Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Allah Sub’hanahu wata’ala yang selalu menjadi penolong terhadap hamba-
hambanya. Shalawat beserta salam dikirimkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabat-
sahabatnya, yang telah menunjukkan suri tauladan kepada seluruh kepada kita agar dapat
menjalankan kehidupan ini dengan sesuai dengan Syariat-Nya.
Alhamdulillah, modul untuk sertifikasi teknisi jaringan telah selesai dibuat dengan Judul
“Modul SKKNI: Skema Teknisi Madya Jaringan Komputer”
Modul ini disadari masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap mendapatkan masukan dari
pembaca atas isi modul ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pekanbaru, Agustus 2019
Tim Penulis
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................... 4
BAB II. Mengumpulkan Data Peralatan Jaringan Dengan Teknologi yang Sesuai .................................. 8
Tahapan awal dalam merancang jaringan adalah mengumpulkan data terhadap kebutuhan teknis
pengguna yang akan menggunakan jaringan. Pada tahapan ini dilakukan survey lapangan untuk
mendapatkan data yang ril sesuai kebutuhan.
Topologi jaringan dirancang sesuai dengan kebutuhan dan persebaran pengguna dan peralatan
jaringan. Dalam menentukan topologi yang dirancang harus didasarkan pada besarnya kapasitas
jaringan yang dapat ditentukan dari kebutuhan bisnis yang menghasilkan nilai bandwidth yang
dibutuhkan. Beberapa hal penting yang harus diketahui ketika menentukan topologi jaringan yang
akan digunakan;
1. Besaran bandwidth
2. Persebaran user dan perangkat serta jarak lokasinya
3. Fitur-fitur fisik serta jenis kabel
4. Peta gedung atau lokasi persebaran
5. Biaya
6. Analisis proyeksi pengembangan kedepan
Setelah mendapatkan data tersebut selanjutnya dirancang topologi yang sesuai. Berikut penjelasan
jenis-jenis topologi fisik yang dapat digunakan:
Modul ini membahas 3 kelas utama yang paling sering digunakan pada dunia kerja, seperti kelas A, B
dan C. berikut penjelasan pada masing-masing kelas.
1. A CLASS
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit Pertama :0
Panjang Net ID : 8 Bit
Panjang Host ID : 24 Bit
Byte Pertama : 0 – 127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 Broadcast)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 (224-2) IP Address pada tiap kelas A
2. B CLASS
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
2 Bit pertama : 10
Panjang Net ID : 16 Bit
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
3 bit pertama : 110
Panjang Net ID : 24 Bit
Panjang Host ID : 8 Bit
Byte pertama : 192 – 223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 (28-2) IP Address pada tiap kelas C
Subnetting memiliki peran penting pada pemberian alamat IP. Subnet mask membantu menentukan
jaringan, subnetwork dan pembagian host pada alamat IP.
Tabel 1. Subneting
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000
2^3 – 2 = 6 Subnet
Host yang valid pada masing-masing subnet?
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000
2^5 – 2 = 30 Host/subnet
Detil subnet yang valid?
256 – 224 = 32
Tabel 4.1. Detil host yang dapat dihasilkan
Network Address Usable Host Range Broadcast Address
192.168.10.0 192.168.10.1 - 192.168.10.30 192.168.10.31
192.168.10.32 192.168.10.33 - 192.168.10.62 192.168.10.63
192.168.10.64 192.168.10.65 - 192.168.10.94 192.168.10.95
192.168.10.96 192.168.10.97 - 192.168.10.126 192.168.10.127
192.168.10.128 192.168.10.129 - 192.168.10.158 192.168.10.159
192.168.10.160 192.168.10.161 - 192.168.10.190 192.168.10.191
192.168.10.192 192.168.10.193 - 192.168.10.222 192.168.10.223
192.168.10.224 192.168.10.225 - 192.168.10.254 192.168.10.255
UTP dibagi kedalam beberapa jenis kategori. Pembagian ini didasarkan pada bandwidth dan
pengaplikasiannya. Berikut pembagiannya:
Potong Kupas
Hasil
Gambar 6.3. Memotong dan mengupas kabel UTP
Langkah 4: Masukkan setiap kabel ke pin pada konektornya. Perhatikan nomor urutan pin pada
konektor RJ-45 berikut urutan pin pada konektor RJ-45
Ada dua jenis tipe kabel ini yaitu yang kabel thick coaxial dan kabel thin coaxial. Kabel coaxial thin
disebut juga dengan10Base2 (thinnet). Angka 2 menunjukkan nilai pada panjang maksimum untuk
segment kabel tersebut adalah 200 meter. Kabel coaxial thick dikenal dengan 10Base5 (thicket),
dimana angka 5 menunjukka panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 500 meter.
Namun kabel jenis ini tidak lentur dan suit untuk instalasinya.
Teknologi yang mendukung untuk media transmisi ini adalah Ethernet. Kecepatan hingga
mencapai100 Mbps (Fast Ethernet). Sebelumnya, kabel jenis ini digunakan untuk akses distribusi
jaringan, backbone atau jaringan tulang punggung. Tipe konektor yang digunakan untuk kabel ini
adalah konektor Bayone-NeiII-Concelman (BNC), dan T-connector untuk penghubung antar segmen
dengan node (perangkat/komputer).
Kecepatan pengiriman data dengan media Fiber optic ini lebih dari 100 Mbps (100 Base Fx).
Perkembangan kabel ini telah mencapai kecepatan transmisi mulai 1000 Mbps (1 Gigs atau 1 Gbps)
hingga 100 Gbps.
Untuk melakukan konfigurasi Switch atau Router terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti penggunaan kabel dan port koneksi. Untuk melakukan konfigurasi harus menggunakan kabel
Consule, seperti pada Gambar 7.1 berikut:
3. Pada Gambar 7.2 tersebut terdapat beberapa menu untuk melakukan konfigurasu pada
peralatan jaringan. Untuk melakukan konfigurasi switch/router maka pilih menu TERMINAL.
5. Pada Gambar 7.4 merupakan tampilan awal konfigurasi. Ketik perintah “NO” untuk
melanjutkan.
Pada Gambar 7.5 merupakan tahapan memulai konfigurasi switch/router. Dimulai dengan perintah
“ENABLE” dan seterusnya.
Router yang dikonfigurasi seperti contoh diatas akan meminta password ketika
usermencoba mendapatkan akses melalui console. Dan passwordnya adalah iwan.
Router#config terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#enable secret Iwan
Router(config)#exit
Router#sh run
Building configuration...
7.4. Banner
Adakalanya kita memerlukan pesan legal kepada router saat seseorang logon kepada system router
dengan menggunakan command banner. Ada empat macam tampilan banner yang bisa digunakan
saat login dan rangkaian startup.
* MOTD (message of the day) akan menampilkan pesan banner MOTD segera
sesaat koneksi terbentuk kepada router cisco
* Login akan tampil setelah pesan banner MOTD dan
sebelum promp Login
* EXEC pesan yang ditampilkan sesaat user berhasil login
* Incoming menampilkan saat sesi reverse telnet
Router (config)# banner motd Untuk konfigurasi Cisco router menampilkan pesan
MOTD
Router (config)# banner login Untuk setup banner Login
Router (config)# banner exec Untuk setup banner EXEC
Apapun yang diketik akan dianggap bagian dari banner hingga ditutup dengan text
delimiter (misal #). Hal ini termasuk karakter-karakter lain seperti ganti baris, spasi, dan lainnya.
Oleh karena itu untuk membuat banner maka definisikan text delimiter yang akan dipakai, yang
merupakan symbol start dan finish dalam pesan banner yang tidak akan tampil pada pesan
banner tersebut. Delimiter karakter ini memberitahukan kepada router bahwa text banner
selesai. Banner akan tampil pada screen persis seperti yang telah diketik pada konfigurasi Cisco
router.
Router#show ip route Untuk menampilkan daftar isi dari suatu tabel router
Router#show ip protocol Untuk menampilkan protocol yang digunakan
Show clock menampilkan setting waktu di router
Show hosts manmapilkan daftar cache dari nama host dan
alamatnya
Show running-config menampilkan isi file konfigurasi yang sedang jalan atau
konfigurasi dari interface atau informasi map class.
Show users manampilkan semua user yang konek ke router.
Show history menampilkan history dari perintah-perintah yang telah
dilakukan.
Router>enable
Router#config terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.10.10 255.255.255.224
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Berikut penjelasan konfigurasi diatas:
Router > Masih pada user mode
Khusus jika menggunakan kabel serial maka perlu diseting clock rate pada interface yang
terhubung dengan kabel DCE, namun pada bagian yang terhubung ke DTE maka tidak perlu seting
clock rate-nya.
Router(config)#interface serial Mengonfigure interface pada
0/0
port serial 0/0
Pada link serial yang terhubung langsung, seperti konfigurasi di Lab, salah satu sisi harus di-set
sebagai DCE dan harus di-set sinyal clocknya. Untuk seting clock dan speed dengan menggunakan
perintah clock rate. Clock rate yang disediakan dalam bits per second adalah 1200, 2400, 9600,
interface FastEthernet0/1
ip address 192.168.10.10 255.255.255.248
Router(config)#interface fastethernet0/1
Router(config-if)#no ip address
interface FastEthernet0/1
no ip address
Router#write memory
Sebaliknya jika ingin menghapus seluruh konfigurasi pada CISCO maka gunakan perintah write
erase
Maka seluruh konfigurasi yang ada pada cisco tersbut akan hilang (kembali ke default)