Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TENTANG PROSES ROUTING

DI SUSUN OLEH :

 RISNA DILA PUTRI

 NURUL ROSANI

 PUTRI CANTIKA

 LIAN FEBRIANI

 EFRIANI

SMK NEGERI 9 KONAWE SELATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan informasi tentang “Proses Routing”. Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “Proses Routing”.
Saya berharap semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Dan makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

Mulyasari, 13 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian routing dan fungsi routing..................................................... 3
B. Cara kerja routing.................................................................................... 3
C. Pengertian tabel routing........................................................................... 3
D. Jenis-jenis routing berdasarkan cara kerja konfigurasinya...................... 4
E. Macam-macam routing berdasarkan bentuk/pembedaannya................... 6
F. Routed dan routing protocol.................................................................... 7
BAB III PENUTUP......................................................................................... 9
A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Routing dalam dunia teknologi informasi (TI) merupakan bagian dari cara
meningkatkan kinerja jaringan . Routing adalah suatu proses untuk memilih jalur
(path) yang dilalui oleh packet. Routing sendiri sangat berperan dalam
membangun sebuah jaringan baik itu LAN maupun WAN . saat ini penggunaan
routing dalam sebuah jaringan merupakan hal yang perlu diperhitungkan dalam
sebuah perusahaan .
Perusahaan perusahaan saat ini yang memiliki proses bisnis dibidag IT
sangat bergantung pada ketersediaan jaringan. Kehandalan jaringan merupakan
point utama dalam bekerja nya sistem tersebut. Infrastruktur jaringan yang
memadai dan dapat diandalkan sangatlah dibutuhkan perusahaan terlebih
menyangkut elektabilitas perusahaan tersebut . Perusahaan yang memiliki
jaringan dalam skala besar diperlukan beberapa teknik agar jaringan tersebut
dapat bekerja secara optimal dan handal dalam mengatasi berbagai masalah yang
timbul diantaranya konektivitas jaringan yang masih belum stabil dan belum
diterapkan nya link redundancy sebagai jalur backup untuk mengatasi kegagalan
jaringan apabila gangguan terjadi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah routing ini adalah :
1. Pengertian routing dan fungsi routing?
2. Cara kerja routing?
3. Pengertian tabel routing?
4. Jenis-jenis routing berdasarkan cara kerja konfigurasinya?
5. Macam-macam routing berdasarkan bentuk/pembedaannya?
6. Routed dan routing protocol?
C. Tujuan
Tujuan yang bisa didapat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian routing dan fungsi routing.

1
2. Untuk mengetahui cara kerja routing.
3. Untuk mengetahui pengertian tabel routing.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis routing berdasarkan cara kerja konfigurasinya.
5. Untuk mengetahui macam-macam routing berdasarkan
bentuk/pembedaannya.
6. Untuk mengetahui routed dan routing protocol.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Routing dan Fungsi Routing


Routing adalah sebuah cara atau metode pengiriman paket melalui sebuah
jaringan atau network menuju sumber tujuan. Di dalam OSI Layer, proses routing
ini terjadi pada lapisan yang ke 3 dimana menangani hal-hal yang berkaitan
dengan router.
Routing bisa dikatakan sebagai proses pengiriman paket data dan informasi
dengan meneruskannya ke jaringan yang satu ke jaringan yang lainnya
berdasarkan protokol tertentu.
B. Cara Kerja Routing
Agar routing bisa bekerja dengan baik, ada beberapa hal yang harus diketahui
yaitu:
 Alamat tujuan atau destination address : alamat tujuan yang ingin dituju
routing paket
 Mengenal sumber informasi : router-router yang ada harus mengetahui dari
sumber bisa dipelajari dan dipahami agar bisa sampai ke tujuan.
 Menemukan rute : jalur atau rute harus diketahui router agar paket bisa
sampai dengan benar. Harus tahu route mana yang memungkinkan untuk
network remote.
 Pemilihan rute : pada akhirnya, harus tahu mana rute yang terbaik untuk
setiap network remote dalam jaringan.
 Menjaga informasi routing : inilah metode yang bisa menjaga rute sampai ke
tujuan yang sudah diketahui sebelumnya dan yang paling sering dilalui.
C. Pengertian Tabel Routing
Sekadar informasi, sebuah router biasanya akan merekomendasikan jalur-
jalur terbaik yang digunakan untuk paket berdasarkan informasi pada tabel
routing. Informasi ini bisa didapatkan oleh administrator dengan cara mengisi
tabel routing secara dinamis atau statis di dalam sebuah network.

3
Akhirnya, setiap router yang saling terhubung bisa saling bertukar informasi
supaya bisa mengetahui alamat tujuan serta memelihara tabel routing tersebut.
Beberapa hal ini juga harus diperhatikan:
 Interface router yang terdekat dengan jaringan tujuan.
 Alamat jaringan yang dituju.
 METRIC : sebuah nilai yang akan memperlihatkan jarak untuk mencapai
jaringan yang dituju dan biasanya menggunakan jumlah lompatan atau sering
disebut dengan ‘Hop Count’.
Nah, dasarnya sebuah router itu akan mempelajari informasi routing dari
sumber dan tujuannya yang selanjutnya diletakkan pada table routing. Perangkat
router akan berjalan berdasar pada tabel ini untuk memperkenalkan kepada port
yang hendak digunakan untuk melanjutkan paket ke destination address.
Kalau destination address tidak tersambung langsung di badan router, maka
router harus menganalisa rute terbaik dengan dua cara berikut ini :
 Mempelajari secara manual oleh network administrator.
 Mempelajari dengan mengumpulkan berbagai informasi melalui proses
otomatis dalam jaringan tersebut.
Sedangkan kalau jaringan tujuan sudah terhubung langsung, maka router
sudah bisa mengetahui port mana yang harus digunakan untuk meneruskan paket.
D. Jenis-jenis Routing Berdasarkan Cara Kerja Konfigurasinya
Selanjutnya, mari kita bahas jenis-jenis routing itu sendiri. Beberapa macam
routing berikut ini mungkin sudah sering kamu jumpai:
 Routing Default
 Routing Statis
 Routing Dinamis
a.) Routing Default
Pengertian routing default adalah salah satu jenis routing yang dipakai
untuk mengirim berbagai paket secara manual dan umumnya digunakan pada
jaringan yang memiliki satu jalur keluar (lokal network). Default rute ini juga
sering digunakan saat rute dari sumber ke tujuan tidak dikenali atau saat tidak
ada informasi yang memadai dalam tabel routing ke jaringan tujuan.

4
b.) Routing Statis
Pengertian routing statis adalah suatu proses routing untuk menambah
route di tabel routing dimana administrator menambahkan route-route tersebut
secara manual. Karakteristik routing statis tentu saja karena tidak akan
mengalami perubahan kecuali jika administrator mengubahnya. Hal ini tentu
sangat cocok untuk jaringan komputer yang menggunakan sedikit router dan
settingan routingnya tidak berubah dalam jangka waktu yang lama.
Keuntungan routing statis juga cukup banyak, beberapa diantaranya
yaitu:
 Tidak ada bandwith yang dipakai antara router dalam jaringan.
 Tidak ada overhead pada CPU router dan harganya relatif lebih murah
dibanding router dinamis.
 Berhubung pihak administrator bisa memilih pengisian akses routing,
maka routing jenis ini menjadi lebih aman.
Namun, ada beberapa kelemahan atau kerugian routing statis untuk
penggunaannya. Ini salah satunya:
 Karena umumnya dilakukan secara manual, maka pihak administrator
harus mengerti sepenuhnya mengenai jaringan dan bagaimana masing-
masing router bisa saling terhubung dengan konfigurasi yang benar.
 Routing statis juga tidak bisa menangani kegagalan/error pada network
eksternal karena masing-masing route di setting secara manual dan
diperlukan konfigurasi ulang secara manual untuk mengatasi masalah
pada jaringan.
 Kalau ada sebuah jaringan yang ditambahkan ke inter-network,
administrator harus menambah route ke seluruh router secara manual. Ini
tentu sangat merepotkan apabila jaringan yang digunakan sangat besar.
 Routing jenis ini jelas tidak cocok digunakan untuk jaringan yang besar
karena diperlukan penjagaan tersendiri. Hal semcam ini bisa mungkin
akan menjadi sebuah pekerjaan yang cukup  menyita waktu dan
memerlukan perhatiaan khusus. Jadi, routing statis lebih pas digunakan
untuk jaringan yang tidak terlalu besar.

5
c.) Routing Dinamis
Pengertian routing dinamis yaitu routing yang digunakan untuk
menemukan jaringan dan melakukan pembaruan routing tabel secara otomatis
pada sebuah router. Cara kerja routing dinamis yaitu akan berjalan berdasar
konfigurasi yang sudah dibuat oleh administrator.
Routing jenis ini tentunya lebih mudah digunakan dibanding routing
default dan statis, namun biasanya routing jenis ini akan membedakan saat
pemrosesan di CPU router serta menggunakan bandwith dari link jaringan.
Karakteristik routing dinamis juga cukup unik, yaitu bisa menganalisa
sendiri rute mana yang terbaik untuk ditempuh agar bisa sampai ke alamat
yang dituju. Administrator di sini hanya menentukan cara router memahami
paket-paket tersebut lalu router akan memahaminya secara otomatis. Dynamic
routing rutenya akan berubah berdasarkan pemahaman yang telah didapatkan
dari router. Artinya, router-router saling berukar informasi supaya bisa
mengetahui alamat tujuan dan penerima tabel routing dengan baik dan akurat.
Dynamic routing memang pada dasarnya dibangun berdasarkan informasi
yang dikumpulkan oleh protocol routing dan biasanya di desain untuk
mendistribusikan informasi secara dinamis mengikuti keadaan network.
Dengan hal ini, routing dinamis akan lebih fleksibel mengatasi kondisi
routing yang rumit.
E. Macam-macam Routing Berdasarkan Bentuk/Pembedaannya
Saat menjalankan prosesnya, routing juga bisa dibedakan lagi menjadi dua
yaitu routing langsung dan routing tidak langsung.
 Routing langsung : Proses pengiriman paket data dari alamat IP pengirim ke
alamat IP penerima tanpa harus melalui host. Misalnya ada komputer X
dengan alamat IP 192.168.1.60 ingin mengirim data ke komputer P dengan
alamat IP 192.168.1.70, maka prosesnya bisa langsung dikirim saat itu juga.
 Routing tidak langsung : Sesuai namanya, routing ini berarti proses
pengiriman tidak langsung karena dikirim dengan sebuah host. Contohnya
jika ada komputer dengan alamat IP 192.168.2.3 ingin mengirim ke
alamat192.168.2.4, maka harus melewati alamat 192.168.2.5 sebelum sampai

6
ke alamat tujuan. Intinya, proses ini harus melewati host atau alamat IP lain
terlebih dahulu.
F. Routed dan Routing Protocol
Protokol ini biasanya berisi aturan atau rule yang menentukan bagaimana
sebuah perangkat bisa bertukar data dan informasi dalam sebuah jaringan. Ada
dua tipe protocol, yaitu routed protocol dan routing protocol.
a.) Routed Protocol
Protokol jenis ini bisa diarahkan oleh sebuah router dan memungkinkan
router untuk menginterpretasikan logical network secara tepat. Beberapa
contoh dari routed protocol ini yaitu IPX, IP, DECnet dan AppleTALK.
b.) Routing Protocol
Routing protocol biasanya dipakai untuk perawatan tabel routing pada
router. Contoh routing protocol yaitu RIP, BGP, OSPF, EIGRP dan IGRP.
Lebih lengkapnya, kamu bisa lihat penjelasan dari masing-masing routing
protocol berikut ini.
 RIP (Routing Information Protocol)
RIP akan merawat daftar jarak yang ditempuh oleh jaringan lain
berdasarkan jumlah hop (lompatan), maksudnya jumlah router yang harus
dilalui oleh berbagai paket supaya dapat sampai ke alamat yang dituju. Secara
umum, RIP ini dibatasi hanya sampai 15 hop saja. Untuk broadcast-nya
sendiri diperbarui setiap 30 detik untuk semua RIP router untuk menjaga
integritas. Berdasarkan karakteristik dari routing protocol jenis ini, maka
sangat cocok digunakan untuk jaringan skala kecil.
 BGP (Border Gateway Protocol)
Merupakan salah satu gateway protocol yang cara kerjanya cukup cerdas
untuk merawat berbagai path ke jaringan yang lain. Pembaruan atau update
juga akan dikirim melalui koneksi TCP.
 OSPF (Open Shortes Path First)
OSPF umumnya menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan suatu
metric untuk menetapkan berbagai path ke jaringan yang lain. Masing-masing
router merawat ‘Map’ sederhana dari seluruh jaringan. Untuk pembaruannya

7
sendiri dilakukan via multi-cast dan dikirim. Hal-hal semacam ini juga
membuat OSPF cocok digunakan untuk network yang besar.
 EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP ini mungkin merawat satu set metric yang cukup kompleks untuk
jarak tempuh ke jaringan yang lain. Routing protokol ini juga
mengkolaborasikan konsep link-state protocol dan broadcast diperbarui setiap
90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Pembaruan ini biasanya
hanya memasukkan perubahan jaringan dan biasanya EIGRP ini amat pas
untuk digunakan di network yang besar.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Routing adalah sebuah cara atau metode pengiriman paket melalui sebuah
jaringan atau network menuju sumber tujuan. Di dalam OSI Layer, proses routing
ini terjadi pada lapisan yang ke 3 dimana menangani hal-hal yang berkaitan
dengan router. Routing bisa dikatakan sebagai proses pengiriman paket data dan
informasi dengan meneruskannya ke jaringan yang satu ke jaringan yang lainnya
berdasarkan protokol tertentu.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kritik dan saran sangat di butuhkan dari para pembaca agar
penulis bisa lebih berkembang dalam penulisan makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.binadarma.ac.id/775/2/Ivan%20%28bab%201%29.pdf. 13 Oktober
2022
Catatan Guntur. 2018. Penjelasan Tentang Routing Lengkap.
http://03gunturtkj2.blogspot.com/2018/08/penjelasan-tentang-routing-
lengkap.html. 13 Oktober 2022

10

Anda mungkin juga menyukai