MATERI KULIAH
Pengajar:
Dr. Joseph Christ Santo, M.Th.
Pendahuluan ................................................................................................................................................................... 3
Alfabet dan Tanda Baca .............................................................................................................................................. 4
Kata Kerja (Verb) .......................................................................................................................................................... 9
Presen Indikatif Aktif ............................................................................................................................................... 10
Kata Benda (Noun) .................................................................................................................................................... 12
Kata Sandang (Article) ............................................................................................................................................. 18
Kata Benda Feminin Lainnya ................................................................................................................................ 20
Kata Benda Maskulin Lainnya .............................................................................................................................. 22
Kata Depan (Preposition) ....................................................................................................................................... 23
Kata Sambung (Conjunction) ................................................................................................................................ 25
Kata Sifat (Adjective) ................................................................................................................................................ 27
Kata Ganti Orang (Personal Pronoun) .............................................................................................................. 30
Imperfek Indikatif Aktif........................................................................................................................................... 35
Kata Kerja Rangkap ................................................................................................................................................... 37
Kata eivmi ....................................................................................................................................................................... 38
Kata Penunjuk ............................................................................................................................................................. 40
Presen dan Imperfek Indikatif Pasif/Medial ................................................................................................. 42
Presen Imperatif Aktif dan Pasif ......................................................................................................................... 46
Presen Infinitif ............................................................................................................................................................. 48
Futur Indikatif Aktif dan Pasif/Medial ............................................................................................................. 50
Kata Ganti Penghubung ........................................................................................................................................... 52
Aoris ................................................................................................................................................................................. 53
Bentuk-bentuk Aoris Lainnya .............................................................................................................................. 55
Aoris Kedua .................................................................................................................................................................. 58
Presen Partisip ............................................................................................................................................................ 61
2
PENDAHULUAN
Bahasa Yunani Koine adalah bahasa Yunani yang dipakai pada masa pasca-klasik
(kurang lebih dari 330 SM – 330 M). nama-nama lain bahasa ini adalah bahasa Yunani
Iskandariah, Yunani Helenistik, Yunani Umum, atau Yunani Perjanjian Baru. Bahasa Yunani
Koine tidak hanya penting bagi bangsa Yunani, karena merupakan bahasa umum pertama
yang pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan kebudayaan Dunia Barat dan fungsinya
sebagai lingua franca daerah Laut Tengah. Bahasa Koine juga merupakan bahasa yang
dipakai untuk menuliskan kitab Perjanjian Baru. Bahasa Yunani Koine, di samping bahasa
Latin, merupakan sebuah bahasa penting di Kekaisaran Romawi.
Kata koine artinya adalah “umum” jadi maksudnya ialah “bahasa Yunani umum” yang
bisa dimengerti bukan hanya oleh orang Yunani, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain di
sekitarnya.
Sejarah
Bahasa Yunani adalah bahasa kedua yang tetua, setelah bahasa Sanskerta (India),
yang sudah berkembang dan digunakan beberapa dialek pada ratusan tahun sebelum
kekristenan. Bahasa Yunani tersebut merupakan bahasa sastra terbaik di antara bahasa-
bahasa kuno lainnya. Bahasa Yunani telah dipakai dalam beberapa zaman, antara lain
3
Pada masa rasul-rasul hidup, bahasa Yunani masih dipakai secara luas di sekitar Laut
Tengah; oleh sebab itu kitab-kitab PB ditulis dalam bahasa Yunani. Perjanjian Baru merupakan
satu perpustakaan kecil yang terdiri dari banyak penulis yang berasal dari latar belakang yang
berbeda-beda, maka ada banyak variasi dalam gaya penulisannya. Sebagai contoh gaya bahasa
Petrus berbeda dengan gaya bahasa Paulus, dan bahasa Yohanes lebih sederhana daripada
bahasa kitab Ibrani yang lebih sulit dipahami.
Alfabet bahasa Yunani Koine terdiri dari 24 huruf. Tabel berikut berisi nama huruf,
huruf besar, huruf kecil, transliterasi, dan pengucapan.
4
Upsilon U u u atau y new (Ing)
Phi F f ph, f foto
Chi C c ch, kh khotbah
Psi Y y ps korupsi
Ōmega W w ō flow (Ing)
a b g d ε zh qi
k l mn x opr
s j tu f cy w
LATIHAN
Huruf g (gamma)
Huruf u (upsilon)
Vokal u (upsilon) dalam bahasa Yunani jika digabung dengan au( ou( ui dan hu, maka
ditransliterasikan dengan huruf u. Sedangkan vokal u (upsilon) tidak digabung dengan
huruf vokal yang lain maka ditransliterasikan huruf y.
Contoh:
qeou theou
yuch psychē
Huruf z (zēta)
Apabila huruf z (zeta) ada di tengah kata dilafalkan dengan dz. Contoh swzw (sōdzō)
– saya sedang menyelamatkan. Apabila huruf z (zēta) ada di awal kata tetap dilafalkan
dengan z. Contoh: zhtew (zēteō) – saya sedang mencari.
Huruf s (sigma)
Huruf s (sigma) ada dua bentuk yaitu s dan j. Bentuk huruf s apabila untuk
mengawali dan di tengah kata. Sedangkan bentuk huruf j untuk mengakhiri kata. Contoh:
VIhsouj (diucapkan Yesus).
Huruf i (iota)
Huruf i (iota) dapat dijadikan konsonan, yang dalam bahasa Indonesia dilafalkan
dengan huruf y. Contoh: VIhsouj Yēsous, VIhrousalaim - Yērusalaim.
Huruf i (iota) subskrip adalah huruf i kecil yang ditulis di bawah huruf a|( h|( w|)
Biasanya ini untuk mengakhiri kata, atau sebagai tanda bentuk datif tunggal. Huruf iota
6
subskrip pada mulanya adalah huruf vokal rangkap kuno, dan iota subskrip tidak dilafalkan
akan tetapi ditransliterasikan, contoh:
avrch| archē(i) – permulaan
auvtw| autō (i) – dia
skotia| skotia(i) – kegelapan.
Vokal
Vokal bahasa Yunani terdiri dari a( e( h( o( i( u( w. Vokal h dan w selalu panjang
dan e dan o selalu pendek.
Vokal a( e( o( h( w diucapkan dengan cara membuka mulut dengan baik, sebab itu
vokal-vokal tersebut dinamai vokal terbuka. Sedangkan vokal i dan u diucapkan dengan
mulut agak tertutup, karena itu sering disebut vokal tertutup.
Apabila kata diawali dengan huruf r, maka selalu ada tanda hembus berbunyi di atas
huruf r itu. Tanda hembus tersebut tidak dilafalkan, tetapi ditransliterasikan dengan h,
contoh: r`hma (rhēma – firman).
Apabila huruf hidup atau r merupakan huruf besar, maka tanda hembusnya ada di
depan huruf tersebut. Contoh: VIhsouj – Iēsous, `Rwmh – Rhōmē.
7
Huruf Besar
Dalam bahasa Yunani Huruf besar hanya digunakan untuk awal paragraf dan nama
(orang, tempat). Awal kalimat tetap memakai huruf kecil. Kata ganti untuk Tuhan tetap
memakai huruf kecil.
Tanda Baca
Tanda koma ( () bahasa Indonesia (,)
Tanda akhir kalimat ( )) bahasa Indonesia (.)
Tanda jeda kalimat (\) bahasa Indonesia (; :)
Tanda tanya ( *) bahasa Indonesia (?)
Tanda Aksentuasi
Dalam bahasa Yunani modern banyak kata mempunyai sekurang-kurangnya satu
tanda baca yang menunjukkan suara bacaan itu menjadi lemah, kuat atau naik dan turun.
Tanda akut ( ,) digunakan untuk menyatakan nada suku kata tersebut naik atau keras.
Contoh: a;gw (agō) – saya sedang memimpin. Tanda grave ( .) digunakan untuk
menyatakan nada suku kata tersebut menurun atau lemah. Contoh: avpo. (apo) – di atas.
Tanda sirkumpleks ( / atau ~ ) suatu tanda yang merupakan gabungan suara turun naik,
sehingga menghasilkan suara yang mendatar. Contoh: pneu/ma (pneuma – roh).
Sebenarnya tanda aksentuasi tidak mempengaruhi makna dan arti kata dan bahasa
Yunani Perjanjian Baru yang tertua juga tidak menggunakan tanda-tanda aksentuasi, sebab
itu dalam pelajaran kita ini tanda-tanda tersebut tidak digunakan kecuali kata-kata tertentu
yang harus dipakai. Contoh: eiv (ei) – jikalau; ei= (ei) – engkau adalah.
Tanda Elision
Tanda baca elision (’) – (bahasa Indonesia disebut apostrof) dipakai untuk
menggantikan huruf hidup terakhir dari suatu kata yang diikuti langsung kata yang
berawalan dengan huruf vokal atau diftong. Contoh: dia auvtou menjadi diV auvtou, avlla
i`na menjadi avllV i`na.
Tanda Diaresis
Tanda baca diaresis ( ?) Dalam bahasa Yunani seperti dalam bahasa Indonesia dimana
dalam satu kata ditemui dua huruf hidup berurutan yang bukan vokal rangkap. Kedua huruf
tersebut harus dilafalkan, tanda diaresis ditaruh di atas huruf vokal yang kedua. Contoh:
hvsai?aj (esaias – Yesaya) yang terdiri dari empat suku kata hv&sa&i?&aj.
LATIHAN
"H avgnoei/te( avdelfoi,( ginw,skousin ga.r no,mon lalw/( o[ti o` no,moj kurieu,ei tou/
avnqrw,pou evfV o[son cro,non zh/|È h` ga.r u[pandroj gunh. tw/| zw/nti avndri. de,detai
no,mw|\ eva.n de. avpoqa,nh| o` avnh,r( kath,rghtai avpo. tou/ no,mou tou/ avndro,jÅ a;ra ou=n
zw/ntoj tou/ avndro.j moicali.j crhmati,sei eva.n ge,nhtai avndri. e`te,rw|\ eva.n de.
avpoqa,nh| o` avnh,r( evleuqe,ra evsti.n avpo. tou/ no,mou( tou/ mh. ei=nai auvth.n moicali,da
genome,nhn avndri. e`te,rw|Å w[ste( avdelfoi, mou( kai. u`mei/j evqanatw,qhte tw/| no,mw|
8
dia. tou/ sw,matoj tou/ Cristou/( eivj to. gene,sqai u`ma/j e`te,rw|( tw/| evk nekrw/n
evgerqe,nti( i[na karpoforh,swmen tw/| qew/|Å te ga.r h=men evn th/| sarki,( ta.
paqh,mata tw/n a`martiw/n ta. dia. tou/ no,mou evnhrgei/to evn toi/j me,lesin h`mw/n(
eivj to. karpoforh/sai tw/| qana,tw|\ nuni. de. kathrgh,qhmen avpo. tou/ no,mou
avpoqano,ntej evn w-| kateico,meqa( w[ste douleu,ein h`ma/j evn kaino,thti pneu,matoj
kai. ouv palaio,thti gra,mmatojÅ
2. Transliterasikan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Yunani dengan tanda baca
yang lengkap!
Ti oun eroumen? ho nomos hamartia? mē genoito: alla tēn hamartian ouk egnōn ei mē dia
nomou: tēn te gar epithumian ouk ēdein ei mē ho nomos elegen: ouk epithumēseis.
aformēn de labousa hē hamartia dia tēs entolēs kateirgasato en emoi pasan epithumian:
chōris gar nomou hamartia nekra. egō de ezōn chōris nomou pote, elthousēs de tēs
entolēs hē hamartia anezēsen, egō de apethanon kai eurethē moi hē entolēs hē eis zōēn,
hautē eis thanaton: hē gar hamartia aformēn labousa dia tēs entolēs eksēpatēsen me kai
di autēs apekteinen. hōste ho men nomos hagios kai hē entolēs hagia kai dikaia kai
agathē.
4. Ubahlah kalimat-kalimat dalam Injil Matius 5:1-12 ke dalam huruf-huruf besar bahasa
Yunani!
KATA KERJA
Pada prinsipnya kata kerja (verb) terdiri dari beberapa unsur atau elemen, antara
lain:
1. Indikatif (modus yang menyatakan suatu tindakan kepastian, sering dalam kalimat
berita).
2. Imperatif (modus yang menyatakan suatu tindakan karena perintah)
3. Subjungtif (modus yang menyatakan tindakan yang belum pasti terjadi, bisa terjadi dan
bisa tidak sesuai kondisi yang disyaratkan)
4. Optatif (modus yang menyatakan tindakan yang belum terjadi tetapi diharapkan untuk
terjadi)
5. Partisip (modus yang memperlakukan kata kerja sebagai kata sifat, bisa berfungsi
sebagai kata sifat, keterangan, atau kadang-kadang sebagai kata benda)
6. Infinitif (modus yang menyatakan suatu tindakan yang lepas dari persoalan pelakunya,
kata kerja yang dibendakan).
Kala adalah unsur atau elemen yang menjelaskan bagaimana pembicara menyatakan
tindakan dalam kaitannya dengan waktu. Pada umumnya kala tindakan meliputi;
9
1. Presen (sedang terjadi)
2. Imperfek (lampau dan belum selesai)
3. Futur (akan terjadi, masa datang)
4. Aoris (pernah terjadi dan tidak terus-menerus)
5. Perfek (telah terjadi, ada akibatnya terasa sampai sekarang)
6. Pluperfek (telah terjadi, ada akibatnya yang sudah dirasakan pada masa lampau)
Diatesis (Voice)
Diatesis adalah unsur atau elemen dari kata kerja yang menjelaskan hubungan antara
tindakan dengan pelaku tindakan itu. Diatesis dalam bahasa Yunani ada tiga macam yaitu:
1. Aktif (subjek sebagai pelaku tindakan)
2. Pasif (subjek sebagai penderita atau sasaran tindakan).
3. Medial (subjek berperan sebagai pelaku sekaligus sebagai penderita tindakan – biasanya
berbentuk pasif tetapi artinya lebih dekat kepada aktif).
Jumlah (Number)
Yang dimaksud dengan jumlah dalam kata kerja ini adalah menyatakan jumlah
kualitatif dari subjek atau pelaku. Jumlah dalam kata kerja antara lain:
1. Tunggal (singular – hanya satu)
2. Jamak (plural – lebih dari satu)
Contoh: kata grafousin – presen, indikatif, aktif, orang ke-3, jamak; berasal dari kata
grafw – menulis; kata grafousin – mereka sedang menulis.
10
Keterangan:
1. Kata kerja presen indikatif aktif terdiri dari dua bagian yang pertama disebut kata dasar
(stem) dan akhiran (ending).
2. Akhiran (ending) yang berubah-ubah itu yang menentukan subjek (pelaku).
3. $n% dalam kurung jamak orang ketiga artinya huruf n itu dapat dipakai atau tidak
dipakai, sebab dalam Perjanjian Baru kadang-kadang dipakai, tetapi kadang-kadang
tidak dipakai. Di buku-buku Lexicon selalu tidak dipakai. Dalam pelajaran ini lebih baik
kita pakai.
4. Arti kala presen dalam bahasa Yunani dapat menunjuk pada Simple Present Tense atau
Present Continuous Tense (bahasa Inggris), akan tetapi tense ini lebih mendekati dalam
Present Continuous Tense (sedang). Dalam pelajaran ini kita akan menterjemahkan
Presen Indikatif Aktif dengan Present Continuous Tense. Contoh: lueij (lueis – engkau
sedang melepaskan).
DAFTAR KATA-KATA
1. avgw memimpin 10. qerapeuw menyembuhkan,
2. ballw melempar merawat
3. blepw melihat 11. krinw mengadili
4. ginwskw mengetahui 12. lambanw mengambil, menerima
5. grafw menulis 13. legw berkata, mengatakan
6. evgeirw mengangkat 14. luw melepaskan
7. evsqiw makan 15. menw tinggal, berdiam, tetap
8. eu`riskw menemui 16. pempw mengirim
9. evcw mempunyai 17. swzw menyelamatkan
18. didaskw mengajar
LATIHAN
Terjemahkanlah ke dalam bahasa Indonesia.
1. evcousin) 11. pempete)
2. evgeiromen) 12. ginwskomen*
3. grafei* 13. lambanete)
4. lambaneij) 14. krineij)
5. blepousin) 15. qerapeuw)
6. evcete) 16. eu`riskete)
7. menousin) 17. ballomen)
8. evgeirei) 18. legousin)
9. grafousin* 19. swzomen)
10. avgei) 20. luei)
Yang dimaksud dengan kata kerja yang berakhiran -ew adalah kata kerja yang pada
daftar kata-kata berakhir dengan huruf -ew dan ketika mendapatkan tambahan akhiran
(ending), maka akan terjadi asimilasi sebagai berikut:
e – e akan menjadi ei
e – o akan menjadi ou
e – vokal rangkap (diftong) atau vokal panjang maka e hilang.
11
1 mise & w misw Saya sedang membenci
Tunggal 2 mise & eij miseij Engkau sedang membenci
3 mise & ei misei Ia sedang membenci
1 mise & omen misoumen Kami sedang membenci
Jamak 2 mise & ete miseite Kamu sekalian sedang membenci
3 mise & ousi$n% misousi$n% Mereka sedang membenci
DAFTAR KATA-KATA
1. aivtew meminta 11. kratew memegang
2. blasfhmew menghujat 12. lalew mengucapkan
3. gamew kawin, menikah 13. marturew bersaksi
4. dew mengikat 14. metanoew mengubah pikiran,
5. diakonew melayani bertobat
6. dokew menganggap, 15. misew membenci
kelihatannya 16. poiew membuat
7. euvlogew memuji, memberkati 17. filew mengasihi
8. zhtew mencari 18. fwnew memanggil,
9. qewrew memandang mengeluarkan bunyi
10. kalew memanggil, menamai, 19. threw menjaga, memelihara,
menyebut memperhatikan.
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia
KATA BENDA
Kata benda (termasuk kata sifat) dalam bahasa Yunani terdiri dari beberapa unsur
atau elemen antara lain: kasus, gender dan jumlah.
Kasus (Case)
Kasus di sini bukan berarti kasus dalam disiplin ilmu sosial, seperti masalah
kriminal dan sebagainya, akan tetapi kasus di sini adalah jabatan, fungsi setiap kata dalam
suatu kalimat.
12
1. Nominatif (subjek)
Kasus nominatif sering disebut kasus penamaan, sebab fungsinya dan perannya dalam
kalimat sebagai subjek atau sebagai pelaku (peran utama). Contoh: avpostoloj grafei
logon – seorang rasul sedang menulis sebuah firman. Kata avpostoloj (apostolos)
kedudukannya sebagai subjek.
2. Vokatif (seru atau diseru)
Kasus ini sering disebut dengan kasus sapaan, karena jabatan kata ini untuk menyapa.
Contoh: kurie( swzeij a`maptolon – Tuhan, Engkau sedang menyelamatkan seorang
berdosa, kata kurie kedudukannya sebagai kata seru atau vokatif.
3. Akusatif (objek)
Kasus ini sering disebut dengan kasus pembatasan, karena kata ini berfungsi
memberikan batasan akhir suatu tindakan tertentu. Contoh: avpostoloj grafei logon
– seorang rasul sedang menulis sebuah firman. Kata logon (logon) kedudukannya
sebagai objek.
4. Genitif (milik/dari)
Sering disebut dengan kasus penjelasan, sebab kata tersebut mempunyai fungsi
menjelaskan asal, macam, jenis atau dari suatu objek (biasanya diterjemahkan milik,
dari). Contoh: logoj qeou – Firman (milik, dari, berasal) Allah. Kata qeoj
kedudukannya sebagai genitif (menjelaskan bahwa Allah yang memiliki Firman).
5. Datif (bagi/kepada/ untuk)
Sering disebut dengan kasus menerangkan, sebab kata memberi keterangan tentang
objek seorang atau benda. (diterjemahkan untuk, bagi, kepada). Contoh: avpostoloj
grafei logon law| - seorang rasul sedang menulis sebuah firman bagi bangsa. Kata
law| (laō (i)) kedudukannya sebagai datif atau menerangkan suatu tindakan bagi
seseorang atau benda.
Gender (Jenis Kelamin)
Yang dimaksud dengan jenis kelamin kata adalah kata benda dalam bahasa Yunani
mempunyai jenis kelamin. Jenis kelamin kata dalam bahasa Yunani dibagi Maskulin, Feminin
dan Netral. Kata-kata benda bahasa Yunani biasanya memiliki gender sebagai bawaan
(default), jarang terjadi kata benda yang berubah gender seperti dalam bahasa Ibrani.
Jumlah (Number)
Yang dimaksud dengan jumlah adalah jumlah banyaknya benda. Dalam bahasa
Yunani ada tunggal dan jamak. Tunggal digunakan bila kata benda atau kata sifat yang
menunjukkan benda jumlahnya hanya satu. Sedangkan jamak digunakan bila jumlahnya
lebih dari satu.
Contoh: kata logouj – gender: maskulin, jumlah: jamak, kasus: akusatif dari kata logouj –
firman. Kata logouj – firman-firman (sebagai objek).
13
Kata-kata Benda Maskulin Berakhiran – oj
(Deklensi 2)
Deklensi kata benda maskulin yang berakhiran – oj
Tunggal Nominatif logoj Sebuah firman/kata (Subjek)
Vokatif loge O firman/kata
Akusatif logon sebuah firman/kata (objek)
Genitif logou milik sebuah firman/kata
Datif logw| kepada/bagi sebuah firman/kata
Ada beberapa kata benda feminin yang berakhiran dengan -oj, deklensi kata ini
mengikuti deklensi kata benda maskulin yang berakhiran -oj, sedangkan artikel (kata
sandang) mengikuti feminin.
LATIHAN
DAFTAR KATA-KATA
1. avrch permulaan 13. kwmh desa
2. avgaph kasih 14. nefhlh awan
3. gh bumi, tanah 15. ovvrgh murka, kemarahan
4. grafh tulisan, Alkitab 16. parabolh perumpamaan
5. diaqhkh perjanjian 17. proseuch doa, sembahyang
6. didach pengajaran 18. sunagwgh rumah sembahyang
7. dikaiosunh kebenaran, keadilan 19. timh hormat, harga,
8. eivrhnh damai penghargaan
9. evntolh perintah 20. u``pomonh ketekunan, kesabaran
10. evpistolh surat 21. fulakh penjaga, penjara
11. zwh hidup, kehidupan 22. fwnh bunyi, suara
12. kefalh kepala 23. yuch jiwa
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. avdelfoi ginwskousin avgaphn 6. euvlogousin u`pomonhn cristou)
qeou. 7. didaskaloi qewrousin nefhlhn)
2. lalousin dikaiosunhn qeou) 8. avggeloj filei oivkon proseuchj)
3. avpostoloi grafousin evpistolaj) 9. kurioj ginwskei fwnhn ovclou)
4. farisaioi zhtousin dikaiosunhn) 10. avpostoloj didaskei parabolhn)
5. avggeloj eu`riskei fulakhn)
16
Kata Benda Netral Berakhiran -on
(Deklensi 2)
Catatan:
Kata benda netral yang menjadi subjek selalu diikuti dengan kata kerja yang
berakhiran orang pertama tunggal (entahkah kata benda netral itu tunggal atau jamak).
Contoh: daimonia ginwskei criston – setan-setan mengetahui Kristus. Kata daimonia
(netral jamak) kata kerjanya ginwskei (Presen Indikatif Aktif, 3 tunggal).
DAFTAR KATA-KATA
1. avrgurion uang, perak 9. mnhmeion kubur
2. biblion buku, kitab 10. musthrion rahasia, misteri
3. daimonion jin, roh jahat, 11. paidion( teknon anak
setan-setan 12. ploion kapal, perahu
(jamak) 13. poterion cawan, cangkir
4. dendron pohon 14. probaton domba
5. evrgon pekerjaan 15. proswpon wajah, muka
6. euvaggelion Injil, kabar baik 16. shmeion tanda
7. i`eron bait Allah, 17. sunedrion majelis besar,
tempat ibadah Sanhedrin
8. i`mation baju, pakaian 18. sabbaton hari Sabat
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. farisaioi sunedriou misousin kurion)
2. didaskaloi evcousin probata kai ploion)
3. throumen sabbata)
4. avpostoloi lalousin euvaggelion kurioij kai douloij)
5. blepomen shmeia kairwn)
6. daimonia ginwskei criston)
7. paidia poiei evrgon diabolou*
8. sunedria zhtei dikaiosunhn)
17
KATA SANDANG
(Article)
Dalam bahasa Yunani kata sandang (artikel) tertentu (definit) diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia itu (the – bahasa Inggris, ha – bahasa Ibrani). Kata sandang (artikel)
mempunyai deklensi yang sama dengan deklensi kata benda atau kata sifat (kata sifat juga
mempunyai artikel).
Deklensi artikel (kata sandang) sebagai berikut:
Gender
Jumlah Kasus
Maskulin Feminin Netral
Nominatif o`` h`` to
Vokatif - - -
Tunggal Akusatif ton thn to
Genitif tou thj tou
Datif tw| th| tw|
Nominatif oi` ai` ta
Vokatif - - -
Jamak Akusatif touj taj ta
Genitif twn twn twn
Datif toij taij toij
Keterangan:
1. Artikel tidak memiliki kasus vokatif.
2. Artikel selalu mengikuti, sesuai, “mengekor” kata benda dalam hal gender, kasus dan
jumlah.
3. Artikel maskulin akhir-akhirnya sama dengan deklensi kata benda logoj, kecuali bagi
nominatif tunggal.
4. Artikel feminin akhiran-akhirannya sama dengan deklensi kata benda avrch.
5. Artikel netral akhiran-akhirannya sama dengan deklensi kata benda evrgon, kecuali
kasus nominatif tunggal dan akusatif tunggal.
Deklensi artikel dan kata bendanya
Gender
Jumlah Kasus
Maskulin Feminin Netral
Nominatif o`` logoj h`` avrch to evrgon
Vokatif - loge - avrch - evrgon
Tunggal Akusatif ton logon thn avrchn to evrgon
Genitif tou logou thj avrchj tou evrgou
Datif tw| logw| th| avrch|| tw| evrgw|
Nominatif oi` logoi ai` avrcai ta evrga
Vokatif - logoi - avrcai - evrga
Jamak Akusatif touj logouj taj avrcaj ta evrga
Genitif twn logwn twn avrcwn twn evrgwn
Datif toij logoij taij avrcaij toij evrgoij
18
Beberapa pemakaian kata sandang.
1. Kata qeoj – Allah biasanya disertai kata sandang
2. Kata avnqrwpoj – manusia, bila disertai kata sandang selain berarti orang itu, juga
memiliki arti manusia, sedangkan bila tidak disertai kata sandang memiliki arti
seseorang (tunggal) atau orang-orang (jamak).
3. Nama VIhsouj – Yesus, biasanya disertai kata sandang.
4. Apabila dalam sebuah kalimat nominal (mengandung kata adalah) terdapat dua kata
benda, maka kata benda yang berkata sandang menempati posisi subjek, sedangkan
yang tidak berkata sandang menempati posisi predikatif.
o` logoj evstin qeoj Firman itu adalah Allah
Apabila kedua kata benda disertai kata sandang, maka posisi dapat dipertukarkan
o` Petroj evstin o` Khfaj Petrus adalah Kefas, dan Kefas adalah Petrus
5. Dalam bahasa Indonesia, kata sandang biasanya diterjemahkan dengan itu, tetapi tidak
selalu harus dituliskan (menyesuaikan keindahan bahasa).
LATIHAN
19
11. oi` a`martoloi poiete ta evrga tou diabolou)
12. to musthrion evstin euvaggelion)
13. oi` diakonoi throusin ta pothria tou i`erou)
14. mistoj evstin o` oivnoj)
15. o` avpostoloj grafei taj evpistolaj)
16. ta paidia euvlogei thn u`pomonhn tou cpistou)
17. o` didaskaloj threi taj evntolaj kai touj nomouj)
18. ta tekna qewrei thn nefelhn)
19. evsqiomen ton karpon thj ghj)
20. ai` ovrgai tou qeou menousin tw| a`martwlw|)
21. pempete touj logou thj eivrhnhj)
22. oi` avggeloi qewrousin to proswpon tou qeou)
23. ta paidia ginwskei to musthpion tou ouvranou)
Keterangan:
1. Akhiran-akhiran jamak ketiga golongan tersebut adalah sama.
2. Akhiran-akhiran tunggal kata qura sama dengan akhiran-akhiran dari kata avrch, hanya
vokal h diganti dengan vokal a.
3. Akhiran-akhiran tunggal kata glwssa sama dengan akhiran-akhiran kata qura dalam
kasus nominatif, vokatif dan akusatif, sedangkan kasus genitif dan datif sama dengan
kata avrch.
4. Kata-kata benda feminin yang diklasifikasikan pada golongan I adalah semua kata
benda feminin yang berakhiran h. contoh: sunagwgh – rumah sembahyang.
5. Kata-kata benda feminin yang diklasifikasikan pada golongan II adalah semua kata
benda feminin yang berakhiran a yang didahului (huruf sebelumnya) dengan huruf
vokal atau huruf r. Contoh: h`mera – hari.
6. Kata-kata benda feminin yang diklasifikasikan pada golongan III adalah semua kata
benda feminin yang berakhiran a yang didahului (huruf sebelumnya) dengan huruf
konsonan kecuali huruf r. Contoh: doxa – kemuliaan, qalassa – lautan.
20
DAFTAR KATA-KATA
1. avdikia ketidakbenaran 14. metanoia perubahan pikiran,
2. avlhqeia kebenaran, hal yang pertobatan
benar 15. oivkia rumah
3. a`martia dosa 16. parousia kedatangan, kehadiran
4. basileia kerajaan 17. petra batu
5. genea angkatan, generasi 18. sofia hikmat, kebijaksanaan
6. evkklhsia himpunan, jemaat, 19. swthria keselamatan
gereja 20. cara kesukaan, kegirangan
7. evxousia kekuasaan 21. chra janda
8. evpaggelia janji 22. creia kebutuhan
9. h`mera hari 23. w`ra jam, saat, masa
10. qura pintu 24. Galilaia Galilea
11. qusia korban 25. VIoudaia Yudea
12. kardia jantung, hati 26. glwssa lidah, bahasa
13. marturia kesaksian 27. doxa kemuliaan
28. qalassa laut, lautan
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. oi` avggeloi tou ouvranou evcousin thn caran)
2. h` marturia thj avgaphj poiei thn o`don th| parousia| tou kuriou)
3. oi` farisaioi throusin taj evntolaj thj qusiaj
4. o` qeoj poiei taj qalassaj kai touj liqouj thj ghj kai taj nefhlaj)
5. o` avnqrwpoj blepei to proswpon kai o` qeoj blepei thn kardian)
6. zhtousin thn w`raj thj evpaggeliaj)
7. o` Pauloj martupei to euvaggelion kai thn sofian tou qeou tw| law|)
8. h` metanoia evstin qura thj swthriaj)
9. ta paidia metanoousin*
10. h` qura tou mnhmeiou evstin liqoj)
11. h` creia thj chraj evstin cara)
12. o` cristoj evcei thj evxousiaj tou qeou)
13. h` evkklhsia evstin basileia*
14. o` qeoj misei thn avdikian tou avnqrwpon)
15. oi` avpostoloi qerapeuousin ton ui`on thj chraj)
16. aiv glwssai touj avpostolouj lalousin touj logouj thj avlhqeiaj tw| law|)
17. oi` avnqrwpoi euvlogousin ton kurion thj ghj kai thj qalasshj)
18. h` w`ra thj doxhj tou kupiou cara evstin toij avggeloij)
19. zhtoumen thn h`meran thj swthriaj)
20. ai` carai evcousin ton avrton toij paidioij)
21
KATA BENDA MASKULIN LAINNYA
(Deklensi Ke-1 Yang Berakhiran -hj dan –aj)
Keterangan:
1. Perhatikan akhiran-akhiran kata benda maskulin.
2. Akhiran-akhiran kata benda maskulin jamak golongan II dan III adalah sama.
3. Akhiran-akhiran kata benda maskulin tunggal (tunggal) golongan II dan III kasus
vokatif dan genitif perlu mendapat perhatian.
4. Kata benda maskulin dari deklensi ke-1 yang berakhiran – aj, jika huruf terakhir dari
kata dasarnya adalah e, i, atau r, maka kata tersebut berdeklensi sama dengan kata
neaniaj dengan kasus genitif berakhiran ou.
Contoh: VAndreaj (Andreas) - VAndreou – (kasus gen – milik Andreas).
VAnaniaj (Ananias) - VAnaniou – (kasus gen – milik Ananias).
Tetapi apabila huruf terakhir dari kata dasarnya adalah huruf lain, maka akhiran dari
kasus genitif adalah a.
DAFTAR KATA-KATA
LATIHAN
Terjemahakan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. oi` maqhtai ginwskousin ton logon tou qeou)
2. oi` u`pokritai throusin taj evntolaj kai touj nomouj thj qusiaj)
22
3. o` vIhsouj legei thn parabolhn toij maqhtaij kai tw| telwnh|)
4. h` avlhqeia tou kuriou krinei touj a`martwlouj)
5. oi` evrgatai tou avdelfou ballousin liqon thj ghj)
6. oi` telwnai blasfemousin ton vIhsoun)
7. oi` maqhtai evcousin thn avgaphn tou qeou*
8. ai` parqenoi qewrousin ton nomon tou i`erou)
9. misoumen ta evrga tou satana*
10. oi` stratiwtai throusin touj logouj tou vIhsou kai metanoousin)
KATA DEPAN
(Preposisi, Preposition)
Preposisi atau kata depan adalah kata yang ditaruh di depan kata benda yang dapat
menentukan arah, lokasi, waktu, posisi dan sebagainya. Secara eksegetikal preposisi sangat
menentukan gagasan dalam kalimat. Dalam teks Perjanjian Baru secara teknis preposisi
dipakai bersama-sama dengan kata benda dengan kasus tertentu sehingga mendapatkan
pengertian dan makna yang khusus.
23
Kata Depan Diikuti Kasus Arti atau Makna
Catatan: evnwpion( emprosqen( ovpisw( evxw dan cwrij biasanya dapat juga digolongkan
kata keterangan (adverb), sering juga dipakai sebagai kata depan. Kata avcri dan e`wj
kadang-kadang juga dipakai sebagai kata sambung (conjunction).
Berikut ini adalah beberapa kata depan yang mengalami perubahan ketika kata yang
mengikutinya diawali vokal:
Partikel ouv biasanya digunakan untuk modus indikatif, sedangkan partikel mh biasanya
digunakan dalam modus yang lainnya.
24
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. o` avpostoloj didaskei evn th| evkklhsia|)
2. o` maqhthj legei thn parabolhn peri thj basileiaj)
3. ferousin ton avrton evk tou oivkou kai proj touj avnqrwpouj)
4. oi` ui`oi tou profhtou legousin touj logouj kata thn avlhqeian)
5. ginwskomen ton nomon dia twn grafwn twn maqhtwn)
6. o` avdelfoj pempei touj maqhtaj evk twn oivkwn kai eivj thn evkklhsian)
7. o` avggeloj luei ton avnqrwpon evk thj fulakhj)
8. blepomen criston proswpon proj proswpon)
9. oi` evrgatai ballousin touj liqouj eivj thn qalassan)
10. o` VIhsouj evgeirei ton neanian evk tou qanatou)
KATA SAMBUNG
(Conjunction)
Kata penghubung adalah kata yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat.
3. de (tetapi, dan)
Kata de berfungsi untuk menyatakan kontras, sehingga diterjemahkan tetapi atau di lain
pihak (Mat. 6:15). Kata de juga dapat diterjemahkan maka, dan, bahkan, kemudian.
Kata sambung de dalam Perjanjian Baru sering digunakan penulis untuk memulai
sebuah kalimat yang subjeknya berbeda dengan kalimat sebelumnya dalam menceritakan
sesuatu. Contoh: pro de thj e`orthj tou pasca eivdwj – dan sebelum perayaan hari raya
paskah mulai (Yoh. 13:1).
Kata de biasanya mempunyai hubungan dengan kata men (men... de). Kalimat yang
terdiri dari kata men … de menyatakan dua hal yang bertentangan. Contoh: o` men qerismoj
poluj oi` de evrgatai ovligoi – (di satu sisi) tuaian banyak tetapi (di sisi lain) pekerja
sedikit (Mat. 9:37).
25
4. avra (maka, lalu)
Kata avra memberi gagasan penegasan sebagai kesimpulan, sehingga kata ini
diterjemahkan maka demikianlah, jadi demikianlah.
5. ouvde (bukan … maupun, tidak juga)
Kata ouvde berasal dari kata ouv dan de yang menyatakan pertentangan antara satu
dengan yang lain. Kata ouvde biasanya dengan indikatif mood. Kata ouvde sering diterjemah-
kan lalu … melainkan, jika tidak … juga tidak, dan tidak … pun tidak, tanpa … dan tanpa.
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. oi` ouvn maqhtai menousin evn th| evkklhsia|)
2. o` avra cristoj krithj evstin twn avnqrwpwn evn th| h`mera| thj ovrghj)
3. evstin VIhsouj swzei gar ton laon avfV a`martiaj)
4. misoumen ouvn ta evrga tou satana kai tou diabolou)
5. o` de VIakwboj filei ton VIhsoun*
6. oi` VIoudaioi zhtousin thn fwnhn tou profhtou env th| evrhmw|)
7. evn th| h`mera| thj doxhj blepomen criston proswpon proj proswpon)
8. oi` de stratiwtai throusin touj logouj tou VIwannou tou baptistou kai
metanoousin)
9. o` de VIhsouj evgeirei ton neanian evk qanaton)
10. u`pokrita( threij taj evntolaj avll v ouv fileij ton qeon)
KATA SIFAT
(Adjective)
Kata benda pada umumnya tidak mengalami perubahan gender, tetapi kata sifat
mengalami perubahan gender sesuai dengan kata benda yang disifatkannya. Seperti halnya
kata sandang, kata sifat harus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan gender,
kasus, dan jumlah kata benda yang disifatkannya.
Kata sifat yang sebelum -oj adalah konsonan, perubahannya mengikuti pola kainoj;
sedangkan yang sebelum -oj adalah vokal atau r, perubahannya mengikuti pola mikroj.
Gender
Jumlah Kasus
Maskulin Feminin Netral
Nominatif o` kainoj h` kainh to kainon
Vokatif & kaine & kainh & kainon
Tunggal Akusatif ton kainon thn kainhn to kainon
Genitif tou kainou thj kainhj tou kainou
Datif tw| kainw| th| kainh| tw| kainw|
Nominatif oi` kainoi ai` kainai ta kaina
Vokatif & kainoi & kainai & kaina
Jamak Akusatif touj kainouj taj kainaj ta kaina
Genitif twn kainwn twn kainwn twn kainwn
Datif toij kainoij taij kainaij toij kainoij
27
Keterangan:
1. Pemakaian kata sifat:
a. Akhiran-akhiran kata sifat maskulin sama dengan akhiran-akhiran kata benda
logoj. Akhiran-akhiran kata sifat feminin sama dengan akhiran-akhiran kata benda
avrch. Akhiran-akhiran kata sifat netral sama dengan akhiran-akhiran kata benda
evrgon.
b. Kata-kata sifat sesuai, mengikuti atau “mengekor” dengan kata bendanya dalam hal
gender, jumlah, dan kasus.
2. Kata sifat dipakai dalam fungsi atributif
a. Jika kata sifat tidak diikuti dengan kata sandang tertentu, maka kata tersebut dapat
ditaruh di belakang atau di depan kata benda. Contoh: avnqrwpoj mikroj atau
mikroj avnqrwpoj keduanya berarti seseorang yang kecil.
b. Apabila kata sifat dengan kata sandang tertentu (artikel), maka kata sifat tersebut
ditaruh pada kedudukannya sebagai atributif. Kata sifat sebagai atributif selalu
diikuti dengan kata sandang (artikel). Contoh: o` avnqrwpoj o` mikroj atau o`
mikroj avnqrwpoj keduanya berarti manusia kecil itu.
3. Kata sifat dipakai dalam fungsi substantif.
Kata sifat dapat dipakai sebagai pengganti kata benda dalam kalimat (jika suatu kalimat
tanpa kata benda, maka kata sifat itu sebagai kata benda). Contoh:
o` prwtoj filei ton qeon – laki-laki pertama itu sedang mengasihi Allah.
oi` ptwkoi filousin to euvaggelion – orang-orang miskin itu sedang mengasihi Injil
h` a`gia zhtei vIhsoun – wanita yang kudus itu sedang itu mencari Yesus.
ai` avgaqai zhtousin touj avggelouj – wanita-wanita (yang) baik itu sedang mencari
malaikat-malaikat.
to evscaton – hal yang terakhir
ta kaka – hal-hal yang buruk
4. Kata sifat dipakai dalam fungsi predikatif.
Susunan kata sifat sebagai predikat dalam kalimat ada dua cara yaitu
a. Kata sifat – artikel – kata benda. Contoh: avgaqoj o` basileuj – raja itu adalah baik.
Dalam kalimat ini kata sifat mendapatkan penekanan daripada kata bendanya.
b. Artikel – kata benda – kata sifat. Contoh: o` basileuj avgaqoj – raja itu adalah baik,
jadi kata sifat yang tidak diikuti dengan artikel (kata sandang), maka kata sifat itu
kedudukannya sebagai predikatif.
c. Kata sifat sebagai predikat dapat juga dibuat dengan bantuan kata kerja eivmi (to be
– adalah), maka kalimat itu dapat dibuat sebagai predikat; avgaqoj evstin o`
basileuj atau o` basileuj evstin avgaqoj – kedua kalimat ini artinya sama – raja
itu adalah baik.
28
Kata Sifat dengan Pola mikroj
Gender
Jumlah Kasus
Maskulin Feminin Netral
Nominatif o` mikroj h` mikra to mikron
Vokatif & mikre & mikra & mikron
Tunggal Akusatif ton mikron thn mikran to mikron
Genitif tou mikron thj mikraj tou mikrou
Datif tw| mikrw| th| mikra| tw| mikrw|
Nominatif oi` mikroi ai` mikrai ta mikra
Vokatif & mikroi & mikrai & mikra
Jamak Akusatif touj mikrouj taj mikraj ta mikra
Genitif twn mikrwn twn mikrwn twn mikrwn
Datif toij mikroij taij mikraij toij mikroij
Keterangan:
1. Akhiran-akhiran jamak (jamak) adalah sama dengan kata kainoj)
2. Akhiran-akhiran tunggal untuk maskulin dan netral sama dengan kata kainoj(
sedangkan feminin sama dengan akhiran-akhiran kata benda feminin qura)
DAFTAR KATA-KATA
Kata Sifat yang Berpola kainoj
29
Kata Sifat yang Berpola Khusus
Kata-kata sifat berikut tidak mempunyai bentuk feminin yang khusus, maka akhiran feminin
menggunakan akhiran maskulin. Kata-kata itu antara lain:
1. avpistoj( on tidak percaya
2. avkaqartoj( on tidak bersih, najis
3. aivwnoj( on kekal
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. oi` ovligoi evcousin thn avgaphn evn taij evscataij h`meraij)
2. o` avgaphtoj maqhthj ginwskei touj logouj touj avgaqouj)
3. avgaqh h` evkklhsia kai h` basileia kalh)
4. o` prwtoj avpostoloj didaskei ton logon tou qeou evn th| evkklhsia|)
5. o` e`teroj avnqrwpoj evcei ton kalon oivkon evn th| kwmh|)
6. o` didaskaloj o` deuteroj threi touj dikaiouj kai taj a`giaj)
7. o` didaskaloj o` avgaphtoj grafei thn kainhn evpistolhn th| evkklhsia|)
8. o` VIhsouj qerapeuei touj leprouj kai touj ovfqalmouj)
9. o` douloj evstin stratiwthj o` avgaqoj tw| VIhsou tou Cristou)
10. oi` sofoi ginwskousin to sofon tou qeou kai oi` ptwcoi zhtousin ton sofon)
11. oi` a`gioi qewrousin thn doxan twn ouvranwn kai marturousin taij parqhnoij)
12. o` plousioj filei touj ptwcouj*
Keterangan:
Bentuk pendek kata ganti orang pertama me( mou( moi jika kata ganti ini tidak terlalu
ditekankan. Sedangkan bentuk panjang evme( evmou( evmoi digunakan untuk menegaskan kata
ganti itu dan digunakan bersama dengan kata depan kecuali proj( evnwpion( evmprosten
dan ovpisw)
Contoh:
− evgw creian evcw u`po sou baptisqhnai & Aku mempunyai kebutuhan olehmu
dibaptis. (Mat 3:14)
− marturei peri evmou & ia sedang memberitakan tentang Aku. (Yoh. 5:32)
30
− ivdou o` paij mou & lihatlah Hamba-Ku (Mat. 12:18)
− avkolouqei moi & ia sedang mengikut Aku (Mat. 9:9)
− to pneuma mou evp v auvton & Roh-Ku ke atas Dia (Mat. 12:18).
Contoh:
− kurie eiv su & Ya Tuhan jika Engkau (Mat 14:28).
− avmhn legw soi & sesungguhnya Aku berkata kepadamu (Mat 5:26)
− u`meij evste to a`laj thj ghj & kalian adalah garam dunia (Mat 5:13)
Contoh:
− auvtoj u`maj baptisei evn pneumati a`giw| & Ia akan membaptis kalian dengan Roh
Kudus (Mat. 3:11).
− auvth suneilhfen ui`on & Ia telah mengandung seorang anak laki-laki (Luk. 1:36)
− o` pathr u`mwn o` evn toij ouvranoij dwsei avgaqa toij aivtousin auvton & Bapamu
yang di surga akan memberikan yang baik kepada yang meminta kepada-Nya. (Mat.
7:11).
Keterangan:
1. Kata ganti orang ketiga biasanya dipakai kata auvtoj (lihat tabel di atas)
2. Kadang-kadang juga dipakai dengan kata ouvtoj (inilah) atau evkeinoj (itulah).
Contoh: ou`toj hvn evn avrch & Ia adalah pada mulanya (Yoh. 1:2).
31
Kata Sifat Posesif (Milik)
Pada umumnya untuk menyatakan arti kepemilikan dalam bahasa Yunani dengan
menggunakan kasus genitif untuk kata ganti orang. Contoh:
Selain menggunakan kata ganti posesif, untuk menunjukkan kepemilikan dapat juga
digunakan kata sifat posesif
Contoh:
− evmoi evmprosqen twn avnqrwpwn & Milik kita di depan manusia (Mat.10:32).
− ta probata ta evma avkouei ton logon & Domba-domba milik kita sedang
mendengarkan firman.
− h` evmh didach ouvk evstin evmh avlla tou pemyantoj me & Pengajaranku bukan
berasal dari diriKu sendiri tetapi dari Dia yang mengutus Aku (Yoh. 7:16).
Kata sifat posesif (milik) – orang kedua
Keterangan :
1. Kata ganti sifat posesif tersebut berfungsi untuk menegaskan.
2. Apabila kata ganti sifat posesif ini berfungsi sebagai atributif, maka kata tersebut dipakai
kata sandang.
32
Contoh:
− kai avpo tou aivpontoj ta sa mh avpaitei & dan dari orang yang mengambil
yang dimiliki olehmu janganlah meminta kembali (Luk. 6:30)
Keterangan:
1. Kata ganti orang refleksif untuk orang pertama ini tidak mempunyai kasus nominatif.
2. Kata ganti orang refleksif untuk orang pertama ini tidak mempunyai netral.
3. Kata ganti orang refleksif untuk orang pertama ini dibentuk dari kata evme dan auvtoj
Contoh:
− evgw avp v evmautou lalw & Aku berkata dari diri-Ku sendiri (Yoh 7:17).
− evgw eivmi o` marturwn peri evmautou & Aku adalah memberi kesaksian tentang diri-
Ku sendiri (Yoh. 8:18).
− eavn evgw doxasw evmauton & Jikalau Aku menghormati diri-Ku sendiri (Yoh. 8:54).
Keterangan :
1. Kata ganti orang refleksif untuk orang kedua ini tidak mempunyai kasus nominatif.
2. Kata ganti orang refleksif untuk orang kedua ini tidak mempunyai netral.
3. Kata ganti orang refleksif untuk orang kedua ini dibentuk dari kata se dan auvtoj
Contoh:
− su peri seatou martureij & Engkau memberi kesaksian tentang dirimu sendiri (Yoh
8:13).
− su avnqrwpoj wvn poieij seauton qeon & Engkau adalah seorang manusia membuat
diri-Mu Allah (Yoh. 10:33).
33
Kata Ganti Orang Refleksif (diri sendiri) – Orang Ketiga
Jumlah Kasus Mas. Fem. Netral Arti
Akusatif e`auton e`authn e`auto dirinya sendiri (objek)
Tunggal Genitif e`autou e`authj e`autou milik dirinya sendiri
Datif e`autw| e`auth| e`autw| kepada dirinya sendiri
Akusatif e`autouj e`autaj e`auta diri mereka sendiri (objek)
Jamak Genitif e`autwn e`autwn e`autwn milik diri mereka sendiri
Datif e`autoij e`autaij e`autoij kepada diri mereka sendiri
Keterangan :
1. Kata ganti orang refleksif selalu sebagai predikat, maka tidak ada kasus nominatif
(subjek).
2. Kata ganti orang refleksif berdeklensi sama dengan kata auvtoj (tanpa kasus nominatif).
Contoh:
− o` ui`oj poiein avfV evautou &))) Anak melakukan dari diri-Nya sendiri (Yoh. 5:19)
− avfej touj nekrouj qayai touj e`autwn nekrouj & biarkanlah orang mati
menguburkan orang mati mereka sendiri (Mat. 8:22).
− o` pathr evcei zwhn evn e`autw| & Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
(Yoh. 5:26).
− ei`pon ouvn oi` VIoudaioi proj e`autouj & Lalu orang Yahudi berkata seorang
kepada yang lain. (Yoh. 7:35).
− avlla kata taj ivdiaj evpiqumiaj e`autoij evpiswreusousin & Tetapi mereka
akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya (2 Tim 4:3)
DAFTAR KATA-KATA
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. oi` maqhtai sou ginwskousin thn evkklhsian kai pempousin touj avdelfouj
auvtwn eivj auvthn)
2. evgw didaskw touj ui`ouj mou kai legw auvtoij thn parabolhn)
3. o` avpostoloj o` avgaqoj ginwskei thn a`martian auvtou( o` de profhthj o`
ponhroj ouv lambanei thn avlhqeian)
4. su krineij ton doulon sou evn avgaph|( h` de fwnh twn ovclwn evstin)
5. oi` didaskaloi oi` avgaqoi legousin toij douloij peri basileia tou ouvranou)
6. u`meij ou`k evste evk tou kosmou kaqwj evgw ouvk eivmi evk tou kosmou)
34
7. su peri seatou martureij( h` marturia sou evstin avkaqartoj)
8. o` logoj o` soj avlhqeia evstin)
9. eiv ui`oi eiv tou qeou( swzeij seautou)
10. evgw de ouv lalw evvx evmautou)
11. o` de oivkoj mou evstin oivkoj proseuchj)
12. ta probata ta evma avkouei ton logon ton evmon)
13. evgw gar ouv monon avsqenw( avlla kaqV h`meran avpoqnhskw)
14. kai evgw eimi env mesw| u`mwn w`j diakonoj)
15. poieite thn dikaiosunhn evmprosqen twn avnqrwpwn( w`sper o` cristoj poiei evn
th| sunagwgh|)
Keterangan:
1. Bentuk Imperfek menunjukkan bahwa suatu pekerjaan atau perbuatan yang telah
berlangsung dan berulang-ulang dilakukan (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
dulu sedang). Sedangkan dalam bahasa Inggris tensa Imperfek ini diterjemahkan Past
Continuous.
2. Bentuk Imperfek mempunyai tambahan di depan yaitu e yang disebut augment, dan
mempunyai akhiran-akhiran yang khusus. Augment (e) inilah yang menandai bahwa
kata itu menunjukkan dulu telah dilakukan.
3. Kata kerja yang berawalan dengan huruf vokal atau diftong. Ketika kata kerja yang
diawali dengan vokal atau diftong augment (e) tidak dapat langsung ditambahkan di
depan kata tersebut, melainkan augment (e) akan mengalami perubahan atau asimilasi
dengan vokal atau diftong dari kata itu. Perubahan vokal itu biasanya menjadi vokal
panjang. Contoh: e & avkou & on, hasilnya hvkouon, saya/mereka dulu sedang
mendengarkan.
4. Perubahan-perubahan vokal itu sebagai berikut:
Contoh:
Presen Imprefect Arti
avvnoigw hvnoigon Saya dulu sedang membuka
avgw hvgon Saya dulu sedang memimpin
35
eu`riskw huvriskon Saya dulu sedang menemui
evsqiw hvsqion Saya dulu sedang makan
evcw hvcon Saya dulu sedang mempunyai
5. Bentuk Imperfek Indikatif Aktif untuk kata kerja ew aturannya sama dengan pelajaran
terdahulu, yaitu;
e & e akan menjadi ei
e & o akan menjadi ou
e & vokal rangkap (diftong) atau vokal panjang maka e hilang.
Contoh:
DAFTAR KATA-KATA
1. avkouw mendengarkan 8. didaskw mengajar
2. evgeirw mengangkat 9. diwkw mengejar, menganiaya
3. oivkodomew membangun 10. klaiw menangis
4. avgw memimpin, pergi 11. peiqw meyakinkan, membujuk
5. ferw membawa, 12. pisteuw percaya
menanggung 13. profhtew bernubuat
6. evnduw mengenakan pakaian 14. cairw bersukacita
7. avnoigw membuka 15. perisseuw berkelimpahan
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Yunani!
1. oi` a`martwloi ouvc hvkouon tw| profhth|)
2. o` de cristoj ferei ton stauron toij a`martwloij)
3. cairomen evn cristw|( avgei gar thn evkklhsian auvtou eivj thn avlhqeian)
4. o` a`gioj avggeloj hvnoigen quran evn toij ouvranoij)
5. o` cristoj evballen touj ponhrouj evk tou i`erou)
6. hvkouomen thn fwnhn auvtou evn th| evkklhsia|)
7. evn taij h`meraij o` cristoj evqerapeuen touj ovclouj kai evswzen auvtouj avpo
twn a`martwn auvtwn)
8. oi` avvnqrwpoi ponhroi hvkouon twn logwn kai evpisteuon auvtoij)
9. o` vIhsouj evlambanen kai evfilein touj laouj auvtou)
10. o` didaskaloj evdidasken toij ui`oij auvtou)
11. evginwskete ton nomon tou palaiou evn tw| bibliw|)
12. to gar sunedrion evginwsken thn sofian thj didachj thj chraj)
13. oi` dikaioi ouvk evferon taj qusiaj evn e`terw| tw| i`erw|)
14. evklaiomen kai evprofhteuomen thn evx ouvranou)
15. o` ouvn neaniaj o` plousioj evferen to argurion evn th| evkklhsia|)
36
KATA KERJA RANGKAP
Yang dimaksud dengan kata kerja rangkap dalam bahasa Yunani adalah kata kerja yang
digabung dengan kata depan.
Contoh:
Preposisi verb jadian arti
evk ballw evkballw melemparkan ke
avpo luw avpoluw melepaskan
peri patew peripatew berjalan
sun avgw sunagw mengumpulkan
Kedua: kata depan menjadikan kata kerja itu lebih tegas. Contoh:
avpo qnhskw apoqnhskw meninggal
avpo luw avpoluw melepaskan
Kata kerja rangkap dalam Imperfek mempunyai bentuk yang khusus, yaitu augment bukan
ditaruh di depan kata begitu saja, akan tetapi augment ditaruh di antara kata depan dan kata
kerja. Contoh:
evk e ballw evxeballon saya dulu sedang melemparkan
avpo e luw avpeluon saya dulu sedang melepaskan
peri e patew periepaton saya dulu sedang berjalan
avpo e qnhskw avpeqnhskon saya dulu sedang meninggal
Kata-kata depan yang berakhir dengan vokal jika digabung dengan kata kerja yang diawali
dengan vokal, maka vokal terakhir dari kata depan itu hilang kecuali kata depan pro dan
peri. Kata depan evk menjadi evx. Contoh:
avpo e avkouw avphkouon saya dulu sedang mentaati
avpo e luw avpeluon saya dulu sedang melepaskan
peri e patew periepaton saya dulu sedang berjalan
avpo e qnhskw avpeqnhskon saya dulu sedang meninggal
DAFTAR KATA-KATA
1. avpagw memimpin dari 7. evpiginwskw mengerti, mengenal
2. sunagw mengumpulkan 8. avpoqnhskw meninggal
3. u`pagw berangkat 9. avpoluw membebaskan
4. prosferw membawa, 10. evkballw melempar keluar,
mempersembahkan mengusir
5. u`pakouw mentaati 11. paralambanw menerima
6. avnaginwskw membaca 12. katoikew mendiami, tinggal
37
13. parakalew memohon, 20. dew mengikat
menasihati, 21. diakonew melayani
menghibur 22. dokew mengira, rupanya,
14. peripatew berjalan kelihatannya
15. proskunew menyembah 23. evleew mengasihi
16. avdikew berbuat salah, 24. euvcaristew mengucapkan
menyakiti syukur, doa
17. avkolouqew mengikuti 25. kratew memegang
18. avsqenew lemah, sakit 26. oivkodomew membangun
19. gamew menikah, kawin 27. fwnew memanggil
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. o` cristoj parelambanen mikra paidia kai ta mikra paidia h`kouen tou
kupiou)
2. oi` a`martwloi hvkouon touj logouj tou cristou kai pisteuon)
3. o` avpostoloj evdidasken to euvggelion kai u`meij evpisteuete toij logoij ou`toij)
4. o` didaskaloj avneginwsken evn tw| bibliw| thj kainhj thj kainhj thj diaqhkhj)
5. o` de cristoj perisseuei thn avgaphn auvtou evn tw| staurw|)
6. o` ouvn neaniaj o` ptwcoj avpeluen taj chraj evn th| kwmh|)
7. oi` a`martwloi ouv prosferon qusiaj evn i`eron tou qeou)
8. to gar sunedpion ouvk evpeginwsken thn sofian tou qeou)
9. h`meij prosferoumen to avrgurion tw| telwnh| avll v evdiwken touj plousiouj
kai touj ptwcouj)
10. oi` evcqpoi avpeqnhskon evn th| fulakh| o` de kpithj avpeluen ovligouj doulouj)
11. ta paidia hvsqenein( avll v o` plousioj periepatein evn taij o`doij thj avdikiaj)
12. o` ouvn sofoj kurioj evfilein touj dikaiouj kai oivkodomei taj oivkaj taij
chraij)
13. evlegomen taj evpaggeliaj taj a`giaj evn th| evkklesia|)
14. oi` ptwcoi evgamoun kai katw|koun evn th| kwmh|)
15. parekaloumen kai evfwnoumen( avll v ouvk hvkolouqoun)
KATA eivmi
1 eivmi Saya sedang adalah
Tunggal 2 ei= Engkau sedang adalah
Presen
3 evstin Ia sedang adalah
indikatif
1 evsmen Kami sedang adalah
Aktif
Jamak 2 evste Kalian sedang adalah
3 eivsi $n% Mereka sedang adalah
1 hvmhn Saya dulu sedang adalah
Tunggal 2 hvj / hvsqa Engkau dulu sedang adalah
Imperfek
3 hvn Ia dulu sedang adalah
Indikatif
1 hvmen / hvmeqa Kita dulu sedang adalah
Aktif
Jamak 2 hvte Kalian dulu sedang adalah
3 hvsan Mereka dulu sedang adalah
38
1 evsomai Saya akan adalah
Tunggal 2 evsh| Engkau akan adalah
Futur
3 evstai Ia akan adalah
Indikatif
1 evsomeqa Kita akan adalah
Aktif
Jamak 2 evsesqe Kalian akan adalah
3 evsontai Mereka akan adalah
Keterangan:
1. Orang kedua tunggal Presen Indikatif Aktif ditulis dengan ei= dengan aksen sirkumflek
untuk membedakan dari kata eiv yang berarti jika, jikalau, andaikata.
Contoh: eiv ui`oj ei= tou qeou - jika Engkau adalah Anak Allah.
2. Orang ketiga (tunggal dan jamak) Presen Indikatif Aktif huruf (n) artinya n seringkali
dipakai, ada kalanya tidak dipakai.
3. Orang kedua (tunggal dan jamak) Imprefect Indikatif Aktif mempuyai dua bentuk
panjang dan pendek.
4. Bentuk eivmi dalam Futur dibentuk dari evs- yang ditambah dengan akhiran-akhiran
deklensi kata kerja Futur pasif.
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. o` avnqrwpoj evstin douloj tou qeou kai oi` maqhtai eivsin profhtai)
2. oi` dikaioi eivsin ui`oi tou avnqrwpou evn tw| kosmw|)
3. o` Vihsouj evstin o` avrtoj thj zwhj)
4. hvmen gar douloi thj a`martiaj)
5. makarioi oi` kaqarwpou ouv zhtousin thn doxan thn ivdian( avlla thn doxan
tou qeou)
6. oi` ui`oi tou avnqrwpou ouv zhtousin thn doxan thn ivdian( avlla thn doxan tou
qeou)
7. evste profhtai tou qeou kai eiv avpostoloj)
8. ov didaskaloj didaskei touj ui`ouj evn th| parabolh|)
9. o` avpostoloj pistoj evstin kai oi` douloi ponhroi evisin)
10. h`te ouvn diakonoi tou laou)
11. hvmen avgaqoj( avll v evmisousin h`maj)
12. hvj u`pokrithj kai hvmeqa tufloi)
13. auvth gar hvn h` evntolh auvtou)
14. hvsqa ponhra kai hvmhn kakoj)
15. hvn o` didaskaloj o` avgaqoj( avll v eivsin oi` u`pokritai oi` ponhroi.
39
KATA PENUNJUK
Keterangan:
1. Akhiran-akhiran kata evkeinoj dan ou`toj sama dengan kata avgaqoj.
2. Pemakaian kata penunjuk ou`toj dan evkeinoj sebagai kata sifat, maka kata bendanya
selalu diikuti dengan kata sandang, dan kata ou`toj dan evkeinoj diletakkan pada posisi
predikatif. Contoh:
a. tauta ta probata atau ta probata tauta – (domba-domba ini)
b. ouvtoi oiv a`nqrwpoi –manusia-manusia ini.
c. e`keina ta dendra –pohon-pohon ini.
3. Untuk menterjemahkan “Inilah domba-domba ini” harus dipakai kata eivmi ; maka tauta
evstin ta probata.
4. Jikalau kata penunjuk berdiri sendiri dan tidak kata benda yang diterangkannya, maka
artinya sama dengan kata sifat, yang berdiri sendiri. Contoh:
ou`toj – orang laki-laki ini
evkeinh – perempuan itu
tauta – hal-hal itu
40
Deklensi kata o`loj sebagai berikut:
Penggunan kata ovloj sama dengan kata penunjuk ou`toj dan evkeinoj.
LATIHAN
41
Contoh:
avllhn parabolhn – perumpamaan yang lain (Mat 13:31)
avdra auvthj gamhsh| avllon moicai – suaminya menikahi yang lain, ia berzina (Mrk.
10:12).
kai avllon avpesteilen – dan ia mengutus yang lain (Mrk. 12:5).
Kata avllhlouj
Kata avllhlouj berasal avlloj yang berarti saling, satu sama yang lain (each other). Kata
avllhlouj merupakan kata ganti resiprok yang berarti antara yang satu dengan yang lain,
saling, maka kata avllhlouj tidak pernah mempunyai bentuk tunggal (tunggal). Dan kata
avllhlouj tidak mempunyai kasus nominatif. Deklensi kata sebagai berikut:
Akusatif avllhlouj
Jamak Genitif avllhlwn
Datif avllhloij
Contoh:
evsiwpwn proj avllhlouj & Satu sama yang lain diam (Mrk. 9:34)
kai eivrhneuete evn avllhloij & Dan hiduplah dengan damai satu dengan yang lain (Mrk
9:50).
LATIHAN
Pasif
42
1 lu omeqa luomeqa Kami sedang dilepaskan
Jamak 2 lu esqe luesqe Kalian sedang dilepaskan
3 lu ontai luontai Mereka sedang dilepaskan
Deklensi Imperfek Indikatif Pasif untuk kata kerja yang berakhiran -ew aturannya
berdasarkan pelajaran terdahulu.
Pada umumnya kalimat pasif sering diikuti dengan pelaku (agen) atau alat (instrumen)
Apabila kalimat aktif diubah menjadi kalimat pasif, maka subjek (makhluk hidup, agen)
kalimat aktif akan menjadi objek dalam kalimat pasif atau objek dalam kalimat aktif menjadi
subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:
Kalimat aktif – o` avnqrwpoj lambanei ton avrton - manusia itu sedang mengambil roti itu.
Kalimat pasif – o` avrtoj lambanetai u`po tou avnqrwpou & roti itu sedang diambil oleh
manusia itu.
Kedua kalimat di atas mempunyai arti dan makna yang sama, yang satu berbentuk aktif yang
lainnya kalimat pasif. Untuk diingat, apabila pelaku dalam kalimat pasif adalah makhluk
hidup (pelaku/agen), maka digunakan kata depan u`po yang diikuti kasus genitif (u`po tou
avnqrwpou)
Apabila kalimat aktif diubah menjadi kalimat pasif, maka subjek (benda mati / instrumen)
kalimat aktif akan menjadi objek dalam kalimat pasif atau objek dalam kalimat aktif menjadi
subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:
Kalimat aktif – o` logoj tou qeou swzei ton avnqrwpon – Firman Allah itu sedang
menyelamatkan manusia itu.
Kalimat pasif – o` avnqrwpoj swzetai tw| logw| tou qeou – manusia itu sedang
diselamatkan oleh/dengan firman Allah.
Kedua kalimat di atas mempunyai arti dan makna yang sama, yang satu berbentuk aktif yang
lainnya kalimat pasif. Untuk diingat, apabila pelaku dalam kalimat pasif adalah benda mati
(instrumen), maka digunakan langsung kasus datif (tw| logw|).
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. oi` logoi kai ai` grafai twn profhtwn hvkouonto u`po twn a`martwlwn)
43
2. ou`toi oi` logoi evlalounto u`po twn avpostolwn evnwpion twn presbuterwn)
3. oi` avnqrwpoi evkeinoi hvcon avrton kai karpon para thj o`dou)
4. evklaiete u`per twn avpistwn kai twn avkaqartwn)
5. met v evkeinaj taj h`meraj oi` loipoi stratiwtai u`phgon evxw thj kwmhj)
6. parekaloumeqa toij logoij thj diaqhkhj evn evkeinw| tw| cronw|)
7. evpempomeqa meta twn profhtwn evmprojqen tou ovclou)
8. stauroj evpoieito u`po twn evrgatwn evkastw| a`giw| evn `Ierosolumoij)
9. hvgomen taj kaqoraj qusiaj dia tou i`epou ovpisw twn plousiwn tou
sunedriou)
10. dia touto evpeiqou toij logoij twn kritwn)
Medial
Presen dan Imperfek Indikatif Medial untuk kata kerja yang berakhiran -ew aturannya
berdasarkan pelajaran terdahulu.
Keterangan:
1. Yang dimaksud dengan diatesis medial adalah subjek bertindak sedemikian rupa
sehingga subjek tersebut mengambil bagian dalam akibat tindakan itu. Tekanan
diatesis medial bukan pada tindakannya akan tetapi pada subjeknya. Dengan kata lain,
diatesis medial adalah menyatakan bahwa subjek melakukan sebuah tindakan tertentu
yang akibatnya mengena atau dialami oleh dirinya sendiri. Contoh:
poihsw & saya akan membuat (futur aktif)
poihsomai & saya akan membuat diri saya sendiri (futur medial)
poihqhsomai & saya akan dibuat (futur pasif)
2. Ada beberapa bentuk yang sama dengan pasif, tetapi artinya lebih mendekati aktif.
Sering dalam konteks tertentu arti medial dan aktif tidak dapat dibedakan, maka lebih
baik apabila menemui bentuk medial dapat diartikan semacam aktif. Sebenarnya arti
44
medial dan aktif itu dapat dibeda-bedakan, akan tetapi dalam bahasa Indonesia semua
diartikan aktif. Contoh: evnduw & saya sedang memakai pakaian (untuk orang lain, aktif).
evnduomai & saya mengenakan pakaian untuk diri sendiri (medial)
3. Diatesis medial pada praktiknya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
3.1 Refleksif Medial – yaitu bentuk medial yang menjelaskan akibat dari sebuah
tindakan yang secara langsung mengena pada diri si pelaku tindakan tersebut.
Contoh: o` douloj luetai & hamba itu melepaskan diri.
3.2 Intensif Medial – yang lebih menegaskan, si pelaku sebagai pelaksanaan tindakan
dibanding dengan keterlibatannya dalam tindakan itu. Contoh: evnduomai & saya
mengenakan pakaian untuk diri sendiri.
3.3 Resiprok Medial – medial yang menekankan pada tindakan yang bersifat saling
antara yang satu dengan lain. Maka subjek kalimat ini selalu jamak. Contoh: oi`
douloi didaskontai & hamba-hamba itu saling mengajar satu dengan yang lain.
4. Kata-kata kerja dalam diatesis medial biasanya deponen. Kata deponen berasal dari kata
Latin deponere yang berarti menaruh di samping. Yang dimaksud dengan deponen
adalah kata kerja yang berbentuk medial atau pasif yang mempunyai arti aktif. Contoh:
evrcomai & saya sedang datang (pergi).
5. Ada beberapa kata kerja diatesis medial yang berbeda dengan kata kerja yang berarti
aktif, sehingga harus diterjemahkan dengan berbeda. Contoh: avrcw & saya sedang
memerintah (aktif), sedangkan kata avrcomai & saya sedang memulai (medial).
6. Untuk mengetahui apakah sebuah kata kerja adalah medial atau pasif harus
berdasarkan konteks kalimatnya.
DAFTAR KATA-KATA
1. avrcw memerintah, 14. eivsercomai datang, masuk, pergi
menjadi raja 15. evxercomai keluar
2. avrcomai memulai 16. prosercomai datang kepada,
3. avpokrinomai menjawab menghampiri
4. u`parcw ada 17. sunercomai berkumpul
5. ginomai menjadi 18. euvaggelizomai menginjil
6. avptomai memegang, 19. logizomai menganggap,
menjamah menghitung
7. avrneomai menyangkal 20. proseucomai berdoa
8. avspazomai memberi salam, 21. paraginomai ada di sisi, datang
menyambut 22. poreuomai pergi, datang
9. decomai menerima 23. evkporeuomai pergi, keluar
10. evrgazomai bekerja 24. evklegomai memilih
11. evrcomai datang atau pergi 25. proskaleomai memanggil,
12. avpercomai pergi dari sini mengundang
13. diercomai melalui, melintasi
Dalam bahasa Yunani perbedaan datang dan pergi tidak sejelas dalam bahasa
Indonesia. Sebenarnya kata evrcomai lebih sering diterjemahkan datang daripada pergi,
sedangkan kata avpercomai lebih sering diterjemahkan pergi daripada datang. Akan tetapi
45
evrcomai dipakai sebagai kata majemuk lebih sering diterjemahkan pergi. Contoh:
jika kata
dierkonto thn te Foinikhn & mereka pergi melalui Fenisia (Kis. 15:3).
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. oi` oivkoi menontai u`po twn ponhrwn avnqrwpwn)
2. oi` didakaloi evpemponto u`po tou kuriou proj e`teron ovclon)
3. evn toutw| tw| topw| evqewroumen ton proswpon tou kuriou)
4. ta de probata evdiwketo toij liqoij tou paidiou)
5. o` pistoj avdelfoj swzetai u`po tou maqhtou tou kuriou)
6. oi` logoi evlalounto u`po twn avpostolwn evnwpion twn presbuterwn)
7. oi` didaskaloi evpeifonto toij logoij tou kritou)
8. oi` telwnai evdidaskonto sun toij neaniaij)
9. tufle u`pokrita( ou` peripateij kata taj o`douj tou qeou)
10. oi` ui`oi hvsqion touj auvtouj avrtouj kai touj auvtouj oivnouj)
11. evpempomeqa meta twnprofhtwn evmprosqen tou ovvclou)
12. oi` filoi evpempon ovligouj avrtouj proj avllhlouj)
13. parekaloumeqa toij logoij thj diaqhkhj evn evkeinw| tw| topw|)
14. o` stauroj evpoieito u`po twn evrgatwn evskatw| a`giw| evn i`erw|)
15. h` avlhqeia didasketai evn toij logoij tou avpostolou)
16. poreuomai evk tou oivkou kai eivj thn evkklhsian)
17. o` profhthj evxercetai evk tou i`erou)
18. o` avnqrwpoj ginwsketai u`po tou avggelou tou kuriou)
19. o` cristoj avpokrinetai toij a`martwloij evn toij logoij thj parabolhj)
20. sunercomai evn tw| oivkw| tou qeou( ginwskw thn o`don avgaqhj)
21. ginwskesqe u`po twn maqhtwn evn tw| logw| auvtou)
22. o` qeoj avrcei thn basileian)
23. ouvk avpokrinomeqa tw| avpostolw| o`ti ouv ginwskomen auvton)
24. evporeuomeqa de proj thn qallasan meta twn maqhtwn)
25. oi` avmartwloi evkeinoi avkouousin thn didaskhn tou didaskalou)
26. auvtoj o` cristoj avrcei thj evkklhsiaj( kai o` laoj auvtou proseucetai kai
euvaggelisetai)
27. o` qeoj logisetai dikaiosunhn auvtw| cwrij evrgwn)
28. paraginestai de o` prwtoj proj ton kurion auvton)
29. paraggellw soi evxercesqai evk thj oivkiaj)
30. dihrcomeqa ouvn touj avgrouj auvtwn kai hvkolouqoumen ovpisw tou deuterou
telwnou)
1. Modus Imperatif dalam Perjanjian Baru hanya muncul dalam tense Presen (kini) dan
Aoris (bentuk lampau).
2. Modus Imperatif tidak mengenal orang pertama, sedangkan orang ketiga biasanya
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan hendaklah atau biarlah ia …
46
3. Modus imperatif digunakan untuk menyatakan perintah, karena berbentuk perintah
maka hanya diucapkan hanya untuk orang kedua dan ketiga.
4. Deklensi Presen Imperatif Aktif sebagai berikut:
6. Presen Imperatif dari kata kerja yang berakhiran ew, mengikuti aturan pelajaran
terdahulu.
7. Akhiran-akhiran untuk Imperatif Aktif dan Pasif, kecuali orang kedua mempunyai
konjungsi akhiran, w, e dan wsan.
8. Bentuk imperatif orang kedua jamak sama bentuknya dengan Presen Indikatif Aktif,
dan untuk membedakannya berdasarkan konteks kalimat.
9. Arti Presen Imperatif merupakan suatu perintah atau permohonan (permintaan) agar
perbuatan tertentu dilaksanakan berulang-ulang atau terus menerus. Contoh: ballete
touj liqouj & kalian lemparkanlah batu-batu terus menerus!
10. Modus Imperatif biasanya juga diikuti dengan bentuk larangan jangan, maka kata yang
dipakai untuk jangan adalah mh bukan ouv (bukan), demikian juga untuk kata mhde (dan
jangan) bukan ouvde (dan bukan). Contoh: mh peripetei evn taij o`doij thj avdikiaj &
jangan (ia) berjalan di jalan ketidakbenaran.
DAFTAR KATA-KATA
1. mh jangan, tidak (dipakai dengan semua modus kecuali indikatif)
2. ouvde maupun, ataupun (dipakai setelah bukan/tidak), bahkan tidak (hanya
dengan modus indikatif)
3. mhde maupun, ataupun (dipakai setelah bukan/tidak), bahkan tidak (kecuali
dengan modus indikatif)
4. te dan (kata ini menyatakan hubungan yang lebih erat daripada kali dan tidak
pernah untuk memulai sebuah kalimat).
5. ouvte sama dengan ouvde
6. mhte sama dengan mhde
7. a`giazw menyucikan
8. speirw menabur
9. qelw mengehendaki, mengharapkan
10. pinw minum
47
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. a`giaze to i`eron tou qeou)
2. avkouete ton logon tou kuriou)
3. lambane to pothrion kai caire evn dikaiosunhn)
4. mh lege ponhra toij teknoij kai toij douloij evn th| evkkhsia)
5. mh krinesqw mhde avdikeisqw)
6. avkouesqwsan ai` parabolai peri thj basileiaj evn th| ekklesia)
7. pinete ton oivnon tou kuriou kai evsqiete ton avrton thj zwhj)
8. peiqou u`po twn presbuterwn mhde u`pakoue toij neaniaij)
9. thn dikaiosunhn evnduete thn kardian kai qusiai prosfesqwsan evn mesw| tou
naou)
10. evn kairw| peirasmou prosferete thn qusian thj metanoiaj kai poieite evrga
u`pomonhj)
PRESEN INFINITIF
3. Deklensi Presen Infinitif untuk kata kerja luw( qilew dan eivmi sebagai berikut:
luein perihal melepaskan luesqai perihal dilepaskan
Aktif filein perihal mengasihi Pasif fileisqai perihal dikasihi
eivnai keberadaan
4. Modus infinitif digunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan yang terlepas dari
pelakunya. Contoh dalam bahasa Indonesia; mengasihi adalah baik, atau manusia perlu
makan.
5. Kata kerja infinitif sebenarnya kata benda – kata kerja. Oleh sebab itu infinitif
mempunyai dua (2) macam sifat yaitu sebagai kata kerja dan kata benda.
6. Sebagai kata kerja, infinitif mempunyai kala, contoh: filein avgaqon evstin &
mengasihi adalah baik (Presen). Mempunyai diatesis (aktif, akhiran ein maupun pasif,
akhiran evsqai), dapat mempunyai objek, dan terlihat mempunyai subjek, akan tetapi
subjek itu selalu dalam kasus akusatif. Contoh: paraggelei ton Paulon avgesqai
kaqV h`meran & Ia menyuruh Paulus untuk dibawa (dipimpin) setiap hari.
7. Fungsi Infinitif
a. Pertama; untuk menyatakan tujuan kata pokok. Sebagai contoh: mh nomishte o`ti
hvlqon katalusai ton nomon & janganlah bependapat bahwa Aku datang untuk
meniadakan hukum Taurat.
b. Kedua; untuk memperlihatkan akibat atau tujuan kata kerja pokok. Sebagai contoh:
evgeneto w`sei nekroj w`ste touj pollouj legein o`ti apeqanen & Ia menjadi
seperti orang mati, sehingga banyak yang berkata bahwa ia sudah mati.
48
8. Sebagai kata benda, infinitif bergender netral, dapat menjadi subjek maupun objek.
Sebagai subjek contohnya : filein avgaqon evstin & mengasihi adalah baik. Dan
sebagai objek contohnya; dei avnqrwpon evsqiein & manusia perlu makan.
9. Beberapa macam kalimat (anak kalimat) yang memakai kata kerja dengan infinitif.
a. Kalimat konsekutif (Consequence clause).
Yang dimaksudkan dengan kalimat konsekutif adalah di mana anak kalimat
menunjukkan akibat dari suatu perbuatan dalam induk kalimat. Contoh: evqeapeuen
ton tuflon w`ste auvton blepein & ia dulu sedang menyembuhkan orang buta
sehingga ia melihat. w`ste mh creian h`maj lalein & sehingga tidak perlu berkata-
kata (I Tes 1:8).
b. Kalimat temporatif (The Articular Infinitif)
Modus Infinitif dapat bersifat kata benda, maka sering menggunakan kata sandang
tertentu, kata yang demikian disebut The Articular Infinitif. Modus infinitif yang
menggunakan kata sandang ini didahului dengan sebuah kata kata sandang. Dengan
demikian dapat diterjemahkan dengan kalimat temporal yaitu keterangan waktu.
Contoh:
1. Kata depan evn + kata sandang Datif + infinitif menyatakan waktu yang mana
pekerjaan itu dilakukan. Yang biasanya diterjemahkan sementara, ketika,
waktu. Contoh: evn de u`pagein auvton oi` ovcloi sunepneion auvton – dan
sementara Ia berangkat pergi orang banyak mengepung Dia (Luk. 8:42).
2. Kata depan pro + kata sandang gentive + infinitif menyatakan waktu sebelum.
Contoh: pro tou me paqein – sebelum Aku menderita (sampai mati) (Luk
22:15).
3. Kata depan meta + kata sandang Akusatif + infinitif menyatakan waktu sesudah.
Contoh: kai to pothrion w`sautwj meta to deipnhsai legwn & dan
demikian juga mengambil cawan sesudah maka maka berkata (Luk 22:20).
4. Kata depan dia + kata sandang akusatif + infinitif menyatakan sebab, karena.
Contoh: dia to avkouein peri auvtou & karena mendengar tentang Dia (Luk.
23:8).
c. Kalimat bertujuan (Purpose Clauses)
Untuk menyatakan tujuan dengan modus infinitif ada tiga (3) macam yaitu :
1. Kata depan eivj atau proj + kata sandang akusatif + infinitif. Contoh: kai
dunamij kuriou hvn eivj to ivasqai auvton – dan kuasa Tuhan ada di dalam
untuk menyembuhkan dia (Luk. 5:17). Proj to dein pantote proseucesqai
auvtouj & supaya mereka harus selalu berdoa. (Luk. 18:1).
2. Dipakai modus infinitif saja. Contoh: ouv qelomen touton basileusai auvton
evf v h`maj & kami tidak menginginkan orang ini untuk menjadi raja atas kami
(Luk. 19:14).
3. Kata sandangtou + infinitif. Contoh: hvlqen gar o` ui`oj tou avnqrwpou
zhthsai kai swsai & sebab Anak manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan. (Luk. 19:10).
49
DAFTAR KATA-KATA
1. dunamai dapat, sanggup, mampu
2. qelw (impf. qelon) menghendaki, mau, ingin
3. mellw segera akan, berniat, memungkinkan
4. dei (impf. evdei) itu perlu
5. evxestin diperkenan
6. w`te sehingga
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. ai` nefelai u`pagousin kai ai` fucai twn avnqrwpwn qelousin euvvcarijtein)
2. mellw peiqein touj axiouj presbuterouj katoikein curij twn avmartwlwn
3. evdunasqe sofouj filouj evcein)
4. didakale( dei h`maj pisteuein)
5. evpempen touj doulouj auvtou kalein touj ptwcouj kai touj tuflouj)
6. hvqelon diwkein h`maj e`wj thj evscathj w`raj)
7. hvqelomen ouvn qerapeuein touj ui`ouj auvtwn)
8. h`min evxestin paralambanein thn basileian twn ouvranwn *
9. o` gar qeoj pempei ton uivon auvtou swzein ton kosmon)
10. parekaloumen ton laon u`pakouein toij proftaij)
11. to de peripatein evn taij o`doij auvtou avgaqon evstin toij ui`oij twn
avnqrwpwn)
12. ouv misw ton evcqron mou w`ste me dunasqai ton qeon filein)
13. psralambanw to euvaggelion proj to swzesqai)
14. kai dia to perisseuein thn avdikian h` avgaph avpoqnhskei *
15. oi` de neaniai evmenon evmprosqen thj quraj tou i`erou dia to ton presbuteron
avpoqnhskein)
FUTUR INDIKATIF
1. Futur Indikatif Aktif dibentuk dengan memasukkan huruf s di antara kata dasar
(steam) dengan akhiran-akhirannya. akhiran-akhiran Futur Indikatif Aktif sama dengan
akhiran-akhiran Presen Indikatif Aktif.
3. Apabila kata dasar berakhir dengan huruf mati guttural (k,g,c) ditambah dengan sigma
(s), maka berasimilasi dan berubah menjadi ksi (x). contoh: avnoigw menjadi avnoixw
(saya akan membuka) khusus evcw menjadi evxw (saya akan memiliki).
50
4. Apabila kata dasar berakhir dengan huruf mati labial (p(b(f) ditambah dengan huruf
sigma (s) maka berasimilasi dan berubah menjadi psi (y). contoh: blepw menjadi
bleyw (saya akan melihat) grafw menjadi grayw (saya akan menulis).
5. Apabila kata dasar berakhir dengan huruf mati dental (t(d(q) ditambah dengan huruf
sigma (s) maka berasimilasi dan berubah menjadi sigma (s). Contoh: peiqw menjadi
peisw (saya akan menyanyikan).
6. Apabila kata dasar berakhir dengan huruf hidup epsilon (e) ditambah dengan huruf
sigma (s) maka epsilon (e) berubah menjadi eta (h) sebelum sigma (s). contoh: filew
menjadi filhsw (saya akan mengasihi) khusus kalew menjadi kalesw (saya akan
memanggil).
7. Futur Indikatif Pasif dibentuk dengan memasukkan huruf s di antara kata dasar (steam)
dan akhiran-akhirannya. Akhiran-akhirannya Futur Indikatif Pasif sama dengan
akhiran-akhiran Presen Indikatif Pasif.
8. Deklensi Futur Pasif dan Medial sebagai berikut:
DAFTAR KATA-KATA
1. avgw memimpin
2. avkouw mendengar
3. peiqw mempercayai, meyakini
4. gennaw memperanakkan, melahirkan
5. ginwskw mengetahui, mengenal
6. evleew mengasihi, berbelaskasihan
7. pinw minum
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. o` cristoj avxei touj maqhtaj auvtou eivj o`don thj avgaphj)
2. o` profhthj profhteusei tw| law| toutw| kai u`pokousousin auvtw|)
3. kalesij de to paidion Petron*
4. oi` diakonoi thj sunagwghj ouv diwxousin touj neanias evvn tw| sabbatw|)
5. pemyw proj auvtouj sofouj kai profhtaj( allV ouvk avkousousin auvtwn oi`
ui`oi VIsrahl)
6. ta tekna bleyei ton avggelon evn th| evkklhsia)
7. o` cristoj krinei toij a`martwloij evn toij logoij thj parabolhj)
8. evn de tw| ton ovclon avkouein ton logon ta daimonia hvgen qusiaj tou
prosferein auvtas tw| Satana|)
51
9. hvsqenei de to dendron dia to mh evcein ghn)
10. kai evceij thn evxousian tou pripatein evn th| Galilaia|)
11. qelw gar menein meqV u`mwn tauthn thn h`meran pro tou me avkolouqein tw|
Vihsou evn th| o`dow| tou stauron)
12. evn de tw| ton ovclon avkouein ton logon ta daimonia hvgen qusiaj tou
prosferein auvtaj tw| Satana|)
13. oi` leproi e`xousin ta probate evn tw| avgrw|)
14. pempuosin ouvn auvton eivj touj filouj auvtou eivj to auvton euvlogein ton qeon
metV auvtwn)
15. ouvk avdikhsousin ta tekna)
16. o` avvqrwpoj bleyei ton avggelon tou qeou)
17. o` cristoj kalesei touj logouj toij a`martwloij evn toij logoij thj
parabolij)
18. o` kurioj avnoixei touj ovfqalmouj twn tuflwn)
2. Bentuk-bentuk kata ganti penghubung h]( o]( oi]( ai]( harus dibedakan dengan artikel
(kata sandang) dan kata ganti penghubungnya biasanya menggunakan aksen/tekanan (
.).
3. Kata ganti penghubung digunakan untuk menghubungkan anak kalimat (adjectival
clause) dengan induk kalimat. Dalam kalimat tersebut anak kalimat memberi
keterangan tentang sebuah kata benda yang ada di dalam induk kalimat. Kata benda itu
disebut anteseden dari kata ganti penghubung itu. Dalam bahasa Yunani kedua kata itu
sangat erat hubungannya, maka kata ganti penghubung mempunyai kelamin kata
(gender) dan jumlah yang sama dengan kata antesedennya. sedangkan kasus kata ganti
penghubung ditentukan oleh fungsi kata tersebut dalam kalimat. contoh: o` avnqrwpoj
o`j blepei ton avggelon evstin avpostolon) Orang yang melihat malaikat itu adalah
seorang rasul. Orang itu melihat malaikat (induk kalimat). Orang itu adalah seorang
rasul (anak kalimat). Dalam kalimat ini yang anteseden bagi o`j adalah avnqrwpoj(
sebab kata benda avnqrwpoj berbentuk maskulin dan tunggal, maka kata ganti
penghubungnya harus sesuai dengan kata benda itu berbentuk maskulin dan tunggal
yaitu – o`j) Dan kata ganti penghubung berfungsi sebagai nominatif. o` Cristoj
qerapeuei touj leprouj oi`. avkoluqousin) Kristus sedang menyembuhkan orang-
52
orang lepra yang sedang mengikut. (Kristus sedang menyembuhkan orang-orang lepra
(induk kalimat). Orang-orang lepra sedang mengikut (anak kalimat).
4. Contoh lain:
oi` douloi ou`j pempete fwnousin)
Hamba-hamba yang kamu sedang kirim sedang memanggil.
au`th evstin h` grafh h] tereitai evn th| sunagwghj
Ini adalah tulisan yang disimpan dalam sinagoge.
au`th evstin h` grafh h`n eivcen o` apostoloj
Ini adalah tulisan yang rasul itu dahulu mempunyai.
ta paidia a` evdidaskon klaiei
Anak-anak yang dulu saya ajari itu sedang menangis.
o` profhthj ou` avnaginwskeij ta biblia a`gioj evstin)
Nabi yang buku-bukunya engkau sedang baca adalah suci.
oi` neaniai oi`j poiw touto douloi eivsin)
Pemuda-pemuda yang baginya saya sedang berbuat hal ini adalah hamba-hamba
o`j ouv lambanei ton stauron auvton( ouvk evstin avxioj
Barangsiapa yang tidak menanggung salibnya tiada layak.
o` avnqrwpoj o`n eivdej evxelqen evk thj polewj)
Orang yang telah kamu lihat itu telah keluar dari kota itu.
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. h` avrch thj evxousiaj evstin h`. dokei o`moia ne| oinw|)
2. mh krinesqw mhde avdikeisqw)
3. kavgw prosferw qusiaj( avj paralambanei o` qeoj)
4. ov de oivkoj mou hvn oivkoj proseuchj)
5. egw gar ouv monon avsqenw ( avlla kaqV h`meran avpoqnmskw)
6. oi` de ovcloi evcairon evn tw| auvtouj avkouein kai blepein ta shmeia a` evpoiei)
7. kavgw eivmi evn mesw| u`mwn w`j diakonoj)
8. u`meij ouvk evste evk tou kojmou kaqwj evgw ouvk eivmi evk tou kosmou)
9. evgw de ouvk evlaloun evx evmautou)
10. o` didaskaloj o`j ouvk evstin met v evmou kat v evmou evstin)
AORIS
1. Deklensi Aoris Indikatif Aktif, sebagai berikut:
53
2. Deklensi Aoris Indikatif Medial, sebagai berikut:
3. Dalam bahasa Yunani ada dua macam Aoris yaitu Aoris Pertama dan Aoris kedua. Ciri
Aoris Pertama adalah ditandai dengan kehadiran huruf sigma (s) awalan dari ending,
sedangkan Aoris Kedua tanpa kehadiran huruf sigma (s).
4. Bentuk Aoris Kedua lebih tegas daripada Aoris Pertama. Kebanyakan kata kerja hanya
mempunyai satu bentuk aoris, akan tetapi ada beberapa mempunyai arti kedua macam
aoris. Arti kedua macam aoris hampir selalu sama.
5. Arti dan maksud Aoris tense untuk menyatakan sesuatu hal yang pernah terjadi atau
telah dilakukan. Akan tetapi tidak menyatakan perbuatan yang terus-menerus atau
berulang-ulang untuk dilakukan, maksud ini yang membedakan dengan Imperfek
Tense. Presen dan Imperfek digambarkan dengan suatu garis atau titik-titik yang
membentuk garis (berulang-ulang), sedangkan aoris digambarkan dengan sebuah titik.
Contoh:
luw & saya sedang melepaskan (Presen) …. atau -------
6. Aoris Indikatif selalu dipakai augment (e) di depan kata sama seperti Imperfek tense,
karena kedua tense tersebut menunjukkan pekerjaan yang telah dilakukan pada masa
lampau.
7. Ciri Aoris Indikatif Aktif dan Medial adalah akhiran sa kecuali evluse$n% dan evlusw)
8. Huruf sigma (s) yang ada di antara kata dasar dan ending, ketika mendapatkan ending
maka terjadi adanya perubahan-perubahan seperti di dalam kala futur.
a. Apabila kata dasar berakhir dengan huruf mati guttural (k(g(c) ditambah dengan
huruf sigma (s), maka berasimilasi dan berubah menjadi ksi (x). Contoh: avnoigw
menjadi hvnoixa (saya telah membuka).
b. Apabila kata dasar berakhir dengan huruf mati labial (p(b(f) ditambah dengan huruf
sigma (s), maka berasimilasi dan berubah menjadi psi (y). Contoh: blepw menjadi
evbleya (saya telah melihat) grafw menjadi evgraya (saya telah menulis).
c. Apabila kata dasar berakhir dengan huruf mati dental (t(d(q) ditambah dengan
huruf sigma (s) maka berasimilasi dan berubah menjadi (s). Contoh: peiqw
menjadi evpeisa (saya telah meyakinkan).
9. Kata kerja yang berlawanan dengan huruf vokal atau diftong. Ketika kata kerja yang
diawali dengan vokal atau diftong augment (e) tidak dapat langsung ditambahkan di
54
depan kata tersebut, melainkan augment (e) akan mengalami perubahan atau asimilasi
dengan vokal atau diftong dari kata itu. Perubahan vokal itu biasanya menjadi vokal
panjang. Aturan untuk penambahan augment sama dengan Imperfek. Contoh: e & avkou
& sa( hasilnya hvkousa & saya telah mendengarkan. (lih: deklensi imperfek)
DAFTAR KATA-KATA
1. avrcw memerintah
2. doxazw memuliakan
3. doecomai menerima
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. evlusen o` kurioj touj doulouj auvtou)
2. swson to avrgurion apV auvthj)
3. evkhruxaj to euvaggelion kai oi` avdelfoi sou hvkousan auvto kai evpisteusan)
4. swze ton laon sou avpo tou ponhrou)
5. evpemyamen ta tekna evk tou oivkou)
6. meta tauta evpeisamen auvtouj kruyai ta paidia)
7. oi` maqhtai evdoxasan ton qeon kai ton ui`on auvtou)
8. oi`de leproi evpisteusan tw| logw| tou Vihsou
9. dia touj logouj u`mwn evbleyamen thn ponhran o`don tou kosmou)
10. evkaqarisamen ouvn e`autouj evn tw| potamw|)
11. evgrayen thn parabolhn kai evpemyen auvthn proj thn evkklhsian)
12. tauta gar hvqelhsan bleyai oi` avggeloi)
13. avgiasate e`autouj( evggizei gar h` h`mera tou qalasshj)
14. o` kurioj evdidaxen evn te| i`erw| kai evn tw| oivkw|)
15. kai evthrhsamen taj evntolaj a`j hvkousamen avpo twn pistwn stratiwtwn)
16. h` gar qwnh tou vIwannou evkraxen evn th| evrhmw|( E v toimasate thn o`don tw|
kuriw|)
17. hvkousate evkeinaj taj evntolaj evn tw| iverw|( avllaj de evn th evkklhsia)
18. bastason to evteron ploion avpo thj qalasshj)
19. kalon evstin h`maj prassein thn dikaiosunhn)
20. hvtoimade toij maqhtaj topon evn tw| ouvranw|
55
3. Deklensi Aoris Indikatif Pasif, sebagai berikut:
Keterangan:
1. Aoris dalam Imperatif dan Infinitif tidak menggunakan augment (e) sebab imperatif
tidak pernah dipakai untuk perintah masa yang telah berlalu dan bentuk infinitif tidak
harus demikian. Sedangkan bentuk Aoris Indikatif Pasif menerima augment (e).
2. Ciri bentuk Aoris Imperatif Aktif adalah sa, kecuali luson (imperatif 2 tunggal),
sedangkan bentuk Aoris Indikatif Pasif ada sisipan qh)
3. Huruf sigma (s) yang ada di antara kata dasar dan ending, ketika mendapatkan ending
maka terjadi adanya perubahan-perubahan seperti di dalam Futur Tense. (atau Aoris
Pertama Indikatif Aktif di atas).
4. Khusus untuk bentuk Aoris Indikatif Pasif secara teknis ada beberapa hal perlu
diperhatikan apabila kata kerja berakhir dengan konsonan sebelum ditambahkan huruf
q, akan mengalami perubahan-perubahan:
a. Apabila berakhir dengan konsonan n, maka huruf n hilang sebelum ditambah
dengan huruf q, contoh: krinw menjadi evkriqhn)
b. Apabila berakhir dengan konsonan l dan r, maka huruf l dan r tetap sebelum
ditambah dengan huruf q, contoh: avggellw menjadi hvggellqhn. kata aivrw
menjadi hvrqhn)
5. Aoris Imperatif diterjemahkan sama seperti Presen Imperatif, jika Presen Imperatif
adalah perintah yang terus menerus untuk dilakukan sehingga menjadi kebiasaan.
sedangkan Aoris Imperatif diterjemahkan suatu perintah supaya melakukan sesuatu
tanpa dipikirkan apakah terus menerus atau sering dilakukan. Contoh:
Matius 6:11 berbunyi ton arton h`mwn evpiousion doj h`min shmeion (berilah pada
kami roti yang cukup sehari pada hari ini – Aoris Imperatif) artinya sekali memberi
pada hari itu (setiap hari berdoa).
Lukas 11:3 berbunyi ton avrton h`mwn ton evpiousion didou h`min to kaq v h`meron
(berilah pada kami setiap hari roti yang cukup untuk sehari – Presen Imperatif), artinya
terus-menerus memberi, setiap hari.
6. Aoris Infinitif menunjukkan satu perbuatan saja, berbeda dengan Presen Infinitif yang
berarti perbuatan yang terus menerus dilakukan. Maka Aoris Infinitif sering dipakai
dibandingkan dengan Presen Infinitif. Contoh: grafein ta auvta kalon evstin u`min
(hal menulis terus menerus adalah baik bagi kamu sekalian –Presen Infinitif)
56
evlpizw grayai evpistolhn u`min (Saya berharap agar menulis surat kepadamu
sekalian - Aoris Infinitif)
DAFTAR KATA-KATA
Presen Futur Aoris I Arti Presen
diwkw diwxw evdiwxa Saya sedang menganiaya
grafw grayw evgraya Saya sedang menulis
peiqw peisw evpeisa Saya sedang meyakinkan
kruptw kruyw evkruya Saya sedang menyembunyikan
khrussw khruxw evkhruxa Saya sedang mengumumkan
baptizw baptisw evbaptisa Saya sedang menenggelamkan
krazw kraxw evkraxa Saya sedang berteriak, berseru
filew filhsw evfilhsa Saya sedang mengasihi
kalew kalesw evkalesa Saya sedang memanggil
qelw qelhsw evqelhsa Saya sedang mengendaki
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. ouvde evdiwxan touj telwnas oi`. avphgon ta probata)
2. evvn evkeinh th h`mera| oi` nekroi evgeirqhsontai evn tw| tw| logow| tou qeou)
3. oi` de leproi evpisteusan tw| logw| tou cristou)
4. tauta evgrafh evn taij grafaij)
5. evpemyaj gar taj chraj avgorasai ta i`matia)
6. ou`toi oi` a`martwloi sunhrcqhsan eivj ton oivkon tou profhtou)
7. swson to avrgurion avp v auvthj)
8. evdidacqhte u`mera oi` nekroi evgerqesontai evn tw| logw| tou qeou)
9. tauta egrafh evn taij grafaij)
10. swxe ton laon sou avpo tou ponerou)
11. dia thj avgaphj tou cristou oi` a`martwloi evswqhsan kai evgenhqhsan maqhtai
tou kurriou)
12. metatauta evpeisaamen auvtouj kruyai ta paidia)
13. evkaqarisamen ouvn e`autouj evn tw| potamw|)
14. o` de didaskaloj auvtoj e`qaumasen thn timhn twn loipwn)
15. o` de didaskaloj auvtoj e`qaumasen thn sofian twn idiwn maqhton)
16. boulontai de avdikhsai thn timhn twn loipwn)
17. bastason to e`teron ploion avpo thj qalasshj)
18. avgiasate e`autouj( evggizei gar h` h`mera tou Kuriou)
19. h` gar fwnh tou VIwannou evkraxen evn th| evmerw|( Etoumasate thn o`don tw|
Kuriw|)
20. kai evthrhsamen taj evntolaj a`j hvkoujamen avpo twn pistwn stratiwtwn)
57
AORIS KEDUA
Keterangan :
1. Akhiran-akhiran untuk Aoris Kedua Indikatif Aktif sama dengan akhiran-akhiran
Imperfek Indikatif Aktif.
2. Aoris Kedua Indikatif biasanya dibuat dari kata dasar verbal, sedangkan Imperatif,
Imperfek dan Infinitif dibuat dari kata dasar presen.
Contoh:
Aoris 2 Indikat. Imperf. Indikat. Aoris 2 Imperatif Presen Imp.
evbalon evballon
evbalej evballej bale balle
58
evbale$n% evballe$n% baletw balletw
evbalomen evballomen
evbalete evballete balete ballete
evbalon evballon baletwsan balletwsan
3. Makna Aoris Kedua adalah hampir sama dengan Aoris Pertama hanya saja Aoris kedua
lebih tegas daripada Aoris Pertama.
4. Akhiran-akhiran untuk Aoris Kedua Indikatif Pasif sama dengan akhiran-akhiran Aoris
Pertama Indikatif Pasif hanya saja tanpa kehadiran huruf theta (q) dan tanpa augment
(e) di depan kata.
5. Aoris Kedua Infinitif berakhiran ein contoh: balein, sedangkan bentuk Presen Infinitif –
ballein)
6. Kata-kata kerja di bawah ini sering mempunyai bentuk Aoris Kedua ;
Presen Aoris Kedua Arti Presen
avgw hvgagon Saya sedang memimpin
a`martanw h`msrton Saya sedang berbuat dosa
avpoqnhskw avpeqanon Saya sedang meninggal
ballw evbalon Saya sedang melempar
eu`riskw eu`ron Saya sedang menemui
evcw evcon Saya sedang mempunyai
kataleipw katelipon Saya sedang meninggalkan
lambanw evlabon Saya sedang mengambil
pascw evpaqon Saya sedang menderita
pinw evpaqon Saya sedang minum
piptw evpison Saya sedang jatuh
feugw evfuson Saya sedang melarikan diri, diungsikan
Ada beberapa kata bentuk Aoris Kedua yang tampaknya seolah-olah bukan berasal dari
bentuk presen. Contoh:
DAFTAR KATA-KATA
Presen Futur Aoris Arti
avgw avxw hvgagon Saya memimpin (inf avgagein)
bainw bhsomai evbhn Saya pergi
avnabainw Saya pergi ke atas, naik
katabainw Saya pergi ke bawah, turun
ginwskw gnwsomai evgnwn Saya mengetahui
evrcomai evleusomai hvlqon Saya datang (inf evlqein)
59
evsqiw fagomai evfagon Saya makan
eu`riskw eu`rhsw eu`ron Saya menemui (impf hu`riskon)
evcw evxw evscon Saya mempunyai (impf eivcon)
lambanw lhmyomai evlabon Saya mengambil, menerima
o`raw ovyamai eivdon Saya melihat (inf ivdein)
pinw piomai evpion Saya minum
ferw oivsw hvnegkon Saya membawa (inf evnegkein)
LATIHAN
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia!
1. meta tauta avpeqanen o` ptwcoj)
2. tauta eivpete h`min evn tw| i`erw| evkeina de evn tw| oivkw|)
3. avnebhmen eivj to i`eron evn evkeinh| th| w`ra|)
4. avrton kai karpon avpo tou kainou didaskalou evlabomeqa)
5. evscen ta biblia tou avdelfou mou)
6. ta tekna evferon auvtw| touj liqouj kai auvtouj evballon pro auvtou)
7. kai evn tw| avgagein auvtouj topaidoin tou prosenegkein auvto tw| kuriw| o` laoj
huvloghsen tou qeon)
8. katabhsontai para ton potamon kai prosoisousin qusian)
9. wv kurie( h`marton evnwpion sou)
10. eu`ron de to avgurion kai auvto hvgagon auvtoij w`ste auvtouj paralambein ton
misqon auvton)
11. ivdou hvnegkmen touj liqouj avpo thj qalasshj)
12. u`phgen de kai evbalen auvto eivj thn qalassan)
13. oi` ivscuroi evfeugon eivj thn evrhmon)
14. evlqetw ta paidia proj me)
15. ta dendra ouvde evpesen eivj ton avgron)
16. poreuou evxw thj kwmhj kai labe ton karpon avpo twn evrgatwn)
17. lvmyomeqa thn dunathn swthrian auvtou kai gnwsomeqa thn eivrhnhn auvtou)
18. oi` profhtai evfugon eivj thn evrhmon)
19. parelabe th evpaggelian para tou kuriou kai khrussei auvthn evn th|
evkklhsia|)
20. o` cristoj evxebale taj a`martiaj twn a`martwlwn kai evqerapeusen auvtouj)
60
PRESEN PARTISIP
Partisip adalah semacam kata sifat yang bersifat kata kerja. Ciri-ciri kata kerja Partisip
adalah sebagai berikut:
a. Sebagai kata kerja, partisip:
(1) memiliki waktu dan diatesis
(2) dapat mengambil objek
(3) dapat menerima keterangan
(4) dapat bertindak sebagai kata keterangan
b. Sebagai kata sifat, partisip:
(1) memiliki kasus, jenis, dan jumlah
(2) dapat bertindak secara atributif
(3) dapat bertindak secara substantif (digunakan sebagai kata benda)
(4) dapat bertindak secara predikatif
Presen Partisip Aktif kata kerja luw adalah:
Jumlah Kasus Maskulin Feminin Netral
Nominatif luwn luousa luon
Vokatif luwn luousa luon
Tunggal Akusatif luonta luousan luon
Genitif luontoj luousej luontoj
Datif luonti luoush| luonti
Nominatif luontej luousai luonta
Vokatif luontej luousai luonta
Jamak Akusatif luontaj luousaj luonta
Genitif luontwn luouswn luontwn
Datif luousi$n% luousaij luousi$n%
Presen Partisip Pasif kata kerja luw adalah:
Jumlah Kasus Maskulin Feminin Netral
Nominatif luomenoj luomenh luomenon
Vokatif luomenoj luomenh luomenon
Tunggal Akusatif luomenon luomenhn luomenon
Genitif luomenou luomenhj Luomenou
Datif luomenw| luomenh| luomenw|
Nominatif luomenoi luomenai luomena
Vokatif luomenoi luomenai luomena
Jamak Akusatif luomenouj luomenaj Luomena
Genitif luomenwn luomenwn Luomenwn
Datif luomenoij luomenaij luomenoij
61
Presen Partisip kata kerja eivmi adalah:
Jumlah Kasus Maskulin Feminin Netral
Nominatif w;n ou=sa o;n
Vokatif w;n ou=sa o;n
Tunggal Akusatif o;nta ou=san o;n
Genitif o;ntoj ou;shj o;ntoj
Datif o;nti ou;sh| o;nti
Nominatif o;ntej ou=sai o;nta
Vokatif o;ntej ou=sai o;nta
Jamak Akusatif o;ntaj ou;saj o;nta
Genitif o;ntwn ou=swn o;ntwn
Datif ou=si$n% ou;saij ou=si$n%
DAFTAR PUSTAKA
62