Anda di halaman 1dari 50

MODUL

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

MENGKONFIGURASI ROUTING PADA


PERANGKAT JARINGAN ANTAR AUTONOMOUS
SYSTEM
J.611000.014.02

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................4

A. Tujuan Umum .............................................................................4

B. Tujuan khusus ............................................................................4

BAB II MENGKONFIGURASI ROUTER PADA STUB AS .....................................5

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada stub


AS
1. Cara mendefinisikan Local AS number pada router ....................5

2. Cara mendefinisikan remote/neighbour AS number pada router .22

3. Cara Mendefinisikan seluruh jaringan lokal (LAN) pada router

4. Cara Mengakases seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain diluar
AS dan sebaliknya

5. Cara Membuat dokumentasi konfigurasi routing pada stub AS

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada stub


AS 25

C. Sikap Kerja dalam Mengkonfigurasi router pada stub AS ................25

BAB III MENGKONFIGURASI ROUTER PADA MULTI-HOME AS .........................26

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada multi-


home AS .....................................................................................26

1. Cara mendefinisikan semua remote/neighbour AS pada router ...26

2. Cara Mendefinisikan access list dan filter pada router sehingga


jaringan tidak digunakan sebagai transit trafik antar AS lain ...........29

3. Cara mengakses seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain diluar
AS dan Sebaliknya ......................................................................37

4. Cara Membuat dokumentasi konfigurasi routing ........................43

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada multi-


home AS .....................................................................................45

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 2 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

C. Sikap Kerja dalam Mengkonfigurasi router pada multi-home AS .....45

BAB IV MENGKONFIGURASI ROUTER PADA CORE AS .....................................46

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada core


AS ..............................................................................................46
1. Cara Mendefinisikan local as number pada router core AS kerusakan
yang terjadi ............................................................................46

2. Cara Mendefinisikan Neighbour router yang berada pada jaringan


yang sama terdefinisi access list untuk peering dengan AS lain sesuai
dengan konfigurasi peer yang diinginkan ..................................48

3. mengakses Seluruh neighbour AS ............................................

4. membuat Dokumentasi konfigurasi routing ...............................

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada core


AS ..............................................................................................53

C. Sikap Kerja dalam Mengkonfigurasi router pada core AS ................53

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................59

A. Dasar Perundang-undangan .........................................................59

B. Buku Referensi ............................................................................59

C. Majalah atau Buletin ....................................................................59

D. Referensi lainnya .........................................................................59

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN .........................................................60

LAMPIRAN ......................................................................................................60

DAFTAR PENYUSUN ........................................................................................60

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 3 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu
Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar Autonomous System.

B. Tujuan khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi
Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar Autonomous System
guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengkonfigurasi router pada stub AS yang meliputi: Mendefinisikan Local AS
number pada router, Mendefinisikan remote/neigh-bour AS number pada
router, Mendefinisikan seluruh jaringan lokal (LAN) pada router, Mengakases
seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain diluar AS dan sebaliknya,
Membuat dokumentasi konfigurasi routing pada stub AS
2. Mengkonfigurasi router pada multi-home AS yang meliputi: Mendefinisikan
semua remote/neighbour AS pada router, Mendefinisikan access list dan
filter pada router sehingga jaringan tidak digunakan sebagai transit trafik
antar AS lain, Mengakases seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain
diluar AS dan sebaliknya, Membuat dokumentasi konfigurasi routing.
3. Mengkonfigurasi router pada core AS yang meliputi: Mendefinisikan local as
number pada router core AS kerusakan yang terjadi, Mendefinisikan
neighbour router yang berada pada jaringan yang sama oleh access list
untuk peering dengan AS lain.

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 4 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA STUB AS

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada


stub AS
1. Cara Mendefinisikan Local AS number pada router
Sekitar pertengahan tahun 1960- an PC atau komputer belum dapat saling
berinteraksi atau berkomunikasi antara satu PC/Komputer dengan
PC/Komputer lainnya. Sebuah proyek Departemen Pertahanan Amerika
diberi nama Advanced Research Projects Agency (ARPA) tertarik
menemukan cara agar dapat menghubungkan beberapa komputer sehingga
dapat saling berbagi data. Pada tahun 1967 ARPA mengemukakan ide
mengenai ARPANET yaitu jaringan kecil yang terdiri dari beberapa
komputer. Pada tahun 1969 ide ARPANET terealisasi dengan beberapa
universitas menjadi bagian dari jaringan kecil ini. Protocol yang digunakan
saat itu adalah Network Control Protocol (NCP). Vint Cerf dan Bob Kahn
pada tahun 1973 memperkenalkan sebuah protocol baru yaitu
Transmission Control Protokol (TCP). Protocol ini merupakan
pengembangan dari NCP. Pada perkembangannya protokol TCP dipisahkan
menjadi 2 buah protokol, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan
Internetworking Protocol (IP). IP akan menangani masalah datagram
routing sedangkan TCP menangani fungsi-fungsi untuk level yang lebih
tinggi, seperti segementation, reassembly, dan error detection. Pada
perkembangan berikutnya TCP/IP menjadi internetworking protocol.

Jaringan Komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa


komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang
terhubung dan saling berkomunikasi. Internet merupakan komunikasi
antara ratusan bahkan ribuan jaringan yang ada di dunia.

Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi terbesar saat ini yang


terdiri dari ribuan Autonomous System (AS). Autonomous system (AS)
merupakan seperangkat router yang berada di bawah administrasi atau

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 5 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

otoritas yang sama (Universitas, ISP, Divisi Bisnis, Enterprise Bisnis, dll).
Jika Interior Gateway Protocol (IGP) digunakan untuk menentukan rute
paket antar AS internal, maka untuk menentukan rute paket dan
berkomunikasi dengan AS lain digunakan Exterior Gateway Protocol
(EGP). Kumpulan AS yang saling berkomunikasi ini dikenal dengan nama
internet. Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu routing
protokol EGP. Fungsi utama sistem BGP adalah kemampuan untuk bertukar
informasi network dengan BGP lainnya.

Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang digunakan untuk


menghantarkan paket data melewati dua atau lebih jaringan yang berbeda.
Router akan menganalisis setiap paket data yang lewat kemudian diarahkan
melalui jalur terbaik untuk sampai ke tempat tujuan. Daftar jalur-jalur
terbaik ini akan disimpan dalam sebuah table Routing Information Base
(RIB). Routing Protokol merupakan aturan yang digunakan router untuk
dapat saling bertukar informasi table routing. Masing-masing routing
protokol memiliki cara dan metode tersendiri untuk menentukan rute
tersingkat mencapai tujuan data. Secara garis besar, routing protokol
dibedakan menjadi dua yaitu:

A. Interior Routing Protocol (IGP)

IGP digunakan di dalam routing internal dalam sebuah network


Autonomous System (AS). AS merupakan kumpulan dari jaringan komputer
dan router yang berada pada sebuah system administrasi yang sama.
Contoh IGP yaitu : Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path
First (OSPF), IS-IS.

B. Exterior Gateway Protocol (EGP)

Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk dapat


saling berkomunikasi antar AS, tiap-tiap AS menggunakan exterior
protocol untuk pertukaran tabel routing-nya. Pertukaran informasi routing
ini disebut reachability information [9].

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 6 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

Ketika suatu jaringan mengalami perubahan topologi, router-router yang


berada di dalam jaringan tersebut harus mengetahui perubahan tersebut
dan melakukan pembaharuan tabel routing-nya. Proses ini penting
dilakukan agar tidak sampai mengganggu jalur lalu lintas data. Proses
pembaharuan tabel routing dapat dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan routing protokol. Keadaan dimana router-router telah
sepakat dengan perubahan topologi yang terjadi dinamakan konvergen.
Suatu jaringan dapat dinilai performanya dengan melihat seberapa cepat
router melakukan konvergensi. Faktor- faktor yang mempengaruhi
kecepatan konvergensi pada sebuah router adalah sebagai berikut :

- Routing Protokol yang digunakan.


- Jarak router dengan titik yang mengalami perubahan (jumlah hops).
- Seberapa banyak router yang menggunakan dynamic routing protocol
dalam jaringan.
- Bandwidth dan beban traffic pada suatu jaringan. Pola perubahan yang
ada dalam suatu jaringan.

C. Border Gateway Protocol

Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol utama yang


digunakan didalam internet. Sesuai dengan definisi RFC 1772, BGP adalah
sebuah routing protokol yang berfungsi untuk melakukan pertukaran tabel
routing antar autonomous system (AS). BGP digolongkan sebagai salah satu
exterior protocol. Salah satu kelebihan dari BGP adalah kemampuannya
dalam menghindari loop path selection. Loop path selection merupakan
suatu kejadian dimana paket data dikirim secara terus menerus dengan
rute yang berputar-putar.

Di dalam menentukan jalur routing, BGP menggunakan kebijakan dari


admin jaringan. BGP telah banyak mengalami perkembangan sejak
pertama kali diperkenalkan. Sampai saat ini BGP telah mencapai BGP4
Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar
Autonomous System Halaman: 7 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

yang mampu mengakomodasi Classles Inter-Domain Routing (CIDR) yang


dapat membuat proses routing menjadi lebih efisien [1].

D. Autonomous System

Autonomous System (AS) merupakan kumpulan dari beberapa router


yang bekerja

pada sebuah system administrasi yang sama (didefinisikan dalam RFC


1930) [2]. Masing- masing AS memiliki nomor identifikasi yang berbeda.
Nomor ini diatur dan diberikan oleh Internet Assigned Number Authority
(IANA). Pemberian nomor AS dimulai dari nomor 1 sampai 65.535.
Untuk private AS Number berada antara 64.512 sampai dengan 65.535.
Dalam penggunaan privat AS number hal yang perlu diperhatikan adalah
nomor AS ini tidak boleh sampai keluar jaringan luar AS. Hal ini akan
menimbulkan kekacauan dalam sistem pengalamatan AS.

Autonomous System dapat dikelompokan menjadi 4 berdasarkan


Kategorinya, tergantung pada konektivitas dan kebijakan operasinya.

, yaitu:

1. Stub AS
Stub As dapat juga disebut sebagai jaringan ujung, Stub Network atau pun
Single-Homed Autonomous System . Stub AS dapat digolongkan sebagai
single-homed system jika hanya memiliki sebuah jalur keluar. Stub AS
atau Single-homed system bergantung hanya pada sebuah gateway utama
untuk menuju jaringan AS lainnya. Gambar 1 menunjukkan hanya terdapat
satu jalur keluar dari jaringan tersebut.

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 8 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

2. Multihomed AS
Multihomed adalah AS yang mempunyai koneksi ke lebih dari satu AS
lainnya. Hal ini memungkinkan AS untuk tetap terhubung ke Internet jika
terjadi kegagalan total koneksi mereka. Namun, tidak seperti transit AS, AS
jenis ini tidak akan memungkinkan lalu lintas dari AS untuk melewati dalam
perjalanannya ke AS lain.

3. Transit AS adalah AS yang menyediakan koneksi melalui dirinya sendiri ke


jaringan lain. Yaitu, jaringan A dapat menggunakan jaringan B, transit AS,
untuk menyambung ke jaringan C. Jika satu AS adalah ISP untuk yang lain,
maka yang pertama adalah transit AS. Skema jalur transit antara ISP1 dan
ISP2 dapat dilihat pada gambar Untuk dapat saling bertukar informasi
dengan AS lainnya mempergunakan EBGP sedangkan untuk bertukar
informasi tabel routing internal AS mempergunakan IBGP.

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 9 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

4. Internet Exchange Point AS (IX atau IXP) adalah infrastruktur fisik yang
melaluinya penyedia layanan Internet (ISP) atau jaringan pengiriman
konten (CDN) menukar lalu lintas Internet di antara jaringan mereka
(sistem otonom). Biasanya Internet Exchange Point ASN transparan.
Diagram by will Woodcock, Packet Clearing House

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 10 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

Perintah Konfigurasi dasar pada Number AS BGP

Konfigurasi dasar bergantung pada sejumlah perintah yang dikenal, seperti


router, network dan neighbor Kami memulai konfigurasi kami dengan
memberikan nomor sistem otonom kami di perintah bgp router. Di sini, 100
adalah nomor AS:

Format penulisan untuk Perintah dasar BGP : router bgp AS

karena AS nya adalah 100 maka AS diganti dengan 100

router bgp 100

Dalam protokol lain, seperti EIGRP dan OSPF, kita bisa memilih nomor AS
cukup banyak namun kita diminta untuk konsisten dalam jaringan kita
sendiri. Bahkan, meskipun mereka sering disebut nomor AS, angka-angka
yang terkait dengan proses routing EIGRP dan OSPF benar-benar hanya ID
proses. Dengan BGP, Anda berurusan dengan nomor AS yang benar, dan
setiap nomor AS harus sesuai dengan sisa desain BGP global. Nomor ini
diberikan kepada Anda oleh penyedia layanan Anda dan harus digunakan
dengan tepat.

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 11 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

2. Cara Mendefinisikan remote/neigh-bour AS number pada router

Router-1(config)#router bgp 100

"membuat sebuah autonomous system BGP dengan no AS 100"

Router-1(config-router)#neighbor 10.0.0.2 remote-as 200

"mendaftarkan ip address dari interface router tetangga yang terhubung


langsung dengan router yang AS nya diset 200"

3. Cara Mendefinisikan seluruh jaringan lokal (LAN) pada router


Router-1(config)#router bgp 100
"membuat sebuah autonomous system BGP dengan no AS 100"
Router-1(config-router)#neighbor 10.0.0.2 remote-as 200
"mendaftarkan ip address dari interface router tetangga yang terhubung
langsung dengan router yang AS nya diset 200"
Router-1(config-router)#network 20.0.0.0 mask 255.0.0.0
"Menentukan network address yang di advertise oleh BGP"

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 12 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

4. Cara Mengakses seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain


diluar AS dan sebaliknya
Router-2(config)#router bgp 200
Router-2(config-router)#neighbor 10.0.0.1 remote-as 100
Router-2(config-router)#network 20.0.0.2 mask 255.0.0.0
Setelah kita melakukan konfigurasi maka kita akan coba akses seluruh
jaringan lokal LAN dengan perintah ping.

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 13 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

5. Cara Membuat dokumentasi konfigurasi routing pada stub AS


Pada Router 1 :
Router-1(config)#router bgp 100
Router-1(config-router)#neighbor 10.0.0.2 remote-as 200
Router-1(config-router)#network 20.0.0.0 mask 255.0.0.0
Router-1(config-router)#redistribute connected
Router-1(config-router)#exit
Router-1(config)#exit
Router-1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]

Pada Router 2 :
Router-2(config)#router bgp 200
Router-2(config-router)#neighbor 10.0.0.1 remote-as 100
%BGP-5-ADJCHANGE: neighbor 10.0.0.1 Up
Router-2(config-router)#network 20.0.0.2 mask 255.0.0.0
Router-2(config-router)#redistribute connected
Router-2(config-router)#exit
Router-2(config)#exit
Router-2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada


stub AS
1. Mendefinisikan Local AS number pada router
2. Mendefinisikan remote/neigh-bour AS number pada router

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 14 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

3. Mendefinisikan seluruh jaringan lokal (LAN) pada router


4. Mengakses seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain diluar AS dan
sebaliknya
5. Membuat dokumentasi konfigurasi routing pada stub AS

C. Sikap Kerja dalam Mengkonfigurasi router pada stub AS


1. Harus cermat dan teliti dalam Mendefinisikan Local AS number pada router
2. Harus cermat dan teliti dalam Mendefinisikan remote/neigh-bour AS number
pada router
3. Harus cermat dan teliti dalam Mendefinisikan seluruh jaringan lokal (LAN)
pada router
4. Harus cermat dan teliti dalam Mengakses seluruh jaringan lokal (LAN) oleh
jaringan lain diluar AS dan sebaliknya
5. Harus cermat dan teliti dalam Membuat dokumentasi konfigurasi routing
pada stub AS

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 15 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

BAB III
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA MULTI-HOME AS

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada


multi-home AS
1. Cara mendefinisikan semua remote/neighbour AS pada router

Multihomed adalah AS yang mempunyai koneksi ke lebih dari satu AS


lainnya. Hal ini memungkinkan AS untuk tetap terhubung ke Internet jika
terjadi kegagalan total koneksi mereka.

Untuk bisa dikenali atau terhubung antar router R1 dengan ISP1 & ISP 2
maka kita harus memasukan remote / Neighbour AS.

R1(config)#router bgp 1
R1(config-router)#neighbor 192.168.12.2 remote-as 2
R1(config-router)#neighbor 192.168.13.3 remote-as 3

ISP1(config)#router bgp 2
ISP1(config-router)#neighbor 192.168.12.1 remote-as 1

ISP2(config)#router bgp 3
ISP2(config-router)#neighbor 192.168.13.1 remote-as 1

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 16 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

2. Cara mengakses seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain


diluar AS dan Sebaliknya

Untuk bisa dikenali atau terhubung antar router R1 dengan ISP1 & ISP 2
maka kita harus memasukan remote / Neighbour AS.

R1(config)#router bgp 1
R1(config-router)#neighbor 192.168.12.2 remote-as 2
R1(config-router)#neighbor 192.168.13.3 remote-as 3

ISP1(config)#router bgp 2
ISP1(config-router)#neighbor 192.168.12.1 remote-as 1

ISP2(config)#router bgp 3
ISP2(config-router)#neighbor 192.168.13.1 remote-as 1

Perintah di atas akan mengkonfigurasi EBGP (External BGP) antara R1 - ISP1


dan R1 - ISP2. Untuk memastikan kami memiliki sesuatu untuk dilihat, saya
akan mengumumkan interface loopback di BGP pada setiap router.

R1(config)#router bgp 1
R1(config-router)#network 1.1.1.0 mask 255.255.255.0

ISP1(config)#router bgp 2
ISP1(config-router)#network 2.2.2.0 mask 255.255.255.0

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 17 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

ISP2(config)#router bgp 3
ISP2(config-router)#network 3.3.3.0 mask 255.255.255.0

Perintah di atas akan mengkonfigurasi EBGP (External BGP) antara R1 - ISP1


dan R1 - ISP2. Untuk memastikan kami memiliki sesuatu untuk dilihat, saya
akan mengumumkan interface loopback di BGP pada setiap router.

R1(config)#router bgp 1
R1(config-router)#network 1.1.1.0 mask 255.255.255.0

ISP1(config)#router bgp 2
ISP1(config-router)#network 2.2.2.0 mask 255.255.255.0

ISP2(config)#router bgp 3
ISP2(config-router)#network 3.3.3.0 mask 255.255.255.0

Dengan jaringan yang sudah diumumkan, mari kita lihat tabel BGP ISP1 dan
ISP2 untuk melihat apa yang telah mereka pelajari:

ISP1#show ip bgp
BGP table version is 4, local router ID is 11.11.11.11
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.12.1 0 0
1 i
*> 2.2.2.0/24 0.0.0.0 0 32768 i
*> 3.3.3.0/24 192.168.12.1 0
1 3 i

ISP2#show ip bgp
BGP table version is 4, local router ID is 33.33.33.33
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.13.1 0 0
1 i
*> 2.2.2.0/24 192.168.13.1 0
1 2 i

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 18 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

*> 3.3.3.0/24 0.0.0.0 0 32768 i

3. Cara Mendefinisikan access list dan filter pada router sehingga


jaringan tidak digunakan sebagai transit trafik antar AS lain

Secara default, BGP akan mengiklankan semua prefix(network) ke tetangga


EBGP (Eksternal BGP). Ini berarti bahwa jika Anda multi-homed (terhubung ke
dua atau lebih ISP) bahwa Anda mungkin menjadi transit AS.

Mari saya tunjukkan sebuah contoh:

R1 terhubung ke ISP1 dan ISP2 dan setiap router berada dalam AS


(Autonomous System) yang berbeda. Karena R1 multi-homed mungkin ISP
akan menggunakan R1 untuk menjangkau satu sama lain.

Untuk mencegahnya, kita harus memastikan bahwa R1 hanya mengumumkan


prefix dari AS sendiri. Sejauh yang saya tahu ada 4 metode bagaimana dapat
mencegah menjadi transit AS:

a) Filter-list with AS PATH access-list.


b) No-Export Community.
c) Prefix-list Filtering
d) Distribute-list Filtering

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 19 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

Prefix-lists atau distribute-lists akan berfungsi tetapi itu bukan solusi yang
sangat skalabel jika Anda memiliki ribuan prefix(network) di tabel BGP. Filter-
list with AS PATH access-list dan No-Export Community bekerja sangat baik
karena Anda hanya perlu mengkonfigurasinya sekali dan tidak masalah jika
prefiks baru muncul. Pertama-tama kita akan mengonfigurasi BGP di setiap
router:

R1(config)#router bgp 1
R1(config-router)#neighbor 192.168.12.2 remote-as 2
R1(config-router)#neighbor 192.168.13.3 remote-as 3

ISP1(config)#router bgp 2
ISP1(config-router)#neighbor 192.168.12.1 remote-as 1

ISP2(config)#router bgp 3
ISP2(config-router)#neighbor 192.168.13.1 remote-as 1

Perintah di atas akan mengkonfigurasi EBGP (External BGP) antara R1 - ISP1


dan R1 - ISP2. Untuk memastikan kami memiliki sesuatu untuk dilihat, saya
akan mengumumkan interface loopback di BGP pada setiap router.

R1(config)#router bgp 1
R1(config-router)#network 1.1.1.0 mask 255.255.255.0

ISP1(config)#router bgp 2
ISP1(config-router)#network 2.2.2.0 mask 255.255.255.0

ISP2(config)#router bgp 3
ISP2(config-router)#network 3.3.3.0 mask 255.255.255.0

Dengan jaringan yang sudah diumumkan, mari kita lihat tabel BGP ISP1 dan
ISP2 untuk melihat apa yang telah mereka pelajari:

ISP1#show ip bgp
BGP table version is 4, local router ID is 11.11.11.11
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar
Autonomous System Halaman: 20 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.12.1 0 0
1 i
*> 2.2.2.0/24 0.0.0.0 0 32768 i
*> 3.3.3.0/24 192.168.12.1 0
1 3 i

ISP2#show ip bgp
BGP table version is 4, local router ID is 33.33.33.33
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.13.1 0 0
1 i
*> 2.2.2.0/24 192.168.13.1 0
1 2 i
*> 3.3.3.0/24 0.0.0.0 0 32768 i

Router ISP telah belajar tentang setiap jaringan lain dan mereka akan
menggunakan R1 sebagai lompatan berikutnya. kita memiliki solusi untuk
Transit AS dengan teknik filtering/penyaringan yang berbeda.

Filter-list with AS PATH access-list

Menggunakan Filter-list with AS PATH access-list mungkin merupakan solusi


yang paling mudah. Ini akan memastikan bahwa Anda hanya akan selalu
mengiklankan prefix (Network) dari AS Anda sendiri. Berikut cara
melakukannya:

R1(config)#ip as-path access-list 1 permit ^$

R1(config-router)#neighbor 192.168.12.2 filter-list 1 out


R1(config-router)#neighbor 192.168.13.3 filter-list 1 out

Ekspresi reguler ^ $ memastikan bahwa kita hanya akan mengumumkan


prefix (Network) yang berasal dari lokal. kita harus menerapkan filter ini
kepada kedua ISP.
Mari verifikasi konfigurasi kami:
Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar
Autonomous System Halaman: 21 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R1#show ip bgp
BGP table version is 4, local router ID is 22.22.22.22
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 0.0.0.0 0 32768 i
*> 2.2.2.0/24 192.168.12.2 0 0
2 i
*> 3.3.3.0/24 192.168.13.3 0 0
3 i

R1 masih tahu tentang prefix (network) dari kedua router ISP. Bagaimana
dengan ISP1 dan ISP2?

ISP1#show ip bgp
BGP table version is 7, local router ID is 11.11.11.11
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.12.1 0 0
1 i
*> 2.2.2.0/24 0.0.0.0 0 32768 i

ISP2#show ip bgp
BGP table version is 7, local router ID is 33.33.33.33
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.13.1 0 0
1 i
*> 3.3.3.0/24 0.0.0.0 0 32768 i

ISP1 dan ISP2 hanya tahu tentang jaringan 1.1.1.0 / 24. kami tidak lagi
menjadi transit AS bagi ISP1 maupun ISP2.

4. Cara Membuat dokumentasi konfigurasi routing

4.1 Konfigurasi Routting di R1


Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar
Autonomous System Halaman: 22 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

4.2 Konfigurasi Routing di ISP1

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 23 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

4.3 Konfigurasi Routing di ISP2

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada


multi-home AS
1. Mendefinisikan semua remote/neighbour AS pada router

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 24 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

2. Mendefinisikan access list dan filter pada router sehingga jaringan tidak
digunakan sebagai transit trafik antar AS lain
3. Mengakses seluruh jaringan lokal (LAN) oleh jaringan lain diluar AS dan
sebaliknya
4. Membuat dokumentasi konfigurasi routing

C. Sikap Kerja dalam Mengkonfigurasi router pada multi-home AS


1. Harus cermat dan teliti dalam Mendefinisikan semua remote/neighbour AS
pada router.
2. Harus cermat dan teliti dalam Mendefinisikan access list dan filter pada
router sehingga jaringan
3. Harus cermat dan teliti dalam Mengakases seluruh jaringan lokal (LAN) oleh
jaringan lain diluar AS dan sebaliknya
4. Harus cermat dan teliti dalam Membuat dokumentasi konfigurasi routing

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 25 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

BAB IV
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA CORE AS

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada


core AS

1. Cara Mendefinisikan local as number pada router core AS


Sebelum menyelesaikan soal gambar dibawah maka kita harus tahu bahwa
BGP ada 2, yaitu iBGP dan eBGP. iBGP adalah internal Border Gateway
Protocol digunakan hanya pada AS yang sama sedangkan eBGP adalah
external Border Gateway Protocol digunakan untuk AS yang berbeda

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 26 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

Gambar Di atas teridiri dari 3 AS dan 5 router. Dimana R1 dengan AS 1, R2


dengan AS 2
R3 dengan AS 2, R4 dengan AS 2, dan R5 dengan AS 3. Ketika AS1 ingin
mencapai AS3 kita harus melewati AS2, ini membuat AS2 sebagai transit
AS. Ini adalah skenario yang khas di mana AS1 dan AS3 adalah pelanggan
dan AS2 adalah ISP.

Dalam skenario kami, AS1 memiliki interface loopback dengan jaringan


1.1.1.0 / 24 dan AS3 yang ingin menjangkau jaringan ini. Ini berarti kita
harus mengumpulkan jaringan ini melalui BGP. Inilah tampilannya:

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 27 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

Jadi apa yang terjadi disini? Biarkan saya menjelaskannya selangkah demi
selangkah:

kita membutuhkan EBGP antara AS1 dan AS2 karena ini adalah dua AS
yang berbeda. Ini memungkinkan kami untuk mengumumkan prefix pada
R1 di BGP sehingga AS2 dapat mempelajarinya. Kami juga membutuhkan
EBGP antara AS2 dan AS3 sehingga R5 dapat mempelajari prefix (network)
melalui BGP.
Kita perlu mendapatkan prefix (network) yang dipelajari R2 dari R1 entah
bagaimana ke R5. Kita melakukan ini dengan mengkonfigurasi IBGP antara
R2 dan R4, ini memungkinkan R4 untuk mengiklankannya ke R5.
Jadi itulah alasan pertama mengapa kami membutuhkan IBGP ... sehingga
Anda dapat mengumumkan prefix (network) dari satu AS ke AS yang lain.
Anda mungkin memiliki beberapa pertanyaan setelah membaca ini:

Mengapa kita tidak menggunakan OSPF (atau EIGRP) di AS2 sebagai


gantinya dan mendistribusikan ulang prefix (network) pada R2 dari BGP ke
OSPF dan pada R4 dari OSPF kembali ke BGP?
Bukankah IBGP harus terhubung secara langsung?
Bagaimana R2 dan R4 mampu menjangkau satu sama lain melalui IBGP
jika kita tidak memiliki protokol routing dalam AS2?
Bagaimana dengan R3? apa kita butuh IBGP?
Ini adalah beberapa pertanyaan yang saya dapatkan sepanjang waktu dari
siswa yang sedang belajar BGP, berikut adalah jawabannya:

Secara teknis ini mungkin ... kita dapat menjalankan OSPF (atau EIGRP)
dalam AS2 dan menggunakan redistribusi antara BGP dan OSPF. Dalam
contoh saya, R1 hanya akan memiliki satu prefix (network) sehingga tidak
masalah, tetapi bagaimana jika R1 memiliki tabel perutean internet
lengkap? (lebih dari 500.000 prefix (network) sejak 2014). IGP seperti
OSPF atau EIGRP tidak dapat menangani banyak prefix (network) sehingga
Anda memerlukan BGP untuk ini.

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 28 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

IBGP tidak harus terhubung secara langsung, ini mungkin sedikit


membingungkan ketika Anda hanya mengetahui tentang OSPF atau EIGRP
karena mereka selalu membentuk ketetanggaan pada tautan yang
terhubung langsung.
Mereka tidak! Inilah sebabnya mengapa kita membutuhkan IGP dalam AS.
Karena R2 dan R4 tidak terhubung langsung, kami akan mengonfigurasi
IGP sehingga mereka dapat saling menjangkau.
Saya akan memberi Anda jawaban untuk pertanyaan ini dalam sedikit ...
Saya ingin menunjukkan kepada Anda apa yang akan salah jika kita tidak
mengonfigurasi R3 🙂
Bacaan yang cukup untuk saat ini, biarkan tangan kita kotor dengan
beberapa konfigurasi. Kami akan mulai dengan BGP antara R1 / R2, R2 /
R4, dan R4 / 5 seperti yang baru saya jelaskan.

2. Cara Mendefinisikan Neighbour router yang berada pada jaringan yang


sama terdefinisi access list untuk peering dengan AS lain sesuai dengan
konfigurasi peer yang diinginkan
Konfigurasi

Pertama kita akan mengonfigurasi R1 dan R2. Saya juga mengumumkan


prefix (network) (pada interface loopback) di BGP:

R1(config-router)#neighbor 192.168.12.2 remote-as 2


R1(config-router)#network 1.1.1.0 mask 255.255.255.0

R2(config-router)#neighbor 192.168.12.1 remote-as 1

Itu cukup mudah, hanya beberapa perintah. Langkah selanjutnya adalah


mengkonfigurasi IBGP antara R2 dan R4 ... apa alamat IP yang akan kita
gunakan untuk ini? Mari lihat opsi kami:

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 29 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R2#show ip interface brief


Interface IP-Address OK? Method Status
Protocol
FastEthernet0/0 192.168.12.2 YES NVRAM up
up
FastEthernet1/0 192.168.23.2 YES NVRAM up
up

R4#show ip interface brief


Interface IP-Address OK? Method Status
Protocol
FastEthernet0/0 192.168.34.4 YES NVRAM up
up
FastEthernet1/0 192.168.45.4 YES NVRAM up
up

Saya dapat menggunakan salah satu dari alamat IP ini tetapi kami
membutuhkan konektivitas. Itu sebabnya kami membutuhkan IGP seperti
yang kami bicarakan sebelumnya. Jadi alamat IP mana yang akan kita
pilih? Dalam skenario khusus ini tidak terlalu penting karena hanya ada 1
jalur antara R2 dan R4. Bagaimana jika kita memiliki banyak jalur antara
R2 dan R4?

Ketika ada beberapa jalur, lebih baik menggunakan interface loopback


dengan alamat IP dan mengumumkan itu ke IGP Anda. Kami akan
menggunakan interface loopback sebagai sumber untuk sesi BGP kami.
Mengapa?

interface fisik dapat turun yang berarti alamat IP pada interface tidak lagi
dapat dijangkau. interface loopback tidak akan pernah turun kecuali router
crash atau ketika Anda "menutup" itu. Inilah alasan mengapa itu
merupakan praktik terbaik untuk menggunakan interface loopback saat
mengonfigurasi IBGP.

Saya akan menambahkan interface loopback pada R2 dan R4 dan


menggunakannya untuk IBGP, pertama-tama kita harus mengonfigurasi
IGP (saya akan menggunakan OSPF) untuk mengiklankannya:

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 30 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R2(config)#interface loopback 0
R2(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.0

R4(config)#interface loopback 0
R4(config-if)#ip address 4.4.4.4 255.255.255.0

Yang mengurus interface loopback, sekarang kita dapat mengaktifkan


OSPF:

R2(config)#router ospf 1
R2(config-router)#network 192.168.23.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)#network 2.2.2.0 0.0.0.255 area 0

R3(config)#router ospf 1
R3(config-router)#network 192.168.23.0 0.0.0.255 area 0
R3(config-router)#network 192.168.34.0 0.0.0.255 area 0

R4(config)#router ospf 1
R4(config-router)#network 192.168.34.0 0.0.0.255 area 0
R4(config-router)#network 4.4.4.0 0.0.0.255 area 0

Sangat baik, R2 dan R4 sekarang akan dapat mencapai satu sama lain
interface loopback. Bukan ide yang buruk untuk menguji ini:

R2#ping 4.4.4.4 source 2.2.2.2

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 4.4.4.4, timeout is 2 seconds:
Packet sent with a source address of 2.2.2.2
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max =
48/52/60 ms

Baiklah sekarang kita siap untuk IBGP antara R2 dan R4. Inilah
tampilannya:

R2(config)#router bgp 2
R2(config-router)#neighbor 4.4.4.4 remote-as 2
R2(config-router)#neighbor 4.4.4.4 update-source loopback 0

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 31 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R4(config)#router bgp 2
R4(config-router)#neighbor 2.2.2.2 remote-as 2
R4(config-router)#neighbor 2.2.2.2 update-source loopback 0

Ini menangani sesi IBGP kami. Perhatikan bahwa kita harus menggunakan
perintah sumber-pembaruan untuk menentukan bahwa kita akan
menggunakan interface loopback sebagai sumber untuk sesi IBGP.

Last but not least, mari konfigurasikan EBGP antara R4 dan R5:

R4(config)#router bgp 2
R4(config-router)#neighbor 192.168.45.5 remote-as 3

R5(config)#router bgp 3
R5(config-router)#neighbor 192.168.45.4 remote-as 2

Hebat, itu mengurus itu. Setiap kali Anda mengkonfigurasi BGP Anda akan
melihat pesan di konsol yang menunjukkan Anda bahwa ketetanggaan
tetangganya telah ditetapkan. Anda juga dapat memeriksanya dengan
perintah show ip bgp summary.

Verifikasi
Jika semuanya berjalan baik, semua router seharusnya telah belajar
tentang prefix (network) 1.1.1.0 / 24 yang saya iklankan di R1. Mari kita
lihat apakah itu benar:

Pertama kita akan periksa R1:

R1#show ip bgp
BGP table version is 2, local router ID is 1.1.1.1
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 0.0.0.0 0 32768 i

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 32 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

Anda dapat melihat bahwa itu ada di tabel BGP. Ini berarti saya berhasil
menggunakan perintah jaringan untuk beriklan ke BGP. Hop berikutnya
adalah 0.0.0.0 karena berasal dari router ini. Jika Anda tidak melihat apa
pun di sini, biasanya ada dua alasan untuk ini:

 Anda tidak dapat mengumumkan sesuatu di BGP yang tidak ada dalam
tabel perutean Anda, pastikan interfacenya naik / naik.
 Anda mengetik subnet mask yang salah saat menggunakan perintah
jaringan (harus tepat sama persis!).

Mari kita lihat apa yang R2 pikirkan tentang ini:

R2#show ip bgp
BGP table version is 2, local router ID is 2.2.2.2
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.12.1 0 0
1 i

Itu terlihat bagus juga. R2 tahu tentang prefix (network) kami, Anda
dapat melihat bahwa hop berikutnya adalah alamat IP R1. Jika Anda
melihat lebih dekat Anda dapat melihat simbol> di depan prefix (network),
ini berarti bahwa router memilih entri ini sebagai yang terbaik dan
menginstalnya dalam tabel routing. Mari kita periksa R4, ia harus
menerima informasi ini dari R2:

R4#show ip bgp
BGP table version is 1, local router ID is 4.4.4.4
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


* i1.1.1.0/24 192.168.12.1 0 100 0
1 i

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 33 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R4 belajar tentang prefix (network) tetapi ada sesuatu yang terjadi di sini
... tidak ada simbol> sebelum prefix (network) sehingga R4 tidak
menginstal ini di tabel routing. Bisakah Anda tahu mengapa ini terjadi?
Lihat lebih dekat pada hop berikutnya ... Saya akan memberikan
jawabannya dalam hitungan detik, mari kita periksa R5 terlebih dahulu:

R5#show ip bgp

Tidak ada apa-apa di R5 ... itu karena R4 mengalami beberapa masalah,


perhatikan baik-baik:

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


* i1.1.1.0/24 192.168.12.1 0 100 0 1 i

Apakah R4 tahu cara mencapai hop berikutnya? BGP tidak mengubah


alamat IP hop berikutnya secara default sehingga ini dapat menyebabkan
beberapa masalah. Mari verifikasi jika R4 tahu cara mencapai hop
berikutnya:

R4#show ip route 192.168.12.1


% Network not in table

Tidak ada lompatan berikutnya, jadi kami tidak dapat memasang prefix
(network) dari BGP ke dalam tabel perutean ... bagaimana kami akan
memperbaikinya? Seperti biasa ada beberapa opsi:

3. Cara mengakses Seluruh neighbour AS


 Advertise network 192.168.12.0 / 24 dalam protokol routing (IGP atau
BGP).
 Ubah alamat IP hop berikutnya dengan perintah next-hop-self.

Saya akan mengubah alamat IP hop berikutnya karena ini adalah praktik
yang baik, inilah cara kerjanya:

R2(config)#router bgp 2

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 34 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R2(config-router)#neighbor 4.4.4.4 next-hop-self

R4(config)#router bgp 2
R4(config-router)#neighbor 2.2.2.2 next-hop-self

Saya melakukan ini pada R2 dan R4. Untuk skenario ini saya tidak harus
melakukannya tetapi jika saya akan mengiklankan sesuatu di R5 maka R2
akan memiliki masalah yang sama dengan R4. Lihatlah lagi R4 untuk
melihat perubahan:

R4#show ip bgp
BGP table version is 2, local router ID is 4.4.4.4
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight


Path
*>i1.1.1.0/24 2.2.2.2 0 100 0 1 i

Luar biasa… ada dua perubahan penting di sini. Pertama-tama Anda


melihat simbol> yang berarti R4 mampu menginstal prefix (network) ini di
tabel routing. Kedua, alamat IP hop berikutnya telah diubah menjadi
sesuatu yang diketahui R4 (interface loopback R2).

Karena R4 sekarang dapat menginstalnya di tabel routing, R4 dapat


mengumumkan prefix (network) ke R5:

R5#show ip bgp
BGP table version is 2, local router ID is 5.5.5.5
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*> 1.1.1.0/24 192.168.45.4 0
2 1 i

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 35 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R5 telah belajar tentang prefix (network) ... sejauh ini sangat bagus, Anda
dapat melihat bahwa itu ada di tabel routing:

R5#show ip route bgp


1.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
B 1.1.1.0 [20/0] via 192.168.45.4, 00:02:08

Itu terlihat bagus. Jadi kita sudah selesai? Apakah ada konektivitas? Mari
kita cari tahu:

R5#ping 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:
.....
Success rate is 0 percent (0/5)

Uh-oh ... ada yang salah. Ini sering kali membuat frustasi bagi banyak
siswa BGP, mereka melihat sesuatu di tabel perutean tetapi itu tidak
berhasil. Apa yang terjadi disini?

Mari lakukan pelacakan cepat dari R5 untuk melihat seberapa jauh kita
dapat mencapai R1:

R5#traceroute 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.


Tracing the route to 1.1.1.1

1 192.168.45.4 52 msec 16 msec 32 msec


2 * * *
3 * * *

Jadi paket IP kami mencapai R4 tetapi setelah itu pergi ke suatu tempat
terlupakan. R4 tidak masalah jadi kita harus memeriksa perangkat
berikutnya di jalur menuju R1, yaitu R3.

R3 adalah router yang menarik karena tidak menjalankan BGP, hanya


OSPF. Mari kita periksa R3:

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 36 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R3#show ip route 1.1.1.0


% Network not in table

Ada masalah kami, R3 menerima paket IP dengan tujuan 1.1.1.1 tetapi


tidak tahu ke mana harus mengirimnya sehingga akan dibuang.
Bagaimana cara kita memperbaikinya?

Sekali lagi, Anda dapat mendistribusikan BGP ke OSPF, tetapi itu ide yang
buruk ... 1 prefix (network) dapat berfungsi tetapi seluruh tabel perutean
internet ... tidak akan terjadi!

Inilah sebabnya mengapa Anda perlu IBGP di semua router Anda dalam
transit Anda AS. Kita perlu mengkonfigurasi IBGP pada R3 sehingga ia
belajar tentang prefix (network) 1.1.1.0 / 24 kami dan ia akan tahu
bagaimana cara mencapai tujuan.

Sama seperti R2 dan R4, saya akan menggunakan interface loopback pada
R3 sebagai sumber sesi IBGP kami.

Saya akan mengkonfigurasi IBGP antara R2 / R3 dan R3 / R4. Mari buat


loopback, umumkan di OSPF dan konfigurasikan BGP:

R3(config)#interface loopback 0
R3(config-if)#ip address 3.3.3.3 255.255.255.0

R3(config)#router ospf 1
R3(config-router)#network 3.3.3.0 0.0.0.255 area 0

R3(config)#router bgp 2
R3(config-router)#neighbor 2.2.2.2 remote-as 2
R3(config-router)#neighbor 2.2.2.2 update-source loopback 0
R3(config-router)#neighbor 4.4.4.4 remote-as 2
R3(config-router)#neighbor 4.4.4.4 update-source loopback 0

Yang menangani R3, sekarang kita akan mengonfigurasi R2 dan R4 untuk melihat R3:

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 37 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R2(config)#router bgp 2
R2(config-router)#neighbor 3.3.3.3 remote-as 2
R2(config-router)#neighbor 3.3.3.3 update-source loopback 0
R2(config-router)#neighbor 3.3.3.3 next-hop-self

R4(config)#router bgp 2
R4(config-router)#neighbor 3.3.3.3 remote-as 2
R4(config-router)#neighbor 3.3.3.3 update-source loopback 0
R4(config-router)#neighbor 3.3.3.3 next-hop-self

Ini akan membentuk IBGP antara R2 / R3 dan R3 / R4. Lihatlah tabel BGP
R3:

R3#show ip bgp
BGP table version is 2, local router ID is 3.3.3.3
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path


*>i1.1.1.0/24 2.2.2.2 0 100 0 1
i

Sangat bagus… R3 sekarang tahu cara menjangkau jaringan 1.1.1.0 / 24


sehingga tidak lagi menjadi masalah. Bisakah R5 akhirnya mencapai R1?
Mari kita cari tahu:

R5#ping 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:
.....
Success rate is 0 percent (0/5)

Masih tidak berhasil, di sinilah rasa frustrasi berubah menjadi kemarahan


BGP benci (hanya bercanda hehe). Saya akan menunjukkan kepada Anda
apa masalahnya di sini ...

Sebaiknya periksa beberapa router yang lebih dekat dengan R1, lihat
apakah mereka dapat melakukan ping 1.1.1.1. Mari mulai dengan R2:

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 38 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

R2#ping 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max =
16/20/24 ms

Tidak masalah untuk R2, bagaimana dengan R3?

R3#ping 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:
.....
Success rate is 0 percent (0/5)

R3 tidak dapat menjangkau R1… menarik! Sebelumnya kami memeriksa


BGP dan tabel routing R3 dan memiliki semua informasi yang diperlukan
untuk mencapai R1. Apa yang salah di sini? Masalahnya bukan R3 tetapi
R1 ... lihat di sini:

R1#show ip route
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter
area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external
type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-
IS level-2
ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user
static route
o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

C 192.168.12.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0


1.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 1.1.1.0 is directly connected, Loopback0

Ini semua yang dimiliki R1 dalam tabel rutenya. Apa yang terjadi adalah
R1 menerima paket IP dari R3 yang terlihat seperti ini:

 Alamat IP sumber: 192.168.23.3

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 39 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

 Alamat IP tujuan: 1.1.1.1

Saat R1 ingin membalas ke 192.168.23.3 ia tidak tahu ke mana harus


mengirimnya ... itu bukan di tabel rutenya! Jika mau, Anda dapat
memverifikasi ini dengan debug:

R1#debug ip packet
IP packet debugging is on

Ini akan menunjukkan kepada kita apa yang terjadi ketika R1 menerima
paket IP. Jangan lakukan ini di router produksi karena akan menghasilkan
terlalu banyak informasi debug:

R1#
IP: s=1.1.1.1 (local), d=192.168.23.3, len 100, unroutable

R1 mengatakan itu tidak dapat diatur, tujuan tidak diketahui. Untuk


memperbaiki masalah ini kita harus mengiklankan beberapa jaringan
tambahan. Saya tidak begitu peduli dengan R3 yang dapat menjangkau
R1 tetapi saya ingin R5 menjangkau R1.

Apa yang akan kami lakukan adalah mengiklankan prefix (network)


192.168.45.0 / 24 ke BGP, kita dapat melakukan ini di R4 atau R5:

R5(config)#router bgp 3
R5(config-router)#network 192.168.45.0 mask 255.255.255.0

Mari kita lihat apakah R1 mempelajari prefix (network) ini:

R1#show ip bgp
BGP table version is 3, local router ID is 1.1.1.1
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best,
i - internal,
r RIB-failure, S Stale
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 40 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

*> 1.1.1.0/24 0.0.0.0 0 32768 i


*> 192.168.45.0 192.168.12.2 0
2 3 i

Itu ada di tabel BGP dan juga di tabel routing:

R1#show ip route bgp


B 192.168.45.0/24 [20/0] via 192.168.12.2, 00:00:50

Mari coba ping:

R5#ping 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max =
84/104/120 ms

Akhirnya! bekerja! Jika Anda juga ingin melakukan ping R1 dari salah satu
router lain, maka Anda perlu memastikan R1 mengetahui di mana harus
mengirim lalu lintas kembali.

4. Cara membuat Dokumentasi konfigurasi routing


Setelah konfigurasi selesai kita bisa membuat dokumentasi konfigurasi
routingnya dengan mengetikan perintah : show running-config

router#show running-config

berikut ini adalah konfigurasi routing dari R1, R2, R3, R4, R5

konfigurasi pada R1

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 41 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

konfigurasi pada R2

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 42 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

konfigurasi pada R3

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 43 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

konfigurasi pada R4

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 44 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

konfigurasi pada R5

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 45 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengkonfigurasi router pada


core AS
1. Mendefinisikan local as number pada router core AS
2. Mendefinisikan Neighbour router yang berada pada jaringan yang sama
terdefinisi access list untuk peering dengan AS lain sesuai dengan
konfigurasi peer yang diinginkan
3. Mengakses Seluruh neighbour AS
4. Membuat Dokumentasi konfigurasi routing

C. Sikap Kerja dalam Mengkonfigurasi router pada core AS


1. Harus cermat dan teliti dalam Mendefinisikan local as number pada router
core AS.
2. Harus cermat dan teliti dalam Mendefinisikan neighbour router yang
berada pada jaringan yang sama oleh access list untuk peering dengan AS
lain sesuai dengan konfigurasi peer yang diinginkan
3. Harus cermat dan teliti dalam Mengakses Seluruh neighbour AS
5. Harus cermat dan teliti dalam Membuat Dokumentasi konfigurasi routing

DAFTAR PUSTAKA

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 46 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

A. Dasar Perundang-undangan
1. -

B. Buku Referensi
1. Mikrotik Kungfu Kitab 4

C. Majalah atau Buletin


1. -

D. Referensi lainnya
1. Jurnal Ilmiah, ILMU KOMPUTER, Universitas Udayana, Vol. 9, No. 1, April
2016, ISNN 1979 - 5661, PENERAPAN JARINGAN MULTIHOMING PADA
JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS HUKUM, Ngakan Nyoman Kutha
Krisnawijaya1, Cokorda Rai Adi Paramartha2, Program Studi Teknik
Elektro1, Teknik dan Informatika2, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Nasional Denpasar1, Universitas
Udayana2
2. https://en.wikipedia.org/wiki/Autonomous_system_(Internet)
3. https://www.gansan.tech/2016/05/border-gateway-protocol-bgp-
ganishare.html

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 47 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1 Personal Computer (PC) Spesifikasi minimum :
 Processor : Core 2 Duo
 Harddisk : 80 GB
 Memory : 2 GB
 Monitor : 14 inchi
2 Cisco Hardware 2900 Series
3 Software:
 Packet Tracert Versi 5
 Putty Versi 0.70

4 Flash Disk Minimal 8 GB


5 Akses internet Minimum :
- Speedy / Indi home / 10 Mega
Biznet

Atau

- Modem usb 3 G atau 4 G

Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1 Modul Pelatihan (Buku Informasi, Setiap peserta
Buku Kerja, Buku Penilaian)
2 Kertas A4 70 gram
3 Spidol whiteboard
4 DVD blank
5 Spidol marker
6 Tinta printer
7 ATK siswa
8 Kabel Straight
9 Kabel Cross
10 Kabel Console

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 48 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

LAMPIRAN

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 49 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya J.611000.014.02

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi


1 M. Yusuf Ibrahim  Instruktur Teknologi Informasi
dan Komunikasi Balai Besar
Pengembangan Latihan Kerja
Bekasi

Judul Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Antar


Autonomous System Halaman: 50 dari 50
Buku Informasi Versi: 2018

Anda mungkin juga menyukai