Anda di halaman 1dari 24

BUKU INFORMASI

Memasang Jaringan Nirkabel

J.611000.010.02

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI BANDUNG
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 5

A. TUJUAN UMUM .................................................................................................... 5

B. TUJUAN KHUSUS ................................................................................................. 5

BAB II Menentukan spesifikasi perangkat .................................................................. 6

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menentukan spesifikasi perangkat .................. 6

1. Topologi Jaringan Nirkabel.................................................................................... 6

2. Standarisasi perangkat keras jaringan Lokal Nirkabel .............................................. 8

3. Perangkat keras yang digunakan pada jaringan lokal nirkabel ................................. 9

4. Pengetahuan fungsi-fungsi yang terdapat pada perangkat jaringan nirkabel .......... 10

5. Pengetahuan tentang jenis-jenis keamanan jaringan nirkabel ............................... 11

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menentukan spesifikasi perangkat ................ 13

1. Memilih perangkat jaringan nirkabel berdasarkan standariasi yang sesuai dengan


kebutuhan pengguna ......................................................................................... 13

2. Keterampilan memilih jenis keamanan jaringan yang sesuai kebutuhan pengguna . 13

C. Sikap kerja yang dalam Menentukan spesifikasi perangkat.................................... 14

BAB III Menginstalasi perangkat .............................................................................. 15

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menginstalasi Perangkat .............................. 15

1. Pengetahuan prosedur instalasi perangkat akses point ......................................... 15

2. Pengetahuan Tentang prosedur konfigurasi perangkat akses point ........................ 16

B. Keterampilan yang diperlukan Untuk Menginstalasi Perangkat ........................... 17

1. Melakukan instalasi perangkat akses point ........................................................... 17


Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

2. Melakukan Mengkonfigurasi perangkat akses point .............................................. 18

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam dalam Menginstalasi Perangkat ....................... 19

BAB IV Menguji perangkat ...................................................................................... 20

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menguji perangkat ...................................... 20

1. prosedur menguji jaringan nirkabel ..................................................................... 20

2. Penyesuaian/konfigurasi ulang perangkat berdasarkan hasil pengujian .................. 20

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menguji perangkat ...................................... 20

1. Melakukan pengujian konektifitas jaringan ........................................................... 20

1. Menemukan sumber masalah dari hasil pengujian ................................................ 21

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Membuat dokumentasi pengkabelan terstruktur


horizontal .......................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23

A. BukuReferensi.................................................................................................... 23

B. Referensi Lainnya............................................................................................... 23

Daftar Alat Dan Bahan .............................................................................................. 24

A. Daftar Peralatan/Mesin dan Tools........................................................................ 24

B. Daftar Bahan ..................................................................................................... 24

DAFTAR PENYUSUN ................................................................................................. 24

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Tabel standaisasi IEEE ................................................................................ 8
Tabel 2. 2 Perbedaan 802.11 a/b/g/n ........................................................................ 13
Tabel 2. 3 wifi network recommendation ................................................................... 14

Tabel 3. 1 Keterangan Fitur bagian belakang Acess Point TP LINK TL-WR841HP .......... 15
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Topologi jaringan addhock ...................................................................... 6
Gambar 2. 2 Topologi jaringan wireless infrastruktur BSS ............................................. 7
Gambar 2. 3 Topologi jaringan wireless infrastruktur BSS ............................................. 7
Gambar 2. 4 USB WLAN Adapter ................................................................................. 9
Gambar 2. 5 Access Point ......................................................................................... 10

Gambar 3. 1 Acess Point TP LINK TL-WR841HP fitur bagian belakang ......................... 15


Gambar 3. 2 Memasukan antenna kedalam socket antena .......................................... 17
Gambar 3. 3 memasang penutup antenna kedalam socket antena .............................. 17
Gambar 3. 4 Mengatur siku antenna ......................................................................... 18
Gambar 3. 5 Pasang UTP Kabel dari PC ke acess point ............................................... 18
Gambar 3. 6 Wireless Basic Setting ........................................................................... 19
Gambar 3. 6 Wireless security................................................................................... 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu memasang Jaringan
Nirkabel pada jaringan komputer sesuai dengan standard an kebutuhan pengguna
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memasang
Jaringan Nirkabel ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menentukan spesifikasi perangkat Jaringan Nirkabel
2. Menginstalasi perangkat Jaringan Nirkabel
3. Menguji perangkat Jaringan Nirkabel
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

BAB II
Menentukan spesifikasi perangkat

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menentukan spesifikasi perangkat


1. Topologi Jaringan Nirkabel
Dalam membangun sebuah jaringan komputer menggunakan wireless dapat
dilakukan berdasarkan kebutuhan. jenis-jenis jaringan lokal pada jaringan wireless
LAN dapat digolongkan menjadi dua topologi yaitu addhoc dan infrastruktur :
Topologi Wireless LAN Ad-Hoc
Bentuk jaringan ini wireless ini adalah bentuk yang paling sederhana yang
juga dinamakan jaringan pear to pear atau sering disebut IBSS (independent basic
service set), pada type jaringan ini dapat menghubungkan beberapa komputer hanya
menggunakan Wireless LAN Interfaces.
Cara kerja jaringan Ad-Hoc dapat digambarkan sebagai berikut : Penggunaan
konsep workgroup dalam jaringan LAN menggunakan kabel akan digantikan oleh
SSID (services set identifier). Setiap komputer akan terhubung dalam satu jaringan
wireless Ad-Hoc dalam sebuah SSID yang sama (sebuah komputer wireless tidak bias
berhubungan dengan lebih dari satu SSID). Komputer pertama yang dihidupkan dalam
sistem jaringan Ad-hoc akan mengirimkan becon berisi SSID, Channel yang
digunakan dan hal-hal lain yang diperlukan dalam koneksi. Jika computer kedua
dihidupkan maka komputer tersebut akan mencari becon sesuai SSID yang dimiliki
dan akan langsung tergabung dalam jaringan Ad-hoc, jika tidak menemukan beacon
maka komputer kedua tersebut akan mendapat tugas mengirimkan beacon.Gambar
2.1 adalah ilustrasi jaringan addhock

WLAN Adapter

PC 2
WLAN Adapter IP 192.168.0.2 PC 3
IP 192.168.0.3
WLAN Adapter

WLAN Adapter
WLAN Adapter

PC 1
SSID Group1
IP 192.168.0.1

PC 5
IP 192.168.0.5

PC 4
IP 192.168.0.4

Gambar 2. 1 Topologi jaringan addhock


Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

Topologi Wireless LAN Infrastruktur


Terdapat dua jenis jaringan Wireless LAN dengan topologi infra struktur yaitu :
a. BSS (Basic Service Set)
Jenis Jaringan selanjutnya adalah tipe jaringan infrastruktur, tipe ini disebut juga
BSS (Basic Service Set), digunakan untuk menghubungan jaringan wireless dengan
jaringan kabel yang telah ada.
Untuk membangun jaringan infrastruktur , dibutuhkan minimal sebuah Access
Point dan client yang menggunakan wireless interface adapter, fungsi Access Point
disini adalah menggantikan fungsi HUB, semua client tidak lagi berhubungan secara
langsung melalui wireless interface adapter tetapi harus melalui Access Point.Gambar
berikut adalah ilustrasi dari jaringan waireless topologi infrastruktur BSS

Gambar 2. 2 Topologi jaringan wireless infrastruktur BSS

b. ESS (Extended Service Set)


Jika penggunaan BSS lebih dari satu dalam sebuah jaringan Lokal maka tipe
jaringan infrastruktur ini secara umum disebutkan sebagai ESS (Extended Service
Set), seperti gambar berikut :

Gambar 2. 3 Topologi jaringan wireless infrastruktur BSS


Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

2. Standarisasi perangkat keras jaringan Lokal Nirkabel


a. Standarisasi IEEE 802
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) merupakan organisasi
non-profit yang mendedikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi.
Pada tahun 1980 bulan 2, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi
standarisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Mefropolitan Area Network). Bagian
ini kemudian dinamakan sebagai 802.
Karena luasnya bidang yang ditangani oleh 802, maka bagian ini dibagi lagi
menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang lebih spesifik yang dinamakan sebagai
unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802.

Tabel 2. 1 Tabel standaisasi IEEE

Unit kerja Bidang yang Ditangani


802.1 Higher Layer LAN Protocol Working Group
802.3 Ethernet Workong Group
802.11 Wireless LAN Working Group
802.15 Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group
802.16 Broadband Wireless Acess Working Group
802.17 Resillent Packet Ring working Group
802.18 Radio Regulatory TAG
802.19 Coexistence TAG
802.20 Mobile Broadband Wireless Acess (MBWA) working Group
802.21 Media Idependent handoff Working Group
802.22 Wireless Regional Area Network

b. 802.11A, 802.11B dan 802.11G


Standarisasi produk pertama yang berhasil diselesaikan oleh IEEE untuk
teknologi wireless adalah 802.11B dengan kecepatan 11 Mbps, 802.11B bekerja
dengan gelombang radio 2,4 Ghz, maka dibuatlah produk-produk wireless LAN oleh
produsen secara masal untuk standarisasi 802.11B, Selanjutnya divisi pengembangan
IEEE 802.11A berhasil membuat setandarisasi wireless dengan kecepatan yang lebih
tinggi yaitu 54 Mbps, namun produk tersebut tidak mendukung karna bekerja dengan
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

gelombang radio 5 GHz. Karna biaya produksi yang mahal 802.11A tidak dapat
dihilangkan.
Pengembangan dari 802.11A adalah 802.11G yang bekerja dengan gelombang
radio yang sama dengan 802.11A yaitu 2,4 Ghz namun kecepatan sama dengan
802.11B yaitu 54 Mbps. Maka standarisasi mana yang anda pilih ?
c. Standarisasi WIFI
Sebuah asosiasi yang dipelopori oleh Cisco yang dinamakan sebagai W-Fi
(Wireless Fidelity) yang beralam at di http://www.wi-f.org Organisasi W-Fi ini bertugas
memastikan semua peralalatan yang mendapatkan label Wi-Fi bisa bekerja sama
dengan baik sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan produknya.
Siapa saja anggota Wi-Fi sehingga mereka begitu berkuasa ? Cisco, Microsoft, Dell,
Texas Instrumens, Apple, AT&I.
Organisasi W-Fi membuat peralatan berdasarkan spesifikasi yang telah
ditetapkan oleh IEEE walaupun tidak 100% sama sehingga bisa jadi terdapat feature
yang ditambahkan ke dalam peralatan wireless yang tidak ada di dalam standarisasi
yang dikeluarkan oleh IEEE. Contoh yang ditambahkan oleh grup Wi-FI adalah
masalah keamanan.
3. Perangkat keras yang digunakan pada jaringan lokal nirkabel
Setelah mengetahui tentang standarisasi perangkat keras jaringan wireless
maka kita telah mendapat gambaran perangkat keras dengan standar mana yang
harus dipilih dalam membangun jaringan wireless. Secara umum komponen-
komponen perangkat keras wireless LAN adalah seperti berikut :
a. Wireless LAN Interface
Merupakan peralatan yang dipasang di laptop/Desktop PC, peralatan yang
dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk : (1) PCMCIA (Personal Computer
Memory Card International Association) card, (2) PCI card (3) port USB
(UniversalSerial Bus).

Gambar 2. 4 USB WLAN Adapter


Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

b. Access Point.
merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke
ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah
perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF)
menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke
perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Gambar 2. 5 Access Point

c. Antena external (optional)


Digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri
oleh user atau membeli produk yang telah jadi.
4. Pengetahuan fungsi-fungsi yang terdapat pada perangkat jaringan
nirkabel
Dalam sebuah jaringan wireless dengan topologi infrastruktur akan saling
terkoneksi menggunakan perangkat Acess Point yang menjadi sentral koneksi dari
pengguna. Dalm sebuah acess point memiliki beberapa fungsi yang harus dikonfigurasi
seperti
a. SSID
SSID atau Service set identifier adalah nama yang digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah Jaringan WiFi. Ketika seseorang membuat
sebuah Jaringan Nirkabel, maka harus ada sebuah nama yang digunakan untuk
memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi dan melakukan koneksi kedalam
jaringan tersebut.
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

b. Channel
Channel pada dasarnya berfungsi untuk mengontrol seberapa luas sinyal wifi
dalam mentransfer data. Mengatur channel sangat penting untuk menentukan
performa dari sebuah jaringan wifi

Pemilihan channel yang tepat akan mencegah terjadinya interferensi atau


gangguan. Interferensi terjadi karena adanya pemakaian frekuensi yang sama oleh
dua atau lebih perangkat wifi pada jalur yang berdekatan. Untuk mencegah terjadinya
bentrokan sinyal dengan wifi lainnya, setiap access point harus menggunakan
frekuensi yang berbeda.
c. Network Mode
Pemilihan kompetibleitas jaringan yang dibutuhkan, biasanya sebuah acess
point dapat mendukung standar yang sebelumnya contohnya 802.11 g akan
mendukung 802.11 b, namun tidak mendukung standar yang lebih tinggi 802.11 n ,
karena teknologi belum ditemukan. Dalam sebuah acess pont biasanya terdapat
beberapa pilihan seperti , network mode : b only, network mode : g only, network
mode : n only, network mode : b/g only , network mode : mix.
Umumnya perbedaan tersebut dapat mempengaruhi kecepatan, karena jika
acess point standar 802.11 n dengan pilihan network mode : b/g maka perangkat
standar 802.11 b dan 802.11 g dengan kecepatan rendah diijinkan masuk kedalam
jaringan kecepatan tinggi sehingga dapat mengakibatkan jaringan menjadi lambat.
5. Pengetahuan tentang jenis-jenis keamanan jaringan nirkabel
a. Keamanan Wireless dengan metode Wired Equivalent Privacy (WEP)
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada
wireless, WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan
nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication
adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun access


point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke klien, dengan yang
dimasukkan klien untuk authentikasi menuju access point dan WEP mempunyai
standar 802.11b.
WEP Open system authentication
Tahapan proses autentifikasi pengamanan jaringan nirkabel yang
menggunakan teknik Open System. Pada open system authentication ini, bisa
dikatakan tidak ada ”authentication” yang terjadi karena client bisa langsung
terkoneksi dengan AP (Access point). Setelah client melalui proses open system
authentication dan Association, client sudah diperbolehkan mengirim data melalui AP
namun data yang dikirim tidak akan dilanjutkan oleh AP kedalam jaringannya. Bila
keamanan WEP diaktifkan, maka data-data yang dikirim oleh Client haruslah dienkripsi
dengan WEP Key. Bila ternyata setting WEP Key di client berbeda dengan setting WEP
Key di AP (Access Point) maka AP tidak akan menggenal data yang dikirim oleh client
yang mengakibatkan data tersebut akan di buang
WEP Shared Key Authentication
Prosesnya Shared Key Authentication sebagai berikut : Client meminta ijin
kepada server untuk melakukan koneksi. Server akan mengirim sebuah string yang
dibuat secara acak dan mengirimkanya kepada client. Client akan melakukan enkripsi
antara string/ nilai yang diberikan oleh server dengan password yang diketahuinya.
Hasil enkripsi ini kemudian dikirimkan kembali ke server.
Server akan melakukan proses dekripsi dan membandingkan hasilnya. Bila
hasil dekripsi dari client menghasilkan string/nilai yang sama dengan string/nilai yang
dikirimkan oleh server, berarti client mengetahui password yang benar.
WPA Pre-Shared Key (WPA Personal)
Metode Keamanan WEP memiliki banyak kelemahan sehingga badan IEEE
meyadari permasalahan tersebut dan membentuk gugus tugas 802.11i untuk
menciptakan keamanan yang lebih baik dari WEP.
Sebelum hasil kerja dari 802.11i selesai, aliansi Wi-fi membuat metode
keamanan baru yang bisa bekerja dengan hardware yang terbatas kemampuannya,
maka muncullah Wi-Fi Protected Access (WPA) pada bulan April 2003. Standar Wi-Fi
ini untuk meningkatkan fitur keamanan pada WEP. Teknologi ini di desain untuk
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

bekerja pada produk Wi-Fi eksisting yang telah memiliki WEP (semacam software
upgrade). Kelebihan WPA adalah meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal
Key Integrity Protocol (TKIP). enkripsi yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu
RC4, karena pada dasarnya WPA ini merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu
level keamanan yang benar – benar baru, walaupun beberapa device ada yang sudah
mendukung enkripsi AES yaitu enkripsi dengan keamanan yang paling tinggi. TKIP
mengacak kata kunci menggunakan ”hashing algorithm” dan menambah Integrity
Checking Feature, untuk memastikan kunci belum pernah digunakan secara tidak sah.
Perkembangan WPA sampai saat ini adalah WPA2 Pre-Shared Key (WPA2
Personal), WPA Enterprise / RADIUS ( 802.1X / EAP ) (wikipedia 2019)
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menentukan spesifikasi perangkat
1. Memilih perangkat jaringan nirkabel berdasarkan standariasi yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna
Berdasarkan pengetahuan jenis-jenis standar Wireless LAN, keterampilan
yang harus dimiliki peserta diklat adalah dapat memilih standar yang akan digunakan
berdasarkan : Penggunaan Frekwensi Gelombang Radio, Kecepatan Transfer dan
Feature keamanan, berikut ini table standar 802.11 yang dapat digunakan sebagai
acuan (Judiesanto n.d.)
Tabel 2. 2 Perbedaan 802.11 a/b/g/n

Protocol Frekwensi Troughput Data rate Modulasi range range kompetibel


umum maximal Indoor outdoor
802.11 a 5 Ghz 23 Mbps 54 Mbps OFDM 35 m 120 m A
802.11 b 2,4 Ghz 4,3 Mbps 11 Mbps DSSS 38 m 140 m B
802.11 g 2,4 Ghz 19 Mbps 54 Mbps OFDM 38 m 140 m b.g
802.11 n 2,4&5 Ghz 74 Mbps 248 Mbps MIMO 70 m 250 m b,g,n

2. Keterampilan memilih jenis keamanan jaringan yang sesuai kebutuhan


pengguna
Berdasarkan pengetahuan jenis-jenis keamanan Wireless LAN yang telah
dipelajaro, keterampilan yang harus dimiliki peserta diklat adalah dapat memilih Jenis-
jenis keamanan Wireless LAN, berdasarkan : jenis authentication dan encrycption,
berikut ini table yang dapat digunakan sebagai acuan (ISTF 2017)
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

Tabel 2. 3 wifi network recommendation

C. Sikap kerja yang dalam Menentukan spesifikasi perangkat


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam menganalisis data;
2. Taat asas dalam mengaplikasikan langkah-langkah, panduan, dan pedoman
yang dilakukan dalam menyusun tahapan penyajian;
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu melakukan analisis.
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

BAB III
Menginstalasi perangkat

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menginstalasi Perangkat


1. Pengetahuan prosedur instalasi perangkat akses point
Sebelum melaksanakan konfigurasi acess point, perlu diketahui bahwa acess
point yang digunakan pada diklat ini adalah TP LINK TL-WR841HP. Yang perlu
dilakukan sebelum konfigurasi adalah melakukan instalasi perangkat, sebelum
melakukan instalasi perangkat perlu diketahui bagian-bagian dari acess point TP LINK
TL-WR841HP (TP-Link Technologies Co., Ltd 2017)

Gambar 3. 1 Acess Point TP LINK TL-WR841HP fitur bagian belakang

Keterangan :
Tabel 3. 1 Keterangan Fitur bagian belakang Acess Point TP LINK TL-WR841HP

LAN Port : meneruskan jaringan LAN menjadi WLAN (infrastruktur)


WPS Button : suatu sistem keamanan yang terdapat pada wifi, dan
merupakan singkatan dari Wi-fi Protected Setup. Fungsi
WPS adalah untuk menghubungkan router dengan
perangkat penerima jaringan wifi, misalnya smartphone
atau laptop, dengan lebih mudah, cepat dan aman.
Internet Acess : Jika Acess Point digunakan sebagai router atau repeater
Reset : Kembali ke pengaturan pabrik
Wi-fi On/Off : Mematikan fungsi wireless
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

Power On/off : Mematikan dan Menghidupkan Power


Power : Sumber Daya Listrik

Installasi perangkat yang harus dilakukan adalah :


a) Acess point tidak boleh di tempat yang akan terkena uap air atau panas yang
berlebihan.
b) Tempatkan acess point di lokasi di mana ia dapat terhubung ke beberapa
perangkat juga ke sumber listrik.
c) Pastikan kabel dan kabel listrik diletakkan dengan aman agar tidak menghalangi
membuat bahaya tersandung.
d) Acess point dapat ditempatkan di rak atau desktop.
e) Jauhkan acess oint dari perangkat dengan interferensi elektromagnetik yang kuat,
seperti
f) Perangkat Bluetooth, telepon nirkabel dan gelombang mikro.
g) Memasang Holder acess point agar dapat setabil pada bidang yang rata ataupun
miring, seperti tembok atap / plafon
h) Memasang Antena
i) Menyambungkan adaptor listrik acess point ke sumber listrik

2. Pengetahuan Tentang prosedur konfigurasi perangkat akses point


Perangkat acess point yang telah di instal meliput instalasi dudukan atau
penempatan access point pad arak, menyambungkan pada sumber tegangan,
selanjutnya siap dilakukan konfigurasi dengan cara :
a. Pasang Kabel UTP pada port LAN1/ethernet1 dan sambung pada LAPTOP/PC
b. Konfigurasi IP PC/Laptop Sesuaikan dengan network pada AP, untuk linksys
WAP54G
c. Gunakan Browser Aksess AP dari PC/Latop
d. Pilih Wireless Basic setup lakukan konfigurasi untuk :
1. SSID
2. Chanel
3. Network Mode
4. Keamanan WLAN
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

B. Keterampilan yang diperlukan Untuk Menginstalasi Perangkat


Setelah acess point dipilih dan siap digunakan, yaitu menggunakan tipe TP LINK
TL-WR841HP , keterampilan yang harus dimiliki adalah
1. Melakukan instalasi perangkat akses point
Memasang Antena Pada Acess Point
a. Sisipkan (insert) socket antenna kedalam acess point dan kencangkan scrup
socket
b. Pastikan mengatur siku ketika antenna dipasang

Gambar 3. 2 Memasukan antenna kedalam socket antena

c. Geser penutup sampai tepat pada tempatnya

Gambar 3. 3 memasang penutup antenna kedalam socket antenna


Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

d. Atur Posisi antenna tegak lurus untuk mendapatkan performan yang baik

Gambar 3. 4 Mengatur siku antenna

(TP-Link Technologies Co., Ltd 2017)


2. Melakukan Mengkonfigurasi perangkat akses point
Setelah perangkat acess point di install dengan benar, mulai dari penempatan
sampai dengan pemasangan sumber daya/listrik dan acess point sudah pada posisi
“on” power siap untuk dilakukan konfigurasi, langkah konfigurasi adalah seperti
berikut :
a. Pasang Kabel UTP pada port LAN1/ethernet1 dan sambung pada LAPTOP/PC

Gambar 3. 5 Pasang UTP Kabel dari PC ke acess point

a. Beri alamat IP Address pada PC/Laptop, dengan alamat network yang


sesuai dengan alamat IP address TP-LinkWR841HP 192.168.0.1
b. Gunakan web browser dari PC/Laptop dan masukan alamat ip address
192.168.0.1
c. Untuk instalasi wizrd, dapat dilakukan dengan cepat, pilih wireless basic
setting
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

Gambar 3. 6 Wireless Basic Setting

d. Lakukan Pengaturan untuk (1) menghidupkan fungsi Wireless, (2)


Memberikan wireless Network name (3) Memilih Negara (region), (4)
Memilih Network Mode, (5) Memilih Channel, (6) Simpan konfigurasi
e. Pilih menu Wireless security, dan pilih jenis keamanan WEP dengan
Authentication : shared

Gambar 3. 7 Wireless security

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam dalam Menginstalasi Perangkat


A. Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan bahan/
perlengkapan pembelajaran
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan pada saat penyusunan rencana pembelajaran
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

BAB IV
Menguji perangkat

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menguji perangkat


1. prosedur menguji jaringan nirkabel
Setelah proses konfigurasi selesai dan disimpan selanjutnya hasil konfigurasi
acess point dapat diuji dengan cara :
a. Memasang acess point pada jaringan lokal, sebagai topologi infra struktur
BSS
b. Aktifkan Wireless LAN (WLAN) adapter pada PC/Laptop client yang
digunakan menguji
c. Cari ssid yang telah dikonfigurasi pada acess point
d. Buat koneksi pada acess point dengan mengisikan sandi/authentication
keamanan
e. Ping dari PC/Laptop client ke jaringan external/internet atau ke router
gateway

2. Penyesuaian/konfigurasi ulang perangkat berdasarkan hasil pengujian


Setelah dilakukan pengetesan/pengujian hasil pengujian dapat dijadikan
sebagai acuan melakukan konfigurasi ulang jika ditemukan masalah. Masalah-masalah
yang sering terjadi adalah:
a. Hasil Konfigurasi tidak menampilkan SSID
b. Sinyal kecil meskipun jarak acess point dengan client dekat
c. Dapat terhubung ke acess point namun tidak dapat melakukan pengiriman
data (ping RTO)

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menguji perangkat


1. Melakukan pengujian konektifitas jaringan
Setelah memahami langkah-langkah pengujian, peserta diklat dapat melakukan
pengujian acess point yang telah dikonfiguras, lakukan langkah berikut :
a. Cabut kabel UTP yang terhubung antara acess point dengan PC/laptop
sebagai alat konfigurasi
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

b. Pidahkan kabel UTP dari PC/Laptop ke sumber jaringan, switch/wallplate


yang ada dalam jaringan dalam ruang kelas
c. Ubah ip address pada pc/laptop dari static sebagai alat konfigurasi menjadi
dinamis sebagai alat menguji
d. Aktifkan Wireless LAN (WLAN) adapter pada PC/Laptop client yang
digunakan menguji
e. Cari ssid yang telah dikonfigurasi pada acess point
f. Buat koneksi pada acess point dengan mengisikan sandi/authentication
keamanan
g. Jika telah terkoneksi, cek ip address pada PC/Laptop untuk mendapatkan
alamat ip secara DHCP
h. Jika mendapat alamat ip secara dinamis ping ke internet atau ke gatway
jaringan lokal

1. Menemukan sumber masalah dari hasil pengujian


hasil pengujian dapat dijadikan sebagai acuan melakukan konfigurasi ulang jika
ditemukan masalah, jika hasil pengujian.
a. SSID tidak muncul, konfigurasi ulang acess point dengan melihat pada
bagian broadcast SSID pastikan telah enable
b. Sinyal kecil meskipun jarak acess point dengan client dekat konfigurasi ulang
acess point pada bagian chanel pastikan chanel pada acess point dalam
ruang kelas yang sama tidak menggunakan chanel yang sama

Chanel ideal dalam ruangan yang sama dengan sejumlah acess point adalah
+5 , contoh chanel 1,6,11 atau sekurang-kurangnya +1 , contoh 1,2 sd 11
c. Dapat terhubung ke acess point namun tidak dapat melakukan pengiriman
data (ping RTO), masalah ini bias disebabkan client tidak mendapat ip
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

address secara DHCP, dapat dilakukan dengan cek fisik kabel jaringan pada
sumber jaringan (switch,wallplate) dalam kelas
d. Masalah ini juga dapat berlaku jika memilih jenis keamanan WEP dengan
authentifikasi Open system, karena perangkat diijinkan mengakses acess
point namun saat mengirim data membutuhkan authentifikasi, solusi dengan
mengubah authentifikasi menjadi “shared”

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Membuat dokumentasi pengkabelan


terstruktur horizontal
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan bahan dan
media pembelajaran
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan dalam membuat dan mengisi checklist kesiapan
bahan/perlengkapan dan media/sarana pembelajaran
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu mengisi checklist kesiapan
bahan/perlengkapan dan media/sarana pembelajaran
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

DAFTAR PUSTAKA

A. BukuReferensi

Puspita, Agung. 2019. “Desain Jaringan Komputer.” Tech network Dept ELIT BMTI 30.
puspita, agung. 2017. Membangun Jaringan Komputer. Bandung: dept. Elit PPPPTK BMTI.

B. Referensi Lainnya

ISTF, JUCC. 2017. netcomp. 21 03. Diakses 1 20, 2020.


https://wikisites.cityu.edu.hk/sites/netcomp/articles/Pages/WirelessSecurity.aspx.
Judiesanto, Bagus Iman. t.thn. “Teknologi IEEE 802.11 n.” Ilmu komputer. Diakses 1 20,
2020. Ilmu komputer.com.
TP-Link Technologies Co., Ltd. 2017. “tatic.tp-link.com/1910012102_TL-
WR841HP(UN)_V5_UG.pdf.” https://static.tp-link.com/. Diakses 1 20, 2020.
https://static.tp-link.com/1910012102_TL-WR841HP(UN)_V5_UG.pdf.
wikipedia. 2019. id.wikipedia.org. 13 maret. Diakses 1 18, 2020.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasangan_berpilin.
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan TKJ J.611000.010.02

Daftar Alat Dan Bahan

A. Daftar Peralatan/Mesin dan Tools

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Rack Jaringan 2 orang peserta
2. Acess Pint 2 orang peserta
3. PC/Laptop 2 orang peserta

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. UTP Cable cat 5e straight 2 orang peserta

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Widyaiswara
2. Asesor Kompetensi
1. Agung Puspita Bantala
3. Anggota Ikatan widyaiswara
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai