Anda di halaman 1dari 76

Modul Praktikum

ALGORITMA & PEMROGRAMAN II


(C++ LANJUTAN)

Disusun oleh Tim Konsorsium Teknik Komputer

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

BINA SARANA INFORMATIKA


Jakarta
2017
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-
Nya Modul Praktikum Algoritma & Pemrograman II (C++ Lanjutan) ini dapat penulis susun.
Modul ini merupakan kelanjutan materi praktikum pemrograman C++ yang telah dipelajari
pada semester terdahulu pada Program Studi Diploma Tiga AMIK BSI jurusan Teknik
Komputer.

Modul praktikum ini ditujukan untuk mahasiswa program studi Diploma III AMIK Bina
Sarana Informatika jurusan Teknik Komputer, dengan pembahasan materi yang berhubungan
dengan teknik-teknik pengaksesan perangkat keras yang telah tersedia pada komputer
secara umum. Dengan memanfaatkan bahasa pemrograman C++ dan kompilator Borland
C++ 5.02, mahasiswa diharapkan mampu menggunakan bahasa pemrograman C++ yang
dapat memanipulasi perangkat keras komputer. Bahasa pemrograman C++ merupakan
bahasa pemrograman yang berorientasi objek, oleh karena itu pembahasan pada modul
praktikum ini tidak hanya menggunakan fungsi-fungsi pustaka yang dimiliki oleh Borland C++
5.02 melainkan juga menggunakan struktur bahasa pemrograman berorientasi objek itu
sendiri, seperti class, constructor, desctructor, polimorfisme dan lain-lain. Diharapkan
pembaca telah memahami konsep-konsep pemrograman berorientasi objek melalui
praktikum pemrograman C++ pada semester terdahulu.

Pembahasan tentang teknik-teknik pengaksesan perangkat keras komputer akan


menggunakan beberapa cara, diantaranya adalah dengan menggunakan fungsi-fungsi
pustaka yang tersedia pada Borland C++ 5.02 dan membuat fungsi-fungsi tersendiri
menggunakan teknik inline assembly memanfaatkan referensi arsitektur komputer Intel x86.
Dengan memandang perangkat keras komputer sebagai suatu objek, maka pemrograman
akan diutamakan pada pembuatan class yang memiliki atribut dan metode suatu objek.
Contohnya adalah objek layar monitor memiliki atribut banyak baris dan kolom, warna
karakter, jenis tampilan dan memiliki metode mencetak karakter, mengubah posisi kursor,
mengubah jenis tampilan dan lain sebagainya.

Guna penyempurnaan modul praktikum ini pada masa yang akan datang, penulis
berharap pembaca dan semua pihak yang menggunakan modul ini dapat memberikan saran-
saran dan kritik yang sifatnya konstruktif. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Ir. Naba Aji Notoseputro selaku Direktur Bina Sarana Informatika, Bapak
Anton, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer dan rekan-rekan Konsorsium Teknik
Komputer serta semua pihak yang telah membantu penyusunan Modul Praktikum Algoritma
& Pemrograman II (C++ Lanjutan) ini.

Jakarta, Januari 2017

Penulis

ii
Daftar Isi

Lembar Judul .................................................................................................................................. i


Kata Pengantar .............................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................ iii

BAB I Dasar-Dasar Pengaksesan Perangkat Keras Komputer


Menggunakan Borland C++ 5.02

1.1. Pengenalan Register dan Interupsi pada Mikroprosesor .......................................... 1


1.2. Pembuatan Project dan Kode Program ..................................................................... 4
1.3. Memanggil Interupsi BIOS dan DOS Menggunakan Fungsi int86 ............................ 7
1.4. Memanggil Interupsi BIOS dan DOS Menggunakan Teknik Inline Assembly ........... 9
1.5. Latihan-latihan Bab I ................................................................................................10

BAB II Operasi Layar Modus Teks

2.1. Interupsi BIOS untuk Operasi Layar pada Modus Teks ..........................................11
2.2. Memilih Mode Video ................................................................................................11
2.3. Menampilkan Karakter dan Memindahkan Posisi Kursor ........................................14
2.4. Membaca Karakter pada Posisi Kursor ...................................................................18
2.5. ASCII Extended Character Set ................................................................................19
2.6. Membuat Class untuk Operasi Layar pada Modus Teks .........................................22
2.7. Latihan-latihan BAB II ..............................................................................................28

Bab III Input Menggunakan Keyboard

3.1. Interupsi BIOS untuk Input Melalui Keyboard .........................................................30


3.2. Memasukan Satu Karakter dan Mendeteksi Penekanan Tombol Extended ..........30
3.3. Memasukan String Menggunakan Keyboard ........................................................ 33
3.4. Memasukan String Berupa Kata Sandi ................................................................. 35
3.5. Mengetahui Status Tombol On/Off ........................................................................ 38
3.6. Konversi Nilai String Menjadi Numerik atau Sebaliknya ........................................ 41
3.7. Membuat Class untuk Operasi pada Keyboard ..................................................... 44
3.8. Latihan-latihan Bab III ............................................................................................ 49

BAB IV Mendeteksi dan Menggunakan Mouse

4.1. Interupsi DOS untuk Mendeteksi, Mengaktifkan dan Menonaktifkan Mouse .........51
4.2. Mendeteksi Mouse dan Jumlah Tombol pada Mouse ............................................51
4.3. Menampilkan dan Menyembunyikan Pointer Mouse ............................................. 53
4.4. Mengaktifkan dan Menonaktifkan Driver Mouse ................................................... 56
4.5. Mengetahui Koordinat Pointer Mouse ................................................................... 58
4.6. Memindahkan Koordinat Pointer Mouse ............................................................... 60
4.7. Membatasi Posisi Horizontal dan Vertikal Mouse ................................................. 63
4.8. Mengetahui Status Penekanan dan Pelepasan Tombol Mouse ............................65
4.9. Membuat Class untuk Menggunakan Mouse ........................................................ 70
4.10. Latihan-latihan Bab IV ........................................................................................... 76

Daftar Pustaka ..............................................................................................................................78

iii
BAB I
Dasar-Dasar Pengaksesan
Perangkat Keras Komputer Menggunakan
Borland C++ 5.02

1.1. Pengenalan Register dan Interupsi pada Mikroprosesor

Setiap komputer memiliki sebuah bagian penting yang disebut Central Processing Unit
(CPU) atau yang lebih dikenal dengan mikroprosesor. Sebagaimana halnya Integrated Circuit
lainnya, mikroprosesor terdiri dari beberapa bagian kecil yang disebut dengan register. Pada
arsitektur Intel x86 yang diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1985, setiap
mikroprosesor Intel memiliki beberapa jenis register berikut ini:

a. General Purpose Register


b. Pointer dan Index Register
c. Segment Register
d. Flag Register

Setiap jenis register memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Berikut ini adalah rincian dari
masing masing register.

1. General Purpose Register

General Purpose Register terdiri dari register AX, BX, CX dan DX. Masing-masing
register memiliki ukuran 16 bit (2 byte) dan masih dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu high
dan low. Artinya register AX terdiri AH dan AL, demikian juga BX (BH dan BL), CX (CH dan CL)
dan DX (DH dan DL). Masing-masing bagian high dan low berukuran 8 bit (1 byte). Register AX
disebut juga akumulator dan berhubungan dengan operasi khusus seperti aritmatika, IN, OUT,
shift, logika dan operasi binary decimal.

Register BX disebut juga base register dan berfungsi pada operasi rotate, aritmatika,,
shift dan logika. Register BX juga dapat digunakan untuk mereferensikan alamat memori.
Register yang khusus digunakan untuk operasi perulangan (loop) dan pencacah (counter)
adalah register CX. Data register atau register DX digunakan pada operasi perkalian (MUL) dan
menyimpan sebagian hasil perkalian 32 bit atau menyimpan nilai sisa dari operasi pembagian
(DIV). Register DX juga digunakan pada operasi input/output suatu port.

Dalam mempelajari teknik-teknik pengaksesan perangkat keras menggunakan Borland


C++ 5.02, General Purpose Register akan banyak digunakan. Oleh karena itu, sangatlah
penting untuk memahami fungsi-fungsi dari register ini.

2. Pointer dan Index Register

Pointer dan index register digunakan untuk menunjukan suatu alamat memori, terdiri
dari SP, BP, SI, DI dan IP. Register SP (Stack Pointer) dan BP (Base Pointer) berfungsi
menunjukan alamat stack saat terjadi operasi PUSH (menyimpan nilai ke dalam stack) dan POP
(membaca nilai di dalam stack).

Register SI (Source Index) dan DI (Destination Index) digunakan pada saat operasi
string jika kita membuat program dalam bahasa assembly murni. SI dan DI menyimpan nilai
offset suatu string dalam segmen data memori. Register IP (Instruction Pointer) berfungsi
menunjukan alamat suatu instruksi program dalam memori saat program dijalankan. Register IP
berpasangan dengan register CS (Code Segment) yang menyimpan semua kode program
dalam bentuk binari saat program dijalankan dan dimuat dalam memori. Register IP dan CS
dituliskan dalam notasi CS:IP, misalkan:

0F6C:0100 mov ah, 02

1
0F6C:0102 mov bl, 05

Arti instruksi diatas adalah saat program dijalankan register CS menunjukan alamat
0F6C heksadesimal dan register IP menunjukan alamat 0100 heksadesimal. Instruksi yang
tersimpan adalah mov ah, 02 (simpan nilai 2 heksadesimal ke register AH). Hal yang sama juga
terjadi pada baris kedua, pada baris kedua nilai register IP berubah menjadi 0102 yang
sebelumnya 0100. Hal ini terjadi karena instruksi mov pada baris pertama menggunakan
memori sebesar 2 byte.

Notasi CS:IP dapat dianalogikan dengan tabel atau matriks, dimana CS menunjukan
nomor baris sedangan register IP menunjukan nomor kolom. Dalam membuat program
menggunakan bahasa pemrograman C++ seorang programmer tidak harus mengubah nilai-nilai
CS:IP karena nilai-nilai dalam kedua register tersebut diatur oleh kompilator. Merupakan hal
yang beresiko mengubah nilai-nilai pada register CS:IP karena pasangan register tersebut
menunjukan alamat instruksi. Kesalahan mengubah nilai register CS:IP akan menyebabkan
program berhenti melakukan eksekusi atau program mengalami hang.

3. Segment Register

Segment register terdiri dari CS (Code Segment), DS (Data Segment), SS (Stack


Segment) dan ES (Extra Segment) yang masing-masing berukuran 16 bit (2 byte). Register CS
berpasangan dengan IP berfungsi menyimpan alamat instruksi, register DS berpasangan
dengan register DX (DS:DX) yang menyimpan alamat data. Register SS (Stack Segment)
menyimpan alamat memori stack sedangkan ES (Extra Segment) menyimpan alamat segment
tambahan.

Dalam pemrograman C++ segment register umumnya tidak perlu diakses secara
langsung karena segment register telah diatur oleh kompilator.

4. Flag Register

Pada arsitektur awal Intel x86 terdapat beberapa flag register, yaitu:

 CF (Carry Flag), menandakan jika suatu instruksi ADD menghasilkan nilai carry, atau
suatu instruksi SUB menghasilkan nilai borrow.
 PF (Parity Flag), menandakan jika suatu instruksi menghasilkan nilai genap atau ganjil.
Register ini akan bernilai 1 jika bilangan yang dihasilkan bernilai genap.
 AF (Auxiliary Carry Flag), digunakan untuk operasi desimal berkode binari (BCD), seperti
pada operasi AAA (ASCII Adjust for Addition).
 OF (Overflow Flag), menandakan jika suatu operasi aritmatika mengalami overflow
(melebihi jangkauan nilai yang telah ditentukan atau hasil operasi aritmatika melebihi
ukuran register).
 SF (Sign Flag), digunakan pada operasi aritmatika yang menggunakan bilangan bertanda
(bilangan positif atau bilangan negatif).
 ZF (Zero Flag), menandakan jika suatu operasi aritmatika menghasilkan nilai nol.
 DF (Direction Flag), digunakan pada operasi string yang menunjukan arah proses.
 IF (Interrupt Enable Flag), menandakan jika CPU akan memproses interupsi jika bernilai 1
(satu) atau mengabaikan interupsi jika bernilai nol.
 TF (Trap Flag), digunakan saat debugging, dengan mode single step.
 NT (Nested Task), digunakan untuk memantau jalannya interupsi yang terjadi secara
beruntun.
 IOPL (I/O Protection Level), flag ini digunakan jika program berjalan pada mode terproteksi
(protected mode).
 PE (Protection Enable), flag ini digunakan untuk mengaktifkan mode terproteksi.
 MP (Monitor Coprocessor), digunakan untuk memantau kerja coprocessor dan menangani
terjadinya instruksi WAIT.
 EM (Emulate Coprocessor), digunakan jika prosesor akan mengemulasikan kerja
coprocessor.
 ET (Extention Type), digunakan untuk menentukan jenis coprocessor (80287 atau 80387).
 VF (Virtual 8086 Mode), digunakan jika ingin menjalankan aplikasi real mode pada

2
protected mode.

Pada pemrograman C++, nilai-nilai pada flag register tidak diberikan secara manual
oleh pemrogram, tetapi diatur oleh sistem operasi pada saat program C++ dijalankan.

Register-register yang telah dibahas sebelumnya hanya menyimpan data dan jenis
instruksi yang akan dijalankan oleh mikroprosesor. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana
memerintahkan mikroprosesor melaksanakan instruksi tertentu. Jawabnya adalah dengan
melakukan interupsi. Interupsi (interrupt) atau sela adalah permintaan kepada mikroprosesor
untuk melakukan tugas tertentu, ketika terjadi interupsi maka mikroprosesor menghentikan
dahulu instruksi yang sedang dikerjakan dan menjalankan tugas yang diminta sesuai dengan
interupsi yang diberikan.

Terdapat dua jenis interupsi, yaitu interupsi BIOS dan interupsi DOS. Interupsi BIOS
(Basic Input Output System) ditanam pada chip ROM BIOS oleh pabrik komputer sedangkan
interupsi DOS (Disk Operating System) hanya dapat digunakan jika komputer menjalankan
sistem operasi DOS atau Microsoft Windows. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan daftar
interupsi BIOS dan DOS.

Tabel I.1. Daftar Interupsi BIOS

Nomor Nomor
Nama Interupsi Nama Interupsi
Interupsi Interupsi
00h Divide By Zero 10h Video Service
01h Single Step 11h Equipment Check
02h Non-Maskable Interrupt (NMI) 12h Memory Size
03h Break Point 13h Disk Service
04h Arithmatic Overflow 14h Communication (RS-232)
05h Print Screen 15h Cassette Service
06h Reserved 16h Keyboard Service
07h Reserved 17h Printer Service
08h Clock Tick (Timer) 18h ROM BASIC
09h Keyboard 19h Bootstrap Loader
0ah I/O Channel Action 1ah BIOS Time and Date
0bh COM 1 (serial 1) 1bh Control Break
0ch COM 2 (serial 2) 1ch Timer Tick
0dh Fixed Disk 1dh Video Initialization
0eh Diskette 1eh Disk Parameters
0fh LPT 1 (Parallel 1) 1fh Graphics Character

Tabel I.2. Daftar Interupsi DOS

Nomor Interupsi Nama Interupsi


20h Terminate Program
21h DOS Function Services
22h Terminate Code
23h Ctrl-Break Code
24h Critical Error Handler
25h Absolute Disk Read
26h Absolute Disk Write
27h Terminate But Stay Resident

3
Pada kedua tabel diatas, setelah nomor interupsi selalu diakhiri oleh huruf h. Maksud
dari huruf tersebut adalah nomor-nomor interupsi yang digunakan diberikan dalam bentuk
bilangan heksadesimal. Pada saat membuat program yang sesungguhnya menggunakan
Borland C++ 5.02 pemrogram dapat mengetikan nomor interupsi dalam bentuk bilangan desimal
(basis 10), oktal (basis 8) atau heksadesimal (basis 16). Penulisan ketiga bentuk bilangan
tersebut mengikuti aturan yang ditetapkan oleh sintaks bahasa C++, yaitu dituliskan
sebagaimana biasanya jika menggunakan bilangan desimal (misalnya: 10, 45, dan 150), diawali
dengan karakter “0” jika menggunakan bilangan oktal (misalnya: 012, 055, dan 0226) dan
diawali dengan karakter “0x” jika menggunakan bilangan heksadesimal (misalnya 0x0a, 0x2d,
dan 0x96).

1.2. Pembuatan Project dan Kode Program

Untuk bisa membuat program menggunakan fungsi int86(...) dan teknik inline assembly,
maka kode program C++ yang akan dibuat harus merupakan bagian dari sebuah project file,
tidak bisa hanya sebuah file kode sumber saja.

1. Klik menu File pada menu bar, kemudian pilih dan klik menu New dan pilih menu Project,
maka akan muncul jendela New Target seperti pada gambar I.1 berikut ini.

Gambar I.1. Jendela New Target

2. Klik tombol Browse untuk menentukan nama file dan lokasi penyimpanan project seperti
diperlihatkan pada gambar I.2 berikut.

Gambar I.2. Jendela Open Project File

4
3. Ketikan nama project pada textbox File name dan klik tombol Open. Textbox Project Path
and Name pada jendela New Target akan berisi nama direktori dimana project disimpan dan
Target Name akan berisi nama project.
4. Pada listbox Target Type pilihlah Application (.exe).
5. Pada combo box Platform pilihlah DOS (Standard).
6. Pada combo box Target Model pilihlah Small.
7. Berilah tanda cek pada check box Class Library.
8. Pada radio button Math Support pilihlah sesuai dengan kondisi berikut ini:

 Jika program yang akan dibuat memerlukan perhitungan floating point (bilangan
pecahan) bisa memilih Emulation (operasi aritmatika floating point dilakukan
menggunakan emulasi perangkat lunak dengan konsekuensi program menjadi lebih
lambat) atau pilihlah Floating Point (operasi aritmatika dilakukan dengan
memanfaatkan arithmatic co-proccessor pada mikroprosesor, eksekusi program
menjadi lebih cepat).

 Jika program yang dibuat tidak membutuhkan perhitungan floating point maka
pilihlah None.

9. Kosongkan semua check box pada pilihan Libraries.


10. Klik tombol OK untuk mulai membuat program. Borland C++ 5.02 akan menampilkan
Project Window seperti terlihat pada gambar I.3 berikut ini.

Gambar I.3. Project Window Borland C++ 5.02

11. Pada Project Window terdapat node nama project (berakhiran .exe) dan node kode program
(berakhiran .cpp) dibawah node nama project. Klik kanan pada node kode program sampai
muncul menu pop-up dan pilihlah menu View kemudian pilih sub menu Text Edit seperti
pada gambar I.4 berikut ini.

Gambar I.4. Node kode program pada Project Window

12. Borland C++ 5.02 akan memunculkan Edit Window seperti diperlihatkan pada gambar I.5.
Pada Edit Window inilah kode program mulai diketikan.

5
Gambar I.5. Edit Window pada Borland C++ 5.02

13. Untuk menutup project dapat dilakukan dengan memilih menu Project dari menu bar
kemudian pilih submenu Close Project.
14. Untuk membuka kembali file project yang sudah ada dapat dilakukan dengan memilih menu
Project dari menu bar dan memilih menu Open Project, maka akan ditampilkan jendela
Open Project File seperti gambar I.6 berikut ini.

Gambar I.6. Jendela Open Project File

15. Untuk membuka project, kliklah nama file project dari listbox File Name dan klik tombol OK.

1.3. Memanggil Interupsi BIOS atau DOS Menggunakan Fungsi int86

Borland C++ 5.02 menyediakan sebuah fungsi untuk menjalankan interupsi BIOS atau
DOS, yaitu fungsi int86. Nama fungsi ini dideklarasikan di file header dos.h, berikut ini adalah
sintaks dari fungsi int86:

int int86(int nomor, union REGS *inregs,


union REGS *outregs)

Keterangan:
 int nomor, nomor interupsi yang akan dijalankan.
 union REGS *inregs, representasi register pada mikroprosesor yang berisi nilai yang akan
digunakan untuk menjalankan interupsi.
 union REGS *outregs, representasi register pada mikroprosesor setelah interupsi
dijalankan.

Pada fungsi int86, parameter nomor bertipe integer dan dikirimkan secara nilai (by value),
sedangkan parameter inregs dan outregs merupakan tipe data union REGS yang telah

6
didefinisikan pada header dos.h dan dikirimkan secara acuan (by reference). Diharapkan
pembaca telah memahami tipe data union dan struktur serta pengiriman parameter secara
acuan atau secara nilai. Fungsi int86 mengembalikan nilai bertipe integer dari register AX
setelah interupsi dijalankan. Tipe data union REGS yang didefinisikan pada file header dos.h
merupakan union yang terdiri dari struktur WORDREGS dan BYTEREGS. Berikut ini adalah
deklarasi union REGS pada file header dos.h:

union REGS {
struct WORDREGS x;
struct BYTEREGS h;
};

Sedangkan deklarasi struktur WORDREGS dan BYTEREGS adalah sebagai berikut:

struct BYTEREGS {
unsigned char al, ah, bl, bh;
unsigned char cl, ch, dl, dh;
};

struct WORDREGS {
unsigned int ax, bx, cx, dx;
unsigned int si, di, cflag, flags;
};
Dari perincian diatas, dapat disimpulkan bahwa struktur BYTEREGS merepresentasikan
register-register pada General Purpose Register yang berukuran 8 bit (1 byte), yaitu AL, AH, BL,
BH, CL, CH, DL dan DH. Sedangkan struktur WORDREGS merepresentasikan register-register
pada General Purpose Register yang berukuran 16 bit (2 byte) ditambah register SI, DI dan Flag
Register. Struktur WORDREGS maupun BYTEREGS menempati lokasi memori yang sama
dalam union REGS.

Berikut ini adalah contoh sederhana penggunaan int86 untuk mencetak karakter
menggunakan interupsi BIOS 10 heksadesimal servis 09 heksadesimal. Simpan contoh
dibawah ini dengan nama project contoh01.ide dan kode program contoh01.cpp.

contoh01.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdlib.h>
04
05 #define VIDEO_INT 0x10 // BIOS Video Interrupt
06
07 int main(void)
08 {
09 union REGS in, out; // Deklarasi variabel
10
11 in.h.ah = 0x09; // AH = 9 heksadesimal
12 in.h.al = 'A'; // AL = 41 heksadesimal, huruf A
13 in.h.bh = 0x00; // BH = 0, halaman video
14 in.h.bl = 0x07; // BL = 7, warna huruf dan dasar
15 in.h.ch = 0x00; // CH dan CL menentukan banyak
16 in.h.cl = 0x01; // huruf yang akan dicetak
17
18 clrscr();
19 int86(VIDEO_INT, &in, &out);
20 getch();
21
22 return EXIT_SUCCESS;
23 }

Baris 1 sampai baris 3 pada program diatas merupakan penentuan header yang akan
digunakan, yaitu conio.h, dos.h dan stdlib.h. Header conio.h digunakan karena pada baris 18

7
kita akan menggunakan fungsi clrscr dan pada baris 20 kita akan menggunakan fungsi getch.
Header dos.h digunakan karena pada baris 9 kita mendeklarasikan variabel in dan out
menggunakan tipe union REGS serta pada baris 19 kita akan memanggil fungsi int86. Header
stdlib.h digunakan karena pada baris 22 kita akan menggunakan nilai konstanta
EXIT_SUCCESS.

Pada baris 5 kita mendeklarasikan konstanta dengan nama VIDEO_INT yang bernilai
10 heksadesimal. Konstanta ini digunakan saat memanggil fungsi video int86 untuk
menjalankan interupsi 10 heksadesimal servis 9 heksadesimal. Cobalah untuk mengganti nilai
pada in.h.bl dari yang semula 0x07 menjadi nilai lain, misalnya 0x0a, 0x09 atau 0x04 kemudian
jalankan program. Apa yang terjadi?

Pada contoh diatas variabel yang digunakan bernama in dan out. Perhatikanlah cara
memberikan nilai pada variabel in yang merupakan union REGS pada baris 11 sampai baris 16.
Pada contoh diatas in.h.ah, atau in.h.al dan sebagainya berarti memberikan nilai union REGS
pada struktur BYTEREGS dengan nama h dan field ah atau al yang bertipe unsigned character.

1.4. Memanggil Interupsi BIOS dan DOS Menggunakan Teknik Inline Assembly

Teknik inline assembly adalah teknik menuliskan kode-kode bahasa assembly diantara
kode-kode bahasa pemrograman yang lain seperti Pascal dan C/C++. Tidak semua kompilator
memiliki kemampuan mengkompilasi kode inline assembly, Borland C++ dan Turbo C/C++
memiliki kemampuan ini. Cara menggunakan teknik inline assembly pada Borland C++ 5.02
adalah dengan menggunakan kata cadangan asm dan diikuti oleh kode program bahasa
assembly serta diakhiri dengan tanda semicolon/titik koma (;). Berikut sintaks penggunaan kata
kunci asm:

asm <opcode> <operand>; /* Komentar bahasa C/C++ */

Kata kunci asm bisa juga diketikan sebagai blok pernyataan, seperti berikut ini:

asm {
<opcode> <operand>; /* Komentar bahasa C/C++ */
<opcode> <operand>; /* atau baris baru */
}

Berikut ini adalah program dengan tujuan yang sama seperti pada contoh01.cpp untuk
mencetak huruf A di layar. Perbedaannya adalah fungsi int86 digantikan dengan kode-kode
inline assembly, berikut ini adalah kode programnya yang disimpan dengan nama file project
contoh02.ide dan file kode program contoh002.cpp.

contoh02.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdlib.h>
04
05 #define VIDEO_INT 0x10 // BIOS Video Interrupt
06
07 int main(void)
08 {
09 clrscr();
10
11 asm mov ah, 0x09; // AH = 9 heks.
12 asm mov al, 0x41; // AL = 41 heks., huruf A
13 asm mov bh, 0x00; // BH = 0 heks., halaman layar
14 asm mov bl, 0x07; // BL = 7 heks., warna huruf
15 asm mov ch, 0x00; // CH dan CL menentukan banyak
16 asm mov cl, 0x01; // huruf yang akan dicetak
17 asm int VIDEO_INT; // Interupsi BIOS 10h

8
18
19 getch();
20 return EXIT_SUCCESS;
21 }

Perhatikanlah baris 11 sampai dengan baris 16! Instruksi mov ah, 0x09 artinya
menyimpan nilai 9 heksadesimal kedalam register AH. Demikian juga dengan instruksi mov bh,
0x00 atau mov cl, 0x01. Dalam pemrograman bahasa assembly opcode mov digunakan untuk
memberikan nilai kedalam suatu operand, dalam hal ini register AH, AL, BH, BL dan
sebagainya. Kemudian amati pula baris 17. Pada baris 17 instruksi int VIDEO_INT bukan
berarti mendeklarasikan variabel VIDEO_INT dengan tipe data integer, melainkan menjalankan
interupsi yang nilai interupsinya disimpan dalam konstanta VIDEO_INT, yaitu 0x10 atau 10
heksadesimal. Dalam pemrograman bahasa assembly opcode int digunakan untuk
menjalankan interupsi sesuai dengan nomor interupsi sesudah kata kunci int.

1.5. Latihan-latihan Bab I

1. Apa yang dimaksud dengan register?


2. Apa yang dimaksud dengan interupsi? Sebutkan jenis-jenisnya!
3. Ada berapa cara menjalankan interupsi pada Borland C++ 5.02? Jelaskan!
4. Berikut ini adalah data-data yang diketahui untuk mencetak huruf/karakter menggunakan
interupsi BIOS 10h:

 Register AH berisi nilai 9 heksadesimal.


 Register AL berisi kode ASCII dari huruf/karakter yang akan dicetak.
 Register BH berisi halaman layar, halaman pertama nilainya 0.
 Register BL berisi nilai warna huruf/karakter (warna asal adalah 7).
 Register CH dan CL menentukan banyaknya karakter pada AL akan dicetak.
Jika cuma 1 huruf, maka CH = 0 dan CL = 1.

Buatlah sebuah program C++ yang dapat mencetak huruf Z dengan warna biru
menggunakan fungsi int86 !

5. Selain menggunakan interupsi BIOS 10h, untuk mencetak karakter juga bisa menggunakan
interupsi DOS 21h. Berikut ini adalah prosedurnya:

 Register AH harus bernilai 2 heksadesimal.


 Register DL berisi kode ASCII dari huruf/karakter yang akan dicetak.

Buatlah sebuah program C++ yang dapat mencetak huruf Q dilayar menggunakan teknik
inline assembly!

9
BAB II
Operasi Layar Modus Teks

2.1. Interupsi BIOS untuk Operasi Layar pada Modus Teks

Untuk melakukan operasi-operasi pada layar seperti memilih mode video, menampilkan
karakter dan lain-lain, BIOS telah menyediakan nomor interupsi khusus, yaitu interupsi 10
heksadesimal. Operasi-operasi yang akan dilakukan sebelum menjalankan interupsi ini
ditentukan oleh nilai yang disimpan dalam register AH.

2.2. Memilih Mode Video

Mode video adalah cara layar monitor menampilkan output, apakah output yang
ditampilkan dalam bentuk matriks-matriks teks atau dalam bentuk picture element (pixel). Pada
sub bab ini akan dibahas cara menggunakan mode video teks. Mode teks sendiri memiliki
beberapa mode lain yang dapat dipilih, normalnya mode yang digunakan pada layar monitor
masa kini adalah mode teks 25 baris 80 kolom dan mampu menampilkan 16 warna yang
berbeda. Tabel II.1 berikut menjelaskan beberapa mode video teks.

Tabel II.1. Mode video teks

Nomor
Mode
(heksadesimal)
00 Hitam-putih, 25 baris, 40 kolom
01 16 warna, 25 baris, 40 kolom
02 16 warna gray text, 25 baris, 80 kolom
03 16 warna, 25 baris, 80 kolom
07 Monochrome, 25 baris, 80 kolom

Prosedur untuk memilih mode video menggunakan interupsi 10 heksadesimal adalah


sebagai berikut:

 Register AH harus bernilai 0.


 Register AL berisi nomor dari mode video yang akan digunakan.

Sebagai contoh, berikut ini adalah program untuk memilih mode video 01 heksadesimal
(16 warna, 25 baris dan 40 kolom) kemudian mengembalikannya menjadi mode video normal
menggunakan fungsi int86. Simpan project berikut ini dengan nama contoh03.ide dan nama file
kode program contoh03.cpp.

contoh03.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdio.h>
04 #include <stdlib.h>
05
06 #define VIDEO_INT 0x10 // Nomor interupsi 10h
07 #define UCHAR unsigned char
08
09 void setMode(UCHAR mode); // Deklarasi fungsi untuk
10 // mengubah mode video
11 int main(void)
12 {
13 printf("Tekan ENTER untuk mengubah mode...\n");
14 getch();
15
16 setMode(0x01); // Ubah mode video

10
17 printf("Mode 01 heksadesimal.\n"); // Informasi
18 printf("Tekan ENTER kembali ke mode normal...");
19 getch();
20
21 setMode(0x03); // Kembali ke mode normal
22 printf("Mode normal\n");
23 getch();
24
25 return EXIT_SUCCESS;
26 }
27
28 void setMode(UCHAR mode)
29 {
30 union REGS in, out; // Deklarasi variabel
31
32 in.h.ah = 0x00; // Register AH = 0
33 in.h.al = mode; // Register AL = mode
34
35 int86(VIDEO_INT, &in, &out); // Jalankan interupsi
36 return;
37 }

Pada contoh diatas, setiap terjadi pergantian mode video akan selalu menimbulkan efek
clear screen. Bagaimana cara menghilangkan efek clear screen ini? Jawabnya adalah dengan
menset bit ke-7 pada register AL menjadi 1. Berikut ini adalah contoh yang sama seperti pada
contoh03.cpp, namun bit ke-7 pada register AL akan diset menjadi 1 dan menggunakan teknik
inline assembly. Simpan project berikut dengan nama contoh04.ide dan nama file kode program
contoh04.cpp.

contoh04.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdio.h>
04 #include <stdlib.h>
05
06 #define VIDEO_INT 0x10 // Nomor interupsi 10h
07 #define UCHAR unsigned char
08
09 void setMode(UCHAR mode); // Deklarasi fungsi untuk
10 // mengubah mode video
11 int main(void)
12 {
13 printf("Tekan ENTER untuk mengubah mode...\n");
14 getch();
15
16 setMode(0x01); // Ubah mode video
17 printf("Mode 01 heksadesimal.\n"); // Informasi
18 printf("Tekan ENTER kembali ke mode normal...");
19 getch();
20
21 setMode(0x03); // Kembali ke mode normal
22 printf("Mode normal\n");
23 getch();
24
25 return EXIT_SUCCESS;
26 }
27
28 void setMode(UCHAR mode)
29 {
30 asm mov ah, 0x00; // Register AH = 0

11
31 asm mov al, mode; // Register AL = mode
32 asm or al, 0x80; // OR-kan dengan 80 heksadesimal
33 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
34
35 return;
36 }

Kedua contoh program sebelumnya digunakan untuk mengubah mode video.


Bagaimana jika kita tidak mengetahui mode video yang sedang digunakan? Jawabnya adalah
dengan menjalankan interupsi 10 heksadesimal servis 0f heksadesimal. Setelah interupsi ini
dijalankan register AH berisi banyaknya kolom, register AL berisi nomor mode video yang
digunakan dan register BH berisi nomor halaman tampilan yang digunakan. Berikut ini adalah
contoh programnya, simpan project berikut ini dengan nama file contoh05.ide dan kode program
contoh05.cpp.

contoh05.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdio.h>
04 #include <stdlib.h>
05
06 #define VIDEO_INT 0x10
07
08 void getMode(union REGS *reg);
09
10 int main(void)
11 {
12 union REGS layar;
13
14 getMode(&layar);
15
16 printf("Informasi Layar Monitor\n");
17 printf("Banyak kolom\t\t: %d\n", layar.h.ah);
18 printf("Nomor mode\t\t: %0x\n", layar.h.al);
19 printf("Halaman tampilan\t: %d\n", layar.h.bh);
20 getch();
21
22 return EXIT_SUCCESS;
23 }
24
25 void getMode(union REGS *reg)
26 {
27 union REGS *in;
28
29 in->h.ah = 0x0f;
30
31 int86(VIDEO_INT, in, reg);
32
33 return;
34 }

2.3. Menampilkan Karakter dan Memindahkan Posisi Kursor

Program contoh01.cpp dan dan contoh02.cpp pada bab 1 merupakan contoh program
untuk menampilkan karakter/huruf pada layar monitor. Pada sub bab ini akan dibahas cara
menampilkan karakter menggunakan interupsi 10 heksadesimal servis 09 heksadesimal secara
lebih mendalam. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah prosedur untuk menjalankan interupsi
10 heksadesimal servis 09 heksadesimal:

 Register AH berisi nilai 9 heksadesimal.

12
 Register AL berisi kode ASCII dari huruf/karakter yang akan dicetak.
 Register BH berisi halaman layar, halaman pertama nilainya 0.
 Register BL berisi nilai warna huruf/karakter (warna asal adalah 7).
 Register CH dan CL menentukan banyaknya karakter pada AL akan dicetak.
Jika cuma 1 huruf, maka CH = 0 dan CL = 1.

Permasalahan mencetak karakter menggunakan interupsi 10 heksadesimal servis 09


heksadesimal adalah setelah karakter ditampilkan dilayar, posisi kursor tidak berpindah ke
kolom berikutnya. Akibatnya adalah ketika karakter berikutnya akan ditampilkan maka karakter
yang sebelumnya akan tertimpa dengan karakter yang baru. Solusi untuk mengatasi
permasalahan ini adalah sebelum karakter ditampilkan kita harus mengetahui posisi kursor,
kemudian mencetak karakter tersebut dan mengubah posisi kursor setelah karakter dicetak.
Untuk melakukan hal tersebut maka kita harus tahu cara mengetahui posisi kursor dan cara
memindahkan posisi kursor.

Untuk mengetahui posisi kursor dapat menggunakan interupsi 10 heksadesimal servis


03 heksadesimal. Berikut ini adalah prosedur untuk menjalakan interupsi 10 heksadesimal
servis 03 heksadesimal:

 Register AH harus bernilai 3 heksadesimal.


 Register BH berisi nomor halaman tampilan, halaman pertama nilainya 0.

Setelah interupsi dilakukan maka register DH berisi nomor baris dan register DL berisi
nomor kolom. Sedangkan untuk memindahkan posisi kursor adalah dengan menggunakan
interupsi 10 heksadesimal servis 02 heksadesimal. Berikut ini adalah prosedurnya:

 Register AH harus bernilai 2 heksadesimal.


 Register BH berisi nomor halaman tampilan, halaman pertama nilainya 0.
 Register DH berisi nomor baris (dimulai dari 0 sampai 24).
 Register DL berisi nomor kolom (dimulai dari 0 sampai batas akhir dikurangi 1).

Berikut ini adalah contoh program untuk menampilkan huruf A dan Z dengan warna
dasar biru dan warna huruf putih. Simpan project berikut ini dengan nama file contoh06.ide dan
nama file kode program contoh06.cpp:

contoh06.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdlib.h>
04
05 #define VIDEO_INT 0x10
06 #define UCHAR unsigned char
07
08 void getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x);
09 void setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x);
10 void writeChar(UCHAR letter, UCHAR attr);
11
12 int main(void)
13 {
14 UCHAR baris, kolom;
15
16 getCursorPos(&baris, &kolom); // Baca posisi kursur
17 writeChar('A', 0x1f); // Cetak huruf A
18 setCursorPos(baris, ++kolom); // Pindahkan kursor
19 writeChar('Z', 0x1f); // Cetak huruf Z
20 setCursorPos(baris, ++kolom); // Pindahkan kursor
21 getch();
22
23 return EXIT_SUCCESS;

13
24 }
25
26 void getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x) // Baca posisi
27 { // kursor
28 UCHAR row, col;
29
30 asm mov ah, 0x03; // Register AH = 3 heksadesimal
31 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
32 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
33 asm mov row, dh; // Salin register DH ke row
34 asm mov col, dl; // Salin register DL ke col
35
36 *y = row; *x = col; // Salin row ke y, col ke x
37
38 return;
39 }
40
41 void setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x) // Memindahkan
42 { // Posisi kursor
43 asm mov ah, 0x02; // Register AH = 3 heksadesimal
44 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
45 asm mov dh, y; // Register DH = letak baris
46 asm mov dl, x; // Register DL = letak kolom
47 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
48
49 return;
50 }
51
52 void writeChar(UCHAR letter, UCHAR attr) // Mencetak
53 { // huruf
54 asm mov ah, 0x09; // Register AH = 9 heksadesimal
55 asm mov al, letter; // Register AL = hurufnya
56 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
57 asm mov bl, attr; // Register BL = warna huruf
58 asm mov ch, 0x00; // Register CH dan CL menentukan
59 asm mov cl, 0x01; // banyak pencetakan
60 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
61
62 return;
63 }
Program diatas terdiri dari empat fungsi, yaitu fungsi main, getCursorPos, setCursorPos
dan writeChar. Fungsi getCursorPos berguna untuk mengetahui posisi kursor, fungsi ini
mengirimkan parameter y dan x secara acuan. Setelah pemanggilan fungsi, parameter x
menyimpan posisi kolom kursor sedangkan parameter y menyimpan posisi baris kursor. Fungsi
setCursorPos digunakan untuk memindahkan posisi kursor, fungsi ini mengirimkan parameter y
dan x secara nilai. Parameter y digunakan untuk menentukan posisi baris sedangkan parameter
x untuk menentukan posisi kolom kursor. Fungsi getCursorPos hampir mirip dengan fungsi
wherex dan wherey milik Borland C++ atau Turbo Pascal, sedangkan fungsi setCursorPos
hampir mirip dengan fungsi gotoxy.

Fungsi writeChar digunakan untuk menampilkan karakter, fungsi ini mengirimkan


parameter letter dan attr secara nilai. Parameter letter berisi karakter yang akan ditampilkan
sedangkan parameter attr menentukan atribut karakter (warna karakter dan warna dasar).
Fungsi ini tidak mengubah posisi kursor, oleh karena itu sesudah pemanggilan fungsi, untuk
memindahkan posisi kursor digunakan fungsi setCursorPos.

Setelah memahami cara menampilkan karakter dengan warna karakternya, tentu kita
akan bertanya bagaimana cara menampilkan string (rangkaian karakter) dengan warna-warna
karakternya. Untuk menjawab pertanyaan ini marilah pelajari kode program berikut ini. Simpan
project berikut ini dengan nama file contoh07.ide dan kode programnya dengan nama file

14
contoh07.cpp.

contoh07.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdlib.h>
04
05 #define VIDEO_INT 0x10
06 #define UCHAR unsigned char
07
08 void getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x);
09 void setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x);
10 void writeChar(UCHAR letter, UCHAR attr);
11 void writeString(UCHAR *str, UCHAR attr);
12
13 int main(void)
14 {
15 UCHAR baris, kolom;
16
17 getCursorPos(&baris, &kolom); // Baca posisi kursor
18 writeChar('>', 0x1f); // Cetak karakter >
19 setCursorPos(baris, ++kolom); // Pindahkan kursor
20
21 writeString(” Mencetak String “, 0x4f);
22 getCursorPos(&baris, &kolom);
23 setCursorPos(baris, ++kolom);
24
25 writeChar('<', 0x1f); // Cetak karakter <
26 setCursorPos(baris, ++kolom); // Pindahkan kursor
27 getch();
28
29 return EXIT_SUCCESS;
30 }
31
32 void getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x) // Baca posisi
33 { // kursor
34 UCHAR row, col;
35
36 asm mov ah, 0x03; // Register AH = 3 heksadesimal
37 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
38 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
39 asm mov row, dh; // Salin register DH ke row
40 asm mov col, dl; // Salin register DL ke col
41
42 *y = row; *x = col; // Salin row ke y, col ke x
43
44 return;
45 }
46
47 void setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x) // Memindahkan
48 { // Posisi kursor
49 asm mov ah, 0x02; // Register AH = 3 heksadesimal
50 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
51 asm mov dh, y; // Register DH = letak baris
52 asm mov dl, x; // Register DL = letak kolom
53 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
54
55 return;
56 }
57
58 void writeChar(UCHAR letter, UCHAR attr) // Mencetak

15
59 { // huruf
60 asm mov ah, 0x09; // Register AH = 9 heksadesimal
61 asm mov al, letter; // Register AL = hurufnya
62 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
63 asm mov bl, attr; // Register BL = warna huruf
64 asm mov ch, 0x00; // Register CH dan CL menentukan
65 asm mov cl, 0x01; // banyak pencetakan
66 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
67
68 return;
69 }
70
71 void writeString(UCHAR *str, UCHAR attr) // Mencetak
72 { // string
73 UCHAR x, y;
74
75 getCursorPos(&y, &x); // Simpan posisi kursor
76
77 for (; *str != '\0'; str++) // Loop sampai ditemukan
78 { // NULL
79 if (x > 79)
80 { // Jika sudah sampai kolom
81 y++; x = 0; // ke-80, pindah baris dan
82 } // pindah ke kolom ke-1
83
84 setCursorPos(y, x++); // Pindahkan posisi kursor
85 writeChar(*str, attr); // Cetak per karakter
86 }
87
88 return;
89 }
Program contoh07.cpp merupakan pengembangan dari program contoh06.cpp. Pada
program contoh07.cpp terdapat fungsi writeString, fungsi ini menggunakan parameter str dan
attr. Parameter str dikirimkan secara acuan dan berisi rangkaian karakter (string) yang akan
dicetak. Sedangkan parameter attr dikirimkan secara nilai untuk menentukan warna string saat
ditampilkan. Fungsi writeString memanggil fungsi writeChar untuk mencetak rangkaian
karakternya satu per satu.

2.4. Membaca Karakter pada Posisi Kursor

Pada sub bab sebelumnya sudah dipelajari bagaimana cara menampilkan karakter dan
string pada posisi kursor tertentu di layar. Pada sub bab ini akan dipelajari cara mengetahui nilai
karakter dan warna karakter yang sudah tercetak dilayar. Seperti telah kita ketahui sebelumnya
bahwa layar monitor pada mode teks normal terdiri dari suatu baris dan kolom. Dengan
mengarahkan kursor pada baris dan kolom tertentu, dapat kita ketahui karakter/huruf yang
tercetak dan warna dari karakter/huruf tersebut.

Nomor interupsi yang digunakan untuk mengetahui karakter dan warna karakter pada
posisi tertentu adalah interupsi 10 heksadesimal servis 8 heksadesimal. Berikut ini adalah
prosedur untuk menjalankan interupsi tersebut:

 Register AH harus bernilai 8 heksadesimal.


 Register BH berisi nomor halaman tampilan, halaman pertama nilainya 0.

Setelah interupsi dijalankan maka register AH akan berisi nilai warna dari karakter dan
register AL akan berisi karakter/huruf yang ditampilkan. Berikut ini adalah contoh sederhana
untuk membaca karakter pada posisi tertentu dilayar. Untuk menyederhanakan kode program,
contoh berikut akan menggunakan fungsi standar gotoxy, textcolor, textbackground, cprintf dan
int86. Simpan contoh program berikut ini dengan nama project contoh08.ide dan file kode
program contoh08.cpp.

16
contoh08.cpp:
01 #include <conio.h>
02 #include <dos.h>
03 #include <stdio.h>
04 #include <stdlib.h>
05
06 #define VIDEO_INT 0x10 // Nomor interupsi video
07 #define UCHAR unsigned char // Tipe data UCHAR
08
10 UCHAR getCharAttr(UCHAR *attr);
11
12 int main(void)
13 {
14 UCHAR huruf, warna;
15
16 clrscr(); // Bersihkan layar
17 gotoxy(10, 5); textcolor(15); // Warna karakter
18 textbackground(5); // Warna dasar karakter
19 cprintf(" Latihan C++ "); // Cetak string
20 gotoxy(13, 5); // Pindah posisi kursor
21
22 huruf = getCharAttr(&warna); // Baca nilai karakter
23 // dan atributnya
24 gotoxy(1, 7);
25 printf("Karakter pada baris 5 kolom 13: %c\n", huruf);
26 printf("Warna\\atribut dari karakter : %#x\n", warna);
27 getch();
28
29 return EXIT_SUCCESS;
30 }
31
32 UCHAR getCharAttr(UCHAR *attr) // Fungsi untuk membaca
33 { // karakter dan atributnya
34 union REGS in, out; // pada posisi kursor
35
36 in.h.ah = 0x08; // AH = 8 heksadesimal
37 in.h.bh = 0x00; // BH = 0, halaman layar
38 int86(VIDEO_INT, &in, &out); // Lakukan interupsi
39
40 *attr = out.h.ah; // Salin nilai AH di attr
41
42 return out.h.al; // Kembalikan nilai AL
43 }

Pada program diatas, fungsi yang dibuat untuk membaca karakter dan warna atributnya
adalah fungsi getCharAttr. Fungsi ini mengirimkan parameter dengan tipe data unsigned
character secara acuan. Setelah fungsi tersebut dijalankan, parameter attr berisi nilai warna
atribut dari karakter sedangkan fungsi getCharAttr sendiri mengembalikan nilai karakter yang
dibaca.

2.5. ASCII Extended Character Set

ASCII Extended Character Set (set karakter ASCII perluasan) adalah karakter ASCII
dengan kode atau nomor urut 128 sampai dengan 255 desimal. Umumnya set karakter
perluasan ini digunakan agar tampilan program yang berbasis teks menjadi lebih menarik
karena dapat digunakan untuk menampilkan bingkai, tabel, simbol-simbol khusus dalam aksara
Yunani (seperti alpha, beta, gamma dan seterusnya) dan simbol-simbol khusus matematika
(seperti integral, akar kuadrat dan pangkat dua). Gambar-gambar berikut ini menampilkan
nomor urut serta karakter ASCII reguler dan perluasan.

17
Gambar II.1. Karakter ASCII reguler

Gambar II.2. Karakter ASCII perluasan (extended)

Berikut ini adalah contoh program yang sangat sederhana untuk membuat sebuah
bingkai. Program ini akan menggunakan fungsi writeChar, writeString, setCursorPos yang telah
dibuat pada program sebelumnya. Simpan program berikut ini dengan nama file project
contoh09.ide dan nama file kode program contoh09.cpp.

contoh09.cpp:
001 #include <conio.h>
002 #include <dos.h>
003 #include <stdio.h>
004 #include <stdlib.h>
005
006 #define VIDEO_INT 0x10
007 #define UCHAR unsigned char
008
009 void setMode(UCHAR mode);
010 void getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x);
011 void setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x);
012 void writeChar(UCHAR letter, UCHAR attr);
013 void writeString(UCHAR *str, UCHAR attr);
014
015 int main(void)
016 {
017 UCHAR baris, kolom;

18
018 UCHAR pilih;
019
020 setMode(3);
021 setCursorPos(4, 4); writeChar(213, 0x17);
022 setCursorPos(4, 74); writeChar(184, 0x17);
023 setCursorPos(20, 4); writeChar(192, 0x17);
024 setCursorPos(20, 74); writeChar(217, 0x17);
025
026 for (baris = 5; baris < 20; baris++)
027 {
028 setCursorPos(baris, 4); writeChar(179, 0x17);
029 setCursorPos(baris, 74); writeChar(179, 0x17);
030 }
031
032 for (kolom = 5; kolom < 74; kolom++)
033 {
034 setCursorPos(4, kolom); writeChar(205, 0x17);
035 setCursorPos(20, kolom); writeChar(196, 0x17);
036 }
037
038 setCursorPos(4, 5); writeChar(181, 0x17);
039 setCursorPos(4, 6);
040 writeString("Bingkai dengan ASCII", 0x1f);
041 setCursorPos(4, 26); writeChar(198, 0x17);
042
043 for (baris = 5; baris < 20; baris++)
044 {
045 for (kolom = 5; kolom < 74; kolom++)
046 {
047 setCursorPos(baris, kolom);
048 writeChar(0x20, 0x1e);
049 }
050 }
051
052 setCursorPos(12, 25);
053 writeString("Akhiri program (Y/T)? [ ]", 0x1e);
054
055 for (;;)
056 {
057 setCursorPos(12, 49);
058 pilih = getch();
059
060 writeChar(pilih, 0x1e);
061
062 if ((pilih == 'Y') || (pilih == 'y'))
063 break;
064 }
065
066 return EXIT_SUCCESS;
067 }
068
069 void setMode(UCHAR mode) // Mengubah mode
070 { // tampilan layar
071 asm mov ah, 0x00; // Register AH = 0
072 asm mov al, mode; // Register AL = mode
073 asm int VIDEO_INT // Lakukan interupsi
074
075 return;
076 }
077
078 void getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x) // Baca posisi

19
079 { // kursor
080 UCHAR row, col;
081
082 asm mov ah, 0x03; // Register AH = 3 heksadesimal
083 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
084 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
085 asm mov row, dh; // Salin register DH ke row
086 asm mov col, dl; // Salin register DL ke col
087
088 *y = row; *x = col; // Salin row ke y, col ke x
089
090 return;
091 }
092
093 void setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x) // Memindahkan
094 { // Posisi kursor
095 asm mov ah, 0x02; // Register AH = 3 heksadesimal
096 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
097 asm mov dh, y; // Register DH = letak baris
098 asm mov dl, x; // Register DL = letak kolom
099 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
100
101 return;
102 }
103
104 void writeChar(UCHAR letter, UCHAR attr) // Mencetak
105 { // huruf
106 asm mov ah, 0x09; // Register AH = 9 heksadesimal
107 asm mov al, letter; // Register AL = hurufnya
108 asm mov bh, 0x00; // Register BH = 0 heksadesimal
109 asm mov bl, attr; // Register BL = warna huruf
110 asm mov ch, 0x00; // Register CH dan CL menentukan
111 asm mov cl, 0x01; // banyak pencetakan
112 asm int VIDEO_INT; // Lakukan interupsi
113
114 return;
115 }
116
117 void writeString(UCHAR *str, UCHAR attr) // Mencetak
118 { // string
119 UCHAR x, y;
120
121 getCursorPos(&y, &x); // Simpan posisi kursor
122
123 for (; *str != '\0'; str++) // Loop sampai ditemukan
124 { // NULL
125 if (x > 79)
126 { // Jika sudah sampai kolom
127 y++; x = 0; // ke-80, pindah baris dan
128 } // pindah ke kolom ke-1
129
130 setCursorPos(y, x++); // Pindahkan posisi kursor
131 writeChar(*str, attr); // Cetak per karakter
132 }
133
134 return;
135 }

2.6. Membuat Class untuk Operasi Layar pada Modus Teks

Setelah memahami cara menggunakan fungsi int86 atau teknik inline assembly untuk

20
melakukan operasi pada layar monitor, maka kita dapat membuat sebuah class tersendiri untuk
melakukan operasi pada layar monitor. Class yang akan kita buat akan mengenkapsulasi
fungsi-fungsi setMode, getMode, writeChar, writeString, setCursorPos, getCursorPos dan
getCharAttr. Namun, agar class yang dibuat dalam proses eksekusi program (runtime) bekerja
lebih optimal maka semua fungsi anggota (method) yang pada pembahasan sebelumnya dibuat
menggunakan fungsi standar int86, kali ini akan ditulis ulang menggunakan teknik inline
assembly.
Dalam pembuatan class dapat dilakukan tanpa membuat project terlebih dahulu, jadi cukup
dilakukan dengan memilih menu File kemudian pilih submenu New lalu pilih Text Edit dari IDE
Borland C++ 5.02. Class yang akan dibuat bernama Screen dan simpan kode program berikut
ini dengan nama screen.cpp.

screen.cpp:
001 /*
002 screen.cpp
003 Class library untuk operasi layar monitor.
004 Hak Cipta Pebi Yudha K.
005 April 2009
006
007 Disusun sebagai contoh program
008 Modul Praktikum Pemrograman C++ Lanjutan
009 AMIK BSI - Jakarta
010 */
011
012 #define UCHAR unsigned char
013 #define VIDEO_INT 0x10
014
015 class Screen
016 {
017 private:
018 UCHAR mode, row, col;
019 UCHAR rownum, colnum;
020 UCHAR active_page, visual_page;
021 UCHAR attribute;
022
023 public:
024 Screen(void); // Konstruktor default
025 Screen(UCHAR mode);
026
027 ~Screen(void); // Destruktor default
028
029 void setMode(UCHAR mode);
030 UCHAR getMode(void);
031
032 void setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x);
033 void getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x);
034
035 void writeChar(UCHAR letter);
036 void writeString(UCHAR *str);
037
038 void setAttribute(UCHAR attr);
039 UCHAR getCharAttr(UCHAR *attr);
040
041 void setActivePage(UCHAR page);
042 UCHAR getActivePage(void);
043
044 void setVisualPage(UCHAR page);
045 UCHAR getVisualPage(void);
046
047 void cls(void);
048 }; // Akhir prototype class Screen

21
049
050 Screen::Screen(void) // Konstruktor default.
051 { // Menset layar pada
052 UCHAR mode; // mode 25 baris dan
053 // 80 kolom, warna huruf
054 this->row = 0; // abu-abu dan latar
055 this->col = 0; // hitam, 16 warna.
056
057 this->mode = mode = 0x03;
058
059 this->rownum = 25;
060 this->colnum = 80;
061
062 this->active_page = 0;
063 this->visual_page = 0;
064
065 this->attribute = 7;
066
067 asm mov ah, 0x00;
068 asm mov al, mode;
069 asm or al, 0x80;
070 asm int VIDEO_INT;
071
072 return;
073 }
074
075 Screen::Screen(UCHAR mode) // Konstruktur
076 { // dengan
077 this->setMode(mode); // parameter mode
078 // layar.
079 return;
080 }
081
082 Screen::~Screen(void) // Destruktor default.
083 { // Tidak melakukan
084 return; // apapun.
085 }
086
087 void Screen::setMode(UCHAR mode) // Memilih
088 { // mode
089 this->mode = mode; // layar.
090
091 this->active_page = 0;
092 this->visual_page = 0;
093
094 this->rownum = 25;
095
096 switch (mode) // Menentukan banyak kolom
097 { // berdasarkan nomor mode.
098 case 0x00 :
099 case 0x01 : this->colnum = 40;
100 break;
101 case 0x02 :
102 case 0x03 :
103 case 0x07 : this->colnum = 80;
104 break;
105
106 default : this->colnum = 0;
107 break;
108 }
109

22
110 asm mov ah, 0x00;
111 asm mov al, mode;
112 asm or al, 0x80;
113 asm int VIDEO_INT;
114
115 return;
116 }
117
118 UCHAR Screen::getMode(void) // Mengetahui
119 { // mode layar.
120 return this->mode;
121 }
122
123 void Screen::setCursorPos(UCHAR y, UCHAR x)
124 {
125 UCHAR page = this->active_page;
126
127 if ((y > this->rownum) ||
128 (x > this->colnum))
129 y = x = 0;
130
131 this->row = y; // Menentukan posisi
132 this->col = x; // kursor.
133
134 asm mov ah, 0x02;
135 asm mov bh, page;
136 asm mov dh, y;
137 asm mov dl, x;
138 asm int VIDEO_INT;
139
140 return;
141 }
142
143 void Screen::getCursorPos(UCHAR *y, UCHAR *x)
144 {
145 *y = this->row; // Mengetahui posisi
146 *x = this->col; // kursor.
147
148 return;
149 }
150
151 void Screen::writeChar(UCHAR letter)
152 {
153 UCHAR page = this->active_page;
154 UCHAR attr = this->attribute;
155
156 asm mov ah, 0x09; // Menuliskan satu
157 asm mov al, letter; // karakter dan
158 asm mov bh, page; // atributnya
159 asm mov bl, attr;
160 asm mov ch, 0x00;
161 asm mov cl, 0x01;
162 asm int VIDEO_INT;
163
164 return;
165 }
166
167 void Screen::writeString(UCHAR *str)
168 {
169 for (; *str != '\0'; str++)
170 {

23
171 if (this->col > this->colnum)
172 {
173 this->row++; // Mencetak rangkaian
174 this->col = 0; // karakter (string).
175 }
176
177 this->setCursorPos(this->row,
178 ++this->col);
179 this->writeChar(*str);
180 }
181
182 return;
183 }
184
185 void Screen::setAttribute(UCHAR attr)
186 {
187 this->attribute = attr; // Mengubah warna
188 // huruf dan warna
189 return; // latar.
190 }
191
192 UCHAR Screen::getCharAttr(UCHAR *attr)
193 {
194 UCHAR page = this->active_page;
195 UCHAR letter, attribute;
196
197 asm mov ah, 0x08; // Mengetahui
198 asm mov bh, page; // karakter dan
199 asm int VIDEO_INT; // atributnya pada
200 asm mov attribute, ah; // posisi kursor.
201 asm mov letter, al;
202
203 this->attribute = *attr = attribute;
204
205 return letter;
206 }
207
208 void Screen::setActivePage(UCHAR page)
209 {
210 this->active_page = page; // Menentukan
211 // halaman aktif.
212 return;
213 }
214
215 UCHAR Screen::getActivePage(void)
216 { // Mengetahui
217 return this->active_page; // halaman aktif.
218 }
219
220 void Screen::setVisualPage(UCHAR page)
221 {
222 if (page > 7) page = 0;
223
224 this->visual_page = page;
225
226 asm mov ah, 0x05; // Menentukan halaman
227 asm mov al, page; // yang ditampilkan.
228 asm int VIDEO_INT;
229
230 return;
231 }

24
232
233 UCHAR Screen::getVisualPage(void)
234 { // Mengetahui
235 return this->visual_page; // halaman yang
236 } // ditampilkan.
237
238 void Screen::cls(void)
239 { // Membersihkan
240 UCHAR mode = this->mode; // tampilan layar
241 // serta
242 this->row = 0; // memposisikan
243 this->col = 0; // kursor di 0, 0.
244
245 asm mov ah, 0x00;
246 asm mov al, mode;
247 asm int VIDEO_INT;
248
249 return;
250 }

Kode program screen.cpp diatas bukanlah suatu program untuk dikompilasi dan
dijalankan, namun sebuah pustaka class (class library) yang fungsinya hampir sama dengan
penggunaan file header (.h). Pada kode program screen.cpp terdapat beberapa fungsi anggota
dari class Screen yang sebelumnya tidak dibahas, yaitu setAttribute, setActivePage,
getActivePage, setVisualPage, getVisualPage dan cls.

Fungsi anggota setAttribute digunakan untuk menentukan warna huruf dan warna latar
(background color). Fungsi ini mengirimkan parameter bertipe unsigned character yang
menunjukan warna huruf dan latar yang akan ditampilkan. Sedangkan untuk menentukan
halaman halaman aktif digunakan fungsi setActivePage. Apa maksudnya halaman aktif?
Halaman aktif adalah halaman memori video dimana proses operasi pada layar dilakukan,
seperti memindahkan posisi kursor, menampilkan karakter, membersihkan layar dan
sebagainya. Pada mode layar teks 80 baris 25 kolom terdapat delapan halaman memori video
(halaman layar), yaitu halaman 0 sampai dengan halaman 7. Fungsi setActivePage digunakan
untuk memilih nomor halaman tersebut dengan cara mengirimkan angka 0, 1, 2 sampai dengan
7 sebagai parameter. Umumnya pada saat pertama kali dijalankan program akan menggunakan
halaman layar pertama (halaman 0) sebagai halaman visual (halaman dimana output program
ditampilkan). Untuk mengetahui nomor halaman aktif digunakan fungsi anggota getActivePage
yang mengembalikan nomor halaman aktif yang sedang digunakan.

Selain fungsi setActivePage dan getActivePage untuk menangani nomor halaman layar,
class Screen juga memiliki fungsi anggota untuk mengatur halaman visual. Apa maksudnya
halaman visual? Halaman visual adalah nomor halaman dimana output program ditampilkan
dan dapat terlihat oleh pengguna. Lalu apakah perbedaan antara halaman aktif dengan
halaman visual? Suatu program dapat saja menyembunyikan proses penampilan output dengan
cara menuliskan karakter-karakter pada halaman layar pertama (halaman 0) tetapi halaman
visual yang ditampilkan adalah halaman kedua (halaman 1). Karakter-karakter yang dituliskan
pada halaman 0 tersebut tidak akan benar-benar muncul dilayar monitor sampai pengguna
memrogram untuk memilih halaman 0 sebagai halaman visual. Jika tidak, maka halaman 1 tetap
akan ditampilkan walaupun halaman 1 kosong. Untuk memilih halaman visual digunakan fungsi
setVisualPage dan untuk mengetahui nomor halaman yang sedang dijadikan halaman visual
digunakan fungsi getVisualPage.

Kegunaan fungsi anggota cls sendiri dapat diketahui dari namanya, yaitu untuk
membersihkan tampilan layar (clear screen) dan memposisikan kursor pada baris 0 kolom 0
(baris pertama kolom pertama). Project contoh10.ide berikut ini adalah demonstrasi
penggunaan pustaka screen.cpp. Maksud dari programnya adalah untuk memberikan contoh
penggunaan fungsi anggota setActivePage dan setVisualPage yang merupakan fungsi anggota
dari objek Screen. Agar project contoh10.ide ini berjalan maka salinlah file screen.cpp dalam
direktori yang sama tempat Anda menyimpan project.

25
contoh10.cpp:
01 #include <dos.h>
02 #include <stdlib.h>
03 #include "screen.cpp" // Header screen.cpp
04
05 int main(void)
06 {
07 UCHAR i, j;
08 Screen *layar = new Screen();
09
10 layar->setAttribute(0x9f);
11 layar->setActivePage(0);
12 layar->writeString("Halaman pertama");
13 layar->setAttribute(0xcf);
14 layar->setActivePage(1);
15 layar->writeString("Halaman ke dua");
16
17 for (i = 1; i < 11; i++)
18 {
19 j = i % 2;
20 layar->setVisualPage(j);
21 delay(3000);
22 }
23
24 delete layar;
25 return EXIT_SUCCESS;
26 }

Ketika program diatas dijalankan maka muncul tulisan “Halaman pertama” dan
“Halaman ke dua” secara bergantian dengan jeda waktu selama tiga detik. Tulisan ”Halaman
pertama” ditampilkan pada halaman 0 sedangkan “Halaman ke dua” pada halaman 1.

2.7. Latihan-latihan Bab II

1. Jelaskan sintaks dan parameter fungsi standar int86!


2. Apa yang dimaksud dengan teknik inline assembly dan bagaimana cara menggunakannya
pada kompilator Borland C++ 5.02?
3. Jelaskan kegunaan karakter ASCII dalam pembuatan program berbasis teks!
4. Buat sebuah program dengan menggunakan int86 untuk menampilkan output seperti tulisan
dibawah ini dengan warna huruf putih dan warna latar biru!

A
A B
A B C
A B C D

5. Buatlah sebuah program untuk menampilkan output seperti dibawah ini menggunakan teknik
inline assembly!

A B C D E
A B C D
A B C
A B
A

6. Dengan memanfaatkan pustaka class screen.cpp buatlah sebuah program dengan output
seperti dibawah ini!

26
7. Dengan memanfaatkan pustaka class screen.cpp buatlah sebuah program dengan ketentuan
sebagai berikut:
 Pengguna menginputkan sebuah string pada halaman layar 0 (halaman pertama).
 String yang diketikan oleh pengguna akan ditampilkan setelah jeda 5 detik di halaman
layar 1 (halaman kedua).
 Setelah jeda 5 detik di halaman 1, program akan kembali menampilkan halaman 0
kemudian membersihkan layar.
 Setelah jeda 5 detik di halaman 0, program kembali ke halaman 1 dan jeda kembali
selama 3 detik kemudian program berhenti.

8. Dengan memanfaatkan pustaka class screen.cpp buatlah sebuah program dengan


rancangan input dan output seperti dibawah ini!

27
BAB III
Input Menggunakan Keyboard

3.1. Interupsi BIOS untuk Input Melalui Keyboard

Keyboard atau papan ketik merupakan alat input utama pada sebuah PC. Umumnya
seseorang yang sedang mempelajari bahasa pemrograman C/C++ akan memanfaatkan fungsi-
fungsi standar seperti scanf, getch, getchar, getche, gets dan cin untuk bisa melakukan input
melalui keyboard, maka pada bab ini akan dipelajari bagaimana fungsi-fungsi tersebut bekerja.

BIOS menyediakan sebuah nomor interupsi khusus yang digunakan untuk melakukan
input melalui keyboard, yaitu interupsi 16 heksadesimal. Operasi-operasi pada keyboard dapat
ditentukan melalui nomor service yang disimpan pada register AH.

3.2. Memasukan Satu Karakter dan Mendeteksi Penekanan Tombol Extended

Interupsi 16 heksadesimal servis 0 heksadesimal adalah nomor interupsi yang dapat


digunakan untuk melakukan input satu karakter melalui keyboard. Fungsi standar getch,
getchar, dan getche memanfaatkan interupsi ini. Berikut ini adalah prosedur yang harus
dilakukan untuk melakukan interupsi 16 heksadesimal servis 0 heksadesimal:

 Register AH harus bernilai 0.


 Jalankan interupsi 16 heksadesimal.

Setelah Interupsi dijalankan maka:

 Register AH akan berisi dengan kode scan papan ketik.


 Register AL berisi kode ASCII dari karakter yang diketikan atau bernilai 0 jika tombol
keyboard yang ditekan adalah tombol extended.

Dari penjelasan diatas, ada beberapa hal lagi yang harus lebih diperjelas. Karakter yang
diketikan melalui keyboard tidak akan ditampilkan pada layar monitor dan posisi kursor tidak
akan berpindah. Tombol keyboard yang diketikan dapat diketahui nilainya pada register AL, jika
register AL bernilai nol, maka dapat disimpulkan bahwa tombol keyboard yang ditekan adalah
tombol extended (tombol-tombol khusus).

Tombol extended atau tombol khusus adalah tombol yang disediakan untuk maksud-
maksud tertentu dari sebuah program. Contoh tombol-tombol khusus adalah tombol CTRL, ALT,
SHIFT, INS, F1, F2 dan sebagainya. Untuk mengetahui tombol khusus apa yang ditekan ketika
register AL bernilai nol, dapat diketahui dari nilai yang disimpan pada register AH. Nilai pada
register AH adalah keyboard scan code yang memberitahukan tombol khusus apa yang ditekan.

Berikut ini adalah contoh program yang menunjukan cara melakukan input satu karakter
menggunakan interupsi 16 heksadesimal servis 0 yang ditulis dengan teknik inline assembly
dan memanfaatkan pustaka class screen.cpp yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Buatlah
sebuah project seperti yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, simpan project tersebut
dengan nama file contoh11.ide dengan file kode program contoh11.cpp pada direktori yang
sama dengan file screen.cpp

contoh11.cpp:
01 #include <stdlib.h>
02 #include "screen.cpp"
03
04 #define KEY_INT 0x16 /* Nomor interupsi keyboard */
05
06 UCHAR getKey(void);
07

28
08 int main(void)
09 {
10 Screen *layar = new Screen();
11 UCHAR karakter;
12
13 layar->setMode(0x03);
14 layar->setCursorPos(4, 14);
15 layar->writeString("Input satu karakter:");
16 layar->setCursorPos(4, 34);
17
18 karakter = getKey();
19
20 layar->setCursorPos(5, 14);
21 layar->writeString("Karakter yang anda ketik adalah");
22 layar->setCursorPos(5, 46);
23 layar->writeChar(karakter);
24 layar->setCursorPos(6, 14);
25 layar->writeString("Tekan sembarang tombol ...");
26
27 getKey();
28
29 delete layar;
30 return EXIT_SUCCESS;
31 }
32
33 UCHAR getKey(void)
34 {
35 UCHAR key;
36
37 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
38 asm int KEY_INT; /* Lakukan interupsi */
39 asm mov key, al; /* Salin nilai register AH ke key */
40
41 return key;
42 }

Pada kode program contoh11.cpp fungsi getKey adalah fungsi yang digunakan untuk
input satu karakter. Fungsi getKey tidak memerlukan parameter dan mengembalikan nilai
bertipe unsigned character (didefinisikan dalam file screen.cpp sebagi UCHAR). Nilai yang
dikembalikan oleh fungsi ini adalah karakter yang diketikan pada tombol keyboard. Fungsi ini
sama dengan fungsi standar getch.

Setelah mempelajari cara memasukan satu karakter, maka langkah berikutnya adalah
mempelajari cara mendeteksi penekanan tombol-tombol extended. Project contoh12.ide berikut
ini memberikan contoh cara mendeteksi penekanan tombol F1, F2, F3, dan F4. Simpan kode
program contoh12.cpp berikut ini pada direktori yang sama dengan file screen.cpp.

contoh12.cpp:
01 #include <stdlib.h>
02 #include "screen.cpp"
03
04 #define KEY_INT 0x16 /* Nomor interupsi keyboard */
05 #define KEY_F1 0x3b /* Kode scan tombol F1 */
06 #define KEY_F2 0x3C /* Kode scan tombol F2 */
07 #define KEY_F3 0x3d /* Kode scan tombol F3 */
08 #define KEY_F4 0x3e /* Kode scan tombol F4 */
09
10 #define TRUE 1
11
12 UCHAR getSpecialKey(void);

29
13
14 int main(void)
15 {
16 Screen *layar = new Screen();
17 UCHAR tombol;
18
19 layar->setMode(0x03);
20 layar->setCursorPos(5, 9);
21 layar->writeString("Tekan F1, F2, F3");
22 layar->setCursorPos(6, 9);
23 layar->writeString("Tekan F4 untuk berhenti");
24 layar->setCursorPos(8, 9);
25
26 while (TRUE)
27 {
28 tombol = getSpecialKey(); // Periksa tombol yang ditekan
29
30 layar->setCursorPos(8, 9);
31
32 switch (tombol)
33 {
34 case KEY_F1 :
35 layar->writeString("Tombol F1 ditekan");
36 break;
37 case KEY_F2 :
38 layar->writeString("Tombol F2 ditekan");
39 break;
40 case KEY_F3 :
41 layar->writeString("Tombol F3 ditekan");
42 break;
43 case KEY_F4 :
44 delete layar;
45 return EXIT_SUCCESS;
46 default :
47 layar->writeString("Tombol lain ");
48 break;
49 }
50 }
51 }
52
53 UCHAR getSpecialKey(void)
54 {
55 UCHAR key;
56
57 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
58 asm int KEY_INT; /* Lakukan interupsi 16 heksadesimal */
59 asm mov key, ah; /* Salin nilai di AH ke variabel key */
60
61 return key;
62 }

Pada kode program contoh12.cpp fungsi getSpecialKey adalah fungsi yang


digunakan untuk mendeteksi penekanan tombol-tombol khusus. Perhatikanlah pada baris
kelima sampai baris kedelapan, karena setiap tombol khusus memiliki kode tersendiri maka
pada baris kelima sampai kedelapan dideklarasikan konstanta untuk tombol F1 sampai F4.
Kode scan untuk tombol F1 adalah 3b heksadesimal, F2 adalah 3c heksadesimal, dan
seterusnya. Bandingkanlah kode program contoh11.cpp dengan kode program contoh12.cpp
pada fungsi getKey dan getSpecialKey. Pada fungsi getKey nilai yang dijadikan sebagai nilai
kembali fungsi (return value) adalah nilai yang tersimpan di register AL, sedangkan pada fungsi
getSpecialKey nilai yang dikembalikan adalah nilai yang tersimpan di register AL.

30
3.3. Memasukan String Menggunakan Keyboard

Setelah memahami cara memasukan satu karakter melalui keyboard, maka pada sub
bab ini akan dipelajari cara memasukan string menggunakan keyboard. Fungsi getKey dan
getSpecialKey langsung mengembalikan nilai dari tombol yang ditekan tanpa menunggu
penekanan tombol ENTER dan tidak menggeser posisi kursor ke sebelah kanan. Pada fungsi
untuk memasukan rangkaian karakter berikut ini akan digunakan pustaka class screen.cpp
untuk mengetahui letak kursor, memindahkan posisi kursor dan mencetak karakter.

Beberapa hal lain yang harus diperhatikan pada fungsi untuk memasukan string
adalah sebagai berikut:

1. Tombol-tombol khusus seperti Esc, F1 s.d F12, Fn, CTRL, ALT, Page Up, Page Down,
tombol tanda panah, Home, End, Ins, Del dan Break tidak dapat ditampilkan dan tidak
dapat digunakan.
2. Tombol backspace akan menghapus satu karakter disebelah kiri, jika karakter pertama
sudah terhapus maka tombol tidak berfungsi.
3. Karakter yang bisa dimasukan adalah karakter alphanumerik, simbol-simbol dan spasi.
Karakter tab akan dianggap sebagai spasi.
4. Jumlah karakter yang dapat dimasukan harus dibatasi. Tombol ENTER tidak akan
disimpan dan digunakan sebagai tanda bahwa string telah selesai dimasukan.
5. String pada bahasa pemrograman C/C++ adalah rangkaian karakter dalam bentuk
ASCIIZ (ASCII plus Zero atau null terminated string).

Setelah memahami ide dasar memasukan rangkaian karakter, project contoh13.ide


berikut ini akan memberikan contoh bagaimana menerapkan ide tersebut menggunakan teknik
inline assembly. Project ini akan menggunakan pustaka class screen.cpp, jadi simpanlah kode
program contoh13.cpp pada direktori yang sama dengan screen.cpp.

contoh13.cpp:
01 #include <stdlib.h>
02 #include "screen.cpp"
03
04 #define KEY_INT 0x16 /* Nomor interupsi keyboard */
05 #define KEY_BACKSPACE 0x08 /* Tombol Backspace */
06 #define KEY_RETURN 0x0d /* Tombol Enter */
07 #define KEY_TAB 0x09 /* Tombol Tab */
08 #define KEY_SPACE 0x20 /* Tombol spasi */
09
10 #define NULL 0x00 /* ASCII 0 */
11 #define TRUE 1
12
13 UCHAR *getString(Screen *scr, UCHAR *str, UCHAR max);
14
15 int main(void)
16 {
17 Screen *layar = new Screen();
18 UCHAR str1[30];
19 UCHAR *str2;
20
21 layar->setMode(0x03);
22 layar->setCursorPos(5, 9);
23 layar->writeString("Ketikan sebuah string:");
24 layar->setCursorPos(5, 32);
25
26 str2 = getString(layar, str1, 25);
27
28 layar->setCursorPos(6, 9);
29 layar->writeString("String yang Anda ketikan adalah");
30 layar->setCursorPos(6, 41);

31
31 layar->writeString(str1);
32
33 /* getKey */
34 asm mov ah, 0x00;
35 asm int KEY_INT;
36
37 delete layar; return EXIT_SUCCESS;
38 }
39
40 UCHAR *getString(Screen *scr, UCHAR *str, UCHAR max)
41 {
42 UCHAR key = 0;
43 UCHAR i, x, y;
44
45 i = 0;
46
47 while (TRUE)
48 {
49 asm mov ah, 0x00;
50 asm int KEY_INT;
51 asm mov key, al;
52
53 if ((key == KEY_BACKSPACE) && (i > 0))
54 {
55 scr->getCursorPos(&y, &x);
56 scr->setCursorPos(y, --x);
57 scr->writeChar(KEY_SPACE);
58
59 *(str + i) = NULL; i--;
60 }
61
62 if ((key >= 32) && (key <= 126) && (i < max))
63 {
64 scr->getCursorPos(&y, &x);
65 scr->writeChar(key);
66 scr->setCursorPos(y, ++x);
67
68 *(str + i) = key; i++;
69 }
70
71 if ((key == KEY_TAB) && (i < max))
72 {
73 scr->getCursorPos(&y, &x);
74 scr->writeChar(KEY_SPACE);
75 scr->setCursorPos(y, ++x);
76
77 *(str + i) = KEY_SPACE; i++;
78 }
79
80 if (key == KEY_RETURN)
81 {
82 *(str + i) = NULL;
83 break;
84 }
85
86 if (i == max) *(str + i) = NULL;
87 }
88
89 return str;
90 }

32
Pada program contoh13.cpp, fungsi yang digunakan untuk memasukan string adalah
fungsi getString. Fungsi getString menerima tiga parameter, yaitu scr dengan tipe data Screen
yang dikirimkan secara referensi, str dengan tipe data unsigned character yang dikirimkan
secara referensi dan parameter max dengan tipe data unsigned character yang dikirimkan
secara nilai. Parameter scr digunakan untuk mengetahui posisi kursor dan memindahkan posisi
kursor pada mode layar yang digunakan serta menampilkan karakter yang diketikan melalui
keyboard. Parameter str adalah pointer karakter yang digunakan untuk menunjukan alamat
memori dimana karakter-karakter yang dimasukan melalui keyboard disimpan dalam memori.
Sedangkan parameter max digunakan untuk menentukan banyaknya karakter yang bisa
dimasukan.

3.4. Memasukan String Berupa Kata Sandi

Pada aplikasi-aplikasi tertentu yang membutuhkan autentikasi seperti nama


pengguna dan kata sandi, biasanya saat memasukan kata sandi akan ditampilkan karakter
asteriks (*) sebagai ganti karakter yang diketikan. Hal ini dimaksudkan agar orang lain yang
tidak berhak tidak bisa mencuri lihat kata sandi atau password yang sedang dimasukan.

Untuk membuat input password seperti yang telah dijelaskan diatas, kita dapat
memodifikasi fungsi getString pada program contoh13.cpp. Project contoh14.ide berikut ini
adalah contoh penerapan ide untuk memasukan password. Project ini akan menggunakan
pustaka class screen.cpp, jadi simpanlah kode program contoh14.cpp pada direktori yang
sama dengan file screen.cpp.

contoh14.cpp:
001 #include <stdlib.h>
002 #include "screen.cpp"
003
004 #define KEY_INT 0x16 /* Nomor interupsi keyboard */
005 #define KEY_BACKSPACE 0x08 /* Tombol Backspace */
006 #define KEY_RETURN 0x0d /* Tombol Enter */
007 #define KEY_TAB 0x09 /* Tombol Tab */
008 #define KEY_SPACE 0x20 /* Tombol spasi */
009
010 #define NULL 0x00 /* ASCII 0 */
011 #define TRUE 1
012
013 UCHAR *getString(Screen *scr, UCHAR *str, UCHAR max);
014 UCHAR *getPwdString(Screen *scr, UCHAR *pwd, UCHAR max);
015
016 int main(void)
017 {
018 Screen *layar = new Screen();
019 UCHAR *nama, nama2[16];
020 UCHAR *sandi, sandi2[21];
021 UCHAR kar = '*';
022
023 layar->setMode(0x03);
024 layar->setCursorPos(5, 9);
025 layar->writeString("Username:");
026 layar->setCursorPos(5, 19);
027
028 /* Memasukan username */
029 nama = getString(layar, nama2, 15);
030
031 layar->setCursorPos(6, 9);
032 layar->writeString("Password:");
033 layar->setCursorPos(6, 19);
034
035 /* Memasukan password */
036 sandi = getPwdString(layar, sandi2, 20);

33
037
038 layar->setCursorPos(8, 9);
039 layar->writeString("Selamat datang");
040 layar->setCursorPos(8, 24);
041 layar->writeString(nama);
042 layar->setCursorPos(9, 9);
043 layar->writeString("Password Anda adalah");
044 layar->setCursorPos(9, 30);
045 layar->writeString(sandi);
046
047 /* getKey */
048 asm mov ah, 0x00;
049 asm int KEY_INT;
050
051 delete layar; return EXIT_SUCCESS;
052 }
053
054 UCHAR *getString(Screen *scr, UCHAR *str, UCHAR max)
055 {
056 UCHAR key, i, x, y;
057
058 key = i = 0;
059
060 while (TRUE)
061 {
062 asm mov ah, 0x00;
063 asm int KEY_INT;
064 asm mov key, al;
065
066 if ((key == KEY_BACKSPACE) && (i > 0))
067 {
068 scr->getCursorPos(&y, &x);
069 scr->setCursorPos(y, --x);
070 scr->writeChar(KEY_SPACE);
071
072 *(str + i) = NULL; i--;
073 }
074
075 if ((key >= 32) && (key <= 126) && (i < max))
076 {
077 scr->getCursorPos(&y, &x);
078 scr->writeChar(key);
079 scr->setCursorPos(y, ++x);
080
081 *(str + i) = key; i++;
082 }
083
084 if ((key == KEY_TAB) && (i < max))
085 {
086 scr->getCursorPos(&y, &x);
087 scr->writeChar(KEY_SPACE);
088 scr->setCursorPos(y, ++x);
089
090 *(str + i) = KEY_SPACE; i++;
091 }
092
093 if (key == KEY_RETURN)
094 {
095 *(str + i) = NULL;
096 break;
097 }

34
098
099 if (i == max) *(str + i) = NULL;
100 }
101
102 return str;
103 }
104
105 UCHAR *getPwdString(Screen *scr, UCHAR *pwd, UCHAR max)
106 {
107 UCHAR key, i, x, y;
108
109 key = i = 0;
110
111 while (TRUE)
112 {
113 asm mov ah, 0x00;
114 asm int KEY_INT;
115 asm mov key, al;
116
117 if ((key == KEY_BACKSPACE) && (i > 0))
118 {
119 scr->getCursorPos(&y, &x);
120 scr->setCursorPos(y, --x);
121 scr->writeChar(KEY_SPACE);
122
123 *(pwd + i) = NULL; i--;
124 }
125
126 if ((key >= 32) && (key <= 126) && (i < max))
127 {
128 scr->getCursorPos(&y, &x);
129 scr->writeChar('*');
130 scr->setCursorPos(y, ++x);
131
132 *(pwd + i) = key; i++;
133 }
134
135 if ((key == KEY_TAB) && (i < max))
136 {
137 scr->getCursorPos(&y, &x);
138 scr->writeChar('*');
139 scr->setCursorPos(y, ++x);
140
141 *(pwd + i) = KEY_TAB; i++;
142 }
143
144 if (key == KEY_RETURN)
145 {
146 *(pwd + i) = NULL;
147 break;
148 }
149
150 if (i == max) *(pwd + i) = NULL;
151 }
152
153 return pwd;
154 }

Fungsi getPwdString pada program contoh14.cpp diatas adalah fungsi yang


digunakan untuk memasukan string password. Perhatikanlah pada baris 129 dan 138! Pada
baris 129 ketika ada karakter alphanumerik dan simbol yang diketikan maka yang akan

35
ditampilkan adalah sebuah asteriks, demikian juga ketika tombol tab yang ditekan. Perbedaan
lain antara fungsi getString dan getPwdString adalah karakter tab akan tetap disimpan sebagai
tab (ASCII 9) bukan sebagai spasi.

3.5. Mengetahui Status Tombol On/Off

Pada keyboard ada tombol-tombol yang memiliki dua keadaan (on atau off) seperti
Caps Lock, Num Lock, Scroll Lock, serta tombol yang memiliki status tekan (pressed/ditekan
atau release/dilepas) seperti Alt, Ctrl, Ins, dan Shift. BIOS pada PC menyediakan interupsi 16
heksadesimal servis 2 untuk mengetahui status tombol-tombol tersebut. Berikut ini adalah
prosedur untuk menjalankan interupsi 16 heksadesimal servis 2.

 Register AH harus bernilai 2 heksadesimal.


 Jalankan interupsi 16 heksadesimal.

Setelah interupsi dijalankan, register AL akan berisi nilai BIOS keyboard flag dengan
ketentuan sebagai berikut:
 Jika bit 0 bernilai 1 berarti tombol Shift kanan dilepas.
 Jika bit 1 bernilai 1 berarti tombol Shift kiri dilepas.
 Jika bit 2 bernilai 1 berarti tombol Ctrl dilepas.
 Jika bit 3 bernilai 1 berarti tombol Alt dilepas.
 Jika bit 4 bernilai 1 berarti tombol Scroll Lock on.
 Jika bit 5 bernilai 1 berarti tombol Num Lock On.
 Jika bit 6 bernilai 1 berarti tombol Caps Lock on.
 Jika bit 7 bernilai 1 berarti tombol Ins aktif.

Berikut ini adalah contoh program untuk mengetahui cara menggunakan interupsi 16
heksadesimal servis 2. Simpan project ini dengan nama contoh15.ide pada direktori yang sama
dengan file screen.cpp.

contoh15.cpp:
001 #include <stdlib.h>
002 #include "screen.cpp"
003
004 #define KEY_INT 0x16
005 #define KEY_ESC 0x1b
006
007 #define STATE_RSHIFT 0x01
008 #define STATE_LSHIFT 0x02
009 #define STATE_CTRL 0x04
010 #define STATE_ALT 0x08
011 #define STATE_SCROLL 0x10
012 #define STATE_NUM 0x20
013 #define STATE_CAPS 0x40
014 #define STATE_INS 0x80
015
016 #define TRUE 1
017
018 UCHAR getKeyState(UCHAR key);
019
020 int main(void)
021 {
022 Screen *layar = new Screen();
023 UCHAR tombol;
024
025 layar->setMode(0x03);
026 layar->setCursorPos(4, 14);
027 layar->writeString("SHIFT KANAN :");
028 layar->setCursorPos(5, 14);
029 layar->writeString("SHIFT KIRI :");

36
030 layar->setCursorPos(6, 14);
031 layar->writeString("CTRL :");
032 layar->setCursorPos(7, 14);
033 layar->writeString("ALT :");
034 layar->setCursorPos(8, 14);
035 layar->writeString("SCROLL LOCK :");
036 layar->setCursorPos(9, 14);
037 layar->writeString("NUM LOCK :");
038 layar->setCursorPos(10, 14);
039 layar->writeString("CAPS LOCK :");
040 layar->setCursorPos(11, 14);
041 layar->writeString("INS - Hentikan Program");
042
043 while (TRUE)
044 {
045 asm mov ah, 0x01; /* Menyembunyikan kursor */
046 asm mov ch, 0x20; /* Register CX = 2000 heksadesimal */
047 asm mov cl, 0x00;
048 asm int 0x10; /* BIOS Video Interupt Service 1 */
049
050 layar->setCursorPos(4, 30);
051
052 if (getKeyState(STATE_RSHIFT))
053 layar->writeString("DITEKAN");
054 else
055 layar->writeString("DILEPAS");
056
057 layar->setCursorPos(5, 30);
058
059 if (getKeyState(STATE_LSHIFT))
060 layar->writeString("DITEKAN");
061 else
062 layar->writeString("DILEPAS");
063
064 layar->setCursorPos(6, 30);
065
066 if (getKeyState(STATE_CTRL))
067 layar->writeString("DITEKAN");
068 else
069 layar->writeString("DILEPAS");
070
071 layar->setCursorPos(7, 30);
072
073 if (getKeyState(STATE_ALT))
074 layar->writeString("DITEKAN");
075 else
076 layar->writeString("DILEPAS");
077
078 layar->setCursorPos(8, 30);
079
080 if (getKeyState(STATE_SCROLL))
081 layar->writeString("ON ");
082 else
083 layar->writeString("OFF");
084
085 layar->setCursorPos(9, 30);
086
087 if (getKeyState(STATE_NUM))
088 layar->writeString("ON ");
089 else
090 layar->writeString("OFF");

37
091
092 layar->setCursorPos(10, 30);
093
094 if (getKeyState(STATE_CAPS))
095 layar->writeString("ON ");
096 else
097 layar->writeString("OFF");
098
099 layar->setCursorPos(11, 14);
100
101 if (getKeyState(STATE_INS)) break;
102 }
103
104 delete layar;
105 return EXIT_SUCCESS;
106 }
107
108 UCHAR getKeyState(UCHAR key)
109 {
110 UCHAR state;
111
112 asm mov ah, 0x02; /* Register AH = 2 */
113 asm int KEY_INT; /* Lakukan interupsi 16 heksadesimal */
114 asm and al, key; /* AND-kan register AL sesuai tombol */
115 asm mov state, al; /* Salin nilai register AL ke state */
116
117 return state;
118 }

Pada program contoh15.cpp, fungsi getKeyState adalah fungsi yang digunakan


untuk mengetahui status tombol. Perhatikanlah baris 7 sampai baris 14! Pada baris ketujuh
sampai keempat belas dideklarasikan konstanta STATE_RSHIFT dan STATE_INS. Konstanta-
konstanta ini digunakan untuk mengetahui status penekanan tombol Shift kanan sampai tombol
Ins. Konstanta-konstanta inilah yang dikirimkan sebagai parameter pada fungsi getKeyState.
Pada baris 114, setelah interupsi dijalankan nilai register AL di-AND-kan dengan nilai yang
dikirimkan parameter fungsi getKeyState. Sebagai contoh, untuk mengetahui status tombol
Shift kanan sedang ditekan atau dilepas, ditentukan dari nilai bit pertama pada register AL.
Untuk mengetahui apakah nilai bit pertama 1 atau 0, maka nilai pada register AL harus di-AND-
kan dengan nilai 0x01 atau 00000001 binari atau nilai konstanta STATE_RSHIFT. Kemudian
nilai register AL yang telah di-AND-kan dijadikan nilai kembali fungsi getKeyState.

3.6. Konversi Nilai String Menjadi Numerik atau Sebaliknya

Semua nilai yang dimasukan melalui keyboard pada dasarnya adalah karakter atau
rangkaian karakter (string). Nilai numerik yang dimasukan menggunakan fungsi standar scanf,
cscanf, fscanf, gets dan cin pada dasarnya adalah nilai string yang telah mengalami proses
konversi dari string menjadi bilangan bulat integer atau bilangan real (floating point dan
double). Agar kita bisa menggunakan fungsi getString yang telah kita buat untuk memasukan
data numerik, maka string yang dimasukan melalui fungsi getString harus dikonversi menjadi
numerik. Begitu juga sebaliknya, untuk menampilkan data numerik menggunakan fungsi
anggota writeString dari class Screen, maka data tersebut harus dikonversi menjadi
representasi stringnya. Berikut ini adalah fungsi-fungsi konversi yang dapat kita gunakan:

// Konversi string s menjadi bentuk numerik integer-nya


int atoi(const char *s);

// Konversi string s menjadi bentuk numerik double-nya


double atof(const char *s);

// Konversi numerik double menjadi representasinya dalam bentuk

38
// null terminated string
char *gcvt(double value, int ndec, char *buf);

Fungsi atoi digunakan untuk mengkonversi nilai numerik integer dalam bentuk
representasi string menjadi bilangan numerik integer sebenarnya. Prototype fungsi atoi
dideklarasikan pada file header stdlib.h. Fungsi atof digunakan untuk mengubah nilai numerik
float dan double dalam bentuk representasi string menjadi nilai numerik double yang
sesungguhnya. Prototype fungsi atof dideklarasikan dalam file header math.h. Jika fungsi atoi
dan atof digunakan untuk mengkonversi nilai numerik dalam representasi string menjadi nilai
numerik sesungguhnya, maka fungsi gcvt digunakan untuk mengubah nilai numerik menjadi
representasi stringya.

Untuk lebih memahami ketiga fungsi konversi yang telah dibahas sebelumnya,
berikut ini adalah contoh program untuk mempraktekkan ketiga fungsi tersebut. Simpan
program berikut ini dengan nama project contoh16.ide pada direktori yang sama dengan file
screen.cpp. Pada saat pembuatan project, pilihlah mode Emulation atau Floating Point pada
group box Math Support di jendela New Target. Hal ini dilakukan karena pada program
contoh16.cpp akan dilakukan perhitungan bilangan numerik real.

contoh16.cpp:
001 #include <math.h> /* Deklarasi prototype atof */
002 #include <stdlib.h> /* Deklarasi prototype gcvt */
003 #include "screen.cpp" /* Fungsi anggota writeString */
004
005 #define KEY_INT 0x16 /* Nomor interupsi keyboard */
006 #define KEY_BACKSPACE 0x08 /* Tombol Backspace */
007 #define KEY_RETURN 0x0d /* Tombol Enter */
008 #define KEY_TAB 0x09 /* Tombol Tab */
009 #define KEY_SPACE 0x20 /* Tombol spasi */
010
011 #define NULL 0x00 /* ASCII 0 */
012 #define TRUE 1
013
014 UCHAR *getString(Screen *scr, UCHAR *str, UCHAR max);
015
016 int main(void)
017 {
018 Screen *layar = new Screen();
019 double luas, keliling, jari2;
020 UCHAR *str, str2[16];
021
022 layar->setMode(0x03);
023 layar->setCursorPos(5, 10);
024 layar->writeString("Luas dan Keliling Lingkaran");
025 layar->setCursorPos(6, 10);
026 layar->writeString("---------------------------");
027 layar->setCursorPos(8, 10);
028 layar->writeString("Panjang jari-jari =");
029 layar->setCursorPos(8, 30);
030
031 /* Input jari-jari ke dalam variabel str */
032 str = getString(layar, str, 15);
033
034 /* Ubah str menjadi numerik double lalu simpan di jari2 */
035 jari2 = atof(str);
036
037 /* Hitung luas dan keliling lingkaran */
038 luas = M_PI * pow(jari2, 2);
039 keliling = 2 * M_PI * jari2;
040

39
041 layar->setCursorPos(9, 10);
042 layar->writeString("Luas =");
043 layar->setCursorPos(9, 30);
044
045 /* Ubah menjadi string, maks. angka 10 digit */
046 gcvt(luas, 10, str2);
047
048 layar->writeString(str2);
049 layar->setCursorPos(10, 10);
050 layar->writeString("Keliling =");
051 layar->setCursorPos(10, 30);
052
053 /* Ubah menjadi string, maks. angka 10 digit */
054 gcvt(keliling, 10, str2);
055
056 layar->writeString(str2);
057 layar->setCursorPos(12, 10);
058 layar->writeString("Tekan ENTER ...");
059
060 getString(layar, str2, 0);
061
062 delete layar; return EXIT_SUCCESS;
063 }
064
065 UCHAR *getString(Screen *scr, UCHAR *str, UCHAR max)
066 {
067 UCHAR key, i, x, y;
068
069 key = i = 0;
070
071 while (TRUE)
072 {
073 asm mov ah, 0x00;
074 asm int KEY_INT;
075 asm mov key, al;
076
077 if ((key == KEY_BACKSPACE) && (i > 0))
078 {
079 scr->getCursorPos(&y, &x);
080 scr->setCursorPos(y, --x);
081 scr->writeChar(KEY_SPACE);
082
083 *(str + i) = NULL; i--;
084 }
085
086 if ((key >= 32) && (key <= 126) && (i < max))
087 {
088 scr->getCursorPos(&y, &x);
089 scr->writeChar(key);
090 scr->setCursorPos(y, ++x);
091
092 *(str + i) = key; i++;
093 }
094
095 if ((key == KEY_TAB) && (i < max))
096 {
097 scr->getCursorPos(&y, &x);
098 scr->writeChar(KEY_SPACE);
099 scr->setCursorPos(y, ++x);
100
101 *(str + i) = KEY_SPACE; i++;

40
102 }
103
104 if (key == KEY_RETURN)
105 {
106 *(str + i) = NULL;
107 break;
108 }
109
110 if (i == max) *(str + i) = NULL;
111 }
112
113 return str;
114 }

Perhatikanlah baris 35 pada program contoh16.cpp! Pada baris tersebut, nilai str
yang sebelumnya dimasukkan menggunakan fungsi getString diubah menjadi nilai numerik
yang sesungguhnya lalu disimpan dalam variabel jari2. Kemudian perhatikan baris 46. Pada
baris 46 tertulis gcvt(luas, 10, str). Maksudnya adalah nilai dari variabel luas akan diubah
menjadi representasi stringnya yang disimpan pada variabel str. Banyak karakter yang dapat
ditampung adalah 10 karakter. Demikian juga yang dilakukan pada baris 54.

3.7. Membuat Class untuk Operasi pada Keyboard

Setelah memahami teknik-teknik memasukan data melalui keyboard menggunakan


teknik inline assembly, pada sub bab ini akan dibuat pustaka class (class library) yang
mengenkapsulasi semua fungsi operasi keyboard yang telah dibuat sebelumnya. Jadi, fungsi
getKey, getSpecialKey, getString, getPwdString dan getKeyState akan menjadi fungsi anggota
class Keyboard. Class Keyboard akan bertindak seperti class Screen pada file screen.cpp,
yaitu menyediakan antarmuka untuk operasi input menggunakan keyboard. Pada class
Keyboard akan ditambahkan dua fungsi anggota baru, yaitu fungsi hideCursor (untuk
menyembunyikan kursor) dan fungsi showCursor (untuk menampilkan kursor). Karena class
Keyboard yang akan dibuat menggunakan class Screen maka file kode program class
Keyboard, keyboard.cpp, harus disimpan dalam direktori yang sama. Berikut ini adalah kode
program class Keyboard.

keyboard.cpp:
001 /*
002 keyboard.cpp
003 Class library untuk operasi input menggunakan keyboard.
004 Hak Cipta Pebi Yudha K.
005 April 2009
006
007 Disusun sebagai contoh program
008 Modul Praktikum Pemrograman C++ Lanjutan
009 AMIK BSI
010 */
011
012 #define KEY_INT 0x16 /* Nomor interupsi keyboard */
013 #define KEY_BACKSPACE 0x08 /* Tombol Backspace */
014 #define KEY_RETURN 0x0d /* Tombol Enter */
015 #define KEY_TAB 0x09 /* Tombol Tab */
016 #define KEY_SPACE 0x20 /* Tombol spasi */
017
018 #define STATE_RSHIFT 0x01 /* Status Shift Kanan */
019 #define STATE_LSHIFT 0x02 /* Status Shift Kiri */
020 #define STATE_CTRL 0x04 /* Status CTRL */
021 #define STATE_ALT 0x08 /* Status ALT */
022 #define STATE_SCROLL 0x10 /* Status Scroll Lock */
023 #define STATE_NUM 0x20 /* Status Num Lock */
024 #define STATE_CAPS 0x40 /* Status Caps Lock */

41
025 #define STATE_INS 0x80 /* Status INS */
026
027 #define NULL 0 /* ASCII 0 */
028 #define TRUE 1
029
030 class Keyboard
031 {
032 private:
033 Screen *screen;
034
035 public:
036 Keyboard(Screen *scr); /* Konstruktor default */
037 ~Keyboard(void); /* Destruktor default */
038
039 UCHAR getKey(void);
040 UCHAR getSpecialKey(void);
041 UCHAR *getString(UCHAR *str, UCHAR max);
042 UCHAR *getPwdString(UCHAR *pwd, UCHAR max);
043 UCHAR getKeyState(UCHAR key);
044
045 void hideCursor(void);
046 void showCursor(void);
047 };
048
049 Keyboard::Keyboard(Screen *scr)
050 {
051 this->screen = scr;
052
053 return;
054 }
055
056 Keyboard::~Keyboard(void)
057 {
058 return;
059 }
060
061 UCHAR Keyboard::getKey(void)
062 {
063 UCHAR key;
064
065 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
066 asm int KEY_INT; /* Lakukan interupsi */
067 asm mov key, al; /* Salin nilai register AH ke key */
068
069 return key;
070 }
071
072 UCHAR Keyboard::getSpecialKey(void)
073 {
074 UCHAR key;
075
076 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
077 asm int KEY_INT; /* Lakukan interupsi 16 heksadesimal */
078 asm mov key, ah; /* Salin nilai di AH ke variabel key */
079
080 return key;
081 }
082
083 UCHAR *Keyboard::getString(UCHAR *str, UCHAR max)
084 {
085 UCHAR key = 0;

42
086 UCHAR i, x, y;
087
088 i = 0;
089
090 while (TRUE)
091 {
092 asm mov ah, 0x00;
093 asm int KEY_INT;
094 asm mov key, al;
095
096 if ((key == KEY_BACKSPACE) && (i > 0))
097 {
098 this->screen->getCursorPos(&y, &x);
099 this->screen->setCursorPos(y, --x);
100 this->screen->writeChar(KEY_SPACE);
101
102 *(str + i) = NULL; i--;
103 }
104
105 if ((key >= 32) && (key <= 126) && (i < max))
106 {
107 this->screen->getCursorPos(&y, &x);
108 this->screen->writeChar(key);
109 this->screen->setCursorPos(y, ++x);
110
111 *(str + i) = key; i++;
112 }
113
114 if ((key == KEY_TAB) && (i < max))
115 {
116 this->screen->getCursorPos(&y, &x);
117 this->screen->writeChar(KEY_SPACE);
118 this->screen->setCursorPos(y, ++x);
119
120 *(str + i) = KEY_SPACE; i++;
121 }
122
123 if (key == KEY_RETURN)
124 {
125 *(str + i) = NULL;
126 break;
127 }
128
129 if (i == max) *(str + i) = NULL;
130 }
131
132 return str;
133 }
134
135 UCHAR *Keyboard::getPwdString(UCHAR *pwd, UCHAR max)
136 {
137 UCHAR key, i, x, y;
138
139 key = i = 0;
140
141 while (TRUE)
142 {
143 asm mov ah, 0x00;
144 asm int KEY_INT;
145 asm mov key, al;
146

43
147 if ((key == KEY_BACKSPACE) && (i > 0))
148 {
149 this->screen->getCursorPos(&y, &x);
150 this->screen->setCursorPos(y, --x);
151 this->screen->writeChar(KEY_SPACE);
152
153 *(pwd + i) = NULL; i--;
154 }
155
156 if ((key >= 32) && (key <= 126) && (i < max))
157 {
158 this->screen->getCursorPos(&y, &x);
159 this->screen->writeChar('*');
160 this->screen->setCursorPos(y, ++x);
161
162 *(pwd + i) = key; i++;
163 }
164
165 if ((key == KEY_TAB) && (i < max))
166 {
167 this->screen->getCursorPos(&y, &x);
168 this->screen->writeChar('*');
169 this->screen->setCursorPos(y, ++x);
170
171 *(pwd + i) = KEY_TAB; i++;
172 }
173
174 if (key == KEY_RETURN)
175 {
176 *(pwd + i) = NULL;
177 break;
178 }
179
180 if (i == max) *(pwd + i) = NULL;
181 }
182
183 return pwd;
184 }
185
186 UCHAR Keyboard::getKeyState(UCHAR key)
187 {
188 UCHAR state;
189
190 asm mov ah, 0x02; /* Register AH = 2 */
191 asm int KEY_INT; /* Lakukan interupsi 16 heksadesimal */
192 asm and al, key; /* AND-kan register AL sesuai tombol */
193 asm mov state, al; /* Salin nilai register AL ke state */
194
195 return state;
196 }
197
198 void Keyboard::hideCursor(void)
199 {
200 asm mov ah, 0x01;
201 asm mov ch, 0x20;
202 asm mov cl, 0x00;
203 asm int VIDEO_INT;
204
205 return;
206 }
207

44
208 void Keyboard::showCursor(void)
209 {
210 asm mov ah, 0x01;
211 asm mov ch, 0x06;
212 asm mov cl, 0x07;
213 asm int VIDEO_INT;
214
215 return;
216 }

Untuk mempraktekkan cara menggunakan class Keyboard, berikut ini akan diberikan
contoh program. Program berikut ini adalah program sederhana untuk menghitung besar beda
potensial dengan mengalikan besar tahanan dengan besar arus listrik. Pengguna hanya harus
memasukan nilai kuat arus listrik dan besar tahanan. Simpan project contoh17.ide dan kode
program contoh17.cpp berikut ini pada direktori yang sama dengan file screen.cpp dan
keyboard.cpp.

contoh17.cpp:
01 #include <math.h>
02 #include <stdlib.h>
03 #include "screen.cpp"
04 #include "keyboard.cpp"
05
06 int main(void)
07 {
08 Screen *layar = new Screen();
09 Keyboard *tombol = new Keyboard(layar);
10
11 unsigned long int v, i, r;
12 UCHAR *str, str2[16];
13
14 layar->setMode(0x03);
15 layar->setCursorPos(5, 14);
16 layar->writeString("Menghitung Beda Potensial");
17 layar->setCursorPos(7, 14);
18 layar->writeString("Besar arus (ampere) =");
19 layar->setCursorPos(7, 38);
20
21 str = tombol->getString(str2, 10);
22 i = atoi(str);
23
24 layar->setCursorPos(8, 14);
25 layar->writeString("Besar tahanan (ohm) =");
26 layar->setCursorPos(8, 38);
27
28 str = tombol->getString(str2, 10);
29 r = atoi(str);
30 v = i * r;
31
32 gcvt(v, 10, str2);
33
34 layar->setCursorPos(9, 14);
35 layar->writeString("Beda potensial (volt) =");
36 layar->setCursorPos(9, 38);
37 layar->writeString(str2);
38 layar->setCursorPos(11, 14);
39 layar->writeString("Tekan SHIFT ...");
40 tombol->hideCursor();
41
42 while (TRUE)
43 {

45
44 if ((tombol->getKeyState(STATE_RSHIFT)) ||
45 (tombol->getKeyState(STATE_LSHIFT)))
46 break;
47 }
48
49 delete layar; delete tombol;
50 return EXIT_SUCCESS;
51 }

3.8. Latihan-latihan Bab III

1. Jelaskan prosedur untuk menjalankan interupsi 16 heksadesimal servis 0!


2. Jelaskan interupsi yang digunakan untuk mengetahui status tombol Caps Lock dan Num
Lock dalam keadaan ON atau OFF menggunakan diagram alur (flowchart)!
3. Perhatikan kode program contoh12.cpp! Ubah fungsi getKey yang ditulis dengan teknik
inline assembly menjadi menggunakan fungsi standar int86!
4. Perhatikan kode program contoh15.cpp! Ubah fungsi getKeyState yang ditulis dengan
teknik inline assembly menjadi menggunakan fungsi standar int86!
5. Jelaskan algoritma fungsi getString yang digunakan untuk memasukan string
menggunakan diagram alur (flowchart)!
6. Jelaskan prosedur yang harus dilakukan untuk memasukan data numerik menggunakan
fungsi getString menggunakan diagram alur (flowchart)!
7. Buatlah program dengan rancangan input dan output seperti dibawah ini menggunakan
class Screen dan class Keyboard!

Rancangan input:

Siapakah orang yang menciptakan bahasa C++?


[A] Dennis Ritchie
[B] Kenneth Thompson
[C] Richard Stallman
[D] Bjarne Stroustup

Jawaban Anda: [...] <input dalam kotak hanya satu karakter>

Jika jawaban salah muncul pesan:

Salah, jawaban yang benar adalah D !

Jika jawaban benar muncul pesan:

Selamat, Anda benar!

Jika jawaban selain A, B, C, atau D maka muncul pesan

Pilihlah A, B, C, atau D! Ulangi (Y/T)? [...]

Jika pengguna memilih Y atau y maka layar dibersihkan dan program akan diulang. Jika
memilih selain Y atau y maka program berhenti.

8. Buatlah program dengan rancangan input dan output seperti dibawah ini menggunakan
class Screen dan Keyboard!

Rancangan input:

Username : Jully Triansyah <input string>


Password : ********* <input string password>

Rancangan output:

46
Selamat datang JULLY TRIANSYAH <username sesuai input>
Tekan F1 untuk logout atau F2 untuk menghentikan program.

Jika F1 ditekan maka layar dibersihkan dan program diulang. Jika F2 ditekan maka
program berhenti.

9. Buatlah program untuk menghitung resistansi resitor dengan tampilan berikut ini

Besar voltase (volt) : 12.5 <input>


Besar arus (ampere) : 3.5 <input>
Resistansi : 3.571  <output>

10. Ubahlah fungsi getPwdString pada kode program contoh14.cpp yang sebelumnya
menggunakan teknik inline assembly menjadi menggunakan fungsi standar int86!

47
BAB IV
Mendeteksi dan Menggunakan Mouse

4.1. Interupsi DOS untuk Mendeteksi, Mengaktifkan dan Menonaktifkan Mouse

Disk Operating System (DOS) baik pada mode real maupun mode terproteksi (DPMI)
menyediakan sebuah software interrupt khusus untuk mengaktifkan dan menonaktifkan mouse
(tetikus), yaitu interupsi 33 heksadesimal. Interupsi 33 heksadesimal menyediakan servis untuk
mendeteksi mouse, menampilkan atau menyembunyikan posisi kursor, mengetahui posisi
kursor mouse, mengetahui status penekanan tombol mouse, mengetahui jenis mouse,
mengaktifkan dan menonaktifkan driver mouse, membatasi koordinat mouse dan lain-lain.

Karena pada awalnya DOS tidak mendukung penggunaan mouse secara built-in,
maka dibutuhkan driver khusus agar mouse bisa diprogram menggunakan interupsi 33
heksadesimal. Driver mouse harus di-install terlebih dahulu jika kita ingin memprogram mouse
pada mode real DOS. Caranya adalah dengan menambahkan perintah DEVICE=MOUSE.SYS
pada file CONFIG.SYS jika driver yang dimiliki berbentuk file MOUSE.SYS, atau dengan
menjalankan perintah MOUSE pada command prompt jika driver yang dimiliki adalah
MOUSE.COM. Namun jika kita menjalankan DOS pada mode DPMI Microsoft Windows, kita
tidak membutuhkan driver mouse karena Microsoft Windows telah menyediakan dan
menjalankan driver mouse tersebut pada saat start-up.

4.2. Mendeteksi Mouse dan Jumlah Tombol pada Mouse

Untuk mengetahui apakah mouse pada PC siap digunakan atau sudah terinstal
dengan benar, kita dapat menggunakan interupsi 33 heksadesimal servis 0. Interupsi 33
heksadesimal servis 0 dapat digunakan untuk mendeteksi mouse dan mengetahui jumlah
tombol yang dimiliki oleh mouse tersebut. Berikut ini akan dijelaskan prosedur untuk
menjalankan interupsi 33 heksadesimal servis 0.

 Register AX harus bernilai 0.


 Jalankan interupsi 33 heksadesimal.

Setelah interupsi dijalankan:

 Register AX akan bernilai 0 jika mouse atau driver-nya tidak terinstal.


 Register AX akan bernilai 0xffff heksadesimal jika mouse dan driver-nya terinstal
dengan benar.
 Register BX berisi nilai yang menunjukan jumlah tombol mouse.
 Pointer mouse akan direset dan disembunyikan. Koordinat awal pointer mouse adalah
ditengah layar.

Berikut ini adalah contoh program untuk mempraktekkan interupsi 33 heksadesimal


servis 0. Simpan project berikut ini dengan nama contoh18.ide pada direktori yang sama
dengan file screen.cpp dan keyboard.cpp.

contoh18.cpp:
01 #include <stdlib.h>
02 #include "screen.cpp"
03 #include "keyboard.cpp"
04
05 #define MOUSE_INT 0x33 /* Nomor interupsi mouse */
06
07 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
08
09 int main(void)
10 {
11 Screen *layar = new Screen();

48
12 Keyboard *tombol = new Keyboard(layar);
13 UCHAR str[5];
14 UCHAR status, button;
15
16 /* Panggil fungsi deteksi mouse */
17 status = detectMouse(&button);
18
19 layar->setMode(0x03);
20 layar->setCursorPos(5, 14);
21 layar->writeString("Deteksi Mouse");
22 layar->setCursorPos(7, 14);
23 layar->writeString("Status:");
24 layar->setCursorPos(8, 14);
25 layar->writeString("Tombol:");
26 layar->setCursorPos(7, 22);
27
28 if (status)
29 layar->writeString("Siap digunakan");
30 else
31 layar->writeString("Tidak terinstal");
32
33 layar->setCursorPos(8, 22);
34 layar->writeChar(button | 0x30);
35 tombol->getString(str, 0);
36
37 delete layar;
38 delete tombol;
39 return EXIT_SUCCESS;
40 }
41
42 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
43 {
44 UCHAR state, button;
45
46 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
47 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
48 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
49 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
50 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
51
52 *btn = button;
53 return state;
54 }

Fungsi detectMouse pada contoh18.cpp menerima sebuah parameter yang


dikirimkan secara referensi, yaitu btn. Setelah fungsi detectMouse dijalankan maka parameter
btn berisi nilai yang menunjukan jumlah tombol mouse. Fungsi detectMouse akan
mengembalikan nilai lebih dari 0 jika mouse dan drivernya terinstal dengan benar dan akan
mengembalikan nilai 0 jika mouse atau drivernya tidak terinstal.

4.3. Menampilkan dan Menyembunyikan Pointer Mouse

Pointer mouse sama halnya dengan kursor keyboard yang dapat disembunyikan dan
ditampilkan kembali. Untuk menampilkan pointer mouse digunakan interupsi 33 heksadesimal
servis 1, sedangkan untuk menyembunyikan pointer mouse digunakan interupsi 33
heksadesimal servis 2. Berikut ini adalah prosedur untuk menampilkan dan menyembunyikan
mouse.

Menampilkan pointer mouse:

49
 Register AH harus berisi nilai 0.
 Register AL harus berisi nilai 1.
 Lakukan interupsi 33 heksadesimal.

Menyembunyikan pointer mouse:


 Register AH harus berisi nilai 0.
 Register AL harus bernilai 2.
 Lakukan interupsi 33 heksadesimal.

Berikut ini adalah contoh program untuk mempraktekkan cara menampilkan pointer
mouse. Simpan project berikut ini dengan nama contoh19.ide pada direktori yang sama dengan
screen.cpp.

contoh19.cpp:
01 #include <dos.h>
02 #include <stdlib.h>
03 #include "screen.cpp"
04
05 #define MOUSE_INT 0x33
06
07 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
08 void showMouse(void);
09
10 int main (void)
11 {
12 Screen *layar = new Screen();
13 UCHAR state, btn;
14
15 layar->setMode(0x03);
16 layar->setCursorPos(4, 14);
17
18 state = detectMouse(&btn);
19
20 if (state)
21 {
22 layar->writeString("Mouse siap digunakan.");
23 showMouse();
24 }
25 else
26 {
27 layar->writeString("Mouse tidak siap.");
28 }
29
30 delay(5000);
31 delete layar; return EXIT_SUCCESS;
32 }
33
34 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
35 {
36 UCHAR state, button;
37
38 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
39 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
40 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
41 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
42 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
43
44 *btn = button;
45 return state;
46 }
47

50
48 void showMouse(void)
49 {
50 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
51 asm mov al, 0x01; /* Register AL = 0, AX = 0 */
52 asm int MOUSE_INT; /* Lakukan interupsi */
53
54 return;
55 }

Program contoh19.cpp ketika dijalankan akan mendeteksi mouse. Jika mouse siap
digunakan maka pointer mouse akan dimunculkan menggunakan fungsi showMouse, tetapi jika
mouse tidak terdeteksi maka akan ditampilkan pesan bahwa mouse tidak bisa digunakan. Agar
pointer mouse dapat ditampilkan, program contoh19.cpp harus dijalankan dalam mode full
screen, caranya adalah dengan menekan tombol kombinasi ALT+Enter. Program akan berhenti
secara otomatis setelah lima detik. Setelah bisa menampilkan pointer mouse, program
contoh20.ide berikut ini akan menunjukan cara menyembunyikan pointer mouse.

contoh20.cpp:
01 #include <dos.h>
02 #include <stdlib.h>
03 #include "screen.cpp"
04
05 #define MOUSE_INT 0x33
06
07 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
08 void showMouse(void);
09 void hideMouse(void);
10
11 int main (void)
12 {
13 Screen *layar = new Screen();
14 UCHAR state, btn;
15
16 layar->setMode(0x03);
17 layar->setCursorPos(4, 14);
18
19 state = detectMouse(&btn);
20
21 if (state)
22 {
23 layar->writeString("Mouse siap digunakan.");
24 layar->setCursorPos(6, 14);
25 layar->writeString("Pointer mouse ditampilkan.");
26
27 showMouse(); delay(7000);
28
29 layar->setCursorPos(6, 14);
30 layar->writeString("Pointer mouse disembunyikan.");
31 hideMouse();
32 }
33 else
34 {
35 layar->writeString("Mouse tidak siap.");
36 }
37
38 delay(5000);
39 delete layar; return EXIT_SUCCESS;
40 }
41
42 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
43 {

51
44 UCHAR state, button;
45
46 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
47 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
48 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
49 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
50 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
51
52 *btn = button;
53 return state;
54 }
55
56 void showMouse(void)
57 {
58 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
59 asm mov al, 0x01; /* Register AL = 1, AH:AL = AX = 1 */
60 asm int MOUSE_INT; /* Tampilkan mouse */
61
62 return;
63 }
64
65 void hideMouse(void)
66 {
67 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
68 asm mov al, 0x02; /* Register AL = 2, AH:AL = AX = 2 */
69 asm int MOUSE_INT; /* Sembunyikan mouse */
70
71 return;
72 }

Program contoh20.cpp menambahkan satu fungsi baru, yaitu fungsi hideMouse


untuk menyembunyikan pointer mouse. Alur program contoh20.cpp adalah sebagai berikut:

1. Deteksi mouse, jika mouse tidak siap digunakan maka pesan bahwa mouse tidak siap
digunakan ditampilkan. Kemudian program berhenti secara otomatis setelah jeda lima
detik.
2. Jika mouse terdeteksi, maka pointer mouse akan ditampilkan. Setelah jeda selama tujuh
detik pointer mouse akan disembunyikan. Setelah itu program berhenti secara otomatis
setelah jeda lima detik.

4.4. Mengaktifkan dan Menonaktifkan Driver Mouse

Mouse dan driver-nya yang telah terinstal dengan benar dapat diaktifkan dan
dinonaktifkan. Jika suatu driver mouse dinonaktifkan maka pointernya tidak bisa digerakan dan
koordinatnya tidak akan berubah, walaupun mouse digerak-gerakan. Untuk mengaktifkan driver
mouse digunakan interupsi 33 heksadesimal servis 20 heksadesimal. Sedangkan untuk
menonaktifkan driver mouse dapat digunakan interupsi 33 heksadesimal servis 1f
heksadesimal. Berikut ini adalah prosedur untuk mengaktifkan dan menonaktifkan mouse:

Mengaktifkan driver mouse:


 Register AH harus bernilai 0.
 Register AL harus bernilai 20 heksadesimal.
 Laksanakan interupsi 33 heksadesimal.

Menonaktifkan driver mouse:


 Register AH harus bernilai 0.
 Register AL harus bernilai 1f heksadesimal.
 Laksanakan interupsi 33 heksadesimal.

Setelah interupsi 33 heksadesimal servis 1f heksadesimal dijalankan:

52
 Jika interupsi berhasil dilaksanakan maka register AX bernilai 001f heksadesimal.
 Jika interupsi gagal dilaksanakan maka register AX bernilai ffff heksadesimal.

Untuk mempraktekkan prosedur mengaktifkan dan menonaktifkan mouse, pelajari


kode program project contoh21.ide berikut ini. Simpan kode programnya pada direktori yang
sama dengan file screen.cpp.

contoh21.cpp:
01 #include <dos.h>
02 #include <stdlib.h>
03 #include "screen.cpp"
04
05 #define MOUSE_INT 0x33
06
07 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
08 void showMouse(void);
09 void enableMouse(void);
10 UCHAR disableMouse(void);
11
12 int main (void)
13 {
14 Screen *layar = new Screen();
15 UCHAR state, btn;
16
17 layar->setMode(0x03);
18 layar->setCursorPos(4, 14);
19
20 state = detectMouse(&btn);
21
22 if (state)
23 {
24 layar->writeString("Mouse siap digunakan.");
25 layar->setCursorPos(6, 14);
26 layar->writeString("Driver mouse dinonaktifkan.");
27
28 showMouse(); disableMouse();
29 delay(7000);
30
31 layar->setCursorPos(6, 14);
32 layar->writeString("Driver mouse diaktifkan kembali.");
33
34 enableMouse();
35 }
36 else
37 {
38 layar->writeString("Mouse tidak siap.");
39 }
40
41 delay(5000);
42 delete layar; return EXIT_SUCCESS;
43 }
44
45 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
46 {
47 UCHAR state, button;
48
49 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
50 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
51 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
52 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
53 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */

53
54
55 *btn = button;
56 return state;
57 }
58
59 void showMouse(void)
60 {
61 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
62 asm mov al, 0x01; /* Register AL = 1, AH:AL = AX = 1 */
63 asm int MOUSE_INT; /* Tampilkan pointer mouse */
64
65 return;
66 }
67
68 void enableMouse(void)
69 {
70 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
71 asm mov al, 0x20; /* Register AL = 0x20, AX = 0x0020 */
72 asm int MOUSE_INT; /* Aktifkan driver mouse */
73
74 return;
75 }
76
77 UCHAR disableMouse(void)
78 {
79 UCHAR state;
80
81 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
82 asm mov al, 0x1f; /* Register AL = 0x1f, AX = 0x001f */
83 asm int MOUSE_INT; /* Non-aktifkan driver mouse */
84 asm mov state, al; /* Salin isi AL ke state */
85
86 return state;
87 }

Pada program contoh21.cpp diatas, fungsi enableMouse digunakan untuk


mengaktifkan driver mouse dan fungsi disableMouse digunakan untuk menonaktifkan driver
mouse. Perbedaan fungsi enableMouse dengan fungsi disableMouse yang telah dibuat adalah
fungsi disableMouse mengembalikan nilai unsigned character yang menunjukan apakah
interupsi berhasil dilakukan atau gagal, sedangkan fungsi enableMouse tidak mengembalikan
nilai apapun.

4.5. Mengetahui Koordinat Pointer Mouse

Seperti halnya kursor keyboard yang ditampilkan di layar monitor, pointer mouse pun
menempati koordinat tertentu di layar. Untuk mengetahui letak atau posisi koordinat pointer
mouse dilayar dapat digunakan interupsi 33 heksadesimal servis 3. Berikut ini adalah prosedur
untuk mengetahui koordinat pointer mouse.

 Register AH harus bernilai 0.


 Register AL harus bernilai 3 heksadesimal.
 Lakukan interupsi 33 heksadesimal.

Setelah interupsi dilaksanakan:


 Register CX menunjukkan posisi horizontal pointer mouse (sumbu X).
 Register DX menunjukkan posisi vertikal pointer mouse (sumbu Y).
 Register BX menunjukkan tombol mouse yang ditekan. Jika nilai register BX sama
dengan 1 berarti tombol kiri mouse yang ditekan. Jika tombol kanan mouse yang ditekan,
nilai register BX sama dengan 2.
 Posisi vertikal dan horizontal pointer mouse dimulai dari posisi 0.

54
Dari prosedur yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa interupsi 33
heksadesimal servis 3 selain dapat digunakan untuk mengetahui posisi koordinat pointer
mouse, juga dapat digunakan untuk mengetahui status penekanan tombol mouse. Berikut ini
adalah contoh program untuk mempraktekan interupsi 33 heksadesimal servis 3. Simpan
project contoh22.ide berikut ini pada direktori yang sama dengan file screen.cpp dan
keyboard.cpp serta pilihlah Floating Point atau Emulation di group box Math Support pada
jendela New Target.

contoh22.cpp:
001 #include <stdlib.h>
002 #include "keyboard.cpp"
003 #include "screen.cpp"
004
005 #define MOUSE_INT 0x33
005 #define MOUSE_RIGHT_CLICK 0x02
006
007 #define USHORT unsigned short int
008
009 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
010 void getMousePos(USHORT *row, USHORT *col, UCHAR *btn);
011 void showMouse(void);
012
013 int main(void)
014 {
015 Screen *layar = new Screen();
016 Keyboard *tuts = new Keyboard(layar);
017
018 USHORT baris, kolom;
019 UCHAR status, button, str[5];
020 status = detectMouse(&button);
021
022 layar->setMode(0x03);
023 layar->setCursorPos(4, 14);
024 tuts->hideCursor();
025
026 if (!status)
027 {
028 layar->writeString("Mouse tidak siap! Tekan ENTER ...");
029 tuts->getString(str, 0);
030
031 delete tuts; delete layar;
032 exit(EXIT_FAILURE);
033 }
034
035 layar->writeString("Deteksi Koordinat Pointer Mouse");
036 layar->setCursorPos(6, 14);
037 layar->writeString("X:");
038 layar->setCursorPos(7, 14);
039 layar->writeString("Y:");
040 layar->setCursorPos(9, 14);
041 layar->writeString("Klik kanan untuk berhenti");
042 showMouse();
043
044 while (TRUE)
045 {
046 /* Periksa koordinat dan penekanan tombol mouse */
047 getMousePos(&baris, &kolom, &button);
048
049 baris /= 8; kolom /= 8; /* kolom dan baris dibagi 8 */
050

55
051 gcvt((double) kolom, 2, str);
052 layar->setCursorPos(6, 17); layar->writeString(” ”);
053 layar->setCursorPos(6, 17); layar->writeString(str);
054
055 gcvt((double) baris, 2, str);
056 layar->setCursorPos(7, 17); layar->writeString(” ”);
057 layar->setCursorPos(7, 17); layar->writeString(str);
058
059 if (button == MOUSE_RIGHT_CLICK) break;
060 }
061
062 delete tuts; delete layar;
063 return EXIT_SUCCESS;
064 }
065
066 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
067 {
068 UCHAR state, button;
069 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
070 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
071 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
072 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
073 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
074
075 *btn = button;
076 return state;
077 }
078
079 void getMousePos(USHORT *row, USHORT *col, UCHAR *btn)
080 {
081 USHORT x, y;
082 UCHAR button;
083
084 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
085 asm mov al, 0x03; /* Register AL = 0, AH:AL = AX = 0 */
086 asm int MOUSE_INT; /* Lakukan interupsi 0x33 */
087 asm mov x, cx; /* Salin CX ke x, posisi horizontal */
088 asm mov y, dx; /* Salin DX ke y, posisi vertikal */
089 asm mov button, bl; /* Status penekanan tombol */
090
091 *row = y; *col = x; *btn = button;
092
093 return;
094 }
095
096 void showMouse(void)
097 {
098 asm mov ah, 0x00;
099 asm mov al, 0x01;
100 asm int MOUSE_INT;
101
102 return;
103 }

Pada program contoh22.cpp, fungsi getMousePos menerima tiga parameter, yaitu


row, col dan btn yang dikirimkan secara referensi. Parameter row dan col yang bertipe
unsigned integer digunakan untuk menyimpan posisi baris dan kolom pointer mouse,
sedangkan parameter btn yang bertipe unsigned character digunakan untuk mengetahui
apakah tombol kiri atau kanan ditekan. Perhatikanlah baris 49! Pada baris 49, variabel baris
dan kolom dibagi dengan 8 setelah fungsi getMousePos dijalankan karena nilai baris yang
dikembalikan akan berkisar dari 0 s.d 479 dan nilai kolom yang dikembalikan berkisar antara 0

56
s.d 639. Berikut ini adalah alur program contoh22.cpp:

1. Deteksi mouse. Jika mouse tidak siap digunakan maka program dihentikan.
2. Jika mouse siap digunakan maka lakukan perulangan terus-menerus untuk memeriksa
koordinat pointer mouse.
3. Tampilkan posisi baris dan kolom pointer mouse.
4. Periksa apakah tombol kanan mouse diklik. Jika tombol kanan mouse diklik maka hentikan
perulangan dan program selesai.

4.6. Memindahkan Koordinat Pointer Mouse

Koordinat pointer mouse dapat dipindahkan tanpa harus menggerak-gerakkan


mouse secara manual. Untuk memindahkan posisi koordinat pointer mouse dapat digunakan
interupsi 33 heksadesimal servis 4. Berikut ini adalah prosedur yang harus dilakukan untuk
memindahkan pointer menggunakan interupsi 33 heksadesimal servis 4.
 Register AH harus bernilai 0.
 Register AL harus bernilai 4 heksadesimal.
 Register CX menentukan posisi baris pointer mouse.
 Register DX menentukan posisi kolom pointer mouse.
 Lakukan interupsi 33 heksadesimal.

Berikut ini adalah contoh program untuk mempraktekkan interupsi 33 heksadesimal


servis 4. Simpan project contoh23.ide berikut ini pada direktori yang sama dengan file
screen.cpp dan keyboard.cpp.

contoh23.cpp:
001 #include <stdlib.h>
002 #include <time.h> /* Prototype fungsi randomize dan rand */
003 #include "screen.cpp"
004 #include "keyboard.cpp"
005
006 #define MOUSE_INT 0x33
007 #define MOUSE_LEFT_CLICK 0x01
008
009 #define USHORT unsigned short int
010
011 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
012 void getMousePos(USHORT *row, USHORT *col, UCHAR *btn);
013 void setMousePos(USHORT row, USHORT col);
014 void showMouse(void);
015
016 int main(void)
017 {
018 Screen *layar = new Screen();
019 Keyboard *tombol = new Keyboard(layar);
020
021 USHORT baris, kolom;
022 UCHAR status, button, str[5];
023
024 status = detectMouse(&button);
025
026 layar->setMode(0x03);
027 layar->setCursorPos(4, 14);
028 tombol->hideCursor();
029
030 if (!status)
031 {
032 layar->writeString("Mouse tidak siap! Tekan ENTER ...");
033 tombol->getString(str, 0);
034

57
035 delete tombol; delete layar;
036 exit(EXIT_FAILURE);
037 }
038
039 layar->writeString("Klik kiri untuk berhenti.");
040 showMouse(); /* Tampilkan pointer mouse */
041 randomize(); /* Inisialisasi angka random */
042
043 while (TRUE)
044 {
045 baris = rand() % 480;
046 kolom = rand() % 640;
047
048 setMousePos(baris, kolom);
049 getMousePos(&baris, &kolom, &button);
050
051 if (button == MOUSE_LEFT_CLICK) break;
052 }
053
054 delete tombol; delete layar;
055 return EXIT_SUCCESS;
056 }
057
058 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
059 {
060 UCHAR state, button;
061
062 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
063 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
064 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
065 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
066 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
067
068 *btn = button;
069 return state;
070 }
071
072 void getMousePos(USHORT *row, USHORT *col, UCHAR *btn)
073 {
074 USHORT x, y;
075 UCHAR button;
076
077 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
078 asm mov al, 0x03; /* Register AL = 3, AH:AL = AX = 3 */
079 asm int MOUSE_INT; /* Lakukan interupsi 0x33 */
080 asm mov x, cx; /* Salin nilai register CX ke x */
081 asm mov y, dx; /* Salin nilai register DX ke y */
082 asm mov button, bl; /* Salin nilai reg. DL ke button */
083
084 *row = y; *col = x;
085 *btn = button;
086
087 return;
088 }
089
090 void setMousePos(USHORT row, USHORT col)
091 {
092 asm mov ax, 0x0004; /* Register AX = 4 */
093 asm mov cx, col; /* Salin nilai col ke register CX */
094 asm mov dx, row; /* Salin nilai row ke register DX */
095 asm int MOUSE_INT; /* Pindahkan posisi pointer mouse */

58
096
097 return;
098 }
099
100 void showMouse(void)
101 {
102 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
103 asm mov al, 0x01; /* Register AL = 1, AH:AL = AX = 1 */
104 asm int MOUSE_INT; /* Tampilkan pointer mouse */
105
106 return;
107 }

Fungsi setMousePos pada program contoh23.cpp diatas digunakan untuk


memindahkan pointer mouse. Fungsi setMousePos menerima parameter row dan col yang
bertipe unsigned integer yang dikrimkan secara nilai. Parameter row digunakan untuk
menentukan posisi vertikal pointer mouse, sedangkan parameter col digunakan untuk
menentukan posisi horizontal mouse. Program contoh23.cpp baru berhenti ketika pengguna
menekan tombol kiri mouse.

4.7. Membatasi Posisi Horizontal dan Vertikal Mouse

Letak koordinat pointer mouse dapat dibatasi sehingga posisi vertikal dan horizontal
pointer mouse tidak bisa melewati area tertentu pada layar yang sudah dibatasi. Untuk
membatasi posisi horizontal pointer mouse dapat digunakan interupsi 33 heksadesimal servis
7, sedangkan untuk membatasi posisi vertikal pointer mouse digunakan interupsi 33
heksadesimal servis 8. Berikut ini adalah prosedur untuk membatasi koordinat pointer mouse.

Membatasi posisi horizontal pointer mouse:


 Register AH harus bernilai 0.
 Register AL harus bernilai 7 heksadesimal.
 Register CX menentukan batas minimal posisi horizontal pointer mouse.
 Register DX menentukan batas maksimal posisi horizontal pointer mouse.

Membatasi posisi vertikal pointer mouse:


 Register AH harus bernilai 0.
 Register AL harus bernilai 8 heksadesimal.
 Register CX menentukan batas minimal posisi vertikal pointer mouse.
 Register DX menentukan batas maksimal posisi vertikal pointer mouse.

Catatan: Jika batas minimal lebih besar daripada batas maksimal, maka akan ditukar.

Untuk mempraktekkan teori yang telah dijelaskan diatas, project contoh24.ide berikut
ini memberikan contoh membatasi posisi vertikal pointer mouse antara baris 10 sampai 15 dan
posisi horizontal antara kolom 30 sampai 60. Simpan project contoh24.ide berikut ini dalam
direktori yang sama dengan file screen.cpp dan keyboard.cpp.

contoh24.cpp:
001 #include <stdlib.h>
002 #include "screen.cpp"
003 #include "keyboard.cpp"
004
005 #define MOUSE_INT 0x33
006 #define MOUSE_LEFT_CLICK 0x01
007
008 #define USHORT unsigned short int
009
010 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
011 void getMousePos(USHORT *row, USHORT *col, UCHAR *btn);
012 void setMouseRegion(USHORT y1, USHORT x1,

59
013 USHORT y2, USHORT x2);
014 void showMouse(void);
015
016 int main(void)
017 {
018 Screen *layar = new Screen();
019 Keyboard *tombol = new Keyboard(layar);
020
021 USHORT x1, x2, y1, y2;
022 UCHAR status, button, str[5];
023
024 status = detectMouse(&button);
025
026 layar->setMode(0x03);
027 layar->setCursorPos(4, 14);
028 tombol->hideCursor();
029
030 if (!status)
031 {
032 layar->writeString("Mouse tidak siap! Tekan ENTER ...");
033 tombol->getString(str, 0);
034
035 delete tombol; delete layar;
036 exit(EXIT_FAILURE);
037 }
038
039 layar->writeString("Gerakan mouse Anda!");
040 layar->setCursorPos(5, 14);
041 layar->writeString("Klik kiri untuk berhenti.");
042
043 y1 = 9 * 8; /* Baris ke-10 */
044 y2 = 14 * 8; /* Baris ke-15 */
045 x1 = 29 * 8; /* Kolom ke-30 */
046 x2 = 59 * 8; /* Kolom ke-60 */
047
048 showMouse(); /* Tampilkan pointer mouse */
049 setMouseRegion(y1, x1, y2, x2); /* Batas koordinat mouse */
050
051 while (TRUE)
052 {
053 getMousePos(&y1, &x1, &button);
054
055 if (button == MOUSE_LEFT_CLICK) break;
056 }
057
058 delete tombol; delete layar;
059 return EXIT_SUCCESS;
060 }
061
062 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
063 {
064 UCHAR state, button;
065
066 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
067 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
068 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
069 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
070 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
071
072 *btn = button;
073 return state;

60
074 }
075
076 void setMouseRegion(USHORT y1, USHORT x1,
077 USHORT y2, USHORT x2)
078 {
079 asm mov ax, 0x0007; /* Register AX = 7 */
080 asm mov cx, x1; /* CX = batas horizontal minimal */
081 asm mov dx, x2; /* DX = batas horizontal maksimal */
082 asm int MOUSE_INT; /* Lakukan interupsi 0x33 */
083
084 asm mov ax, 0x0008; /* Register AX = 8 */
085 asm mov cx, y1; /* CX = batas vertikal minimal */
086 asm mov dx, y2; /* DX = batas vertikal maksimal */
087 asm int MOUSE_INT; /* Lakukan interupsi 0x33 */
088
089 return;
090 }
091
092 void getMousePos(USHORT *row, USHORT *col, UCHAR *btn)
093 {
094 USHORT x, y;
095 UCHAR button;
096
097 asm mov ah, 0x00;
098 asm mov al, 0x03;
099 asm int MOUSE_INT;
100 asm mov x, cx;
101 asm mov y, dx;
102 asm mov button, bl;
103
104 *row = y; *col = x;
105 *btn = button;
106
107 return;
108 }
109
110 void showMouse(void)
111 {
112 asm mov ax, 0x00001;
113 asm int MOUSE_INT;
114
115 return;
116 }

Pada program contoh24.cpp fungsi yang digunakan untuk membatasi koodinat posisi
mouse adalah fungsi setMouseRegion. Fungsi setMouseRegion menerima empat parameter
bertipe unsigned integer yang dikirimkan secara nilai. Parameter y1 dan y2 digunakan untuk
menentukan batas vertikal, sedangkan parameter x1 dan x2 digunakan untuk menentukan
batas horizontal.

4.8. Mengetahui Status Penekanan dan Pelepasan Tombol Mouse

Interupsi 33 heksadesimal juga bisa digunakan untuk mengetahui status penekanan


tombol dan pelepasan tombol mouse. Interupsi 33 heksadesimal servis 5 digunakan untuk
mengetahui status penekanan tombol mouse, berapa kali tombol tersebut diklik, dan posisi
koordinat pointer mouse ketika terakhir kali tombol mouse ditekan serta tombol apa yang diklik.
Sedangkan interupsi 33 heksadesimal servis 6 digunakan untuk mengetahui status pelepasan
tombol mouse, berapa kali tombol mouse dilepas, posisi koordinat pointer mouse ketika
terakhir kali dilepas dan tombol apa yang dilepas. Berikut ini adalah prosedur untuk mengetahui
status penekanan dan pelepasan tombol mouse.

61
Mengetahui status penekanan tombol mouse:
 Register AH harus bernilai 0.
 Register AL harus bernilai 5 heksadesimal.
 Register BX menentukan tombol yang ingin diketahui, jika ingin mengetahui status
pelepasan tombol kiri maka nilainya harus 0, tetapi jika yang ingin diketahui adalah
tombol kanan maka nilainya harus 1.
 Lakukan interupsi 33 heksadesimal.

Setelah interupsi 33 heksadesimal servis 5 dilakukan:


 Register BX menunjukan banyaknya tombol diklik.
 Register CX menunjukan posisi horizontal ketika terakhir kali tombol mouse diklik.
 Register DX menunjukan posisi vertikal ketika terkahir kali tombol mouse diklik.

Mengetahui status pelepasan tombol mouse:


 Register AH harus bernilai 0.
 Register AL harus bernilai 6 heksadesimal.
 Register BX menentukan tombol yang ingin diketahui, jika ingin mengetahui status
pelepasan tombol kiri maka nilainya harus 0, tetapi jika yang ingin diketahui adalah
tombol kanan maka nilainya harus 1.
 Lakukan interupsi 33 heksadesimal.

Setelah interupsi 33 heksadesimal servis 6 dilakukan:


 Register BX menunjukan banyaknya tombol dilepas.
 Register CX menunjukan posisi horizontal terakhir kali tombol dilepas.
 Register DX menunjukan posisi vertikal terakhir kali tombol dilepas.

Berikut ini adalah contoh program untuk memberikan contoh cara menggunakan
interupsi 33 heksadesimal servis 5. Simpan project berikut ini dengan nama contoh25.ide
dalam direktori yang sama dengan file screen.cpp dan keyboard.cpp.

contoh25.cpp:
01 #include <stdlib.h>
02 #include "screen.cpp"
03 #include "keyboard.cpp"
04
05 #define MOUSE_INT 0x33 /* Nomor interupsi mouse */
06 #define MOUSE_LEFT_BUTTON 0x00 /* Pilihan tombol kiri */
07 #define MOUSE_RIGHT_BUTTON 0x01 /* Pilihan tombol kanan */
08
09 #define USHORT unsigned short int
10
11 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
12 USHORT getButtonClick(UCHAR btn, USHORT *row,
13 USHORT *col, USHORT maxclick);
14 void showMouse(void);
15
16 int main(void)
17 {
18 Screen *layar = new Screen();
19 Keyboard *tombol = new Keyboard(layar);
20
21 USHORT jumlah, baris, kolom;
22 UCHAR status, button, str[5];
23
24 status = detectMouse(&button);
25
26 layar->setMode(0x03); layar->setCursorPos(4, 14);
27 showMouse();
28
29 if (!status)

62
30 {
31 layar->writeString("Mouse tidak siap! Tekan ENTER ...");
32 tombol->getString(str, 0);
33
34 delete layar; delete tombol;
35 exit(EXIT_FAILURE);
36 }
37
38 layar->writeString("Klik kiri 5 kali untuk berhenti");
39 tombol->hideCursor();
40
41 jumlah = getButtonClick(MOUSE_LEFT_BUTTON,
42 &baris, &kolom, 5);
43
44 delete tombol; delete layar;
45 return EXIT_SUCCESS;
46 }
47
48 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
49 {
50 UCHAR state, button;
51
52 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
53 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
54 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
55 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
56 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
57
58 *btn = button;
59 return state;
60 }
61
62 USHORT getButtonClick(UCHAR btn, USHORT *row,
63 USHORT *col, USHORT maxclick)
64 {
65 USHORT click, nclick, x, y;
66
67 click = nclick = x = y = 0;
68
69 while (nclick < maxclick)
70 {
71 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
72 asm mov al, 0x05; /* Register AL = 0, AH:AL = AX = 0 */
73 asm mov bh, 0x00; /* Register BH = 0 */
74 asm mov bl, btn; /* Register BL = tombol yang dipilih */
75 asm int MOUSE_INT; /* Lakukan interupsi 0x33 */
76
77 asm mov click, bx; /* Salin nilai di BX ke click */
78 asm mov x, cx; /* Posisi kolom terakhir */
79 asm mov y, dx; /* Posisi baris terakhir */
80
81 nclick += click;
82 }
83
84 *row = y; *col = x;
85
86 return nclick;
87 }
88
89 void showMouse(void)
90 {

63
91 asm mov ax, 0x00001; /* AH = 0, AL = 1, AX = 1 */
92 asm int MOUSE_INT; /* Tampilkan pointer mouse */
93
94 return;
95 }

Fungsi getButtonClick pada program contoh25.cpp digunakan untuk mendeteksi


penekanan tombol sebanyak beberapa kali. Parameter btn yang bertipe unsigned character
digunakan untuk menentukan tombol mouse (tombol kiri atau kanan) yang akan dibatasi
penekanannya. Parameter col dan row bertipe unsigned integer yang dikirimkan secara
referensi digunakan untuk mengetahui posisi baris dan kolom pointer mouse ketika tombol
mouse terakhir kali ditekan. Parameter maxclick bertipe unsigned integer digunakan untuk
menentukan banyak penekanan tombol mouse.

Setelah mempraktekkan cara mengetahui status penekanan tombol mouse, maka


project contoh26.ide berikut ini akan mempraktekkan cara mengetahui pelepasan tombol
mouse menggunakan interupsi 33 heksadesimal servis 6. Simpan kode program contoh26.cpp
dalam direktori yang sama dengan screen.cpp dan keyboard.cpp.

contoh26.cpp:
01 #include <stdlib.h>
02 #include "screen.cpp"
03 #include "keyboard.cpp"
04
05 #define MOUSE_INT 0x33 /* Interupsi mouse */
06 #define MOUSE_LEFT_BUTTON 0x00 /* Pilihan tombol kiri */
07 #define MOUSE_RIGHT_BUTTON 0x01 /* Pilihan tombol kanan */
08
09 #define USHORT unsigned short int
10
11 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn);
12 USHORT getButtonRelease(UCHAR btn, USHORT *row,
13 USHORT *col, USHORT maxrel);
14 void showMouse(void);
15
16 int main(void)
17 {
18 Screen *layar = new Screen();
19 Keyboard *tombol = new Keyboard(layar);
20
21 USHORT jumlah, baris, kolom;
22 UCHAR status, button, str[5];
23
24 status = detectMouse(&button);
25
26 layar->setMode(0x03); layar->setCursorPos(4, 14);
27 showMouse();
28
29 if (!status)
30 {
31 layar->writeString("Mouse tidak siap! Tekan ENTER ...");
32 tombol->getString(str, 0);
33
34 delete layar; delete tombol;
35 exit(EXIT_FAILURE);
36 }
37
38 layar->writeString("Lepas tombol kanan 5x untuk berhenti");
39 tombol->hideCursor();
40

64
41 jumlah = getButtonRelease(MOUSE_RIGHT_BUTTON,
42 &baris, &kolom, 5);
43
44 delete tombol; delete layar;
45 return EXIT_SUCCESS;
46 }
47
48 UCHAR detectMouse(UCHAR *btn)
49 {
50 UCHAR state, button;
51
52 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
53 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
54 asm int MOUSE_INT; /* Laksanakan interupsi 0x33 */
55 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
56 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
57
58 *btn = button;
59 return state;
60 }
61
62 USHORT getButtonRelease(UCHAR btn, USHORT *row,
63 USHORT *col, USHORT maxrel)
64 {
65 USHORT rel, nrel, x, y;
66
67 rel = nrel = x = y = 0;
68
69 while (nrel < maxrel)
70 {
71 asm mov ah, 0x00;
72 asm mov al, 0x06;
73 asm mov bh, 0x00;
74 asm mov bl, btn;
75 asm int MOUSE_INT;
76
77 asm mov rel, bx;
78 asm mov x, cx;
79 asm mov y, dx;
80
81 nrel += rel;
82 }
83
84 *row = y; *col = x;
85
86 return rel;
87 }
88
89 void showMouse(void)
90 {
91 asm mov ax, 0x00001;
92 asm int MOUSE_INT;
93
94 return;
95 }

Fungsi getButtonRelease pada program contoh26.cpp digunakan untuk mendeteksi


pelepasan tombol sebanyak beberapa kali. Parameter btn yang bertipe unsigned character
digunakan untuk menentukan tombol mouse (tombol kiri atau kanan) yang akan dibatasi
pelepasannya. Parameter col dan row bertipe unsigned integer yang dikirimkan secara
referensi digunakan untuk mengetahui posisi baris dan kolom pointer mouse ketika tombol

65
mouse terakhir kali dilepas. Parameter maxclick bertipe unsigned integer digunakan untuk
menentukan banyak pelepasan tombol mouse.

4.9. Membuat Class untuk Menggunakan Mouse

Setelah memahami dan mempraktekkan teknik-teknik mengoperasikan mouse


menggunakan teknik inline assembly, maka pada sub bab ini akan dibuat pustaka class (class
library) untuk mengenkapsulasi fungsi-fungsi operasi mouse yang telah dipraktekkan pada
contoh-contoh program sebelumnya. Pustaka class ini akan disimpan dalam file kode program
mouse.cpp. Pustaka class.cpp akan bertindak seperti file screen.cpp dan keyboard.cpp yang
menyediakan objek untuk operasi mouse. Perhatikan dan pelajari pustaka class mouse.cpp
berikut ini, kemudian jelaskanlah letak perbedaan fungsi-fungsi anggota pada class Mouse
dengan fungsi-fungsi pada contoh program sebelumnya.

mouse.cpp:
001 /*
002 mouse.cpp
003 Class library untuk menggunakan mouse.
004 Hak Cipta Pebi Yudha K.
005 Juni 2009
006
007 Disusun sebagai contoh program
008 Modul Praktikum Pemrograman C++ Lanjutan
009 AMIK BSI
010 */
011
012 #define MOUSE_INT 0x33 /* Interupsi mouse */
013 #define MOUSE_READY 0xff /* Mouse siap digunakan */
014 #define MOUSE_NOT_READY 0x00 /* Mouse tidak siap */
015 #define MOUSE_SUCCESS 0x1f /* Bisa dinonaktifkan */
016 #define MOUSE_FAILURE 0xff /* Tak bisa dinonaktifkan */
017 #define MOUSE_LEFT_CLICK 0x01 /* Klik tombol kiri */
018 #define MOUSE_RIGHT_CLICK 0x02 /* Klik tombol kanan */
019 #define MOUSE_LEFT_BUTTON 0x00 /* Pilih tombol kiri */
020 #define MOUSE_RIGHT_BUTTON 0x01 /* Pilih tombol kanan */
021
022 #define UCHAR unsigned char
023 #define USHORT unsigned short int
024
025 class Mouse
026 {
027 private:
028 UCHAR button; /* Banyaknya tombol mouse */
029 UCHAR isReady; /* Status mouse siap/tidak */
030 UCHAR clickMode; /* Klik kiri atau klik kanan */
031 USHORT x, y; /* Posisi koordinat mouse */
032
033 /* Mengetahui posisi koordinat pointer mouse */
034 void getMousePos(void);
035
036 public:
037 Mouse(void); /* Konstruktor default */
038 ~Mouse(void); /* Destruktor default */
039
040 UCHAR getState(void); /* Mouse siap/tidak siap */
041 UCHAR getNumButton(void); /* Cek jumlah tombol mouse */
042
043 UCHAR disableMouse(void); /* Nonaktifkan driver mouse */
044 void enableMouse(void); /* Aktifkan driver mouse */
045
046 /* Mendeteksi penekanan tombol mouse */

66
047 USHORT getButtonClick(UCHAR btn, USHORT maxclick);
048
049 /* Mendeteksi pelepasan tombol mouse */
050 USHORT getButtonRelease(UCHAR btn, USHORT maxrel);
051
052 /* Mengetahui klik kiri atau klik kanan setelah */
053 /* fungsi getMousePos dijalankan */
054 UCHAR getClickMode(void);
055
056 USHORT getX(void); /* Posisi horizontal mouse */
057 USHORT getY(void); /* Posisi vertikal mouse */
058
059 void hideMouse(void); /* Menyembunyikan pointer */
060 void showMouse(void); /* Menampilkan pointer */
061
062 /* Memindahkan pointer mouse di posisi tertentu */
063 void setMousePos(USHORT row, USHORT col);
064
065 /* Membatasi posisi koordinat mouse di layar */
066 void setMouseRegion(USHORT y1, USHORT x1,
067 USHORT y2, USHORT x2);
068 };
069
070 Mouse::Mouse(void)
071 {
072 UCHAR state, button;
073
074 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
075 asm mov al, 0x00; /* Register AL = 0, AH:AL = 0:0 */
076 asm int MOUSE_INT; /* Deteksi mouse dan drivernya */
077 asm mov state, al; /* Salin nilai AL ke state */
078 asm mov button, bl; /* Salin nilai BL ke button */
079
080 this->isReady = state;
081 this->button = button;
082
083 return;
084 }
085
086 Mouse::~Mouse(void)
087 {
088 return;
089 }
090
091 UCHAR Mouse::getState(void)
092 {
093 return this->isReady;
094 }
095
096 UCHAR Mouse::getNumButton(void)
097 {
098 return this->button;
099 }
100
101 UCHAR Mouse::disableMouse(void)
102 {
103 UCHAR state;
104
105 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
106 asm mov al, 0x1f; /* Register AL = 0x1f */
107 asm int MOUSE_INT; /* Nonaktifkan driver mouse */

67
108 asm mov state, al; /* Salin register AL ke state */
109
110 return state;
111 }
112
113 void Mouse::enableMouse(void)
114 {
115 asm mov ax, 0x0020; /* AH = 0, AL = 0x20 */
116 asm int MOUSE_INT; /* Aktifkan driver mouse */
117
118 return;
119 }
120
121 USHORT Mouse::getButtonClick(UCHAR btn, USHORT maxclick)
122 {
123 USHORT click, nclick, x, y;
127
128 click = nclick = x = y = 0;
129
130 while (nclick < maxclick)
131 {
132 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
133 asm mov al, 0x05; /* Register AL = 5, AX = 5 */
134 asm mov bh, 0x00; /* Register BH = 0 */
135 asm mov bl, btn; /* BL = tombol yang dipilih */
136 asm int MOUSE_INT; /* Deteksi status klik tombol */
137
138 asm mov click, bx; /* Banyaknya penekanan tombol */
139 asm mov x, cx; /* Posisi horizontal mouse */
140 asm mov y, dx; /* Posisi vertikal mouse */
141
142 nclick += click;
143 }
144
145 this->y = y; this->x = x;
146
147 return click;
148 }
149
150 USHORT Mouse::getButtonRelease(UCHAR btn, USHORT maxrel)
151 {
152 USHORT rel, nrel, x, y;
153
154 rel = nrel = x = y = 0;
155
156 while (nrel < maxrel)
157 {
158 asm mov ah, 0x00; /* Register AH = 0 */
159 asm mov al, 0x06; /* Register AL = 6, AX = 6 */
160 asm mov bh, 0x00; /* Register BH = 0 */
161 asm mov bl, btn; /* BL = tombol yang dipilih */
162 asm int MOUSE_INT; /* Deteksi pelepasan tombol */
163
164 asm mov rel, bx; /* Banyaknya pelepasan tombol */
165 asm mov x, cx; /* Posisi horizontal mouse */
166 asm mov y, dx; /* Posisi vertikal mouse */
167
168 nrel += rel;
169 }
170
171 this->y = y; this->x = x;

68
172
173 return rel;
174 }
175
176 void Mouse::getMousePos(void)
177 {
178 USHORT x, y;
179 UCHAR cmode;
180
181 asm mov ax, 0x0003; /* AH = 0, AL = 3, AX = 3 */
182 asm int MOUSE_INT; /* Deteksi posisi mouse */
183 asm mov x, cx; /* Posisi horizontal mouse */
184 asm mov y, dx; /* Posisi vertikal mouse */
185 asm mov cmode, bl; /* Tombol yang diklik */
186
187 this->y = y; this->x = x;
188 this->clickMode = cmode;
189
190 return;
191 }
192
193 UCHAR Mouse::getClickMode(void)
194 {
195 this->getMousePos();
196 return this->clickMode;
197 }
198
199 USHORT Mouse::getX(void)
200 {
201 return this->x;
202 }
203
204 USHORT Mouse::getY(void)
205 {
206 return this->y;
207 }
208
209 void Mouse::hideMouse(void)
210 {
211 asm mov ax, 0x0002; /* AH = 0, AL = 2, AX = 2 */
212 asm int MOUSE_INT; /* Sembunyikan pointer mouse */
213
214 return;
215 }
216
217 void Mouse::setMousePos(USHORT row, USHORT col)
218 {
219 asm mov ax, 0x0004; /* AH = 0, AL = 4, AX = 4 */
220 asm mov cx, col; /* Posisi horizontal mouse */
221 asm mov dx, row; /* Posisi vertikal mouse */
222 asm int MOUSE_INT; /* Pindahkan pointer mouse */
223
224 return;
225 }
226
227 void Mouse::setMouseRegion(USHORT y1, USHORT x1,
228 USHORT y2, USHORT x2)
229 {
230 asm mov ax, 0x0007; /* Register AX = 7 */
231 asm mov cx, x1; /* CX = batas horizontal minimal */
232 asm mov dx, x2; /* DX = batas horizontal maksimal */

69
233 asm int MOUSE_INT; /* Batasi posisi horizontal mouse */
234
235 asm mov ax, 0x0008; /* Register AX = 8 */
236 asm mov cx, y1; /* CX = batas vertikal minimal */
237 asm mov dx, y2; /* DX = batas vertikal maksimal */
238 asm int MOUSE_INT; /* Batasi posisi vertikal mouse */
239
240 return;
241 }
242
243 void Mouse::showMouse(void)
244 {
245 asm mov ax, 0x0001; /* AH = 0, AL = 1, AX = 1 */
246 asm int MOUSE_INT; /* Tampilkan pointer mouse */
247
248 return;
249 }
Setelah membuat pustaka class untuk operasi mouse, berikut ini akan diberikan
contoh cara menggunakan pustaka class mouse.cpp. Objek yang harus diinstansiasikan dari
pustaka class mouse.cpp adalah objek Mouse. Program berikut ini adalah program untuk
mendeteksi pilihan yang ditampilkan dilayar. Pada layar monitor akan ditampilkan pilihan A, B,
dan C. Jika pengguna mengklik A atau B maka muncul pesan bahwa pengguna telah memilih
A atau B. Tetapi jika pengguna mengklik C maka program akan dihentikan. Simpan project
contoh27.ide berikut ini dalam direktori yang sama dengan file screen.cpp, keyboard.cpp dan
mouse.cpp.

contoh27.cpp:
01 #include <stdlib.h>
02 #include "screen.cpp"
03 #include "keyboard.cpp"
04 #include "mouse.cpp"
05
06 int main(void)
07 {
08 Screen *layar = new Screen();
09 Keyboard *tombol = new Keyboard(layar);
10 Mouse *tikus = new Mouse();
11
12 UCHAR str[5];
13 USHORT x, y;
14
15 layar->setMode(0x03); layar->setCursorPos(4, 14);
16 tombol->hideCursor();
17
18 if (tikus->getState() == MOUSE_NOT_READY)
19 {
20 layar->writeString("Mouse tidak siap! Tekan ENTER ...");
21 tombol->getString(str, 0);
22 }
23
24 tikus->showMouse();
25 layar->writeString("Klik A, B atau C");
26 layar->setCursorPos(5, 14);
27 layar->writeString("[A] Huruf A");
28 layar->setCursorPos(6, 14);
29 layar->writeString("[B] Huruf B");
30 layar->setCursorPos(7, 14);
31 layar->writeString("[C] Selesasi");
32
33 while (TRUE)
34 {

70
35 layar->setCursorPos(9, 14);
36
37 if (tikus->getClickMode() == MOUSE_LEFT_CLICK)
38 {
39 x = tikus->getX() / 8; /* Periksa posisi horizontal */
40 y = tikus->getY() / 8; /* Periksa posisi vertikal */
41
42 if ((x == 15) && (y == 5))
43 layar->writeString("Anda memilih A!");
44
45 if ((x == 15) && (y == 6))
46 layar->writeString("Anda memilih B!");
47
48 if ((x == 15) && (y == 7)) break;
49 }
50 }
51
52 delete layar; delete tombol; delete tikus;
53 return EXIT_SUCCESS;
54 }

4.10. Latihan-latihan Bab IV

1. Jelaskan cara atau prosedur yang harus dilakukan untuk mendeteksi mouse apakah siap
atau tidak siap digunakan!
2. Ubah program contoh18.cpp yang dibuat dengan teknik inline assembly menjadi
menggunakan fungsi standar int16 dan jalankan!
3. Jelaskan prosedur untuk menampilkan dan menyembunyikan pointer mouse menggunakan
diagram alur program (flow chart)!
4. Ubah program contoh19.cpp yang dibuat dengan teknik inline assembly menjadi
menggunakan fungsi standar int16 dan jalankan!
5. Buat sebuah program yang dapat menampilkan posisi koordinat mouse, status tombol yang
ditekan serta bisa mengaktifkan atau menonaktifkan driver mouse menggunakan int86!
6. Dengan memanfaatkan pustaka class mouse.cpp, screen.cpp dan keyboard.cpp buatlah
sebuah program dengan tampilan seperti dibawah ini!

Silahkan masukan username dan password Anda

Username : [ ]
Password : [ ]

[LOGIN] [BATAL] [EXIT]

Jika [LOGIN] diklik muncul pesan:

Selamat datang <username>, password Anda adalah <password>.

Jika [BATAL] diklik maka username dan password akan dikosongkan dan pointer mouse
fokus di username.

Jika [EXIT] diklik maka program berhenti.

7. Ubah program contoh23.cpp yang dibuat dengan teknik inline assembly menjadi
menggunakan fungsi int86 dan jalankan!
8. Jelaskan algoritma program contoh23.cpp menggunakan diagram alur program!
9. Buat sebuah program sederhana untuk menjalankan interupsi 33 heksadesimal servis 5!
10. Buat sebuah program dengan rancangan input dan output seperti dibawah ini dengan
memanfaatkan pustaka class screen.cpp, keyboard.cpp dan mouse.cpp!

Kalkulator Sederhana Menggunakan C++

71
Nilai 1: [ ] Operasi Matematika:
Nilai 2: [ ] [ + ] [ X ] [ % ] [ ! ]
Hasil : [ ] [ - ] [ / ] [ ^ ] [ C ]

[ Q ]

Keteterangan tombol:
[ + ] Menghitung penjumlahan
[ - ] Menghitung pengurangan
[ X ] Menghitung perkalian
[ / ] Menghitung pembagian
[ % ] Menghitung sisa pembagian (modulus)
[ ^ ] Menghitung pangkat (power)
[ ! ] Menghitung faktorial
[ C ] Membersihkan nilai 1, nilai 2, dan hasil
[ Q ] Menghentikan program

72
Daftar Pustaka
Arnush, Craig, et al. 1996. Teach Your Self Borland C++ 5 in 21 Days (Third Edition).
Sams Publishing. Indianapolis

H. M., Jogiyanto. 2006. Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C (Edisi Empat). Andi. Yogyakarta

Mukodim, Didin. 1994. Pengantar Bahasa Rakitan. Gunadarma. Jakarta

Sjartuni, Ananta. 1992. Lebih Lanjut dengan C. Elex Media Komputindo. Jakarta

Rahardjo, Budi. 2007. Pemrograman C++. Informatika. Bandung

Rahardjo, Budi dan Imam Heryanto. 2007. Pemrograman Borland C++ Builder.
Informatika. Bandung

73

Anda mungkin juga menyukai