Anda di halaman 1dari 23

METODE MENGAJAR KHUSUS

DOSEN PENGAMPU
Ahmaddul Hadi, S.Pd., M.Kom
ELEMEN
Pemasangan dan
Konfigurasi Perangkat
Jaringan
OLEH :
HP
Nama : Syifa Urrahmah Teknik Jaringan
Komputer dan
MODUL AJAR TEKNIK
NIM KOMPUTER
: 19076031 DAN
Telekomunikasi

JARINGAN
SMK KELAS XI
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023

23
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Pusat Asesmen dan Pembelajaran

23
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pemasangan dan Konfigurasi Perangkat Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Jaringan memasang perangkat jaringan sesuari dengan
kebutuhan, menjelaskan konsep VLAN,
mengkonfigurasi dan menguji VLAN,
memahami proses routing dan jenis-jenis
rotuing, mengkonfigurasi, menganalisis
permasalahan dan memperbaiki konfigurasi
routing statis dan dinamis, mengkonfigurasi
NAT, menganalisis permasalahan internet
gateway dan memperbaiki konfigurasi NAT,
mengkonfigurasi, menganalisis permasalahan
dan memperbaiki konfigurasi proxy server,
manajemen bandwidth dan load balancing.

Tujuan Pembelajaran :
1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menjelaskan konsep
Static Routing
2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menganalisis
implementasi konsep Static Routing
3. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menyusun daftar
kebutuhan peralatan dan bahan untuk membangun topologi jaringan Static Routing
4. Melalui praktik, di laboratorium AIJ peserta didik mampu memasang kabel dan perangkat
jaringan Static Routing
5. Melalui praktik, di laboratorium AIJ peserta didik mampu mengkonfigurasi perangkat
komputer dan perangkat jaringan Static Routing
6. Melalui praktik, di laboratorium AIJ Peserta didik mampu menguji konfigurasi perangkat
komputer dan perangkat jaringan Static Routing

23
MODUL AJAR

Informasi Umum
A. Identitas Modul
Institusi : SMK Negeri 1 Batam
Prog. Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Kons. Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Elemen : Pemasangan dan Konfigurasi Perangkat Jaringan
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu memasang perangkat
jaringan ke dalam system jaringan sesuai dengan kebutuhan,
menjelaskan konsep VLAN, mengkonfigurasi dan menguji
VLAN, memahami proses routing dan jenis-jenis routing,
mengkonfigurasi, menganalisis permasalahan dan
memperbaiki konfigurasi routing statis dan routing
dinamis, mengkonfigurasi NAT, menganalisis permasalahan
internet gateway dan memperbaiki konfigurasi NAT,
mengkonfigurasi, menganalisis permasalahan dan
memperbaiki proxy server, manajemen bandwidth dan load
balancing
Konteks Materi : Static Routing
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI TJKT / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 JP x 40 Menit
Penyusun : Syifa Urrahmah

B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik mampu memahami konsep Routing
2. Peserta didik mampu memahami konsep Static Routing
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yangdiharapkan muncul
pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk mengembangkan diri dan

23
tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah, menganalisis,
merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Materi Pembelajaran
1. Konsep Static Routing
2. Instalasi, konfigurasi, dan pengujian konfigurasi Static Routing
E. Sarana, Prasarana, dan Media
Sarana PC / Laptop
Prasarana Laboratorium Administrasi Infrastruktur Jaringan

LCD Projector, Internet, Mikrotik, Kabel Jaringan, Modul,


Media/Bahan
Canva, Youtube, LKPD, Kahoot.

F. Target Peserta Didik


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
G. Pendekatan, Moda, dan Model
Pendekatan Saintifik
Moda Tatap Muka (Luring)
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
H. Metode Pembelajaran
Metode Diskusi
Metode Tanya Jawab
Metode Praktik
Metode Presentasi
I. Tujuan Pembelajaran
7. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menjelaskan
konsep Static Routing
8. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menganalisis

23
implementasi konsep Static Routing
9. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menyusun
daftar kebutuhan peralatan dan bahan untuk membangun topologi jaringan Static
Routing
10. Melalui praktik, di laboratorium AIJ peserta didik mampu memasang kabel dan
perangkat jaringan Static Routing
11. Melalui praktik, di laboratorium AIJ peserta didik mampu mengkonfigurasi
perangkat komputer dan perangkat jaringan Static Routing
12. Melalui praktik, di laboratorium AIJ Peserta didik mampu menguji konfigurasi
perangkat komputer dan perangkat jaringan Static Routing
J. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 Menit)
1. Memberi salam
2. Guru meminta peserta didik memimpin doa
3. Guru mengabsen, memeriksa kerapian berpakaian, dan kebersihan kelas.
4. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik :
7. Perangkat apa saja yang kamu ketahui dalam system jaringan?
8. Guru memberi motivasi kepada peserta didik
Kegiatan Inti (15 Menit)
Project Based Learning
Fase ke-1
9. Menentukan pertanyaan mendasar (start with the essential question) terkait
permasalahan proyek
- Guru menayangkan topologi unjuk kerja LP Keterampilan / topologi proyek
- Peserta didik menanyakan kembali terkait proyek yang akan dikerjakan jika
belum jelas
Fase ke-2
10. Mendesain perencanaan proyek

23
- Peserta didik mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan pada saat
pelaksanaan proyek instalasi jaringan Static Routing sesuai dengan topologi
yang diberikan
- Peserta didik juga menerapkan K3LH dan budaya kerja pada saat pengerjaan
proyek
Fase ke-3
11. Menyusun jadwal (create e schedule) pengerjaan proyek
- Guru dan Peserta didik menyepakati jadwal pelaksanaan pengerjaan proyek
- Jadwal yang sudah di susun harus di pahami bersama-sama dengan
tim/kelompok
Fase ke-4
12. Memonitoring peserta didik dan kemajuan proyek (monitor the students and
progres of the project)
- Selama proses pengerjaan proyek peserta didik diperbolehkan mencari referensi
tambahan dari internet
- Setelah informasi didapatkan dan di olah, peserta didik mulai mengerjakan
proyek, mulai dari memasang kabel dari perangkat komputer ke perangkat
jaringan sesuai dengan topologi
- Peserta didik mengkonfigurasi perangkat komputer dan perangkat jaringan
- Selama kegiatan pengerjaan proyek, guru memonitoring kemajuan pengerjaan
proyek
Fase ke-5
13. Peserta didik menguji hasil (access the outcome) pengerjaan proyek
- Peserta didik menguji konfigurasi perangkat komputer dan perangkat perangkat
jaringan
- Apabila pengujian belum berhasil, peserta didik kembali memeriksa
konfigurasi pada perangkat komputer dan perangkat jaringan
- Peserta didik menyiapkan laporan hasil pengerjaan proyek untuk di
presentasikan
- Peserta didik mempresentasikan hasil pengujian
Fase ke-6

23
14. Peserta didik mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience) dalam
pengerjaan proyek
- Selama pengerjaan proyek peserta didik mengevaluasi pengalaman untuk
kemudian menjadi catatan dan bahan evaluasi ke depannya
- Guru memberikan kesempatan remedial kepada peserta didik yang belum
berhasil dalam pengerjaan proyek dan yang mendapat nilai belum kompeten
- Peserta didik yang dinyatakan cukup kompeten juga diberikan kesempatan
untuk memperbaiki nilai
Kegiatan Penutup
15. Peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran secara mandiri dengan mengisi
isian refleksi pada platform Google Form
(https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSc_izJVQQgF98OZoVDR2zFG3aD
V0zSX_LLDAynisDMypf0srA/viewform?usp=sf_link )
16. Guru dan peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan menyimpulkan,
mengevaluasi dan merefleksi proses kegiatan pembelajaran
17. Guru menindaklanjuti hasil evaluasi dan refleksi proses kegiatan pembelajaran
18. Guru menjelaskan konteks materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
19. Guru dan peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa
K. Daftar Pustaka
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021.Dasar-dasar Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi SMK Kelas X. Jakarta : Kemendikbud
2. Internet

https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/8288-1673328530.pdf
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Materi_Routing.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198412092015041001/pendidikan/Modul
%204%20 Routing.pdf
https://www.ekrut.com/media/routing-adalah
https://www.diaryconfig.com/2017/07/macam-macam-routing-
protokol.html

23
Belajar 1 : Pengertian dan Cara Kerja Routing

1. Pengertian Routing
Routing jaringan untuk jalur paket internet umumnya menggunakan konsep
routing packet-switching lewat paket internet dari Internet Protocol. Routing jenis ini
digunakan untuk melakukan perjalanan jaringan dari asal menuju tujuannya sesuai
keputusan routing dari perangkat keras khusus yang disebut router. Menurut prosesnya,
routing menggunakan tiga lapisan perangkat jaringan (network layer) yang bertugas
untuk meminta pengiriman paket internet menjadi sebuah pilihan jalur internet optimal.
Secara umum, routing dapat didefinisikan sebagai proses di mana suatu hal
dibawa atau dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain secara otomatis. Perpindahan
ini dilakukan sesuai rute atau jalur tertentu yang umumnya melibatkan alamat tujuan dan
alamat asal. Dalam hal jaringan internet, routing memindahkan paket internet ke sumber
informasi sesuai alamat jalur yang diketik.

23
2. Cara Kerja Routing

Routing secara khusus bekerja dengan merujuk pada tabel routing internal dalam
membuat keputusan tentang bagaimana merutekan paket di sepanjang jalur jaringan yang
diminati. Tabel routing bertugas mencatat jalur-jalur yang harus diambil paket untuk
mencapai setiap tujuan. Dalam proses routing ini perangkat keras router bekerja sebagai
gawai aktif yang bekerja dengan cara menerima paket internet, membaca header,
memeriksa alamat tujuan, menentukan jalur mana yang harus dilalui, dan ke mana tujuan
routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
Proses routing dilakukan dengan tiga jenis routing dan dua jenis algoritma
routing. Hal ini dilakukan berdasarkan administrator jaringan secara manual dalam
menyiapkan tabel perutean statis. Hal ini pada dasarnya bertugas untuk mengatur rute
yang diambil oleh paket data internet di seluruh jaringan.

23
Belajar 2 : Jenis-Jenis Routing

1. Static Routing
Static routing merupakan jenis teknik routing jaringan yang bersifat statis dan
berkonfigurasi manual. Routing static umumnya dikelola oleh administrator jaringan dan
digunakan dalam skenario di mana parameter jaringan dan lingkungan jaringan tetap
konstan/stabil. Routing statis bisa optimal dalam situasi tertentu, meski begitu ada
konsekuensi dari jenis jaringan routing ini seperti degradasi jaringan, latensi, dan
kemacetan jaringan. Secara umum, routing static tidak fleksibel karena tidak memiliki
penyesuaian ketika rute utama tidak tersedia. Kelebihan routing statis adalah tidak adanya
penggunaan bandwidth antar router dan juga memiliki keamanan yang lebih baik karena
terpusat pada administrator. Namun, routing statis memiliki kekurangan di bagian
administrator manual dan juga kemampuan lebih di bidang topologi jaringan routing.
2. Default Routing
Default routing merupakan metode routing yang mengandalkan konfigurasi untuk
mengirim semua paket ke satu router. Pengiriman ini tidak bergantung pada jaringan
tertentu dan di mana jaringan itu berada. Pengiriman yang fleksibel ini kemudian
diteruskan ke router dalam suatu konfigurasi routing default. Umumnya, default routing
dipakai dalam sebuah router rintisan yang hanya memiliki satu rute untuk menjangkau
semua jaringan lain. Sistem default routing ini juga akrab disebut dengan gateway of last
resort, untuk dapat menuju ke semua paket data ke jaringan tertentu. Router meneruskan
paket menggunakan default routing ketika tidak ada rute khusus yang cocok dengan
alamat IP tujuan paket di tabel routing. Default routing tidak spesifik dan digunakan
untuk menghubungkan situs ISP (Internet Service Provider) atau situs utama.
3. Dynamic Routing
Dynamic routing atau perutean dinamis merupakan penyesuaian otomatis dari
rute jaringan dalam tabel routing. Dynamic routing dapat menggunakan protokol tertentu
dalam menemukan tujuan jaringan dan rute tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
Protokol dynamic routing memiliki beberapa fitur seperti router harus menjalankan
protokol yang sama untuk bertukar rute dan router perlu mengiklankan ke router lainnya
jika terjadi perubahan topologi routing. Jadi dynamic routing protocol itu terbagi menjadi
2, yakni Interior Gateway Protocol (IGP) dan Exterior Gateway Protocol (EGP).
23
A. Interior Gateway Protocol
IGP adalah routing protocol yang digunakan pada jaringan yang terletak
dalam satu AS (Autonomous System) yang sama. Autonomous System sendiri
adalah sekumpulan jaringan yang dikelola dan dikendalikan oleh otoritas
administratif tunggal yang menggunakan kebijakan routing internal yang
sama. Contoh dari autonomous system dapat kita lihat pada jaringan kampus,
jaringan kantor yang memiliki banyak cabang, dan jaringan ISP. Sementara
contoh dari IGP antara lain : RIP, EIGRP, OSPF, IS-IS.
B. Exterior Gateway Protocol
Jika IGP digunakan untuk menghubungkan router-router yang terletak
dalam satu AS yang sama, maka EGP merupakan kebalikannya, yakni routing
protocol yang digunakan untuk menghubungkan jaringan (routing) antar
aoutonomous system. Routing protocol ini digunakan untuk routing ke luar
AS oleh karena itu disebut exterior gateway protocol. Contoh dari EGP adalah
BGP (Border Gateway Protocol).

Tabel routing dinamis dapat terbarui secara otomatis dan dapat menggunakan
berbagai protokol routing untuk menentukan jalur terpendek dan tercepat. Dynamic
routing lebih efektif secara proses, terlebih pada jaringan yang berukuran sedang atau
besar. Secara khusus, dynamic routing merupakan jenis routing yang paling mudah
dikonfigurasikan dan lebih efektif dalam memiliki rute terbaik untuk sebuah tujuan
jaringan serta dapat menemukan jaringan terluar. Namun, dynamic routing memiliki
kelemahan karena lebih boros bandwidth dan kurang aman dibandingkan routing statis.

23
JOBSHEET
ROUTING STATIC
A. Tujuan Pembelajaran
1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menjelaskan
konsep Static Routing
2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menganalisis
implementasi konsep Static Routing
3. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu menyusun
daftar kebutuhan peralatan dan bahan untuk membangun topologi jaringan Static
Routing
4. Melalui praktik, di laboratorium AIJ peserta didik mampu memasang kabel dan
perangkat jaringan Static Routing
5. Melalui praktik, di laboratorium AIJ peserta didik mampu mengkonfigurasi
perangkat komputer dan perangkat jaringan Static Routing
6. Melalui praktik, di laboratorium AIJ Peserta didik mampu menguji konfigurasi
perangkat komputer dan perangkat jaringan Static Routing
B. Alat dan Bahan
1. PC / Laptop
2. Kabel UTP mode Cross-Over dan Staright-Trought
3. Router
4. Switch
C. Teori Singkat
Routing merupakan sebuah metode atau proses untuk meneruskan paket data dari
suatu jaringan ke jaringan lain yang berbeda segmen (berbeda subnet). Proses ini
dilakukan pada OSI layer 3 (Network). Pada Mikrotik, fungsi Routing ini sudah
menjadi fitur / fungsi standart dan sudah ada di paket “System”.
1. Manfaat Routing
 Memungkinkan kita melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan yang
lebih baik.
 Pemisahan jaringan menjadi beberapa subnet sesuai kebutuhan.
 Pengembangan jaringan menjadi lebih mudah.

23
 Lebih aman (firewall filtering lebih mudah dan lengkap)
 Trafik broadcast hanya terkonsentrasi di subnet yang sama.
 Jika diimplementasikan pada jaringan wireless, dibutuhkan perangkat
wireless yang mampu melakukan full routing, atau bisa juga menambahkan
router di wireless BTS.
 Untuk network dengan skala besar, biasa menggunakan protocol Dynamic
Routing (RIP/OSPF/BGP)
2. Tipe Routing
Secara umum, terdapat dua tipe routing sebagai berikut :
 Dynamic Routes, yaitu routing yang akan dibuat secara otomatis:
 Saat menambahkan IP Address pada interface (Connected Routes)
 Informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti
RIP, OSPF, dan BGP.
 Static Routes, adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user
untuk mengatur ke arah mana sebuah koneksi akan dilewatkan.
3. Parameter Dasar Routing
 Destination Parameter destination biasa berupa :
 Host address, ex : 222.124.211.23
 Network address, ex : 202.53.246.0/24
 Semua Network / Semua Host, 0.0.0.0/0
 Gateway IP Address gateway, harus merupakan IP Address yang satu
subnet dengan IP yang terpasang pada salah satu interface. Gateway
Interface, digunakan apabila IP gateway tidak diketahui atau bersifat
dinamik (hanya bisa menggunakan interface ber-type PPP).
 Pref Source Source IP address dari paket yang akan meninggalkan router,
Biasanya adalah ip address yang terpasang di interface yang menjadi
gateway (juga digunakan untuk proses NAT-Masquerade).
 Distance Parameter Beban untuk mengkalkulasi prioritas pemilihan rule
routing yang akan dijalankan router. Distance merupakan salah satu
parameter yang digunakan untuk pemilihan (prioritas) rule routing, nilainya

23
(0-255) secara default tergantung protocol routing yang digunakan:
 Connected routes : 0
 Static Routes : 1
D. Langkah Kerja
a. Instalasi alat dan kabel
1. Bangun topologi menggunakan 3 buah router seperi berikut, dan di
sambungkan ke interface yang sesuai pada dalam gambar dan gunakan
komputer yag ada sebagai client

b. Konfigurasi
1. Buka Winbox pada masing-masing pc yang terhubung pada router, dan reset
router dengan cara system > reset configuration > centang ”not default
configuration” > ok. Tunggu hingga router terhubung kembali, kurang lebih
30 detik.

2. Setelah tehubung, isikan alamat ip pada masing masing interfaces yang


terhubung di setiap router yang ada pada router kita masing – masing, dengan
cara klik IP > klik ”+” > isikan ip sesuai pada gambar, berikut contoh cara
mengisikan ip

23
Berikut isi address pada router
- R1
Address: 10.10.1.1/24
Network : 10.10.1.0
Interface : ether 1
- R2
Address: 10.10.1.2/24
Network : 10.10.1.0
Interface : ether 1

Address: 10.10.2.1/24
Network : 10.10.2.0
Interface : ether 3

Address: 192.168.2.1/24
Network : 192.168.1.0
Interface : ether 2
- R3
Address: 10.10.2.2/24
Network : 10.10.2.0

23
Interface : ether 1

Address: 192.168.3.1/24
Network : 192.168.1.0
Interface : ether 2
3. Selanjutnya buka table routing, dengan cara klik IP > Route > klik ”+”

Perlu diingat dalam pengisisian ip router, yang didaftarkan adalah ip router


yang berbeda network dengan ip di router kita
Isikan table route sesuai dengan yang dituliskan di bawah ini
- R1
Dst. Address : 10.10.2.0/24
Gateway: 10.10.1.2

Dst. Address : 192.168.2.0/24


Gateway: 10.10.1.2

Dst. Address : 192.168.3.0/24


Gateway: 10.10.1.2
- R2
Dst. Address : 192.168.1.0/24
Gateway: 10.10.1.1

23
Dst. Address : 192.168.3.0/24
Gateway: 10.10.2.2
- R3
Dst. Address : 10.10.1.0/24
Gateway: 10.10.2.1

Dst. Address : 192.168.2.0/24


Gateway: 10.10.2.1

Dst. Address : 192.168.1.0/24


Gateway: 10.10.2.1
4. Isikan ip address pada masing masing pc (client)
Isikan seperti berikut pada setiap pc client, berikut contoh cara mengisikan ip

Isikan ip address pada masing masing komputer seperti di bawah


- PC 1
IP address : 192.168.1.2/24
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.1.1
- PC 2
IP address : 192.168.2.2/24

23
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.2.1
- PC 3
IP address : 192.168.3.2/24
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.3.1
c. Testing
Setelah semua konfigurasi selesai, lakukan uji ping ke semua alamat ip pada cmd
pada setiap pc client, dan pastikan bahwa semuanya reply.
E. Evaluasi dan Penugasan
1. Berdasarkan topologi network Gambar diatas lakukan modifikasi pada bagian
konfigurasi routing (boleh menghapus entri routing).
2. Terapkan konsep NAT (Network Address Translation) pada network tersebut
sehingga seluruh host bisa melakukan akses ke internet.
3. Lakukan uji koneksi antar segmen.
4. Amati dan bandingkan hasil yang diperoleh antara penggunaan konsep Routing
Static dan NAT.

23
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. ASSESMEN
1. Penilaian Sikap
a. Instrument observasi sikap jujur
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering melakukan sesuai pernyataan
2 = kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
1 = tidak pernah

Nama Peserta Didik : …………..


Kelas : …………..
Tanggal Pengamatan : …………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian dan
1
tugas
Tidak mengambil/menyalin karya orang lain
2
tanpa menyebutkan sumber (plagiat)
3 Mengungkapkan perasaan apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi sesuai fakta
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
5
dimiliki
Jumlah Skor
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimum

23
b. Instrument Penilaian Diri (Gotong Royong)

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Saya melakukan tugas bersama kelompok
1
dengan baik
Saya berani berpendapat untuk kemajuan tugas
2
kelompok
3 Saya mendukung kelompok mencari referensi
4 Saya bersedia berbagi tugas
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimum

c. Instrument Penilaian Antarpeserta didik di dalam kelompok


Nama teman yang dinilai :
Nama penilai :
Kelas/Semester :
Waktu penilaian :

No Pernyataan Ya Tidak
1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami
5 Berperan aktif dalam kelompok
6 Menyerahkan tugas tepat waktu
7 Selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap baik
8 Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan baik
9 Menghormati dan menghargai teman
10 Menghormati dan menghargai guru

23
Keterangan :
1. Penilaian antarteman digunakan untuk mencocokan persepsi diri peserta didik
dengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada.
2. Hasil penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan
bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
3. Ya = skor 1, Tidak = skor 0
4. Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimum
2. Assesmen Diagnostik Kognitif
Essay
1. Apa itu routing dan mengapa routing sangat penting dalam jaringan komputer?
2. Apa perbedaan antara routing statis dan routing dinamis?
3. Bagaimana router menentukan rute yang terbaik untuk mengirim paket data?
4. Apa itu routing protocol, dan apa peranannya dalam jaringan komputer?
5. Bagaimana Anda mengkonfigurasi routing pada sebuah router?
3. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
1. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai tujuan pembelajaran dan dapat mengembanhkan potensinya
2. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik
3. Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan
atau pendalaman materi (kompetensi), anatara lain mengidentifikasi potensi
bahaya yang ada pada insutri

Remedial

1. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaiannya belum tuntas
2. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas

23
3. Guru akan memberikan tugas kepada peserta didik yang belum tuntas dalam
bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok,
pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian

23

Anda mungkin juga menyukai