Anda di halaman 1dari 11

p-ISSN : 2406-7733

Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020


e-ISSN : 2597-9922

IMPLEMENTASI VIRTUALISASI SERVER


BERBASIS DOCKER CONTAINER

Saleh Dwiyatno1, Edy Rakhmat2, Oki Gustiawan3


1,3
Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya
2
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Banten Jaya
salehdwiyatno@gmail.com1, edyrakhmat@unbaja.ac.id2, okigustiawan@gmail.com3

Abstrak – Docker adalah sebuah aplikasi yang berbasiskan teknologi open source yang memungkinkan
developer atau siapapun untuk membuat, menjalankan, melakukan percobaan dan meluncurkan aplikasi di
dalam sebuah container. Docker membuat proses pemaketan aplikasi bersama komponennya secara cepat dalam
sebuah container yang terisolasi, sehingga dapat dijalankan dalam infrastruktur lokal tanpa melakukan
perbuahan konfigurasi pada container. Docker juga sangat ringan dan cepat jika dibandingkan dengan mesin
virtual yang berbasis hypervisor. SMK Negeri 1 Rangkasbitung mempunyai beberapa server yang mana
didalamnya sudah menampung beberapa aplikasi web. Server tersebut berbasis hypervisor sehingga
membutuhkan resource besar. Karena setiap VM menjalankan guest OS beserta kernelnya sendiri terpisah dari
host. Oleh karena itu, dilakukan implementasi virtualisasi berbasis docker container supaya dapat meningkatkan
efektifitas dalam penggunaan sumber daya CPU dan memori pada server. Pengujian dilakukan dengan cara
melakukan variasi banyaknya jumlah user request yang berbeda pada masing-masing container menggunakan
perangkat lunak apache jmeter.

Kata Kunci: Container, CPU, Docker, Hypervisor, Memori

I. PENDAHULUAN tersebut berbasis hypervisor sehingga membutuhkan


resource besar. Karena setiap VM menjalankan guest
Seiring dengan perkembangan komputer dan OS beserta kernelnya sendiri terpisah dari host.
internet saat ini aplikasi berbasis web berkembang Docker sangat ringan dan mempunyai
sangat pesat. Selain itu, aplikasi berbasis web juga mekanisme yang lebih maju jika dibandingkan dengan
semakin banyak digunakan karena dapat diakses di perangkat lunak virtualisasi berbasis hypervisor.
berbagai platform komputer hanya dengan Indikasinya adalah adanya efektivitas lebih pada
menjalankan web browser. Sehingga, kemudahan Docker dalam hal penggunaan sumber daya mesin
proses deployment (penyebaran) aplikasi web beserta host. karena dalam proses deployment, docker akan
software pendukung seperti web server, database menjalankan sebuah container menggunakan base
server, dependency dan environment lain ke server image dengan metode file system as a layer yang
sangat dibutuhkan. berarti docker hanya akan menyalin lapisan
Secara umum ada dua metode deployment perubahannya saja untuk dijalankan sebagai duplikasi
aplikasi web ke dalam server. Pertama menginstall container yang berbeda dengan base image yang
aplikasi web beserta environment yang dibutuhkan ke sama.
dalam server tunggal, kelebihannya adalah melakukan Dengan diterapkannya sistem virtualisasi server
konfigurasi terhadap server lebih mudah, sederhana berbasis container, diharapkan dapat meningkatkan
dan cepat dalam proses deployment. Tetapi metode kinerja sebuah server dan memudahkan proses
tersebut memiliki kekurangan yaitu setiap aplikasi deployment (penyebaran) aplikasi web beserta
tidak terisolasi, sehingga apabila mendeploy beberapa software pendukung seperti web server, database
aplikasi yang masing-masing memiliki server, dll ke server. Maka permasalahan yang ada
ketergantungan dengan paket versi tertentu maka diantaranya adalah bagaimana mengimplementasikan
dapat menimbulkan Dependecie Hell. docker untuk pengelolaan banyak aplikasi web di ICT
Metode yang kedua yaitu dengan memanfaatkan SMK Negeri 1 Rangkasbitung. Jauh daripada itu, akan
teknologi virtualisasi berbasis hypervisor, jadi setiap tercapai efektifitas dan efisiensi kerja mesin karena
aplikasi dan dependency yang dibutuhkan di-deploy sumber daya mesin akan digunakan secara maksimal
ke dalam mesin virtual yang berbeda. Dengan metode untuk menjalankan layanan yang ada berbasis virtual.
ini dapat meningkatkan skalabilitas, karena setiap Rumusan masalah dari penelitian ini ialah
aplikasi berjalan pada sumber daya (CPU, memori, sebagai berikut:
penyimpanan data) yang berbeda sehingga dapat 1. Bagaimana langkah melakukan virtualisasi docker
dengan mudah ditambahkan sesuai kebutuhan. container untuk menjamin web menjadi stabil
Berdasarkan pada pengamatan yang telah dilakukan pada linux ubuntu 18.04 LTS?
oleh penulis di ICT SMK Negeri 1 Rangkasbitung 2. Bagaimana cara membuat sebuah server menjadi
terdapat beberapa server yang mana di dalamnya lebih efektif dengan hardware yang minimum?
sudah menampung beberapa aplikasi web. Server

165
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: sistem dengan pendekatan microservice, karena
1. Mengimplementasikan sistem virtualisasi server masing-masing service memiliki lingkungan yang
berbasis docker container. terisolasi namun tetap dapat berkomunikasi satu sama
2. Melakukan pengujian terhadap efektifitas docker lain. Microservice sendiri merupakan suatu
dalam penggunaan sumber daya CPU dan memori. pendekatan desain arsitektur sistem informasi yang
3. Meningkatkan efektifitas penggunaan sumber daya menspesifikasikan dan memecah fungsi dari sistem
hardware mesin server. yang besar menjadi sistem atau service yang kecil dan
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai spesifik. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya
berikut: adalah perlu banyak referensi tentang konfigurasi web
1. Manfaat Teori pada penelitian ini diharapkan server desain dan pengembangan aplikasi berbasis
dapat menjadi salah satu ragam referensi Container ini karena pada proses pengembangan
penelitian mengenai virtualisasi infrastruktur aplikasi hal ini dapat mempengaruhi desain arsitektur
server. suatu sistem.
2. Manfaat Praktis pada penelitian ini diharapkan Moch. W I S, Rakhmadhany P, dan Widhi
dapat memberikan kemudahan untuk dengan judul Implementasi Load Balancing Server
memaksimalkan infrastruktur serta perangkat yang Basis Data pada Virtualisasi Berbasis Kontainer
dimiliki oleh SMK Negeri 1 Rangkasbitung. (2018). Menjelaskan bagaimana merancang sistem
load balancing server basis data pada virtualisasi
II. KAJIAN PUSTAKA berbasis kontainer yang mampu meningkatkan kinerja
server basis data dalam memenuhi kebutuhan data
M. Fadlulloh RB, dan Asmunin dengan judul yang diminta oleh pengguna. Sistem yang dibangun
Implementasi Docker Untuk Pengelolaan Banyak merupakan sebuah sistem server basis data yang
Aplikasi Web (2017). Menjelaskan docker untuk berjalan di dalam kontainer. Terdapat lima node
pengelolaan banyak aplikasi web, pada penelitian ini server clustering yang dikelola oleh kubernetes.
setiap aplikasi web beserta environment yang Kemudian dilakukan deploying kontainer basis data
dibutuhkan di-deploy ke dalam containers. Setiap PostgreSQL yang dilakukan menggunakan image
container akan memiliki IP Private yang hanya dapat milik Cruncydata. Kontainer basis data PostgreSQL
diakses oleh Host. Sehingga dapat diakses dari luar dideploy didalam kubernetes menggunakan kind
setiap container akan dibuatkan domain. Dan untuk berupa statefulset.
mengarahkan domain ke container tujuan digunakan Tanjung P, Dr. Ir. Rendy M, dan Danu DS
Apache sebagai reverse proxy. dengan judul Implementasi dan Analisis Computer
Sulastri A, Isnawaty, dan Rizal AS dengan judul Clustering System dengan Menggunakan Virtualisasi
Desain dan Implementasi Virtualisasi Berbasis Docker (2017). Menjelaskan bagaimana cara
Docker untuk Deployment Aplikasi Web (2018). melakukan implementasi layanan clustering server
Menjelaskan bagaimana efektifitas container Docker dengan menggunakan Docker. Parameter-parameter
dalam penggunaan sumber daya penyimpanan dan yang diuji adalah latency, CPU utilization, dan
memori dibandingkan dengan mesin virtual throughput. Pengujian ini dilakukan pada server yang
tradisional. Selain itu pada penelitian ini akan menguji memiliki spesifikasi 2 core CPU dan 4 GB RAM,
kompabilitas container Docker untuk menjalankan yang pada tulisan ini disebut server tester. Pengujian
aplikasi yang telah dibangun pada platform yang ini dibantu oleh perangkat lunak monitoring resource
berbeda serta menguji kompabilitas container Docker server linux SYSTAT, yang berfungsi sebagai
untuk menjalankan aplikasi yang telah dibangun pada perangkat untuk mengambil data kondisi tiap node
lingkungan host yang berbeda. cluster.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Firlya A, Rivaldy A P, Ratna M, Danu D S dengan judul
dan Indri N dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Implementasi Web Server Cluster Menggunakan
Chatting Berbasis Web Menggunakan Docker (2017). Metode Load Balancing Pada Container Docker, Lxc,
Menjelaskan pemanfaatan teknologi docker pada Dan Lxd (2018). Menjelaskan cara melakukan load
aplikasi chatting berbasis web. Penelitian ini balancing terhadap permintaan client berupa HTTP
dimaksudkan untuk dapat memudahkan pengembang request kepada web server. Sistem ini menggunakan
aplikasi atau pun sysadmin dalam mengembangkan HAProxy Load Balancer sebagai tools yang dapat
sebuah aplikasi. Sehingga pengembang aplikasi tidak digunakan untuk melakukan proses load balancing,
perlu lagi membuat website bertuliskan maintance Apache HTTP server sebagai web server, dan
karena sedang dalam tahap pengembangan atau container sebagai wadah untuk pembuat lingkungan
perbaikan. Jika menggunakan docker pengembang virtual serta sistem clustering di sisi server, adapun
hanya tinggal mengganti sebuah port yang ada pada container yang digunakan yaitu Docker, LXC, dan
container yang ingin di-up-kan. LXD. Sedangkan pada sisi client akan dibangkitkan
Rakhmi K, Adi M, dan Siti S dengan judul Teknis sejumlah request kepada server menggunakan
Kerja Docker Container untuk Optimalisasi software untuk load testing yaitu Siege. Pada sistem
Penyebaran Aplikasi (2019). Menjelaskan bahwa ini load balancer dan web server akan dibangun dan
docker container sangat cocok untuk desain arsitektur dijalankan di atas container, yang nantinya akan

166
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

dilakukan perbandingan sejauh mana peningkatan Virtualisasi Server


kinerja server pada masing-masing container yaitu Menurut Rakhmi, Adi, dan Siti (2019), Secara
Docker, LXC, dan LXD saat dilakukan load sederhana, virtualisasi adalah lawan kata dari physical
balancing dengan menggunakan algoritma machine atau mesin fisik. Physical machine adalah
penjadwalan Round Robin dan penjadwalan Least wujud server yang memiliki berbagai komponen
Connection pada HAProxy Load Balancer. seperti power supply, mainboard, memory, disk, dan
Septya A S, Syaifuddin, Diah R dengan judul sebagainya. Virtualisasi adalah aplikasi seolah-olah
Pengembangan Mekanisme Akses E-Learning berjalan sendirian dalam satu mesin, tetapi sebenarnya
Berbasis Linux Container (2018). Menjelaskan virtualisasi berjalan di atas mesin lain, bersama-sama
bagaimana melakukan pengembangan mekanisme dengan aplikasi lain.
akses E-learning berbasis Docker. Pengaksesan secara Menurut Sulastri, Isnawaty, dan Rizal (2018),
langsung oleh user terhadap web server pada Virtualisasi adalah sebuah teknik untuk
container melalui port yang dibuka menjadikan beban menyembunyikan karakter fisik dari sumber daya
kerja pada CPU meningkat sehingga pemrosesan komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi
website menjadi berat jika diakses oleh banyak user atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya
pada satu waktu. NGINX merupakan server HTTP tersebut. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber
dan Reverse Proxy dengan kinerja yang tinggi yang daya tunggal seperti server, sebuah sistem operasi,
dapat mereduksi penggunaan sumber daya CPU dan sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat
memori serta operasi yang stabil. NGINX sebagai berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal, atau
reverse proxy dapat menjadi solusi port mapping pada dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa
Docker dan juga menyembunyikan alamat internal sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan
server. Mekanisme kerja NGINX sebagai reverse penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber
proxy adalah NGINX melakukan perubahan URL daya logikal. Melihat catatan sejarah istilah
yang dikirim oleh user menjadi URI yang ditujukan virtualisasi mulai dikembangkan sejak pertengahan
ke server dan web server akan merespon dengan abad ke 20 dimana hanya digunakan untuk kalangan
mengirimkan konten ke NGINX untuk diteruskan ke industri saja.
user. Virtualisasi / Virtualization adalah sebuah teknik
Saefudin dan Septian DN dengan judul atau cara untuk membuat sesuatu dalam bentuk
Implementasi Load Balancing Server Web Berbasis virtualisasi, tidak seperti kenyataan yang ada.
Docker Swarm Berdasarkan Penggunaan Sumber Virtualisasi juga digunakan untuk mengemulasikan
Daya Memory Host (2019). Menjelaskan bagaimana perangkat fisik komputer, dengan cara membuatnya
merancang dan mengimplementasi sebuah sistem Web seolah-olah perangkat tersebut tidak ada
Server dengan mengunakan Docker Swarm dengan (disembunyikan) atau bahkan menciptakan perangkat
fail over berbadasarkan waktu dan load balancing yang tidak ada menjadi ada.
berdasarkan sumber daya komputer. Memori dan CPU Terdapat tiga jenis pendekatan virtualisasi untuk
merupakan komponen penting dalam host dan dapat membangun server virtual yaitu:
dijadikan sebagai acuan dalam menentukan kinerja 1. Partial Virtualization. adalah bentuk virtualisasi
host tersebut. Semakin efektif penggunaan memori pada sebagian dari perangkat keras. Perangkat
dan CPU pada host, semakin bagus pula kinerjanya. lunak virtualisasi parsial akan mengemulasikan,
Sebuah host dapat dikatakan efektif, jika dapat seolah olah perangkat komputer kita memiliki alat
menggunakan CPU dan memori secukupnya untuk tersebut.
mendapat hasil yang maksimal. Untuk mengetahui 2. Full Virtualization berarti membuat seolah-olah ada
pengaruh loadbalancer pada host terhadap CPU dan komputer lain di dalam komputer. Dengan
memori, dilakukan pengujian dengan menggunakan menginstall Linux dalam Windows Anda,
load/stress client dengan beberapa skenario. Analisis demikian juga menginstall Windows dalam Linux.
pengujian fungsional dilakukan dengan cara 3. Hardware-assisted Virtualisation. Merupakan
menganalisis memonitor pengiriman dan penerimaan virtualisasi yang didukung oleh hardware, jadi ada
data, output program dan monitoring node host yang hardware khusus yang berguna untuk
down. Analisis pengujian fungsional bertujuan untuk meningkatkan performance proses virtualisasi.
mengecek bahwa sistem dapat bekerja sesuai dengan Hardware-assisted virtualisation mempunyai
yang diharapkan. overhead yang banyak, agar skalabilitas guest OS
Babak B R, Harrison J B, Mohammad A dengan tidak terlalu turun, maka dibantu dengan
judul An Introduction to Docker and Analysis of its hardware.
Performance (2017). Menjelaskan analisis performa
docker dengan melakukan beberapa pengujian dan Cloud Computing
membandingkannya dengan virtualisasi server virtual Istilah cloud telah banyak digunakan dalam
machine berbasis hypervisor. Dan hasil yang perkembangan dunia internet karena internet bisa
didapatkan bahwa performa docker lebih baik dikatakan sebagai sebuah awan besar. Cloud
dibanding dengan virtual machine dengan parameter computing sendiri adalah sebuah model komputasi,
penggunaan resource pada mesin server. dimana sumber dayanya seperti processor / computing

167
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

power, storage, network, dan software dijalankan Docker


sebagai layanan melalui media jaringan, bahkan dapat Docker adalah sebuah project open-source yang
diakses di tempat manapun selama terkoneksi dengan menyediakan platform terbuka untuk developer
internet. maupun sysadmin untuk dapat membangun,
Cloud computing menerapkan suatu metode mengemas, dan menjalankan aplikasi dimanapun di
komputasi, yaitu kemampuan yang terkait teknologi dalam sebuah container.
informasi yang disajikan sebagai suatu layanan yang Docker menggunakan arsitektur client-server.
diakses melalui internet, tanpa mengetahui Dimana client dan docker berkomunikasi dengan
infrastruktur didalamnya, tenaga ahli yang merancang daemon docker, yang melakukan suatu tindakan untuk
sistem tersebut atau memiliki kendali atas membangun, menjalankan, dan mendistribusikan
infrastruktur yang ada (Ernawati, 2013). container docker. Client docker dan daemon dapat
Secara umum ada tiga jenis tipe layanan pada berjalan pada sistem yang sama. Client docker dan
cloud computing, dimana pada ketiga arsitektur daemon berkomunikasi menggunakan REST API,
tersebut pengguna tidak mengatur secara langsung melalui soket UNIX atau antarmuka jaringan.
yaitu:
1. Infrastructure as a Service (IaaS). IaaS
menyediakan layanan sampai pada level Sistem
Operasi. Jadi pengguna dapat memilih sistem
operasi yang akan digunakan dalam bentuk virtual
machine. Pengguna juga dapat mengatur sumber
daya untuk alokasi hardware seperti ukuran
memory, ukuran hardisk, dan ukuran processor.
Contoh dari layanan IaaS adalah Microsoft Azure
IaaS, Amazon EC2, Rackspace Cloud, dan Open
Stack. Sumber: www.docs.docker.com
2. Platform as a Services (PaaS). PaaS menyediakan Gambar 2. Teknis Kerja Docker
layanan pada level platform, jadi pengguna tidak Arsitektur docker mempunyai beberapa
lagi direpotkan dengan instalasi sistem operasi, komponen yaitu terdiri dari docker daemon, docker
web server, database server, dan aplikasi lainnya. client, docker images, docker container dan docker
Penyedia layanan PaaS sudah menyediakan sistem registry. Docker menggunakan teknologi client-server
operasi lengkap beserta aplikasi yang dibutuhkan untuk menghubungkan antara docker client dan
untuk hosting aplikasi seperti web server dan docker daemon.
database server. Pengguna dapat menggunggah
aplikasi yang dibuat melalui panel kontrol yang
sudah disediakan. Pengguna juga dapat memilih
paket sesuai kebutuhan untuk kebutuhan aplikasi
kecil dengan pengguna terbatas, hingga aplikasi
dengan pengguna yang besar. Contoh dari layanan
PaaS adalah: Microsoft Azure PaaS (IIS,
ASP.NET, Open Source technology), Google App
Engine, Amazon Elastic Beanstalk, Cloud
Foundry, dan Heroku.
3. Software as a Service (SaaS). SaaS menyediakan Sumber: www.docs.docker.com
layanan langsung kepada pengguna dalam bentuk Gambar 3. Arsitektur Docker
aplikasi yang sudah jadi. Bentuk layanan aplikasi Docker sendiri memiliki banyak komponen
yang ditawarkan seperti layanan aplikasi office, dalam menjalankan proses dan tugasnya. Masing-
email, layanan penyimpanan data, dll. Contoh masing komponen pada docker itu saling
layanan SaaS adalah: Office 365, Gmail, Google ketergantungan, sehingga jika ada komponen yang
Docs, DropBox, dan Salesforce. tidak tersedia hal itu tentu saja akan mempengaruhi
kinerja docker.
Berikut merupakan komponen yang terdapat
pada docker:
1. Docker Daemon adalah sebuah service yang
dijalankan di dalam host dalam Operating System
(OS). Fungsinya adalah membangun,
mendistribusikan, dan menjalankan container
docker. Pengguna tidak dapat langsung
menggunakan docker daemon, akan tetapi untuk
Sumber: www.robicomp.com menggunakan docker daemon maka pengguna
Gambar 1. Layanan Cloud Computing

168
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

menggunakan docker client sebagai perantara atau dengan sangat mudah tanpa melakukan banyak
CLI. konfigurasi. Hanya cukup menggunakan satu baris
2. Docker Client adalah seperangkat perintah perintah maka mesin container pun sudah dapat
command line untuk mengoperasikan docker berjalan dengan lancar.
container, misalnya membuat container, 2. Isolasi. Sistem aplikasi docker yang terisolasi
start/stop container, menghapus (destroy), dan membuat container menjadi aman. Proses kerja
sebagainya yang ada di docker daemon. container docker yang tidak akan mengganggu
3. Docker Images adalah sebuah komponen docker container yang lain juga merupakan keuntungan
yang berupa template dasar yang bersifat read yang dapat dimanfaatkan terutama oleh para
only. Template ini sebenarnya adalah sebuah OS developer.
atau OS yang telah di-install berbagai aplikasi. 3. Standarisasi Lingkungan dan Kontrol Versi.
Docker images berfungsi untuk membuat docker Adanya kemudahan dalam melakukan
container, dengan hanya satu docker images dapat pengembangan dan rilis dari sistem. Docker yang
membuat banyak docker container. menggunakan repository seperti GIT tentu akan
4. Docker Container merupakan sebuah images yang memudahkan dalam hal control versi dan
dapat dikemas dan bersifat read-write, container pengembangan.
berjalan di atas images. Docker container juga 4. Multi Cloud Platform. Salah satu manfaat terbesar
bisa dikatakan sebagai sebuah folder, dimana docker adalah portabilitas. Selama beberapa tahun
docker container ini dibuat dengan menggunakan terakhir, semua penyedia cloud computing
docker container. Setiap docker container terbesar, termasuk Amazon Web Services (AWS)
disimpan maka akan terbentuk layer baru tepat di dan Google Compute Platform (GCP), telah
atas docker images atau base images di atasnya. merangkul docker dan menambahkan dukungan
5. Docker Registry merupakan repository distribusi individu.
kumpulan docker images yang bersifat private
maupun public yang dapat di akses melalui docker Prometheus
hub. Prometheus adalah sebuah time-series database
Container adalah virtualisasi pada level sistem open source yang biasa digunakan untuk
operasi dimana tiap proses atau aplikasi yang memonitoring sistem dan digunakan sebagai alerting
dijalankan tiap container memiliki kernel yang sama. toolkit atau alat peringatan pada sebuah sistem.
Hal ini menjadi keuntungan sendiri dibandingkan Prometheus telah digunakan sejak tahun 2012 dan
virtualisasi pada level mesin (virtual machine), sudah cukup banyak perusahaan atau organisasi yang
dimana virtual machine membutuhkan kernel sistem mengadopsi Prometheus untuk sistemnya.
operasi yang berbeda-beda tiap aplikasi yang Prometheus sekarang merupakan open source project
dijalankan. yang sudah berdiri sendiri. Promotheus berbasis Pull
Perbedaan docker dengan virtual machine adalah System, dimana server Promotheus yang akan
container dalam docker memiliki sumber daya yang “meminta” data dari aplikasi yang sedang berjalan
terisolasi sama dan manfaat alokasi seperti virtual secara berkala. Prometheus mempunyai model data
machine tetapi perbedaan arsitektur yang berbeda berupa key-value sebagai label, yang disebut tags.
memungkinkan containers untuk menjadi lebih Dan Prometheus support timestamps sampai ke
portabel dan efisien. virtual machine membutuhkan resolusi milisecond serta hanya support tipe data
banyak ruang untuk guest OS atau operating system. float64 (Bastos, 2019).
Sedangkan docker tidak membutuhkan banyak ruang
untuk operating system. Karena operating system Grafana
pada docker dapat digunakan untuk menjalankan Grafana adalah perangkat analisis dan visualisasi
beberapa container bersama-sama. metrik berbasis open source. Grafana paling sering
digunakan untuk memvisualisasikan data deret waktu
untuk infrastruktur dan analisis aplikasi. Namun
Grafana tidak hanya sebatas hal itu saja, kerap kali
servis digunakan untuk visualisasi sensor industri,
pengimplementasian Internet of thing (IoT),
pengamatan cuaca dan pengontrolan proses yang
sedang berjalan. Ada berbagai macam opsi penataan
dan pemformatan yang diekspos setiap panel untuk
Sumber: www.docs.docker.com memungkinkan pembuatan desain yang sempurna.
Gambar 4. Perbandingan Docker dan Virtual Machine Terdapat lima jenis panel dalam Grafana, yaitu grafik,
Docker mempunyai beberapa keuntungan, singlestat, dashlist, tabel dan teks. Panel grafik
beberapa keuntungan menggunakan docker yaitu memungkinkan untuk membuat grafik metric dan seri
sebagai berikut: sebanyak yang diinginkan. Panel singlestat
1. Kemudahan dalam Konfigurasi. Dengan adanya membutuhkan pereduksian sebuah query ke sebuah
docker, dapat menjalankan sistem virtualisasi nomor. Dashlist dan teks adalah panel khusus yang

169
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

tidak terhubung ke sumber data apapun (Karolus, untuk menguji kekuatan atau untuk menganalisis
2018). kinerja secara keseluruhan di bawah jenis beban yang
Panel dapat dibuat lebih dinamis dengan berbeda. Dapat menggunakannya untuk membuat
memanfaatkan string variable Dashboard templating analisis grafis kinerja atau untuk menguji perilaku /
dalam konfigurasi panel. Grafana mendukung banyak objek server / script di bawah beban bersamaan berat.
backend penyimpanan yang berbeda untuk setiap data
time series (Data Source). Setiap sumber data Linux OS
memiliki editor Query khusus yang disesuaikan untuk Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem
fitur dan kemampuan dari data source tertentu. Setiap operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan
Query dari masing-masing data source tentu berbeda, salah satu contoh hasil pengembangan perangkat
namun di dalam Grafana dapat disatukan dalam satu lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti
Dashboard dengan catatan masing-masing panel perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya
terikat pada satu data source. Beberapa data source pada umumnya, kode sumber Linux dapat
telah secara resmi didukung oleh service dari Grafana, dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali
antara lain: Graphite, InfluxDB, OpenTSDB, secara bebas oleh siapa saja. Nama "Linux" berasal
Prometheus, Elasticsearch, dan CloudWatch. Grafana dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun
hadir dengan plugin data source yang sangat lengkap 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan
untuk InfluxDb. Grafana mendukung berbagai macam sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem
editor query dengan fitur yang kaya, anotasi dan operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh
templating queries (Teguh Indra, 2018). Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari
munculnya nama alternative GNU/Linux.
PuTTY Linux adalah sistem operasi berbasis GNU/Linux
PuTTY adalah sebuah program open source yang bersifat Open Source dan memiliki banyak
yang dapat digunakan untuk melakukan protokol varian seperti Debian, Slackware, Open Suse,
jaringan SSH, Telnet, dan Rlogin. Protokol ini dapat Archlinux, Redhat dan sebagainya. Walaupun sangat
digunakan untuk menjalankan sesi remote pada banyak varian GNU/Linux hanya menyediakan
sebuah komputer melalui sebuah jaringan, baik itu aplikasi yang sudah ditentukan yang mungkin kurang
LAN, maupun internet. Program ini banyak bermanfaat oleh pengguna sehingga hal ini
digunakan oleh komputer tingkat menengah ke atas, mengakibatkan banyak pengguna yang melakukan
yang biasanya digunakan untuk menyambungkan, remastering untuk memenuhi kebutuhannya.
mensimulasi, atau mencoba berbagai hal yang terkait Remastering adalah proses membuat sistem operasi
dengan jaringan. Program ini juga dapat digunakan baru dengan mengurangi atau menambahkan fitur-
sebagai tunnel di suatu jaringan. fiturnya dari distro GNU/Linux yang telah ada.

Web Server
Web Server adalah sebuah perangkat lunak
server yang berfungsi menerima permintaan HTTP
atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web
browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam
halaman-halaman web yang umumnya berbentuk
dokumen HTML . Web server yang dimaksud disini
adalah simulasi dari sebuah web server secara fisik.
Web server biasanya juga disebut HTTP server
karena menggunakan protocol HTTP sebagai basisnya
(Kurniawan, 2008).
Sumber: Dokumentasi Pribadi Web server adalah software yang memberikan
Gambar 5. Tampilan Awal Putty layanan berbasis data yang berfungsi menerima
request atau permintaan atau HTTP request dari client
Apache Jmeter dalam bentuk HTTP yang berasal dari web browser
Aplikasi Apache JMeter adalah perangkat lunak dan akan mengirimkan data yang diminta atau HTTP
open source, aplikasi Java murni 100% dirancang respond dalam bentuk halaman web beserta konten-
untuk memuat perilaku fungsional tes dan mengukur konten yang diinginkan dalam bentuk dokumen
kinerja. Pada awalnya dirancang untuk pengujian HTML. Fungsi utama dari web server sendiri adalah
Aplikasi Web tetapi sejak diperluas untuk menguji melakukan transfer permintaan atau request client
fungsi lainnya. Apache JMeter dapat digunakan untuk melalui aturan atau protokol yang telah ditentukan
menguji kinerja baik pada sumber daya statis dan lalu mengirimkan data yang diminta client kembali
dinamis (Web services (SOAP / REST), Web bahasa dalam bentuk halaman web serta konten yang di-
dinamis - PHP, Java, ASP.NET, File, dll. Hal ini request.
dapat digunakan untuk mensimulasikan beban berat Berikut ini merupakan beberapa macam web
pada server, sekelompok server, jaringan atau objek server, diantaranya adalah:

170
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

1. Apache adalah web server yang berbasis open Pada gambar 6 menjelaskan alur tahapan
source dan banyak digunakan karena memiliki penelitian yang digunakan dalam penelitian.
pengguna yang sudah banyak sehingga juga Penjelasan dari setiap langkahnya adalah sebagai
memiliki dokumentasi yang lebih lengkap berikut:
dibandingkan web server lainnya. Ciri spesifik 1. Survei Literatur. Tahap ini adalah melakukan
dari Apache adalah web server ini menggunakan pengumpulan bahan literatur dan informasi
arsitektur keep-alive atau forked usered dalam berkaitan dengan judul penelitian. Mempelajari
melayani suatu request, sehingga lebih memakan literatur dari berbadai bidang ilmu yang sesuai
konsumsi sumber daya. Apache memiliki dengan penelitian. Literatur tersebut didapat dari
beberapa fitur seperti kontrol akses, CGI, PHP, buku, jurnal, penelitian sebelumnya dan
SSI, URL Rewritting dan lainnya. Apache dapat dokumentasi yang ditemukan selama penelitian.
berjalan baik secara multi prosess maupun multi 2. Identifikasi Masalah. Masalah yang diteliti dalam
thread arsitektur dimana dapat menjalankan penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem
proses yang berjalan secara konkkuren. Dalam virtualisai server berbasis docker container yang
memproses halaman dinamik, Apache merupakan mampu meningkatkan efektifitas kinerja server.
web server yang memiliki performa terbaik 3. Perancangan Sistem. Menganalisis kebutuhan
dibandingkan dengan web server lain (Apache, sistem untuk mempersiapkan dalam melakukan
2018). implementasi dari sebuah sistem yang sedang
2. Nginx adalah software open-source yang diteliti. Yaitu sistem virtualisasi server berbasis
memiliki kinerja tinggi sebagai server HTTP dan docker container.
reverse proxy. Nginx dengan cepat memberikan 4. Implementasi. Tahap implementasi merupakan
konten statis dengan penggunaan efisien sumber tahap selanjutnya dari tahapan perancangan. Pada
daya sistem. Hal ini dapat menyebarkan dinamis tahap ini sistem dibangun berdasarkan rancangan
HTTP konten di jaringan. yang telah dibuat untuk membangun virtualisai
3. IIS (Internet Information Services) digunakan server berbasis docker container.
dalam OS Windows (Windows 2000 dan 5. Pengujian Sistem. Pengujian sistem dilakukan
Windows 2003) yang didukung dengan setelah implementasi telah dilaksanakan. Tujuan
komponen seperti protokol jaringan DNS, dari uji coba sistem ini adalah memastikan hasil
TCIP/IP dan software yang digunakan untuk dari implementasi sistem yang telah dibuat sesuai
membuat situs web. IIS juga kompatibel untuk dengan perancangan yang telah dilakukan. Apabila
mendukung beberapa protokol seperti FTP, terjadi kesalahan yang menyebabkan kegagalan
HTTP, NNTP, SMTP dan SSL. Kelebihan dari dalam uji coba maka akan dilakukan kembali
server ini bisa diakses pada penuh pada Windows perancangan serta mengulang implementasi.
dan mendukung platform .NET. Kekurangannya 6. Analisis Hasil Pengujian. Tahap analisis dilakukan
adalah web server ini termasuk jenis yang setelah pengujian sistem dilakukan. Pada tahap ini
berbayar. merupakan tahap analisid hasil data-data yang
didapatkan dari tahap pengujian.
III. METODE PENELITIAN 7. Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan ini dari hasil
pengujian dan analisis metode. Tahap akhir dari
Tipe penelitian yang dipilih yaitu penelitian penulisan ini adalah saran yang dimaksudkan
terapan, yang bertujuan untuk memberikan solusi untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi serta
serta pengembangan dalam infrastruktur server yang memberikan pertimbangan untuk pengembangan
ada di ICT SMK Negeri 1 Rangkasbitung. Pada selanjutnya.
gambar 6 merupakan alur tahapan penelitian yang
digunakan dalam penelitian. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai yang
dibutuhkan, dilakukan beberapa tahapan pengujian
baik itu melalui host docker ataupun komputer client
yang terkoneksi dengan host docker. Berikut adalah
langkah dan hasil pengujian docker.

Hasil Pengujian Fungsional


Hasil dari pengujian fungsional yang dilakukan
dengan interaksi antara client-server dan server-client
adalah sebagai berikut:

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Gambar 6. Skema Tahapan Penelitian

171
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

No Kebutuhan Fungsional Hasil


10. Akses monitoring server menggunakan grafana OK

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Hasil Pengujian Penggunaan CPU


Penggunaan CPU yang diukur adalah
penggunaan CPU paling tinggi pada setiap pengujian
Sumber: Dokumentasi Pribadi menggunakan variasi banyaknya jumlah user yang
Gambar 7. Remote akses melalui putty dengan ssh berbeda pada masing-masing container yang berjalan.
Data yang diambil berasal dari statistik web yang
sedang berjalan ketika proses pengujian berlangsung.
Untuk rincian hasil pengujian penggunaan CPU
yang dilakukan dengan interaksi dengan
menggunakan perangkat lunak apache jmeter pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar
11.
Tabel 2. Hasil Pengujian Penggunaan CPU (%)
Sumber: Dokumentasi Pribadi User Nama Container
Gambar 8. Manajemen Docker Melalui Portainer Request Web 1 Web 2
200 2.54 % 4.19 %
400 4.99 % 6.49 %
600 7.54 % 8.58 %
800 10.62 % 10.84 %
1000 12.35 % 13.89 %
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Gambar 9. Tampilan Awal Prometheus

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Gambar 11. Grafik Hasil Pengujian Penggunaan CPU

Sumber: Dokumentasi Pribadi Hasil Pengujian Penggunaan Memori


Gambar 10. Monitoring Server Melalui Grafana Penggunaan memori yang diukur adalah
Untuk rincian hasil pengujian fungsional docker penggunaan memori paling tinggi pada setiap
yang dilakukan dengan interaksi antara client-server pengujian menggunakan variasi banyaknya jumlah
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. user yang berbeda pada masing-masing container
Tabel 1 Hasil Pengujian Fungsional yang berjalan. Data yang diambil berasal dari statistik
No Kebutuhan Fungsional Hasil web yang sedang berjalan ketika proses pengujian
1.
Pengguna melakukan remote akses ke server dengan
OK
berlangsung.
login menggunakan SSH Untuk rincian hasil pengujian penggunaan
Pengguna menambahkan image baru dari sebuah memori yang dilakukan dengan interaksi dengan
2. OK
aplikasi ke server dari docker registry
Pengguna membuat container baru dari sebuah
menggunakan perangkat lunak apache jmeter pada
3. OK penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 dan gambar
image yang telah ditambahkan dari docker registry
12.
4. Pengguna menjalankan container yang telah dibuat OK
Tabel 3. Hasil Pengujian Penggunaan Memori (MiB)
5. Pengguna menghentikan container yang telah dibuat OK User Nama Container
Request Web 1 Web 2
6. Pengguna menghapus container yang telah dibuat OK 200 5.492 MiB 5.598 MiB
Pengguna bisa menjalankan container melalui fitur 400 5.367 MiB 5.383 MiB
7. OK
yang ada pada dashboard portainer 600 5.367 MiB 5.559 MiB
8.
Pengguna bisa menghentikan container melalui fitur
OK 800 5.398 MiB 6.297 MiB
yang ada pada dashboard portainer 1000 5.508 MiB 5.875 MiB
Pengguna bisa menghapus container atau image
9.
melalui fitur yang ada pada dashboard portainer
OK Sumber: Dokumentasi Pribadi

172
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

2. Mengembangkan kembali konfigurasi-konfigurasi


docker seperti dockerfile, docker commit dan
docker-compose dengan service yang nantinya
dibutuhkan saat pengembangan.

DAFTAR PUSTAKA

Adinta, F., & Neforawati, I. (2019). “Rancang Bangun


Aplikasi Chatting Berbasis Web Menggunakan
Sumber: Dokumentasi Pribadi Docker”. JOISIE (Journal Of Information Systems
Gambar 12. Grafik Hasil Pengujian Penggunaan And Informatics Engineering), Vol. 1 (No.1), 28-
Memori 34
Alauddin, M. F. (2017). “Implementasi Virtual Data
Pembahasan Penelitian Center Menggungakan Linux Container Berbasis
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan Docker dan SDN”. Doctoral dissertation, Institut
dengan cara melakukan variasi banyaknya jumlah Teknologi Sepuluh Nopember, Vol. 6 (No.2),
user request yang berbeda pada masing-masing A440-A442.
container, yaitu sebanyak 200, 400, 600, 800, dan Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). “Analisis
1000 pengguna. Hasil dari penggunaan CPU berada pengembangan dan perancangan sistem informasi
dibawah 15% dan penggunaan memori berada akademik smart berbasis cloud computing pada
dibawah 7 MiB. Proes pengujian ini dapat dilihat pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah
gambar 4.12 dengan metode pengujian variasi jumlah istimewa yogyakarta”. Telematika. Jurnal
user request menggunakan perangkat lunak apache Telematika, Vol. 8 (No.2), 63-91.
jmeter. Hal ini dapat membuktikan bahwa Apridayanti, S., Isnawaty, I., & Saputra, R. A. (2018).
kemampuan docker dalam pemanfaatan sumber daya “Desain Dan Implementasi Virtualisasi Berbasis
hardware sangat baik dan lebih efisien sehingga dapat Docker Untuk Deployment Aplikasi
mengoptimalisasikan infrastruktur yang ada. Web”. semanTIK, Vol. 4 (No.2), 37-46.
Asokan, M., & Arul, P. (2015). “Load Testing For
V. PENUTUP Jquery Based Mobile Websites Using Borland Silk
Performer”. International Journal of Computer
Kesimpulan Engineering & Technology (IJCET), Vol. 6
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, (No.9), 12-20.
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: Aziz, A., & Tampati, T. (2015). “Analisis Web Server
1. Dengan adanya penerapan virtualisasi server untuk Pengembangan Hosting Server Institusi:
berbasis docker container pada ubuntu 18.04 LTS, Pembandingan Kinerja Web Server Apache
dapat menjamin web menjadi stabil. Karena pada dengan Nginx”. Analisis Web Server untuk
docker container memastikan aplikasi dan sumber Pengembangan Hosting Server Institusi:
daya yang terisolasi serta terpisah sehingga para Pembandingan Kinerja Web Server Apache
penggunanya dapat menyesuaikan kebutuhan di dengan Nginx, Vol. 1 (No.2) 12-20.
setiap aplikasi tanpa perlu mempengaruhi Bella, M. R. M., Data, M., & Yahya, W. (2019).
konfigurasi pada aplikasi yang lain. “Implementasi Load Balancing Server Web
2. Adanya pemanfaatan docker container pada Berbasis Docker Swarm Berdasarkan Penggunaan
perancangan server dapat memanfaatkan Sumber Daya Memory Host”. Jurnal
hardware yang ada untuk digunakan secara Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
maksimal. Karena pada docker container dimana Komputer, Vol. 3 (No.4), 3478-3487.
kernel yang digunakan adalah dari bagian sistem Bik, R., & Fadlulloh, M. (2017). “Implementasi
operasi host nya sendiri, sehingga tidak Docker Untuk Pengelolaan Banyak Aplikasi Web
membebani kinerja dari server host. (Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika
Unesa)”. Jurnal Manajemen Informatika, Vol. 7
Saran (No.2), 46-50.
Menyadari bahwa di dalam penelitian ini banyak Chandra, A. Y. (2019). “Analisis Performansi Antara
sekali kelemahan dan kekurangan, oleh sebab itu Apache & Nginx Web Server dalam Menangani
penulis ingin menyarankan beberapa hal untuk Client Request”. Jurnal Sistem dan Informatika
memperbaiki kekurangan dan kelemahan yaitu (JSI), Vol. 14 (No.1), 48-56.
1. Mengamankan komunikasi antar server karena Erinton, R., Negara, R. M., & Sanjoyo, D. D. (2017).
saat ini ip public server bisa diakses oleh siapapun. “Analisis Performasi Framework Codeigniter Dan
Hal tersebut bisa dilakukan dengan Laravel Menggunakan Web Server
mengimplementasikan private IP untuk Apache”. eProceedings of Engineering, Vol. 4
komunikasinya. (No.3), 3565-3572.

173
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

Goasguen, Sebastien. (2016). Docker Cookbook. JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi),
United States of America: O’Reilly Media. Vol. 8 (No.1) 135-139.
Hakim, D. K., Yulianto, D. Y., & Fauzan, A. (2019). Permatasari, D. I., Santoso, B., Ningtias, N., YR, M.
“Pengujian Algoritma Load Balancing pada Web H., Atika, R., Widad, N., & Maulana, I. (2019).
Server Menggunakan Nginx”. JRST (Jurnal Riset “Pengukuran throughput load testing
Sains dan Teknologi), Vol. 3 (No.2), 85-92. menggunakan test case sampling gorilla testing”.
Halawa, S. (2016). “Perancangan Aplikasi In Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF),
Pembelajaran Topologi Jaringan Komputer untuk Vol. 3 (No.1) 2008-2014.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknik Pratama, R. A., Mayasari, R., & Sanjoyo, D. D.
Komputer dan Jaringan (TKJ) dengan Metode (2018). “Implementasi Web Server Cluster
Computer Based Instruction”. JURIKOM (Jurnal Menggunakan Metode Load Balancing Pada
Riset Komputer), Vol. 3 (No.1), 66-71. Container Docker, Lxc, Dan Lxd”. eProceedings
Harjono, E. B. (2017). “Analisa Dan Implementasi of Engineering, Vol. 5 (No.3), 5028-5035.
Dalam Membangun Sistem Operasi Linux Putra, A. D. Widhi, Y., & Bhawiyuga, A. (2018).
Menggunakan Metode LSF Dan REMASTER”. “Analisis Kinerja Dan Konsumsi Sumber Daya
Jurnal & Penelitian Teknik Informatika, Vol. 1 Aplikasi Web Server Pada Platform Raspberry
(No.1), 30-35. Pi”. Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya,
Jusuf, H. (2015). “Penggunaan Secure Shell (SSH) Vol. 3 (No.4) 3512-3521.
Sebagai Sistem Komunikasi Aman Pada Web Rad, B. B., Bhatti, H. J., & Ahmadi, M. (2017). “An
Ujian Online”. Bina Insani ICT Journal, Vol. 2 introduction to docker and analysis of its
(No.2), 75-84. performance”. International Journal of Computer
K, Arun. B, Vinutha. & B, Vinayaditya. (2019). “Real Science and Network Security (IJCSNS), Vol. 17
Time Monitoring Of Servers With Prometheus (No.3), 228-235.
And Grafana For High Availability”. International Razi, M. F. (2017). “Implementasi Pengendali
Research Journal of Engineering and Technology Elastisitas Sumber Daya Berbasis Docker Untuk
(IRJET), Vol. 6 (No.4) 5093-5096. Aplikasi Web”. Tesis Institut Teknologi Sepuluh
Kamarudin, K., Kusrini, K., & Sunyoto, A. (2018).” Nopember. Tidak Diterbitkan.
Uji Kinerja Sistem Web Service Pembayaran Sakti, B., Aziz, A., & Doewes, A. (2013). “Uji
Mahasiswa Menggunakan Apache JMeter (Studi Kelayakan Implementasi SSH sebagai Pengaman
Kasus: Universitas AMIKOM Yogyakarta)”. FTP Server dengan Penetration Testing”.
Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 8 (No.1) 44-52. ITSMART: Jurnal Teknologi dan Informasi, Vol. 2
Khadafi, S., Meilani, B. D., & Hidayat, S. A. (2017). (No.1), 44-51.
“Pengukuran Kompatibilitas Performa Komputer Santosa, M. W. I., Primananda, R., & Yahya, W
Server Menggunakan Jmeter Pada Raspberry Pi (2018). “Implementasi Load Balancing Server
Dan Pc Sebagai Layanan Web Server”. In Basis Data Pada Virtualisasi Berbasis
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Kontainer”. Jurnal Pengembangan Teknologi
Terapan, Vol. (No.) C157-C162. Informasi dan Ilmu Komputer, Vol. 2 (No.12),
Khairil, K., Riyanto, N. P., & Rosmeri, R. (2013). 6908-6914.
“Membangun Webserver Intranet Dengan Linux Sardi, E. S. M. (2017). “Implementasi Teknik
(Studi Kasus Di Laboratorium Komputer SMP Virtualisasi Container Dengan Docker Untuk
Negeri 38 Seluma Bengkulu Selatan)”. Media Pengelolaan Aplikasi Web Di Dinas Komunikasi
Infotama, Vol. 9 (No.1), 1-21. Dan Informatika Kota Payakumbuh”. Tugas
Khalida, R., Muhajirin, A., & Setiawati, S. (2019). Akhir Politeknik Negeri Padang. Tidak
“Teknis Kerja Docker Container untuk Diterbitkan.
Optimalisasi Penyebaran Aplikasi”. PIKSEL: Satwika, I., & Semadi, K. N. (2020). “Perbandingan
Penelitian Ilmu Komputer Sistem Embedded and Performansi Web Server Apache Dan Nginx
Logic, Vol. 7 (No.2), 167-176 Dengan Menggunakan Ipv6”. SCAN-Jurnal
Kurniawan, M Ilham. (2020). Virtualisasi Dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Vol. 15
Docker. Jakarta: Institut STMIK Bina Sarana (No.1), 10-15.
Global. Sugianto, Masim Vavai., Marsan susanto dkk (2016) :
Kusuma, T. P., Munadi, R., & Sanjoyo, D. D. Virtualisasi Modern Berbasis Docker. Bekasi
(2017).” Implementasi Dan Analisis Computer Timur : PT. Excellent Infotama Kreasindo.
Clustering System Dengan Menggunakan Sumbogo, Y. T., Data, M., & Siregar, R. A. (2018).
Virtualisasi Docker”. eProceedings of “Implementasi Failover Dan Autoscaling
Engineering, Vol. 4 (No.3), 3548-35 Kontainer Web Server Nginx Pada Docker
Permatasari, D. I., Ardani, M., Ma’ulfa, A. Y., Ilhami, Menggunakan Kubernetes”. Jurnal
N., dkk. (2020). “Pengujian Aplikasi Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Menggunakan Metode Load Testing dengan Komputer, Vol. 2 (No.12), 6849-6854.
Apache Jmeter pada Sistem Informasi Pertanian”. Suryanto, S. A. (2018). “Pengembangan Mekanisme
Akses E-Learning Berbasis Linux Container”. JIPI

174
p-ISSN : 2406-7733
Jurnal PROSISKO Vol. 7 No.2. September 2020
e-ISSN : 2597-9922

(Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Utomo, Eko Priyo. (2006). Pengantar Jaringan
Informatika), Vol. 3 (No.1), 45-52. Komputer Bagi Pemula. Bandung: Yrama Widya.
.

175

Anda mungkin juga menyukai