. Skalabilitas dan Elastisitas : memberikan skala yang mudah disesuaikan dengan
kebutuhan. Perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan kapasitas sumber daya
komputasi sesuai dengan fluktuasi permintaan, menghindari pemborosan sumber
daya pada saat tidak diperlukan.
3. Aksesibilitas Global : Memberikan kemampuan akses terhadap data dan aplikasi
dari mana saja di dunia dengan koneksi internet. Ini mendukung mobilitas dan kerja
jarak jauh, memungkinkan pengguna untuk bekerja dari berbagai lokasi.
4. Inovasi dan Kecepatan Implementasi : untuk mengadopsi teknologi baru dengan
cepat tanpa harus membangun infrastruktur fisik baru. Inovasi dapat
diimplementasikan lebih cepat, memberikan keunggulan kompetitif.
 Manfaat dari Cloud Computing :
1. Penghematan Biaya : Perusahaan tidak perlu menginvestasikan modal besar dalam
infrastruktur fisik. Model pembayaran pay-as-you-go atau subscription-based juga
membantu perusahaan mengendalikan biaya operasional.
2. Skalabilitas dan Ketersediaan : sumber daya cloud dapat dengan mudah
ditingkatkan atau dikurangi sesuai kebutuhan, memastikan ketersediaan tinggi dan
kinerja optimal.
3. Fleksibilitas dan Kecepatan : memberikan fleksibilitas untuk mengakses sumber
daya dan data dari berbagai perangkat, sementara implementasi layanan dapat
dilakukan dengan cepat tanpa harus menunggu pengadaan perangkat keras.
4. Keamanan dan Kepatuhan : Penyedia layanan Cloud memiliki tim keamanan yang
terampil dan infrastruktur keamanan yang canggih. Ini dapat meningkatkan tingkat
keamanan dan membantu perusahaan memenuhi persyaratan kepatuhan yang
berlaku.
V. Contoh Penggunaan Cloud Computing di Sektor Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sektor yang semakin mengadopsi teknologi Cloud
Computing, khususnya melalui implementasi platform E-Learning. Dalam skenario ini,
sebuah institusi pendidikan dapat menggunakan layanan Cloud untuk menyediakan
infrastruktur dan aplikasi yang mendukung pembelajaran daring.
 Penyimpanan dan Akses Konten: institusi dapat menyimpan semua materi
pembelajaran, seperti materi kuliah, buku digital, dan sumber daya pendidikan lainnya
di lingkungan Cloud. Dengan demikian, siswa dan pengajar dapat mengakses materi
ini dari mana saja dan kapan saja dengan koneksi internet.
 Platform Pembelajaran Kolaboratif: penggunaan layanan Cloud memungkinkan
institusi untuk mengimplementasikan platform pembelajaran kolaboratif. Siswa dapat
berpartisipasi dalam diskusi daring, proyek kelompok, dan berbagi dokumen tanpa
terbatas oleh batasan geografis atau waktu.
 Skalabilitas dan Penyediaan Sumber Daya: selama periode puncak, seperti ujian atau
pendaftaran kursus yang sibuk, Cloud Computing memungkinkan institusi untuk
meningkatkan kapasitas sumber daya komputasi sesuai kebutuhan. Ini menghindari
gangguan atau penurunan kinerja selama lonjakan penggunaan.
 Kemampuan Pemantauan dan Analisis: layanan Cloud juga dapat digunakan untuk
melacak kemajuan siswa, memantau partisipasi, dan mengumpulkan data analisis
pembelajaran. Hal ini membantu institusi untuk memberikan umpan balik yang lebih
baik kepada siswa dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
 Keamanan dan Pemulihan Bencana: infrastruktur Cloud yang baik memiliki tingkat
keamanan yang tinggi. Institusi pendidikan dapat memanfaatkan keamanan ini dan
menyimpan data penting seperti nilai siswa secara aman di Cloud. Selain itu, penyedia
Cloud seringkali memiliki kebijakan pemulihan bencana, yang memastikan bahwa data
dapat dipulihkan dengan cepat dalam kasus kehilangan atau kerusakan.
Referensi
Buyya, R., Broberg, J., & Goscinski, A. (2011). "Cloud Computing: Principles and
Paradigms." John Wiley & Sons.
Armbrust, M., et al. (2010). "A View of Cloud Computing." Communications of the ACM,
53(4), 50-58.
Jamsa, K. A. (2013). "Cloud Computing: SaaS, PaaS, IaaS, Virtualization, Business
Models, Mobile, Security and More." Jones & Bartlett Learning.

Anda mungkin juga menyukai