15/380030/TK/43295
Istilah cloud computing itu sendiri muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1996.
Kemudian, istilah tersebut diangkat kembali dan dipopulerkan oleh perusahaan Amazon
ketika meluncurkan pryeknya yang bernama Elastic Compute Cloud, yang merupakan
bagian inti dari Amazon Web Services (AWS).
II. Implementasi Cloud Computing dengan Skenario Integrasi Aplikasi dan Informasi
Teknologi cloud computing sangatlah memungkinkan adanya interoperabiltas dan
pertukaran informasi secara real-time sehingga dapat terjadi integrasi. Skenario integrasi
pada komputasi cloud sendiri memiliki beberapa keuntungan:
1. Informasi selalu up-to-date: semua aplikasi yang bersifat cloud memungkin semua
pengguna terhubung satu sama lain. Bila satu pengguna mengubah informasi pada satu
dokumen yang sama, perubahan tersebut juga terjadi pada komputer pengguna lainnya.
2. Layanan yang terotomatisasi: melakukan proses otomatisasi pada semua segmen manual
mdapat meningkatkan akurasi pada setiap operasi. Hal ini memungkinkan terjadinya
peningkatan efisiensi proses information sharing.
3. Aman: sebuah username dan password diberikan kepada setiap karyawan agar dapat
melakukan proses verifikasi identitas untuk mengakses layanan cloud. Seperangkat
protokol keamanan juga dipasang agar informasi tidak dapat diubah tanpa otoritas yang
jelas.
Alexander Jordan Himawan
15/380030/TK/43295
5. Availability yang lebih tinggi: integrasi komputasi cloud memberikan availibility yang
lebih tinggi dari berbagai resources kepada end user. Pelimpahan seluruh layanan ke cloud
dapat meningkatkan efisiensi infrasturktur sebuah lembaga pengguna layanan tersebut
karena lembaga itu hanya membutuhkan koneksi internet sebagai modalnya.
Contoh integrasi pada cloud computing yang sangat nyata dan populer adalah pada aplikasi
Google Docs dan Microsoft Office 365. Kedua aplikasi cloud ini memungkinkan para
penggunanya untuk mengerjakan sebuah dokumen secara kolaboratif dan real-time.