Anda di halaman 1dari 111

Bahan Ajar

BAHASA IBRANI I :
Dasar-Dasar Bahasa Ibrani Alkitab

Disusun oleh :
Pdt. Samgar Setia Budhi, SKM., M.Th

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA KALIMANTAN


PONTIANAK
Agustus 2019
Bahasa Ibrani I Daftar Isi

DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................ i


Pendahuluan ......................................................................................................................... 1
Bagian Pertama : Tulisan Ibrani
Bab 1 Huruf Ibrani ........................................................................................... 4
Bab 2 Vokal Ibrani ............................................................................................ 6
Bab 3 Tanda Baca dan Suku Kata Ibrani ......................................................... 8
Bagian Kedua : Kata Benda dan Angka dalam Bahasa Ibrani
Bab 4 Awalan Penentu (Definite Article) ............................................................ 12
Bab 5 Awalan Penghubung (Conjungtions) ........................................................ 14
Bab 6 Kata Depan (Prepositions) ........................................................................ 16
Bab 7 Kata Benda (Nouns) ................................................................................. 19
Bab 8 Kata Sifat (Adjectives) ............................................................................... 22
Bab 9 Kata Benda Bentuk Perpendekan (Construct State) ................................ 24
Bab 10 Akhiran Ganti (Pronominal Suffixes) ........................................................ 27
Bab 11 Penanda Obyek Langsung (Accusative) ................................................... 31
Bab 12 Kata Ganti (Pronouns) .............................................................................. 32
Bab 13 Angka Ibrani (Numbers) ........................................................................... 34
Bagian Ketiga : Kata Kerja Kuat dan Pangkal Qal Ibrani
Bab 14 Pendahuluan kepada Kata Kerja & Sintaksis Ibrani .............................. 36
Bab 15 Qal Perfek ............................................................................................... 41
Bab 16 Qal Imperfek ........................................................................................... 43
Bab 17 Qal Partisip dan Akhiran h * ................................................................. 45
Bab 18 Qal Imperatif, Cohortatif, dan Jussif ..................................................... 47
Bab 19 Qal Infinitif dan Awalan Tanya ............................................................. 49
Bab 20 Waw Konsekutif (Waw Konversi) .......................................................... 52
Bab 21 Waw Disjungtif (Disjunctive Waw) .......................................................... 55
Bab 22 Kata Kerja Statif ...................................................................................... 56
Bagian Keempat : Pangkal Kata Kerja Ibrani (Kata Kerja Kuat)
Bab 23 Nifal ........................................................................................................ 58
Bab 24 Piel ........................................................................................................... 62
Bab 25 Pual ......................................................................................................... 66
Bab 26 Hifil ......................................................................................................... 69
Bab 27 Hofal ....................................................................................................... 72
Bab 28 Hitpael .................................................................................................... 75
Bab 29 Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Perfek .............................................. 79
Bab 30 Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Imperfek .......................................... 83
Lampiran-lampiran ............................................................................................................... 85
Lampiran I Paradigma Kata Kerja Kuat
Lampiran II Paradigma Kata Kerja Lemah
Lampiran III Kata Kerja hy*h*
Lampiran IV Kata Benda Bentuk Konstruk
Lampiran V Kunci Analisa Kata (Parsing) Kata Kerja Kuat
Lampiran VI Kosakata Ibrani yang Digunakan Lebih Dari 100 Kali
Kepustakaan .......................................................................................................................... 99

i
Bahasa Ibrani I Pendahuluan

PENDAHULUAN

Bahasa-bahasa di dunia dapat digolongkan ke dalam beberapa rumpun bahasa, misalnya


rumpun Indo-Eropa (bahasa-bahasa di Eropa, Iran, dan India), rumpun Austronesia (bahasa-
bahasa di Malagasi, Indonesia, Filipina, dan Oceania), dan rumpun Semito-Hamit (bahasa-
bahasa di Asia Barat dan Afrika). Rumpun bahasa yang terakhir tersebut dibagi lagi atas rumpun
Semit (bahasa-bahasa di Asia Barat) dan rumpun Hamit (bahasa-bahasa di Afrika).
Istilah “Semitik” digunakan pertama kali pada tahun 1781 oleh seorang sarjana Jerman
yang bernama Schlozer untuk menggambarkan bahasa-bahasa yang saling berhubungan dari
daerah subur Bulan Sabit. Di kemudian hari istilah ini diadopsi oleh para sarjana untuk
menamakan berbagai kelompok orang yang berbicara dengan menggunakan bahasa tersebut.
Kata “Semitik” berasal dari nama Sem, yang menurut Kejadian 10 merupakan anak dari
Nuh dan nenek moyang dari bangsa-bangsa Timur Tengah seperti Asyur, Aram, dan Ibrani.
Istilah ini, bagaimanapun juga, hanya merupakan suatu gambaran praktis. Suatu studi khusus
tentang nama-nama dalam Kejadian 10 memperlihatkan bahwa tidak semua mereka yang
terdaftar sebagai keturunan Sem berbicara seperti yang sekarang kita kenal sebagai Bahasa Semit.
Di sisi lain, banyak suku-suku bangsa yang terdaftar sebagai keturunan Ham. Suatu pembedaan
teknis dapat dibuat dengan menyebut keturunan Sem sebagai Orang Semit, dan masyarakat dari
daerah subur Bulan Sabit yang berbicara dengan bahasa yang sama sebagai bangsa Semitik
(memiliki ciri-ciri Semit).

Karakteristik Bahasa Semit

Bahasa diklasifikasikan sebagai bahasa Semit apabila mempunyai karakteristik atau ciri-
ciri tertentu yang umum. Karakteristik atau ciri-ciri umum dari bahasa Semit adalah sebagai
berikut :
1. Ciri Fonologi
Sistem konsonannya mempunyai banyak bunyi laryngeal (pangkal tenggorok), pharyngeal
(tekak/hulu kerongkongan), dan uvular articulation (pengucapan dengan getaran anak lidah).
Dua bunyi pharyngeal yaitu u (ayin) dan j (khet) merupakan bunyi yang paling kuat dari bunyi
pharyngeal yang lain.
2. Akar kata “Triradikal”
Akar katanya pada umumnya terdiri dari tiga konsonan atau radikal. Contohnya m-l-k yang
dapat berasal dari kata El#m@ (m@l#E, raja), hk*lm
= ^ (m^lK`, ratu), El^m* (m*l^E, dia
memerintah).
3. Ketentuan Morfologi
Penambahan awalan, akhiran, dan sisipan pada akar kata triradikal menentukan pengertian
yang tepat dang fungsi dari suatu kata. Modifikasi-modifikasi ini menunjuk kepada ragam
kata benda, kata kerja, dan bagian kata yang lain. Identifikasi suatu imbuhan kata dan
pengucapan artinya pada arti dari akar kata dikenal sebagai parsing.
4. Sintaksis
Hubungan klausa-klausa dalam kalimat bahasa Ibrani lebih sederhana daripada bahasa
Yunani, bahasa Latin maupun bahasa Inggris.

1
Bahasa Ibrani I Pendahuluan
Rumpun Bahasa Semit

Bahasa-bahasa Semit secara umum dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar atau tiga
rumpun bahasa, yaitu :
1. Semit Timur
Bahasa-bahasa yang termasuk ke dalam kelompok bahasa Semit Timur adalah bahasa Akkad
yang mencakup bahasa Babel dan bahasa Asyur.
2. Semit Barat
Bahasa-bahasa yang termasuk ke dalam kelompok bahasa Semit Barat adalah bahasa Kanaan
seperti bahasa Ebla, Ugarit, Moab dan Ibrani, dan bahasa Aram. Dua bahasa dari rumpun
Semit dipergunakan dalam Perjanjian Lama, yaitu: bahasa Ibrani yang digunakan di hampir
seluruh Perjanjian Lama dan bahasa Aram (Ezr. 4:8-6:18; 7:12-26; Yer. 10:11; Dan. 2:4-7:28).
3. Semit Selatan
Bahasa-bahasa yang termasuk ke dalam kelompok bahasa Semit Selatan adalah bahasa Arab
dan bahasa Etiopia.
Sampai abad ke-16 sM bangsa Israel menggunakan bahasa Ibrani. Tetapi sejak abad ke-9
sM bahasa Aram telah menjadi bahasa internasional, sehingga makin lama orang Israel
mempelajari bahasa Aram dan mulai menggunakan bahasa tersebut (bnd. 2 Raj. 18:26).Akhirnya
bahasa Aram menjadi bahasa sehari-hari di Palestina, sedangkan bahasa Ibrani hanya digunakan
dalam bidang keagamaan.

Sejarah Bahasa Ibrani

Bahasa Ibrani yang dipakai oleh bangsa Israel sekarang ini berbeda dengan bahasa Ibrani
yang digunakan dalam Alkitab. Bahasa Ibrani yang digunakan sekarang ini telah mengalami
perkembangan. Berikut ini akan dijelaskan perkembangan bahasa Ibrani dari masa ke masa. Ada
lima periode utama dalam perkembangan bahasa Ibrani.
1. Periode sebelum 1000 sM
Pada periode ini hanya terdapat beberapa tulisan dari zaman kuno sehingga sifat bahasanya
kurang dapat dipastikan.
2. Periode 1000 – 500 sM
Bahasa Ibrani dari periode ini disebut dengan “bahasa Ibrani klasik,” yang dikenal terutama
sekali dari bahasa Alkitab (Perjanjian Lama).
3. Periode 500 sM – 500 M
Pada periode ini bahasa Ibrani semakin kurang dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari,
tetapi tetap dipentingkan sebagai bahasa agama.
4. Periode 500 – 1900 sM
Selama periode ini bahasa Ibrani hidup sebagai bahasa sastra untuk orang Yahudi, tetapi
tidak dipergunakan dalam hidup sehari-hari. Pada periode ini para sarjana dari bangsa
Yahudi, yang disebut sebagai “orang Masora,” menyempurnakan sistem penulisan bahasa
Ibrani serta menyalin naskah-naskah Alkitab Ibrani sekaligus menetapkan teksnya yang resmi.
Teks ini masih dipergunakan sampai sekarang. Sejak abad XVI bahasa Ibrani diperbaharui
khususnya dalam bidang sastra.
5. Periode Abad XX
Mulai tahun 1881 bahasa Ibrani digunakan di beberapa daerah di Palestina. Seorang Yahudi
bernama Eliezar Ben Yehuda (1858-1922) yang memimpin kelahiran kembali bahasa Ibrani
sebagai sebuah bahasa percakapan. Sesudah imigrasinya ke Israel tahun 1881, dia mulai
mempromosikan penggunaan bahasa Ibrani di rumah dan di sekolah-sekolah. Kemudian
pada tahun 1948 bahasa Ibrani ditetapkan menjadi bahasa resmi di negara Israel. Bahasa
Ibrani modern ini pada dasarnya serupa dengan bahasa Ibrani Alkitab, tetapi tata bahasa dan

2
Bahasa Ibrani I Pendahuluan
pengucapannya disederhanakan dan banyak kosakata-kosakata baru dibentuk maupun
dipinjam dari bahasa lain.

Kepentingan Belajar Bahasa Ibrani

Ada banyak alasan mengapa belajar bahasa Ibrani itu penting. Di bawah ini diberikan
beberapa alasan yang sangat penting :
1. Karena ini merupakan kesempatan yang baik untuk belajar salah satu kelompok bahasa
tertua di dunia yang dikenal sebagai bahasa Semit. Dengan belajar bahasa Ibrani akan
diperoleh pemahaman tentang permulaan peradaban dalam sejarah.
2. Karena ini penting untuk penterjemahan dan eksegesis Alkitab.
3. Kesarjanaan modern memusatkan perhatian kepada asal mula dan karakter atau sifat dari
Alkitab Ibrani. Mahasiswa tidak akan dapat sepenuhnya mengerti isu-isu tersebut tanpa suatu
pengetahuan tentang bahasa.
4. Karena ini penting untuk belajar Perjanjian Baru. Banyak ungkapan-ungkapan bahasa
Yunani dan ide-ide yang berasal dari bahasa dan budaya Ibrani dan Aram.
5. Pengetahuan tentang bahasa Ibrani dengan semua susunan dan nuansanya adalah penting
untuk belajar literatur Rabbinik.

3
Bahasa Ibrani I Bab 1 : Huruf Ibrani

BAB 1
HURUF IBRANI

1.1. Huruf Ibrani

Huruf Bentuk Bentuk Trans- Nama Contoh Nilai


Akhir Tulis literasi Huruf Ucapan
a a alef Perhentian suara 1
B b B b bet b : batu 2
G g G g gimel g : gudang 3
D d D d dalet d : desa 4
h h he h : hak 5
w w waw w : wah 6
z z zayin z : zaman 7
j j khet kh : khotbah 8
f f tet t : tanah 9
y y yod y : ya 10
K k i K k kaf k : kota 20
l l lamed l : lunas 30
m < m mem m : mata 40
n / n nun n : nasehat 50
s s samekh s : singa 60
u u ayin “k” dalam rakyat 70
P p [ P p pe p : pisang 80
x J x tsade ts : nats 90
q q kof q : Al-Quran 100
r r resh r : roda 200
c c sin s : singa 300
v v shin sy : syukur 300
T t T t taw t : tanah 400

Huruf Ibrani terdiri dari 22 konsonan atau huruf. Tidak ada perbedaan antara huruf besar dan
huruf kecil. Huruf Ibrani ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri. Namun, jika ditulis dengan huruf
Romawi (transliterasi), maka penulisannya dari kiri ke kanan.

1.2. Bentuk Akhir

Ada lima huruf yang jika ditulis pada akhir kata, selalu mendapat bentuk khusus.
k → i
m → <
n → /
p → [
x → J
4
Bahasa Ibrani I Bab 1 : Huruf Ibrani
1.3. Beberapa Huruf yang Mirip

Ada beberapa huruf tertentu yang bentuknya mirip. Oleh sebab itu huruf-huruf tersebut harus
ditulis dengan teliti agar jangan keliru. Huruf-huruf tersebut adalah sebagai berikut :

(1) b bet (4) h he (6) m mem akhir


k kaf j khet s samekh
(2) g gimel t taw f tet
n nun (5) y yod (7) u ayin
(3) d dalet w waw x tsade
r resh z zayin (8) c sin
i kaf akhir / nun akhir v shin

1.4. Huruf “begadkepat”

Ada enam huruf dalam abjad Ibrani yang berbunyi dua yaitu B, G, D, K, P, T. Keenam huruf ini
dikenal dengan sebutan huruf “B\G^DK\P^T.” Apabila dilengkapi dengan dagesh lene (titik
pengeras) di tengah huruf-huruf tersebut, maka ucapannya keras. Tetapi bila tanpa dagesh lene,
huruf-huruf tersebut diucapkan lembut. Pada masa sekarang, hanya tiga huruf yang masih nyata
berbeda dalam cara pengucapan.

1.5. Huruf Tenggorokan (Guttural letters)

Ada empat huruf yang disebut huruf tenggorokan, yaitu a, h, j, u dan terkadang r, karena
diucapkan dalam tenggorokan. Huruf guttural ini mempunyai beberapa ciri khusus :
1. Huruf tenggorokan tidak bisa diduakalikan, sehingga tidak bisa menerima titik dagesh forte.
Sebagai kompensasinya, vokal yang mendahuluinya diperpanjang.
Contoh : “dari seseorang” adalah <d*a*m@ dan bukannya <d*a*m.!
2. Huruf tenggorokan memakai shewa gabungan untuk shewa bersuara, bukan shewa biasa.
3. Huruf tenggorokan cenderung menggunakan vokal Patah ( ^ ) di bawahnya atau
sebelumnya.
4. Jika salah satu huruf tenggorokan mengakhiri sebuah kata dan vokal sebelumnya ditekan,
maka sebuah patah ditambah di bawah huruf tenggorokan akhir. Patah ini disebut “Furtive
Patah.” Dalam pengucapannya, patah tersebut diucapkan sebelum huruf tenggorokan.
Contoh : j~Wr diucapkan rW~j dan bukan jWr.

5
Bahasa Ibrani I Bab 2 : Vokal Ibrani

BAB 2
VOKAL IBRANI

2.1. Vokal Penuh

Bahasa Ibrani kuno tidak memiliki sistem catatan vokal. Para pembaca mengetahui cara
pengucapannya karena sudah lancar dalam bahasanya. Namun, karena orang Yahudi tersebar ke
daerah-daerah lain, akhirnya kebanyakan dari mereka tidak memakai bahasa Ibrani sebagai
bahasa utama dan mulai sulit mengingat vokal-vokal yang tepat. Oleh sebab itu, tiga huruf
konsonan dipilih untuk berfungsi sebagai vokal panjang yaitu : y (yod) mewakili e dan i , w
(waw) mewakili u dan o , h (he) mewakili a. Tiga huruf ini disebut “huruf vokal” karena
berfungsi sebagai vokal dan konsonan.

Setelah bahasa Ibrani tidak dipakai sehari-hari, diciptakanlah sistem-sistem ucapan untuk
membantu para pembaca mengetahui ucapan yang benar, dan supaya mereka dapat mengerti apa
yang dibaca. Sistem tersebut diciptakan oleh para ahli naskah Yahudi yang disebut “para
Masoret” mulai abad VII sesudah Masehi di daerah Tiberius dekat danau Galilea. Sistem ini
disebut sistem Palestina yang menggunakan vokal di atas, di tengah, dan di bawah huruf.

Vokal Trans- Contoh


Nama Posisi Jenis
Ibrani literasi Ucapan
* qames * B* panjang a : “ladang”
^ patah ^ B^ pendek a : “ladang”
@ sere @ B@ panjang e : “enak”
y @ sere-yod ? yB@ panjang sejarah e : “enak”
# segol # B# pendek e : “bed”
! hiriq ! B! pendek i : “lid”
y ! hiriq-yod ' yB! panjang sejarah i : “minyak”
) holem ) B) panjang o : “polos”
o holem-waw o oB panjang sejarah o : “polos”
* qames-hatuf " B* pendek a : “makan”
W sureq W WB panjang sejarah u : “lusa”
% qibbus % B% pendek u : “lusa”

Catatan :
a. Dalam bahasa Ibrani kuno, qames dibunyikan lebih panjang dari patah, tetapi dalam
pengucapan sekarang perbedaan itu tidak diperhatikan lagi.
b. Terkadang akan ditemui y # (segol-yod) sebagai tambahan di atas.

2.2. Vokal Setengah (Shewa/ + )

Apabila dalam teks Ibrani terdapat huruf tanpa titik vokal pada awal kata atau di tengah
kata, tanda shewa ditulis di bawahnya. Vokal ini diucapkan sebagai e yang sangat pendek dan
ditransliterasikan superscript (+). Ada dua macam shewa :

6
Bahasa Ibrani I Bab 2 : Vokal Ibrani
1. Shewa bersuara
Tanda shewa mewakili bunyi yang paling pendek dan ringan ucapannya (menyingkatkan
ucapan). Shewa bersuara dipakai :
a. Pada awal kata atau suku kata (mis.: kata rc#u#K= dalam Rut 1:4).
b. Sesudah vokal panjang yang tidak diberi tekanan suara (mis.: <yr!xo= Ql^).
c. Apabila ada 2 shewa berturut-turut, shewa yang kedua adalah shewa bersuara (mis.:
yu!g=p=T!).
d. Di bawah huruf dengan dagesh forte atau titik penduakalian (mis.: yd@C=m!).

2. Shewa bisu
Jika sebuah konsonan yang dibunyikan tidak diikuti vokal, maka konsonan tersebut akan
mendapat shewa. Shewa tersebut tidak diucapkan dan tidak muncul dalam transliterasi.
Shewa bisu ini juga bisa berfungsi sebagai pembagi suku kata atau syllable divider. Shewa bisu
dipakai :
a. Sesudah vokal pendek yang tidak diberi tekanan suara (mis.: oTv=a!).
b. Sesudah vokal panjang yang diberi tekanan suara (mis.: hn`b=v)).
c. Pada akhir kata (mis.: t=l#k^a*r)= .
d. Pada shewa pertama pada dua shewa berturut-turut (mis.: yu!gp = =T)! .
e. Dalam huruf kaf bentuk akhir (mis.: El#m#yl!a$).

3. Shewa gabungan
Shewa gabungan digunakan dengan huruf-huruf tenggorokan (guttural), yaitu u j h a.
Shewa di bawah huruf-huruf ini selalu digabung dengan patah, segol, atau qames dan
mengakibatkan vokal-vokal itu menjadi lebih pendek atau ringan dalam ucapannya.

Tanda Nama Ucapan Transliterasi Contoh


& hatef-patah (a) pepet & romj&
$ hatef-segol (e) pepet $ <yh!Oa$
( hatef-qames (o) pepet ( yl!j(

7
Bahasa Ibrani I Bab 3 : Tanda Baca dan Suku Kata Ibrani

BAB 3
TANDA BACA DAN SUKU KATA IBRANI

3.1. Tanda Baca Ibrani

3.1.1. Titik Dagesh


Nama dagesh (vg#D*) diberikan kepada titik yang ditempatkan di tengah sebuah konsonan. Ada
dua jenis dagesh :

1. Dagesh lene (titik pengeras)


Titik dagesh lene diletakkan di tengah huruf-huruf B G D K P T (disingkat dengan
istilah “B\G^DK\P^D”) dan berfungsi untuk mengeraskan ucapan. Jika tidak ada titik dagesh
lene dalam hurufhuruf B\G^DK\P^D, maka pengucapannya lembut. Dagesh lene selalu
ditempatkan pada enam huruf ini apabila huruf-huruf ini tidak didahului oleh vokal atau
shewa berbunyi.

2. Dagesh forte (titik penduakalian)


Huruf yang diduakalikan dalam tulisan Ibrani tidak ditulis rangkap, seperti dalam tulisan
bahasa Indonesia, melainkan mendapat “titik penduakalian.” Titik ini berfungsi untuk
menduakalikan huruf. Dagesh forte (titik penduakalian) dapat muncul dalam semua huruf
bahasa Ibrani (termasuk huruf B\G^DK\P^D) kecuali huruf-huruf tenggorokan atau gutturals
(a u h j) dan terkadang resh (r). Suatu huruf akan diduakalikan untuk beberapa sebab:
a. Penggantian (Compensative)
Apabila satu huruf diasimilasikan (hilang), huruf berikutnya diduakalikan dengan dagesh
forte (titik penduakalian).
Contoh :
Kata depan (preposisi) /m! (m!/) yang artinya “dari,” sering ditambahkan kepada kata
berikutnya supaya frase lWav* /m! (m!/ v*aWl) yang artinya “dari Saul” dapat dijadikan
satu kata, yaitu lWav*nm= ! (m!n=v*aWl). Tetapi nun tanpa vokal di antara dua konsonan
dengan vokal hampir tidak di dengar dalam ucapan dan dianggap hilang, supaya kata ini
ditulis lWaV*m! (m!V*aWl) dengan dagesh forte penggantian di dalam huruf v.
b. Dagesh forte khas
Dalam kata kerja bahasa Ibrani ada beberapa pangkal yang menambah dagesh forte dalam
konsonan kedua dalam konjugasinya (lihat Bab 21).
Apabila kita ingin menuliskan atau mentransliterasikan huruf dengan dagesh forte, maka
harus menulisnya dua kali. Contoh : lT@q! ditulis atau ditransliterasikan q!TT@l.

Ada rumus dasar yang harus diingat untuk membedakan titik di dalam suatu huruf Ibrani itu
titik dagesh forte atau titik dagesh lene, yaitu :
1. Titik di dalam huruf apa saja selain B\G^DK\P^D adalah titik dagesh forte.
2. Untuk titik di dalam huruf B\G^DK\P^D :
Perbedaan di antara dagesh forte dan dagesh lene adalah bahwa dagesh forte selalu didahului
langsung oleh vokal, sedangkan dagesh lene tidak pernah didahului langsung oleh bunyi vokal.

8
Bahasa Ibrani I Bab 3 : Tanda Baca dan Suku Kata Ibrani
3.1.2. Mappik
Apabila h adalah huruf terakhir sebuah kata dan tidak ditandai dengan vokal, hampir selalu h
itu berfungsi sebagai huruf vokal dan tidak diucapkan. Tetapi apabila h pada akhir kata berfungsi
sebagai huruf mati, hal itu ditandai dengan titik yang dinamai dengan mappik (mis.: H). Titik
dalam h tidak bisa disebut dagesh forte, karena h adalah huruf tenggorokan atau gutturals.

3.1.3. Makkef
Makkef adalah garis datar tebal yang ditempatkan di bagian atas, di antara dua kata atau lebih
untuk menghubungkan kata-kata itu dalam pikiran atau ucapan (Contoh : WhW*x-! rv#a* ,
<Wqy+h^-lK*-ta#). Kata-kata yang dihubungkan dengan makkef tidak lagi dianggap beberapa kata,
melainkan menjadi satu kata dan tekanannya terletak pada kata yang terakhir. Harus
diperhatikan juga bahwa perubahan tekanan bisa mempengaruhi tanda-tanda vokal.

3.1.4. Tanda Obyek Langsung (ta@)


Obyek langsung (apabila tertentu) biasanya ditandai dengan menempatkan ta@ langsung sebelum
obyek itu. Partikel ta@ ini tidak diterjemahkan. Ia dapat ditulis sebagai partikel yang terpisah.
Contoh : loQh^ ta@. Dapat juga digabungkan dengan makkef kepada kata berikutnya dan
ditunjukkan dengan vokal # (seghol). Contoh : loQh^-ta#.

3.1.5. Aksen
Pada waktu tanda-tanda vokal diciptakan, para Masoret menciptakan tanda-tanda lain untuk
menolong pembaca dalam pembacaan teks. Tanda-tanda baca ini ditulis di atas, di bawah, dan di
antara konsonan-konsonan. Tujuan dari penggunaan tanda-tanda ini adalah : (a) menandakan
suku kata yang bertekanan dari kata tersebut; (b) menyatakan sebagai tanda baca; (c) menyatakan
sebagai notasi musik. Walaupun ada lebih dari 30 tanda-tanda khusus, hanya beberapa saja yang
penting untuk kita.

1. Tanda tekanan suku kata (< atau >)


Pada waktu mengucapkan kata-kata bahasa Ibrani, biasanya suku kata terakhir yang diberi
tekanan. Apabila sebuah kata mengikuti kebiasaan ini maka tanda tekanan suara tidak
diberikan. Sebaliknya, ada sebagian kata di mana suku kata kedua dari belakang harus diberi
tekanan. Di atas kata-kata ini dituliskan tanda aksen tekanan suara (< atau >) pada suku kata
yang harus ditekankan.
Contoh : El#Ãm# , <y!m^Âv*

2. Silluq ( | ) dan Soph pasuq ( . )


Silluq adalah garis tegak kecil yang ditempatkan di sebelah kiri sebuah tanda vokal. Aksen ini
muncul di bawah kata terakhir dari sebuah ayat. Aksen ini merupakan tanda berhenti
sejenak (pause) terbesar yang diikuti dengan tanda soph pasuq (.). Soph pasuq menandai akhir
sebuah kalimat, sama seperti titik akhir dalam tulisan bahasa Indonesia.

3. Athnah ( ^ )
Athnah adalah tanda berhenti sejenak (pause) kedua terbesar. Aksen ini berfungsi untuk
memisahkan ayat ke dalam dua bagian yang logis (anak kalimat), seperti tanda koma (,) dalam
tulisan bahasa Indonesia. Kata-kata yang ditandai dengan silluq atau athnah bisa terdapat
perubahan vokal, yaitu vokal pendek diubah menjadi vokal panjang. Contoh pemakaian
silluq dan athnah dalam kalimat :

.Jr#aµ*h* ta@w+ <y]mV


^ *h^ ta@ <yh¢!O)a$ ar*B* tyv!ar@B=1 (Kejadian 1:1)
9
Bahasa Ibrani I Bab 3 : Tanda Baca dan Suku Kata Ibrani

Ide pada bagian pertama, yaitu : <yh¢!Oa$ ar*B* tyv!ar@B= (Pada mulanya Allah menciptakan)
dipisahkan dari bagian kedua, yaitu : .Jr#aµ*h* ta@w+ <y]mV
^ *h^ ta@ (langit dan bumi) oleh aksen
athnah pada kata <yh!O)a$. Kemudian kalimat tersebut diakhiri dengan pemakaian silluq dan
soph pasuq pada kata .Jr#a*h.*

4. Meteg ( | )
Meteg adalah garis tegak kecil yang ditempatkan di sebelah kiri sebuah tanda vokal seperti
pada kata <d*a*hµ*. Meteg berarti bahwa pembaca harus berhenti sejenak (pause) supaya kata di
atas harus dibaca <d*a* h* (h*a*d*m). Yang membedakan dengan silluq adalah bahwa meteg
muncul pada pertengahan sebuah ayat.

3.2. Suku Kata Ibrani

3.2.1. Definisi
Suku kata adalah satuan bunyi yang diucapkan sekali pada suatu kata, seperti : ku-da. Dalam
bahasa Ibrani, setiap suku kata harus dimulai dengan satu konsonan yang diikuti paling sedikit
oleh satu bunyi vokal (vokal penuh). Contoh : lf^q* (q*f^l). Jumlah suku kata dalam sebuah kata
dipertimbangkan oleh jumlah vokal penuh, terlepas dari jumlah vokal setengah (shewa).

3.2.2. Macam Suku Kata


Dalam bahasa Ibrani, suku kata dibagi menjadi 2 macam :
1. Suku Kata Terbuka
Suku kata disebut “terbuka” jika berakhir dengan vokal atau dengan konsonan yang tidak
bersuara (a u h y w). Pada kata lf^q*, suku kata pertama yaitu q* (q*) adalah suku kata
terbuka. Vokal suku kata terbuka biasanya vokal panjang, tetapi bisa juga vokal pendek
apabila diberi penekanan atau beraksen. Contoh : El#m# (m#-l#E).
2. Suku Kata Tertutup
Suku kata disebut “tertutup” apabila berakhir dengan konsonan yang bersuara. Pada kata
lf^q* (q*f^l), suku kata kedua yaitu lf^ (f^l) adalah suku kata tertutup. Vokal suku kata
tertutup biasanya vokal pendek, tetapi bias juga vokal panjang apabila diberi penekanan atau
beraksen. Suku kata yang tertutup dan tidak ditekan harus memiliki vokal pendek.

3.2.3. Pembagian Kata ke dalam Suku Kata


Ada aturan untuk membagi kata ke dalam suku-suku kata. Rumus dasar untuk membagikan
sebuah kata ke dalam suku-suku kata itu adalah sebagai berikut :
1. Mulai dari akhir kata, temukan vokal pertama yang penuh (termasuk konsonan yang
mendahuluinya) dan tempatkan tanda pembagi di sana. Hukum ini bisa selalu diikuti kecuali
ada tanda shewa. Kalau ada tanda shewa, harus ditentukan terlebih dahulu apakah shewa itu
adalah shewa bersuara atau shewa bisu. Apabila shewa bisu, hukum ini tetap berlaku.
Contoh : <olv* v*-lom dr)mn= ! n!m-r)d
2. Apabila shewa ada di bawah huruf pertama maka shewa tersebut adalah shewa vokal dan
suku kata dibagi sesudah shewa.
Contoh : tyr!B= B=-r]t <yh!Oa$ a$-l)-h]m
3. Apabila ada dua shewa berturut-turut maka kata selalu dibagi ke dalam suku-suku kata di
antaranya.
Contoh : Wlf=q=n! n!q-f+-lW

10
Bahasa Ibrani I Bab 3 : Tanda Baca dan Suku Kata Ibrani
4. Apabila shewa terdapat di bawah huruf yang memiliki dagesh forte maka ingatlah bahwa
huruf tersebut diduakalikan dan kata dibagi ke dalam suku-suku kata di antara dua konsonan
tersebut.
Contoh : WlF=q! q!f-f+-lW

3.2.4. Suku Kata dan Qames Hatuf


Tanda vokal * dapat melambangkan qames (*) dan qames hatuf ((). Oleh sebab itu kita harus
menentukan kapan vokal ini panjang (*) dan kapan vokal ini pendek ((). Rumus untuk
membedakannya adalah sebagai berikut :

“Setiap suku kata tertutup yang tidak mendapat penekanan, mutlak memiliki vokal pendek”

Artinya :
1. Jika tanda vokal * muncul pada suku kata tertutup yang tidak mendapat tekanan, maka *
adalah qames-hatuf.
2. Jika tanda vokal * muncul pada suku kata terbuka atau dalam suku kata tertutup yang
mendapat tekanan, maka * adalah qames.

Contoh :
1. <q*y`Ãw~ (w^y*q(m). Tanda vokal * yang pertama muncul dalam suku kata terbuka y` , jadi
tanda vokal * adalah qames (*). Namun, tanda vokal * yang kedua muncul pada suku kata
tertutup yang tidak mendapat tekanan <q* , jadi tanda vokal * adalah qames-hatuf (().
2. bb*l@ (l@b*b). Tanda vokal * yang muncul dalam suku kata tertutup tetapi mendapat
tekanan, jadi tanda vokal * adalah qames (*).
3. hm*k=j* (j(k-m*). Kata ini merupakan kata benda yang artinya “hikmat.” Suku kata k=j*
adalah suku kata tertutup dan tidak mendapat tekanan, jadi tanda vokal * pertama adalah
qames-hatuf ((). Tanda vokal * yang kedua ada dalam suku kata tertutup yang mendapat
tekanan, jadi tanda vokal * adalah qames (*).
4. hm*kj = µ* (j*-k+-m*). Kata ini merupakan kata kerja yang artinya “dia (f) berhikmat.” Kata ini
dapat dibedakan dari kata benda di atas melalui meteg yang ada dalam suku kata pertama.
Meteg berarti bahwa suku kata pertama terbuka, jadi tanda vokal * adalah qames (*). Shewa
pada suku kata kedua harus shewa bersuara karena mengawali suku kata. Kemudian tanda
vokal * yang kedua ada dalam suku kata tertutup yang mendapat tekanan, jadi tanda vokal *
adalah qames (*). (Perlu diingat bahwa tekanan dalam bahasa Ibrani ada pada suku kata
terakhir, kecuali ditandai secara khusus).
5. yn!N@j* (j(n-n@-n]). Karena n pertama di isi dengan dagesh forte, konsonan n diduakalikan
dengan arti bahwa suku kata pertama adalah nj* , dan karena suku kata ini tertutup serta
tidak mendapat tekanan, maka tanda vokal * adalah qames-hatuf (().

11
Bahasa Ibrani I Bab 4 : Awalan Penentu

BAB 4
AWALAN PENENTU
(Definite Article)

Bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Inggris dan bahasa Ibrani dalam hal
kepemilikan awalan penentu yang menandakan bahwa sebuah kata benda mengandung arti
umum atau arti tertentu. Dalam bahasa Inggris kata benda yang digunakan secara umum (tidak
tertentu) didahului dengan a, sedangkan jika digunakan secara tertentu digunakanlah the.
Adapun bahasa Ibrani juga menggunakan awalan khusus untuk menunjukkan bahwa suatu kata
benda itu tertentu.
Bahasa Indonesia tidak mempunyai penanda khusus yang menunjukkan bahwa sebuah
kata benda itu berarti umum atau tertentu. Tetapi dalam bahasa Indonesia kata benda tak tentu
biasanya ditunjukkan dengan penambahan kata lain seperti sebuah, seseorang dan kata benda
tertentu diterjemahkan dengan kata itu, seperti buku itu, raja itu.

4.1. Bentuk Dasar

Bentuk dasar dari awalan penentu dalam bahasa Ibrani adalah huruf h (he) dengan vokal _
(patah) + titik dagesh forte dalam huruf pertama dari kata yang ditentukan.

• h^ Cara penulisan : El#M#h^ = El#m# + • h^

4.2. Dengan Huruf Biasa (Non Gutturals)

Contoh : El#m# (raja) → El#M#h^ (raja itu)


<oy (hari) → <oYh^ (hari itu)
<y!m^v* (langit) → <y!m^V*h^ (langit itu)
ayb!n` (nabi) → ayb!N`h^ (nabi itu)
<oqm* (tempat) → <oqM*h^ (tempat itu)
loq (suara) → loQh^ (suara itu)

4.3. Dengan Huruf Tenggorokan ( a h j u) dan r

Huruf-huruf tenggorokan (gutturals) pada dasarnya tidak bisa menerima titik dagesh forte, oleh
sebab itu ada perubahan vokal awalan penentu sebagai berikut :

4.3.1. Sebelum huruf tenggorokan lemah ( a u r) adalah h*


Contoh : vya! (laki-laki) → vya!h* (laki-laki itu)
/y]u^ (mata) → /y]u^h* (mata itu)
var) (kepala) → var)h* (kepala itu)
roa (terang) → roah* (terang itu)

4.3.2. Sebelum huruf tenggorokan keras ( h j) adalah h^


Contoh : hm*kj= * (hikmat) → hm*kj
= *h^ (hikmat itu)
Ev#j) (kegelapan) → Ev#j)h^ (kegelapan itu)
12
Bahasa Ibrani I Bab 4 : Awalan Penentu
lk*yh@ (istana) → lk*yh@h^ (istana itu)
roh (mulia) → rohh^ (mulia itu)

4.3.3. Sebelum h* dan u* yang tidak ditekan dan sebelum j* adalah h#


Contoh : <yr!h* (gunung2x) → <yr!h*h# (gunung2x itu)
rp*u* (debu) → rp*u*h# (debu itu)
<k*j* (orang bijaksana) → <k*j*h# (orang bijaksana itu)
ly]j* (keberanian) → ly]j*h# (keberanian itu)

4.3.4. Sebelum h* dan u* yang ditekan adalah h*


Contoh : rh* (gunung) → rh*h* (gunung itu)
lw\uÃ* (dosa) → lw\uh
* * (dosa itu)

4.4. Penggunaan Awalan Penentu (Fungsi Sintaks)

Penggunaan awalan penentu dalam bahasa Ibrani mempunyai beberapa fungsi yang umum:
4.4.1. Untuk menunjukkan orang atau obyek yang tertentu.
Ini merupakan penggunaan awalan penentu yang paling umum.
Contoh : El#M#h^ raja itu
4.4.2. Sebagai kata ganti penunjuk (demonstratif pronoun)
Contoh : <oYh^ hari ini
4.4.3. Sebagai awalan pada kata benda abstrak atau kolektif
Contoh : bh*Z*h^ emas
4.4.4. Untuk menyatakan seruan (vokatif)
Contoh : El#M#h^ O raja ! , Ya raja !
4.4.5. Untuk menyatakan kepemilikan (possessive)
Contoh : jq^l*w+ roNK!h^-ta# dw]D` Daud mengambil kecapinya (1 Sam. 16:23)

Kosa Kata Bab 4


<d*a* kb. m. : manusia lk*yh@ kb. m. : istana, bait suci
hm*da
* & kb. f. : tanah, bumi Ev#j) kb. m. : kegelapan
roa kb. m. : terang <oy kb. m. : hari, siang
la# prep. : kepada, sampai kepada, pada hl*yl
+ ^ kb. m. : malam
<yh!Oa$ Allah El#m# kb. m. : raja
rm^a* kk. : berkata /m! prep. : dari
aoB kk. : masuk, datang, kembali, pulang ryu! kb. f. : kota
aB* dia telah pulang rp*u* kb. m. : debu
ar*B* kk. : menciptakan var) kb. m. : kepala
w+ konj. : dan

13
Bahasa Ibrani I Bab 5 : Awalan Penghubung

BAB 5
AWALAN PENGHUBUNG
(Conjungtion)

Awalan penghubung dalam bahasa Ibrani selalu ditulis sebagai awalan yang tidak bisa
berdiri sendiri. Awalan ini dibubuhkan pada awal kata yang harus dihubungkannya.

5.1. Bentuk Dasar

Bentuk dasar dari awalan penghubung dalam bahasa Ibrani adalah huruf w (waw) dengan vokal
shewa. Apabila ada awalan penentu sesudah awalan penghubung, awalan penentu tersebut tidak
mengalami perubahan.

w+ Cara penulisan : <d*a*w+ = <d*a* + w+


<d*a*h*w+ = <d*a* + h* + w+

Contoh : sWs (seekor kuda) → sWsw+ (dan seekor kuda)


sWsh^ (kuda itu) → sWsh^w+ (dan kuda itu)
vya! (seorang laki-laki) → vya!w+ (dan seorang laki-laki)
vya!h* (laki-laki itu) → vya!h*w+ (dan laki-laki itu)
<v@ (sebuah nama) → <v@w+ (dan sebuah nama)
<v@h^ (nama itu) → <v@h^w+ (dan nama itu)

5.2. Perubahan Bentuk Dasar Awalan Penghubung

5.2.1. Sebelum huruf labial (b m p) adalah W


Contoh : El#m# (seorang raja) → El#MW# (dan seorang raja)
hv#m) (Musa) → hv#mW) (dan Musa)
hu)rP+ ^ (Firaun) → hu)rp + ^W (dan Firaun)
/yB@ (di antara) → /yb@W (dan di antara)

5.2.2. Sebelum vokal shewa adalah W


Contoh : <yr!p*s= (buku-buku) → <yr!p*sW= (dan buku-buku)
la@Wmv= (Samuel) → la@Wmv=W (dan Samuel)
<yr!b*D= (kata-kata) → <yr!b*DW= (dan kata-kata)
tyr!B= (perjanjian) → tyr!bW= (dan perjanjian)

5.2.3. Sebelum vokal shewa gabungan adalah w~ atau w\ atau w`


Sebelum huruf dengan vokal shewa gabungan, maka vokal awalan penghubung adalah vokal
pendek yang sama dalam shewa gabungan.
Contoh : yn!a& (saya) → yn!a&w~ (dan saya)
<oda$ (Edom) → <oda$w\ (dan Edom)
tm#a$ (kebenaran) → tm#a$w\ (dan kebenaran)
yl!j( (penyakit) → yl!j(w` (dan penyakit)

14
Bahasa Ibrani I Bab 5 : Awalan Penghubung
5.2.4. Sebelum kata bersuku kata tunggal (monosyllable) atau sebelum suku kata yang ditekan
adalah w`
Contoh : /ax) (domba) → /ax)w` (dan domba)
ur* (jahat) → ur*w` (dan jahat)
hl*yl + Ã* (malam) → hl*yl + Ãw* ` (dan malam)
<y]mÂ* (air) → <y]mÂw* ` (dan air)

5.2.5. Sebelum y+ adalah w] dengan penghilangan shewa di bawah y


Contoh : hd*Why+ (Yehuda) → hd*Whyw] (dan Yehuda)
<y]l^v*Wry+ (Yerusalem) → <y]l^v*Wryw] (dan Yerusalem)
yh!y+ (menjadi) → yh!yw] (dan menjadi)

5.2.6. Dengan <yh!Oa$ adalah w}


Contoh : <yh!Oa$ (Allah) → <yh!Oaw} (dan Allah)

5.2.7. Dengan hw`hy+ adalah w~


Contoh : hw`hy+ (TUHAN, Yahweh) → hw`hyw~ (dan TUHAN, Yahweh)

5.3. Penggunaan Awalan Penghubung w+ (Fungsi Sintaks)

Penggunaan awalan penghubung w+ dalam kalimat bahasa Ibrani mempunyai beberapa pemakaian
yang umum :

5.3.1. Digunakan sebagai konjungsi koordinasi, dengan arti “dan.”


Contoh :
hl*yl
+ * ar*q* Ev#j)l^w+ dan gelap itu disebut malam (Kej. 1:5)

5.3.2. Digunakan sebagai konjungsi disjunctive yang menunjukkan kontras dengan bagian
sebelumnya, dengan arti “dan” juga “atau.”
Contoh :
ur*w` bof Baik dan jahat (Kej. 2:17)
<j)w` rq)w+ ryx!qw* + ur^z# Musim menabur dan menuai, dingin dan panas,
hl*yl
+ ^w` <oyw+ [r#j)w` Jy]q^w+ Kemarau dan hujan, siang dan malam (Kej. 8:22)

5.3.3. Digunakan untuk menunjukkan perlawanan (adversative), dengan arti “tetapi.”


Contoh :
hw`hy+ yn@yu@B= /j@ ax*m* j~n)w+ Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata
TUHAN (Kej. 6:8; bnd. 1 Raj. 2:26)

15
Bahasa Ibrani I Bab 6 : Kata Depan

BAB 6
KATA DEPAN
(Prepositions)

Secara formal ada tiga tipe kata depan (preposisi) dalam bahasa Ibrani. Ketiga tipe preposisi
tersebut akan dijelaskan secara singkat di bawah ini beserta dengan aturan penulisannya.

6.1. Kata Depan yang Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparable Prepositions )

Kata depan yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata depan yang digabungkan secara
langsung kepada kata yang mengikutinya dan ditulis sebagai bagian dari kata tersebut. Ada tiga
kata depan yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu :

a. B= (B=) dalam, di dalam, di samping, oleh, dengan, bagi, ketika


b. l= (l=) ke, kepada, untuk
c. K= (K=) seperti, sesuai dengan

Beberapa aturan tanda vokal dengan kata depan ini :


6.1.1. Sebelum konsonan pada umumnya : ditulis dengan shewa ( =).
Contoh : El#m# (seorang raja) + B= → El#m#B= (dalam seorang raja)
El#m# (seorang raja) + l= → El#m#l= (kepada seorang raja)
El#m# (seorang raja) + K= → El#m#K= (seperti seorang raja)

6.1.2. Sebelum vokal shewa : ditulis dengan hireq ( !).


Contoh : la@Wmv= (Samuel) + B= → la@Wmv=b! (di dalam Samuel)
la@Wmv= (Samuel) + l= → la@Wmv=l! (kepada Samuel)
la@Wmv= (Samuel) + K= → la@Wmv=K! (seperti Samuel)

6.1.3. Sebelum shewa gabungan : ditulis sesuai dengan vokal pendek shewa gabungan ( ^ , # , *)
Contoh : tm#a$ (kebenaran) + B= → tm#a$B# (dalam kebenaran)
tm#a$ (kebenaran) + l= → tm#a$l# (kepada kebenaran)
tm#a$ (kebenaran) + K= → tm#a$K# (seperti kebenaran)

6.1.4. Sebelum y+ : ditulis dengan hireq ( !) + shewa di bawah y (yod) hilang.


Contoh : hd*Why+ (Yehuda) + B= → hd*WhyB! (dalam Yehuda)
hd*Why+ (Yehuda) + l= → hd*Whyl! (ke Yehuda)
hd*Why+ (Yehuda) + K= → hd*WhyK! (seperti Yehuda)

6.1.5. Sebelum kata <yh!Oa$ : ditulis sere ( )@ + shewa gabungan di bawah a hilang.
Contoh : <yh!Oa$ (Allah) + B= → <yh!OaB@ (dalam Allah)
<yh!Oa$ (Allah) + l= → <yh!Oal@ (kepada Allah)
<yh!Oa$ (Allah) + K= → <yh!OaK@ (seperti Allah)

6.1.6. Sebelum kata hw*hy+ atau hwhy : ditulis dengan patah ( ^).
Contoh : hw*hy+ (TUHAN) + B= → hw*hyB^ (dalam TUHAN)
hw*hy+ (TUHAN) + l= → hw*hyl^ (kepada TUHAN)
16
Bahasa Ibrani I Bab 6 : Kata Depan
hw*hy+ (TUHAN) + K= → hw*hyK^ (seperti TUHAN)

6.1.7. Sebelum suku kata yang ditekan atau akhir kalimat : ditulis qames ( * ).
Contoh : tb#vÂ# (duduk) + l= → tb#v#Âl* (untuk duduk)

Apabila kata depan ini diikuti dengan awalan penentu ( h^), maka awalan penentu akan hilang
dan vokalnya diberikan kepada kata depan.
Contoh : El#m# (seorang raja) + h^ + B= → El#MB
# ^ (di dalam raja itu)
El#m# (seorang raja) + h^ + l= → El#M#l^ (untuk raja itu)
El#m# (seorang raja) + h^ + K= → El#M#K^ (seperti raja itu)

<d*a* (manusia) + h^ + B= → <d*a*B* (di dalam manusia itu)


<d*a* (manusia) + h^ + l= → <d*a*l* (kepada manusia itu)
<d*a* (manusia) + h^ + K= → <d*a*K* (seperti manusia itu)

Ringkasan :
h^l= menjadi l^ h^B= menjadi B^ h^K= menjadi K^
h*l= menjadi l* h*B= menjadi B* h*K= menjadi K*
h#l= menjadi l# h#B= menjadi B# h#K= menjadi K#

6.2. Kata Depan dengan Makkef (Maqqef Prepositions)

Kata depan yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata depan yang biasanya digabungkan
dengan kata yang mengikutinya dengan sebuah makkef ( - ). Ada tiga kata depan yang termasuk
dalam kelompok ini, yaitu :

a. -la# (a#l-) kepada, sampai kepada, pada


b. -lu^ (u^l-) di atas, atas
c. -/m! (m!/-) dari, daripada

Contoh : ty!B^h^ (rumah itu) + la# → ty!B^h-^ la# (sampai kepada rumah itu)
ty!B^h^ (rumah itu) + lu^ → ty!B^h-^ lu^ (di atas rumah itu)
ty!B^h^ (rumah itu) + /m! → ty!B^h-^ /m! (dari rumah itu)

Catatan :
Kata depan /m! bisa juga digabungkan langsung dengan kata yang mengikutinya. Jika
ditambahkan pada kata berikutnya, maka /m! akan mengikuti beberapa aturan sebagai berikut :

6.2.1. Sebelum huruf biasa (non Gutturals dan r) : ditulis m! + dagesh forte
Contoh : El#m# (seorang raja) + /m! → El#M#m! (dari seorang raja)
hl*yl
= ^ (malam) + /m! → hl*yL
= ^m! (dari semalam)
6.2.2. Sebelum Gutturals dan r : ditulis m@
Contoh : ryu! (sebuah kota) + /m! → ryu!m@ (dari sebuah kota)
Ev#j (kegelapan) + /m! → Ev#jm@ (dari kegelapan)

6.2.3. Sebelum awalan penentu : ditulis /m! atau m@


Contoh : El#m# (seorang raja) + h^ + /m! → El#M#h^ /m! (dari raja itu) atau El#M#h^m@ (dari raja itu)

17
Bahasa Ibrani I Bab 6 : Kata Depan
6.3. Kata Depan yang Berdiri Sendiri (Independent Prepositions)

Kelompok kata depan yang terbanyak adalah kata depan yang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Kata depan tersebut akan banyak muncul dalam kosakata. Kata depan dalam
kelompok ini terkadang digabungkan dengan kata yang mengikutinya dengan menggunakan
makkef. Aapun beberapa kata depan yang dapat berdiri sendiri adalah :

a. yr@j&a^ / rj^a^ (a^j^r/a^j&r?) : di belakang, sesudah


b. lx#a@ (a@x#l) : di samping, di sebelah, di sisi
c. ta@ / -ta# (a#t) : bersama, dengan
d. /yB@ (B?/) : antara, di antara
e. du^B^ (B^u^d) : di belakang, melalui
f. /u^y~ (y^u^/) : karena, oleh karena
g. du^ (u^d) : sampai, ke, selama
h. <u! (u!<) : bersama, bersama dengan
i. tj^T^ (T^j^t) : dari, di bawah, daripada
j. /u^ml ^ = (l=m^u^/) : karena, oleh karena, supaya
k. yn@pl
= ! (l!pn?) : di hadapan, di depan, sebelum
l. yn@Pm
= ! (m!pn?) : dari hadapan, dari depan, oleh (karena)

Catatan :
Kata depan ta# dan <u! terkadang juga menggunakan makkef ketika digabungkan dengan kata
yang mengikutinya.

Kosa Kata Bab 6

hV*a! kb. f. : perempuan, isteri /t^n* kk. : memberi


B= prep. : dalam, di dalam, <u^ kb. m. : bangsa; (dg. awalan
di samping, dengan, bagi, ketika penentu <u*h)*
Rb*D* kb. m. : kata, perkara, hal ar*q* kk. : berseru, memanggil,
El^h* kk. : pergi, berjalan berteriak; menamai; membaca
hw*hy+ Yahweh, TUHAN ha*r* kk. : melihat
K= prep. : seperti, sesuai dengan la@Wmv= Samuel
l= prep. : ke, kepada, pada, untuk <y]m^v* kb. m. : surga, langit
aO adv. : tidak, bukan

18
Bahasa Ibrani I Bab 7 : Kata Benda

BAB 7
KATA BENDA
(Nouns)

Setiap kata benda dalam bahasa Ibrani dibagi ke dalam jenis kelamin (gender) dan jumlahnya
(number). Berikut ini akan dijelaskan aturan dari masing-masing jenis kelamin dan jumlah kata
benda Ibrani.

7.1. Jenis Kelamin (Gender)

Kata benda Ibrani berbeda dengan kata benda Yunani yang mengenal tiga jenis kelamin, yaitu
maskulin, feminin, dan netral. Dalam kata benda Ibrani dikenal dua jenis kelamin saja, yaitu
maskulin (m) dan feminin (f). Pada umumnya kata benda jenis maskulin tidak mempunyai
akhiran yang khusus. Tetapi kata benda jenis feminin tunggal pada umumnya diakhiri dengan
h * dan bisa juga dengan t * atau t .#

Contoh :
Maskulin Feminin
sWs kuda hs*Ws kuda betina
vya! laki-laki hV*a! perempuan
ayb!n` nabi ha*yb!n+ nabiah
Tunggal
El#m# raja hK*lm = ^ ratu
tu^D^ pengetahuan
tr#a#p=T! kemuliaan

7.2. Jumlah (Number)

Kata benda Ibrani juga berbeda dengan kata benda Yunani yang mengenal dua macam jumlah,
yaitu tunggal dan jamak. Dalam kata benda Ibrani dikenal tiga macam jumlah, yaitu tunggal (t),
jamak (j), dan dual. Pada umumnya kata benda maskulin jamak diakhiri dengan <y ! (hireq-yod
mem), kata benda feminin tunggal diakhiri dengan h * (qames he), dan feminin jamak diakhiri
dengan to (holem-waw tav), t ~ (patah taw), atau t # (segol taw). Sedangkan kata benda dual diakhiri
dengan <y! ^ (patah yod hireq mem).

Contoh :
Maskulin Feminin
Tunggal sWs kuda jantan hs*Ws kuda betina
Jamak <ys!Ws kuda-kuda jantan tosWs kuda-kuda betina

Maskulin Feminin
Tunggal ayb!n` nabi ha*yb!n+ nabiah
Jamak <ya!yb!n+ nabi-nabi toayb!n+ nabiah-nabiah

Bentuk dual dari kata benda Ibrani sangat terbatas dalam penggunaannya. Bentuk ini ditemukan
terutama untuk menunjukkan obyek yang secara alami muncul berpasangan, seperti bagian
tubuh yang berpasangan (misal : tangan, kaki, mata), atau ekspresi dari waktu atau angka (misal :

19
Bahasa Ibrani I Bab 7 : Kata Benda
200, dua kali, dua hari, dua tahun). Kata benda yang berada dalam bentuk dual mempunyai
akhiran <y! ^ (patah yod hireq mem) atau <y!t^ ` (qames taw patah yod hireq mem).

Contoh :
Tunggal Dual
dy* tangan <y!d*y` sepasang tangan
lg#r# kaki <y!l^gr = ^ sepasang kaki
/y!u^ mata <y!n^yu@ sepasang mata
/z#a) telinga <y!n^za= * sepasang telinga
[n*K* sayap <y!p^nK ` = sepasang sayap
<oy hari <y!m^oy dua hari
<u^P^ sekali <y!m^uP & ^ dua kali

7.3. Ringkasan Akhiran Kata Benda Berdasarkan Gender dan Jumlah

Maskulin Feminin
Tunggal tanpa akhiran h */t ^/t #
Jamak <y ! to
Dual <y] ~ <y]t^ ` / <y] ~

7.4. Perkecualian dari Aturan di Atas

7.4.1. Kata benda feminin tanpa akhiran


Tidak semua kata benda yang tanpa akhiran adalah kata benda maskulin tunggal. Ada beberapa
kata benda feminin tunggal yang juga tanpa akhiran seperti Jr#a# (tanah, bumi), ryu! (kota), dan
/b#a# (batu).

7.4.2. Perkecualian terhadap penjamakan normal


Beberapa kata benda tunggal dari suatu jenis kelamin (gender) mengambil akhiran jamak dari
jenis kelamin (gender) lain. Contohnya, kata benda maskulin tunggal ba* (ayah, bapa) mengambil
bentuk akhiran feminin jamak to seperti dalam toba*.

7.4.3. Kata benda dual yang khusus


Ada tiga kata benda Ibrani khusus yang selalu berada dalam bentuk dual tetapi diterjemahkan
sebagai tunggal, yaitu : <y!m^v* (langit, surga), <y!r^xm
= ! (Mesir), dan <y!m^ (air).

7.4.4. Perubahan stem tak beraturan


Beberapa kata benda Ibrani akan mengubah stem (konsonan) mereka yang sebenarnya ketika
mereka menambahkan akhiran-akhiran jamaknya. Contohnya, bentuk jamak dari <oy (hari)
adalah <ym!y` (hari-hari), bentuk jamak dari vya! (laki-laki) adalah <yv!n`a& (para laki-laki), dan
bentuk jamak hV*a! (perempuan) adalah <yv!n` (perempuan-perempuan).

7.4.5. Kekurangsempurnaan pengejaan to


Terkadang, akhiran feminin jamak to akan di eja t )(dengan holem daripada holem waw).
Contohnya, bentuk jamak dari hd*u@ (perkumpulan, umat, jemaah) mungkin muncul sebagai
todu@ atau td)u.@ Pengejaan yang lebih pendek disebut “pengejaan yang kurang sempurna” dan
pengejaan yang lebih panjang disebut “pengejaan penuh.”
20
Bahasa Ibrani I Bab 7 : Kata Benda

Kosa Kata Bab 7

vya! kb. m. : laki-laki; orang; suami bof ks. : baik


Jr#a# kb. f. : tanah, bumi; (dg. awalan yK! konj. : bahwa; karena, sebab;
penentu Jr#a*h*) pada waktu; apabila, ketika
rv#a& kg. rel. : yang, di mana hv#m) Musa
lodG* ks. : besar, agung /y]u^ kb. f. : mata
aWh kg. : dia (m.) lu^ prep. : di atas, atas
hy*h* kk. : ada, menjadi loq kb. m. : suara, bunyi
<k*j* ks. : bijak, yang bijaksana ur^ ks. m. t. : jahat, buruk (f. t. : hu*r*)

21
Bahasa Ibrani I Bab 8 : Kata Sifat

BAB 8
KATA SIFAT
(Adjectives )

Sama seperti kata benda, kata sifat dalam bahasa Ibrani juga dibagi ke dalam jenis kelamin
(gender) dan jumlahnya (number). Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal tentang kata sifat
Ibrani.

8.1. Jenis Kelamin (Gender) dan Jumlah (Number) Kata Sifat

Kata sifat juga memiliki jenis kelamin (maskulin atau feminin) dan jumlah (tunggal dan jamak)
sama seperti kata benda. Perubahan bentuk akhiran atau paradigma kata sifat sama dengan kata
benda. Hanya perlu dicatat bahwa dalam hubungannya dengan kata benda, kata sifat harus
sesuai atau cocok dengan jenis kata bendanya. Berikut ini akan diberikan contoh paradigma kata
sifat Ibrani.

Contoh :
Maskulin Maskulin Feminin Feminin
Arti
Tunggal Jamak Tunggal Jamak
baik bof <yb!of hb*of tobof
besar lodG* <yl!odG= hl*odG= tolodG=
berhikmat <k*j* <ym!kj
* & hm*kj* & tomk*j&

8.2. Ringkasan Akhiran Kata Sifat Berdasarkan Gender dan Jumlah

Maskulin Feminin
Tunggal tanpa akhiran h *#
Jamak <y ! to

8.3. Penggunaan Kata Sifat (Fungsi Sintaks)

8.3.1. Kata sifat berfungsi sebagai keterangan langsung (atributif )


Ciri : a. Kata benda mendahului kata sifat.
b. Sesuai atau cocok dengan kata bendanya dalam jenis, jumlah, dan awalan penentunya.
c. Diterjemahkan dengan “yang.”
Contoh :
bof vya! laki-laki yang baik
hb*of hV*a! perempuan yang baik
bofh^ vya!h* laki-laki yang baik itu
bofh^ vya!l* kepada laki-laki yang baik itu
hb*ofh^ hV*a!h* perempuan yang baik itu

8.3.2. Kata sifat berfungsi sebagai sebutan (predikatif )


Ciri : a. Kata sifat mendahului kata benda.
b. Jika penulis ingin menekankan kata benda, kata benda bisa mendahului kata sifat
tetapi kata sifat tetap tidak memakai awalan penentu.
c. Sesuai atau cocok dengan kata bendanya dalam jenis dan jumlah.
d. Diterjemahkan “adalah.”
22
Bahasa Ibrani I Bab 8 : Kata Sifat
Contoh :
vya!h* bof laki-laki itu adalah baik
hV*a!h* hb*of perempuan itu adalah baik
bof vya!h* laki-laki itu adalah baik
hb*of hV*a!h* Perempuan itu adalah baik

8.3.3. Kata sifat berfungsi sebagai kata benda (substantif )


Ciri : a. Kata sifat berdiri sendiri.
b. Biasanya mempunyai awalan penentu.
c. Digunakan sebagai kata benda yang mensifatkan seseorang atau sesuatu atau sebagai
kata benda abstrak.
Contoh :
<k*j*h# orang bijaksana itu (maksudnya orang yang bijaksana)
ur^h* atau hu*r*h* yang adalah jahat, kejahatan

Kosa Kata Bab 8

lk^a* kk. : makan lK), -lK* kb. : semua, setiap, seluruh


vya! kb. m. : laki-laki; j. <yv!n`a& jq^l* kk. : mengambil; membawa;
hV*a! kb. f. : perempuan; j. <yv!n` mendapat
<G^ konj. : juga, -pun; memang ayb!n` kb. m. : nabi
/G^ kb. m. : taman; kebun; (dg. ha*yb!n+ kb. f. : nabiah
awalan penentu /G*h)^ Ju@ kb. m. : pohon, kayu
la@r*c=y] Israel yr!P= kb. m. : buah
bv^y` kk. : berdiam, menetap, vodq* ks. : kudus, suci
tinggal; duduk tj^T^ prep. : dari, di bawah, dari pada

23
Bahasa Ibrani I Bab 9 : Kata Benda Bentuk Perpendekan

BAB 9
KATA BENDA BENTUK PERPENDEKAN
(Construct State )

Dalam bahasa Ibrani sering ditemukan dua atau lebih kata benda yang terpadu untuk
menyatakan kepemilikan (contoh: anak Abraham), sifat (contoh: kata yang benar), asal (contoh:
orang Yerusalem), dan lain sebagainya. Biasanya kata yang diterangkan langsung diikuti oleh kata
yang menerangkannya (contoh: El#M#h^ db#u# “hamba raja itu”). Kata yang pertama db#u# (hamba)
berada dalam bentuk construct (konstruk) atau bentuk terpadu. Sedangkan kata kedua berada
dalam bentuk absolute atau bebas. Dua kata ini dibaca sebagai satu kata dalam bahasa Ibrani,
karena itu kata yang pertama biasanya dipendekkan. Kata yang berada dalam bentuk construct
(konstruk) tidak bisa berdiri sendiri, melainkan selalu diikuti oleh kata yang menerangkannya
dalam bentuk absolute (absolut). Kata dalam bentuk absolute dapat berdiri sendiri, bahkan inilah
bentuk biasa untuk sebuah kata.

El#M#h^ db#u#

Kata Benda Absolute Kata Benda Construct

9.1. Prinsip Umum Perpendekan

Bentuk construct berbeda bagi setiap kata. Meskipun demikian, ada beberapa prinsip umum
perpendekan yang menjelaskan perubahan antara bentuk construct dengan bentuk absolute.

9.1.1. Vokal-vokal dipendekkan dalam bentuk construct.


Contoh : <yh!Oa$-rb^D= “Firman Allah”
Bentuk absolute dari kata “Firman” adalah rb*D*. Tetapi dalam bentuk construct,
vokal qames di bawah d diganti (dipendekkan) dengan shewa bersuara ( = ) dan
qames di bawah b menjadi patah ( ^ ).

<h*r*ba
= ^-/B# “anak Abraham”
Bentuk absolut dari kata “anak” adalah /b@. Tetapi dalam bentuk construct, vokal
sere ( @ ) diubah (dipendekkan) menjadi vokal segol ( # ).

9.1.2. Sering terdapat makkef di antara kedua kata dalam bentuk construct untuk
mengikatnya menjadi satu.
Contoh : <yh!Oa$-rb^D= “Firman Allah”
<h*r*ba
= ^-/B# “anak Abraham”

9.1.3. Kata benda dalam bentuk construct tidak pernah menerima awalan penentu.
Awalan penentu selalu dirangkaikan pada kata benda dalam bentuk absolute.
Contoh : <yh!Oa$h*-rb^D= “Firman Allah itu”

24
Bahasa Ibrani I Bab 9 : Kata Benda Bentuk Perpendekan
9.2. Akhiran Bentuk Perpendekan (Construct )

Meskipun prinsip-prinsip umum di atas dapat menolong untuk mengenali bentuk construct,
pembaca harus sadar bahwa bentuk construct setiap kata itu sendiri bisa berbeda-beda. Tidak
mungkin semua kata bisa dihafalkan. Meskipun demikian, ada beberapa aturan yang pada
umumnya benar tentang perubahan akhiran yang perlu dihafalkan.

9.2.1. Bentuk construct untuk kata benda maskulin jamak yang berakhiran <y ! adalah y @
(mem hilang).

9.2.2. Bentuk construct untuk kata benda feminin tunggal yang berakhiran h * adalah t ^

9.2.3. Bentuk construct untuk kata benda feminin jamak yang berakhiran to adalah to
Contoh :

Arti Abs. tunggal Cstr. tunggal Abs. jamak Cstr. jamak


kuda sWs sWs <ys!Ws ys@Ws
kuda betina hs*Ws ts^Ws tosWs tosWs
anak laki-laki /B@ /B# <yn!B* yn@B=
tangan dy* dy^ <y!d^y` yd@y+
bangsa <u^ <u^ <yM!u^ yM@u^
nabi ayb!n` ayb!n` <ya!yb!n+ ya@yb!n+
nabiah ha*yb!n+ ta^yb!n+ toayb!n+ toayb!n+
kata rb*D* rb^D= <yr!b*D= yr@bD = =
(orang yg) tua /q@z* /q^z= <yn!q@z= yn@qz= !
(orang) berhikmat <k*j* <k^j& <ym!kj * & yn@qz= !
abu rp*u* rp^u& ____ ____
laki-laki vya! vya! <yv!n`a& yv@na = ^
perempuan hV*a! tv#a@ <yv!n* yn@yu@
mata /y!u^ /yu@ <y!n^yu@ yn@yu@

9.3. Penggunaan Bentuk Perpendekan (Fungsi Sintaks)

9.3.1. Sebagai genitif subyektif


Bentuk perpendekan menandai makna “milik” atau “kepunyaan.”
Contoh :
<yh!Oa$-rb^D= “Firman Allah” (asalnya)
dw!D* hd@c= “ladang Daud” (milik)
dw!D*-/B# “anak Daud” (hubungan keluarga)
va@ togr%c= “melalui api” (instrumental/sebagai alat)

9.3.2. Sebagai genitif obyektif


Contoh : hw`hy+ ta^r=y] “takut akan TUHAN” (ketakutan yang disebabkan oleh TUHAN)

9.3.3. Sebagai genitif yang berfungsi sebagai adverbia


Contoh :
<olv= rs^Wm “hajaran yang mendatangkan pendamaian” Yes. 53:5 (kausatif)
El#m# <j#l# “roti raja” (roti yang harus diberikan kepada raja)
/ym!yn` +B! tu^b=G* “Gibeah di dalam Benyamin” (tempat/lokatif)

25
Bahasa Ibrani I Bab 9 : Kata Benda Bentuk Perpendekan
9.3.4. Sebagai genitif atributif (genetif yang berfungsi sebagai kata sifat)
Contoh :
ds#j# yk@lm = ^ “raja-raja yang murah hati” (sifat)
hm*da
* & jB^zm
= ! “mezbah tanah” (dibuat dari)

9.3.5. Menyatakan tingkat superlatif (paling tinggi atau paling rendah)


Contoh :
<yv!d*q* vd#q) “paling suci” (suci dari antara yang suci)
<yd!b*u& db#u# “hamba dari antara hamba” (hamba yang paling rendah)

Kosa Kata Bab 9


dj*a# ks. m. : satu ud^y` kk. : mengetahui; mengenal
tj^a^ ks. f. : satu ax*y` kk. : pergi keluar; berangkat
yn!a& kg. : aku, saya bq)u&y~ Yakob
ldB kk. : Hif. lyD!bh = ! : memisahkan bk*oK kb. m. : bintang
membedakan; memilih, da)m= adv. : sangat, sekali
mengkhususkan hm* kg. tanya : apa ?
/yB@ prep. : antara, di antara ym! kg. tanya : siapa ?
/B@ kb. m. : anak laki-laki <y]r^x=m! Mesir
rq#B) kb. m. : pagi br#u# kb. m. : petang, senja
rbD kk. : Piel rB#D! : berkata, mengatakan wc*u@ Esau
hN@h! Interjeksi : Lihatlah! Dengarlah! hm)Ov= Salomo
(berfungsi seperti tanda seru) <v@ kb. m. : nama
/q@z* ks. : tua; sebagai kb. : penatua um^v* kk. : mendengar; mengerti;
dy* kb. f. : tangan um^v* dgn. loqB= atau loql= =
menaati

26
Bahasa Ibrani I Bab 10 : Akhiran Ganti

BAB 10
AKHIRAN GANTI
(Pronominal Suffixes )

Akhiran Ganti adalah akhiran yang digunakan untuk menunjukkan kepemilikan dan sasaran.
Akhiran ganti ini muncul sebagai akhiran pada kata benda, kata depan, dan kata kerja. Akhiran
ganti yang muncul pada kata benda menyatakan kepemilikan. Akhiran ganti yang muncul pada
kata depan menyatakan tujuan atau sasaran. Adapun akhiran ganti yang muncul dengan kata
kerja menyatakan obyek langsung (bagian ini akan dipelajari pada Bab 28-29). Semua akhiran
ganti mempunyai orang, jenis, dan jumlah.

10.1. Akhiran Ganti dengan Kata Benda Tipe I dan Tipe II

Ada dua kelompok akhiran ganti pada kata benda, yaitu : akhiran ganti Tipe I dan akhiran ganti
Tipe II. Dengan sedikit perkecualian, akhiran ganti Tipe I muncul dengan kata benda tunggal.
Sedangkan akhiran ganti Tipe II muncul dengan kata benda jamak. Akhiran ganti selalu
dibubuhkan kepada kata dalam bentuk construct.

Akhiran Ganti Akhiran Ganti Akhiran Ganti Terjemahan


Tipe I Alternatif Tipe I Tipe II
1ut y ! yn! y ^ -ku
2mt ; = ;y # -mu
2ft E @ Ey! ^ -mu
3mt o Wh wy * -nya
3ft H * h* h*y # -nya

1uj Wn @ Wny @ -kami/kita


2mj <k# = <k#y @ -kalian
2fj /k# = /k#y @ -kalian
3mj < * <h# <h#y @ -mereka
3fj / * /h# /h#y @ -mereka

Contoh :
Akhiran Ganti pada Kata Benda Maskulin
Akhiran Ganti Tipe I Akhiran Ganti Tipe II
Kata Benda Maskulin Tunggal Kata Benda Maskulin Jamak
abs. sWs kuda <ys!Ws kuda-kuda
cstr. sWs kuda ys@Ws kuda-kuda

1ut ys!Ws kudaku ys^Ws kuda-kudaku


2mt ;s=Ws kudamu ;ys#Ws kuda-kudamu
2ft Es@Ws kudamu Ey!sW^ s kuda-kudamu
3mt osWs kudanya wys*Ws kuda-kudanya
3ft Hs*Ws kudanya h*ys#Ws kuda-kudanya

1uj Wns@Ws kuda kami/kita Wnys@Ws kuda-kuda kami/kita


2mj <k#sW= s kuda kalian <k#ys@Ws kuda-kuda kalian
27
Bahasa Ibrani I Bab 10 : Akhiran Ganti
2fj /k#sW= s kuda kalian /k#ys@Ws kuda-kuda kalian
3mj <s*Ws kuda mereka <h#ys@Ws kuda-kuda mereka
3fj /s*Ws kuda mereka /h#ys@Ws kuda-kuda mereka

Catatan :
Ketika akhiran ganti ditambahkan kepada kata benda maskulin jamak, akhiran maskulin jamak
( <y !) dihilangkan. Dengan ketidakhadiran akhiran ganti ini, sebuah kata benda maskulin diakui
sebagai jamak hanya oleh akhiran ganti Tipe II.

Akhiran Ganti pada Kata Benda Feminin


Akhiran Ganti Tipe I Akhiran Ganti Tipe II
Kata Benda Feminin Tunggal Kata Benda Feminin Jamak
abs. hr`oT hukum toroT hukum-hukum
cstr. tr`oT hukum toroT hukum-hukum

1ut yt!ro` T hukumku yt^oroT hukum-hukumku


2mt ;t=r`oT hukummu ;yt#oroT hukum-hukummu
2ft Et@ro` T hukummu Ey!to^ roT hukum-hukummu
3mt otr`oT hukumnya wyt*oroT hukum-hukumnya
3ft Ht*r`oT hukumnya h*yt#oroT hukum-hukumnya

1uj Wnt@r`oT hukum kami/kita Wnyt@oroT hukum-hukum kami/kita


2mj <k#tr= ^oT hukum kalian <k#yt@oroT hukum-hukum kalian
2fj /k#tr= ^oT hukum kalian /k#yt@oroT hukum-hukum kalian
3mj <t*r`oT hukum mereka <h#yt@oroT hukum-hukum mereka
3fj /t*ro` T hukum mereka /h#yt@oroT hukum-hukum mereka

Catatan :
Ketika sebuah kata benda feminin tunggal yang berakhiran h * (seperti dalam hr`oT) menerima
akhiran ganti, konsonan h diganti dengan t (hr`oT menjadi tr`oT).

Akhiran Ganti pada Kata Benda Monosyllable


Akhiran Ganti Tipe I Akhiran Ganti Tipe II
Kata Benda Maskulin Tunggal Kata Benda Maskulin Jamak
abs. ja* saudara laki2X <yj!a^ saudara2X laki2X
cstr. yj!a& saudara laki2X yj@a& saudara2X laki2X

1ut yj!a* saudara laki2Xku yj^a^ saudara2X laki2Xku


2mt ;yj!a* saudara laki2Xmu ;yj#a^ saudara2X laki2Xmu
2ft Eyj!a* saudara laki2Xmu Ey!j^a^ saudara2X laki2Xmu
3mt wyj!a* saudara laki2Xnya wyj^a# saudara2X laki2Xnya
3ft h*yj!a* saudara laki2Xnya h*yj#a^ saudara2X laki2Xnya

1uj Wnyj!a* saudara laki2X kami/kita Wnyj@a^ saudara2X laki2X kami/kita


2mj <k#yj!a& saudara laki2X kalian <k#yj@a& saudara2X laki2X kalian
2fj /k#yj!a& saudara laki2X kalian /k#yj@a& saudara2X laki2X kalian
3mj <h#yj!a& saudara laki2X mereka <h#yj@a& saudara2X laki2X mereka
3fj /h#yj!a& saudara laki2X mereka /h#yj@a& saudara2X laki2X mereka

28
Bahasa Ibrani I Bab 10 : Akhiran Ganti
Catatan :
Beberapa kata benda monosyllable tunggal menambahkan y pada stem mereka sebelum akhiran
ganti. Penambahan y pada kata benda dengan akhiran ganti Tipe I menyebabkan kata benda
tersebut sama bentuknya dengan kata benda jamak yang mempunyai akhiran Tipe II. Paradigma
kata benda tunggal mempunyai Hireq Yod (;yj!a,* saudara laki2Xmu). Paradigma kata benda jamak
beragam vokalnya tetapi tidak pernah Hireq Yod (;yj#a,* saudara2X laki2Xmu).

10.2. Akhiran Ganti dengan Kata Depan

L= (kepada) lu* (di atas)


1ut yl! kepadaku yl^u* di atasku
2mt ;l= kepadamu ;yl#u* di atasmu
2ft El* kepadamu Ey!l^u* di atasmu
3mt ol kepadanya wyl*u* di atasnya
3ft Hl* kepadanya h*yl#u* di atasnya

1uj Wnl* kepada kami/kita Wnyl@u* di atas kami/kita


2mj <k#l* kepada kalian <k#yl@u& di atas kalian
2fj /k#l* kepada kalian /k#yl@u& di atas kalian
3mj <h#l* kepada mereka <h#yl@u& di atas mereka
3fj /h#l* kepada mereka /h#yl@u& di atas mereka

Catatan :
Kata depan B= (dalam, di dalam, dengan), l= (ke, kepada, untuk), <u! (dengan, bersama dengan),
dan ta@ (bersama, dengan) mengambil akhiran ganti Tipe I. Kata depan yang mengambil akhiran
ganti Tipe II adalah : lu^ (atas, di atas), la# (kepada, sampai kepada, pada, bagi), tj^T^ (di bawah,
dari, daripada) dan yr@j&a^ (di belakang, sesudah).

Akhiran Ganti pada Kata Depan K= dan /m!


K= (seperti) /m! (dari)
1ut yn!omK* sepertiku yN!M#m! dariku
2mt ;omK* sepertimu ;M=m! darimu
2ft EomK* sepertimu EM@m! darimu
3mt WhomK* sepertinya WNM#m! darinya
3ft h*omK* sepertinya hN*Mm # ! darinya

1uj WnomK* seperti kami/kita WnM#m! dari kami/kita


2mj <k#K* seperti kalian <K#m! dari kalian
2fj /k#K* seperti kalian /K#m! dari kalian
3mj <h#K* seperti mereka hM*h@m@, <h#m@ dari mereka
3fj hN*h@K,* /h#K* seperti mereka hN*h@m@, /h#m@ dari mereka

Akhiran Ganti pada Kata Depan -ta# atau ta@ dan <u!
ta# / ta@ (dengan) <u! (bersama)
1ut yT!a! denganku yM!u^ bersamaku
2mt ;T=a! denganmu ;M=u^ bersamamu
2ft ET*a! denganmu EM@u^ bersamamu
3mt oTa! dengannya oMu^ bersamanya
3ft HT*a! dengannya HM*u^ bersamanya
29
Bahasa Ibrani I Bab 10 : Akhiran Ganti

1uj WnT*a! dengan kami/kita WnM@u^ bersama kami/kita


2mj <k#Ta= ! dengan kalian <k#Mu
= ^ bersama kalian
2fj /k#Ta= ! dengan kalian /k#Mu
= ^ bersama kalian
3mj <T*a! dengan mereka <M*u^ bersama mereka
3fj /T*a! dengan mereka /M*u^ bersama mereka

Akhiran Ganti pada Kata Depan la@ dan rj^a^ atau yr@h&a^
la# (ke, kepada) rj^a^ / yr@h&a^ (di belakang)
1ut yl^a@ kepadaku yr^j&a^ di belakangku
2mt ;yl#a@ kepadamu ;yr#ja & ^ di belakangmu
2ft Ey!la^ @ kepadamu Ey!rj ^ &a^ di belakangmu
3mt wyl*a@ kepadanya wyr*j&a^ di belakangnya
3ft h*yl#a@ kepadanya h*yr#ja & ^ di belakangnya

1uj Wnyl@a^ kepada kami/kita Wnyr@j&a^ di belakang kami/kita


2mj <k#yl@a& kepada kalian <k#yr@ja& ^ di belakang kalian
2fj /k#yl@a& kepada kalian /k#yr@ja& ^ di belakang kalian
3mj <h#yl@a& kepada mereka <h#yr@ja& ^ di belakang mereka
3fj /h#yl@a& kepada mereka /h#yr@ja& ^ di belakang mereka

10.3. Akhiran Ganti dengan Kata Kerja

Akhiran ganti dengan kata kerja akan dipelajari secara khusus dalam diktat ini di bagian keempat
bab 29 dan 30.

30
Bahasa Ibrani I Bab 11 : Penanda Obyek Langsung

BAB 11
PENANDA OBYEK LANGSUNG
(Accusatives )

Ketika obyek langsung dari sebuah kata kerja adalah kata benda tertentu atau definite (yaitu, kata
benda yang mempunyai awalan penentu h^) atau kata benda nama diri, biasanya akan didahului
oleh penanda obyek -ta# (a#t-) atau ta@ (a@t).

Contoh :
hr`oTh^-ta# rm^v* vya!h* Laki-laki itu telah memelihara hukum itu
dw]D*-ta# bh^a* <u*h* Umat itu telah mengasihi Daud
El#M#h-^ /B#-ta# jq^l* Dia telah mengambil anak laki-laki raja itu
tox=M!h-^ ta#w+ hr`oTh^-ta# rm^v* vya!h* Laki-laki itu telah memelihara hukum itu dan
perintah itu

Tetapi jika obyeknya adalah kata benda tak tentu atau indefinite, maka tidak ditandai oleh
penanda obyek -ta# (a#t-) atau ta@ (a@t).

Contoh :
rb*D* bt^K* vya!h* Laki-laki itu telah menulis sebuah kata
sWs vya!h* jq^l* Laki-laki itu telah mengambil seekor kuda

Kosa Kata Bab 11

<h*r`ba
= ^ Abraham tr^K* kk. : memotong, memutus
tyr!B= ks. f. : perjanjian, pakta; rh*n* kb. m. : sungai
tyr!B= tr^K* = mengadakan du^ prep. : sampai, ke; selama
perjanjian <u! prep. : bersama, bersama dengan
rh^ kb. m. : gunung; dg awalan j~Wr kb. . : roh; angin
penentu : rh*h;* j. <yr!h* hr`c* Sara
<olj& kb. m. : mimpi (j.: tomolj&) rm^v* kk. : memelihara, menjaga

31
Bahasa Ibrani I Bab 12 : Kata Ganti

BAB 12
KATA GANTI
(Pronouns )

Kata ganti adalah kata yang menggantikan kata benda atau frase kata benda. Misalnya, kata “ia”
dalam kalimat “Anak muda itu menjadi direktur perusahaan ini. Ia sangat kreatif.” Fungsi kata
ganti adalah sama dalam semua bahasa, tetapi bentuk dan posisinya dalam kalimat bisa berbeda-
beda. Ada beberapa macam kata ganti :

12.1. Kata Ganti Orang (Personal Pronouns )

Kata ganti orang adalah kata ganti yang menunjuk kategori persona atau orang. Dalam bahasa
Ibrani, kata ganti orang lebih sering digunakan untuk menyatakan subyek. Sedangkan kata ganti
orang sebagai obyek lebih jarang dipakai, karena bahasa Ibrani biasanya lebih cenderung
menggunakan akhiran ganti untuk menyatakan obyek.

Kata Ganti Orang


Subyek Obyek Terjemahan
1ut yn!a&, yk!n)a* yt!a) aku, saya
2mt hT*a^ ;t=a) engkau, kamu
2ft T=a^ Et*a) engkau, kamu
3mt aWh ota) dia
3ft ayh! Ht*a) dia

1uj Wnj=n~a& Wnt*a) kami, kita


2mj <T#a^ <k#ta
= # kalian
2fj /T#a^ /k#ta
= # kalian
3mj hM*h@, <h@ <t*a), <h#ta= # mereka
3fj hN*h,@ /h@ /t*a), /h#ta
= # mereka

Catatan :
Kata ganti orang sebagai obyek dibentuk dengan menambahkan akhiran ganti pada tanda obyek
langsung ta@ (bentuk lain dari ta@ adalah ta) dan digunakan dengan akhiran).
Contoh :
hw`hy+ <yh!Oa$ yn!a& Akulah Allah TUHAN
qyD!^x^ ayb!n` aWh Dialah seorang nabi yang benar
Fof El#m# hT*a^ Engkaulah seorang raja yang baik
hl*odG=h^ ryu!B* <T#a^ Kalian (ada) dalam kota yang besar

12.2. Kata Ganti Penunjuk (Demonstrative Pronouns )

Kata Ganti Penunjuk


Tunggal Jamak
Mask. hz# ini hL#a@ ini
Fem. taz) ini ----- -----
Mask. aWh itu <h#, hM*h@ itu
Fem. ayh! itu /h@, hN*h@ itu

32
Bahasa Ibrani I Bab 12 : Kata Ganti
Contoh :
hZ#h^ vya!h* Pria ini
ayh!h^ hV*a!h* Wanita itu
hL#a@h* <yb!oFh^ <yv!n`a&h* Pria-pria yang baik ini
hL#a@h* toboFh^ <yv!N*h^ Wanita-wanita yang baik ini

12.3. Kata Ganti Relatif (Relative Pronouns)

Kata ganti relatif adalah kata ganti yang berfungsi sebagai penghubung dan menunjuk kembali
pada kata yang mendahuluinya. Dalam bahasa Ibrani, kata ganti relatif hanya ada satu yaitu :

rv#a& yang, di mana

Contoh :
<v* bv^y* rv#a& <oqM*h^ Tempat itu di mana ia berdiam
<y!m^V*h^ tj^T-^ rv#a& <yr!h*h# Gunung-gunung yang (ada) di bawah langit itu
hw`hy+ tyb@B= rv#a& dw!D* Daud yang (ada) dalam rumah TUHAN

12.4. Kata Ganti Tanya (Interrogative Pronouns)

Ada dua kata ganti tanya dalam bahasa Ibrani, yaitu :

ym! siapa ?
hm^ apa ?

Contoh :
ym!l= Kepada siapa ?
hZ-hm^ Apa ini ?
hZ#h^ vya!h*-ym! Siapakah laki-laki ini ?
hZ#h^ <olj&h^ hm* Apa mimpi ini ?

Kosa Kata Bab 12

ba* kb. m. : ayah, bapak; j. toba* : hM*l* kata tanya : mengapa ?


nenek moyang <y!m^ kb. m. j. : air; knstr. ym@
ja* kb. m. : saudara laki-laki (adik db^u* kk. : melayani; bekerja
atau abang) hu)rP+ ^ Firaun
tB^ kb. f. : anak perempuan /ax) kb. : domba, kambing
[s@oy Yusuf lj@r` Rahel
vy@ kb. : ada; pengadaan la^v* kk. : bertanya, menanyakan;
/b*l* Laban meminta, memohon
hy#hy= ] kk. : akan ada, akan terjadi
(Qal impf 3 m t dari hy`h)*

33
Bahasa Ibrani I Bab 13 : Angka Ibrani

BAB 13
ANGKA IBRANI
(Numbers )

13.1. Angka 1 – 10
Ordinal (Nomor urutan)
Maskulin Feminin
Abs. Constr. Abs. Constr. Maskulin Feminin
1 dj*a# dj^a^ tj^a^ tj^a^ Pertama /ovar] hn*ovar]
2 <y!n~v= yn@v= <y!T^v= yT@v= Kedua yn!v@ tyn!v@
3 hv*l)v= tv#lv= vlv* vlv= Ketiga yv!yl!v= tyv!yl!v=
4 hu*Br* +a^ tu^Br^ +a^ uB^ra + ^ uB^ra + ^ Keempat yu!yb!r+ tyu!yb!r+
5 hV*m!j& tv#m@j& vm@j* vm@j& Kelima yv!ym!j& tyv!ym!j&
6 hV*v! tv#v@ vv@ vv@ Keenam yV!v! tyV!v!
7 hu*bv = ! tu^bv = ! ub^v# ub^v= Ketujuh yu!yb!v= tyu!yb!v=
8 hn*m)v= tn^m)v= hn#m)v= hn#m)v= Kedelapan yn!ym!v= tyn!ym!v=
9 hu*v=T! tu^v=T! uv^T@ uv^T= Kesembilan yu!yv!T= tyu!yv!T=
10 hr`c*u& tr#c#u& rc#u# rc#u# Kesepuluh yr!yc!u& tyr!yc!u&

Catatan :
a. Angka “satu” dianggap sebagai kata sifat, yaitu menyusul kata benda dan harus sesuai
dengan jenis kata bendanya.
Contoh :
dj*a# vya! Satu pria
tj^a^ hV*a! Satu wanita
Bisa juga digunakan dalam bentuk construct :
<ya!yb!N+h^ dj^a^ Salah satu nabi-nabi itu
b. Angka “dua” adalah kata benda, dan dalam bentuk construct akan mendahului kata yang
dihitung.
Contoh :
<yn!b-* yn}v= Dua anak laki-laki
Dalam bentuk absolute, ditempatkan sesudah kata yang dihitung :
<y!n~v= <yn!B* Anak-anak laki-laki, yaitu dua
c. Angka “tiga” sampai “sepuluh” adalah kata benda bentuk feminin. Bentuk feminin
digunakan dengan kata benda maskulin dan bentuk perpendekan (yaitu yang biasanya
maskulin) dipakai dengan kata benda jenis feminin untuk membedakannya. Dalam bentuk
construct angka-angka ini selalu akan mendahului kata benda yang dijelaskan. Dalam bentuk
absolut, dapat ditempatkan sebelum kata benda atau sesudahnya.

13.2. Angka 11 – 19

Maskulin Feminin
11 rc*u* dj^a^ atau rc*u* yT@v=u^ hr@c=u# tj^a^ atau hr@c=u# yT@v=u^
12 rc*u* <yn@v= atau rc*u* yn@v= hr@c=u# <yT@v= atau hr@c=u# yT@v=
13 rc*u* hv*lv= hr@c=u# vlv=
14 rc*u* hu*B*ra+ ^ hr@c=u# uB^ra+ ^
15 rc*u* hV*m!j& hr@c=u# vm@j*
34
Bahasa Ibrani I Bab 13 : Angka Ibrani
16 rc*u* hV*v! hr@c=u# vv@
17 rc*u* hu*bv
= ! hr@c=u# ub^v=
18 rc*u* hn*m)v= hr@c=u# hn#m)v=
19 rc*u* hu*v=T! hr@c=u# uv^T=

Catatan :
a. Angka 11 – 19 dibentuk dengan menaruh angka 1 – 9 sebelum angka sepuluh (rc*u*
dengan maskulin dan hr@c=u# dengan feminin).
b. Kata benda bentuk jamak biasanya dipakai dengan angka 11 ke atas, kecuali beberapa
kata benda khusus yang selalu memakai bentuk tunggal. Kata benda ini yang sering
muncul adalah vya! (orang laki-laki), <oy (hari), hn*v* (tahun), dan vp#n# (nyawa).

Contoh :
hn*v* hr@c=u# vl)v= Tiga belas tahun (1 Raj. 7:1)
<oy rc*u* hu*B*ra+ ^ Empat belas hari (Kel. 12:6)
lq#v* rc*u* hV*m!j& Lima belas syikal (Im. 27:7)

13.3. Angka 20 – 90

20 <yr]c=u# Catatan :
Angka-angka puluhan dihubungkan dengan angka-angka satuan
30 <yv!lv=
dengan awalan penghubung, dan angka puluhan ditempatkan
40 <yu!Br* +a^
sebelum angka satuan.
50 <yV!m!j&
60 <yV!v! Contoh :
70 <yu!bv = ! tj^a^w+ <yr]c=u# Dua puluh satu (2 Raj. 2:18)
80 <yn]mv) = hu*bv= !w+ <yu!bv
= ! Tujuh puluh tujuh (Kej. :24)
90 <yu!v=T! uv^t@w` <yu!v=T! Sembilan puluh sembilan (Kej. 17:24)
<yv!l)v=W <y!n~v= Dua puluh dua (Bil. 31:40)

13.4. Angka Lebih Dari 100

100 ha*m@ Catatan :


200 <y!t^am* Angka 300 – 900 dibentuk dengan angka satuan dan angka
300 toam@ vl)v= ratusan.
1000 [l#a# Contoh :
2000 <y!P^la
= ^ toam@ uB^r+a^ Empat ratus
3000 <yp!l*a& tv#l)v= toam@ vm@j& Lima ratus
10000 hb*b*r+ hv*l)v=W toam@ vm@h Lima ratus tiga
20000 <y!t^oBr] rc*u* hv*l)v=W <y!t^am* Dua ratus tiga belas
30000 toBr] vl)v= hv*l)v=W toam@ vl)v= [l#a# Seribu tiga ratus tiga
[l#a# ta^m= Seratus ribu
[l#a# tv#m@jw& + toam@ vl)v= Tiga ratus lima ribu

35
Bahasa Ibrani I Bab 14 : Kata Kerja dan Sintaksis Ibrani

BAB 14
PENDAHULUAN KEPADA KATA KERJA
DAN SINTAKSIS IBRANI

14.1. Pendahuluan kepada Kata Kerja Ibrani

14.1.1. Akar Kata Ibrani


Akar kata atau kata dasar kata kerja dalam bahasa Ibrani biasanya terdiri dari bentuk kata yang
memiliki tiga konsonan. Dalam pangkal Qal, ketiga konsonan tersebut biasanya mendapat dua
vokal, yaitu qames ( *) dan patah ( ^). Dari bentuk tersebut dibubuhi awalan dan akhiran menurut
kala, modus, persona, dan jumlah. Bentuk dasar tersebut adalah bentuk kata kerja yang paling
pendek dan mudah dihafal. Bentuk ini berada dalam pangkal Qal, kala perfek, orang ketiga,
maskulin, tunggal.

Akar Kata
lfq

Pangkal Qal
lf^q*

Turunan Pangkal
Nifal Piel Pual Hifil Hofal Hitpael
lf^q=n! lF@q! lF^q% lyf!q=h! lf^q=h* lF@q^t=h!
Konjugasi Kata Kerja
Perfek
Imperfek
Partisip
Imperatif
Cohortatif & Jussif
Infinitif Absolut dan Construct

14.1.2. Pangkal (Stem) Kata Kerja Ibrani


Bahasa Ibrani mempunyai tujuh pangkal kata kerja dimana masing-masing pangkal mempunyai
bentuk perfek, imperfek, partisip, imperatif, kohortatif, jussif, dan infinitif. Berikut ini akan
dijelaskan secara singkat ketujuh pangkal kata kerja tersebut :

36
Bahasa Ibrani I Bab 14 : Kata Kerja dan Sintaksis Ibrani
Ucapan Ciri Makna
Qal lq^ Tanpa tambahan Pangkal Qal digunakan untuk
menyatakan tindakan aktif
sederhana

Nifal lu^pn= ! Awalan n!; vokal pangkal patah ( ^) Pangkal Nifal digunakan untuk
menyatakan tindakan pasif
sederhana atau refleksif

Piel lu@P! Pola vokal hireq ( !) – sere ( @); dagesh Pangkal Piel digunakan untuk
forte dalam konsonan kedua menyatakan tindakan aktif
intensif

Pual lu^P% Pola vokal qibus ( %) – patah ( ^); dagesh Pangkal Pual digunakan untuk
forte dalam konsonan tengah menyatakan tindakan pasif
intensif

Hifil lyu!ph
= ! Awalan h! dalam kata kerja kuat dan Pangkal Hifil digunakan untuk
holem ( )) atau segol ( #) dalam kata menyatakan tindakan aktif
kerja lemah; vokal pangkal hireq – yod kausatif
(y !)

Hofal lu^ph
= * Awalan h*; vokal pangkal patah ( ^) Pangkal Hofal digunakan untuk
menyatakan tindakan pasif
kausatif

Hitpael lu@P^th
= ! Awalan t=h! + dagesh forte dalam huruf Pangkal Hitpael digunakan
tengah; vokal pangkal sere ( @) untuk menyatakan tindakan
refleksif

Contoh :
Bentuk Terjemahan
Qal rb^v* Dia telah mematahkan
Nifal rB^v=n! Dia telah dipatahkan
Piel rB@v! Dia telah menghancurkan
Pual rB^v% Dia telah dihancurkan
Hifil lyD!gh
= ! Dia telah membesarkan, meninggikan
Hofal lD^gh
= * Dia telah dibesarkan, ditinggikan
Hitpael lD@G^th
= ! Dia telah meninggikan dirinya sendiri

14.1.3. Konjugasi Kata Kerja Ibrani


Kata kerja dalam bahasa Ibrani tidak dibedakan menurut waktu (seperti “telah, sedang, akan”),
melainkan dibedakan menurut terselesaikannya atau lengkapnya suatu kegiatan. Berdasarkan hal
tersebut, bahasa Ibrani mempunyai dua kata kerja utama yaitu perfek (jika suatu kegiatan
dianggap sudah selesai atau lengkap) dan imperfek (jika suatu kegiatan dianggap belum selesai
atau belum lengkap). Pada umumnya kata kerja kala perfek diterjemahkan sebagai waktu lampau
dan kata kerja imperfek sebagai waktu yang akan datang. Tetapi harus diingat bahwa arti kala
perfek dan kala imperfek lebih luas dari itu.

37
Bahasa Ibrani I Bab 14 : Kata Kerja dan Sintaksis Ibrani
Selain kata kerja kala perfek dan kala imperfek, bahasa Ibrani juga mempunyai bentuk-bentuk
kata kerja yang lain. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat konjugasi kata kerja Ibrani
tersebut :

Perfek Tindakan yang telah selesai atau lengkap. Aspek perfek menunjukkan
tindakan yang selesai atau lengkap dalam masa lalu, sekarang, atau akan
datang. Biasanya diterjemahkan dengan kata “telah.”

Imperfek Tindakan yang belum selesai atau lengkap. Aspek imperfek


menunjukkan tindakan yang belum selesai atau belum lengkap dalam
masa lalu, sekarang, atau akan datang. Biasanya diterjemahkan dengan
kata “akan.”

Partisip Kata sifat sebagai kata kerja (verbal adjective ). Sebagai kata kerja,
partisip menyatakan beberapa tipe dari kata kerja seperti dalam kata
“studying” atau “learning” (dalam bahasa Inggris, akhiran “ing” ditambah
pada kata kerja untuk membentuk partisip). Biasanya diterjemahkan
dengan kata “sedang.” Sedangkan sebagai kata sifat, partisip digunakan
seperti kata sifat Ibrani : secara atributif, predikatif, atau substantif.

Imperatif Perintah dalam orang kedua. Konjugasi imperatif digunakan terutama


untuk menyatakan perintah langsung, menuntut tindakan yang segera
dari yang diperintah.

Cohortatif Perintah halus bagi orang pertama. Kohortatif digunakan untuk


menyatakan sebuah harapan, permintaan, atau perintah. Juga digunakan
untuk menyatakan tujuan atau akibat.

Jussif Perintah halus bagi orang ketiga. Jusif juga digunakan untuk
menyatakan perintah halus atau harapan/dorongan yang kuat.

Infinitif Absolut Kata benda sebagai kata kerja (verbal noun ). Infinitif absolut tidak
mempunyai padanannya dalam bahasa Inggris. Infinitif absolut
digunakan dalam hubungannya dengan kata kerja lain untuk
menekankan atau mengintensifkan tindakan kata kerja dan menjelaskan
kata kerja. Selain itu juga digunakan sebagai pengganti dari sebuah
imperatif untuk menyatakan suatu perintah.

Infinitif Konstruk Kata benda sebagai kata kerja (verbal noun ). Infinitif konstruk dapat
berfungsi seperti infinitif dalam bahasa Inggris. Ia bisa digunakan sebagai
kata kerja dengan subyek dan obyek. Dalam fungsinya sebagai kata kerja,
biasanya diterjemahkan dengan kata depan dalam bahasa Inggris “to” +
kata kerja seperti dalam “to study” atau “to learn.” Infinitif konstruk juga
bisa berfungsi sebagai kata benda dan terdapat dalam hubungan konstruk
bersama dengan kata benda lain.

Catatan :
Penjelasan lebih rinci tentang masing-masing konjugasi akan diuraikan pada bab-bab selanjutnya.

38
Bahasa Ibrani I Bab 14 : Kata Kerja dan Sintaksis Ibrani
14.1.4. Analisa (Parsing) Kata Kerja Ibrani
Pada waktu kata kerja ditemukan dalam pembacaan bahasa Ibrani, mahasiswa harus menganalisa
bentuk-bentuk kata kerja supaya dapat mengerti artinya. Dalam menganalisanya, semua unsur
berikut harus dijelaskan :

Pangkal – Kala – Persona – Jenis – Jumlah – Kata Dasar – Arti Kata

Contoh :
Kejadian 1:1 ar`B* qal perfek 3 m t ar`B* menciptakan
Kejadian 1:2 ht*yh
+ * qal perfek 3 f t hy`h* ada, menjadi

14.2. Sintaksis Ibrani

Sintaksis adalah pengaturan dan hubungan kata dengan kata dalam kalimat. Pengaturan kata
dalam bahasa Ibrani berbeda dengan pengaturan kata dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
mempunyai susunan kalimat : Subyek – Kata Kerja – Obyek Langsung – Obyek Tidak Langsung
(S – KK – OL – OTL). Sedangkan bahasa Ibrani secara umum mempunyai susunan kalimat :
Kata Kerja – Subyek – Obyek Tidak Langsung – Obyek Langsung (KK – S – OTL – OL).

Pola Sintaksis Bahasa Ibrani Pola Sintaksis Bahasa Indonesia


KK – S(KS+Kg.P) – OTL(KS+Kg.P) – OL(KS+Kg.P) S – KK – OL – OTL

Jika kita ingin menerjemahkan bahasa Ibrani ke dalam bahasa Indonesia, maka kita harus
memperhatikan perbedaan sintaksis kedua bahasa tersebut.

Contoh :
Jr#a*h* ta@w+ <y!m^V*h^ ta@ <yh!Oa$ ar`b* Allah telah menciptakan langit dan bumi
OL S KK S KK OL

Jr#a*h-* ta# <k#l* ho`hy+ /t^n` TUHAN telah memberi tanah itu kepada kalian
OL OTL S KK S KK OL OTL

vodQ*h^ /h@K)l^ ayh!h^ hb*oFh^ hs*WSh^ ta@ hZ#h^ lodG*h^ vya!h* rk^m*
KS OTL Kg.P KS OL Kg.P KS S KK
2X
Laki yg besar ini telah menjual kuda betina yg baik itu kepada imam yg kudus itu
S KS Kg.P KK OL KS Kg.P OTL KS Kg.P
Catatan : S = Subyek OTL = Obyek tak langsung
KK = Kata kerja KS = Kata sifat
OL = Obyek langsung Kg.P = Kata ganti penunjuk

Sintaksis yang biasa ini bisa berubah dalam beberapa kasus :


a. Jika ada kata ganti tanya (hm*, ym!), bentuk negatif (aO), kata sambung penyebab (yK!), dsb.,
maka kata tersebut mendahului kata kerja.
Contoh :
t*yc!u* yK! Karena engkau membuat ... (Kej. 3:14)
b. Jika satu kata ditekankan, maka kata tersebut mengawali kalimat.
Contoh :
yT!lk
= ^a* aO <j#l# Roti aku tidak makan. (Ul. 9:9)

39
Bahasa Ibrani I Bab 14 : Kata Kerja dan Sintaksis Ibrani
Kosa Kata Bab 14

/b#a# kb. f. : batu; j. : <yn!b*a& tWm kk. : mati; Qal pf. 3 mt : tm@
/z#a) kb. f. : telinga; dual <y!n^za
= * rp#s@ kb. m. : kitab, gulungan
ta@ prep. : bersama, dengan; dgn. db#u# kb. m. : hamba, budak; j. <yd!b*u&
akhiran yT!a!, ET=a!, dll. vd#q) kb. m. : kekudusan
hm*kj= * kb. f. : hikmat; kebijaksanaan; <yc! kk. : 1. menempatkan, meletak-
kearifan kan; 2. mendirikan;
/D@ry+ ~ Yordan 3. memasukkan; Qal pf. 3 mt <c*
bt^K* kk. : menulis
<h@l@ kb. : roti

40
Bahasa Ibrani I Bab 15 : Qal Perfek

BAB 15
QAL PERFEK

15.1. Paradigma Qal Perfek

Paradigma Qal Perfek Kata Kerja lf^q*

Bentuk
Akhiran Ucapan Arti
Perfek
3mt lf^q* q*f^l dia (m) telah membunuh
3ft h * hl*f=q* q*f=l> dia (f) telah membunuh
2mt T* T*lf= ^q* q*f^lT* kamu (m) telah membunuh
2ft T= T=l=f^q* q*f^lT kamu (f) telah membunuh
1ut yT! yT!lf= ^q* q*f^lT' saya (m/f) telah membunuh

3uj W Wlf=q* q*f=lW mereka (m/f) telah membunuh


2mj <T# <T#lf
= ^q= q=f^lT#< kalian (m) telah membunuh
2fj /T# /T#lf
= ^q= q=f^lT#/ kalian (f) telah membunuh
1uj Wn Wnl=f^q* q*f^lnW kami/kita (m/f) telah membunuh

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :


1. Susunan tradisional dari paradigma kata kerja dalam bahasa Ibrani dimulai dengan orang
ke-3 maskulin tunggal dan terus sampai kepada orang ke-1.
2. Vokal-vokal di bawah kata induk mengalami perubahan apabila akhiran ditambah.
3. Dalam perfek, ada perbedaan jenis (gender) dalam orang ke-2 dan ke-3 tunggal dan orang ke-2
jamak. Sedangkan orang ke-1 tunggal dan jamak dan orang ke-3 jamak tidak
menggambarkan jenis (gender) dari subyek.
4. Dalam bahasa Ibrani, kata kerja itu sendiri membawa 3 unsur (subyek, waktu, kegiatan) yang
memakai 3 kata dalam bahasa Indonesia.
Contoh : yT!lf= ^q* artinya “saya telah membunuh”
5. Jika huruf pertama kata kerja adalah huruf tenggorokan (gutturals), shewa gabungan dipakai
di bawah huruf tenggorokan (gutturals) dalam orang ke-2 jamak (lihat contoh di bawah ini).

Contoh lain :

Persona Akhiran rm^v* lv^m* rm^a* /t^n*


(memelihara) (memerintah) (berkata) (memberi)
3mt rm^v* lv^m* rm^a* /t^n`
3ft h * hr`mv = * hl*v=m* hr`ma = * hn*tn= *
2mt T* T*rm+ ^v* T*lv= ^m* T*rm+ ^a* T*nt= ^n`
2ft T= T=r+m^v* T=l=v^m* T=r+m^a* T=n=t^n`
1ut yt! yT!rm+ ^v* yT!lv= ^m* yT!rm+ ^a* yT!nt = ^n`

3uj W Wrm=v* Wlv=m* Wrm=a* Wnt=n`


2mj <T# <T#rm+ ^v= <T#lv= ^m= <T#rm+ ^a& <T#nt= ^n&
2fj /T# /T#rm+ ^v= /T#lv= ^m= /T#rm+ ^a& /T#nt= ^n&
1uj Wn Wnr+m^v* Wnl=v^m* Wnr+m^a* Wnn=t^n`

41
Bahasa Ibrani I Bab 15 : Qal Perfek
15.2. Arti dari Perfek (Sintaks)

Aspek perfektif adalah aspek adalah aspek yang menggambarkan perbuatan lengkap. Perbuatan
ini bisa merupakan suatu peristiwa yang telah terjadi (waktu lampau), yang sedang terjadi tetapi
dianggap sudah lengkap, atau peristiwa lengkap yang terjadi pada waktu yang akan datang.
Untuk saat ini, mahasiswa bisa menerjemahkan aspek ini dengan kata “telah.” Tetapi perlu
diketahui juga bahwa menerjemahkan aspek perfektif tidak sesederhana itu dan membutuhkan
studi yang lebih lebih lanjut yang mendalam.

Kosa Kata Bab 15

rj^B* kk. : memilih (dgn. B= untuk lG@r~m= pengintai


Menentukan obyek) lv^m* kk. : menguasai, memerintah
ty!B^ kb. m., knstr. tyB@; j. <yT!B* : (dgn. B= untuk menentukan obyek)

1. rumah; 2. rumah tangga; hc*u* kk. : melakukan, membuat


Keluarga, 3. keturunan lg#r# Kb.f. : kaki
Er\D# Kb. m. : jalan jl^v* kk. : mengutus, mengirim;
rk^z* kk. : mengingat menyuruh; dgn. dy* : mengulur-
/u^N~k= Kanaan kan tangan
<j#l# kb. : roti

42
Bahasa Ibrani I Bab 16 : Qal Imperfek

BAB 16
QAL IMPERFEK

16.1. Paradigma Qal Imperfek

Bentuk
Akhiran Awalan Terjemahan
Imperfek
3mt lf)qy= ] y] dia (m) akan membunuh
3ft lf)qT = ! T! dia (f) akan membunuh
2mt lf)qT = ! T! kamu (m) akan membunuh
2ft y ! yl!f=q=T! T! kamu (f) akan membunuh
1ut lf)qa= # a# saya (m/f) akan membunuh

3mj W Wlf=q=y] y] mereka (m) akan membunuh


3fj hn* hn*lf
= )qT
= ! T! mereka (f) akan membunuh
2mj W Wlf=q=T T! kalian (m) akan membunuh
2fj hn* hn*lf
= )qT
= ! T! kalian (f) akan membunuh
1uj lf)qn= ! n! kami/kita (m/f) akan membunuh

Contoh lain :
rk^z* bt^K* rm^v* Jb^q*
(mengingat) (menulis) (menjaga) (mengumpulkan)
3mt rK)zy= ] bT)ky= ] rm)v=y] JB)qy= ]
3ft rK)zT = ! bT)kT= ! rm)v=T! JB)qT = !
2mt rK)zT = ! bT)kT= ! rm)v=T! JB)qT = !
2ft yr!Kz= =T! yb!Tk
= =T! yr!mv
= =T! yx!B=q=T!
1ut rK)za = # bT)ka= # rm)v=a# JB)qa= #

3mj WrK=z=y] WbT=k=y] Wrm=v=y] WxB=q=y]


3fj hn*rK
= )zT
= ! hn*bT
= )kT
= ! hn*rm
+ )v=T! hn*xB
= )qT
= !
2mj WrK=z=T! WbT=k=T! Wrm=v=T! WxB=q=T!
2fj hn*rK
= )zT
= ! hn*bT
= )kT
= ! hn*rm
+ )v=T! hn*xB
= )qT
= !
1uj rK)zn= ! bT)kn= ! rm)v=n! JB)qn= ]

16.2. Arti dari Imperfek (Sintaks)

Arti yang tepat dari imperfek ditentukan oleh konteks. Pada umumnya kata kerja dalam aspek
imperfek dapat diterjemahkan dalam empat cara :

16.2.1. Kegiatan di masa depan


Contoh :
hr`oTh^-ta# rK)z=y] Dia akan mengingat hukum itu

16.2.2. Kegiatan yang berulang


Contoh :
<yq!yD!Xh
^ ^-ta# hwhy fp^v=y] TUHAN menghakimi orang-orang yang benar

43
Bahasa Ibrani I Bab 16 : Qal Imperfek
16.2.3. Kegiatan yang rutin pada masa lalu
Contoh :
vya!h* bT)ky= ] Pria itu biasanya menulis

16.2.4. Kegiatan yang diingini, seperti “semoga” atau “kiranya”


Contoh :
hw`hy+ um^v=y] Kiranya TUHAN mendengar

Kosa Kata Bab 16

hY@a^ kata tanya : di mana ? /u^ml


^ = prep. : oleh karena, untuk itu;
yoG kb. m. : bangsa, negara dgn. akhiran : yn!u&ml
^ =, ;n+u^m^l= :
<y* kb. m. : laut; j. <yM!y~ oleh karena aku; oleh krnmu
rv#a&K^ prep. : seperti; karena; ketika El^m* kk. : memerintah; menjadi raja
db^l= adv. : sendiri; dgn. akhiran : hr`x* kb.f. : kesesakan, kesusahan
yD!b^l,= ;D=b^l,= dll.

44
Bahasa Ibrani I Bab 17 : Qal Partisip dan Akhiran h *

BAB 17
QAL PARTISIP DAN AKHIRAN h *

17.1. Paradigma Qal Partisip Aktif dan Pasif

Qal Partisip Aktif


rm^v* bv^y` El^h* um^v* ar^q*
(memelihara) (duduk, berdiam) (berjalan) (mendengar) (memanggil)
mt rm@v) bv@y) El@h) u^m@v) ar@q)
ft tr#mv
# ) / hr`mv
= ) tb#v#y) / hb*v=y) tk#l#h) / hk*lh
= ) tu^mv ^ ) tar@q)
mj <yr!mv
= ) <yb!v=y) <yk!lh
= ) <yu!mv = ) <ya!r=q)
fj torm=v) tobv=y) tokl=h) toum=v) toar=q)

Catatan :
a. Partisip aktif ditandai dengan vokal holem ( )) atau holem waw ( o ) di atas atau sesudah
konsonan pertama.
• Maskulin tunggal memakai sere ( @) di bawah konsonan kedua
• Feminin tunggal memakai akhiran t # (dan terkadang h )*
• Maskulin jamak memakai akhiran <y !
• Feminin jamak memakai akhiran to
b. Jika huruf terakhir dari kata induk adalah huruf tenggorokan (gutturals), maka patah furtif
ditambah pada bentuk maskulin tunggal dan sere diganti dengan patah pada bentuk feminin
tunggal (lihat um^v* di atas)
c. Jika huruf terakhir kata induk adalah a, alef menjadi bisu (lihat ar^q* di atas)
Contoh :
rm@v) vya!h* Orang yang sedang memelihara
tr#mv
# ) hV*a!h* Perempuan yang sedang memelihara

Qal Partisip Pasif


rm^v* bv^y` El^h* um^v* ar^q*
(memelihara) (duduk) (berjalan) (mendengar) (memanggil)
mt rWmv* bWvy)` EWlh* u^Wmv* aWrq*
ft hr`Wmv= hb*Wvy)+ hk*Wlh= hu*Wmv= ha*Wrq=
mj <yr!Wmv= <yb!Wvy)+ <yk!Wlh= <yu!Wmv= <ya!Wrq=
fj torWmv= tobWvy)+ tokWlh= touWmv= toaWrq=

Catatan :
Bentuk Qal partisip pasif mempunyai vokal sureq (W) sesudah huruf kedua. Akhiran yang biasa
dari jenis dan jumlah dari kata benda dipakai.
Contoh :
rWmv* rb*Dh
* ^ Hal (kata) yang sedang dipelihara

17.2. Arti dan fungsi Partisip (Sintaks)

Partisip adalah satu bentuk kata kerja yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa
Inggris, akhiran “ing” (going, staying) ditambah pada kata kerja untuk membentuk partisip. Dalam
bahasa Ibrani, partisip menyatakan kegiatan yang sedang berlangsung dan bisa berfungsi sebagai :
45
Bahasa Ibrani I Bab 17 : Qal Partisip dan Akhiran h *
17.2.1. Kata sifat
Contoh : “Orang yang sedang memelihara rumah itu”
“yang sedang memelihara” adalah satu kata dalam bahasa Ibrani yang disebut partisip
dan menjelaskan sesuatu tentang “orang.”

17.2.2. Kata benda


Contoh : “Yang sedang memelihara rumah harus pergi”

17.2.3. Kata kerja biasa


Partisip mengganti kata kerja biasa dengan arti kegiatan yang tidak lengkap yang sedang terjadi.

Partisip Ibrani dapat mengambil bentuk aktif dimana subyek melakukan kegiatan dan
ditunjukkan dengan awalan me–, meng–, dsb dan bentuk pasif dimana subyek menerima
kegiatan dan ditunjukkan dengan awalan di–, ter–, dsb.

17.3. Akhiran h *

Akhiran h * ditambahkan pada suatu kata dalam bahasa Ibrani untuk memberikan arti berjalan
“ke arah.” Akhiran ini hanya ditambahkan kepada beberapa kata benda tertentu, diantaranya :
Mesir <y]r^x=m! ke arah Mesir hm*yr+ ^xm
= !
kota itu ryu!h* ke arah kota itu hr`yu!h*
surga (itu) <y]m^V*h^ ke arah surga (itu) hm*ym
+ ^V*h^
sana <v* ke arah sana hM*v*

Kosa Kata Bab 17


yoa interjeksi : Celakalah ! hk*r`B= kb. f. : berkat
rj@a^ ks. : lain, yang lain; j. <yr]j@a& rc*B* kb. m. : daging, tubuh
rj^a* prep. : di belakang; sesudah; ha*r+y] kb. f. : ketakutan, kehormatan
knstr. j. : yr@j&a^ bk*oK kk. : menurun
/ya@ tidak ada, tidak hu*Wvy+ kb. f. : keselamatan, pertolongan
hK) adv. :demikian; sekarang yn^ys! Sinai
rB*dm= ! kb. m. : padang gurun dm^u* kk : berdiri; berhenti; tinggal
Ea*l=m^ kb. m. : malaikat, utusan qyD!x^ ks. : benar, adil; tidak bersalah
<oqm* kb. m. : tempat uv*r* ks. : jahat, salah, fasik
ru^n^ kb. m. : pemuda la)v= Sheol, tempat kematian

46
Bahasa Ibrani I Bab 18 : Qal Imperatif, Cohortatif dan Jussif

BAB 18
QAL IMPERATIF, COHORTATIF DAN JUSSIF

18.1. Paradigma Qal Imperatif

Bahasa Ibrani menggunakan suatu bentuk kata kerja khusus untuk menyatakan perintah. Bentuk
perintah tersebut disebut “imperatif.” Bentuk perintah mengikuti paradigma imperfek tetapi
tanpa awalan.

Qal Imperatif Kata Kerja lf^q*


Bentuk
Ucapan Terjemahan
Imperatif
2mt lf)q= q=f)l kamu (m) mati !
2ft yl!f=q! q!fl' kamu (f) mati !
2mj Wlf=q! q!flW kalian (m) mati
2fj hn*lf
= )q= q=f)l=n> kalian (f) mati

Catatan :
Bentuk perintah hanya terdapat dalam orang ke-2 maskulin dan feminin, tunggal dan jamak,
karena perintah biasanya diucapkan kepada orang kedua.

Contoh :
tB*V^h*-<oy-ta# rm)v= Pelihara hari sabat itu

Dalam bahasa Ibrani, perintah juga dapat diperkuat atau dipertegas dengan menambahkan
akhiran h * pada bentuk imperatif orang ke-2 maskulin dan diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia dengan menambahkan kata “–lah.” Tambahan ini jarang dipakai dalam bahasa Ibrani.

Contoh :
rm)v= (pelihara ...) hr`mv
= * (peliharalah ...)
um^v= (dengar ...) hu*mv= * (dengarlah ...)

18.2. Perintah Negatif dan Larangan

Dalam bahasa Ibrani bentuk imperatif digunakan hanya untuk perintah positif, bukan untuk
perintah negatif atau larangan. Sedangkan perintah negatif atau larangan menggunakan kala
imperfek dengan penambahan kata larangan aO atau la^.
Contoh :
jx*rT= ! aO Jangan membunuh (Kel. 20:13)
[a*n=T! aO Jangan berzinah (Kel. 20:14)
hu)rP
= ^-la# <yk!a*l=m^ Wjl=v=T!-la^ Jangan mengutus utusan kepada Firaun
Biasanya aO digunakan untuk larangan tetap, sedangkan la^ digunakan untuk larangan pada
saat itu. Maksudnya, “jangan membunuh” pada contoh di atas menggunakan aO yang berarti
pembunuhan dilarang tetap. Tetapi “jangan mengutus utusan ...” menggunakan la^ yang artinya
adalah jangan mengutus utusan dalam situasi itu dan bukan berarti tidak boleh mengutus utusan
untuk selama-lamanya.

47
Bahasa Ibrani I Bab 18 : Qal Imperatif, Cohortatif dan Jussif
18.3. Cohortatif

Cohortatif adalah perintah halus bagi orang pertama. Dalam bahasa Ibrani, akhiran h *
ditambahkan pada bentuk imperfek orang pertama tunggal dan jamak untuk mengajak orang
berbuat sesuatu.

Contoh :
Imperfek Cohortatif Imperfek
rm)v=a# Saya akan memelihara hr`mv
= =a! Biarlah saya memelihara
rm)v=n] Kita akan memelihara hr`mv
= =n] Marilah kita memelihara

18.4. Jussif

Jika kita ingin memerintahkan orang ke-3 melaksanakan sesuatu, maka dalam bahasa Indonesia
kita mengatakan “Biarlah dia” atau “Biarlah mereka” membuat sesuatu. Dalam bahasa linguistik,
permohonan ini disebut “jussif.” Dalam bahasa Ibrani, jussif dibentuk dari kala imperfek orang
ke-3. Tetapi karena bentuknya tetap sama dengan imperfek dari kata kerja kuat, maka kontekslah
yang akan menentukan apakah kata kerja imperfek orang ke-3 tersebut adalah jussif (“biarlah dia
...”) atau imperfek biasa (“dia akan ...”). Dalam kata kerja lemah, bentuk jussif akan
menggunakan bentuk paling singkat yang bisa berbeda dari bentuk imperfek.

Contoh :
El#M#h^ fP)v=y] Raja itu akan menghakimi (imperfek)
atau ...
Biarlah raja itu menghakimi (jussif)

Kosa Kata Bab 18

tm#a$ kb. f. : kebenaran (truth), qd#x# kb. m. : kebenaran; keadilan


kesetiaan [d^r` kk. : (dgn. yr@j&a^) mengejar
la^ adv. : tidak, bukan menganiaya
fP*v=m! kb. m. : peraturan, keadilan tB*v^ kb. : Sabat, hari sabat
<yn!P* kb. f.j. : muka; knstr. dgn prep : fp^v* kk. : menghakimi
-yn@pl= ! : di hadapan; dgn. akhiran
yn^p*l= : di hadapanku

48
Bahasa Ibrani I Bab 19 : Qal Infinitif dan Awalan Tanya

BAB 19
QAL INFINITIF DAN AWALAN TANYA

Infinitif adalah bentuk kata kerja yang bisa berfungsi sebagai kata benda dan kata kerja.
Disebut “infinite” (tanpa batas) karena tidak terbatas, yaitu tidak memakai awalan dan akhiran
yang menentukan waktu, persona, jenis dan jumlah. Tetapi infinitif konstruk bisa memakai
akhiran ganti sebagai subyek atau obyek. Dalam bahasa Ibrani ada 2 bentuk infinitif dengan
fungsinya masing-masing, yaitu : infinitif absolut dan infinitif konstruk.

19.1. Qal Infinitif Absolut

19.1.1. Bentuk
Infinitif absolut mempunyai satu bentuk saja, yaitu akar kata atau kata induk dengan holem waw
(o) atau holem ( )) sebelum konsonan ketiga.

Akar Infinitif
Terjemahan
Kata Absolut
lf^q* lofq* membunuh
fp^v* fopv* mengadili
rm^v* romv* memelihara/menjaga
/t^n` /otn` memberi

Tidak ada akhiran dan awalan yang diberikan pada infinitif absolut, kecuali awalan penentu dan
awalan penghubung yang bisa ditambah.

19.1.2. Fungsi dan cara menerjemahkan

a. Penekanan
Jika infinitif absolut terdapat tepat sebelum kata kerja yang sama, maka fungsinya adalah
menekankan kata kerja yang mengikutinya.
Contoh :
rm^v* romv* Dia sungguh telah memelihara
rm)v=y] romv* Dia akan memelihara sungguh-sungguh
lk@aT) lk)a* Kamu boleh makan dengan bebas (Kej. 2:16)
tWmT* tom Kamu pasti akan mati (Kej. 2:17)

b. Sebagai kata keterangan (adverb)


Infinitif absolut juga dapat berfungsi sebagai kata keterangan (adverb) yaitu untuk
menerangkan atau menjelaskan kata kerja. Ada 2 cara dalam fungsinya sebagai adverb :

1. Menyatakan jangka waktu


Infinitif absolut berfungsi untuk menyatakan jangka waktu jika infinitif absolut terdapat
sesudah kata kerja.
Contoh :
romv* rm^v* Dia tetap memelihara
romv* rm)v=y] Dia akan tetap memelihara

49
Bahasa Ibrani I Bab 19 : Qal Infinitif dan Awalan Tanya
2. Membatasi atau menerangkan kata kerja
Contoh :
u^osn`w+ Eolh* <r`b=a^ uS^Y]w+ Dan Abraham berangkat, berjalan kaki dan pergi (Kej. 12:9)
Analisis kata kerja :
uS^Y]w+ w+ konsekutif – Qal imperfek 3 m t us^n* berangkat
Eolh* Qal infinitif absolut El^h* berjalan, jalan kaki
u^osn`w+ w+ - Qal infinitif absolut us^n* berangkat

c. Penggantian kata kerja


Infinitif absolut bisa juga berfungsi sebagai kata kerja biasa.
Contoh :
um*v=y] al)w+ <y!n^za
= * j~oqP* (Dia) membuka telinganya, tetapi tidak mendengar (Yes. 42:20)

19.2. Qal Infinitif Konstruk

19.2.1. Bentuk
Bentuk infinitif konstruk sama dengan bentuk imperatif orang ke-2 maskulin tunggal (rm)v=,
fp)v=). Konteks yang akan menentukan apakah suatu kata itu infinitif konstruk atau imperatif.

19.2.2. Fungsi dan cara menerjemahkan

a. Sebagai kata kerja


Infinitif konstruk bisa berfungsi sebagai kata kerja dengan subyek dan obyek.
Contoh :
ya!B)-du^ sampai saya datang (2 Raj. 18:32)

b. Sebagai kata benda


Infinitif konstruk bisa berfungsi sebagai kata benda dan terdapat dalam hubungan konstruk
bersama dengan kata benda lain.
Contoh :
uv*r*h* toKh^ /B!-<a! Jika seorang anak laki-laki yang dipukul adalah yang jahat itu
(Ul. 25:2)

19.2.3. Infinitif konstruk dengan akhiran ganti

Terjemahan Terjemahan
Bentuk
Jika Subyek Jika Obyek
3mt orm=v* Dia (m) pelihara
3ft Hr`mv = * Dia (f) pelihara
2mt ;r+mv = * Kamu (m) pelihara _____
;r+m*v= _____ Peliharamu (m)
2ft Er@m=v* Kamu (f) pelihara
1ut yr]mv = * Saya pelihara _____
yn!r@m=v* _____ Peliharaku

3mj <r`mv = * Mereka (m) pelihara


3fj /r`m=v* Mereka (f) pelihara
2mj <k#rm+ *v= Kalian (m) pelihara
2fj /k#rm+ *v= Kalian (f) pelihara
1uj Wnr@mv= * Kita/kami pelihara
50
Bahasa Ibrani I Bab 19 : Qal Infinitif dan Awalan Tanya
Perhatikan bahwa akhiran ganti bisa berfungsi sebagai subyek atau obyek, kecuali kasus orang ke-
1 u. t. dan orang ke-2 m. t. yang memakai akhiran khusus bagi subyek dan obyek. Arti yang lain
harus di dapat dari konteks.
Contoh :
Akhiran ganti sebagai subyek
;q#uz& ^ Kamu (m) teriak
opd=r`-lu^ Dengan dia mengejar
Akhiran ganti sebagai obyek
yn!r@zu
= *l= Supaya menolongku
;l=D#g^ Meninggikanmu (m) (Piel inf. konstr)

19.2.4. Infinitif konstruk dengan kata depan

a. Dengan B=, berarti “ketika” atau “karena”

b. Dengan K=, berarti “ketika”

c. Dengan l=, bisa berarti : maksud (“untuk”), hasil (“supaya, sampai”), obyek kata kerja,
menjelaskan cara. Arti yang tepat terdapat dari konteks.

19.3. Awalan Tanya h&

Pertanyaan “apakah ?” dalam bahasa Ibrani memakai satu awalan khusus (h&) sebagai awalan tanya
(seperti akhiran “–kah” dalam bahasa Indonesia).
Contoh :
1. Tanpa awalan tanya : T*rm = ^v= “Kamu (m) telah memelihara”
Dengan awalan tanya : T*rm = ^v*h& “Apakah kamu (m) telah memelihara ?”
2. vy@ “ada(lah)” vy@h& “apakah ada ?”

Adakalanya awalan tanya mengalami perubahan vokal :


• sebelum shewa bisu, awalan tanya adalah h^
• sebelum huruf-huruf tenggorokan awalan tanya adalah h^, kecuali huruf-huruf tenggorokan
ditandai dengan vokal qames. Kalau vokalnya qames, awalan tanya menjadi h#.

Kosa Kata Bab 19

<a! adv. : kalau, jika, apabila <olv* kb. m. : damai sejahtera;


(sering dilihat dgn kk. impf.) Kesejahteraan; baik keadaan
<l^j^ kk. : bermimpi <v* adv. : di sana; hM*v* : ke sana
hw`xm = ! kb. f. : perintah, j. : tox=m! vm#v# kb. : matahari
/f*q*, /f)q* ks. : kecil; f.t.: hN*f^q;= m.j.:
<yN]f^q=, f.j. : toN!f^q=

51
Bahasa Ibrani I Bab 20 : Waw Konsekutif

BAB 20
WAW KONSEKUTIF
(Waw Konversi)

Telah dipelajari sebelumnya bahwa kala perfek menyatakan kegiatan yang sudah selesai
atau lengkap dan pada umumnya diterjemahkan sebagai waktu lampau dan kala imperfek
menyatakan kegiatan yang belum selesai atau belum lengkap dan diterjemahkan sebagai waktu
yang akan datang. Tetapi sekarang akan dipelajari bahwa bahasa Ibrani memakai cara lain untuk
menunjukkan kala perfek dan kala imperfek dalam rangkaian naratif di Perjanjian Lama.
Jika ada dua kalimat yang berbeda berada dalam satu rangkaian naratif, dimana kata kerja
masing-masing kalimat tersebut menggunakan bentuk perfek, maka hanya kata kerja pertama
yang berada dalam bentuk perfek sedangkan kata kerja berikutnya berada dalam bentuk imperfek
yang dibubuhi awalan waw yang disebut waw konsekutif atau waw konversi.

Contoh :
JIKA

Kalimat 2 Kalimat 1
qd#x#B= <u*h*-ta# fp^v* + hw`hy+-rb^D-= ta# El#M#h^ rm^v*
“dia telah menghakimi orang2X “Raja itu telah menaati Firman TUHAN”
dengan kebenaran”

Qal Perfek 3 m t = dia telah menghakimi Qal Perfek 3 m t = dia telah menaati

MAKA

qd#x#B= <u*h*-ta# fp^v=Y!w~ hw`hy+-rb^D=-ta# El#M#h^ rm^v*


“Raja itu telah menaati Firman TUHAN dan dia menghakimi orang2X dengan kebenaran”

Qal Imperfek 3 m t Waw konsekutif Qal Perfek 3 m t

Demikian juga sebaliknya mengenai waktu yang akan datang (bentuk imperfek).

Contoh :
JIKA

Kalimat 2 Kalimat 1
qd#x#B= <u*h*-ta# fp)v=y! + hw`hy+-rb^D-= ta# El#M#h^ rm)v=y!
“dia akan menghakimi orang2X “Raja itu akan mentaati Firman TUHAN”
dengan kebenaran”

Qal Imperfek 3 m t = dia telah menghakimi Qal Imperfek 3 m t = dia telah mentaati

52
Bahasa Ibrani I Bab 20 : Waw Konsekutif
MAKA

qd#x#B= <u*h*-ta# fp^v*w+ hw`hy+-rb^D-= ta# El#M#h^ rm^v=y!


“Raja itu akan mentaati Firman TUHAN dan dia akan menghakimi orang2X dengan
kebenaran”

Qal Perfek 3 m t Waw konsekutif Qal Imperfek 3 m t

20.1. Waw Konsekutif dengan Perfek

20.1.1. Pada umumnya ditandai dengan shewa (w+)


Contoh :
rm^v*w+ fP)v=y] Dia akan menghakimi dan dia akan menaati

20.1.2. Sebelum shewa atau huruf labial (p, m, b) adalah W


Contoh :
lv^m*W fP)v=y] Dia akan menghakimi dan dia akan memerintah
<T#rm= ^v=W WfP=v=T! Kalian akan menghakimi dan kalian akan mentaati

20.1.3. Sebelum y+ adalah w] + shewa di bawah y hilang


Contoh :
<T#ud= ^yw] WfP=v=T! Kalian akan menghakimi dan kalian akan mengenal

20.1.4. Sebelum shewa gabungan adalah w~ atau w\ atau w`


Sebelum shewa gabungan, waw konsekutif ditandai dengan vokal pendek yang sama di dalam
shewa gabungan.
Contoh :
<T#rm
= ^a&w~ WFP=v=T! Kalian akan menghakimi dan kalian akan berkata

20.2. Waw Konsekutif dengan Imperfek

20.2.1. Pada umumnya ditandai dengan w~ + dagesh forte


Contoh :
rm)v=Yw] ~ fp^v* Dia telah menghakimi dan dia telah mentaati
ar`q=Y]w~ dm^u* Dia telah berdiri dan dia telah berseru

20.2.2. Sebelum awalan orang 1 tunggal (a) adalah w`


Perubahan ini disebabkan karena a tidak bisa menerima dagesh forte sehingga vokal patah ( ^ )
dipanjangkan menjadi qames ( * ) sebagai pengganti dagesh forte.
Contoh :
rm)v=a#w` yT!f=p^v* Saya telah menghakimi dan saya telah mentaati

20.2.3. Dengan beberapa kata yang sering dipakai, dagesh forte dalam huruf
sesudah w sering ditiadakan.
Tiga kata yang seringkali tidak memakai dagesh forte sesudah waw konsekutif dengan imperfek
adalah :
hy*h* (ada) : yh!yw= ~ rbd (berkata) : rB#d^y+w~ (Piel) cqB (mencari) : WvQ=b^yw+ ~ (Piel)

53
Bahasa Ibrani I Bab 20 : Waw Konsekutif
20.3. Penggunaan Waw Konsekutif

1. Tidak boleh ada kata apapun di antara waw konsekutif dan kata kerjanya. Jika ada tambahan
kata di antara awalan waw dan kata kerjanya, maka bentuk perfek dan imperfek biasa yang
akan dipakai.
Contoh :
rm)v=Yw] ~ fp^v* Dia telah menghakimi dan dia telah mentaati
rm^v* aOw= fp^v* Dia telah menghakimi dan dia tidak mentaati
2. Waw konsekutif yang dibubuhi pada kala perfek memiliki bentuk yang sama persis dengan
awalan penghubung. Dalam hal ini kontekslah yang akan menjelaskan apakah awalan
penghubung tersebut adalah awalan penghubung biasa atau waw konsekutif dengan perfek.
3. Jika ada bentuk pendek dari kala imperfek, maka waw konsekutif dibubuhkan pada bentuk
pendeknya dan bukan pada bentuk panjangnya. Misalnya, bentuk imperfek dari kata kerja
hy*h* (“dia ada”) adalah hy#hy= ] (“dia akan ada”) yang memiliki bentuk pendek yh!y=. Maka waw
konsekutif dengan imperfek dari kata kerja ini adalah yh!yw= ~ (“dan dia telah ada” atau “dan
telah terjadi”). Dalam kasus ini bukan berarti ada hubungan langsung dengan ayat atau bab
sebelumnya, melainkan hanya merupakan salah satu cara dalam bahasa Ibrani untuk
memulai bagian baru.
4. Dalam Alkitab Perjanjian Lama (PL), satu ayat atau satu pasal seringkali dimulai dengan kata
kerja + waw konsekutif, seperti yh!yw= ~ (“dan telah terjadi”).

Kosa Kata Bab 20

<D* kb. m. : darah; j. <ym!D* : rm)al@ prep. l=, Qal. inf. knstr. rm^a* :
1. darah; 2. hutang darah; dgn. berkata: dipakai untuk
3. penumpahan darah menunjukkan kutipan langsung.
gr~h* kk. : membunuh, menewaskan Pada umumnya tidak perlu
<yY!j^ kb. m. j. (dari yj^) : kehidupan; diterjemahkan
knstr. yY@j;^ dgn. akhiran wyY`j^ qu^x* kk. : berteriak, berseru
bv@y Qal. pt. akt. bv^y` : penduduk fp@v) Qal. pt. akt. fp^v* : hakim
Ep^v* kk. : menumpahkan;
mencurahkan

54
Bahasa Ibrani I Bab 21 : Waw Disjungtif

BAB 21
WAW DISJUNGTIF
(Disjunctive Waw )

Sebuah waw disjungtif adalah awalan pada sebuah bentuk non-verbal dan non-sequential
(bukan rangkaian atau urutan). Waw disjungtif memperkenalkan beberapa selaan atau interupsi
dalam suatu narasi atau cerita. Ada empat penggunaan dasar dari waw disjungtif ini :

21.1. Parentetikal (Parenthetical )

Klausa disjungtif menyela atau menginterupsi alur narasi dengan tujuan untuk menyediakan
atau memberikan beberapa informasi yang bersifat penjelasan.
Contoh :
.<t*n)yB@ Jyl!M@h^ yK! [s@oy u~mv
@ ) yK! Wud=y* aO <h@w+
“Sekarang mereka tidak tahu bahwa Yusuf telah mengerti mereka karena ada seorang
penerjemah di antara mereka” (Kejadian 42:23)

21.2. Sirkumstansial (Circumstantial )

Klausa disjungtif memperkenalkan atau mengidentifikasi informasi sirkumstansial yang


berhubungan dengan tindakan utama dari narasi.
Contoh :
.ty!B*B^ <v* ty!B^h^ yv@n+a^m@ vya! /ya@w+ oTk=al^m= tocu&l^ ht*y=B^h^ ab)Y*w~ hZ#h^ <oYh^K= yh!yw= ~
“(Dan) suatu hari, dia pergi ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya dan tidak
seorangpun hamba-hamba rumah itu ada di dalam rumah itu” (Kejadian 39:11)

21.3. Kontras (Contrastive )

Waw disjungtif memperkenalkan sebuah ide yang berlawanan atau kontras dan seringkali
diterjemahkan sebagai “tetapi.”
Contoh :
hu*v* aO otj*nm= !-la#w+ /y!q^-la#w+ otj*nm
= !-la#w+ lb#h#-la# hw`hy= uv^Y!w~
“maka TUHAN mengindahkan Habel dan persembahannya, tetapi Kain dan
persembahannya tidak diindahkannya” (Kejadian 4:4b-5a)

21.4. Pendahuluan (Introductory )

Waw disjungtif mengawali sebuah cerita atau narasi baru atau memperkenalkan sebuah ide atau
tema baru dalam sebuah narasi.
Contoh :
<yh!Oa$ hw`hy+ hc*u* rv#a& hd#C*h^ tY^j^ lK)m! <Wru* hy`h* vj*N*h^w+
“Adapun ular adalah yang paling cerdik dari segala ciptaan yang
TUHAN Allah telah jadikan.” (Kejadian 3:1)

55
Bahasa Ibrani I Bab 22 : Kata Kerja Statif

BAB 22
KATA KERJA STATIF

Dalam pangkal Qal ada dua macam kata kerja, yaitu : kata kerja fientif dan kata kerja
statif. Kata kerja fientif adalah kata kerja yang menjelaskan keadaan dinamis, dimana subyek
melakukan suatu kegiatan. Kata kerja fientif mempunyai vokal patah ( ^ ) sebagai vokal kedua.

Contoh :
bt^K* Dia menulis
rm^a* Dia berkata

Kata kerja statif menjelaskan keadaan (state of being), dimana subyek tidak melakukan
kegiatan tetapi berada dalam suatu keadaan tertentu. Kata kerja statif biasanya memiliki vokal
holem ( )) atau sere ( @) sebagai vokal kedua dan terkadang juga patah ( ^ ).

Contoh :
/q@z* Dia (ada dalam keadaan) tua
vd^q* Dia (ada dalam keadaan) kudus

Jika vokalnya patah ( ^ ) maka konjugasinya mengikuti pola yang telah dipelajari. Tetapi
jika vokalnya holem ( )) atau sere ( @) (disebut kelas “o” atau kelas “e”) maka ada perubahan pada
vokal kedua. Adapun semua akhirannya sama.

Kata Kerja Statif

Kala Orang Kelas “e” Kelas “o”


3.m.t. db@K* /f)q*
3.f.t. hd*bK = * hn*f=q*
P 2.m.t. T*db = ^K* T*nf= )q*
e 2.f.t. T=d=b^K* T=n=f)q*
r
1.u.t. yT!db = ^K* yT!nf= )q*
f
3.u.j. WdB=K* Wnf=q*
e
k 2.m.j. <T#db = ^K= <T#nf= *q=
2.f.j. /T#db = ^K= /T#nf= *q=
1.u.j. Wnd=b^K* WN=f)q*
3.m.t. dB^ky= ] /f^qy= ]
I 3.f.t. dB^kT = ! /f^qT = !
m 2.m.t. dB^kT = ! /f^qT = !
p 2.f.t. yd!Bk = =T! yn!f=q=T!
e 1.u.t. dB^ka = # /f^qa = #
r 3.m.j. WdB=k=y] Wnf=q=y]
f 3.f.j. hn*d^B^kT = ! hn*nf
= ^qT= !
e 2.m.j. WdB=k=T! Wnf=q=T!
k 2.f.j. hn*dB= ^kT = ! hn*nf
= ^qT= !
1.u.j. dB^kn= ! /f^qn= ]
56
Bahasa Ibrani I Bab 22 : Kata Kerja Statif
Cohortatif 1.u.t. hd*Bk= =a# hn*f^qa= #
Jussif 3.m.t. dB^ky= ] /f^qy= ]
Impf. & w/kons. 3.m.t. dB^kY= ]w~ /f^qY= ]w~
2.m.t. db^K= /f^q=
2.f.t. yd!bK = ! yn!f=q!
Imperatif
2.m.j. Wdb=K! Wnf=q!
2.f.j. hn*db= ^K= hn*nf
+ ^q=
Partisip Aktif m.t. db@K* /f)q*
Partisip Pasif m.t. dWbK* /Wfq*
Inf. abs ---------- dobK* /ofq*
Inf. konstr. --------- db^K= /f^q=

Kata kerja statif kelas “e” dan kelas “o” tidak mengikuti titik vokal kata kerja Qal biasa (yang juga
disebut kelas “a”) dalam :
1. Kelas “e” dan kelas “o” kedua-duanya memakai patah ( ^) dalam kala imperfek dan imperatif,
bukan holem ( )).
2. Partisip aktif maskulin tunggal memakai bentuk yang sama dengan Perfek 3 m.t. (db@K)* ,
tetapi konteks akan membedakannya.
3. Dalam kala perfek dari kata kerja kelas “o,” vokal holem ( )) biasanya dilihat.
(Catatan : dalam Qal pf. 1 u.j. dari /f)q* (WN=f)q*), nun akhir diduakalikan dengan dagesh forte)

Kosa Kata Bab 22

ld^G* kk. : besar, jadi besar; an* partikel utk menunjukkan sesuatu
bertumbuh yg mendesak; hampir sama dgn
/q@z* kk. : tua akhiran “-lah” dlm bhs. Indonesia
lk)y* kk. : mampu; berkuasa hd*obu&& kb. f. : pekerjaan
melakukan hwx kk. Piel pf. 3 mt hW`x! :
qj*xy= ] Ishak memerintahkan; menunjuk
db@K* kk. : makin/menjadi berat; hq*u*x= kb. f. : teriakan, seruan
berkeras rb^q* kk. : menguburkan
tw\m* kb. m. : kematian, maut; rb#q# kb. m : kuburan
knstr. : tom; dgn. akhiran yt!om, /f)q* kk. : kecil, kurang; tidak layak
dll. bu@r` kk. : lapar
bk^v* kk. : tidur, berbaring

57
Bahasa Ibrani I Bab 23 : Nifal

BAB 23
NIFAL

23.1. Kata Kerja Asal

Seluruh kata kerja yang telah dipelajari dalam pelajaran-pelajaran sebelumnya termasuk ke dalam
tipe konjugasi yang dikenal sebagai pangkal Qal. Pangkal Qal adalah bentuk yang paling
sederhana, karena Qal secara analitis terdiri dari suatu akar kata atau kata dasar yang tidak
diberatkan dengan tambahan (Qal adalah kata bahasa Ibrani yang berarti “ringan” dengan
maksud pangkal ini tidak “diberatkan” dengan tambahan) ditambah dengan sebuah pola pangkal
(perfek, imperfek, dll). Tetapi dalam bahasa Ibrani, seperti terdapat juga dalam banyak bahasa,
kata kerja yang lain dibangun dari akar kata yang sama ini (yaitu pangkal Qal). Ada enam (6) tipe
penting yang berasal dari kata kerja asal ini yang seringkali disebut pangkal. Tidak semua akar
kata atau kata dasar muncul dalam keenam bentuk pangkal tersebut. Keenam tipe kata kerja ini
dinamai oleh para ahli tata bahasa Ibrani menurut bentuk dimana mereka diambil dalam bentuk
perfek orang 3 maskulin tunggal dari kata lup.

lu^pn= ] n!pu^l
lu@P! P!u@l
lu^P% P%u^l
lyu!ph = ! h!pu'l
lu^ph= * h)pu^l
lu@P^th = ! h!tP^u@l

23.2. Kata Kerja Nifal : Arti

Nifal adalah pangkal kata kerja pasif dan refleksif dari kata kerja Qal. Arti dasar dari pangkal ini
adalah bahwa subyek dipengaruhi oleh kegiatan atau keadaan dari kata kerja. Meskipun demikian,
ada juga beberapa kata kerja yang tidak memiliki pangkal Qal tetapi terdapat dalam pangkal
Nifal. Kata kerja macam ini mengandung arti aktif walaupun berada dalam pangkal Nifal.
Contoh : <h^ln= ] “melawan” tidak terdapat dalam Qal

Nifal mempunyai empat (4) arti dalam penggunaannya :

23.2.1. Pasif

Nifal umumnya menunjukkan arti pasif dari Qal, yaitu subyek menerima kegiatan dari kata
kerja.
Contoh :
rb*D*h^ bT^kn= ] Firman itu telah ditulis
otb*n}gB
= ! rK^mn= !w+ dan dia telah dijual karena pencuriannya (Kel. 22:2)

58
Bahasa Ibrani I Bab 23 : Nifal
23.2.2. Medial

Diatesis1 medial adalah diatesis yang menunjukkan pelaku berbuat untuk dirinya sendiri.
Contoh :
la^v=n] Bertanya untuk diri sendiri [minta izin] (1 Sam. 20:6,28)
dB^kn] Mencapai kemuliaan untuk diri sendiri (Yeh. 39:13)

23.2.3. Refleksif

Diatesis refleksif adalah diatesis yang menunjukkan pelaku berbuat atas dirinya sendiri.
Contoh :
El*-rK^mn= !w+ Dan ia menjual dirinya sendiri kepadamu (Im. 25:39)
rm^v=n] Dia menjaga diri sendiri (Kel. 23:13)
tP^ln= ] Dia membalikkan badannya (Rut 3:8)

23.2.4. Adjektifal

Nifal bisa juga berfungsi seperti kata sifat, dan dalam pemakaian ini lebih baik diterjemahkan
sebagai kata sifat saja.
Contoh :
ha*r=n! /b#a# /ya@ Tidak ada batu yang kelihatan (1 Raj. 6:18)
h*yj#yr!b= WrB=v=n] Pintunya sudah patah (Yer. 51:30)
ha*r*on Jr#a#m@ Dari negara yang jahat (Yes. 21:1)

1
Diatesis adalah kategori gramatikal yang menunjukkan hubungan antara subyek dengan perbuatan yang
dinyatakan oleh kata kerja dalam klausa. Ada diatesis aktif, pasif, dsb.
59
Bahasa Ibrani I Bab 23 : Nifal
23.3. Kata Kerja Nifal : Pangkal dan Infleksi

Konjugasi Nifal dari Kata rb^v* (mematahkan)


Kala Org Nifal Terjemahan Ciri / Tanda
3.m.t rB^v=n] Dia telah dipatahkan * Ada awalan n! pada
3.f.t. hr*B=v=n] Dia telah dipatahkan awal kata kerja, dan
2.m.t. T*r+B^v=n] Engkau telah dipatahkan vokal pertama diubah
P
E menjadi shewa bisu.
2.f.t. T=r+B^v=n] Engkau telah dipatahkan
R
1.u.t. yT!r+B^v=n] Aku telah dipatahkan
F
E 3.u.j. WrB=v=n] Mereka telah dipatahkan
K 2.m.j. <T#r+B^v=n] Kalian telah dipatahkan
2.f.j. /T#r+B^v=n] Kalian telah dipatahkan
1.u.j. Wnr+B^v=n] Kami/kita telah dipatahkan
3.m.t rb@V*y] Dia akan dipatahkan * Ada awalan dan
3.f.t. rb@V*T! Dia akan dipatahkan akhiran yang sama
I dgn Qal Imperfek
2.m.t. rb@V*T! Engkau akan dipatahkan
M (Awalan y] , t! , n! dan
P 2.f.t. yr!b=V*T! Engkau akan dipatahkan
a#/a!; Akhiran y
E 1.u.t. (rb@V*a!) rb@V*a# Aku akan dipatahkan
![2ft], W [3mj], hn* [3fj,
R 3.m.j. Wrb=V*y] Mereka akan dipatahkan
2fj]).
F 3.f.j. hn*r+b^V*T! Mereka akan dipatahkan
E * Huruf n hilang &
K 2.m.j. Wrb=V*T! Kalian akan dipatahkan diganti dgn dagesh
2.f.j. hn*r+b^V*T! Kalian akan dipatahkan forte pada huruf per-
1.u.j. rb@V*n] Kami/kita akan dipatahkan tama dari akar kata.
COHORT. 1.u.t. hr*b=V*a! Biarlah aku dipatahkan
2.m.t. rb@V*h! Biarlah kamu dipatahkan * Ada awalan h!
2.f.t. yr]b=V*h! Biarlah kamu dipatahkan * Huruf n awalan
IMPERATIF
2.m.j. Wrb=V*h! Biarlah kalian dipatahkan hilang dan diganti
2.f.j. hn*r+b^V*h! Biarlah kalian dipatahkan dengan dagesh forte
m.t. rB*v=n] Sedang dipatahkan * Ada awalan n!
PARTISIP f.t. hr`B*v=n] Sedang dipatahkan * Vokal di huruf
PASIF m.j. <yr!B*v=n] Sedang dipatahkan tengah dari akar kata :
f.j. torB*v=n] Sedang dipatahkan qames ( *)
INFINITIF abs. rB)v=n] / rb)V*h! * Inf. abs.: vokal kedua
konstr. rb@V*h! holem & ada 2 bentuk
awalan : n! dan h! +
dagesh forte dalam huruf
pertama
* Inf. kstr.: bentuknya
sama dengan impr. 2mt
Catatan :
1. Nifal perfek pada umumnya tidak sulit dibedakan dari Qal, kecuali dengan bentuk Qal impf. 1
u j. Dalam kata kerja biasa, vokal kedua adalah holem ( )) dalam Qal imperfek dan patah ( ^ )
60
Bahasa Ibrani I Bab 23 : Nifal
dalam Nifal perfek. Tetapi dalam kata kerja yang huruf terakhirnya adalah huruf tenggorokan
(guttural), vokal kedua dalam Qal imperfek adalah patah ( ^ ). Kontekslah yang akan
menentukan artinya.
Contoh :
Arti Qal impf. 1 u t Nif. pf. 3 m t
rb^v* memecahkan rb)v=n] rB^v=n]
um^v* mendengar um^v=n] um^v=n]

2. Pada Nifal imperfek, jika huruf awal kata kerja adalah huruf tenggorokan atau resh (r), yang
tidak bisa menerima dagesh forte, maka vokal di bawah awalan dipanjangkan menjadi sere ( @).
Contoh : db@u*y@ (Nif. impf. 3 m t db^u*) : dikerjakan.

3. Pada Nifal imperatif, vokal dan akhiran sama seperti bentuk persona kedua imperfek tetapi
tanpa awalan.
Contoh : rB@V*h!

4. Pada Nifal partisip, vokal dalam huruf tengah dari akar kata adalah qames ( *).
Contoh : rb^v* : memecahkan
Nifal Perfek Nifal Partisip
3mt rB^v=n] m.t. rB*v=n]
3ft hr`Bv= =n] f.t. hr`Bv* =n]

Kosa Kata Bab 23

va@ kb. f. : api <jl kk. Nif. pf. <j^ln= ! : 1. memerangi;


ldB kk. Nif. pf. WlD=b=n] : 1. dgn. /m! : 2. melawan (obyek langsung
memisahkan dari; 2. dgn. la# : ditentukan dgn. prep. B=)
memisahkan untuk bergabung rp@s) kb. m. : ahli taurat; panitera,
dengan; 3. dikucilkan; sekretaris
Hi. pf. lyD!bh= ! : 1. memisah- rts kk. Nif. pf. rT^sn= ! : 1. bersembunyi;
kan ; 2. terpisah; 3. memilih, 2. menyembunyikan diri
mengkhususkan hd*u@ kb. f. : perkumpulan; jemaah,
dw!D* kb. m. : kematian, maut; umat
aS@K! knstr. : tom; dgn. akhiran yt!om, dou adv. : masih, lagi
dll. [r^c* kk. : membakar
dk^l* kk. : menangkap, merebut Ew\T* prep. : tengah, antara; knstr. EoT

61
Bahasa Ibrani I Bab 24 : Piel

BAB 24
PIEL

24.1. Kata Kerja Piel : Arti

Pada beberapa buku tata bahasa Ibrani yang tua, Piel dianggap sebagai pangkal yang membuat
Qal lebih kuat atau intensif. Tetapi sekarang, pada umumnya dimengerti bahwa Piel berfungsi
sebagai “resultif,” yaitu menyebabkan suatu hasil dari induk kata kerja (akar kata). Contohnya :
Jika Qal berarti “memecah,” maka Piel berarti “menyebabkan pecah.” Dalam pengertian ini, Piel
mempunyai beberapa arti dalam penggunaannya :

24.1.1. Faktitif1

Piel digunakan untuk membuat kata kerja statif2 dan intransitif3 menjadi kata kerja transitif.4
Contoh :
Qal Piel
vd@q* “dia kudus” vD@q! “dia menguduskan”
ld^G* “dia besar” lD@G! “dia membesarkan”

24.1.2. Resultatif

Piel digunakan dalam arti menjadikan atau mengakibatkan sesuatu dengan kata kerja fientif.5
Contoh :
Qal Piel
rb^v* “dia memecahkan” rB@v! “dia menjadikannya pecah“ (menghancurkan)
dm^l* “dia belajar” dM^l! “dia mengajar” (menjadikannya belajar)

24.1.3. Frekuentatif

Piel digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang diulangi atau yang dilakukan lebih dari satu
kali.
Contoh :
Qal Piel
jb^z* “dia mengorbankan” dB^z! “dia berulangkali mengorbankan”
rb^v* “dia memecahkan” rB@v! “dia meremukkan” (memecahkan berulangkali)

1
Faktitif (factitive) adalah kata kerja yang mengakibatkan hasil.
2
Kata kerja statif adalah kata kerja yang secara sintaksis tidak dapat berbentuk progresif dan imperatif,
dan secara semantis menyatakan keadaan dan bukan perbuatan, atau proses yang tidak aktif. Contoh : kudus,
besar, baru.
3
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak mempunyai obyek langsung atau pelengkap penderita.
Contohnya : loncat, terjun, jatuh, datang.
4
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan obyek. Contohnya : dia meloncati pagar, dia
mendatangi kantor pengadilan.
5
Kata kerja fientif adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau proses yang aktif. Kata kerja fientif
bisa transitif atau intransitif.
62
Bahasa Ibrani I Bab 24 : Piel
24.1.4. Denominatif

Piel digunakan untuk membuat kata kerja dari kata benda.


Contoh :
Qal Piel
rb*D* “kata” rB#D! “dia berkata”
hk*r*B= “berkat” Er^B@ “dia memberkati”

24.1.5. Delokutif

Piel digunakan untuk mengumumkan sesuatu, dengan kata kerja yang berasal dari perbuatan
bertutur atau berhubungan dengan sesuatu yang diungkapkan.
Contoh :
Qal Piel
qd^x* “dia benar” qD@x! “dia menyatakan benar”
yq!n` “dia tidak salah” Er^B@ “dia menyatakan tidak bersalah”
yr@v=a^ “berbahagia” rV@a! “menyebut seseorang berbahagia”

24.1.6. Privatif

Piel digunakan untuk menunjukkan arti terbalik dari Qal, yaitu bahwa sesuatu tidak ada atau
ditiadakan.
Contoh :
Qal Piel
af*j* “dia berdosa” af@j! “dia mengampuni dosanya”
lq^s* “dia melempari (batu)” lQ@s! “dia membuang (batu)”

24.1.7. Aktif Sederhana

Ada beberapa kata kerja dalam pangkal Piel yang tidak terdapat dalam pangkal Qal. Pada kata
kerja semacam ini, tidak ada arti kausatif atau intensif melainkan menyatakan kegiatan aktif
sederhana seperti kata kerja yang umumnya terdapat dalam pangkal Qal.
Contoh : vQ@B! : mencari rB#D! : berkata lL@h! : memuji

63
Bahasa Ibrani I Bab 24 : Piel
24.2. Kata Kerja Piel : Pangkal dan Infleksi

Piel memiliki ciri umum dagesh forte di semua konsonan kedua dalam konjugasinya

Konjugasi Piel dari Kata rb^v* (memecahkan)

Kala Org Piel Terjemahan Ciri / Tanda


3.m.t rB@v! Dia telah menghancurkan * Ada hireq ( !)
3.f.t. hr`B=v! Dia telah menghancurkan dalam konsonan
P 2.m.t. T*r+B^v! Engkau telah menghancurkan pertama, patah ( ^)
E 2.f.t. T=r+B^v! Engkau telah menghancurkan & sere ( @) dalam
R konsonan kedua,
1.u.t. yT!r+B^v! Aku telah menghancurkan
F dan dagesh forte
E 3.u.j. WrB=v! Mereka telah menghancurkan dalam konsonan
K 2.m.j. <T#r+B^v! Kalian telah menghancurkan tengah.
2.f.j. /T#r+B^v! Kalian telah menghancurkan
1.u.j. Wnr+B^v! Kami telah menghancurkan
3.m.t rB@v^y+ Dia akan menghancurkan * Ada shewa ( =) di
3.f.t. rB@v^T= Dia akan menghancurkan bawah awalan dan
I 2.m.t. rB@v^T= Engkau akan menghancurkan dagesh forte dalam
M huruf tengah.
2.f.t. yr!B@v^T= Engkau akan menghancurkan
P * Piel imperfek
E 1.u.t. rB@v^a& Aku akan menghancurkan menggunakan
R 3.m.j. WrB=v^y+ Mereka akan menghancurkan awalan dan akhiran
F 3.f.j. hn*r+B@v^T= Mereka akan menghancurkan yang sama dengan
E Qal imperfek.
K 2.m.j. WrB=v^T= Kalian akan menghancurkan
2.f.j. hn*r+B@v^T= Kalian akan menghancurkan
1.u.j. rB@v^n+ Kami akan menghancurkan
COHORT. 1.u.t. hr`B=v^a& Biarlah aku menghancurkan
2.m.t. rB@v^ Kamu hancurkanlah * Bentuknya sama
2.f.t. yr!B=v^ Kamu hancurkanlah dengan Piel
IMPERATIF imperfek persona
2.m.j. WrB=v^ Kalian hancurkanlah
kedua, tetapi tanpa
2.f.j. hn*r+B@v^ Kalian hancurkanlah awalan.
m.t. rB@v^m= Sedang menghancurkan * Ada awalan m=
PARTISIP f.t. tr#B#v^m= (hr`B=v^m=) Sedang menghancurkan dan dagesh forte
AKTIF m.j. <yr!B=v^m= Sedang menghancurkan dalam huruf kedua.
f.j. torB=v^m= Sedang menghancurkan
INFINITIF abs. rB@v^, rB)v^ * Inf. abs.: ada 2 bentuk (ikut pola Qal, yaitu vokal
knstr. rB@v^ holem sebagai vokal kedua atau sama dgn inf. knstr)
* Inf. knstr.: bentuknya sama dengan impr. 2mt

Catatan :
Pada beberapa kata kerja dari pangkal Piel, ciri khas Piel yaitu dagesh forte dalam huruf tengah,
tidak terdapat dalam beberapa bentuknya. Dua contoh dari kata kerja yang seringkali muncul

64
Bahasa Ibrani I Bab 24 : Piel
adalah vQ@B! (mencari) dan lL@h! (memuji), yang tidak terdapat dalam pangkal Qal. Jika ada shewa
di bawah huruf tengah, maka dagesh forte hilang pada bentuk perfek 3 m j, imperfek 2 f t, 2 m j,
3 m j, imperatif 2 f t, 2 m j, dan cohortatif. Tabel di bawah ini membandingkan dua kata kerja
tersebut dengan kata kerja Piel biasa, yaitu rB@v!.

rB@v! vQ@B! lL@h!


Pf. 3 m j WrB=v! Wvq=B! Wll=h!
Impf. 2 f t yr!Bv= ^T= yv!qb= ^T= yl!lh= ^T=
Impf. 3 m j WrB=v^Y+ Wvq=b^y+ Wll=h^y+
Impf. 2 m j WrB=v^T= Wvq=b^T= Wll=h^T=
Impr. 2 f t yr!Bv = ^ yv!qB = ^ yl!l!h^
Impr. 2 m j. WrB=v^ Wvq=B^ Wll=h^
Cohortatif hr`Bv= ^a& hv*qb= ^a& ------

Kosa Kata Bab 24

vqB kk. Piel vQ@B! : mencari; coba flm kk. Nif. fl^mn= ] : lepas dari,
mendapat meloloskan diri, terluput; Piel
rbd kk. Piel rB#D! : mengatakan fL@m! : meluputkan, melepaskan
(sebelum kb & akhir kalimat : ax*m* kk. Qal. : 1. mendapati,
rB@D)! 2. menemukan, menjumpai
bh*z* kb. m. : emas rp^s* kk. Qal. : menghitung; Piel rP@s! :
ur^z# kb. : benih; keturunan. dgn 1. menceritakan; 2. menghitung
akhiran our=z^ Jb^q* kk. Qal : mengumpulkan; Nif.
u~v%ohy+ Yosua JB^qn= ] : menghimpun; Piel. JB@q! :
bl@ kb. m. : hati; j. toBl= mengumpulkan; Hithp. :
bb*l@ kb. m. : hati; j. tobb*l= berkumpul
j~Wl kb. m. : loh; batang; j. tojWl rb^v* kk. Qal : 1. memecahkan;
2. mematahkan; Piel. rB@v! :
1. menghancurkan; 2. meremuk-
kan

65
Bahasa Ibrani I Bab 25 : Pual

BAB 25
PUAL

25.1. Kata Kerja Pual : Arti

Pual adalah bentuk pasif dari Piel. Bentuk Pual relatif jarang digunakan dan bila muncul
seringkali dalam bentuk Partisip yang berfungsi sebagai bentuk pasif dari Piel. Dari semua
pemakaian kata kerja dalam Perjanjian Lama, Pual hanya terdapat 417 kali (0,6 %).

Pual mempunyai beberapa arti dalam penggunaannya :

25.1.1. Faktitif

Contoh :
Wnomk* t*yL@j% hT*a^-<G^ “Kamu dijadikan selemah dengan kami” (Yes. 14:10)
t*yL@j% Pual pf. 2 m t hl*j* : menjadi lemah

25.1.2. Resultatif

Contoh :
<T#rQ= ^n| roB tb#Qm
# ^-la#w+ “dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu
tergali” (Yes. 51:1)
<T#rQ
= ^n| Pual pf. 2 m j rq^n* : menggali

25.1.3. Denominatif

Contoh :
tobn` lQ^s% “Nabot telah dilempari dengan batu sampai mati” (Yes. 51:1)

66
Bahasa Ibrani I Bab 25 : Pual
25.2. Kata Kerja Pual : Pangkal dan Infleksi

Pual memiliki ciri umum ada vokal qibbus di bawah huruf pertama dan dagesh forte dalam huruf
tengah.
Konjugasi Pual dari Kata rb^v* (memecahkan)

Kala Org Pual Terjemahan Ciri / Tanda


3.m.t rB^v% Dia telah dihancurkan * Ada qibbus ( %) di
3.f.t. hr`B=v% Dia telah dihancurkan bawah huruf
P 2.m.t. T*r+B^v% Engkau telah dihancurkan pertama, dagesh forte
E dalam huruf tengah,
2.f.t. T=r+B^v% Engkau telah dihancurkan
R dan patah ( ^) atau
1.u.t. yT!r+B^v% Aku telah dihancurkan
shewa ( + ) sebagai
F
E 3.u.j. WrB=v% Mereka telah dihancurkan vokal tengah.
K 2.m.j. <T#r+B^v% Kalian telah dihancurkan
2.f.j. /T#r+B^v% Kalian telah dihancurkan
1.u.j. Wnr+B^v% Kami telah dihancurkan
3.m.t rB^v%y+ Dia akan dihancurkan * Ada shewa ( =) di
3.f.t. rB^v%T= Dia akan dihancurkan bawah awalan (hatef-
I 2.m.t. rB^v%T= Engkau akan dihancurkan patah di bawah
M awalan a), qibbus ( %)
P 2.f.t. yr!B=v%T= Engkau akan dihancurkan
di bawah huruf
E 1.u.t. rB^v%a& Aku akan dihancurkan pertama, dan dagesh
R 3.m.j. WrB=v%y+ Mereka akan dihancurkan forte dalam huruf
F 3.f.j. hn*r+B^v%T= Mereka akan dihancurkan tengah.
E
K 2.m.j. WrB=v%T= Kalian akan dihancurkan
2.f.j. hn*r+B^v%T= Kalian akan dihancurkan
1.u.j. rB^v%n+ Kami akan dihancurkan
COHORT. 1.u.t. hr`B=v%a& Biarlah aku dihancurkan
m.t. rB*v%m= Sedang dihancurkan * Ada awalan m=,
PARTISIP f.t. tr#B#v%m= (hr`B*v%m=) Sedang dihancurkan qibbus ( )% di bawah
PASIF m.j. <yr!B*v%m= Sedang dihancurkan huruf pertama, &
dagesh forte dalam
f.j. torB*v%m= Sedang dihancurkan huruf tengah.
INFINITIF abs. rB)v% * Vokal qibbus ( %) di huruf pertama dan holem ( ))
knstr. rB)v% di huruf kedua.

Catatan :
1. Pual tidak dipakai dalam Imperatif.
2. Lebih dari 40 % dari pemakaian Pual dalam Perjanjian Lama adalah dalam bentuk partisip.
3. Pual infinitif jarang digunakan. Bentuk infinitif absolut dan konstruk masing-masing hanya
digunakan sekali dalam Perjanjian Lama, yaitu dalam Kejadian 40:15 (bN)g% - inf. abs. :
mencuri, menculik) dan Mazmur 132:1 (ohonu% - inf. knstr. : ditindas, tertindas).
4. Dalam Teks Masoret, pangkal Qal pasif terkadang ditandai dengan vokal dari Pual (bnd. Kej.
3:23). Untuk membedakannya, lebih baik melihat leksikon seperti William Holladay, A
Concise Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testament.
67
Bahasa Ibrani I Bab 25 : Pual

Kosa Kata Bab 25

<a@ kb. f. : ibu <l*ou, <l*u) kb. m. : selama-lamanya, kekal


/r)h&a^ Harun rzP Piel rZ^P : menghamburkan,
llh kk. Piel lL@h! : memuji menceraiberaikan, menyebarkan
dobK* kb. m.: 1. Hormat; 2. mulia vd^q* kk. Qal. : 1. (dalam keadaan)
/h@K) kb. m. : imam Kudus, menjadi kudus;
db@K* kk. stat. Qal : berat; Nif. : Nif. vd^qn= ] : dianggap kudus,
1. dihormati, terhormat; menyatakan diri kudus;
2. (dgn. subj. Allah) menyatakan Piel vD^q! : menguduskan;
kemuliaan; Piel : berkeras; Hithp. vD@q^th = ! : menguduskan diri
menghormati; Hif. : memberat- hu#r) gembala (Qal part. Sebagai kb.)
kan; membuat berat, keras jbv kk. Piel : hB^v! bermegah; memegahkan

68
Bahasa Ibrani I Bab 26 : Hifil

BAB 26
HIFIL

26.1. Kata Kerja Hifil : Arti

Hifil adalah pangkal kata kerja Ibrani yang biasanya digunakan untuk menyatakan kausatif dari
pangkal Qal. Dalam bahasa Indonesia, arti Hifil ini seringkali sama dengan awalan “memper-“
dengan akhiran “-kan” seperti dalam kata “memperdengarkan.” Ada kurang lebih 500 kata kerja
dipakai dalam pangkal Hifil, dan 13 % dari kata kerja dalam Teks Masoret terdapat dalam
pangkal ini.

Hifil mempunyai empat (4) arti dalam penggunaannya :

26.1.1. Kausatif

Hifil digunakan untuk menyatakan arti menyebabkan sesuatu dari pangkal Qal.
Contoh :
Wbl!-ta@ dB@k=h^w+ “Dan ia mengeraskan hatinya [arti : menyebabkan hatinya menjadi
keras]” (Kel. 8:11)
dB@kh
= ^w+ : Hif. Inf. abs. db@K* Qal : berat, keras; Hif. : mengeraskan

26.1.2. Deklaratif

Subyek menyatakan orang lain ada dalam status atau keadaan tertentu.
Contoh :
qyD!Xh
^ ^-ta# WqyD!xh = !w+ “menyatakan benar orang benar
uv*r*h^-ta@ Wuyv!rh = !w+ dan menyatakan salah orang salah” (1 Sam. 20:6,28)
WqyD!xh= !w+ : Hif. w/k. pf. 3 u j qd@x* Qal : benar; Hif. : menyatakan benar; membenarkan
Wuyv!rh = !w+ : Hif. w/k. pf. 3 u j uv^r* Qal : bersalah, jahat; Hif. : menyatakan salah

26.1.3. Denominatif

Kata benda dijadikan kata kerja.


Contoh :
<k#yl@a$ /yz!a$h# al)w= “dan ia tidak memberi telinga kepada kalian” (Ul. 1:45)
/yz!a$h# : Hif. pf. 3 m t /za : mendengar, “pasang telinga” [dari kb. /z#a) : telinga]

26.1.4. Aktif Sederhana


Ada beberapa kata kerja Hifil yang artinya lebih seperti pangkal Qal (aktif sederhana) daripada
arti kausatif. Misalnya, ada dua kata kerja yang tidak terdapat dalam Qal yaitu :
uvy : menyelamatkan rts : menyembunyikan
(Kedua kata kerja ini menggunakan Nifal daripada Hofal untuk menyatakan arti pasif)
Sama seperti pangkal-pangkal lain, ada beberapa kata kerja yang hanya terdapat dalam Hifil dan
bukan dalam Qal, Piel, dll.

69
Bahasa Ibrani I Bab 26 : Hifil
26.2. Kata Kerja Hifil : Pangkal dan Infleksi

Qal : El^m* : memerintah, menjadi raja Hifil : Eyl!mh


= ! : mengangkat (seorang) menjadi raja
Kala Org Hifil Terjemahan
3.m.t Eyl!m=h! Dia telah mengangkat (seorang) menjadi raja
3.f.t. hk*yl!m=h! Dia telah mengangkat (seorang) menjadi raja
P 2.m.t. T*k=l^m=h! Engkau telah mengangkat (seorang) menjadi raja
E 2.f.t. T=k=l^m=h! Engkau telah mengangkat (seorang) menjadi raja
R
1.u.t. yT!k=l^m=h! Aku telah mengangkat (seorang) menjadi raja
F
E 3.u.j. Wkyl!m=h! Mereka telah mengangkat (seorang) menjadi raja
K 2.m.j. <T#k=l^m=h! Kalian telah mengangkat (seorang) menjadi raja
2.f.j. /T#k=l^m=h! Kalian telah mengangkat (seorang) menjadi raja
1.u.j. Wnk=l^m=h! Kami/kita telah mengangkat (seorang) menjadi raja
3.m.t Eyl!m=y~ Dia akan mengangkat (seorang) menjadi raja
3.f.t. Eyl!m=T^ Dia akan mengangkat (seorang) menjadi raja
I 2.m.t. Eyl!m=T^ Engkau akan mengangkat (seorang) menjadi raja
M
P 2.f.t. yk!yl!m=T^ Engkau akan mengangkat (seorang) menjadi raja
E 1.u.t. Eyl!m=a^ Aku akan mengangkat (seorang) menjadi raja
R 3.m.j. Wkyl!m=y~ Mereka akan mengangkat (seorang) menjadi raja
F 3.f.j. hn*k=l@m=T^ Mereka akan mengangkat (seorang) menjadi raja
E
K 2.m.j. Wkyl!m=T^ Kalian akan mengangkat (seorang) menjadi raja
2.f.j. hn*k=l@m=T^ Kalian akan mengangkat (seorang) menjadi raja
1.u.j. Eyl!m=n^ Kami/kita akan mengangkat (seorang) menjadi raja
1.u.t. hk*yl!m=a^ Biarlah aku mengangkat (seorang) menjadi raja
COHORT.
1.u.j. hk*yl!m=n~ Biarlah kami/kita mengangkat (seorang) menjadi raja
JUSSIF 3.m.t. El@m=y~ Biarlah dia mengangkat (seorang) menjadi raja
Impf. w/k 3.m.t. El@m=Y~w~ Dan ia akan mengangkat (seorang) menjadi raja
2.m.t. El@m=h^ Kamu angkatlah (seorang) menjadi raja
2.f.t. yk!yl!m=h^ Kamu angkatlah (seorang) menjadi raja
IMPERATIF
2.m.j. Wkyl!m=h^ Kalian angkatlah (seorang) menjadi raja
2.f.j. hn*k=l@m=h^ Kalian angkatlah (seorang) menjadi raja
m.t. Eyl!m=m^ Sedang mengangkat (seorang) menjadi raja
PARTISIP f.t. hk*yl!m=m^ Sedang mengangkat (seorang) menjadi raja
AKTIF m.j. <yk!yl!m=m^ Sedang mengangkat (seorang) menjadi raja
f.j. tokyl!m=m^ Sedang mengangkat (seorang) menjadi raja
abs. El@m=h^
INFINITIF
knstr. Eyl!m=h^
Hifil memiliki ciri umum ada awalan h! dalam kata kerja kuat, (dan h) atau h# dalam kata kerja
lemah)

70
Bahasa Ibrani I Bab 26 : Hifil
Catatan :
1. Ciri khas Hifil perfek adalah adanya awalan h! pada semua bentuk perfek. Vokal kedua adalah
shewa ( =) dan vokal tengah adalah hireq yod ( y !) atau patah ( ^). Pangkal Hifil tidak ada dagesh
forte dalam huruf tengah, tetapi jika huruf tengah adalah huruf begadkepat, maka akan ada
dagesh lene dalam huruf tersebut (karena ada shewa bisu sebelumnya).
2. Ciri khas Hifil imperfek adalah adanya patah ( ^) di bawah awalan dan hireq yod ( y !) [atau sere
dalam bentuk 2 f j dan 3 f j] sebagai vokal kedua. Pada pangkal Hifil, bentuk singkat yang
dipakai untuk Jussif dan dengan w/k.
3. Hifil imperatif mengikuti pola Nifal dan Hitpael, dengan menggunakan bentuk imperfek
persona kedua dengan awalan T dubah menjadi h. Dalam pangkal Hifil ada patah di
bawahnya : h^. (Nifal menggunakan hireq dibawah bentuk imperatif). Dalam Hifil ada satu
perubahan yang lain, yaitu hireq yod ( y !) dari persona 2 m t diubahkan menjadi sere ( @).
4. Ciri khas Hifil partisip adalah adanya awalan m^, bersama dengan hireq yod ( y !) sebagai vokal
tengah.
5. Ciri khas Hifil infinitif absolut dan infinitif konstruk adalah memakai awalan h^. Bentuk Hifil
infinitif absolut adalah sama dengan bentuk Hifil imperatif 2 m t. Bentuk Hifil infinitif
konstruk memakai hireq yod ( y !) sebagai vokal tengah.

71
Bahasa Ibrani I Bab 27 : Hofal

BAB 27
HOFAL

27.1. Kata Kerja Hofal : Arti

Hofal adalah adalah pasif dari pangkal Hifil. Hofal adalah pangkal yang paling jarang muncul
dari ketujuh pangkal yang lain. Hanya 100 kata kerja digunakan dalam pangkal Hofal, dan 0,6 %
dari kata kerja dalam Teks Masoret berada dalam pangkal Hofal.

Contoh :
Qal Hifil Hofal
rk^z* “ia ingat” ryK!zh
= ! “ia mengingatkan” rK^zh
= * “ia diingatkan”

El*-hm*lv
= =h* hd#C*h^ tY^j^w+ “dan binatang liar akan dibuat berdamai dengan kamu” (Ayb
5:23)
hm*lv
= =h* Hofal pf. 3 f t <l^v* : Qal : damai; Hof. : dibuat berdamai

27.2. Kata Kerja Hofal : Pangkal dan Infleksi

Ciri umum pangkal Hofal adalah adanya awalan he dengan qames hatuf di bawahnya (h*). Pada
beberapa kata kerja lemah (dan terkadang dalam kata kerja kuat), vokal di bawah awalan (h
dalam perfek, ytan dalam imperfek, dan m dalam partisip) sering terdapat qibbus ( %) atau sureq (W)
sebagai vokalnya.

Contoh :
Qal Hofal
El^m* Dia memerintah El^m=h* Dia dijadikan memerintah
bk^v* Dia berbaring bK*v=h% Dia dibaringkan
tWm Dia mati tm^Wh Dia dimatikan

Catatan :
Awalan dengan qibbus ini bisa dibedakan dari Pual jika kita mengingat bahwa Hofal
menggunakan qibbus di bawah awalan, sedangkan Pual menggunakan qibbus di bawah huruf
pertama dari akar kata dan selalu ada shewa di bawah awalan.

72
Bahasa Ibrani I Bab 27 : Hofal
Qal : El^m* : memerintah, menjadi raja Hofal : Eyl!m=h! : mengangkat (seorang) menjadi raja
Kala Org Hofal Terjemahan Ciri / Tanda
3.m.t El^m=h* Dia telah diangkat menjadi raja * Adanya awalan he
3.f.t. hk*l=m=h* Dia telah diangkat menjadi raja dengan qames hatuf di
P 2.m.t. T*k=l^m=h* Engkau telah diangkat menjadi raja bawahnya (h*) dan
E 2.f.t. T=k=l^m=h* Engkau telah diangkat menjadi raja vokal kedua adalah
R shewa bisu.
1.u.t. yT! kl
= ^ m = h* Aku telah diangkat menjadi raja
F
E 3.u.j. Wkl=m=h* Mereka telah diangkat menjadi raja
K 2.m.j. <T#k=l^m=h* Kalian telah diangkat menjadi raja
2.f.j. /T#k=l^m=h* Kalian telah diangkat menjadi raja
1.u.j. Wnk=l^m=h* Kami telah diangkat menjadi raja
3.m.t El^m=y` Dia akan diangkat menjadi raja * Adanya qames hatuf
3.f.t. El^m=T* Dia akan diangkat menjadi raja ( *) di bawah
I 2.m.t. El^m=T* Engkau akan diangkat menjadi raja awalannya.
M
P 2.f.t. yk!l=m=T* Engkau akan diangkat menjadi raja
E 1.u.t. El^m=a* Aku akan diangkat menjadi raja
R 3.m.j. Wkl=m=y` Mereka akan diangkat menjadi raja
F 3.f.j. hn*k=l^m=T* Mereka akan diangkat menjadi raja
E
K 2.m.j. Wkl=m=T* Kalian akan diangkat menjadi raja
2.f.j. hn*k=l^m=T* Kalian akan diangkat menjadi raja
1.u.j. El^m=n* Kami akan diangkat menjadi raja
COHORT. 1.u.t. ------
JUSSIF 3.m.t. El^m=y` Biarlah dia diangkat menjadi raja
m.t. El*m=m* Sedang diangkat menjadi raja * Adanya awalan mem
f.t. hk*l*m=m* Sedang diangkat menjadi raja dgn qames hatuf (m*)
PARTISIP
PASIF m.j. <yk!l*m=m* Sedang diangkat menjadi raja & qames sebagai
vokal di bawah huruf
f.j. tokl*m=m* Sedang diangkat menjadi raja tengah.
INFINITIF abs. El@m=h* * Inf. abs.: Awalan he
knstr. (El^m=h*) dgn qames hatuf (h*)
dan sere ( @) dibawah
huruf tengah.

Catatan :
1. Hofal imperatif, seperti dalam Pual imperatif, sebenarnya tidak terdapat di dalam bahasa
Ibrani Perjanjian Lama biasa. Tetapi dalam Teks Masoret terdapat 2 kali dan diciptakan
khusus oleh penulisnya untuk menekankan pokoknya.
Contoh :
Yer. 49:8 : Wnp=h* Hofal impr. 2 m j hn*P* : Qal : berpaling; Hofal : baliklah!
Yeh. 32:19 : hb*Kv = =h* Hofal impr. 2 m t bk^v* : Qal : tidur, berbaring; Hofal : dibaringkanlah.
2. Sebenarnya Hofal infinitif konstruk tidak terdapat dalam kata kerja kuat di Teks Masoret.
Hofal infinitif konstruk hanya terdapat dengan 3 kata kerja yang semuanya kata kerja lemah.
td#L#h% (Kej. 40:20; Yeh. 16:5), td#L#Wh (Yeh. 16:4) : Hof. Inf. knstr. dl^y* : melahirkan anak

73
Bahasa Ibrani I Bab 27 : Hofal
dsWh (2 Taw. 3:3) : Hof. Inf. knstr. ds^y* : diletakkan dasar
hM*V^h^ (Im. 26:34, 35; 2 Taw. 36:21), hM*v^h=B* (Im. 26:43) : Hof. Inf. knstr. <m@v* : dijadikan
tandus

Kosa Kata Bab 27

by@a) kb. m. : musuh lh*q* kb. m. : perkumpulan, jemaah


vorw}v=j^a&Ahasyweros lWav* Saul
rokB= kb. m. :anak laki-laki sulung tB*v^ kb. Sabat, Hari Sabat
laY@n]D*Daniel tjv kk. Piel. : memusnahkan; Hif.
vw\y`rd
= *
Darius tyj!v=h! : membinasakan
hy*m!r=y]
Yeremia <k#v= Sikhem
rts kk. Nif. : 1. bersembunyi; <l@v* ks. : 1. genap; 2. selamat; 3. dgn
2. menyembunyikan diri; damai
Hif. pf. ryT!sh = ! : menyembunyikan dmv kk. Hif. dym!v=h! : membinasakan,
lhq kk. Nif. lh^qn= ! : berkumpul; memusnahkan
Hif. lyh!qh= ! : mengumpulkan hn*v* kb. f. : tahun; knstr. : tn^v=

74
Bahasa Ibrani I Bab 28 : Hitpael

BAB 28
HITPAEL

28.1. Kata Kerja Hitpael : Arti

Fungsi utama dari pangkal Hitpael adalah untuk menunjukkan arti refleksif atau resiprokal dari
pangkal Piel. Dalam Teks Masoret ada 175 kata kerja yang dipakai dalam pangkal Hitpael. Kata
kerja itu muncul 830 kali atau 1,2 % dari semua kata kerja yang terdapat dalam Teks Masoret.

Hitpael mempunyai empat (4) arti dalam penggunaannya :

28.1.1. Refleksif

Subyek (tunggal atau jamak) berbuat atau melakukan kegiatan atas dirinya sendiri.
Contoh :
vD@q^th= ! Dia telah menguduskan diri sendiri
lD@G^th
= ! Dia telah mengagungkan diri sendiri
hw`hy+ lh^q=-lu^ WaC=n^tT = ! u^WDm^W “Mengapa kalian meninggi-ninggikan diri di atas jemaah
Yahweh?” (Bil. 16:3)
WaC=n^tT= ! : Hitp. Impf. 2 m j av*n* Qal : mengangkat; Hitp. : meninggikan diri

28.1.2. Resiprokal

Subyek (jamak) melakukan kegiatan berbalasan atas sesama.


Contoh :
War`tT = ! Kalian akan melihat satu sama lain (berpandang-pandangan)
<yn!p* ha#r*tn= ] <k*l= “Biarlah kita bertemu muka dengan muka” [Lit. biarlah kita melihat
muka-muka sesama] (2 Raj. 14:8)
ha#r*t=n] : Hitp. impf. 1 u j ha*r* : melihat

28.1.3. Pasif

Arti pasif dari pangkal Hitpael bisa menunjukkan 2 (dua) pengertian :


a. Subyek diubahkan atau ditindakkan oleh sesuatu yang tidak disebut.
b. Subyek mengubahkan dirinya ke dalam keadaan tersebut.
Contoh :
lL*h^tt= ! ayh! “Dia akan dipuji” (Ams. 31:20)
gj*-vD#q^th
= ! “pesta dirayakan” (Yes. 30:29)
vD#q^th= ! : Hitp. inf. knstr. vd^q* : Qal : kudus; Hitp. : dikuduskan, dirayakan

Catatan :
Dari penjelasan di atas, dalam contoh di Amsal 31:20 bisa dimengerti dengan 2 cara:
a. dia dibuat supaya dia akan dipuji, atau ...
b. dia membuat dirinya supaya dia akan dipuji.

75
Bahasa Ibrani I Bab 28 : Hitpael
28.1.4. Iteratif

Contoh :
EL@ht
^ =h! Berjalan-jalan / pergi bergerak kian kemari (Qal : berjalan)

28.1.5. Denominatif

Hitpael terkadang digunakan untuk mengubah kata benda menjadi kata kerja.
Contoh :
ayb!n* (nabi) Hitp. : aB@n^th= ! (menunjukkan diri sebagai nabi)
[na (kemarahan) Hitp. : [N^a^t=h! (menunjukkan kemarahan)

76
Bahasa Ibrani I Bab 28 : Hitpael
28.2. Kata Kerja Hitpael : Pangkal dan Infleksi

Qal : qz^j* : menjadi kuat Hitpael : qZ@j^th


= ! : menguatkan diri
sendiri
Kala Org Hitpael Terjemahan
3.m.t qZ@j^t=h! Dia telah menguatkan diri sendiri
3.f.t. hq*Z=j^t=h! Dia telah menguatkan diri sendiri
P 2.m.t. T*q=Z^j^t=h! Engkau telah menguatkan dirimu sendiri
E 2.f.t. T=q=Z^j^t=h! Engkau telah menguatkan dirimu sendiri
R
1.u.t. yT!q=Z^j^t=h! Aku telah menguatkan diriku sendiri
F
E 3.u.j. WqZ=j^t=h! Mereka telah menguatkan diri mereka
K 2.m.j. <T#q=Z^j^t=h! Kalian telah menguatkan diri kalian
2.f.j. /T#q=Z^j^t=h! Kalian telah menguatkan diri kalian
1.u.j. Wnq=Z^j^t=h! Kami telah menguatkan diri kami
3.m.t qZ@j^t=y! Dia akan menguatkan diri sendiri
3.f.t. qZ@j^t=T! Dia akan menguatkan diri sendiri
I 2.m.t. qZ@j^t=T! Engkau akan menguatkan dirimu sendiri
M
P 2.f.t. yq!Z=j^t=T! Engkau akan menguatkan dirimu sendiri
E 1.u.t. qZ@j^t=a# Aku akan menguatkan diriku sendiri
R 3.m.j. WqZ=j^t=y] Mereka akan menguatkan diri mereka
F 3.f.j. hn*q=Z@j^t=T! Mereka akan menguatkan diri mereka
E
K 2.m.j. WqZ=j^t=T! Kalian akan menguatkan diri kalian
2.f.j. hn*q=Z@j^t=T! Kalian akan menguatkan diri kalian
1.u.j. qZ@j^t=n! Kami akan menguatkan diri kami
1.u.t. hq*Z=j^t=a# Biarlah aku menguatkan diriku sendiri
COHORT.
1.u.j. hq*Z=j^t=n! Biarlah kami menguatkan diri kami
JUSSIF 3.m.t. qZ@j^t=y] Biarlah dia menguatkan diri sendiri
2.m.t. qZ@j^t=h! Kamu kuatkanlah dirimu
2.f.t. yq!Z=j^t=h! Kamu kuatkanlah dirimu
IMPERATIF
2.m.j. WqZ=j^t=h! Kalian kuatkanlah diri kalian
2.f.j. hn*q=Z@j^t=h! Kalian kuatkanlah diri kalian
m.t. qZ@j^t=m! Sedang menguatkan diri sendiri
PARTISIP f.t. tq#Z#j^t=m!, hq*Z=j^t=m! Sedang menguatkan diri sendiri
AKTIF m.j. <yq!Z=j^t=m! Sedang menguatkan diri mereka
f.j. toqZ=j^t=m! Sedang menguatkan diri mereka
INFINITIF abs. qZ@j^t=h! Menguatkan diri sendiri
knstr. qZ@j^t=h!
Menguatkan diri sendiri
Hitpael memiliki ciri umum ada awalan t=h! yang dibubuhi pada akar kata atau kata induk
dengan dagesh forte di dalam huruf tengah.
Catatan :
1. Jika huruf pertama dari akar kata atau kata induk adalah bunyi desis atau sibilan (s x v c),
maka t ditukar dengan huruf pertama :
77
Bahasa Ibrani I Bab 28 : Hitpael
Qal : rm^v* (menjaga); Hitp. : rM@T^v=h,! bukan rM@v^th
= !
(Perubahan ini terjadi karena jauh lebih mudah mengucapkan “h!vT^M@r” daripada
“h!tv^M@r”)

Jika konsonan pertama adalah dental (d f t), “t” dari awalan itu hilang atau digabung ke
dalam konsonan dental itu supaya konsonan tersebut diduakalikan (yaitu menerima dagesh
forte):
Qal : rh@f* (menjadi tahir); Hitp. : rh@F^h! (menahirkan diri sendiri), bukan rh@f^th = !
2. Ciri khas Hitpael perfek adalah adanya awalan t=h! pada akar kata/kata induk, vokal patah ( ^)
pada huruf pertama dari akar kata/kata induk, dan dagesh forte di dalam huruf tengah.
2. Dalam Hitpael imperfek, huruf h dari awalan t=h! diganti dengan awalan imperfek supaya
menjadi t=y!, t=T!, t=a# dan t=n!. Dalam kata kerja kuat, huruf pertama dari akar kata/ kata induk
mendapat vokal patah ( ^) di bawahnya, dan huruf kedua mendapat dagesh forte.
3. Hitpael imperatif sama dengan Hitpael imperfek persona kedua dengan awalan T diganti
dengan h!. Bentuk Hitpael imperatif 2 m t (qZ@j^th = )! adalah sama dengan Hitpael perfek 3 m t
dan Hitpael infinitif. Bentuk dan arti harus dibedakan dari konteks.
4. Ciri khas Hitpael partisip adalah adanya awalan t=m! dengan dagesh forte dalam huruf tengah.
5. Bentuk Hitpael infinitif absolut dan konstruk adalah sama, yaitu qZ@j^t=h.! Bentuk ini sama
dengan Hitpael perfek 3 m t dan impr. 2 m t. Konteks lah yang akan menjelaskan apa
bentuknya.

Kosa Kata Bab 28

abj kk. Nif. aB*j=n# : 1. menyembu- hm*jl


* =m! kb. f. : perang, pertempuran
nyikan diri; 2. bersembunyi; llP kk. Hitp. lL@P^th = ! : berdoa
Hif. ayB!jh= # : menyembunyikan; rb^u* kk. Qal : 1. berjalan melalui,
Hitp. aB@j^th = ! : bersembunyi, meneruskan perjalanan;
menyembunyikan diri. 2. melewati; 3. menyeberang;
abn kk. Nif. aB^n! : bernubuat; 4. melanggar; Hif. : 1. menye-
Hitp. aB@n^th= ! : 1. kepenuhan berangkan; 2. menyuruh lewat;
(roh) seperti nabi; 2. bernubuat 3. memaklumkan.
dg#n# Prep. di depan, di tentangan j^Wr kb. f : 1. angin; 2. roh; 3 nafas
ac*n* kk. : 1. mengangkat; hL*p!T= kb. f. : doa; knstr. tL^p!T=
2. mengandung; 3. membawa
4. mengampuni

78
Bahasa Ibrani I Bab 29 : Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Perfek

BAB 29
AKHIRAN GANTI DENGAN KATA KERJA PERFEK

29.1. Pendahuluan

Pada pelajaran yang lalu kita sudah belajar bahwa dalam bahasa Ibrani obyek langsung sering
ditunjukkan dengan tanda ta@ atau ta#. Tetapi ada juga cara lain yang sering digunakan untuk
menyatakan obyek jika obyek langsungnya adalah kata ganti. Caranya adalah dengan
membubuhkan akhiran ganti pada kata kerja.

Contoh : Untuk mengatakan “ia memeliharanya” tidak harus dengan menuliskan ota) rm^v*,
tetapi bisa dengan langsung memakai akhiran ganti menjadi orm*v=.

29.2. Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Perfek

Akhiran ganti dengan kata kerja hampir sama dengan akhiran ganti dengan kata benda dan kata
depan, tetapi ada sedikit perbedaan. Perbedaannya adalah pada huruf terakhir dari bentuk kata
kerja. Akhiran yang ditambahkan pada kata kerja yang diakhiri dengan vokal berbeda dengan
akhiran yang ditambahkan pada kata kerja yang diakhiri dengan konsonan. Akhiran2X ini sama
untuk semua pangkal.

Sesudah Vokal Sesudah Konsonan Terjemahan


1ut yn! yn! ^ (bentuk pause : yn! *)* - ku
2mt ; ; = (bentuk pause : ; #)* - mu
2ft E E ,@ E # - mu
3mt o, Wh o, Wh * - nya
3ft h* H * - nya
1uj Wn Wn * kami/kita
2mj <k# <k# + kalian
2fj /k# /k# + kalian
3mj <, <h# < * mereka
3fj / / * mereka

Catatan :
* Apabila kata tersebut terdapat pada akhir kalimat atau anak kalimat, vokal diubahkan. Kata itu
disebut “dalam pause” dan artinya menerima tekanan lebih besar. Lihat hal. 11-13.

79
Bahasa Ibrani I Bab 29 : Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Perfek
Contoh Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Qal Perfek

Dia (m) Dia (f) Kamu (m) Kamu (f) Saya menjaga Mereka (u) Kalian (m) Kami/kita
menjaga menjaga menjaga menjaga yT!r=m^v* menjaga menjaga menjaga
rm^v* hr*m=v* T*r=m^v* T=r=m^v* Wrm=v* <T#r=m^v= Wnr=m^v*
1ut yn!r^m*v= yn!t=r^m*v= yn!T^r=m^v= yn!yT!r=m^v= ------ yn!Wrm*v= yn!WTr=m^v= ------
2mt ;r=m*v= ;t=r^m*v= ------ ------ ;yT!r=m^v= ;Wrm*v= ------ ;Wnr=m^v=
2ft Er@m*v= Et#r*m*v= ------ ------ EyT!r=m^v= EWrm*v= ------ Ewnr=m^v=
3mt Whr`m*v= oTr^m*v= WhT*r=m^v= WhyT!r=m^v= wyT!r=m^v= WhWrm*v= WhWTr=m^v= WhWnr=m^v=
orm*v Wht=r^m*v= otr=m^v= WhyT!r=m^v=
3ft Hr*m*v= hT*r^m*v= HT*r=m^v= h*yT!r=m^v= h*yT!r=m^v= h*Wrm*v= h*WTr=m^v= h*Wnr=m^v=
1uj Wnr*m*v= Wnt=r^m*v= WnT*r=m^v= WnyT!r=m^v= ------ WnWrm*v= WnWTr=m^v= ------
2mj <k#r=m*v= ------ ------ ------ <k#yT!r=m^v= ------ ------ ------
2fj /k#r=m*v= ------ ------ ------ /k#yT!r=m^v= ------ ------ ------
3mj <r*m*v= <t^r*m*v= <T*r=m^v= <yT!r=m^v= <yT!r=m^v= <Wrm*v= <WTr=m^v= <Wnr=m^v=
3fj /r*m*v= /t^r*m*v= /T*r=m^v= /yT!r=m^v= /yT!r=m^v= /Wrm*v= /WTr=m^v= /Wnr=m^v=

80
Bahasa Ibrani I Bab 29 : Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Perfek
Catatan :
1. Jika akhiran ganti dibubuhkan pada kata kerja, maka aksennya maju pada suku kata baru dan
qames ( *) dalam suku kata pertama diubahkan menjadi shewa ( =), karena suku kata pertama
lebih cepat diucapkan.
2. Hanya kata kerja aktif yang bisa menerima akhiran ganti, yaitu : Qal, Piel, dan Hifil. Adapun
Nifal, Pual, Hofal, dan Hitpael adalah pasif atau refleksif sehingga tidak bisa mengatur obyek
langsung dan oleh karena itu tidak bisa menerima akhiran ganti. Hanya bentuk infinitif
konstruk dari semua pangkal yang bisa menerima akhiran ganti.
3. Dalam Teks Masoret tidak ada kata kerja Perfek 2 f j yang menggunakan akhiran ganti, tetapi
jika ada maka bentuknya akan sama seperti Perfek 2 m j.
4. Perhatikan perubahan yang terjadi pada akar kata atau kata induk dalam bentuk 3 f t, 2 f t, dan
2 m j ketika akhiran ganti ditambah :
a. Ketika akhiran ganti ditambah pada kata kerja perfek 3 f t, h * pada akhir bentuk itu diganti
dengan t ^ (akhiran feminin kuno).
Contoh :
hr*mv= * (Qal) menjadi - tr^mv * =
hv*qB= ! (Piel) menjadi - tv^qB = !
hd*ym!v=h! (Hifil) menjadi - td^ym!v=h!
b. Ketika akhiran ganti ditambah pada kata kerja perfek 2 f t (T=r=m^v*), shewa di bawah T akhir
berubah menjadi hireq-yod (T= menjadi yT!). Bentuk ini (-yT!rm = ^v=) sama dengan bentuk perfek
1 u t. Jadi, WhyT!rm= ^v= bisa berarti “Saya telah memeliharanya” atau “Kalian telah
memeliharanya.” Kontekslah yang akan menentukan arti yang tepat.
c. Ketika akhiran ganti ditambahkan pada bentuk perfek 2 m j (<T#rm = ^v=), huruf mem terakhir (<)
hilang dan vokal sebelumnya diubah dari segol menjadi sureq. Jadi bentuk terima akhiran
ganti adalah –WTr=m^v=.

Kesimpulan :
Bentuk Qal perfek yang terdapat sebelum akhiran ganti adalah :
Tunggal Jamak
3mt - rm^v=
3ft - tr~mv * = 3uj - Wrm*v=
2mt - Tr=m^v= 2mj - WTr=m^v=
2ft - yT!rm
= ^v= 2fj - WTr=m^v=
1ut - yT!rm
= ^v= 1uj - Wnr=m^v=

81
Bahasa Ibrani I Bab 29 : Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Perfek
Contoh Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Piel dan Hifil Perfek

Piel Hifil (dari tr^K)* Hifil (dari tr^K*)


Mereka (u) mencari Dia melenyapkan Mereka melenyapkan
Wvq=B! tyr!kh = ! Wtyr!kh= !
1ut yn!Wvq=B! yn!t^yr!kh = ! yn!Wtyr!kh = !
2mt ;Wvq=B! ;t=yr!kh = ! ;Wtyr!kh = !
2ft Ewvq=B! Et@yr!k=h! EWtyr!k=h!
3mt Whv%qB= !, WhWvq=B! otyr!kh = ! WhWtyr!kh = !
3ft h*Wvq=B! Ht*yr!kh = ! hWtyr!kh = !
1uj WnWvq=B! Wnt*yr!kh = ! WnWtyr!kh = !
2mj <k#Wvq=B! <k#ty= r!kh = ! <k#Wtyr!kh = !
2fj /x#Wvq=B! /k#ty= r!kh = ! /k#Wtyr!kh = !
3mj <h#Wvq=B! <t*yr!kh = ! <Wtyr!kh = !
3fj /Wvq=B! /t*yr!kh = ! /Wtyr!kh = !
(Dagesh forte hilang dari huruf tengah dari vQ@B! karena ada shewa bisu di bawahnya)

Kosa Kata Bab 29

jf^B* kk. : mempercayai, mengan- rk^m* kk. : menjual, menyerahkan


Dalkan (prep. B! dipakai untuk yr!xm= ! Orang Mesir
menunjukkan obyek kepercayaan) vp#n# kb. f. : 1. nyawa; 2. Jiwa;
bn^G* kk. : mencuri 3. nafas hidup
qz*j* ks. : 1. keras; 2. kuat yr!bu
= ! Orang Ibrani
ar@y* kk. statif : takut; kuatir; obyek bz^u* kk. : meninggalkan
Ketakutan ditentukan dgn /m!, qr^ adv. : saja, hanya
yn@Pm
= ,! atau -ta#. jk^v* kk. : melupakan

82
Bahasa Ibrani I Bab 30 : Akhiran Ganti Dengan Kata Kerja Imperfek & Imperatif

BAB 30
AKHIRAN GANTI DENGAN KATA KERJA IMPERFEK DAN IMPERATIF

30.1. Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Imperfek

Akhiran ganti dengan kata kerja bentuk imperfek lebih seragam daripada akhiran ganti dengan
kata kerja bentuk perfek. Akhiran ganti dengan imperfek yang diakhiri dengan vokal adalah
sama dengan akhiran ganti dengan perfek yang diakhiri dengan vokal. Akhiran ganti dengan
imperfek yang diakhiri dengan konsonan memiliki 2 (dua) bentuk, yaitu : (1) akhiran ganti biasa
dengan menggunakan sere ( @) atau segol ( #); dan (2) akhiran ganti dengan nun (n) + dagesh forte
yang disisip sebagai huruf penambahan sebelum akhiran ganti. Bentuk ini lebih sering dilihat
apabila kata tersebut ada dalam pause, dan terkadang juga ditemukan dalam puisi.

Akhiran Ganti yang Digunakan dengan Imperfek

Sesudah Vokal Sesudah Konsonan Terjemahan


Dengan Sere/Segol Dengan Nun
1ut yn! yn! @ yN! # (bagi yn!n)= - ku
2mt ; ; = I* # (bagi ;n= #) - mu
2ft E E @ ------ - mu
3mt W, Wh Wh @ WN # (bagi Wnn= #) - nya
3ft h* H * h* # hN* # (bagi hn*n= #) - nya
1uj Wn Wn @ WN # (bagi Wnn= #) kami/kita
2mj <k# <k# + ------ kalian
2fj /k# /k# + ------ kalian
3mj < < @ ------ mereka
3fj / / @ ------ mereka

Contoh Akhiran Ganti dengan Qal Imperfek

Piel Hifil (dari br^q)*


Dia (m) akan mencari Dia akan membawa
vQ@b^y+ (seseorang) mendekat
byr!qy= ^
1ut yN!v#Q=by^ + , yn!v@Q=by^ + yn!b@yr!qy= ~
2mt I*v#Q=b^y+ , ;v=Q#by^ + ;b=yr!qy= ~
2ft Ev@Q=by^ + Eb@yr!q=y~
3mt WNv#Qb = ^y+ , Whv@Qb = ^y+ Whb@yr!qy= ~
3ft hN*v#Q=by^ + , h*v#Q=by^ + h*b#yr!q=y~
1uj WNv#Qb = ^y+ , Wnv@Qb= ^y+ Wnb@yr!qy= ~
2mj <k#v=Q#by^ + <k#by= r!qy= ~
2fj /k#v=Q#by^ + /k#by= r!qy= ~
3mj <v@Qb= ^y+ <b@yr!qy= ~
3fj /v@Qb= ^y+ /b@yr!qy= ~

83
Bahasa Ibrani I Bab 30 : Akhiran Ganti Dengan Kata Kerja Imperfek & Imperatif
30.2. Akhiran Ganti dengan Kata Kerja Imperatif

Akhiran ganti dengan imperatif adalah sama dengan imperfek.

Contoh Akhiran Ganti dengan Imperatif

Qal : rm)v= Piel : vQ@B^ Hifil : El@mh = ^


Peliharalah (2 mt) Carilah (2 mt) Angkatlah dia menjadi raja
1ut - ku yn!r@m=v* yn!v@Q=B^ yn!k@yl!m=h^
3mt - nya Whr@mv = * Whv@QB = ^ Whk@yl!m=h^
1uj kami yN!Wrm=v! yn!WvQ=B^ yn!Wkyl!mh = ^
3mj mereka WhWrm=v! WhWvQ=B^ WhWkyl!mh = ^

84
Bahasa Ibrani I Lampiran I : Paradigma Kata Kerja Kuat

85
Bahasa Ibrani I Lampiran I : Paradigma Kata Kerja Kuat

Contoh Lain Kata Kerja Kuat

86
Bahasa Ibrani I Lampiran I : Paradigma Kata Kerja Kuat

Contoh Lain Kata Kerja Kuat

87
Bahasa Ibrani I Lampiran II : Paradigma Kata Kerja Lemah

Lampiran II
I – Guttural (Pe Guttural)

88
Bahasa Ibrani I Lampiran II : Paradigma Kata Kerja Lemah

I – Nun (Pe Nun)

89
Bahasa Ibrani I Lampiran II : Paradigma Kata Kerja Lemah

I – Waw / I – Yod (Pe Waw / Pe Yod)

90
Bahasa Ibrani I Lampiran II : Paradigma Kata Kerja Lemah

II – Guttural (Ayin Guttural)

91
Bahasa Ibrani I Lampiran II : Paradigma Kata Kerja Lemah

II – Waw / II – Yod (Ayin Waw / Ayin Yod)


(Konjugasi Qal)

92
Bahasa Ibrani I Lampiran II : Paradigma Kata Kerja Lemah

II – Waw / II – Yod (Ayin Waw / Ayin Yod)


(Konjugasi Nifal, Polel, Polal, Hifil, Hofal, Hitpael)

93
Bahasa Ibrani I Lampiran II : Paradigma Kata Kerja Lemah

Kata Kerja Germinate (Ayin Rangkap)

94
Bahasa Ibrani I Lampiran III : Kata Kerja hy`h*

Lampiran III
Kata Kerja hy`h* (ada, menjadi)
(Dalam semua bentuk yang terdapat dalam Alkitab Bahasa Ibrani)

Kala Orang Qal Nifal


3.m.t hy`h* hy`hn= ]
3.f.t. ht*yh+ * ht*yh+ =n]
P 2.m.t. t*yy]h* t*yy}hn= ]
E tyy]h* yt!yy}hn= ]
2.f.t.
R
1.u.t. yt!yy]h*
F
3.u.j. Wyh*
E
K 2.m.j. <t#yy!h$
2.f.j. /t#yy!h$
1.u.j. Wnyy]h*
3.m.t hy\h=y]
I 3.f.t. hy\h=T!
M 2.m.t. hy\h=T!
P 2.f.t. yy]hT= !
E 1.u.t. hy\h=a#
R 3.m.j. Wyh=y]
F 3.f.j. hn*yy\h=T!
E 2.m.j. Wyh=T!
K 2.f.j. hn*yy\h=T!
1.u.j. hy\h=n]
3.m.t. yh!Y\w~ , yh!yw= ~
3.f.t. yy]hT
= !w~
IMPERFEK
2.m.t. yh!Tw= ~
dengan
1.u.t. yh!a$w` , hy\h=a#w`
w Konsekutif
3.f.j. hn*y\h=T!w~ , hn*yy\h=T!w~
1.u.j. hy\h=N!w~
3.m.t. yh!yw] , yh!y+ , yh!y\
JUSSIF
2.m.t. yh!T= , yh!tW=
2.m.t. hy@h$
2.f.t. yy!h&
IMPERATIF
2.m.j. Wyh$
2.f.j. hn*yy\h$
PARTISIP m.t. hy\oh
AKTIF f.t. hy`oh
INFINITIF abs. hy)h* , oyh*
knstr. toyh$

95
Bahasa Ibrani I Lampiran IV : Kata Depan dengan Akhiran Ganti

Lampiran IV
Beberapa Kata Depan (Preposisi) Dengan Akhiran Ganti

Persona ta@ (bersama) la@ (ke, kepada) lu^ (di atas) rj^a^ , yr@h&a^
Dlm puisi : yl@a$ Dlm puisi : yl@u& (di belakang)
1.u.t. yT!a! yl^a@ yl^u* yr^j&a^
2.m.t. ;T=a! ;yl#a@ ;yl#u* ;yr#ja
& ^
2.f.t. ET*a! Ey!la
^ @ Ey]lu
^ * Ey]rj
~ &a^
3.m.t. oTa! wyl*a@ wyl*u* wyr*j&a^
3.f.t. HT*a! h*yl#a@ h*yl#u* h*yr#ja
& ^
1.u.j. WnT*a! Wnyl@a@ Wnyl@u* Wnyr@j&a^
2.m.j. <k#Ta
= ! <k#yl@a& <k#yl@u& <k#yr@ja
& ^
2.f.j. /k#Ta
= ! /k#yl@a& /k#yl@u& /k#yr@ja
& ^
3.m.j. <T*a! <h#yl@a& <h#yl@u& <h#yr@ja
& ^
3.f.j. /T*a! /h#yl@a& /h#yl@u& /h#yr@ja
& ^

Catatan :
1. ta@ (bersama)
Dalam bahasa Ibrani ada dua kata yang lain yang ditulis ta@ : salah satunya adalah tanda
obyek langsung. Tanda obyek langsung dengan akhiran ganti (yaitu kata ganti obyek)
mengambil bentuk ta) / yt!a) (“aku” obyek), ;t=a) (“kamu” [m] obyek), dsb. Kata ta@ yang
lain berarti “bersama,” dan apabila dibubuhi dengan akhiran ganti mengambil bentuk Ta!.
2. -la@ (ke, kepada) dan lu^ (atas, di atas)
Dua kata depan ini memiliki bentuk khusus dalam kitab-kitab puisi di dalam Alkitab : yl@a$
dan yl@u.&

96
Bahasa Ibrani I Lampiran V : Kunci Parsing Kata Kerja Kuat

Lampiran V
Kunci Analisa Kata (Parsing) Kata Kerja Kuat

1. Apakah ada waw (w) pada awal bentuk kata kerja ?


Jika ada, apakah waw biasa atau waw konsekutif ?
a. Imperfek : titik vokal waw konsekutif adalah sama dengan awalan penentu.
w~ (patah di bawah waw dengan dagesh forte dalam huruf berikutnya).
b. Perfek : titik vokal waw konsekutif adalah sama dengan waw biasa.
w+ biasanya bisa diketahui dari konteks. Bentuk ini sering ditemukan dalam narasi

2. Apakah ada preposisi (kata depan) yang dibubuhkan pada bentuk kata kerja ?
Jika ada preposisi, biasanya bentuk kata kerja itu adalah infinitif konstruk (Tetapi bisa juga
partisip).
Contoh :
rm)v=l! : Prep. l= - Qal Inf. Constr. rm^v* dia telah menjaga
toar=l! : Prep. l= - Qal Inf. Constr. ha*r* dia telah melihat

3. Apakah ada mem (m) pada awal bentuk kata kerja ?


a. Jika ada mem, seringkali bentuk kata kerjanya adalah partisip dari pangkal Piel, Pual, Hifil,
Hofal, atau Hithpael.
b. Jika bukan partisip, kemungkinan besar mem tersebut adalah huruf pertama dari kata dasar.

4. Apakah ada awalan he (h) pada kata kerja ?


a. Nifal memakai awalan h! dalam imperatif + dagesh forte dalam huruf berikut.
b. Hifil memakai awalan h! dalam perfek dan h^ dalam imperatif.
c. Hofal memakai awalan h* dalam imperfek (tidak ada hofal imperatif).
d. Awalan penentu (h^ + dagesh di huruf berikutnya) dipakai dengan partisip.

5. Apakah ada dagesh forte di dalam huruf kedua dari kata dasar ?
Jika ada dagesh dalam huruf kedua dari stem, ada dua kemungkinan :
a. Bentuk kata kerja adalah Piel, Pual, atau Hithpael.
b. Bisa juga dagesh lene jika hurufnya adalah huruf begadkefat ( b g d k p t) yang menerima
dagesh lene sesudah shewa bisu.

6. Apakah kata kerja diawali dengan huruf y t a atau n ?


a. Jika terdapat salah satu dari huruf-huruf ini, biasanya huruf tersebut adalah awalan bentuk
imperfek.
b. Jika bukan awalan bentuk imperfek, huruf-huruf itu adalah huruf pertama dari kata dasar.
c. Jika ada awalan nun (n), kemungkinan kata kerjanya berasal dari pangkal Nifal dalam kala
Perfek, Infinitif Absolut, atau Partisip.

Apakah vokal yang ada di bawah awalan imperfek ?


Dalam kata kerja kuat, vokal yang terdapat di bawah awalan y t a atau n adalah :

97
Bahasa Ibrani I Lampiran V : Kunci Parsing Kata Kerja Kuat

Vokal Di Bawah Awalan Imperfek Kata Kerja Kuat


Pangkal Vokal di Bawah y Vokal di Bawah Ciri yang Lain Contoh
t a atau n a
Qal hireq ( !) segol ( #) lf)qT
= !
Nifal hireq ( !) segol ( #) dagesh forte dalam lf@Q*T!
huruf sesudahnya
Piel shewa ( =) hatef-patah ( &) lF@q^T=
Pual shewa ( =) hatef-patah ( &) lF^q%T=
Hifil patah ( ^) patah ( ^) lyf!qT = ^
Hofal qames hatuf ( *) qames hatuf ( *) lf^qT= *
Hitpael hireq ( !) segol ( #) Taw ditambah lF@q^tT = =
sesudah awalan

7. Apakah akhirannya adalah T* T= yT! <T# /T# atau Wn ?


a. Jika ada salah satu akhiran ini, maka kala kata kerja adalah perfek.
b. Tetapi ingat ! Akhiran Wn bisa juga akhiran ganti 1 u j pada kata kerja.

8. Apakah bentuk kata kerja diakhiri dengan akhiran ganti obyek ?


a. Akhiran ganti ini berbeda dari akhiran perfek, jadi jika melihat akhiran yang bukan
akhiran perfek kita harus memikirkan bahwa itu adalah akhiran ganti.
b. Akhiran ganti ini bisa menyembunyikan akhiran kata kerja kala perfek, tetapi tidak akan
mempengaruhi awalan kata kerja kala imperfek.
Contoh : WhWlf*q= : Qal Perfek 3 u j - akhiran ganti 3 m t lf^q* mematikan

98
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

Lampiran VI
Kosa Kata Yang Digunakan Lebih Dari 100 Kali 1

1
Daftar kosakata ini diambil dari Carl Reed, Bahasa Ibrani Jilid III: Grammar dan Sintaks, (Yogyakarta:
STII, 2004) yang dikutip dari Larry A. Mitchel, A Student’s Vocabulary for Biblical Hebrew and Aramaic.
99
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

100
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

101
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

102
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

103
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

104
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

105
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

106
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

107
Bahasa Ibrani I Lampiran VI: Kosa Kata yang dipakai lebih 100 kali

108
Bahasa Ibrani I Kepustakaan

KEPUSTAKAAN

Arnold, Bill T. dan John H. Choi. A Guide To Biblical Hebrew Syntax: Second Edition.
Cambridge: Cambridge University Press, 2018.

Baker, D.L., S.M. Siahaan, A.A. Sitompul. Pengantar Bahasa Ibrani. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1992.

Brown, Francis, S. R. Driver, and C. A. Briggs. A Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old
Testament. Oxford: Clarendon, 1907.

Cowley, A. E. Gesenius’ Hebrew Grammar, 2nd. ed. Oxford: Clarendon Press, 1910.

Holladay, William L. A Concise Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testament. Grand Rapids:
William B. Eerdmans Publishing Company, 1988.

Kelley, Page H. Biblical Hebrew: An Introductory Grammar. Grand Rapids: William B. Eerdmans
Publishing Company, 1992.

Lambdin, Thomas O. Introduction To Biblical Hebrew. New York: Charles Scribner’s Sons,
1971.

Pratico, Gary D. and Miles V. Van Pelt. Basics of Biblical Hebrew Grammar : Second Edition.
Grand Rapids, MI : Zondervan, 2007.

Reed, Carl A. “Bahasa Ibrani Jilid I.” Bahan kuliah yang tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Teologia Injili Indonesia, 2004.

Reed, Carl A. dan Johny Yahya Sedi. “Bahasa Ibrani Jilid III : Grammar dan Sintaks.” Bahan
kuliah yang tidak diterbitkan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teologia Injili Indonesia,
2004.

Ross, Allen P. “Biblical Hebrew Handbook.” Bahan kuliah yang tidak diterbitkan. Dallas:
Dallas Theological Seminary, 1986.

Waltke, Bruce K. and M. O’Connor. An Introduction to Biblical Hebrew Syntax. Winona Lake,
Indiana: Eisenbrauns, 1990.

Weingreen, J. A. A Practical Grammar for Classical Hebrew : Second Edition. New York: Oxford
University Press, 1959.

William, Ronald J. Hebrew Syntax: An Outline, 2nd. ed. Toronto: Univiversity of Toronto Press,
1976.

109

Anda mungkin juga menyukai