TKJ Komputer
Jaringan
Merancang Topologi Jaringan
Modul,
Pelatihan
Berbasis
Kompetensi
PENULIS :
Dyah Vitalocca, ST., M.Pd
BUKU INFORMASI
MERANCANG TOPOLOGI JARINGAN
J.611000.003.02
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menyusun laporan
akhir hasil penyelenggaraan pelatihan.
B. Tujuan Khusus
BAB II
Server adalah komputer sentral atau komputer pusat yang berfungsi untuk
menyediakan jenis layanan (service) tertentu yang dibutuhkan oleh client dalam
sebuah jaringan komputer. Server juga berfungsi menjalankan perangkat lunak
administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang
terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan
memberikan akses kepada workstation atau komputer yang terhubung ke server.
Komputer Server biasanya didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan
RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut
sebagai sistem operasi jaringan (network operating system).
Tugas utama server adalah melayani komputer client atau merespon setiap
request atau permintaan dari komputer client. fungsi dari server itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh jenis server sebagai berikut:
(1) Server Aplikasi
Server yang digunakan untuk menyimpan dan menjalankan berbagai macam
aplikasi yang dapat diakses oleh client
(2) Server Data
Server jenis ini di gunakan untuk menyimpan berbagai data , baik data yang
belum diolah ataupun data yang sudah diolah menjadi informasi. data ini
dapat di akses oleh client dengan bantuan aplikasi yang ada di server.
(3) Server Proxy
Sedangkan Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan
melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk
mengkoneksikan komputer client ke Internet.
(4) Telnet Server
Layanan remote log in pada komputer lain, dengan pelayanan ini kita dapat
melakukan akses kekomputer tujuan untuk dapat mengakses berbagai
layanan yang tersedia pada komputer tujuan, jadi kita seakan akan berada
didepan komputer tujuan yang kita akses.
(5) Virtual Server
Membuat jumlah server fisik, seolah-olah menjadi beberapa server.
(6) Web Server
Memberikan konten pada ke web browser untuk berkomunikasi dengan
menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
(7) Server Audio dan Video
Memberikan fitur multimedia pada sebuah situs web untuk menyiarkan
streaming konten multimedia.
(8) File Transfer Protocol Server
FTP server digunakan untuk transfer data dalam jaringan.
(9) Server Aplikasi
Berfungsi untuk mengolah perintah dalam jaringan antara client dan database.
(10) Mail Server
Judul Modul : Merancang Topologi Jaringan
Halaman: 9 dari 47
Buku Modul Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Teknik Jaringan Komputer J.611000.003.02
No Aplikasi Kegunaan
1. Web Server Menampilkan informasi perusahaan Aplikasi
multiguna berbasis web seperti ERP (Enterprise
Resource Planning) dan CMS (Content
Management System)
2. FTP (File Transfer Melayani transaksi data kapasitas besar
Protocol) Server
3. SMTP (Simple Mail Melayani pengiriman surat elektronik
Transfer Protocol)
4. Proxy Server Menyimpan halaman web yang pernah diakses
oleh user
5. SNMP (Simple Network Monitoring trafik jaringan TCP/IP
Management Protocol)
9. VoIP (Voice over Internet Melayani percakapan suara jarak jauh melalui
Protocol) Server media internet
10. Database Server Menyediakan layanan pengelolaan basis data
dan melayani komputer atau program
aplikasibasis data yang menggunakan model
klien/server
11. Remote Server Melayani kontrol komputer server jarak jauh
melalui jaringan
12. DHCP (Dynamic Host Layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP
Configuration Protocol) dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua
Server klien yang memintanya
13. DNS (Domain Name Layanan menerjemahkan alamat domain
System) Server sebuah komputer ke dalam bentuk IP
14. Software Server Layanan yang digunakan untuk menjalankan
suatu software applikasi berbasis jaringan
15. Streaming Media Melayani servis streaming data media seperti
Server/Server musik, video tanpa harus mendownload
Audio/Server Multimedia terlebih dahulu
16 Groupware Server Software yang dirancang yang memungkinkan
pengguna untuk bekerja sama, terlepas dari
lokasi, melalui Internet atau intranet
perusahaan dan berfungsi bersama-sama
dalam suasana virtual
Dalam membangun sebuah jaringan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
(1) Jumlah Klien
Banyaknya klien sangat mempengaruhi beban lalu lintas data yang mengalir
dalam jaringan sehingga diperlukan perencanaan yang matang mengenai
spesifikasi hardware ( switch, hub, lan card dll ) maupun topologi yang
digunakan agar transmisi data berjalan dengan lancar.
(2) Jangkauan Jaringan ( Ruang dan Waktu )
Kecepatan transmisi data dan kemungkinan terjadi data hilang atau rusak
sangat besar jika jarak antara node semakin panjang. Selain itu, waktu yang
diperlukan untuk melakukan monitoring, analisis dan perbaikan jaringan cukup
lama. Oleh karena itu, jenis media transmisi dan tipe topologi yang dipakai
juga harus disesuaikan dengan jarak dan waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses dalam sistem, serta jenis media yang digunakan ( kabel
atau wireless ).
(3) Jenis Layanan
Jenis layanan dalam jaringan tergantung dari kebutuhan klien, misalnya
sharing data antara sistem operasi, optimasi kecepatan akses internet,
No Kategori Deskripsi
1 Scope Pengerjaan LAN
Pemasangan modem
Analisa perlu dilakukan untuk mengetahui server seperti apa yang akan dibangun.
Penentuan kebutuhan akan sistem operasi jaringan dapat diketahui dengan
memahami user yang akan memakai sistem tersebut. Sistem yang dipilih
diharapkan merupakan sistem yang mampu menjalankan semua kebutuhan
aplikasi yang diinginkan oleh user, termasuk didalamnya perangkat keras yang
mendukung untuk menjalankan hal tersebut. Kecocokan perangkat keras dan
perangkat lunak yang ada dalam sistem komputer ini biasa dikenal dengan istilah
kompatibilitas.
• Apakah ada kebutuhan pengolahan data dengan aplikasi khusus? Bila ada
maka penentuan sistem operasi dapat dilihat berdasarkan aplikasi khusus
tersebut.
• Apakah aplikasi-aplikasi tersebut mendukung lingkungan multi-user atau user
tunggal? Ini dapat menentukan apakah akan diinstall di komputer server
atau client. Selain itu ini dapat digunakan untuk menentukan bagian mana
dari pengolahan data nanti yang bisa disimpan di server.
• Apakah ada data (file) yang dibagi dalam jaringan? Jika ada, maka sebaiknya
menggunakan sistem operasi jaringan yang mampu menjaga kompatibilitas
format data-nya.
Sebagai contoh, apabila dalam jaringan ada kegiatan berbagi dokumen teks
seperti file berekstensi .doc, maka server dapat menyediakan aplikasi seperti
LibreOffice atau WPS Office untuk dapat digunakan oleh user untuk membuka file
tersebut termasuk juga menyediakan layanannya seperti server FTP.
1. Project Manager
Project manager berperan besar untuk menjadi barrier bagi rekan - rekank
setimnya dalam hal negosiasi infrastruktur dan timeline pengerjaan proyek. Juga
untuk membatasi fitur yang tidak seharusnya dikerjakan di dalam timeline yang
ditentukan. Tantangan menjadi project manager adalah bagaimana kita harus
membendung fitur yang diinginkan client tapi ternyata harus mengganggu
timeline yang ada. Pasti bikin greget kalau sudah merasakan hal tersebut.
Selain itu Project Manager pun diharapkan mempunyai pengetahuan yang sama
dengan rekan setimny.
2. Technical Writer
Technical Writer tidak hanya mendokumentasikan sistem dan aplikasi yang
dibuat, juga membuat help guide dan software manual documentation untuk
diberikan kepada client. Tanpa dokumentasi yang baik, aplikasi dan sistem
hanyalah seonggok kode yang sulit dimengerti. Client pun bukan dewa yang tahu
akan segalanya, oleh karena itu dokumentasi dan help guide harus dibuat sebaik
mungkin.
3. System Analyst
System Analyst biasa juga di sebut analis yang memiliki tanggung jawab
mendefinisikan kebutuhan user, menyusun solusi yang efektif, dan mengawal
masa transisi awal penggunaan sistem. Sistem analis bisa pula menjadi perantara
atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi
tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan,
usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang
diperlukan. Untuk menjadi sistem analis bisa menampikan hasil analisa melalui
berbagai macam tools seperti MS Excel, Visio dan mampu menggunakan bahasa
pemograman agar dapat berkomunikasi dengan engineer baik di mobile maupun
web.
5. Hardware Engineer
Merupakan perkerjaan di industri mikroprosesor dan integrated circuit yang
melibatkan proses fabrikasi mikroelektronika dan desain arsitektur mikroprosesor.
Selain Hardware Engineer ada juga namanya Hardware programmer merupakan
programming secara low level terhadap hardware, misalnya mikrokontroler,
embeded sistem, PLC atau device lainnya. Untuk menjadi Hardware Engineer kita
harus bisa menguasai arsitektur komputer dan cara kerja mikroprosesor /
mikrokontroler, menguasai bahasa pemprograman Assembly dan atau C/C++,
dan menguasai prinsip kerja komunikasi data baik secara parallel, serial
(COM/USB).
6. Pentester
Penetration testing atau sering disingkat menjadi pentest merupakan istilah untuk
pengujian terhadap kehandalan suatu sistem dan mendokumentasikan tingkat
keamanan aplikasi, sistem komputer, atau jaringan. Menurut salah satu penyedia
jasa pentesting yaitu Ethic Ninja mereka menggunaan 2 metode diantaranya
Blacbox Testing yaitu melakukan penetrasi tanpa mengetahui apapun mengenai
sistem yang anda gunakan selain domain aplikasi anda dan Whitebox Testing
yaitu melakukan penetrasi dengan mengetahui informasi mengenai sistem.
7. Network Engineer
Seseorang yang mempunyai tugas untuk mengurusi jaringan
komputer/telekomunikasi di sebuah organisasi yang dikelolanya dapat berfungsi
baik, stabil, dapat diakses/digunakan oleh user. Network Engineer mempunyai
tanggungjawab mendesain dan membangun infrastruktur jaringan baik LAN
maupun WAN, memberikan solusi terbaik dalam hal infrastruktur jaringan baik
dalam hal peralatan yang digunakan, efisiensi, reliability, security dan aspek-
aspek lain yang terkait.
BAB III
Bandwidth.
128KBps = 128/8 = 16kbps (speed download).
256KBps = 256/8 = 32kbps (speed download).
384KBps = 384/8 = 48kbps (speed download).
512KBps = 512/8 = 64kbps (speed download).
1 MBps = 1024/8 = 128 kbps (speed download).
2 MBps = 2048/8 = 256 kbps (speed download).
TOPOLOGI PHYSIC
Topologi BUS
Untuk jenis topologi jaringan yang pertama adalah Topologi BUS. Topologi
jaringan bus merupakan jenis topologi jaringan yang mana menggunakan
kabel tunggal untuk menghubungkan semua komputer baik server maupun
client. Topologi ini bisa dibilang sangat sederhana, akan tetapi jarang
digunakan pada saat sekarang ini karena sering terjadi eror jika lalu lintas data
yang ada sangat padat.
Pada topologi Bus semua komputer yang ada akan dihubungkan secara
langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kabel
untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kabel koaksial.
Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan
konektor T (T-Connector).
Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki
resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila
resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa
bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau
Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan
backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai
media transmisi.
Topologi bus bisa dikatakan merupakan salah satu jenis topologi yang cukup
sederhana jika dibandingkan dengan jenis topologi yang lainnya. Topologi ini
biasanya digunakan pada instalasi jaringan yang berbasis fiber optic, yang
mana kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan
client atau node. Topologi bus merupakan salah satu jenis topologi yang sering
digunakan pada jaringan berskala kecil.
Terdapat dua jenis topologi bus, yang pertama ialah Linear Bus. Pada topologi
jaringan berjenis Linear Bus seluruh perangkat dalam jaringan tersebut
terhubung pada satu kabel tunggal dengan dua titik akhir pada masing-masing
ujung kabel. Kemudian jenis topologi bus yang kedua ialah Distributed Bus,
yang membedakan topologi jenis ini dengan jenis topologi yang pertama ialah
terdapat cabang yang dibentuk pada kabel utama, dan setiap cabang tersebut
memiliki titik akhir tersendiri. Singkatnya distributed bus ini adalah gabungan
dari beberapa linear bus.
Untuk yang membutuhkan topologi jaringan berskala kecil, topologi bus bisa
menjadi salah satu solusinya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang
Judul Modul : Merancang Topologi Jaringan
Halaman: 24 dari 47
Buku Modul Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Teknik Jaringan Komputer J.611000.003.02
dimilikinya. Sebenarnya tidak ada batasan yang diberikan dalam hal jumlah
perangkat yang terhubung pada topologi bus, namun dengan semakin
banyaknya perangkat terhubung maka resiko kecepatan data yang lambat dan
masalah yang mungkin terjadi pada perangkat semakin besar.
Karakteristik lainnya yang juga dimiliki oleh topologi bus adalah adanya
terminator di tiap ujung dari kabel jaringan. Terminator ini berfungsi untuk
menyerap singal dan mencegahnya agar tidak terpantul kembali, sebab
apabila terjadi hal tersebut akan menyebabkan terjadinya tabrakan sinyal.
Kelebihan:
Mudahnya menambahkan perangkat baru
Untuk menambahkan perangkat baru pada topologi bus terbilang cukup
mudah, kita hanya perlu menyambungkan kabel menggunakan sebuah
konektor dengan panjang secukupnya sehingga perangkat tersebut dapat
terhubung ke jaringan utama.
Biaya yang dibutuhkan lebih sedikit
Bila membandingkan biaya yang dibutuhkan antara topologi bus dengan
topologi ring, star atau hybrid, maka topologi bus adalah yang paling murah
untuk diimplementasikan. Hal tersebut disebabkan karena topologi bus hanya
membutuhkan satu kabel yang bertindak sebagai kabel utama dimana
komunikasi antar komputer berlangsung.
Tidak membutuhkan hub atau switch
Disamping itu pada topologi bus juga tidak membutuhkan hub atau switch
untuk dapat bekerja, sebab sifat linier dari jaringan tersebut memungkinkan
data untuk mengalir bebas ke seluruh jaringan. Namun meski demikian
topologi bus juga membutuhkan sebuah terminator yang harus dipasang ditiap
ujung kabel utama untuk dapat berfungsi normal.
Terminator kabel tidak membutuhkan daya
Terminator yang digunakan pada topologi bus merupakan perangkat yang
bersifat pasif. Terminator terbuat dari resistor dan kapasitor, yang mana
artinya tidak membutuhkan daya untuk dapat bekerja. Hal ini yang membuat
topologi bus dapat diimplementasikan dimana saja yang kita butuhkan.
Kekurangan:
Topologi Ring
Topologi ring atau biasa disebut topologi cincin adalah topologi yang
berbentuk rangkaian titik yang masing – masing terhubung ke dua node
lainnya sehingga membentuk rangkaian melingkar seperti cincin. Pada topologi
ring setiap komputer dihubungkan oleh kabel tunggal yang melingkar melewati
setiap komputer, jadi setiap komputer saling terhubung oleh kabel tersebut.
Biasanya kabel yang digunakan pada topologi ring adalah kabel BNC yang
tidak terdapat ujung sehingga tidak membutuhkan terminator.
Instalasi Topologi Ring relatif lebih sulit dibandingkan dengan bus. Selain itu,
menambah atau mengurangi node pun relatif sukar. Setiap node memerlukan
tepat dua node “tetangganya” agar komunikasi data dapat berjalan. Apabila
kabel terputus atau ada node yang rusak maka jaringan akan lumpuh.
Untuk membentuk jaringan cincin, maka setiap sentral perlu dihubungkan seri
antara satu dengan yang lainnya sehingga akan membentuk hubungan loop
tertutup. Dalam sistem topologi jaringan ini, setiap sentral memang dirancang
untuk bisa berinteraksi dengan sentral yang jaraknya berdekatan ataupun
berjauhan. Sehingga topologi ring ini memang memiliki kemampuan untuk
bisa melakukan switching ke segala arah workstation.
Fungsi topologi ring sendiri sama dengan fungsi topologi komputer yang
lainnya yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer agar dapat
berkomunikasi dan saling bertukar data. Bentuk topologi yang seperti cincin ini
dapat mengurangi terjadinya kepadatan lalu lintas data yang terjadi pada
teknologi topologi bus.
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan
seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk
lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan data
token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya
komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati
komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer
akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address yang
dimaksud.
bahkan serat optik. Namun, saat ini kabel twisted pair telah menjadi standar.
Beberapa implementasi topologi ring yang populer, diantaranya: IBM Token
Ring, ATR, SONET, (Synchronous Optical Network), ProNet-10, dan FDDI
(Fiber Distributed Data Interface)
Topologi ini berbeda dengan topologi bus dimana untuk topologi ring ini sinyal
akan terus mengalir berulang – ulang tanpa ada ujungnya, atau bisa disebut
sinyal pada topologi ring ini adalah mengalir secara looping (berulang). Pada
topologi ring ini digunakan alat yang disebut Token untuk membantu transmisi
data, pengertian token sendiri adalah seri bit khusus yang berjalan di jaringan
ring. Aliran data yang ada di topologi ini harus melewati setiap node yang
membuat topologi jaringan ring ini kurang efisien jika dibandingkan dengan
topologi star atau topologi bus.
Kelebihan:
Kekurangan:
• Jika terdapat kerusakan di satu node maka hal tersebut akan menganggu
seluruh jaringan yang ada, untuk mengatasinya kita bisa menggunakan
cincin ganda atau dual ring.
• Pengembangan jaringan dirasa kurang fleksibel, dikarenakan untuk
memindahkan, menambahkan serta mengubah perangkat jaringan akan
mempengaruhi seluruh jaringan.
• Komunikasi data akan sangat tergantung dari jumlah node yang ada di
dalam jaringan.
• Cenderung sulit untuk dikonfigurasikan jika dibandingkan dengan topologi
star.
• Membutuhkan penanganan serta pengolahan yang lebih khusus untuk
bandles.
• Sinyal akan semakin melemah jika jarak yang ditempuh agar dapat
mencapai tujuan jauh.
Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang paling sering digunakan untuk
merancang jaringan pada saat ini. Topologi ini mempunyai ciri, yaitu adanya
switch atau hub yang menghubungkan ke setiap komputer baik server
maupun client. Topologi jaringan star mempunyai ciri fisik yang paling mudah
dikenali yaitu adanya switch atau hub sebagai kontrol terpusat dalam jaringan,
selain itu Topologi star juga menggunakan kabel UTP dan konektor RJ 45
sebagai media transmisinya.
Topologi star mengacu pada jaringan dimana semua node yang terhubung
secara individual untuk satu hub umum. Topologi jaringan dimana stasiun
transmisi yang terhubung sedemikian rupa ke simpul pusat didesain
menyerupai bentuk bintang. Pada dasarnya, desain topologi bintang sangat
mirip dengan sebuah roda sepeda dengan jari-jari yang memancar dari pusat.
Dalam tipe jaringan ini, pertukaran data hanya dapat dilakukan secara tidak
langsung melalui simpul pusat ke semua node lainnya yang terhubung.
Topologi star atau disebut juga sebagai star network merupakan salah satu
topologi jaringan komputer yang paling sering digunakan. Bentuk konsep
topologi star layaknya sebuah bintang dengan titik pusatnya ialah perangkat
pusat dan terdapat lima buah perangkat komputer yakni host yang terhubung
secara langsung ke titik pusat atau perangkat pusat tersebut sehingga
menghasilkan bentuk seperti bintang. Hal ini tentu saja hanya sebatas sebuah
gambaran konsep dari topologi star, dan jumlah host yang dapat terhubung
juga tidak terbatas lima host saja.
Yang dimaksud dengan topologi star ialah dimana seluruh komputer saling
terhubung melalui sebuah perangkat pusat. Pada topologi star seluruh data
yang terkirim dari suatu komputer ke komputer lain harus melalui perangkat
pusat terlebih dahulu. Perangkat pusat tersebut berupa perangkat jaringan
seperti hub, switch atau komputer. Fungsi utama dari perangkat pusat ini ialah
mengelola dan mengendalikan semua fungsi pada jaringan, selain itu
perangkat pusat juga dapat berfungsi sebagai repeater untuk aliran data
tersebut.
Intinya, Pengertian Topologi Star atau sering disebut dengan topologi bintang
adalah bentuk jaringan, atau tata letak jaringan dimana semua perangkat
berputar di sekitar hub pusat. Semua komputer dalam topologi star terhubung
ke perangkat sentral seperti hub, switch atau router. Komputer di jaringan
yang biasanya dihubungkan dengan hub, router atau switch dengan 1.527
Judul Modul : Merancang Topologi Jaringan
Halaman: 32 dari 47
Buku Modul Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Teknik Jaringan Komputer J.611000.003.02
Twisted Pair (UTP) atau kabel shielded Twisted Pair (STP). Topologi jaringan
model bintang ini seperti halnya kita menarik satu kabel dari setiap komputer
menuju pada pusat kosentrasi seperti Switch. Switch menangani Switching
traffic keluar ke node lainnya dalam satu jaringan.
Karakteristik Topologi Star
Topologi star memiliki karakteristik yaitu pada setiap komputer host memiliki
kabelnya sendiri yang terhubung lansung pada perangkat pusat hub, switch,
multipoint repeater, atau bahkan Multistation Access Unit (MAU) melalui sistem
point-to-point. Topologi star ini biasanya diimplementasikan pada jaringan
rumah atau dikantor, dan biasanya menggunakan kabel jenis Unshielded
Twisted Pair (UTP), namun juga dapat dengan menggunakan jenis kabel fiber
optik dan kabel coaxial.
Pemakaian beberapa tipe kabel lebih menuju pada kualitas dari transfer data
yang bisa dilaksanakan oleh server dan hub atau switch kepada user. Semakin
bagus kualitas dan jenis kabel yang dipakai di topologi star, maka semakin
bagus pula kualitas dari transfer sinyal dan paket data dalam jaringan
komputer tersebut.
Kelebihan Dan Kekurangan Topologi Star
Sama seperti topologi-topologi jaringan yang sudah dijelaskan sebelumnya,
topologi star juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh topologi star :
Kelebihan:
Pemasangan dan pengelolaan dari jaringan berbetuk bintang ini sangat mudah
dan sangat sederhana dari segi Fungsionalitas
Sangat mudah untuk memecahkan masalah, karena semua jenis jaringan
komputer selalu tergantung pada hub sentral artinya bahwa setiap masalah
dalam pengoperasian jaringan dioperasi dapat ditelusuri ke hub pusat.
Dalam topologi star, paket-paket data tidak mesti membuat jalan melalui
berbagai node yang akan memastikan transfer data dengan cepat.
Pada saat yang sama, faktanya bahwa paket data hanya melalui tiga titik
berbeda untuk memastikan bahwa data sampai dengan aman.
Sebagai node yang tidak terhubung satu sama lainnya, setiap masalah dalam
satu node tidak mengganggu kinerja node lain dalam jaringan.
Menambahkan atau menggantikan mesin baru yang lama sangat mudah dalam
topologi jaringan ini, dan tidak mengganggu jaringan ke node lainnya.
Kekurangan:
Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi yang menyerupai jaring jala yang digunakan
pada desain jaringan LAN, Topologi jaringan mesh menggunakan salah satu
dari dua pengaturan koneksi apakah menggunakan mesh penuh maupun mesh
parsial. Meskipun topologi jaringan mesh ini dapat diandalkan, karena inter
koneksi namun juga memiliki redundansi. Pada topologi mesh, setiap
perangkat yang ada dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat lainnya
dikarenakan perangkat akan saling terhubung yang dikenal dengan dedicated
links. Komunikasi yang terjalin pada topologi mesh biasanya berjalan cepat
dan dapat digunakan untuk membangun jaringan yang skalanya tidak terlalu
besar.
Topologi mesh adalah jenis pengaturan tata letak jaringan komputer di mana
masing-masing komputer dan perangkat di jaringan saling berhubungan satu
sama lainnya secara langsung. Oleh sebab itu dalam topologi mesh tiap
perangkat dapat secara langsung berkomunikasi dengan perangkat tujuan dan
memungkinkan distribusi transmisi dapat dimaksimalkan. Meskipun salah satu
dari sambungan transmisinya menurun. Hubungan antara perangkat dan node
(komputer) dilakukan melalui loncatan (hop).
Beberapa perangkat dan node yang terhubung melalui sekali loncatan dan
adapula yang terhubung dengan lebih dari satu kali loncatan menuju
keperangkat lainnya. Pada topologi mesh sejati, setiap node terhubung ke
setiap node dalam jaringan. Ketika data ditransmisikan di jaringan mesh maka
jaringan secara otomatis dikonfigurasi untuk mengambil rute terpendek untuk
Judul Modul : Merancang Topologi Jaringan
Halaman: 35 dari 47
Buku Modul Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Teknik Jaringan Komputer J.611000.003.02
mencapai tujuan. Dengan kata lain ketika data ditransfer ke perangkat tujuan
setidaknya melalui beberapa loncatan.
Jenis koneksi pada topologi jaringan mesh terdiri dari 2 jenis, kedua topologi
mesh tersebut meliputi:
• Perangkat yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan satu sama
lainnya.
• Kabel yang digunakan dalam berkomunikasi secara langsung dengan node
lainnya di dalam jaringan cukup banyak.
• Pada setiap node, setidaknya ada 2 atau lebih dari port I/O.
• Konfigurasi dalam setiap node akan berbeda di dalam berkomunikasi.
Walaupun tipe sambungannya bisa berbeda, tapi secara umum cara kerja
topologi meshnya tetap sama yakni dengan menghantarkan data melalui jalur
hubungan yang ditargetkan. Dengan demikian privasi data terjaga karena
tidak disebarkan ke jaringan-jaringan lain walaupun memiliki sambungan ke
sana. Ketika terjadi gangguan di antara jalur yang terkoneksi, jaringan lain
yang tidak terlibat masih baik-baik saja dan dapat digunakan sebagai alternatif
distribusi data.
Kelebihan:
Pada topologi mesh, security dan privacy dapat terjamin baik dikarenakan
komunikasi yang terjalin di antara kedua komputer tidak bisa diakses dengan
komputer lainnya.
Mudah dalam hal mengidentifikasikan masalah masalah kerusakan yang terjadi
antar jaringan komputer.
Kekurangan:
Pada topologi mesh, membutuhkan kabel dan port I/O yang lebih banyak
sehingga semakin banyak komputer yang ada di dalam jaringan topologi mesh
maka tentu saja akan membutuhkan lebih banyak lagi kabel serta port I/O.
Sulit dalam melakukan installasi serta konfigurasi dikarenakan setiap komputer
harus terkoneksi langsung.
Jaringan komputer yang menggunakan topologi mesh akan sangat banyak
menggunakan kabel, sehingga tentu saja membutuhkan sebuah ruangan yang
cukup besar ketika akan membangun jaringan komputer tersebut.
Biaya yang diperlukan untuk perawatan topologi jaringan ini lebih banyak
dibandingkan jaringan lainnya.
Jaringannya yang tidak praktis.
Topologi Tree
Topologi Tree adalah salah satu topologi yang cukup banyak diterapkan pada
jaringan komputer. Topologi ini bentuk geometris hampir mirip dengan pohon
(tree). Dalam topologi Tree ada sebuah pada level teratas sebagai root yang
menjadi pusat utama komunikasi bagi seluruh komputer lain saling terkoneksi
dengannya.
Topologi tree atau sering diistilahkan sebagai topologi pohon adalah topologi
jaringan komputer secara hirarki merupakan kombinasi dari topologi star dan
bus. Jadi, untuk memahami topologi tree, maka perlu untuk memahami
mengenai topologi star dan bus. Topologi star adalah salah satu topologi yang
paling sering digunakan dalam pembangunan jaringan LAN. Dengan satu hub
pusat terhubung ke beberapa komputer.
Judul Modul : Merancang Topologi Jaringan
Halaman: 38 dari 47
Buku Modul Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Teknik Jaringan Komputer J.611000.003.02
Koneksi ini memakai Topologi Peer To Peer (P2P). Lalu topologi yang berada
dibawahnya terdapat satu atau lebih komputer yang dinamakan komputer
central, komputer inilah yang menjadi pusat dari seluruh komputer di
bawahnya yang membentuk topologi seperti Topologi Star.
Dalam menghubungkan setiap kelompok jaringan star ini memakai HUB yang
terhubung dengan kabel utama yang disebut dengan backbone. Misal data
dari kelompok jaringan 1 akan dihubungkan dengan kelompok jaringan no 2
maka data dari kelompok jaringan 1 ini akan melewati HUB kemudian akan
diteruskan ke backbone dan menuju kelompok jaringan no 2. Jadi aliran data
pada komputer dalam topologi pohon ini tidak terkirimkan secara langsung
melainkan harus melewati HUB dahulu.
Kelebihan:
Topologi Tree merupakan topologi yang terbaik untuk jaringan komputer yang
besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star tidak
cocok untuk skala seluruh jaringan. Topologi tree membagi seluruh jaringan
menjadi bagian yang mudah diatur.
TOPOLOGY LOGIC
Berasal dari kata “Logic“ yang berarti adalah suatu gambaran bagaimana
hubungan yang terjadi antar masing-masing komputer dalam jaringan yang
tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita mengalaminya ( merasakan).
Pengertian secara umum Topologi Logic merupakan topologi yang
menggambarkan hubungan secara logika yang terjadi pada masing-masing
komputer dalam jaringan.
Token Ring
Token Ring merupakan cara akses pada jaringan yang berbasis teknologi ring
(gelang), token ring memiliki kemampuan dalam pengiriman data dengan
kecepatan 4Mbps dan kemudian meningkat menjadi 16Mbps.
Peralatan jaringan secara fisik dengan token ring terhubung dalam konfigurasi
Topologi Ring dimana data akan dilewatkan dari peralatan satu ke peralatan
yang lain secara berurutan.
Ethernet
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
B. Buku Referensi
1. Hantoro, Gunadi Dwi., WIFI (Wireless LAN) Jaringan Komputer Tanpa Kabel,
2015, Informatika, Bandung
1. –
D. Referensi Lainnya
www.dictio.id/
http://jurnalkoding.com/menganalisis-dan-membuat-perencanaan/
https://www.codepolitan.com
http://sharingfellas.blogspot.co.id/2015/08/makalah-topologi-jaringan-
komputer.html 10
http://sangmadesedanayoga.blogspot.co.id/2015/10/makalah-topologi-jaringan-
komputer.html
A. Daftar Peralatan/Mesin
2. Infocus
3. Laser Pointer
B. Daftar Bahan
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
6. Tinta printer
7. ATK siswa
8. Brosur, leaflet
9. Lembar pendaftaran
http://instagram.com/lp3tk
http://twitter.com/lp3tk
http://facebook.com/lp3tk