Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN MAGANG

ANALISIS MONITORING DANA KAS PADA BAGIAN


KEUANGAN PT ASKRINDO (PERSERO) CABANG
SURAKARTA

Disusun oleh:
NISSA RAWINDADEFI 1201134065

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN


INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2016

i
ii
iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabill'alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga laporan praktek
kegiatan magang ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi isi. Hal yang
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis. Namun, dengan rendah hati penulis telah melakukan yang terbaik untuk
menyelesaikan laporan yang berkualitas. Bahkan penulis mengharapkan adanya
kritikan dan saran-saran yang bersifat membangun demi kebaikan dan dapat
bermanfaat bagi penulis.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada kedua Orang Tua dan keluarga tercinta, yang selama ini
memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dan dorongan untuk bekerja lebih
keras, serta do'a yang tiada henti dipanjatkan untuk anaknya.
Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik
moril maupun materil. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Yang Terhormat:
1. Ibu Mediany Kris Eka Putri selaku Dosen Wali Program Studi
Manajemen Bisnis Telekmunikasi dan Informatika yang memberikan
ilmu serta bimbingannya selama penulis menjalankan praktek kegiatan
magang di PT. (Persero) Askrindo.
2. Seluruh Staf Sekretariat Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan
Informatika.
3. Mbak Aldehita Purnasanti Maulida selaku pengarah Praktek kegiatan
magang yang telah dengan baik membimbing dan memperkenalkan
Penulis kepada Bagian Keuangan dan Umum untuk menjalankan
praktek kegiatan magang.

iv
4. Mbak Novianti Ary Astiti selaku Deputy Area Managing Direstor yang
telah dengan senang hati menerima penulis di Bagian Keuangan dan
Umum dan memberikan bimbingan untuk penulis selaku yang
menjalankan magang.
5. Kepada Bapak Sumarno selaku Area Managing Director PT. (Persero)
Askrindo Cabang Surakarta
6. Seluruh Kepala Seksi dan Staf Pelaksana PT. Askrindo Cabang
Surakarta yang telah memberikan penulis pekerjaan dan ilmu yang
tersirat. Terima kasih atas kerjasamanya, penulis tidak akan pernah lupa
atas kebaikan Mbak Sindy, Mas Cahyo, Uda, Mas Hary, Mbak Dita,
Mas Danang, Abang Udin, Mbak Benny, Pak Eko, Mas Arlan, Mas
Ageng, Mas Surya, Pak Amir, Minah, Pak Yulis, dan Pak Arbi.
7. Untuk Khafidhta Qudsiana dan Hafid Fadli Wiguna, terimakasih karena
telah meluangkan banyak waktu, saran, semangat, dukungan dan
perhatian serta banyak menghibur penulis, juga dalam membantu
pengerjaan laporan magang.
8. Untuk sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungannya kepada
penulis dalam menjalankan praktek magang, Jesida Asna rekan penulis
selama magang, Merita, Uli, Vidya, Anggi, Tutut, Arini, Nopal, dan
Fery.
Sebagai penutup penulis mengucapkan Alhamdulillahironbil'alamin,
semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal terhadap pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan magang ini, Aamiin.

Surakarta, 21 Juli 2016


Penulis

Nissa Rawindadefi

v
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN I ........................................................................ ii


LEMBAR PENGESHAN II .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Profil Perusahaan .................................................................................... 1
1.2 Lingkup Unit Kerja ................................................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORITIS ......................................................................... 10


2.1 Asuransi .................................................................................................. 10
2.2 Asuransi Kredit ....................................................................................... 11
2.3 Kas ......................................................................................................... 12
2.4 Arus Kas ................................................................................................. 13
2.5 Pengawasan (Monitoring) ....................................................................... 14

BAB III AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG......................................... 16


3.1 Realisasi Kegiatan Magang ..................................................................... 16
3.2 Relevansi Teori dan Praktik .................................................................... 26
3.3 Permasalahan .......................................................................................... 33

BAB IV REKOMENDASI ........................................................................... 36


4.1 Rekomendasi........................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 37

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan


PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo (Persero)
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi
Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan REPELITA I tahun 1969,
yang salah satu sasaran pokok rencana tersebut adalah pemerataan hasil-hasil
pembangunan dalam bidang kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat dan
sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja. Dalam rangka mencapai
sasaran ini pemerintah mengambil langkah konkrit antara lain dengan
mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah satu
aspek usaha yang penting yaitu aspek pembiayaan.
Berdiri tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi
dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna
menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peran PT. Askrindo
(Persero) dalam pemberdayaan UMKM adalah sebagai lembaga penjamin atas
kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM.
Sesuai dengan Visi dan Misinya, PT. Askrindo (Persero) senantiasa
menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral Subtitution Institution,
yaitu lembaga penjamin yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang
layak namun tidak memiliki agunan cukup untuk memperoleh kredit dengan
lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank (feasible tetapi
tidak bankable).
Sejalan dengan berubahnya waktu, saat ini PT. Askrindo (Persero) memiliki
lima lini usaha yaitu Asuransi Kredit Bank, Asuransi Kredit Perdagangan,

1
Surety Bond, Customs Bond dan Asuransi Umum. PT. Askrindo sejak tahun
2007 melaksanakan program pemerintah dalam rangka Inpres 6/2007 atau yang
lebih dikenal sebagai penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam
pelaksanaannya bersama dengan Askrindo memberikan penjaminan atas kredit
yang disalurkan oleh tiga Bank pelaksana yaitu : Bank BRI, Bank BNI dan
Bank Mandiri
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan
tulang punggung kekuatan ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang
sangat signifikan. Menguatnya permodalan UMKM akan memberikan
multiplier effects berupa tumbuhnya kegiatan usaha yang diikuti dengan
terbukanya lapangan kerja serta meningkatkan nilai usaha. Terciptanya UMKM
yang tangguh pada tahap berikutnya mampu memberikan kontribusi dalam
menekan angka pengangguran dari kemiskinan di Indonesia.
Askrindo senantiasa mengembangkan sayap usahanya untuk memberikan
layanan yang prima, dengan didukung oleh Kantor Cabang berjumlah 60
Kantor yang tersebar di 34 Provinsi seluruh Indonesia.

a. Visi dan Misi Perusahaan


Visi: “Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan
layanan global guna mendukung perekonomian nasional”.
Misi:
 Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung
pembangunan ekonomi nasional terutama program Pemerintah
dalam pengembangan UMKMK dan usaha korporasi lainnya;
 Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan
global;
 Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, Sistem Pengendalian
Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.

2
b. Struktur Organisasi
Dengan memperhatikan perkembangan bisnis Perusahaan ke depan,
dimana Perusahaan perlu memiliki Struktur Organisasi yang ideal dan
diharapkan setiap lini organisasi mampu menjalankan fungsi-fungsinya
sesuai dengan tujuan Perusahaan, maka Direksi PT. Askrindo (Persero)
melakukan penyesuaian Struktur Organisasi sebagai berikut:

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Askrindo Pusat


Sumber: www.askrindo.co.id

3
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta
Sumber: Data Diolah
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis yang dilakukan oleh PT. Askrindo (Persero) Cabang
Surakarta adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan PKS-PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang sudah
berjalan
2. Mengadakan gathering dengan Asosiasi di Solo Raya, seperti Asosiasi
Asuransi Umum Indonesia (AAUI)
3. Melakukan kunjungan secara rutin
4. Mengadakan sosialisasi terkait dengan produk-produk Askrindo
5. Promosi/ iklan-iklan media cetak
6. Sponsor event dengan mitra bisnis

d. Aspek Manajemen
Terdiri dari:
1. Aspek Produksi

4
 Menerima pertanggungan atas risiko tidak diterimanya
pelunasan kredit dan/atau pembiayaan, termasuk pembiayaan
berdasarkan prinsip Syariah, dari Debitur terutama Usaha Mikro
Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang diberikan oleh
Bank atau lembaga pembiayaan lainnya;
 Menerima pertanggungan langsung dari segala jenis asuransi
kerugian dan sejenisnya yang berasal dari dalam maupun luar
negeri, secara sendiri atau bersama-sama dengan perusahaan
asuransi lainnya, baik untuk ditahan sendiri maupun
mereasuransikan risiko-risiko asuransi tersebut dengan
mempertimbangkan kemampuan perseroan;
 Menerima pertanggungan tidak langsung dari perusahaan-
perusahaan asuransi, reasuransi di dalam maupun di luar negeri
atas segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya, baik untuk
ditahan sendiri maupun mereasuransikan risiko-risiko asuransi
tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan perseroan;
 Melakukan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh
perusahaan asuransi dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Selain kegiatan usaha utama
sebagaimana dimaksud di atas, perseroan dapat melakukan
kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber
daya yang dimilikinya dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Aspek Keuangan
Dalam pengelolaan aspek keuangan, PT Askrindo Surakarta
mempunyai peran dan tugas khusus meliputi:
a. Pengelolaan arus dana masuk dan keluar (cash flow) secara optimal:
 Mengelola pembayaran-pembayaran yang akan dilakukan sesuai
dengan penyediaan dana yang ada.
 Mengelola penyusunan perencanaan dan realisasi Cash Flow
secara periodik.

5
 Mengelola pengaturan persediaan uang tunai yang ada di kas
maupun di Rekening Giro Bank untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan.
 Mengelola kegiatan pengawasan pertanggungjawaban kas bon
sementara agar dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan.
 Mengelola kegiatan pengendalian saldo dana kas/bank yang
optimal sesuai ketentuan.
b. Mengelola urusan perpajakan, meliputi penyusunan perencanaan
pajak (tax planning) dan penyelesaian masalah serta kewajiban
perpajakan.
c. Mengelola kegiatan monitoring ketersediaan dana untuk
penempatan investasi dan kebutuhan dana melalui penarikan
investasi bekerjasama dengan Divisi Investasi.
d. Memberikan rekomendasi/usulan untuk penyempurnaan
manajemen dana kas/bank dan sistem perencanaan dan
penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan.
e. Mengikuti, mempelajari, dan menganalisa perkembangan
perekonomian, ketentuan perasuransian, perbankan, dan perpajakan
sebagai masukan untuk perencanaan bidang keuangan dari
perpajakan perusahaan.
3. Aspek Pemasaran
a. Umum :
 Meningkatkan intensitas kunjungan (marketing visit) secara
terintegrasi, baik produk maupun aktivitas lainnya
(klaim/recoveries).
 Peningkatan layanan untuk meraih customer engagement.
 Optimalisasi efektivitas penempatan dana dalam rangka
reciprocal bisnis.

b. Bidang pemasaran Asuransi Kredit:


 Peningkatan jumlah mitra bisnis (enlargement business).

6
 Optimalisasi masing-masing mitra bisnis existing
(enrichment business).
 Inovasi produk/proses bisnis yang diselaraskan dengan
roadmap BUMN sektor kemaritiman, pertanian dan
infrastruktur serta pemberdayaan UMKM.
c. Bidang pemasaran Suretyship, Melakukan ekspansi bisnis melalui:
 Optimalisasi perbankan.
 Penetrasi pasar dengan memasarkan produk secara cross
selling/bundling.
 Optimalisasi agent dan broker.
 Inovasi produk/proses bisnis yang diselaraskan dengan
roadmap BUMN sektor infrastruktur.
d. Bidang Pemasaran Asuransi Umum:
 Meningkatkan jumlah PKS dengan mitra bisnis (cross
selling dengan Askred & Suretyship).
 Optimalisasi PKS dengan mitra existing (enrichment).
 Optimalisasi penjualan melalui cross selling.
 Optimalisasi peran agent/broker.
 Inovasi produk/proses bisnis yang diselaraskan dengan
roadmap BUMN sektor kemaritiman, pertanian dan
infrastruktur.
 Meningkatkan sinergi bisnis dengan dengan perusahaan
afiliasi dan perusahaan asuransi lain.

4. Aspek SDM
Langkah inovasi melalui pengembangan produk memiliki
konsekuensi kompleksitas risiko yang tinggi sehingga diperlukan SDM
yang memadai dari sisi kuantitas dan kualitas.
Penerapan talent management perlu dilakukan agar perusahaan
mempunyai kualitas SDM yang andal dan menjadi asset yang tak

7
ternilai untuk menunjang kelangsungan kinerja perusahaan dalam
mencapai tujuan secara lebih maksimal.
 Pemetaan rumpun pekerjaan, pengukuran kompetensi dan
analisis beban kerja
Sesuai dengan arah pengembangan dalam Blue Print SDM,
pada tahun 2015 perusahaan memiliki strategi pengembangan
SDM yang berbasis korporasi dan talent management.
Pengelolaan SDM dilakukan berdasarkan rumpun pekerjaan
serta tingkatan potensi dan kompetensi SDM.
 Pelaksanaan pengembangan SDM
Atas hasil pemetaan rumpun pekerjaan dan kompetensi,
maka dikembangkan program capacity building yang tidak
hanya fokus pada pengembangan hard skill pegawai tetapi juga
pengembangan soft skill.
 Pengendalian melalui evaluasi efektivitas dan langkah
perbaikan
Parameter keberhasilan atau efektivitas program
pengembangan SDM adalah peningkatan kompetensi pegawai
yang ditunjukkan dengan meningkatnya indeks kompetensi
pegawai, kepuasan pelanggan (internal maupun eksternal) dan
peningkatan kinerja.
(Sumber: Annual Report PT. Askrindo (Persero) Tahun
2015)

1.2 Lingkup Unit Kerja


a. Lokasi Unit Kerja Praktek (Magang)
Pelaksanaan Kerja Praktek (Magang) selama 30 hari kerja di PT.
Askrindo (Persero) Cabang Surakarta yang berlokasi di Jln. Dr. Radjiman
No. 376B Laweyan, Surakarta selama 25 hari kerja. Sedangkan untuk 5 hari
kerja pindah ke gedung kantor baru yang berlokasi di Jln. Bhayangkara No.
22 Penumping, Laweyan, Surakarta.

8
Unit yang dikerjakan selama proses Kerja Praktek (Magang) PT.
Askrindo (Persero) Cabang Surakarta adalah pada Bagian Keuangan dan
Umum. Yang dikepalai oleh Deputy Area Managing Director Bagian
Keuangan dan Umum, yaitu Ibu Novianti Ary Astiti. Yang mana pada
bagian ini mempelajari, membahas, dan mengelola tentang penerimaan
dana dan pengeluaran dana dari PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta
ini.
b. Lingkup Penugasan
Kegiatan utama yang dilakukan selama proses Kerja Praktek
(Magang) adalah mengambil, mencetak Rekening Koran dari Bank-Bank
Mitra PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta baik KUR (Kredit Usaha
Rakyat) ataupun NON KUR tiap bulannya. Lalu diinput pada sistem
perusahaan yang disebut dengan MECCA (Manage Core Centralized
Application). Merupakan salah satu sistem yang paling utama digunakan
dalam Bagian Keuangan dan Umum ini. Karena sistem ini berisi Jurnal
Umum, Laporan Kas maupun Laporan Bank, Saldo Kas maupun Saldo
Bank, dan Buku Besar Perusahaan yang mana semua bentuk Laporan
Keuangan akan terintegrasi ke sistem ini.
c. Rencana dan Penjadwalan Kerja
Jam Kerja PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta untuk hari
biasa (bukan bulan Ramadhan) adalah Senin-Jumat pukul 08.00-17.00,
sedangkan pada bulan Ramadhan adalah Senin-Jumat pukul 07.30-15.30.
Namun, khusus untuk Pelaksana Kerja Praktek (Magang), diberlakukan jam
kerja yang berbeda, yaitu:
Tabel 1.1 Jam Kerja Pelaksana Kerja Praktek (Magang)
Hari Kerja Senin-Jumat Senin-Jumat
(Hari Biasa) (Bulan Ramadhan)
Jam Kerja 07.00-16.00 07.00-15.30

BAB II

9
KAJIAN TEORITIS

2.1 Asuransi
John M. Echols dan Hassan Shadilly memaknai kata insurance dengan (a)
asuransi, dan (b) jaminan. Dalam bahasa Belanda biasa disebut dengan istilah
assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan). Sedangkan asuransi dalam
dunia Islam biasa dikenal dengan istilah takaful, ta’min, atau tadhamun (Tabhrany,
2001).

Menurut Molengraaff dalam Djojosoedarso (2000), “Asuransi kerugian


adalah persetujuan dengan mana satu pihak, Penanggung mengikatkan diri terhadap
yang lain, Tertanggung untuk mengganti kerugian yang dapat diderita oleh
Tertanggung karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk dan yang belum
tentu kejadiannya, dengan mana Tertanggung berjanji untuk membayar premi”.

Dalam suatu asuransi melibatkan 2 (dua) pihak, yaitu yang sanggup


menjamin atau menanggung (perusahaan asuransi) dan pihak yang ditanggung
(konsumen/nasabah), (Prodjokirono dalam Putri, 2010). Pihak yang ditanggung ini
diwajibkan membayar sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak yang
menanggung yang dituangkan dalam akta perjanjian yang disebut Polis. Uang
tersebut akan tetap menjadi milik pihak yang menanggung, apabila kemudian
ternyata peristiwa yang dimaksud itu tidak terjadi. Asuransi diatur dalam Pasal 246
– 308 KUHD.

 Menurut Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang


“Asuransi pada umumnya adalah suatu persetujuan dimana pihak
yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima
sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian yang mungkin
akan diderita oleh yang dijamin karena akibat dari suatu peristiwa
yang belum jelas akan terjadi”.

10
2.2 Asuransi Kredit

Adapun pengaturan mengenai asuransi kredit secara lebih eksplisit terdapat


dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No. 124/PMK.010/2008 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Lini Usaha Asuransi Kredit dan Suretyship. Pasal 1 angka
(2) PMK tersebut menyatakan bahwa asuransi kredit adalah lini usaha asuransi
umum yang memberikan jaminan pemenuhan kewajiban finansial penerima kredit
apabila penerima kredit tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan
perjanjian kredit (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/).
Asuransi kredit (credit insurance) pada mulanya lebih dikenal dalam
lingkungan asuransi jiwa dalam bentuk perlindungan kepada kreditur terhadap
risiko macetnya pelunasan sisa pinjaman akibat meninggalnya debitur. Asuransi ini
dikenal pula dengan istilah credit life insurance (asuransi jiwa kredit) dan
berdasarkan UU No. 2 tahun 1992, jenis bisnis asuransi yang terkait dengan hidup
meninggalnya seseorang harus ditangani oleh perusahaan asuransi jiwa dan bukan
oleh asuransi kerugian (general insurer). Asuransi kredit berkaitan erat dengan
penjaminan kredit (credit guarantee).
Istilah penjaminan (guarantee) harus dibedakan dengan asuransi
(insurance) karena karakteristik bisnis diantara keduanya berbeda. Pada asuransi
hanya ada 2 (dua) pihak yang terlibat yaitu penanggung dan tertanggung, sedangkan
dalam penjaminan terdapat 3 (tiga) pihak yaitu obligee, principal, dan bank atau
surety company. Perbedaan yang lain antara asuransi dan penjaminan adalah bahwa
dalam asuransi, risiko yang dihadapi adalah berupa accidental risk dan lebih
bersifat pada risiko-risiko natural seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan lain-
lain, sedangkan dalam penjaminan, risiko yang dihadapi lebih banyak bersifat
moral risk misalnya ketidakmampuan membayar cicilan pinjaman dari debitur
kepada kreditur (kredit macet). Dengan demikian, tujuan utama dari asuransi adalah
memberikan ganti rugi kepada tertanggung apabila terjadi musibah dari luar,
sedangkan tujuan dari penjaminan adalah untuk memenuhi kebutuhan bonafiditas
penerima pinjaman.

11
Penjaminan kredit sebagai salah satu produk financial guarantee, adalah
jenis jaminan yang dikeluarkan oleh lembaga penjamin, baik bank atau asuransi,
untuk kepentingan obligee apabila principal melakukan wanprestasi. Biasanya jika
memakai jasa bank, pihak principal harus menyediakan collateral atau jaminan,
baik berupa barang bergerak atau tidak bergerak. Sementara jika ingin
menggunakan jasa asuransi, pihak principal biasanya tidak perlu menyediakan
collateral namun cukup menandatangani perjanjian ganti rugi kepada surety
company (general agreement of indemnity to surety). Bentuk inilah yang lebih
dikenal sebagai suretyship. Jadi antara bank guarantee dan surety bond hampir
sama, keduanya bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap pekerjaan principal
kepada obligee. Biasanya dalam bank guarantee, pencairan jaminan dapat
dilakukan atas permintaan obligee tanpa harus menunggu pembuktian kegagalan
pada pihak principal. Sementara dalam surety bond, klaim hanya dapat dicairkan
apabila terbukti bahwa principal telah melakukan kegagalan atau wanprestasi
(http://metablog-dj.blogspot.com/2010/02 ).

2.3 Kas

Kas merupakan komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi
transaksi yang sedang terjadi, hal ini disebabkan setiap transaksi memerlukan suatu
dasar pengukuran yaitu kas, bahkan walaupun perkiraan kas tidak terlibat dalam
transaksi tersebut namun besarnya transaksi tersebut tetap diukur dengan kas. Menurut
Basri (2002 : 61) “Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam
perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan
sebagai alat pembayaran kebutuhan financial yang mempunyai sifat paling tinggi
tingkat likuiditasnya”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002), “Kas terdiri dari saldo kas (cash on
hand), rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

12
Menurut Soemarso (2004:365), Dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan
kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia
dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya. Termasuk sebagai kas adalah rekening giro di bank dan uang kas yang
ada di perusahaan. Diterima pada nilai nominal sewaktu diuangkan merupakan
petunjuk untuk menentukan apakah suatu surat berharga dapat dianggap sebagai
kas.

2.4 Arus Kas

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Tahun 2009,


arus kas adalah arus masuk dan arus keluar dan setara kas (Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2013). Pengertian arus kas masuk dan arus kas keluar adalah aliran kas
masuk (cash inflow) merupakan sumber-sumber darimana kas diperoleh sedangkan
arus kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran-
pembayaran (Martono dan Harjito, 2012).

Arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) masing-
masing terbagi dua bagian, antara lain:

1. Arus Kas Masuk (cash inflow)


a. Bersifat rutin, misalnya: penerimaan dari hasil penjualan secara
tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan
penjualan kredit yang dilakukan, dan lain-lain.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: penerimaan uang sewa gedung,
penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit,
penerimaan bunga, dan lain-lain
2. Arus kas keluar (cash outflow)
a. Bersifat rutin, misalnya: pembelian bahan baku dan bahan
pembantu, membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis
pakai, dan lain-lain.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: pembelian aset, pembayaran angsuran
utang, pembayaran deviden, dan lain-lain.

13
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa arus kas merupakan
jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu periode tertentu.
Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam pos kas
suatu periode tertentu.

2.5 Pengawasan (Monitoring)


Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang terakhir setelah
fungsi merencanakan, mengorganisasikan, menyusun tenaga kerja dan
memberikan perintah, namun pengawasan juga merupakan unsur yang
sangat penting. Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha menyelamatkan jalannya perusahaan ke arah
tujuannya sesuai dengan yang telah direncanakan. Menurut Handoko
(2003:26) “Pengawasan adalah penetapan standar, pengukuran
pelaksanaan, dan pengambilan tindakan korektif ”.
Pengertian tersebut kemudian diperjelas oleh Mocler dalam
Handoko (2003:26 ), yaitu:
“Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematis untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar yang ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan korektif yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber-sumber daya telah
dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan”.
Seperti dikemukakan diatas, penting bagi perusahaan untuk
melakukan pengawasan terhadap kas. Pengawasan terhadap kas yang
umumnya ditempuh oleh perusahaan adalah (Erhans, 2000 : 7) :
a. Semua penerimaan uang harus dicatat dan segera disetorkan ke
bank.
b. Membuat laporan kas harian dan secara berkala diadakan
pencocokan antara fisik kas dengan saldo menurut catatan.

14
c. Semua pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat
yang berwenang.
d. Semua pengeluaran kas yang jumlahnya relatif besar harus
menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil.
e. Membentuk kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil.
f. Harus dipisahkan antara petugas yang mencatat, menyimpan
dan mengesahkan penerimaan uang.
g. Harus dipisahkan antara petugas yang menandatangani cek
dengan petugas yang mencatat pengeluaran uang kas.

15
BAB III

AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG

3.1 Realisasi Kegiatan Magang


Berikut ini adalah uraian lengkap realisasi kegiatan Kerja Praktek (Magang)
selama 30 hari yang dilaksanakan di PT. (Persero) Askrindo Cabang Surakarta:
Tabel 3.1 Realisasi Kegiatan Magang
Hari Tanggal Jenis Tugas yang Diberikan Pencapaian Tugas
Ke: Kegiatan
Magang
1. 23 Mei Introduction Melakukan pemahaman Mengerti dan
2016 tentang perusahaan apa memahami apakah
PT. Askrindo Cabang tugas, fungsi, tujuan,
Surakarta serta kegiatan PT.
Askrindo Cabang
Surakarta
2. 24 Mei Pengenalan Diberikan penjelasan Mengerti fungsi, isi, dan
2016 Sistem tentang sistem akuntansi dapat menggunakan tata
PT. Askrindo yang biasa cara sistem Akuntansi
disebut MECCA PT. Askrindo
(Manage Core
Centralized
Application)
3. 25 Mei Pengenalan Diberikan penjelasan Mengerti fungsi CMS
2016 Sistem dan petunjuk dan dapat menggunakan
penggunaan sistem sistem CMS Bank
CMS (Cash Jateng
Management System)
Bank Jateng

16
4. 26 Mei Mencetak Diberikan penjelasan Mengerti dan
2016 rekening dan petunjuk cara memahami tata cara
koran mencetak rekening mencetak rekening
koran pada CMS Bank koran pada CMS Bank
Jateng, lalu ditugaskan Jateng, lalu mencetak
untuk mencetak seluruh seluruh rekening koran
rekening koran Bank Bank Jateng se-Solo
Jateng se-Solo Raya raya sesuai dengan
aturan dan petunjuk
pembimbing lapangan
5. 27 Mei Penginputan Memberikan penjelasan Mengerti dan
2016 rekening tata cara dan petunjuk memahami tata cara dan
koran melakukan penginputan petunjuk menggunakan
rekening koran ke dalam sistem MECCA, dan
sistem MECCA, dengan menyelesaikan
seluruh nomor akun penginputan seluruh
yang seringkali rekening koran yang
digunkan dalam telah dicetak dengan
penginputan nomor akun yang tepat
sesuai arahan yang telah
diberikan
6. 30 Mei Menginput Dijelaskan cara Memahami petunjuk
2016 beban melakukan spender dan tata cara melakukan
anggaran beban anggaran KUR ke Spender beban anggaran
sistem Spender KUR KUR dan telah
lalu menginput seluruh menyelesaikan
beban anggaran ke penginputan beban
sistem Spender KUR anggaran yang dilihat
pada bulan berjalan dari sistem MECCA

17
sesuai dengan bulan
berjalan
7. 31 Mei Menginput Dijelaskan cara Memahami petunjuk
2016 beban melakukan spender dan tata cara melakukan
anggaran beban anggaran Non Spender beban anggaran
KUR ke sistem Spender Non KUR dan telah
Existing lalu menginput menyelesaikan
seluruh beban anggaran penginputan beban
Non KUR ke sistem anggaran Non KUR
Spender Existing pada yang dilihat dari sistem
bulan berjalan MECCA sesuai dengan
bulan berjalan
8. 01 Juni Membuat Mencatat seluruh Menyelesaikan
2016 laporan laporan anggaran pada pencatatan seluruh
anggaran bulan Mei ke dalam laporan anggaran pada
buku laporan untuk bulan Mei ke dalam
KUR dan Non KUR, buku laporan untuk
lalu diinput ke sistem KUR dan Non KUR dan
MECCA penginputan ke sistem
MECCA sesuai dengan
laporan anggaran yang
telah dicatat
9. 02 Juni Realisasi Diberikan penjelasan Mengerti dan
2016 tata cara dan petunjuk memahami tata cara dan
melakukan realisasi petunjuk realisasi, dan
seluruh kuitansi atau telah menyelesaikan
penerimaan suretybond seluruh realisasi
suretybond sesuai
dengan tata cara dan

18
petunjuk yang
diarahkan
10. 03 Juni Mencetak Diberikan penjelasan Mengerti dan
2016 polis tentang tata cara dan memahami tata cara dan
petunjuk mencetak polis petunjuk mencetak polis
KUR, menempelkan KUR, dan telah
materai sesuai dengan menyelesaikan
polis, dan TTD Kepala pencetakan polis KUR
Cabang Surakarta dan memberikan
materai sesuai dengan
yang tertera di polis, dan
meminta TTD kepada
Kepala Cabang
Surakarta
11. 06 Juni Filling dan Menyusun polis yang Menyelesaikan proses
2016 split polis telah dicetak lalu penyusunan polis sesuai
melakukan split polis dengan arahan, dan
splitting polis
12. 07 Juni Merekap Melakukan rekap Menyelesaian
2016 Suretybond seluruh penerimaan rekapitulasi suretybond
suretybond bulan Mei yang diterima pada
lalu menyesuaikannya bulan Mei ke excel, lalu
dengan kuitansi yang di autosum untuk
diterima melihat apakah total
penerimaan suretybond
sesuai dengan kuitansi
yang diterima
13. 08 Juni Membuat Input data deklarasi CIS Menyelesaikan input
2016 laporan CIS dokumen ke excel, data deklarasi CIS
dokumen dokumen pada beberapa

19
(Cash In sebelum diinput ke bulan tertentu sesuai
Safe) sistem CIS Askrindo dengan petunjuk dan
aturan yang diberikan,
lalu dicetak dan displit
14. 09 Juni Filling dan Menyusun polis yang Menyelesaikan proses
2016 split polis telah dicetak lalu penyusunan polis sesuai
melakukan split polis dengan arahan, dan
splitting polis
15. 10 Juni Mencetak Mencetak seluruh Menyelesaikan
2016 rekening rekening koran Bank pencetakan seluruh
koran Jateng se-Solo Raya, rekening koran Bank
menyusun dan Jateng se-Solo raya
menyesuaikan saldo sesuai dengan aturan
yang terdapat di dan petunjuk
rekening koran pembimbing lapangan
lalu cetakannya disusun
kembali sesuai dengan
saldonya
16. 13 Juni Rekapitulasi Input realisasi PLO Menyelesaikan
2016 kompensasi untuk mengetahui penginputan realisasi
PLO apakah ada selisih PLO yang dilihat dari
(Personal antara deklarasi dengan deklarasi dan polis yang
Loan) polis yang diterbitkan diterbitkan
17. 14 Juni Menginput Menginput rekening menyelesaikan
2016 rekening koran ke dalam sistem penginputan seluruh
koran MECCA dan sesuai rekening koran yang
dengan seluruh nomor telah dicetak dengan
akun yang digunakan nomor akun yang tepat
dalam penginputan sesuai petunjuk yang
telah diberikan

20
18. 15 Juni Mencatat kas, Menghitung anggaran Menyelesaikan
2016 dan kas kredit dan debit perhitungan anggaran
menghitung untuk KUR dan Non kas pengeluaran dan
anggaran kas KUR, lalu mencatat di penerimaan untuk KUR
buku laporan kas dan Non KUR, dan telah
melakukan pencatatan
di buku laporan kas
sesuai dengan KUR dan
Non KUR
19. 16 Juni Menginput Menginput pengeluaran Menyelesaikan
2016 pengeluaran kas yang telah dihitung penginputan
kas untuk KUR dan Non pengeluaran kas untuk
KUR ke sistem KUR dan Non KUR ke
MECCA, sesuai dengan sistem MECCA dengan
nomor akun yang tepat nomor akun yang tepat
20. 17 Juni Filling Merapihkan dokumen- Dokumen-dokumen
2016 dokumen kantor agar telah disusun sesuai
tidak tercecer, lalu dengan bagian masing-
mengelompokkan ke masing
masing-masing bagian
21. 20 Juni Membuat Membuat surat, amplop, Menyelesaikan surat
2016 surat dan memo dan mencari persetujuan
pemberitahuan ke kepala cabang untuk isi
seluruh mitra-mitra dari surat
tamu undangan PT. pemberitahuan yang
Askrindo untuk akan dikirimkan. Lalu
peresmian gedung membuat amplop untuk
kantor baru melakukan pengiriman
pos, dan mencatatnya ke
dalam memo keluar

21
untuk bagian
administrasi
22. 21 Juni Melakukan Melakukan spender Menyelesaikan
2016 spender beban anggaran KUR penginputan beban
dan Non KUR ke sistem anggaran yang dilihat
Spender KUR dan Non dari sistem MECCA
KUR lalu menginput sesuai dengan bulan
seluruh beban anggaran berjalan untuk beban
ke sistem Spender KUR anggaran KUR dan Non
dan Non KUR pada KUR
bulan berjalan
23. 22 Juni Realisasi Melakukan realisasi Menyelesaikan seluruh
2016 pada sistem sesuai dengan spender realisasi (menginput no
untuk KUR dan Non kuitansi, jumlah
KUR, lalu dicetak dan spender, dan tanggal
minta persetujuan spender) sesuai dengan
berupa TTD Kepala spender untuk KUR dan
Cabang Non KUR lalu mencetak
dan telah di TTD Kepala
Cabang
24. 23 Juni Realisasi Melakukan realisasi Menyelesaikan realisasi
2016 pada sistem nota dan faktur-faktur (menginput no SB-
suretybond, kas debit suretybond, jenis
dan kas kredit jaminan, dan nomor
jaminannya) dan
menyimpannya ke
sistem suretyship
25. 24 Juni Menghitung Dijelaskan cara Mengerti dan
2016 kas menghitung kas kredit memahami cara
dan kas debit untuk menghitung kas kredit

22
KUR dan Non KUR lalu dan kas debit untuk
menghitung seluruh KUR dan Non KUR lalu
pengeluaran dan telah menyelesaikan
penerimaan kas untuk perhitungan seluruh
KUR dan Non KUR pengeluaran dan
sesuai dengan bulan penerimaan kas untuk
berjalan KUR dan Non KUR
sesuai dengan bulan
berjalan
26. 27 Juni Menginput Menginput kas kredit Menyelesaikan
2016 kas ke sistem dan kas debit untuk penginputan kas kredit
KUR dan Non KUR ke dan kas debit untuk
sistem MECCA KUR dan Non KUR ke
sistem MECCA
27. 28 Juni Menulis cek Menulis cek sesuai Menyelesaikan
2016 dan dengan saldo yang akan penulisan cek sesuai
mencairkan didebit sesuai dengan dengan saldo yang akan
uang cabangnya, lalu ke bank didebit, lalu
untuk mengambil uang menyerahkannya ke
yang didebit, lalu teller Bank Jateng untuk
digunakan untuk ditarik tunai, lalu
membayar pajak disetorkan kembali
untuk membayar pajak
28. 29 Juni Split polis Menyusun polis yang Menyelesaikan proses
2016 telah dicetak lalu penyusunan polis sesuai
melakukan split polis dengan arahan, dan
splitting polis
29. 30 Juni Menginput Menginput dan Menyelesaikan
2016 dan mencatat mencatat kas kredit dan pencatatan di buku
anggaran kas kas debit untuk KUR laporan kas sesuai

23
dan Non KUR ke sistem dengan KUR dan Non
MECCA dan buku KUR dan
laporan kas menyelesaikan
penginputan ke sistem
MECCA
30. 01 Juli Mencetak Ke bank BRI dan Telah ke Bank BRI dan
2016 dan Mandiri untuk Mandiri untuk mencetak
menginput mengambil rekening dan mengambil
rekening koran KUR dan rekening koran KUR
koran menginput ke sistem bulan berjalan untuk
MECCA pelaporan akhir bulan
dan menyelesaikan
penginputan rekening
koran ke sistem
MECCA

Berikut ini adalah deskripsi realisasi aktivitas praktek magang selama 30


hari di PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta:

a. Pengenalan sistem
Penulis diperkenalkan beberapa sistem PT. Askrindo (Persero) yang
berhubungan dengan bagian yang Penulis ambil yaitu Bagian Keuangan
dan Umum, sistem-sistem itu seperti MECCA (Manage Core
Centralized Application) adalah sistem akuntansi PT. Askrindo
(Persero) yang berfungsi untuk menginput kas dan bank, jurnal umum,
buku besar, dan saldo buku besar. Cash Management System (CMS)
adalah sistem yang berfungsi untuk mengambil dan mencetak rekening
koran dari Bank Jateng se-Solo Raya. Spender adalah sistem yang
digunakan untuk menginput beban-beban kantor selama bulan berjalan.
Realizer adalah sistem yang digunakan untuk merealisasi atau
membuktikan bahwa beban-beban tersebut memang benar dikeluarkan.

24
Dan Sistem Asuransi Suretyship (SAS) adalah sistem yang berfungsi
untuk merealisasi Surety Bond.
b. Mencetak dan menginput rekening koran
Penulis mencetak rekening koran yang diambil dari sistem CMS
Bank Jateng secara teratur, karena banyaknya transaksi yang dilakukan
dan juga banyaknya cabang yang harus dicetak (34 cabang Bank
Jateng). Lalu rekening koran tersebut diinput pada sistem MECCA pada
menu “Kas”, Penulis harus menyesuaikan tanggal transaksi, kantor
cabang, dan nomor akunnya serta saldo yang ada di sistem dan yang
tercetak di rekening koran harus seimbang.
c. Realisasi
Realisasi yang biasa dilakukan Penulis adalah merealisasi beban-
beban baik KUR maupun Non KUR yang dilakukan oleh PT. Askrindo
(Persero) Cabang Surakarta dengan cara memasukkan kode transaksi
yang dilihat pada sistem MECCA, menyesuaikan tanggal transaksi, dan
menghitung jumlah beban yang telah dikeluarkan selama bulan berjalan,
dan dilakukan setiap akhir bulan. Serta melakukan realisasi Suretyship
pada sistem SAS yaitu dengan cara menginput nomor Surety Bond yang
telah disesuaikan dengan nomor jaminan dan nama perusahaan. kedua
realisasi tersebut membutuhkan ketelitian karena sistemnya langsung
tersimpan di Kantor Pusat dan tidak bisa diubah apabila telah direalisasi.
Apabila terjadi kesalahan maka akan mempengaruhi piutang kantor
cabang yang bersangkutan.
d. Mencatat laporan anggaran dana kas harian dan menginput ke sistem
Dana kas merupakan transaksi yang paling likuid. Jadi diperlukan
pencatatan dan pelaporan yang teratur agar dana kas terkendali dan
saldonya seimbang serta sesuai dengan dana kas di tangan (cash in
hand). Penulis bertugas untuk mencatat di buku laporan kas harian yang
dibagi menjadi buku KUR dan Non KUR tergantung dengan transaksi
pengeluaran maupun penerimaan kas yang telah dilakukan oleh kantor.
Setelah itu diinput ke sistem MECCA pada menu “Jurnal Umum”. Lalu,

25
didaftarkan pada sistem sesuai dengan nomor akun dan jumlah kas yang
telah dikeluarkan (kredit) atau yang diterima (debit), dan saldo kas
antara kredit dan debit harus seimbang.
e. Lain-lain
Kegiatan lainnya yang dilakukan Penulis selama praktek magang di
PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta adalah membantu Bagian
Pertanggungan untuk melakukan filling dan split polis yang telah
dicetak, dan harus ditempelkan materai sesuai dengan premi dan
deklarasinya, lalu minta tanda tangan ke Kepala Cabang. Penulis juga
membantu bagian administrasi untuk mencatat memo masuk dan memo
keluar.

3.2 Relevansi Teori dan Praktek

Menurut Basri (2002 : 61) “Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan
yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat
dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial yang mempunyai
sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya”. PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta
mempunyai bagian keuangan dan umum dalam organisasinya yang berfungsi untuk
mengelola seluruh penerimaan dan pengeluaran kas yang bersifat sangat likuid.
Proses pengelolaan, pencatatan, dan perencanaannya secara harian, karena setiap
hari pasti akan ada transaksi baik kas keluar maupun kas masuk. Yang bertanggung
jawab atas pencatatan, pelaporan, dan pengelolaan pada bagian keuangan dan
umum ini disebut dengan Kasir. Semua pengeluaran dan penerimaan kas yang
dilakukan oleh kantor cabang maupun staf pelaksana harus dipertanggungjawabkan
kepada kasir. Setiap pertanggung jawaban harus disertakan bukti nota bon lalu kasir
akan mencatat dan mencetak kuitansi baik itu berupa kas kredit (untuk pengeluaran
kas) dan kas debit (untuk penerimaan kas). Setelah kas kredit ataupun kas debit
dicetak, kasir harus membuat memo terkait dengan penggunaan kas tersebut dan
harus ditandatangani oleh Deputy Area Managing Director Bagian Keuangan dan
Umum. Setelah itu, penggunaan kas tersebut harus dicatat dalam buku laporan kas

26
harian untuk KUR dan Non KUR. Tidak hanya dicatat dalam buku laporan kas
harian, namun harus diinput juga ke sistem akuntansi PT. Askrindo (Persero)
Cabang Surakarta yang sering disebut MECCA (Manage Core Centralized
Application).

Pengertian arus kas masuk dan arus kas keluar adalah aliran kas masuk
(cash inflow) merupakan sumber-sumber darimana kas diperoleh sedangkan arus
kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran-
pembayaran (Martono dan Harjito, 2012). Pada prinsipnya semua penerimaan kas,
baik yang berasa dari internal maupun eksternal harus diadministrasikan dan
dilaporkan secara periodik. Uang tunai atau kas adalah dana yang tersedia dalam
bentuk pecahan mata uang Rupiah yang berlaku sebagai alat tukar yang sah.
Penerimaan kas secara tunai yaitu kasir atau petugas yang diberi kuasa menerima
sejumlah uang atau cek/bilyet giro yang diberikan oleh si pembayar. Dana kas
dipisahkan antara dana kas Non KUR dan dana kas KUR. Sumber penerimaan kas
(Cash inflow) PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta yaitu:

1. Penerimaan kas secara tunai:


a. Penerimaan premi/service charge secara tunai
b. Penerimaan piutang usaha secara tunai
c. Penerimaan recovery secara tunai
d. Penarikan/pencairan uang melalui cek
e. Pengambilan kelebihan Uang Muka Kerja (UMK)
f. Penerimaan Cash Collateral
g. Penerimaan lain-lain bila ada (hasil sewa ruangan, food court, dan
lain-lain)
2. Penerimaan kas secara Non Tunai (Bank):
a. Pendapatan premi/service charge melalui transfer, kliring, atau
RTGS
b. Penerimaan cek/bilyet giro dari pendapatan lainnya yang langsung
disetor atau dikliring ke dalam rekening giro
c. Penerimaan transfer dana dari Kantor Cabang

27
d. Penerimaan dari setoran kas
e. Penerimaan hasil recoveries yang dibayar melalui rekening bank
f. Pendapatan dari jasa giro bank
g. Penerimaan Cash Collateral ditampung di rekening sendiri atas
nama PT. Askrindo dan tidak boleh dicampur dengan transaksi lain,
kecuali untuk Cash Collateral dalam mata uang asing, wajib
ditransfer ke Kantor Pusat

Pengeluaran kas (cash outflow) bisa secara tunai maupun non tunai (bank)
yang digunakan untuk transaksi manapun baik untuk biaya operasional atau non
operasional yang harus melalui kasir atau petugas yang diberi kuasa. Pengeluaran
kas dapat dilakukan oleh kasir atau petugas yang diberi kuasa setelah diotorisasi
dan disanggupi oleh pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang yang
mengotorisasi harus membuat perencanaan dan mempertanggungjawabkan setiap
biaya yang dikeluarkan unit kerja yang bersangkutan dengan memperlihatkan azas
manfaat (efektifitas dan efisiensi) serta urgensinya. Pengeluaran kas (cash outflow)
PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta biasanya digunakan untuk keperluan
berikut:

1. Pengeluaran kas secara tunai:


a. Realisasi biaya operasional
b. Uang Muka Kerja (UMK)
c. Realisasi belanja modal
d. Setoran ke bank
e. Pengeluaran lain-lain (keperluan komputer maupun non komputer,
kebutuhan kantor, dan lain-lain)
2. Segala bentuk pembayaran melalui kas antara lain:
a. Pembayaran biaya Perjalanan Dinas
b. Pembayaran biaya lembur
c. Pembayaran cuti
d. Pembayaran Uang Muka Kerja dan pertanggungjawabannya
e. Pembayaran tunjangan

28
f. Pembayaran bantuan pulsa
g. Pembayaran lainnya yang dibayarkan secara tunai
3. Pengeluaran secara non tunai (rekening giro bank) pada PT. Askrindo
(Persero) Cabang Surakarta mempunyai prosedurnya tersendiri, yaitu
sebagai berikut:
a. Proses pembayaran
Untuk melakukan pembayaran/pengeluaran, baik secara tunai
maupun non tunai, maka berkas permintaan pembayaran harus
melalui proses sebagai berikut:
1. Verifikasi
Perintah bayar berupa memorandum maupun Kas Kredit
atau Uang Muka Kerja terlebih dahulu harus diverifikasi
mengenai kelengkapan dan keabsahannya termasuk otorisasi
oleh pejabat yang berwenang, kemudian pejabat yang
berwenang menyanggupi dengan membubuhkan paraf sebagai
tanda bahwa perintah bayar tersebut sudah lengkap dan absah
sehingga dapat disiapkan pembayarannya.
2. Persiapan pembayaran
Setelah disanggupi, Kasir menyiapkan cara pembayaran,
apakah dibayar secara tunai ataupun non tunai. Pembayaran
tersebut dipisahkan sesuai dengan perintah bayarnya yaitu
pembayaran yang menggunakan dan Non KUR dan KUR. Kas
Kredit sesuai batas maksimal pembayaran tunai dan Uang Muka
Kerja dibayar dengan tunai. Perintah bayar berupa memorandum
dan Bank Kredit dibayar secara non tunai dengan cara
menyiapkan Surat Perintah Pemindahbukuan (SPPB) dan Bilyet
Giro yang harus ditandatangani oleh penjabat yang berwenang
serta melampirkan dokumen pendukung lainnya. Besarnya
jumlah tunai dan non tunai dengan tata caranya diatur tersendiri.

29
3. Persetujuan pembayaran secara non tunai
Bank Kredit, Surat Perintah Pemindahbukuan (SPPB) dan
Bilyet Giro serta dokumen pendukung lainnya, dikirimkan untuk
dimintakan persetujuan pembayarannya kepada pejabat yang
berwenang untuk menyetujui pelaksanaan sesuai dengan
batasannya dengan menandatangani SPPB dan Bilyet Giro.
b. Pelaksanaan Pembayaran
Pembayaran melalui bank dilaksanakan oleh petugas yang
ditunjuk (kasir) dengan cara menyerahkan SPPB dan Bilyet Giro
yang telah ditandatangani ke Bank Pembayar kemudian
menginformasikan dan mengirimkan Bukti Transfer (SPPB yang
ditanda terima oleh Bank dan nota setoran yang diregister oleh
Bank) bahwa permintaan pembayaran yang diajukan sudah dibayar
melalui transfer/kliring/RTGS pada rekening giro bank yang
digunakan. Jenis pembayaran melalui Bank antara lain:
 Pembayaran gaji, bonus, dan THR
 Pembayaran biaya operasional
 Pembayaran lainnya yang harus dibayar melalui
bank/transfer
c. Waktu Pembayaran
1. Untuk pembayaran atau pengeluaran biaya operasional yang
dibayar secara Non Tunai (Bank) ke pihak luar (eksternal) di
Kantor Pusat dilakukan setiap hari selasa dan kamis, kecuali
pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) dan PPN, serta dalam hal
pengeluaran penempatan dana Akuntansi di Kantor Pusat
dilakukan sesuai dengan tanggal perintah bayar yang diajukan di
dalam memorandum dari Divisi Investasi. Jika hari selasa dan
kamis jatuh pada hari libur maka pembayaran dilakukan pada
hari berikutnya.
2. Semua pembayaran atau pengeluaran dana kas dibatasi
waktunya maksimal pukul 15.00.

30
Seperti dikemukakan diatas, penting bagi perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap kas. Pengawasan terhadap kas yang umumnya ditempuh oleh
perusahaan adalah (Erhans, 2000 : 7) :

a. Semua penerimaan uang harus dicatat dan segera disetorkan ke bank


Penerimaan uang pada PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta
dicatat oleh Kasir, dan staf bagian keuangan dan umum akan langsung
menyetorkan uang ke Bank Cabang Koordinator Surakarta.
b. Membuat laporan kas harian dan secara berkala diadakan pencocokan
antara fisik kas dengan saldo menurut catatan
Kasir mempunyai buku laporan kas harian yang dipisah antara dana
kas KUR dan Non KUR, agar pengeluaran dan penerimaan dana kas
lebih jelas.
c. Semua pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang
Pengeluaran kas yang menggunakan cek harus mendapat
persetujuan Area Managing Director, sedangkan pengeluaran kas
untuk kebutuhan operasional harian biasa harus membutuhkan
persetujuan Deputy Area Managing Director Bagian Keuangan dan
Umum.
d. Semua pengeluaran kas yang jumlahnya relatif besar harus
menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil.
Pengeluaran kas yang jumlahnya relatif besar harus menggunakan
cek, karena petugas (Kasir) harus mencairkan sejumlah uang tersebut
dari bank, dan juga harus mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang disini yaitu Area Managing Director.
e. Harus dipisahkan antara petugas yang mencatat, menyimpan, dan
mengesahkan penerimaan uang.
Petugas yang mencatat pada PT. Askrindo (Persero) Cabang
Surakarta adalah Kasir, yang menyimpan dan mengesahkan

31
penerimaan uang adalah Deputy Area Managing Director PT. Askrindo
(Persero) Cabang Surakarta.
f. Harus dipisahkan antara petugas yang menandatangani cek dengan
petugas yang mencatat pengeluaran uang kas.
Pada PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta, petugas yang
menandatangani cek adalah Area Managing Director dan petugas yang
mencatat pengeluaran dana kas adalah kasir.

32
3.3 Permasalahan

Tabel 3.2 Permasalahan dalam PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta


Flowchart Permasalahan Keterangan
1. Kasir mengecek uang
kas, apakah:
a. Melebihi batas
maksimum saldo kas.
b. Menipis dan ada
keperluan yang harus
dibayar secara kas.
2. Apabila melebihi batas
maksimum saldo kas
dibuatkan Bank Kredit
dan dicatat/diregister.
3. Uang kas dan slip setoran
diserahkan ke bank untuk
ditransfer ke rekening
operasional.
4. Apabila menipis dan ada
keperluan yang harus
dibayar dengan kas maka
dibuatkan usulan
pencairan dana/Bank
Kredit, menyiapkan cek
dan diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang
untuk pengambilan uang.
5. Dicatat atau diregister
jumlah uang yng akan
dicairkan.

33
6. Kasir melakukan
pencairan uang di Bank.

Tabel 3.3 Kelebihan dan kekurangan dari alur proses monitoring dana kas
No. Kelebihan Kekurangan
1. Pengecekan kas dilakukan secara teratur Jumlah saldo kas ditangan (cash in
membuat saldo kas menjadi lebih hand) yang terkadang tidak banyak,
transparan. mengakibatkan kebingungan
apakah harus mencairkan uang dari
bank atau tidak.
2. Pengecekan kas juga berguna agar tidak Apabila saldo kas menipis dan
adanya kelebihan saldo kas ditangan terdapat keperluan kantor
(cash in hand). mendadak.
3. Apabila saldo kas sedang menipis
dan ada keperluan mendadak, dan
pejabat yang berwenang sedang
tidak ada di kantor.
Ketika akan menginput data kas ke
dalam sistem, sistem seringkali
mengalami down, terlebih pada
akhir bulan, karena seluruh
Indonesia menggunakan sistem
tersebut.

Permasalahan yang terjadi dalam alur proses monitoring dana kas pada PT.
Askrindo (Persero) Cabang Surakarta adalah ketika terjadi anggaran dana kas yang
minus sehingga diperlukan optimalisasi anggaran dana kas sesuai dengan Rencana
Tindak Lanjut (RTL) pada periode teretentu. Telah ditunjukkan pada tabel 3.3
bahwa terdapat lebih banyak kekurangan dari kelebihan pada Alur kegiatan
monitoring dana kas PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta. Dana kas/saldo kas

34
di tangan (cash in hand) mempunyai likuiditas yang sangat tinggi, terlebih transaksi
yang dilakukan secara harian, jadi diperlukan pengecekan dana kas secara teratur.
Yang bertanggung jawab dalam monitoring dana kas adalah Kasir, Kasir harus
melakukan seluruh pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Staf dan kepala seksi
dan mencetak faktur-faktur kas kredit maupun debit. Pelaporan dan pencatatan yang
teratur juga berguna agar dana kas tetap transparan. Saldo kas yang menipis atau
bahkan sampai minus mempunyai pengaruh operasional pada kantor, sehingga
diperlukan optimalisasi anggaran dana kas sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut
(RTL) yang berjalan, maka dari itu penulis akan mengangkat permasalahan ini
dengan judul “Analisis Monitoring Dana Kas pada PT. Askrindo (Persero) Cabang
Surakarta”.

35
BAB IV

REKOMENDASI

4.1 Rekomendasi

Menurut teori yang disampaikan oleh Handoko (2003:26) “Pengawasan


adalah penetapan standar, pengukuran pelaksanaan, dan pengambilan tindakan
korektif”, terkait dengan permasalahan anggaran dana kas yang menipis atau
bahkan minus yang membutuhkan optimalisasi sesuai dengan anggaran Rencana
Tindak Lanjut (RTL) pada periode yang berjalan, maka Penulis
merekomendasikan:

1. Pengeluaran ditekan, pengeluaran-pengeluaran yang sekiranya kurang


penting atau tidak mendesak harus ditekan, agar tidak terjadi penipisan
dana kas dan bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih penting
atau lebih mendesak.
2. Melakukan perencanaan dilihat dari laporan keuangan bulan
sebelumnya agar bisa mengestimasikan pengeluaran dana kas bulan
berikutnya sehingga pengeluaran dana kas lebih terkendali.
3. Apabila memang pengeluaran harus dilakukan padahal anggarannya
sudah melebihi, maka beban pengeluaran kas tersebut dibebankan ke
beban lain yang anggaran dana kasnya masih tersisa.
4. Apabila beban yang anggaran dana kasnya sudah melewati batas, maka
harus membuat memo switching ke kantor pusat perihal beban yang
minus, yang bertujuan untuk memberitahukan bahwa beban tersebut
mengalami kekurangan anggaran dana kas hingga harus dibebankan
kepada beban lain, agar anggaran dana kas untuk bulan selanjutnya bisa
ditambah.
5. Peringatan dari Bagian Keuangan dan Umum terkait batas pengeluaran
dana kas tiap bulannya, agar tidak terjadi kekurangan anggaran dana kas
sampai dengan menipisnya dana kas di kantor.

36
DAFTAR PUSTAKA

Anggawirya, Erhans. (2000). Sistem Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi


Indonesia. Jakarta: PT. Ercontara Rajawali

Antara Asuransi Kredit dan Penjamin [online]. http://metablog-


dj.blogspot.com/2010/02/ Diakses pada 24 Juli 2016 pukul 22:05

Basri, Faisal. (2002). Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi


Kebangkitan Indonesia. Jakarta: Erlangga

Bisnis dan Investasi [online]. http://www.hukumonline.com/klinik/detail/ Diakses


pada 24 Juli 2016 pada pukul 22:00

Djojosoedarso, Soeisno. (2000). Prinsip-prinsip manajemen resiko dan asuransi.


Jakarta: Salemba Empat

Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Harjito, Agus dan Martono. (2012). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekosiana

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:


Salemba Empat.

PT. Askrindo 2016. Aspek Manajemen [online].


https://askrindo.co.id/new/files/data/report/AR_2015_LOW.PDF Diakses
pada Senin, 24 juli 2016 pada pukul 10:04

PT. Askrindo 2016. Profil Perusahaan [online].


https://askrindo.co.id/new/id/perusahaan. Diakses pada 20 Juni 2016 pukul
10:34

PT. Askrindo 2016. Visi dan Misi [online]. https://askrindo.co.id/new/id/visimisi


Diakses pada 20 Juni 2016 pukul 10:43

PT. Askrindo 2016. Struktur Organisasi [online].


https://askrindo.co.id/new/id/strukturorganisasi Diakses pada 20 Juni 2016
pukul 10:52

Putri, Hapsari. (2010). Pelaksanaan Kontra. Depok: Fakultas Hukum Universitas


Indonesia

Sastrawidjaja, H. Man Suparman. (2003). Aspek-Aspek Hukum Asuransi Dan Surat


Berharga. Bandung: PT. Alumni

37
Soemarso. (2004). Akuntansi sebagai pengantar. Jakarta: Salemba Empat

Thabrany, Hasbullah. (2001). Asuransi di Indonesia. Depok: Pusat Kajian Ekonomi


FKMUI

38

Anda mungkin juga menyukai