Anda di halaman 1dari 27

Rancang Bangun dan Analisis Kerja Virtualisasi Server

Backup Menggunakan Proxmox VE

Disusun Oleh :

M. N Zihad Pattimura

16360002

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK INFORMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan
judul “Rancang Bangun dan Analisis Kerja Virtualisasi Server Backup
Menggunakan Proxmox VE” tepat pada waktunya.
Laporan proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengerjakan skripsi pada program S-1 di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Sains dan Teknik Informasi, Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Herly Nurahmi S.Si., M.Kom selaku Kepala Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknik Informasi, Institut Sains dan
Teknologi Nasional.
2. Bapak Said Pattimura dan Ibu mariani Umahuk selaku kedua orang tua saya
serta saudara sekandung saya atas doa, dan kasih sayang yang selalu
tercurahkan selama ini.
3. Fathya Arrinda Utami sebagai pasangan saya dan teman – teman saya yang
telah membantu serta memberikan semangat dalam penyusunan proposal
skripsi ini.
4. Pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu – satu.
Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari kekurangan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
dan perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal skripsi ini berguna bagi para
pembaca dan pihak – pihak lain yang berkepentingan.

Jakarta, 9 Oktober 2021


Penulis

M. N Zihad Pattimura
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tingginya inflasi dan melemahnya ekonomi dunia jadi penyebab banyak
perusahaan terpaksa melakukan berbagai pemangkasan, mulai dari
pengurangan jumlah karyawan hingga pengurangan biaya peremajaan alat.
Sehingga tidak mengejutkan bila para pimpinan perusahaan juga dituntut
menekan pengeluaran serta memaksimalkan investasi teknologi & informasi
(TI) perusahaan. Pada saat ini para vendor TI raksasa mulai mengalihkan
bisnis mereka dari server besar ke server-server yang lebih kecil dengan
mesin yang lebih efisien dan kompatibel satu dengan yang lain.

Menurut Novan Ardianto, Widyawan, dan Sujoko Sumaryono dengan


penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Virtual Appliance Server
Dengan Metode Virtualisasi” menjelaskan bahwa sebagai bagian dari trend
secara keseluruhan di perusahaan IT saat ini. Teknik virtualisasi semakin
hari semakin terkenal dan banyak digunakan, dikarenakan selain melakukan
penghematan sumber daya, juga dapat memiliki kinerja yang cukup baik
dalam menjalankan berbagai services sebuah server di dalam suatu jaringan.
Bahkan virtualisasi kini dapat berjalan di atas infrastruktur cluster, yang
akan membentuk HA (High Availability) server. (Novan Ardianto,
Widyawan, & Sukoko Sumaryo., 2014).

Sedangkan menurut Arif Arfriandi dalam penelitiannya yang berjudul


“Perancangan, Implementasi, dan Analisis Kinerja Virtualisasi Server
Menggunakan Proxmox, Vmware Esx, dan Openstack” menjelaskan bahwa
konsep cluster high availability yang terdapat pada virtualisasi server dapat
mengurangi biaya dan menyederhanakan pengelolaan pelayanan teknologi
informasi. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan
pengukuran terhadap beberapa virtualisasi server menggunakan metode
overhead, dan linearitas untuk mengetahui kinerja virtualisasi server. (Arif
Arfriandi., 2014).
Server merupakan bagian paling penting dalam sebuah jaringan
karena server merupakan pusat dari berbagai data dan aplikasi, karena
server bertugas untuk melayani setiap kebutuhan. Server saat ini paling
banyak digunakan sebagai web server, karena pada server tersebut berisi
aplikasi web dan database, serta digunakan untuk melayani aplikasi dari
klien yang diakses melalui browser.

Oleh sebab itu, penulis mengambil judul Tugas Akhir (TA) ini yaitu :
“Rancang Bangun dan Analisis Kerja Vitualisasi Server Backup
Menggunakan Proxmox VE”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas yaitu :
Bagaimana merancang dan membangun sebuah virtualisasi server backup
untuk mengefisiensikan baik dari segi waktu (Time), sumber daya (resource)
dan tenaga (energy). Dan membandingkan kinerja dari sistem tipical server
dengan virtualisasi server back up.
1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari luasnya permasalahan yang ditemukan pada saat


penelitian, permasalahan yang ditemukan dibatasi oleh hal-hal yang
tercantum sebagai berikut :

1. Analisis yang akan dibandingkan hanya pada memory usage, statistik


time, penggunaan resource dan biaya.
2. Hasil dari rancang bangun virtualisasi server backup ini akan
dibandingkan dengan typical server.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan implementasi perancangan virtualisasi


server ini yaitu :

1. Merancang dan mengimplementasikan virtualisasi server menggunakan


Proxmox VE.
2. Menganalisa virtualisasi server yang berguna untuk mengetahui kinerja
dari sistem oprasi Proxmox VE.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penulisan ini adalah untuk efisiensi baik dari segi waktu (Time),
sumber daya (resource), tenaga (energy), atau bahkan resiko (risk). Yang
pada intinya bagaimana kita bisa melakukan penggunaan secara efisien,
dengan tidak mengurangi hasil kinerjanya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Server

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan


(service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan
prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan
sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan (network
operating system). Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di
dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan
akses kepada workstation anggota jaringan.

2.1.1 Jenis – Jenis Server

Server dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsinya,


berikut jenis- jenis server:

1. Server Aplikasi (Application server)


Application server merupakan sebuah perangkat yang memberikan
layanan terhadap setiap permintaan akses dari client yang terhubung
dengan jaringan. Komunikasi antar client dan application server ini
dapat menggunakan protokol HTTP.
2. Server Data (Data server)
Data server adalah sistem komputer yang menyediakan layanan untuk
mengakses dan mengambil data di database. Jenis server ini banyak
digunakan perusahaan untuk menyimpan dan mengolah data serta
informasi.
3. Server Proxi (Proxy server)
Proxy server merupakan perangkat atau komputer yang digunakan
untuk menyediakan layanan proxy. Proxy merupakan sistem yang
memungkinkan pengguna mengakses layanan internet dengan IP yang
berbeda dari IP asli perangkat.
2.1.2 Fungsi Server
Tugas utama server adalah melayani komputer client, dan dibagi
menjadi beberapa fungsi sesuai dengan jenis server, berikut
penjelasannya:

1. Server Aplikasi (Application server).


Server jenis ini digunakan untuk menyimpan berbagai macam
aplikasi yang dapat diakses oleh client, server data sendiri digunakan
untuk menyimpan data, baik yang digunakan client secara langsung
maupun data yang diproses oleh server aplikasi itu sendiri.

2. Server Data ( Data Server ).


Server jenis ini digunakan untuk menyimpan berbagai data, baik data
yang belum diolah ataupun data yang sudah diolah menjadi
informasi. Data ini dapat diakses oleh client dengan bantuan aplikasi
yang ada di server.

3. Server Proxy ( Proxy Server ).


Sedangkan server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di
jaringan melalui pengaturan proxy. Orang-orang lebih mengenal
proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke internet.

2.2 Virtualisasi

Dalam ilmu komputer, Virtualisasi adalah istilah umum yang mengacu


kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah sebuah
teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer,
dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan
sumber daya tersebut. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal
seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan
penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal atau
dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik
(seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu
sumber daya logikal.
Gambar 2.1 Konsep Dasar Virtualisasi.
(Sumber: http://www.vardha mantechnology.com/image/virtual1.png)

Menurut Murtiwiyati, Eva Aranita, pada jurnal penelitiannya dengan


judul Perbandingan Perangkat Lunak Aplikasi Virtualisasi Berbasis Open
Source Antara Qemu, Kvm, dan Xen. Virtualisasi adalah sebuah teknik yang
saat ini banyak diterapkan untuk memenuhi kebutuhan teknologi informasi
yang semakin tinggi namun diikuti dengan tuntutan untuk mengefisiensikan
biaya yang digunakan semaksimal mungkin. Virtualisasi adalah teknologi
yang telah diterapkan secara luas saat ini dengan dampak peningkatan
operasional dan finansial yang positif. Virtualisasi adalah konsep dimana
akses ke sebuah hardware seperti server diatur sehingga beberapa sistem
operasi dapat berbagi sebuah hardware.  Tujuan dari virtualisasi adalah
kinerja tingkat tinggi, ketersediaan, keandalan, ketangkasan, atau untuk
membuat dasar keamanan dan manajemen yang terpadu.

Virtualisasi memungkinkan kita untuk berbagi hardware untuk


digunakan beberapa sistem operasi. Virtualisasi dapat membuat sebuah
tempat penyimpanan tunggal yang besar terlihat menjadi beberapa tempat
penyimpanan dengan ukuran yang lebih kecil. (Murtiwiyati, Eva Aranita.,
2015)

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda mengapa


menerapkan virtualisasi, salah satu tujuan yang ingin dicapai perusahaan
dapat merupakan salah satu dari hal berikut :

1. Memungkinkan semua device yang terhubung dengan jaringan untuk


mengakses aplikasi melalui jaringan, bahkan jika aplikasi tidak pernah
dirancangan untuk dapat bekerja di device tersebut.
2. Isolasi beban perkerjaan atau aplikasi yang satu dengan yang lainnya
untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan pengelolaan
lingkungan.
3. Isolasi aplikasi dari sistem operasi, memungkinkan aplikas untuk tetap
berfungsi meskipun dirancang untuk sistem operasi dengan tipe yang
berbeda.
4. Isolasi aplikasi dari sistem operasi, memungkinkan sebuah aplikasi
untuk bekerja di sistem operasi yang asing.
5. Meningkatkan jumlah orang yang dapat didukung oleh aplikasi, dengan
mengijinkan untuk menjalan aplikasi dari mesin-mesin yang berbeda
secara bersamaan.
6. Mengurangi waktu yang diperkukan untuk menjalankan apliksi, dengan
memisahkan data atau aplikasi itu sendiri dan menyebar pekerjaan di
beberapa sistem.
7. Mengoptimalkan penggunaan sistem tunggal.
8. Meningkatkan keandalan atau ketersediaan dari aplikasi atau beban
kerja dengan pengulangan.
Beberapa peralatan komputer dapat divirtualisasikan. Contoh peralatan
komputer yang dapat divirtualisasikan adalah :

1. Server. Mulai dari perspektif akses dan manajemen, sebuah server fisik
tunggal dapat menjadi beberapa server yang biasa disebut dengan
virtual server atau virtual machine (VM).
2. Desktop. Mirip dengan virtualisasi server, virtualisasi desktop dapat
berarti dua hal. Yang pertama, memungkinkan pengguna untuk
menjalankan beberapa sistem operasi desktop (Apple Mac OS dan
Microsoft Windows OS) di dalam komputer yang sama. Yang kedua
virtualisasi memungkinkan data dan layanan yang dimiliki oleh
pengguna diletakkan di komputer yang digunakan bersama dengan data
dan layanan milik orang lain.
3. Penyimpanan (storage). Satu tempat penyimpanan fisik dapat terlihat
menjadi beberapa driver virtual. Dengan kata lain, dengan
menggunakan Windows yang terpisah di console manajemen yang
umum, administrator IT dapat memperlakukan drive virtual seperti
drive fisik.
4. Aplikasi (application). Saat memvirtualisasi, aplikasi yang ditulis untuk
sebuah lingkungan sistem operasi dapat dijalankan di lingkungan
operasi yang lain untuk meningkatkan kecocokan aplikasi dan
kemudahan pengelolaan. Operasi akan diarahkan ke sistem operasi
yang sesuai.
5. Jaringan (network). Di dalan jaringan, sebuah router fisik dapat
mendukung beberapa, alamat Ip untuk membuat router virtual. Sama
seperti sebuah switch Ethernet fisik dapat mendukung beberapa alamat
MAC (Media Access Control) untuk membuat switch virtual. Sebuah
hardware fisik dapat dibagi menjadi beberapa router atau switch virtual
untuk mengurangi biaya.
2.3 Virtualisasi Server
Virtualisasi adalah penggunaan software tertentu yang memungkinkan
banyak hardware dalam suatu sistem. Berbeda dengan pengertian
virtualisasi server yaitu penggunaan software yang memungkinkan
seperangkat hardware menjalankan beberapa sistem operasi dan service
secara bersamaan.

Rasian pada tahun 2017 dengan penelitiannya yang berjudul


“Perbandingan Kinerja Pendekatan Virtualisasi”. menyatakan ada tiga
pendekatan dalam virtualisasi server yaitu full virtualization,
paravirtualization, dan hardware assisted virtualization. (Raisan., 2017)

Afriandi pada tahun 2014 dengan penelitiannya yang berjudul


“Perancangan, Implementasi, dan Analisis Kinerja Virtualisasi Server
Menggunakan Proxmox, Vmware Esx, dan Openstack” Full virtualization
berarti virtualisasi secara penuh, berarti membuat seolah-olah ada komputer
lain di dalam komputer. Para virtualization bentuk virtualisasi pada
sebagian perangkat keras, software akan membuat seolah-olah komputer
yang kita miliki memiliki hardware tersebut. Hardware assisted
virtualization merupakan virtulisasi yang didukung oleh hardware, jadi ada
hardware khusus yang berguna untuk meningkatkan proses virtualisasi.
(Arif Afriandi., 2014).

2.4 Virtualisasi Appliance

Virtual appliance adalah sebuah sistem mandiri terpadu yang dibuat


dengan menggabungkan suatu aplikasi perangkat lunak (misalnya,
perangkat lunak server) dengan sistem operasi yang cukup untuk untuk
dapat berjalan secara optimal pada hardware berstandar industri atau pada
sebuah mesin virtual (seperti VirtualBox atau Vmware). Virtual appliance
bertujuan untuk menghilangkan instalasi, konfigurasi dan biaya
pemeliharaan yang terkait dengan menjalankan perangkat lunak kompleks
yang bertumpukan.
Gambar 2.2 Konsep virtual Appliance.
(Sumber: Novan Ardianto, Widyawan, Sujoko Sumaryono., 2014)

2.4.1 Keuntungan Virtual Appliance


Virtual appliance dalam banyak hal memberikan berbagai
keuntungan, antara lain:

1. Kemudahan customization: Service dapat ditambah atau dikurangi


dengan mudah sesuai dengan kebutuhan secara spesifik dari organisasi
tersebut. Dapat dibuat menjadi suatu paket sesuai dengan permintaan
yang user inginkan.
2. Kemudahan deployment: Vendor perangkat lunak dapat
menggunakan mesin virtual untuk memaket konfigurasi perangkat
lunak secara keseluruhan. Sebagai contoh, menginstal solusi email
server yang lengkap pada mesin yang nyata bisa menjadi pekerjaan
yang menyusahkan. Dengan virtualisasi, setiap setup kompleks
(kemudian sering disebut "appliance") bisa dimasukkan ke dalam
mesin virtual. Menginstal dan menjalankan mail server menjadi
semudah mengimpor sebuah appliance ke dalam VM. Server virtual
dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada server
lain dengan mengubah sedikit konfigurasi.
3. Kemudahan backup dan recovery: Server-server yang dijalankan di
dalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image
yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut
crash, tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup
mengambil salinan image yang sudah disimpan, me-restore data
hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala.
4. Efisiensi Waktu & Biaya. Sangat efisien dalam arti sangat
menghemat waktu dan biaya operasional server. Meliputi biaya
penggunaan listrik, biaya pendinginan ruang server, dan mengurangi
beban kerja para staff IT di suatu instansi atau perusahaan, serta
mempercepat proses implementasi suatu sistem. (Teguh Prasandy,
Whisnumurti Adhiwibowo., 2015).

2.5 Operating System


Operating system: OS (Sistem operasi) adalah seperangkat program
yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan
layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis
yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer.
Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi
pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.

2.5.1 Fungsi Operating System


Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka
sistem operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dengan
lapisan software. Sistem operasi melakukan semua tugas-tugas penting
dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat
berjalan secara bersamaan dengan lancar.

Sistem operasi menjamin aplikasi lainnya dapat menggunakan


memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan
memiliki akses kepada sistem berkas. Apabila beberapa aplikasi
berjalan secara bersamaan, maka sistem operasi mengatur schedule
yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan
mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU)
serta tidak saling mengganggu.

Dalam banyak kasus, sistem operasi menyediakan suatu pustaka


dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil
fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak
perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal.

Sebagian sistem operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja


yang berjalan pada satu waktu (misalnya DOS), tetapi sebagian besar
sistem operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara
simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem operasi seperti ini disebut
sebagai multi-tasking operating system (misalnya keluarga sistem
operasi UNIX).

Beberapa sistem operasi berukuran sangat besar dan kompleks,


serta input-nya tergantung kepada input pengguna, sedangkan sistem
operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa
intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut
sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS,
contohnya adalah Windows, Linux, Free BSD, Solaris, palm, symbian,
dan sebagainya.

2.6 Proxmox VE ( Virtual Environment )

Proxmox VE (Virtual Environment) adalah salah satu distro Linux


dari basis Debian yang mempunyai fungsi khusus sebagai virtualisasi baik
appliance maupun operating system. Proxmox VE berjalan dengan mode
teks, walaupun seperti itu Proxmox VE akan lebih mudah dikonfigurasi
melalui akses remote dengan web based. Untuk sekarang Proxmox VE
dengan release terbaru adala Proxmox VE 5.1. Proxmox VE support
beberapa jenis platform virtualisasi seperti KVM dan Open VZ. Dengan
berbasis distro Debian Stable dan menggunkan kernel khusus untuk
virtualisasi menjadikan Proxmox VE sebuah Bare Metal Virtualtation
Platform yang power full. Bare Metal adalah sistem komputer dimana mesin
virtual dipasang langsung pada komputer dalam sistem operasi tanpa
diinstall terlebih dahulu aplikasi tertentu. Istilah Bare Metal mengacu pada
hardisk.

Fadjrin, Akbar dan Jahnsen Gultom. Dalam Jurnal Penelitian dengan


judul “Cloud Computing Server Menggunakan Proxmox Pada CV. Cipta
Solusi Sejahtera” Proxmox VE (Virtual Environment) adalah sebuah distro
Linux virtualisasi berbasis Debian (64 bit) yang mengusung OpenZV dan
KVM, dengan KVM kita tidak hanya bisa menginstall linux saja akan tetapi
operating system Windows pun bisa kita instal. Namun yang membuat
istimewa dari Proxmox VE adalah kemudahan dalam installasi dan
administrasi berbasis Web. (Fadjrin, Akbar dan Jahnsen Gultom., 2014).
Gambar 2.3 Logo Proxmox VE.
(Sumber: https://pve.proxmox.com/pve-docs/)

Beberapa keuntungan menggunakan Proxmox VE sebagai berikut :

1. Kinerja terbaik.
2. Instalasi yang telah dioptimalkan, sehingga lebih cepat.
3. Mudah dalam manajemen.
4. Cocok untuk kelas Enterprise.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Proxmox VE tersedia hanya untuk hardware 64-bit.


2. Pada Proses installasi Proxmox VE akan menggunakan seluruh ruang
storage yang ada, ini artinya Anda harus menyediakan 1 Server
/Komputer dengan HDD khusus hanya untuk Proxmox VE saja.
3. Installer CD Proxmox VE hanya bisa diinstall di Single HDD, jadi bagi
Anda yang menginginkan kemanan data dengan 2 HDD ( RAID1 ),
Anda bisa memanfaatkan RAID Software, dengan mengkonfigurasinya
setelah proses instalasi pada HDD pertama selesai.
4. Proxmox VE juga dilengkapi dengan VNC Viewer sehingga jika Anda
menginginkan virtualisai dengan lingkungan desktop seperti Windows
juga X Window Linux.

2.6.1 Kebutuhan Hardware untuk Proxmax VE

Kebutuhan spesifikasi server pada dasarnya tergantung pada


virtual server yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi
yang akan dijalankan maka semakin tinggi juga kebutuhan
hardware yang harus tersedia (mesin induk). Meski demikian,
asumsi ini tidak 100% benar karena ada beberapa teknologi
virtualisasi seperti OpenVZ yang mampu melakukan pembagian
resource sehingga apabila jika mesin virtual ada 3 yang masing-
masing membutuhkan 1 GB memory tidak berarti server (mesin
induk) harus memiliki kapasitas memory 3 x 1 GB.

Spesifikasi minimal pada server induk yang harus terpenuhi


agar virtual server dapat berjalan adalah :

a) Processor Pentium 4, dan harus memiliki kemampuan 64 bit.


b) Jika akan menggunakan model full virtualization CPU harus
memiliki model motherboard intel VT (Virtualtation
Technology) atau AMD-V.
c) Memori RAM minimal 1 GB.
d) Kapasitas hardisk minimal 20 GB.
e) NIC (Network Interface Card).

2.7 Windows Server


Windows server adalah sistem operasi versi Windows yang khusus
digunakan untuk server atau data center. Biasanya digunakan sebagai server
networking perusahaan, berbagai layanan berbasis cloud, atau sebagai server
website, web app dan lain sebagainya.

Gambar 2.4 Logo Windows Server 2008 R2.


(Sumber:
http://www.fanpop.com/clubs/microsof-windows/images/37078849/title/
windows-server-2008-r2-logo-photo)
2.8 Ubuntu Server
Pertama kali dirilis pada tahun 2004, Ubuntu adalah sebuah sistem operasi
dan distribusi Linux berbasis Debian yang gratis dan open-source. Ubuntu
dibangun dengan menggunakan infrastruktur Debian dan terdiri dari server,
desktop, dan sistem operasi Linux.
Sejak dirilis, Ubuntu menjadi favorit banyak orang karena sistem operasi
ini mudah diinstall dan digunakan. Lingkungan desktop (desktop environment)
default untuk Ubuntu dikenal dengan nama unity, sebuah desktop environment
yang memiliki tool pencarian yang kuat untuk mencari semua aplikasi dan
dokumen Anda. Lingkungan desktop ini juga berintegrasi dengan aplikasi lain
seperti audio player, video player, dan social media.
Selain unity, anda juga bisa menggunakan environment atau lingkungan
lain seperti GNOME, XFCE, MATE, KDE, dan LXDE. Tidak hanya itu, ada
beberapa versi spesifik Ubuntu yang didesain untuk bekerja sama dengan
environment-environment itu seperti Lubuntu, Xubuntu, Ubuntu GNOME,
Ubuntu MATE, dan Kubuntu.

Gambar 2.5 Logo Debian.


(Sumber gambar: https://1000logos.net/ubuntu-logo/)

2.8.1 Fungsi dan Kegunaan Ubuntu

Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari


distribusi di bawah lisensi - lisensi software bebas. Namun, beberapa
software khususnya driver menggunakan Proprietary software.
Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public
License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License (GNU
LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas
dapat menjalankan, menggandakan, mempelajari, memodifikasi, dan
mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada
software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus
pada ketersediaan kegunaan pada orang dengan disabilitas. Ubuntu
juga berfokus pada internasionalisasi dan aksesibilitas untuk dapat
menjangkau banyak orang. Dalam hal keamanan,
perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk
melakukan tugas administratif, sehingga akun root dapat terus
terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan
perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan.
2.9 VMware ( Virtual Machine Ware )
Pengertian VMware adalah suatu perangkat lunak atau software virtual
machine yang biasanya digunakan untuk menciptakan dan mensimulasikan
komputer secara virtual dengan cara mengkloningnya. Dan dalam sebuah
software VMware kita dapat mensimulasikan networking, virtualisasi
komputer hingga beberapa operasi sistem, jika memang komputer yang
digunakan kuat untuk mengkloning beberapa operasi sistem. Kita dapat
mengkonfigurasikan agar satu komputer dapat berhubungan dengan komputer
lainnya, dengan cara mengkonfigurasi di networking-nya.

Gambar 2.6 Logo Vmware.


(Sumber: https://blogs.microsoft.co.il/skepper/2017/03/14/powercli-export-
vm-guest-logs-files-to-local-computer/)
2.9.1 Fungsi dan Kegunaan VMware
Fungsi dan Kegunaan VMware virtual machine biasanya untuk
mencoba aplikasi, develop, melakukan percobaan lainnya yang
biasanya jika kita lakukan di guest OS yang artinya OS didalam OS
dengan menggunakan VMware. Di VMware kita bisa melakukan
percobaan dengan menggunakan sistem OS apapun mulai dari
windows, mac, linux, install mikrotik di VMware dan lain sebagainya.
Kita bisa bereksperimen tanpa harus kehilangan atau kerusakan pada
OS utama. Intinya fungsi VMware dapat menjalankan banyak sistem
operasi atau OS dalam satu PC atau laptop.
2.10 VirtIO-Win
VirtIO adalah sebuah driver dan agen perangkat lunak tambahan untuk
mesin virtual Windows yang berjalan pada mesin virtual berbasis kernel
(KVM). virtIO adalah standar virtualisasi untuk driver perangkat jaringan
dan disk.
Fedora tidak dapat mengirimkan driver virtIO Windows karena mereka
tidak dapat dibangun secara otomatis sebagai bagian dari sistem build
Fedora: satu-satunya cara untuk membangun driver virtIO Windows
adalah pada mesin yang menjalankan Windows. Selain itu, pengiriman
sumber yang telah dikompilasi umumnya bertentangan dengan kebijakan
Fedora. Microsoft tidak menyediakan driver virtIO, Anda harus
mengunduhnya sendiri untuk membuat driver virtIO tersedia untuk VM
Windows yang berjalan pada host Fedora.
2.11 Chrome
Google Chrome adalah sebuah aplikasi peramban yang digunakan
untuk menjelajah dunia maya seperti halnya Firefox, Opera
ataupun Microsoft Edge. Jika Firefox dikembangkan oleh Mozilla, Google
Chrome dibuat dan dirancang oleh Google, perusahaan internet terbesar di
dunia yang juga empunya Android.
Gambar 2.7 Logo Chrome.

(Sumber: https://www.stickpng.com/img/icons-logosemojis
/tech-companies/google-chrome-logo)

2.12 Metode Network Development Life Cyrcle (NDLC)


Menurut Satryo Suryantoro, Network Development Life
Cycle (NDLC) merupakan sebuah metode yang bergantung pada proses
pembangunan sebelumnya seperti perencanaan strategi bisnis, daur hidup
pengembangan aplikasi, dan analisis pendistribusian data. Adapun tahapan
dari NDLC dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.8 NDLC (Network Development Life Cyrcle).

Berikut ini adalah tahapan dari NDLC:

1. Analisis (Analisis)
Tahap Analisis bertujuan untuk mencari kebutuhan pengguna dan
organisasi serta menganalisa kondisi yang ada (sebelum diterapkan
sistem yang baru).

2. Perancangan
Tahap perancangan bertujuan menentukan spesifikasi detil dari
komponen-komponen sistem (manusia, hardware, software, network,
dan data) dan produk-produk informasi yang sesuai dengan hasil tahap
analisis.

3. Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan untuk mendapatkan atau
mengenmbangkan hardware dan software (pengkodean program),
melakukan pengujian, pelatihan dan perpindahan ke sistem baru.

4. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah
diimplementasikan. Proses pengujian dilakukan untuk memastikan
bahwa semua pernyataan telah diuji untuk menemukan kesalahan-
kesalahan yang ada. (Satryo Suryantoro., 2015).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian


Berdasarkan tahapan proses penelitian di atas, maka dapat diuraikan
pembahasan masing-masing tahapan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Identifikasi Permasalahan
Permasalahan yang di temui adalah server tidak bisa diakses client saat
sedang maintenance, ataupun adanya bug sistem yang harus diperbaiki, dan
penggunaan resource terutama CPU, RAM dan Hardisk dalam server belum
digunakan secara maksimal dan optimal.

2. Studi Literatur
Pada tahap ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari,
meneliti, dan menelaah berbagai literatur yang bersumber dari buku-buku,
jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan
perancangan yang akan dilakukan. Maka penulis akan lebih memahami
bagaimana cara memaksimalkan kerja proxmox VE untuk menjalankan
sebuah server dan sekaligus server backup.

3. Analisis dan Perancangan


Sekarang ini hampir semua orang memanfaatkan berbagai macam
platform untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan, yang dimana
membutuhkan sebuah server. Instalasi virtualisasi server backup dilakukan
didalam VMware dengan menggunakan laptop dan menganalisis penggunaan
resource terutama CPU, RAM dan Hardisk dalam server belum digunakan
secara maksimal dan optimal saat menjalankan virtualisasi server.
4. Pembuatan Laporan
Pada tahap ini, penulis melakukan pembuatan laporan yang disusun
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data-data
apa saja yang dibutuhkan dalam merancang dan membangun
virtualisasi server. Di bawah ini adalah beberapa metode yang
dilakukan penulis dalam tahap pengumpulan data:

a. Pengamatan (Observasi)
Pada tahap ini, observasi yang dilakukan dengan cara penulis
melakukan analisis mengenai kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
dalam membangun sebuah virtualisasi server.

b. Studi Kepustakaan (Library Study)


Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan
menelaah berbagai literatur yang bersumber dari buku-buku, jurnal
ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan
perancangan yang akan dilakukan.

3.3 Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
Proses pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah
diuji untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang ada. Memastikan bahwa
sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan dan konsep yang telah dibuat.

Bahan dan Alat Penelitian :

3.3.1 Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini membutuhkan bahan berupa perangkat keras


(Hardware) dan perangkat lunak (Software).

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)


Untuk membangun virtualisasi server ini digunakan satu unit
komputer/laptop dengan spesifikasi minimal sebagai berikut :

Processor : Intel(R) Core(TM) i3-6006U CPU @


2.00GHz 1.99 GHz
Hardisk : 953854 MB
RAM : 4,00 GB
VGA Card : 2113 MB

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)


Adapun untuk spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk
membangun virtualisasi ini adalah sebagai berikut :

Sistem Operasi Server : 1. Proxmox VE

2. Windows server

3. Ubuntu server

Program : 1. VMware

2. VirtIO-Win

3. Chrome

3.4 Jadwal Penelitian


Penelitian akan dilakukan dimulai bulan September 2021. Agar
kegiatan penelitian tersebut berjalan dengan lancar, maka dibuat sebuah
jadwal penelitian. Adapun jadwal penelitian tersebut diuraikan pada
Tabel 3.4. sebagai berikut :

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian


September Oktober November Desember Januari
N KEGIATAN
O 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
Proposal
2 Analisa
kebutuhan
sistem
3 Perancangan
Sistem
4 Implementas
i dan
Pembuatan
Program
5 Uji coba
program
(testing) dan
analisis
penggunaan
resource
6 Pembuatan
Laporan

DAFTAR PUSTAKA

Arif Arfriandi. Jurnal Informasi Volume 5 No. 2 pada tahun 2014 dengan judul
Perancangan, Implementasi, dan Analisis Kinerja Virtualisasi Server
Menggunakan Proxmox, Vmware Esx, dan Openstack. Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta, Fakultas Teknik, Magister Teknologi Informasi.

Fadjrin, Akbar dan Jahnsen Gultom. Jurnal Penelitian pada tahun 2014 dengan
judul Cloud Computing Server Menggunakan Proxmox Pada CV. Cipta
Solusi Sejahtera. STMIK PalComTech Palembang.

Ida Nurhaida. Jurnal penelitian pada tahun 2016 dengan judul Pengukuran
Overhead. Universitas Indonesia Jakarta, Fakultas Teknik.

Menurut Rasian, Rio, dan Petrus Mursanto. Journal of Information System


Volume 5 Issues 2 pada tahun 2017 dengan penelitiannya yang berjudul
Perbandingan Kinerja Pendekatan Virtualisasi. Universitas Indonesia.
Murtiwiyati, Eva Aranita. Jurnal penelitian pada tahun 2015 dengan judul
Perbandingan Perangkat Lunak Aplikasi Virtualisasi Berbasis Open Source
Antara Qemu, Kvm, Dan Xen. Universitas Gunadarma Depok, Fakultas
Ilmu Komputer.

Novan Ardianto, Widyawan, dan Sujoko Sumaryono pada tahun 2014 dengan
judul Pengembangan Virtual Appliance Server Dengan Metode Virtualisasi.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Elektro dan Teknologi Informasi.

Satryo Suryantoro pada tahun 2015 Pengembangan Jaringan Komputer di Apotek


XYZ Menggunakan Proses Network Development Life Cycle (NDLC).
Jakarta.

Teguh Prasandy, Whisnumurti Adhiwibowo. Jurnal Transformatika vol 12 pada


tahun 2015 dengan judul Virtualisasi Server Sederhana Menggunakan
Proxmox.

Anda mungkin juga menyukai