Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI UMUM

Modul Konfigurasi Dasar Mikrotik merupakan modul teori dan praktik.


Pemelajaran dalam bentuk teori bertujuan untuk mendukung siswa memahami prinsip
kerja mikrotik, sementara pemelajaran dalam bentuk praktik bertujuan mendorong
siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang mikrotik tersebut

Modul ini mencakup dua kompetensi dasar yaitu:

1. Menentukan persyaratan pengguna


2. Membuat desain awal jaringan

Dengan modul ini peserta didik diharapkan mampu menjelaskan prinsip/konsep dasar,
melakukan instalasi/konfigurasi baik hardware maupun software serta melakukan
troubleshooting terhadap jaringan dengan mikrotik routerboard.

B. PRASYARAT

Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah :


1. Peserta didik telah lulus modul / materi diklat Komputer dan Jaringan Dasar
2. Peserta didik telah lulus modul / materi diklat Menginstalasi Sistem Operasi.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Peserta Didik

1. Pemelajaran dilaksanakan dengan sistem self based learning atau sistem


pemelajaran mandiri. Peserta Didik diharapkan dapat berperan aktif dan
berinteraksi dengan sumber belajar yang mendukung.

2. Dalam modul ini dituntut tersedianya bahan ajar yang lengkap, meliputi:
a. Perangkat komputer yang siap dioperasikan
b. Paket instalasi sistem operasi
c. Manual instruksi dari sistem operasi
d. SOP yang berlaku
e. Peralatan yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini

Peran Instruktur/Guru

1. Instruktur/guru yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan diri


sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi Pemelajaran, penguasaan materi,
pemilihan metode, alat bantu media Pemelajaran dan perangkat evaluasi.

2. Instruktur/guru harus menyiapkan rancangan strategi


Pemelajaran yang mampu mewujudkan Peserta Didik terlibat aktif dalam proses
pencapaian/penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan. Penyusunan
rancangan strategi Pemelajaran mengacu pada Kriteria Unjuk Kerja (KUK) pada
setiap subkompetensi yang ada dalam GBPP.
3. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
4. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik

D. TUJUAN AKHIR

1. Peserta Didik mampu menjelaskan tentang konsep dasar, topologi, instalasi


sitem operasi mikrotik.
2. Peserta Didik dapat melaksanakankonfigurasi mikrotik sesuai dengan
prosedur.
3. Peserta Didik dapat melakukan pengujian melalui sistem operasi atau
aplikasi tertentu.
BAB II
PEMELAJARAN

A. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1: DASAR NETWORKING


Tujuan :
1. Melaksanakan instalasi jaringan secara software
2. Siswa dapat mengkonfigurasi non manageable switch pada jaringan
3. Siswa dapat memahami prinsip kerja non manageable switch

B. URAIAN MATERI

NETWORKING FUNDAMENTAL

IP ADDRESSING

Jaringan komputer menghubungkan sejumlah komputer sehingga


dapat berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang dilakukan berupa
pertukaran data antara pihak pengirim dan pihak penerima. Proses
pengiriman pesan ini memerlukan alamat, sehingga pesan yang dikirim oleh
pengirim dapat diterima oleh penerima yang sesuai. Alamat yang digunakan
inilah pada jaringan komputer disebut sebagai IP Address.

Pengalamatan yang umum digunakan pada jaringan komputer saat ini


adalah IP Address versi 4 atau sering disebut IPV4. IPV4 merupakan metode
pengalamatan yang terdiri dari 4 byte yang masing – masing byte dipisahkan
oleh titik, dengan 1 byte jika di desimalkan menjadi 255. Dengan demikian
secara teori IP V4 yang dapat digunakan adalah 255 x 255 x 255 x 255.
Gambar 1 Ilustrasi IPv4 (sumber : wikipedia.com)

IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu network address dan host
identifier. Network address mendefinisikan alamat jaringan yang digunakan.
Host identifier digunakan untuk mendefinisikan host yang tergabung pada
jaringan tersebut. Host yang berada pada network address yang sama
dapat berkomunikasi secara langsung, sedangkan host yang berbeda
network address memerlukan router untuk berkomunikasi.

Pada awal diimplementasikan, IPv4 menggunakan konsep pembagian


berdasarkan class. Pada metode class, IP address dibagi menjadi class
berdasarkan jumlah host yang akan berkomunikasi pada jaringan tersebut.
Seiiring dengan semakin berkembangnya jaringan dan internet,
penggunaan metode class tidak relevan lagi digunakan. Untuk itu, saat ini
metode yang digunakan dalam pembagian IPAddressing umumnya
menggunakan CIDR (Classless Classless Inter-Domain Routing) yang
merupakan pengembangan dari metode berbasis class.

Pada metode CIDR muncul notasi / (slash) yang diikuti oleh angka
decimal 0 – 24 pada alamat IPv4. Notasi ini digunakan untuk mendefinisikan
panjang subnet mask yang selanjutnya berfungsi memisahkan network
address dan host identifier.Contohnya 192.168.100.14/24 merupakan
alamat IPv4 192.168.100.14 dengan subnet mask 255.255.255.0 yang dari
notasi CIDR 24 yang menunjukkan jumbah bit 1 secara berurut pada subnet
mask, sehingga network addressnya adalah 192.168.100.0,
Gambar 2 IPv4 menggunakan CIDR

Gambar 2 menunjukkan ilustrasi penggunaan CIDR dengan 10.10.1.44/27 yang


masuk kedalam subnet 10.10.1.32/27 sedangkan 10.10.1.90 tidak termasuk
didalamnya.

SUBNETTING

Dijelaskan sebelumnya bahwa IP Address terdiri dari 2 bagian yaitu


network address dan host identifier. Pada kasus tertentu diperlukan lebih
dari satu network yang akan dibangun dari sebuah alamat network. Proses
untuk membagi atau memecah network menjadi beberapa network kecil
disebut dengan subnetting.

Tujuan dari pembentukan subnetting umumnya antara lain :

 Efisiensi IP Address yang akan digunakan

 Mengurangi kepadatan traffic jaringan

 Memudahkan pengelolaan jaringan, dll

Metode yang saat ini umum digunakan untuk membentuk subnet disebut
dengan VLSM ( VARIABLE LENGHT SUBNET MASK ). Proses pembentukan
subnet menggunakan metode VLSM dimulai dengan pendefinisian jumlah
host yang akan tergabung dalam subnet tersebut. Dari jumlah host ini
kemudian ditentukan subnet mask yang akan digunakan untuk membentuk
subnetwork address yang baru.

ROUTING

Host yang tergabung dalam satu network address dan subnet mask
yang sama dapat berkomunikasi secara langsung antara satu host dengan
host lainnya. Namun, untuk berkomunikasi dengan jaringan yang berbeda
diperlukan pendefinisian jalur untuk berkomunikasi yang sering disebut
dengan routing. Proses routing ini dilakukan pada device yang disebut
sebagai router.

Router bertugas untuk menyediakan jalur untuk berkomunikasi ke


jaringan lain. Router memanfaatkan konsep tabel untuk mendefinisikan
jalur yang dapat dilalui menuju ke jaringan tertentu. Tabel ini disebut juga
routing table. Pada implementasinya, untuk membentuk tabel routing dapat
dilakukan secara manual (static) atau secara dinamis dengan menggunakan
algoritma tertentu.

Untuk mengisi routing table diperlukan informasi antara lain ;

 Alamat network tujuan

 Alamat router yang menghandle jaringan tersebut

 Alamat router tetangga yang dapat dilalui untuk mencapai network tujuan
Gambar 3 Ilustrasi Router & Table
Routing

Gambar 3 mengilustrasikan router digunakan untuk menghubungkan


jaringan yang berbeda dengan memanfaatkan routing table. Routing table
dibuat pada masing – masing router untuk mendefinisikan jalur yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dengan jaringan lain

Kegiatan Belajar 2: DASAR MIKROTIK

A. Tujuan :
1. Siswa dapat melakukan konfigurasi TCP / IP pada Jaringan Komputer
2. Siswa dapat melakukan subnetting
3. Siswa dapat melakukan supernetting

B. Materi

MIKROTIK ROUTER-OS FUNDAMENTAL

MIKROTIK

Mikrotik OS merupakan sistem operasi khusus yang digunakan untuk


memanajemen network. Kata Mikrotik merujuk pada bahasa Latvia tempat
OS ini berasal, yang berarti network kecil. Dengan visi memudahkan
manajemen networking, Mikrotik Router OS menawarkan kemudahan
implementasi, kemudahan konfigurasi dan kemudahan dalam integrasi
dengan perangkat lain.

Mikrotik hadir dalam dua jenis, yaitu Mikrotik Router OS (ROS) dan
Mikrotik RouterBoard. Mikrotik Routerboard merupakan hardware spesifik
yang telah ditanamkan sistem operasi mikrotik untuk dijadikan router.
Sedangkan Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi mikrotik yang
dapat diinstall pada PC sehingga dapat berfungsi sebagai router. RouterOS
adalah Sistem Operasi Independen dan perangkat lunak yang mampu
membuat PC berbasis Intel/AMD mampu melakukan fungsi router, bridge,
firewall, pengaturan bandwidth, wireless AP ataupun client, dan masih
banyak fungsi lainnya.

Mikrotik menyediakan tools untuk mempermudah memanajemen


perangkat atau os nya. Tools yang umum digunakan adalah Winbox. Tool
ini berbasis GUI yang dikembangkan untuk system operasi windows.
Winbox menyediakan shortcut untuk membantu memanajemen perangkat
mikrotik.

Akses Ke Routerboard Mikrotik

Akses ke perangkat mikrotik dapat dilakukan dengan berbagai cara


dan aplikasi yg digunakan untuk mengakses mikrotik pun berbeda beda,
diantaranya:

Pada Routerboard (RB) baru atau setelah dilakukan reset default


configurastion, router akan memiliki konfigurasi default dari
pabrikannya yaitu:

 IP address pada Ether 2-5: 192.168.88.1/24

 Username “admin” password blank (kosong)


Untuk mengakses routerboard tersebut kita harus menyamakan
network ip laptop kita dengan routerboard dengan mengatur ip
address pada laptop kita dengan IP
192.168.88.0/24.

Secara umum ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk mengakses


routerboard

Lab 2. Akses ke Routerboard Via Terminal (Telnet/SSH)

Untuk akses via Terminal kita bisa melakukan remote dengan


menggunakan kabel serial jika tidak dimungkinkan untuk mengaskses
router melalui kabel utp pada ethernet routerboard. Remote &
konfigurasi secara terminal bisa dilakukan dengan cara:

- Telnet ( via IP port 23, non secure connection)

- SSH (via IP port 22, lebih aman (secure) dari telnet)

- Serial console (kabel serial)


Akses via terminal bisa menggunakan aplikasi ssh/console menggunakan
PUTTY

bisa di didownload http://www.putty.org/.

Untuk aksesnya tinngal masukkan IP address dari interface mikrotik yang


terhubung ke pc kita ke kolom hostname pada putty, sekaligus port yang
kita gunakan untuk remote

Klik open dan isi user & passwordnya maka tampilan selanjutnya seperti
berikut
Untuk akses mikrotik via telnet, caranya hampir sama degan SSH, tinggal
memasukkan ip address dan user name & password routerboardnya

Lab 3. Akses ke Routerboard Via Web Browser (Webfig)

Pada routerboard, mikrotik juga menyediakan akses remote melalui web,


akses via remote web memiliki fiture fiture yang sama dengan winbox,
jadi kemudahan aksesnya sama ketika kita akses melalui winbox. Cara
penggunannya sebagai berikut:

1. Tambahkan IP pada interface ethernet router


2. Akses IP address router via browser dengan menggetikkan http://<ip
router>

3. Masukkan Username dan Password routerboard


4. Tampilan menu webfig

Lab 4. Akses ke Routerboard Via Winbox

Secara umum akses remote yang mudah dan sangat populer


digunakan untuk akses routerboard adalah winbox, winbox manawarkan
fitur kemudahan konfigurasi karena berbasis Gui. winbox sendiri adalah
software propetary dari mikrotik, bisa didownload pada
http://www.mikrotik.com/download ,
Akses winbox bisa menggunakan ip address router ataupun mac address
router (yg masih dalam satu network ip) dari pc kita. Winbox jug
amenyediakn fitur CLI (Terminal), jadi kalau nanti bosen pakai fitur GUInya
bisa menggunakan fitur CLI nya

KONFIGURASI IP ADDRESS STATIC

Untuk mengkonfigurasi IP Address dengan metode static pada mikrotik dilakukan


dengan cara :

1. Buka winbox.exe

Gambar 4 Winbox Tool


2. Setelah muncul tampilan awal winbox, silahkan masukan IP MikroTik (IP
yang terhubung dengan internet) pada kolom Connect To. Masukkan
username pada kolom login dan masukkan password pada kolom
password sesuai dengan username dan password dari MikroTik.
Kemudian, klik Connect.

Gambar 5 Winbox Login

3. Setelah itu muncul tampilan utama winbox. Pada Side Bar di sebelah kiri
terdapat menu – menu untuk memanage perangkat mikrotik. Untuk
mengkonfigurasi IP address klik menu IP. Di dalam menu IP, terdapat
banyak pilihan untuk melakukan konfigurasi IPv4. Pilih bagian Addresses
untuk membuat IP Address Static.
Gambar 6 Menu IP Addresses

4. Setelah itu akan muncul box Address List. Pada box ini akan ditampilkan list
dari IP yang ada di MikroTik. Untuk menambahkan, klik tombol dengan
tanda ‘+’ dan akan muncul box New Address. Pada New Address terdapat
3 kolom yaitu, Address, Network, dan Interface. Pada kolom Address,
masukkan IP Static dan Netmask sesuai dengan jaringan yang akan
dibuat. Untuk kolom Network, dikosongkan jika pada kolom Address
sudah berisi netmask. Pada kolom Interface, pilih interface yang akan
diberi IP Address. Setelah semua diisi, klik tombol Apply dan OK. Setelah
itu akan muncul IP yang sudah dibuat pada box Address List.

Kegiatan Belajar 3 : Instalasi, konfigurasi, dan pengujian LAN (software)


pada sistem operasi (windows).

A. Tujuan
1. Siswa dapat melakukan instalasi jaringan
2. Siswa dapat elakukan pengujian kinerja jaringan

B. Uraian materi

Walaupun secara fisik hardware telah dipasang (komputer dan NIC, pengkabelan,
konektor, dan HUB, dll), tapi jaringan komputer belum dapat difungsikan. Karena setiap
device yang dipasang butuh driver yang harus diinstal dan perlu dikonfigurasikan terlebih
dahulu. Dalam modul ini akan dibahas instalasi dan konfigurasi jaringan dengan sistem
operasi windows.

Selanjutnya akan dilakukan pengujian apakah komputer telah terhubung dengan benar,
dan bisa berhubungan dengan jaringan lokal (LAN).

1) Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan

Komputer dengan sistem operasi Windows 98 di dalam jaringan komputer harus


menggunakan nama yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih dengan
komputer lain. Untuk memberikan nama dapat mengikuti langkah-langkah berikut :

a) Pilih Start, Settings, dan Control Panel.

b) Double-klik ikon Network dan klik tab Identification.

Akan muncul kotak dialog seperti gambar….

c) Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer


untuk komputer yang akan digunakan.

d) Klik OK.
Gambar 4

Kotak Dialog untuk Memberikan Nama Komputer nalam Jaringan

2) Menginstal dan Mengkonfigurasi Network Interface Card

Network Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer dapat
“berinteraksi” dengan jaringan. Windows 98 mendukung beberapa tipe network, yaitu :

a) Ethernet,
b) Token Ring,
c) Attached Resource Computer Network (ARCNet),
d) Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
e) Wireless, infrared,
f) Asynchronous Transfer Mode (ATM).

Setelah NIC dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya driver jaringan harus
diinstal. Untuk meninstal dan mengkonfigurasi driver dapat dilakukan sebagai berikut :

a) Control Panel, double-klik icon Network.


b) Pilih tab Configuration, klik Add.
c) Setelah itu muncul kotak dialog Select
Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.

Gambar 5

Kotak Dialog untuk Menginstal dan Konfigurasi Jaringan

d) Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu


klik OK.
e) Klik OK untuk menutup kotak dialog
Network Properties.
Setelah meng-copy file driver yang dibutuhkan untuk mengenali kartu jaringan,
Windows 98 akan me-restart komputer.
f) Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu
jaringan dari Control Panel dan double-klik icon Network.
g) Pilih Adapter, lalu klik Properties.
3) Menginstall Protokol Jaringan

Untuk dapat “berkomunikasi” dalam jaringan komputer, komputer harus mempunyai


protokol. Prosedur yang dapat dilakukan untuk menginstall protokol jaringan adalah :

a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.


b) Dalam tab Configurasi klik Add.
c) Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan klik
Add.
d) Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK.

Gambar 6 Kotak Dialog untuk Menginstal Protokol

Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi :

 NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI) protokol sederhana yang


dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana dengan hanya satu subnet yang
bekerja berdasarkan penyiaran.
 Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX)
protokol yang digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak
direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal
seperti TCP/IP.

 Microsoft Data-link Control(DLC) dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM


mainframe.

 Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP) protokol standar


yang umum.

 Fast Infrared Protocol digunakan secara wireless (tanpa kabel), protokol


yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared.
IrDA (infrared Data Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer,
dan personal digita assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.

 Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan high-speed yang


mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.

4) Konfigurasi TCP/IP

Implementasi TCP/IP pada Windows 98 meliputi:

a) Internet Protocol (IP),


b) Transmission Control Protocol (TCP),
c) Internet Control Message Protocol (ICMP),
d) Address Resolusion Protocol (ARP),
e) User Datagram Protocol (UDP).

TCP/IP harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan
komputer. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah diinstall memerlukan IP address dan
subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask
digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.
5) Memberikan IP Address

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) atau diisi secara manual.

Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address :

a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.


b) Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar
untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
c) Klik Properties.

Gambar 7. Kotak Dialog untuk Memberikan IP Address

d) Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:

 Obtain an IP address automatically


IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk
memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan
protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client.
Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.
Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

 Specify an IP address

IP address dan subnet mask diisi secara manual.


e) Klik OK.
f) Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP
Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
g) Klik OK.
h) Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service
(WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS
Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat
server.
i) Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS),
kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik
Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
j) Klik OK.

6) Menguji/Test Jaringan

Setelah proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware maupun software)
selesai, maka perlu dilakukan test/uji. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah instalasi
(mulai dari memasang kabel sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah
dilakukan dengan benar.

Untuk mengetest TCP/IP, salah satu caranya dapat dilakukan dengan instruksi ipconfig
yang dijalankan under DOS. Lihat gambar 20!
Gambar 8. Test TCP/IP Menggunakan ipconfig

Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang
pada Komputer kita. dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa informasi penting
setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada jendela command prompt di komputer
kita, misalnya adalah kita bisa melihat Host Name, primary DNS jaringan, physical Address
dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan baik apabila
telah terpasang Network Card di komputer anda. Ipconfig menampilkan informasi
berdasarkan Network Card yang terpasang.

Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan
baik, utilitas ping dapat digunakan.
Gambar 9. Utilitas Ping untuk Memeriksa Koneksi Jaringan

Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi dan
terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat perintah ping LocalHost,
jika kita melihat ada keluar pesan Replay form No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites
dan waktunya berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk menghubungkan ke
LocalHost dapat berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya jika kita
melakukan ping untuk nomor IP yang tidak dikenal seperti gambar 20 diatas maka akan
dikeluarkan pesan Request Time Out yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam
jaringan tersebut ( ping 192.168.0.90 ). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :

Misalkan anda telah men-setup 2 buah terminal dengan alamat IP 202.159.0.1 dan
202.159.0.2, anda dapat melakukan test ping di mode dos dengan mengetik "PING
202.159.0.2" dari terminal dengan IP address 202.159.0.1 dan anda akan mendapatkan
respon seperti :

Pinging 202.159.0.2 with 32 bytes of data:


Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32

Jika anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah benar.
Respon lain selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan anda belum bekerja dengan
benar. Kesalahan dapat saja terjadi di sistem pengkabelan, kartu jaringan, atau setup
network.

Catatan : TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak
mengambang dijaringan.
BAB III

EVALUASI

A. PERTANYAAN
1. Gambar diagram penampang kabel straight kabel dan cross kabel
2. Jelaskan pembagian kelas address di dalam TCP/IP
3. Apa yang dimaksud dengan Network Address, Broadcast Address dan Netmask,
jelaskan secara singkat.
4. Apakah kegunaan perintah dmesg dan grep di linux dan bagaimana sintax secara
lengkapnya di linux
5. Apa kegunaan perintah ifconfig di linux dan bagaiman sintaxnya secara lengkap
6. Apa kegunaan perintah ping di linux dan bagaimana sintaxnya secara lengkap
7. Apa kegunaan ARP
8. Gambarkan dan jelaskan format datagram ARP Request/Reply
9. Berada dimanakah tabel ARP cache itu (di directory apa?)
10. Tuliskan option command arp (misal arp –a, arp -??), dan jelaskan maksud dan
kegunaannya.

B. KRITERIA KELULUSAN

Skor
Bobo
Aspek (1- Nilai Keterangan
t
10)

Kognitif (soal no 1 s/d 7) 4 Syarat lulus


nilai minimal
Hasil rancangan 2
70 dan skor
Implementasi hardware 3
setiap aspek
software
minimal 7
Pengujian 1

Nilai Akhir

Kategori kelulusan:
70 – 79 : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja dengan bimbingan.
80 – 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
90 – 100 : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
BAB IV
PENUTUP

Demikianlah modul Pemelajaran Menginstalasi Perangkat Jaringan Lokal (Local


area Network) Semester 2. Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat
sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan
peserta didik memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik instalasi
perangkat jaringan lokal lebih jauh, sehingga dapat menginstalasi sistem jaringan yang lebih
besar lagi.

Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta evaluasi maka
berdasarkan kriteria penilaian, peserta didik dapat dinyatakan lulus/ tidak lulus. Apabila
dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta
kududukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta didik harus
mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Fahrial, Jaka, Teknik Konfigurasi LAN di Windows, , Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com,


agustus 2004
Firewall.cx. undated publication. Unshielded Twisted Pair,
http://www.firewall.cx/cabling_utp.php, agustus 2004
Glossary-tech.com. undated publication. Cable Glossary,
http://www.glossary-tech.com/cable.htm , agustus 2004
Hutapea, Tommy PM, Pengantar Konsep dan Aplikasi TCP/IP Pada Windows NT Server, Ilmu
komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Kerr, Robert. 1996. Wiring Tutorial for 10BaseT Unshielded Twisted Pair NetSpec. Inc
http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html, agustus 2004
Prihanto, Harri, Membangun Jaringan Komputer: Mengenal Hard ware dan Topologi Jaringan ,
Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Purbo Onno W., TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi, Elek Media Komputindo, Jakarta,
2001.
Suryadi, TCP/IP dan Internet Sebagai Jaringan Komunikasi Global, Elek Media Komputindo,
Jakarta, 1997.
Tutang, Kodarsyah, Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta, 2001.
wahyudi, Kelik, Pengantar Pengkabelan dan jaringan, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Yuhefizar, Tutorial Komputer dan jaringan, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus
2004
42

Anda mungkin juga menyukai