Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ENTERPRENEURSHIP

TENTANG TOKOH DALAM BIDANG KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

OKTINENGSIH

Dosen Pembimbing :

DEFI YULITA, M Biomed

1
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES ALIFAH PADANG

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Enterpreneurship, dengan judul “Tokoh Enterpreneurship di Bidang
Keperawatan.”

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa untuk
mengetahui tentang bagaimana peluang usaha dalam berwirausaha. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita.

Padang, 21 September 2019


2
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................ 2
BAB II, TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian istirahat .................................................................................................. 3
2.2 Karakteristik Istirahat .............................................................................................. 3

3
2.3 Pengertian Tidur ...................................................................................................... 4
2.4 Fisiologi Tidur ......................................................................................................... 5
2.5 Jenis-Jenis Tidur ...................................................................................................... 6
2.6 Kebutuhan Dan Istirahat Tidur ................................................................................ 8
2.7 Fungsi Tidur............................................................................................................. 9
2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Istirahat Dan Tidur ........................................ 10
2.9 Gangguan Istirahat Dan Tidur ................................................................................. 11
2.10 Mekanisme Tidur ................................................................................................... 13
BAB III, PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 18
3.2 Saran ............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri makanan merupakan industri yang paling prospektif di Indonesia

maupun di dunia. Karena suatu sifatnya yang ada kaitannya dengan urusan perut,

maka industri makanan menjadi salah satu sektor yang takkan lekang dimakan

waktu. Pesatnya industri tersebut, belakangan terus menggairahkan minat

pengusaha untuk menggarap bisnis makanan. Bukan hanya restoran dan kafe yang

4
banyak bermunculan. Namun, bisnis rumahan seperti bisnis katering yang saat ini

banyak bermunculan pun makin gencar bersaing di pasaran.

Karena tingginya tingkat kebutuhan, usaha ini menjadi bisnis yang cukup

menjanjikan. Dengan perpaduan menjalankan hobi sekaligus mendapatkan

keuntungan, bisnis ini menjadi sangat menarik terutama bagi kaum hawa, yang

memang biasanya lebih concern pada urusan yang satu ini. Menurut motivator

bisnis Kafi Kurnia, bisnis katering adalah bisnis yang paling disukai wanita,

karena berhubungan dengan dapur, yaitu masak memasak. Alasannya pertama

karena hobi, akses ke bisnis ini biasanya mudah. Kalaupun kita tidak memiliki

keahlian memasak, kita tinggal mencari koki atau juru masak. Kedua, membuka

bisnis katering, modal pertama cukup memanfaatkan dapur yang telah ada.

Ketiga, bisnis ini cukup di back-up pengetahuan yang relatif sederhana.

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan semakin

meningkat pula. Semakin meningkatnya kebutuhan pangan tersebut,

mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat

Indonesia, salah satunya adalah bisnis catering . Bisnis ini banyak diminati oleh

masyarakat karena dianggap memiliki tingkat pengembalian modal yang relatif

cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini terlihat dari

semakin banyaknya jumlah usaha catering yang berhasil dan berkembang, baik

untuk catering lokal maupun catering internasional.

Usaha catering merupakan usaha yang paling populer di bidang boga. Di

setiap kesempatan dan momen kita sering menjumpai aneka makanan enak yang

disajikan dengan menarik oleh pengusaha catering. Usaha catering merupakan

usaha yang cocok. Usaha catering rumahan merupakan usaha penyediaan aneka

5
makanan untuk jumlah yang cukup besar. Usaha katering rumahan saat ini cukup

diminati karena kebutuhan akan makanan tidak pernah ada habisnya apalagi untuk

penyediaan makanan dalam jumlah besar. Selain itu bila dilihat dari sudut

pandang efisiensi dan biaya, usaha ini banyak menghemat biaya investasi usaha.

Seperti, tempat dan peralatan rumah tangga dapat menggunakan yang telah ada

sebagai langkah awal. Selain itu, dilihat dari sisi pasar, masyarakat yang

cenderung konsumtif memberikan peluang keuntungan yang besar.

B. Rumusan Masalah

Konsep usaha catering saya ini adalah suatu usaha jasa boga yang melayani

penyajian makanan berdasarkan pesanan, yang diolah dengan sarana dan

prasarana yang mendukung sehingga menghasilkan makanan yang lezat, bergizi,

dan higienis serta halal.

Usaha ini saya mulai dari usaha rumahan. Strategi pemasarannya bisa dimulai

dari mulut ke mulut ke tetangga, sanak saudara dan teman saya. Misalnya saja

saya bisa menawarkan bantuan ke tetangga saya yang sedang mengadakan acara

arisan/ulang tahun dengan menerima pesanan kue atau masakan. Kalau untuk

acara seperti ini tentunya jumlah pesanan tidaklah banyak. Cukup mudah untuk

tahap awal. Dan saya tidak perlu khawatir untuk masalah modalnya. Karena

kelebihan dari usaha catering makanan adalah keuntungan yang bisa sampai 2x

lipat dari modal. Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena

saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum banyak. Selain itu saya juga dapat

mengurangi jumlah pengangguran di daerah tempat tinggal saya, karena saya

dapat mempekerjakan orang-orang di sekitar rumah saya untuk membantu usaha

yang sedang saya jalankan ini.

6
C. Visi dan Misi

Visi:

Menciptakan usaha kuliner terbaik di Sumatera Barat dengan inovasi cita rasa

serta mengedepankan pelayanan, kenikmatan dan keberkahan

Misi:

a. Menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik berupa cita

rasa makanan yang lezat dan bergizi serta waktu yang tepat waktu dengan

harga yang kompetitif

b. Mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan menggunakan

bahan makanan yang sehat dan bergizi

D. Tujuan

Tujuan utama Bisnis Catering tidak lebih dan tidak lain adalah

1. Memperoleh keuntungan karena semua orang yang berbisnis mulanya

berawal dari niat dan keinginan mereka untuk memperoleh keuntungan

sehingga muncul ide untuk menjalankan usaha dari keinginan mereka

tersebut.

2. Dengan mendirikan Bisnis Catering maka saya dapat membuka lapangan

pekerjaan bagi orang lain, secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah

pengangguran.

3. Melatih pola pikir, agar menjadi produktif dan kreatif, karena semakin kita

menginginkan sesuatu pastinya kita akan giat untuk mendapatkan kepuasan

yang kita inginkan.

7
4. Mengembangkan sekaligus menyalurkan hobi memasak, sehingga

kemampuan yang sudah ada dapat terus berkembang dan mampu

mendapatkan kepuasan batin tersendiri.

5. Memanfaatkan waktu luang untuk mendapatkan pendapatan sendiri dan juga

memperoleh pengalaman.

E. Manfaat Usaha

1. Memiliki kebebasan sepenuhnya untuk menentukan masa depan

sendiri,karena tidak terkait kontrak kerja dengan orang lain

2. Dapat memperoleh keuntungan yang lebih banyak, sehingga dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidup

3. Dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, secara tidak langsung

dapat mengurangi jumlah pengangguran

4. Dapat mempunyai banyak relasi yang membuat usaha kita semakin maju

5. Meningkatkan status sosial ekonomi

F. Profil organisasi

Nama Perusahaan : Hanum’s Catering

Pemilik Perusahaan : Oktinengsih

Produk yang dijual : Aneka Makanan Nusantara

Jenis Usaha : Kuliner

Alamat : jln. Mangga raya no 46 RT 006/ RW 010 leurahan

kuranji kecamatan kuranji kota padang.

G. Logo

8
Arti dari logo Hanum’s Catering :

a. Hanum adalah nama putri saya

b. Lingkaran coklat menyimbolkan keakraban

c. Warna gold menyimbolkan kesuksesan dan kemewahan

d. Topi koki yang berarti masakan

e. Logo halal yang artinya masakan dan minuman 100% halal

f. Gambar perempuan pakai hijab menandakan usaha kuliner ini dipimpin oleh

perempuan muslim.

H. Struktur Organisasi

Oktinengsih
Pemilik catering

Rudi Irwan
Wakil Pemilik

Oktinengsih TM Syam Pahlawana jonni Rabian


9
Keuangan Yesi novadian transportasi Oktinengsih
Taspardi TM Syam
Pemasaran Juru masak
Struktur organisasi dari Hanum’s Catering

1. Pemilik Catering : Oktinengsih

Dimana pemilik ini adalah penggagas dari berdirinya usaha ini. Pemilik bertugas

untuk mengawasi dalam berbagai kegiatan produksi.

2. Wakil Pemilik : Rudi Irwan

Tugasnya membantu pemilik menerima pesanan catering wakil pemilik juga

bertugas untuk membelanjakan bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan

produksi.

3. Bagian Keuangan : Oktinengsih

Tugasnya adalah menangani bagian keuangan, mencatat segala keperluan baik

pengeluaran atau pemasukan yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi. Mengatur

segala bentuk keuangan dari Hanum’s catering yang nantinya menghasilkan suatu

laporan keuangan, yang disertakan dengan bukti yang jelas.

4. Bagian Pemasaran : Yesi Novadian, TM Syam, Taspardi

Tugasnya adalah untuk memasarkan produk dari Hanum’s catering,

mempromosikan produk Hanum’s Catering dan melayani pemesanan di Hanum’s

Catering. Bertugas untuk memasarkan bisnis Hanum’s catering ini baik dalam

bentuk langsung, pamphlet, maupun dari akun akun internet yang kami miliki

seperti instagram,facebook,twitter dan line. Dengan kata lain tugas bagian

pemasaran adalah mempromosikan dan mencari pelanggan baru.

5. Bagian Transportasi : Pahlawanna Jonni

10
Tugasnya adalah mengantarkan pesanan Hanum’s catering ke alamat pemesan,

membantu segala hal yang berhubungan dengan transportasi. Bagian Ini

diperlukan sebagai bagian transportasi dan logistic yang bertugas untuk

mengantarkan pesanan ke tempat yg sudah ditentukan.

6. Juru Masak : Rabian,TM syam dan Oktinengsih

Tugasnya adalah mempersiapkan menu dan mempersiapkan makanan untuk

catering. Bagian juru masak ini merupakan bagian yang harus memiliki kuantitas

terbanyak karena tugasnya pun sangat penting yaitu memproduksi bahan mentah

menjadi bahan jadi yang siap dihidangkan dan bisa memuaskan konsumen dengan

rasa yang enak dan tampilan yang menarik. Selain harus memiliki keahlian

memasak juru masak juga harus memiliki ide yang menarik, terampil dalam

menentukan menu makanan sehingga tercipta masakan dengan menu dan tampilan

yang baru.

BAB II

PRODUKSI BISNIS HANUM’S CATERING DAN ANALISIS BISNIS

A. Aspek Produksi

1) Nama Perusahaan : Hanum’s Catering

Hanum’s catering ini adalah usaha catering rumahan yang melayani atau

menyediakan makanan yang sudah siap untuk dimakan, sesuai dengan permintaan

memberikan pelayanan yang memuaskan dengan memberikan banyak variasi pilihan

11
baik untuk pesta, hajatan ataupun acara tertentu. Hanum’s catering adalah tempat

untuk memesan makanan untuk acara dan bisa memesan sesuai dengan keinginan

dengan harga yang terjangkau. Kegiatan usaha yang akan saya kembangkan meliputi

pembuatan dan pemasaran produk yang dipasarkan dengan cara pemesanan dan jasa

lain yang terkait dengan produk-produk tersebut.

2) Lokasi

Usaha Hanum’s catering terletak di wilayah Padang tepatnya di lingkungan

tempat saya tinggal yaitu di Jl. Mangga Raya No. 46 RT. 006 / RW. 010 Kel. Kuranji

Kec. Kuranji Padang. Karena di lingkungan ini terdapat tempat strategis yang bisa

memungkinkan adanya usaha catering ini. Alasan saya mengapa memilih kawasan

didekat pemukiman saya, karena disekitaran saya tinggal banyak saudara saya yang

berpengalaman dalam hal memasak sehingga saya bisa meminta bantuan dukungan

dari saudara-saudara saya.

3) Kebutuhan Dana

Untuk modal awal memulai usaha ini karena merupakan home industries maka

hanya diperlukan biaya sebesar Rp5.000.000,- yang diperoleh dari dana pribadi.

Dana berasal dari modal pribadi, apabila terjadi lonjakan permintaan/konsumen maka

akan dicoba untuk menambah modal melalui pinjaman dana melalui lembaga

keuangan bukan bank atau dari bank sekaligus.

4) Kapasitas Produksi

12
Untuk kapasitas sendiri akan berlaku system dalam pemesanan partai besar yakni

minimal 200 porsi dan partai kecil mnimal 50 porsi.

5) Ketersediaan Bahan Baku

Dalam proses produksi sendiri bahan–bahan yang diperoleh di distribusi dari

pasar yakni dengan cara berbelanja di pasar secara menyeluruh dan ada supplier

sendiri yang telah bekerja sama dengan kami.

6) Dampak Lingkungan

Bahan-bahan produksi yang dugunakan tidak mengandug bahan berbahaya

ataupun kimia sehingga dalam pengolahan limbah produksi tidak terlalu sulit yang

terpenting limbah ramah lingkungan dan mudah untuk di buang, untuk sampah plastik

ataupun yang sulit di uraikan oleh tanah nantinya kan diserahkan kepada dinas

kebersihan.

7) Kualitas Limbah dan cara pembuangannya

Kualitas limbah yang dihasilkan dari setiap sekali produksi hanya berupa limbah

cair bekas membersihkan bahan baku dan dapat langsung dibuang ke selokan, lain

dengan sampah hasil kemasan bahan-bahan produksi baik sampah plastic ataupun

benda-benda lain di buang atau diserahkan kepada dinas kebersihan setempat

8) Jenis Produk

13
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap manusia. Tidak heran,

manusia memiliki keharusan untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Banyak cara

yang dilakukan untuk mendapatkan makanan. Jika pada zaman dahulu manusia harus

berburu, kini hanya tinggal duduk santai menunggu makanan disajikan. Baik di rumah

maupun di restoran, manusia bisa memilih makanan sesuai dengan seleranya. Selera

manusia yang beragam tertuang dalam banyaknya masakan yang berasal dari seluruh

dunia. Ada masakan Barat, Asia, Indonesia, hingga masakan-masakan tradisional

yang tersebar di tiap-tiap kota. Jenis catering yang disediakan oleh Hanum’s Catering

diantaranya:

a. Katering box

Berdasarkan namanya, pasti sudah bisa meraba apa yang dimaksud dengan

salah satu jenis katering atau jasa boga ini. Tepat sekali Jenis bisnis katering ini

lebih memfokuskan diri pada menu makan siang yang disajikan dalam rantang

atau kotak. Biasanya berisi nasi putih dengan sedikitnya 3 lauk serta buah dan

kerupuk. Catering atau jasa boga jenis ini biasanya disajikan untuk makan siang

karyawan di sebuah perusahaan atau untuk rumah tangga. Menu yang disajikan

setiap harinya pun berbeda-beda. Maka cartering untuk jenis catering atau jasa

boga ini diharuskan bisa memasak hampir semua masakan. Terutama masakan

tradisional Indonesia, seperti rendang, ayam goreng dan lain sebagainya.

b. Katering atau jasa boga untuk acara hajatan

Sebenarnya jenis catering atau jasa boga ini tak berbeda jauh dari catering

box. Biasanya sama-sama yang disajikan di dalam kardus/box. Namun untuk jenis

catering ini biasanya untuk acara-acara hajatan semisal khitanan, pernikahan atau

pesta ulang tahun. Jika jenis catering box bermain di partai kecil, jenis catering ini

fokus pada partai besar.

14
9) Peralatan

Untuk memilih rantang memang harus diperhatikan. Saya harus bisa memilih

rantang stainless steel atau rantang plastik yang terbaik untuk pelanggan yang hanya

memilih lauk saja. Sebaiknya tidak menggunakan rantang enamel karena rantang

enamel sering berkarat. Untuk pelanggan yang lebih memilih dengan nasi bisa

menggunakan tempat bulat/kotak plastik yang sudah ada sekatnya. Bila ada menu

yang berkuah, maka usahakan dibungkus dengan plastik sehingga kuahnya tidak

keluar dari rantang atau tercampur dengan menu makanan yang lain. Selain itu

kebersihan peralatan dapur yang digunakan juga sangat mempengaruhi kualitas dari

makanan. Peralatan yang kotor akan menyebabkan makanan yang diolah lebih cepat

busuk. Perhatikan juga ketika memasukan makanan dalam rantang jangan sampai

tumpah diluar rantang dan kelihatan kotor. Untuk itu usahakan selalu bersih

penampakan rantang ketika sampai pada pelanggan. Untuk itu, anggarkan dana secara

regular untuk mengganti rantang yang telah kusam dan juga rusak sehingga bisa

mengganti dengan rantang yang baru.

Kebutuhan peralatan masak :

a. Kompor Gas

b. Wajan Besar

c. Wajan Kecil

d. Panci Besar

e. Panci Kecil

f. Baskom

g. Oven

15
h. Tabung Gas

i. Aneka Peralatan Kecil Lainnya

10) aspek pembiayaan

Dalam perencanaan usaha ini, modal yang digunakan adalah hasil dana pribadi yang

akan ditambahkan dengan modal hasil pinjaman.

a. Modal Awal

1. Modal Awal Rp.5.000.000

2. Kompor Gas Rp.400.000

3. Wajan Besar Rp.150.000

4. Wajan Kecil Rp.80.000

5. Panci Besar Rp.100.000

6. Panci Kecil Rp.60.000

7. Baskom Rp.50.000

8. Oven Rp.600.000

9. Tabung Gas Rp.300.000

10. Aneka Peralatan Kecil Lainnya Rp.50.000

JUMLAH Rp.6.740.000

Modal Pokok (HPP)

b. Modal Pokok Nasi Box

1 Nasi (1/5 x 7000) Rp.1500

2 Ayam Panggang (1/4 x 20.000) Rp.5000

3 Capcay Rp.1500

4 Oseng Tempe Rp.1000

5 Krupuk+sambal Rp1000

16
6 Buah Rp.1500

JUMLAH Rp.11.500

c. Harga Jual

Jenis Harga Nilai

Harga Tertinggi Rp.25.000

Harga Standart Rp.17.500

Harga Terendah Rp.10.000

Harga Pesaing Rp.17.500

Harga Jual Rp.15.000

d. Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan

Minimal mendapat 4 kali pesanan

a. 2 x Partai Besar (Minimal 200 porsi @ Rp.15.000)

2 x (200 porsi x Rp.15.000) = Rp.6.000.000

b. 2 x Partai Kecil (Minimal 50 porsi @ Rp.15.000)

2 x (50 porsi x Rp.15.000) = Rp.1.500.000

Perkiraan pendapatan minimal 1 bulan Rp.7.500.000

e. Jurnal Transaksi dalam 1 bulan

1. Biaya Angkut (4 @ Rp.40.000) = Rp.160.000

Kas Rp.160.000

2. Biaya Tenaga Kerja (5 orang @ Rp.50.000 x 4 Pesanan) = Rp.1.000.000

Kas Rp.1.000.000

3. Biaya Bahan Baku (@ Rp.11.500)

Rp.11.500 x 500 Porsi = Rp.5.750.000

Biaya bahan baku Rp.5.750.000

17
Kas Rp.5.750.00

f. Pendapatan

a. 2 x Partai Besar (Minimal 200 porsi @ Rp.15.000)

2 x (200 porsi x Rp.15.000) = Rp.6.000.000

b. 2 x Partai Kecil (Minimal 50 porsi @ Rp.15.000)

2 x (50 porsi x Rp.15.000) = Rp.1.500.000

Pendapatan minimal 1 bulan Rp.7.500.000

g. Biaya-Biaya

Biaya Angkut Rp.160.000

Biaya Tenaga Kerja Rp.1.000.000

Biaya Bahan Baku Rp.5.750.000 +

Jumlah Biaya-Biaya Rp.6.910.000

h. Laba

Laba = (Pendapatan – Biaya-Biaya)

Rp.7.500.000 – Rp.6.910.000

= Rp.590.000

BAB III

ANALISA SWOT

A. Faktor Internal

1. Strength (Kekuatan)

Membuka usaha makanan seperti nasi box untuk saat ini cukup

menjanjikan karena dewasa ini masyarat yang cenderung konsumtif dan

18
memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga lebih memilih hal seperti

ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.

2. Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan dari usaha ini terdapat pada pemasaran. Pemasaran yang

hanya mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu.

Jadi kami harus handal melobi pihak yang menjadi target pasar.

B. Faktor Eksternal

1. Opportunities (Peluang)

Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena

saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum banyak. Selain itu kita juga

dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah tempat tinggal kita, karena

kita dapat mempekerjakan orang-orang di sekitar kita untuk membantu usaha

yang sedang kita jalankan ini.

2. Threats (Ancaman)

Ancaman dari usaha ini adalah makanan ini akan cepat basi . Hal ini

dapat disebabkan pada saat pemasaran makanan tersebut sudah dimasukan

dalam kemasan karena proses pemasaran tidak dilakukan dengan cara

produksi langsung ditempat/dipasar. Ancaman yang lain adalah akan banyak

pihak lain yang akan meniru usaha kita ini, hal ini tentu akan membuat

saingan yang baru bagi kita.

19
BAB IV

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

A. Analisis Pasar

1. Target Pasar

Yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi

kelaziman bahwa usaha catering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi

20
dimulai apabila pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi

perusahaan catering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis

itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi. Target pasar adalah seluruh

kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga. Pesaing kita dari

perusahaan catering lainnya.

2. Persaingan

Terdiri dari 4 elemen (Price+Product+Place+Promotion). Untuk produk,

saya mesti mensurvei para pesaing-pesaing saya. Misalnya saja, menentukan apa, 10

menu terpopuler untuk catering di tempat saya. Nah, khusus, ke 10 menu itu, saya

mutlak menguasainya. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri kita sendiri untuk

maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Mampukah kita

menciptakan hal-hal yang baru dengan 10 menu populer itu. Contoh, bagaimana

caranya membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik serta kalau bisa

catering murah.

3. Sasaran Pembeli

Untuk sasaran dari produk ini adalah semua kalangan dari mulai untuk anak-

anak, remaja dan orang dewasa sehingga sasaran pemasaran dari produk makanan

ini bisa cukup luas.

B. Strategi Pemasaran

1. Produk dan penetapan Harga

21
Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya

dengan strategi harga. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi

yang salah dan tidak efektif. Saya perlu misalnya mencari suplier yang mampu

mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa

menghasilkan catering murah. Atau saya menggunakan kompor yang boros. Bahkan

bisa saja komponen menu saya yang salah. Di sini saya perlu melakukan percobaan

berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan catering

murah lainnya.

2. Peluang Pasar

Peluang pasar untuk makanan yang mengenalkan makanan yang sehat dan bergizi

cukup baik. Dari segi bisnis, kecenderungan belum banyak bermunculannya jenis

usaha makanan tersebut di daerah belimbing, tentu saja membuka peluang untuk

usaha ini. Lagi pula, potensi pasar usaha jenis ini belum banyak digarap orang. Orang-

orang juga akan semakin mengerti pentingnya memperhatikan rasa dan kebersihan

sehingga pemasarannya bisa saja cukup asal standar harga tidak terlalu tinggi.\

3. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)

Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu baru sekitar wilayah area proses

produksi dan tempat-tempat tertentu khususnya di daerah Padang karena masih dalam

tahap promosi.

Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha catering bekerja berdasarkan pesanan.

Kegiatan produksi dimulai apabila pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan,

kegiatan produksi perusahaan catering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun

22
atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi. Target

pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga dan

yang menjadi pesaing kita dari perusahaan katering lainnya

4. Wilayah Pemasaran

Untuk wilayah pemasaran sendiri terencana hanya wilayah Kota .

5. Konsep Pemasaran

Dalam hal ini kami sudah melakukan riset dan perbandingan dengan pesaing –

pesaing lain dalam usaha yang sama, baik dalam hal harga, penyajian yang menarik

dan promosi serta delivery untuk kegiatan produksi nantinya.

6. Penetapan Harga Jual

Untuk menetapkan harga kami sudah melakukan riset dan membandingkannya

dengan strategi harga yang kami miliki. Dalam hal ini kami juga memberikan

beberapa menu produk kami beserta harga jualnya.

BAB V

PERENCANAAN BISNIS

A. Metode Pelaksanaan Program

1. Metode pengumpulan data

Mencatat segala jenis aktifitas dan kendala-kendala apa saja yang dapat

menghambat kelancaran usaha

23
2. Survei bahan baku

Menjalin kerjasama dengan pasar tradisional terdekat untuk memasok bahan

baku.

3. Sosialisasi kepada masyarakat

Mengadakan acara makan gratis bagi warna sekitar tempat produksi,sekaligus

memperkenalan cita rasa dari makanannya.

4. Pemasaran produk

Sekitar wilayah area proses produksi dan tempat-tempat tertentu khususnya

didaerah padang karna masih dalam tahap promosi, dan juga melaui media

internet seperti facebook atau instagram

5. Pembagian hasil

Keuntungan dari usaha ini akan dibagi rata

B. Rencana usaha

1. Rencana jangka pendek

Menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis dan meningkatkan kreatifitas

2. Rencana jangka menengah

Menjadi seorang pengusaha muda yang sukses

3. Rencana jangka panjang

Meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha catering saya ini

24
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam membuat atau memulai bisnis usaha catering kita perlu persiapan dan

perlu sebuah “business planning”. Tidak perlu yang rumit karena terlalu rumit pun

malah memakan waktu. Misalnya membuat rencana sampai 6 bulan. Rencana usaha

25
diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas,

dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Mulai dari masalah produksi, staff,

produknya (menu), pemasaran, logistik dan promosi seperti dalam acara family

gathering, semuanya harus masuk “check list”. Kita tidak perlu membuat rencana

kerja setebal laporan penelitian tapi cukup 2-5 halaman saja. Segala aspek dari bisnis

catering dan catering reception telah kita pikirkan.

Melahirkan bisnis seperti sebuah keluarga melahirkan bayi mereka harus

bertanggung jawab untuk merawat, mendidik dan membesarkannya dan “ini butuh

waktu dan manajemen yang baik” sehingga bisa berguna bagi keluarga agama dan

negara. Harapan kami untuk produk nasi box ialah supaya produk ini bisa lebih

berkembang dan maju. Di samping itu, kami mengharapkan supaya produk makanan

ini bisa diterima dipasaran, karena produk ini sangat bagus dan berkualitas. Serta

dengan melakukan kegiatan usaha/wirausaha seperti ini bisa menjadikan kita sebagai

pelaku usaha untuk bisa hidup secara mandiri dan bisa berinovasi dengan usaha yang

kita jalankan.

Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian

usaha yang saya dirikan dapat di kabulkan. Pembuatan proposal ini bertujuan untuk

memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang dalam dunia usaha. Dari

pendirian usaha ini, saya menyimpulkan bahwa berdirinya usaha ini karena kebutuhan

masyarakat dan permintaan pasar yang sangat mendukung perkembangan usaha ini.

Selain itu saya mendirikan usaha catering ini juga mempunyai tujuan untuk

membantu pemerintah mengurangi pengangguran di era krisis global seperti sekarang

ini.

Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang Maha

Kuasa. Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu

26
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna lebih baiknya

penyusunan proposal yang selanjutnya.

Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan proposal dan pendirian

usaha “Hanum’s Catering”. Dan terima kasih juga atas terkabulnya proposal ini, serta

saya berharap agar pelaksanaan usaha yang saya dirikan ini dapat berjalan dengan

baik dan lancar seperti harapan saya.

B. Saran

Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar, maka saya mempunyai beberapa

saran,antara lain:

1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan

2. Pandai berkomunikasi

3. Mempunyai etos kerja yang tinggi

4. Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain

5. Tidak mudah putus asa

6. Mampu menghasilkan produk yang berkualitas

7. Mengutamakan kepuasan pelanggan

8. Disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif

27

Anda mungkin juga menyukai