KOMPETENSI KEAHLIAN
: TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
NIP :-
Komite Sekolah,
Aly Murtadlo,S.Pd.I.M.M
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T. Kurikulum 2013 secara terbatas mulai
dilaksanakan di SMK MA’ARIF NU 01 Jatibarang secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan-tantangan
internal dan eksternal.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah
Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan
upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar. Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Perwujudan dari amanat Undang
Undang.
Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada
awal
abad ke-21. Undang-undang ini menjadi dasar hokum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,
standar kompetensi lulusann diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari
standar kompetensi lulusann melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua
mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi
lulusann, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini
menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Penghargaan dan ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan, Tim Nara Sumber, Tim Pengarah, Tim Internal Kemdikbud, Tim Inti, Tim Teknis,
dan Tim Pengembanagan yang telah meluangkan waktu untuk menulis dan memberikan
kontribusi pemikiran yang komprehensif dalam mewujudkan Dokumen Kurikulum 2013 ini.
Penghargaan yang sama juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan baik secara tertulis, melalui media elektronik dan cetak, maupun secara lisan guna
penyempurnaan Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENETAPAN ii
KATA PENGANTAR iv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 4
B. Visi Sekolah 12
C. Misi Sekolah 12
D. Tujuan Sekolah 12
F. Deskripsi KKNI 13
G. Profil Lulusan 13
A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum 15
B. Muatan Lokal
1. Muatan Lokal 17
C. Pengembangan Diri
F. Literasi Sekolah
1. Literasi Sekolah 34
H. Gerakan Sekolah Sehat
1. Gerakan Sekolah Sehat.............................................................................................................. 34
I. Pembelajaran Abad 21
1. Pembelajaran Abad 21
1. Pembelajaran di Kelas 38
2. Pembeljaran Praktek 38
8. Kriteria Kelulusan 48
A. KALENDER PENDIDIKAN
1. Kalender Pendidikan 58
DAFTAR LAMPIRAN
Satuan pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan. Agar semua
program yang ada di sekolah berjalan dengan baik,maka harus direncanakan dengan baik pula.
Salah satu dokumen yang harus ada dalam sistem perencanaan sekolah adalah dokumen
kurikulum, yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah
dokumen yang menggambarkan legalitas sebuah proses pembelajaran di satuan pendidikan
karena KTSP harus disahkan dan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang. KTSP adalah
blueprint proses pembelajaran di sebuah satuan pendidikan, yang disebut juga dengan desain
kurikulum di satuan pendidikan. KTSP menggambarkan tujuan satuan pendidikan yang akan
dicapai, apa saja yang harus diajarkan kepada peserta didik dan bagaimana proses serta
pengaturan waktunya, serta bagaimana melakukan penilaian Hasil pembelajaran dan
evaluasinya. Di dalamnya juga diatur bagaimana peserta didik difasilitasi untuk mengembangkan
kepribadian, minat dan bakatnya. Hal Ini memberi gambaran bahwa KTSP adalah dokumen yang
harus dipersiapkan, disusun, dikembangkan, dievaluasi, dan direvisi dengan prosedur yang
benar. Dengan demikian proses pengembangannya menuntut pengetahuan, keterampilan, serta
pengalaman yang cukup dari para pelakunya.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP SMK adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik
terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran di SMK untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna
dan berdampak besar bagi peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau
berwirausaha dan diatur oleh sekolah. KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif yang
disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pemberlakuan kurikulum untuk memenuhi dua dimensi kurikulum. Yaitu pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran. Sedangkan
dimensi kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sebagaimana yang
dirumuskan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat (19) menyebutkan bahwa pengertian Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Tujuan
tertentu ini meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan
kinerja para staf,menawarkan partisipasi langsung kepada kelompok-kelompok terkait, dan
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Otonomi sekolah juga berperan
dalam menampung dengan memberikan otonomi yang lebih besar, disamping menunjukkan
sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana
peningkatan efisiensi,mutu dan pemerataan pendidikan.
Keterlibatan Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah dan Dunia Usaha maupun Dunia Industri
dalam pengambilan keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih
tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber
daya yang ada seefesien mungkin untuk mencapai hasil yang bervariasi, keinginan staf yang
berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menyekolahkan anaknya
pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja
yang produktif, potensial dan berkualitas.
PP No. 17 tahun 2010 Pasal 76 menyebutkan Pendidikan menengah kejuruan berfungsi antara
lain membekali peserta didik dengan kemampun ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Adapun Kurikulum SMK MA’ARIF NU 01 Jatibarang berpola pada :
1. Standar isi,
2. Standar proses,
4. Tenaga kependidikan,
6. Pengelolaan
7. Pembiayaan,dan
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat
dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah
rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi
dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya
untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum
adalah suatu kebijakan public yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis
di bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 tahun
2018 tentang Standar nasional pendidikan sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan;
11. Peraturan daerah jawa tengah nomor 9 tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan aksara
jawa;
12. Peraturan gubernur jawa tengah nomor 57 tahun 2013 petunjuk pelaksanaan tentang
peraturan daerah jawa tengah nomor 9 tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan aksara jawa.
13. Peraturan direktur jendral pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan dan
kebudayaan nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang spektrum keahlian pendidikan menengah
kejuruan;
14. Peraturan direktur jendral pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan dan
kebudayaan nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang spektrum struktur kurikulum sekolah menngah
kejuruan dan madrasah aliyah kejuruan.
C. Tujuan Penyusunan KTSP
Pedoman Penyusunan KTSP SMK Jawa Tengah disusun dengan maksud dapat digunakan
sebagai panduan bagi SMK dalam menyusun kurikulum implementatif secara lebih baik,
terstruktur, efektif, dan efisien. Tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
2. Meningkatkan komitmen SMK, guru, komite sekolah, dunia kerja, dan Dinas Pendidikan
Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan, output, dan outcome pendidikan kejuruan di SMK.
3. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan para guru
dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan kebutuhaan sekolah
dan pemangku kepentingan.
Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan 1
(satu) sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut diterbitkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yang menegaskan bahwa Indonesia menganut pendidikan berbasis standar.
4. literasi;
6. kreativitas;
7. estetika;
9. kewirausahaan.
Area
No. Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
Area
No. Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
mengelola usaha
B Visi
Menjadi Paket Keahlian unggulan dengan mutu prima dalam mempersiapkan lulusan berakhlaq
mulia, profesional dan berjiwa wirausaha di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
khususnya perbaikan dan perawatan Komputer beserta Jaringan yang mampu bersaing di era
global.
C Misi
a. Tujuan Umum
Sebagai asset daerah dapat memberi kontribusi secara nyata pada pemKomputer dan
Informatika daerah meliputi :
a) Penyediaan SDM yang berkompeten serta memiliki daya saing untuk menghadapi
era global melalui peningkatan mutu tamatan;
b. Tujuan Khusus
Tujuan Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) secara umum mengacu pada isi
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan
Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu. Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
a. Melakukan pekerjaan sebagai teknisi Komputer dan Jaringan yang profesional
dalam bidang Komputer dan Jaringan.
F Deskripsi KKNI
Uji Kompetensi Keahlian merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi dalam rangka
sertifikasi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang dilakukan oleh
lembaga mandiri atau LSP P1
G Profil Lulusan
Setiap satuan pendidikan semestinya berorientasi pada mutu lulusan. Agar setiap pihak yang
berkentingan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah fokus pada mutu lulusan,
seyogyanya profil lulusan dijabarkan secara operasional. Profil lulusan adalah gambaran
konkrit kompetensi dan karakteristik lulusan dari masing-masing satuan. pendidikan. Acuan
dalam menyusun profil lulusan masing-masing satuan pendidikan dijabarkan dari:
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja. Rumusan SKL SMK dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu
dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK program pendidikan 3 tahun
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan
rapat Dewan Guru dengan kriteria sebagai berikut :
5. Sertifikat Makesta/Lakmud
Visi
Membekali tamatan yang memiliki Berahlakul karimah, inovatif, mandiri, dan dapat
bersaing didunia kerja.
Misi
Tujuan
1. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor
07/D.D5/KK/2018. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang
terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai
kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian,
Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
Muatan Nasional terdiri atas enam mata pelajaran yaitu: (1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
(2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah
Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan Kewilayahan berisi dua Mata
Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan
Peminatan Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2)
Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian.
Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP SMK dari masing masing Kompetensi Keahlian
dapat dilihat dalam Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018, sedangkan untuk
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI/KD) tertuang dalam Keputusan Dirjen Dikdasmen
Nomor 464/D.D5/KK/2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian,
(C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
Muatan kurikulum pada tingkat nasional dikembangkan oleh Pemerintah Pusat yang terdiri dari
kelompok mata pelajaran wajib A, kelompok mata pelajaran wajib B, dan kelompok mata pelajaran
peminatan (C1, C2, dan C3) bidang studi keahlian teknologi informasi dan komunikasi, program
studi keahlian teknik komputer dan informatika paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
(TKJ). Termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pramuka. Untuk Mata Pelajaran
Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan wajib menyelenggarkan 2 aspek dari
4 aspek yang disediakan.
Dimana Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang
diikuti dapat diganti setiap semesternya. Salah satu aspek mata pelajaran yang dipilih harus sesuai
dengan program keahlian yang diikutinya, dalam rangka memperkaya dan meningkatkan kualitas
keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
SMK MA’ARIF NU 01 Jatibarang melaksanakan Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bersama
dengan institusi pasangan, yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
bekerja langsung di institusi pasangan, terarah ubtuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
tertentu melalui program praktek kerja lapangan .
Praktek kerja lapangan dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengah semester (sekitar 3
bulan); Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat dilakukan di satuan
pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio
sebagai instrumen utama penilaian.
Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian pada
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara:
a. efektif, e. mandiri,
b. kreatif, f. Kolaboratif,
c. produktif, g. komunikatif, dan
d. kritis, h. solutif
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
3. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Program Studi
Keahlian Teknik Otomotif, Paket Keahlian Teknik dan Bisinis Sepeda Motor terdiri atas
mata pelajaran sebagai berikut.
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan nasional
1Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4Matematika 4 4 4 4 4 4
5Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
JUMLAH 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
JUMLAH 5 5 2 2 - -
C. Muatan Lokal
9 KE-NU-AN 2 2 1 1 1 1
10 Bahasa Jawa 2 2 1 1 1 1
JUMLAH 4 4 2 2 2 2
D. Muatan Perminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Kejuruan
11 Simulasi Dan Komunikasi Digital 3 3 - -
12 Fisika 3 3 - -
13 Kimia 3 3 - -
C2. Dasar Kompetensi Kejuruan
14 Sistem Komputer 2 2 - - - -
15 Komputer Dan Jaringan Dasar 5 5 - - - -
16 Pemrograman Dasar 3 3 - -
17 Dasar Dasar Design Grafis 3 3 - - - -
C3. Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
19 Teknologi Wan - - 6 6 - -
20 Administrasi Infrastruktur Jaringan - - 6 6 9 9
21 Administrasi Sistem Jaringan 6 6 8 8
22 Teknologi Layanan Jaringan 6 6 8 8
23 Produktif Kreatif Kewirausahaan 7 7 8 8
JUMLAH - - 31 31 33 33
TOTAL 50 50 50 50 50 50
B. Muatan Lokal
Muatan lokal yang dilaksanakan di SMK MA’ARIF NU 01 Jatibarang adalah mata pelajaran bahasa
jawa. Mata pelajaran bahasa jawa diambil sebagai muatan lokal karena bahasa jawa merupakan
bahasa keseharian / bahasa ibu dilingkup masyarakat dimana SMK MA’ARIF NU 01 Jatibarang
berada. Pengimplementasian Mulok Bahasa Jawa disamping merupakan kebutuhan tetapi juga
merupakan kewajiban yang bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi sebagai berikut: (1)
menjaga dan memelihara kelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa
sehingga menjadi faktor penting untuk peneguhan jati diri daerah; (2) menyelaraskan fungsi bahasa,
sastra, dan aksara Jawa dalam kehidupan masyarakat sejalan dengan arah pembinaan bahasa
Indonesia; (3) mengenali nilai-nilai estetika, etika, moral dan spiritual yang terkandung dalam
budaya Jawa untuk didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kebudayaan
nasional; dan (4) mendayagunakan bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai wahana untuk
pemKomputer dan Informatika karakter dan budi pekerti.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 423.5/14995 tanggal 4 Juni
2014 tentang Penetapan Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal yang diberlakukan
disekolah negeri maupun swasta di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hal diatas muatan lokal yang
dilaksanakan di SMK MA’ARIF NU 01 Jatibarang adalah muatan lokal bahasa jawa.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
1) Kelas X / 1
4.Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menanggapi isi Serat Tripama pupuh
dalam ranahkonkret dan ranah dhandhanggula dan menulis, serta
abstrak terkait dengan meny ajikan syair tembang
pengembangan dari yang Dhandhanggula karangan sendiri.
dipelajarinya di sekolah secara 4.2 Menanggapi isi teks eksposisi tentang
mandiri, bertindak secara efektif dan budaya wewaler.
kreatif, serta dan mampu 4.3 Menulis lima paragraf berhuruf Jawa
menggunakan metoda sesuai kaidah yang menggunakan tanda baca
keilmuan. (pada).
C. Pengembangan Diri
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri,
sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuaidengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan konseling diharapkan
dapat memberikan solus ibagi peserta didik di sekolah. Agar peserta didik menjadi lebih
baik dari
segiprilakunya. Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan
di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapaiperkembangan yang optimal, sesuai
dengan potensinya. Oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi
tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan
pengawas.
Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Layanan Orientasi,
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yangdipelajari, untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya
diberikan dua kali dalam satutahun yaitu pada setiap awal semester.
Tujuan layanan orientasi adalah agarpeserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan barusecara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman. Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :
f. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah
dan kesulitan siswa,
2. Layanan Informasi,
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial,belajar, pergaulan, karier, pendidikan
lanjutan). Tujuan layanan informasi adalahmembantu peserta didik agar dapat mengambil
keputusan secara tepat tentangsesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier
berdasarkaninformasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsiuntuk
pencegahan dan pemahaman. Materi layanan informasi menyangkut :
c. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk
penyuluhan dan pengembangan.
d. Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun.
e. Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat.
f. Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti dan program tambahan.
3. Layanan Pembelajaran,
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran di dalamkelas, kelompok belajar, jurusan/program
studi, program latihan, magang,kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat
erta
kondisipribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenapbakat, minat
dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk
pengembangan.
Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :
a. Penempatan kelas siswa, program study/jurusan dan pilihan ekstrakurrikuler yang dapat
menunjang pengembangan sikap, kebiasaan,
kemampuan, bakat dan minat. b. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan
kebutuhan siswa, baik pengajaran maupun program
pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi. c. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok
sebaya, kelompok belajar dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
a. Tahap pembukaan
perorangan meliputi :
1. Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, minat dan
penyalurannya.
2. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat,
bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.
4. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan pengenalan
belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan dan potensi diri.
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik danatau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani
kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai
suatu proses penyediaanbantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor
lainnyadalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitaspeserta
didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang
langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan
yang diberikan orang lain.
Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler
dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan Pembina ekstrakurikuler,
Pembina OSIS, Wakil Kepala bidang Kesiswaan dan Kepala Sekolah, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian
peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Kegiatan
ekstrakurikuler di SMK MA’ARIF NU 01 Jatibarang meliputi ekstrakurikuler wajib dan pilihan,
yaitu :
1. Ekstrakurikuler Wajib
Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik kelas X, yaitu : Praja Muda Karana (Pramuka) yang dilaksanakan tiap hari Jumat pukul
14.00 WIB.
2. Ekstrakurikuler Pilihan
a) Bola Volley
Permainan olahraga termasuk permainan bola tangan yang dimainkan 2 group berlawanan
dimana masing-masing group terdiri dari 6 orang pemain, dilaksanakantiap hari Rabu pukul
15.00 WIB.
Kegiatan Ekstra kurikuler yang mengembangkan karakter tolong menolong, peduli sesama pada
kegiatan bidang kesehatan. Dilaksanakan tiap hari sabtu pukul 15.00 WIB
c) qiroati
Kegiatan ekstra kurikuler musik religi tradisional yang mengasah kemampuan peserta didik dalam
seni rebana. Dilaksanakan tiap hari kamis pukul 15.00 WIB.
Dalam pelaksanaannya berdasarkan angket pemilhan ekstra kurikuler oleh peserta didik kelas X
dan untuk Peserta didik kelas XI melanjutkan pilihan ekstra kurikuler yang telah diikuti pada
kelas X.
Kegiatan ekstra kurikuler musik religi tradisional yang mengasah kemampuan peserta didik dalam
seni rebana. Dilaksanakan tiap hari Sabtu pukul 15.00 WIB.
Dalam pelaksanaannya berdasarkan angket pemilhan ekstra kurikuler oleh peserta didik kelas X
dan untuk Peserta didik kelas XI melanjutkan pilihan ekstra kurikuler yang telah diikuti pada
kelas X.
Kegiatan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung
makna bahwa pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik
diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan
sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren dengan
pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan. Dengan demikian
pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan (KI-3)
memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif
pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.
kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
Diikuti oleh seluruh siswa, Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali pada hari jumat, dan
▪ Berkemah (Camping)
▪ Wirausaha
▪ Belanegara
▪ Teknologi
▪ Komunikasi
2) Rincian kegiatan kepramukaan meliputi :
a) Berbaris m) Berempati y) Kompas
b) Memimpin n) Bersikap adil z) Memasak
c) Berdoa o) Cakap berbicara aa) Tenda
d) Janji p) Cakap motorik bb) PPGD
e) Memberi hormat q) Kepemimpinan cc) KIM
f) Pengarahan r) Konsentrasi dd) Menaksir
g) Refleksi s) Sportivitas ee) Halang rintang
h) Dinamika t) Simpul dan ikatan ff) TTG
kelompok u) Tanda jejak gg) Bakti
i) Permainan v) Sandi dan isyarat hh) Lomba
j) Menghargai teman w) Jelajah ii) Hastakarya
k) Berkomunikasi x) Peta
l) Menolong
h) Kiasan dasar
d) Perjalanan
e) Diskusi
f) Produktif
g) Lagu
h) Gerak
i) Widya Wisata
j) Simulasi
k) Napak Tilas
2) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik.
b. Teknik Penilaian
1) Jurnal/buku harian.
d. Proses penilaian:
1) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses
pembelajaran.
Musyawarah gugus depan atau disingkat “Mugus” adalah kegiatan yang sangat penting dalam
upaya memajukan dan menjaga kelangsungan kehidupan gugus depan. Mugus dilaksanakan
dengan kegiatan pokok adalah memilih pengurus gugus depan yang baru dan program kerja.
Program kerja tahunan di gugus depan harus selalu diwujudkan sebagai pedoman kegiatan.
Program kerja adalah rencana kerja yang ditetapkan berdasarkan ketentuan hasil Mugus. Proses
pelaksanaan pembuatan program kerja tahunan dilakukan oleh Ketua Gudep, Pembina Pramuka,
Pembantu Pembina, dengan pengarahan Majelis Pembimbing Gudep. Penyusunan program kerja
dengan menyerap aspirasi peserta didik yang berasal dari Dewan Penegak.
(c) Pelantikan.
c) Program Latihan
d) Pelaksanaan
Majelis pembimbing memberikan bantuan moril, materiil, dan organisatoris. Ketua gudep
memimpin terselenggaranya semua program kerja gugus depan dan program latihan,
dibantu Pembina satuan, pembantu pembina satuan dan anggota
(b) Unsur Pendukung
1. Orangtua memberikan pengawasan dan bantuan sesuai kesepakatan.
2. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai pasal 36, UU No. 12 Tahun 2010, tentang
Gerakan Pramuka.
Materi kegiatan gugus depan bersumber dari Prinsip dasar dan metode kepramukaan, Nilai
Kepramukaan, Keputusan: Munas, Musda, Muscab, Musran, dan Mugus.
Program latihan dibuat bersama oleh Ketua Gugus Depan, Pembina dengan melibatkan
peserta didik (Dewan Penegak)
Beban belajar pada muatan nasional yang terdiri dari mata pelajaran kelompok umum A, B, dan
kelompok Pemintanan C1, C2, C3 adalah 48 jam per minggu dan ditambah 2 jam pelajaran
muatan lokal dengan durasi 45 menit tiap 1 jam pelajaran. Sekolah tidak menambah beban
belajar yang terkait dengan jam akademik akan tetapi menambah waktu 2 jam pelajarn untuk
kegiatan nasionalisme cinta tanah air dan penumbuh kembangan
kepribadian, yaitu 1 jam untuk upacara bendera dan 1 jam untuk kegiatan jumat sehat, jumat
bersih.
E. Penguatan Pendidkkan Karakter
Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang
membudayakan dan memberadabkan para pelaku pendidikan. Agar gerakan PPK di SMK
berjalan secara terarah dan terukur, maka desain PPK harus secara eksplisit digariskan di dalam
KTSP. Mengintegrasikan PPK di sekolah dimulai dengan mengkaji nilai-nilai yang akan
dikembangkan di sekolah, merumuskan kembali visi, misi, dan tujuan sekolah, melakukan kajian
kegiatan intrakurikuer, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah, mengatur strategi
bagaimana nilai-nilai PPK tersebut dibelajarkan kepada peserta didik secara langsung maupun
tidak langsung, serta bagaimana melakukan penilaiannya. Semua hal tersebut dimasukkan ke
dalam KTSP agar menjadi pedoman dan pegangan seluruh warga sekolah dalam menfasilitasi
peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Sebagai gambaran, PPK di satuan
pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai strategi, antara lain:
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa pendidik mengintegrasikan nilai-
nilai utama PPK ke dalam proses pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang
mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter dimaksudkan untuk menumbuhkan dan menguatkan
pengetahuan, menanamkan kesadaran, dan mempraktikkan nilai-nilai utama PPK. Pendidik dapat
memanfaatkan secara optimal materi yang sudah tersedia di dalam kurikulum secara kontekstual
dengan penguatan nilai-nilai utama PPK..
2. Implemenasti PPK berbasis Kegiatan Ekstrakkurikuler
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah merupakan sebuah kegiatan untuk
menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis Pendidikan Karakter
mengatasi ruang ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di
sekolah. Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan
pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai nilai utama Pendidikan Karakter yang
menjadi prioritas satuan pendidikan.
Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari
Suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif. Salah satu budaya penting yang harus dibangun
di sekolah budaya literasi, melalui Gerakan Literasi Sekolah. Mengingat pentingnya literasi
dalam peningkatan kualitas kemanusiaan, gerakan literasi sekolah wajib dilakukan di SMK,
dengan berbagai tahapannya
Sehat adalah keadaan badan dan jiwa yang baik. Artinya, sesuatu dikatakan sehat jika secara
lahiriah, batiniah, dan sosial berjalan secara normal dan baik, sehingga memungkinkan sesuatu
dapat produktif, baik secara sosial maupun ekonomis. Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga
pendidikan, maka sekolah sehat dapat dimaknai sebagai adalah lembaga pendidikan yang
memiliki unsur-unsur yang baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani).
Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut
memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun
rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejahteraan lahir dan batin setiap warga
sekolah. Dengan begitu, sekolah sehat memungkinkan setiap warganya dapat melakukan
aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan
lingkungan di luar sekolah.
1) Memiliki lingkungan sekolah bersih, indah, tertib, rindang dan memiliki penghijauan
yang memadai.
2) Memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai dan representatif.
7) Memiliki ruang kelas yang representatif dengan ratio kepadatan jumlah siswa di
dalam kelas adalah 1: 2 m2.
9) Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal. (tersedia tempat tidur; timbangan berat
badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart; kotak P3K berisi obat; lemari obat, buku rujukan,
KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan/wastafel, data angka
kesakitan siswa; peralatan perawatan gigi, unit gigi; contoh-contoh model organ tubuh, rangka
torso dan lain-lain).
10) Memiliki toilet (WC) dengan ratio untuk siswi 1 : 25 dan siswa 1: 40.
11) Memiliki taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi tabel (untuk sarana
belajar) dan pengolahan hasil kebun.
12) Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang siswa.
13) Memiliki kehidupan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.
14) Memiliki pola hidup bersih, higienis dan sehat
Dengan adanya masa pandemic covid -19 maka dari itu SMK Ma’arif NU 01 Jatibarang
memnuhi fasilitas terkait protocol kesehatan covid-19. Agar tetap bisa melaksanaan KBM seperti
biasanya.
3. Pembelajaran Abad 21
Diimplementasikannya kurikulum 2013 (K-13) membawa konsekuensi guru yang harus semakin
berkualitas dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran. Mengapa demikian? Karena K-13
mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu optimalisasi
peran guru dalam melaksanakan pembelajaran abad 21 dan HOTS (Higher Order Thinking
Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses
belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan
menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.
Penerapan pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS, dan integrasi literasi dan
PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka
menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangka mencapai 8 (delapan) SNP dan
tantangan eksternal, yaitu globalisasi.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, maka guru sebagai ujung tombak pebelajaran harus
mampu merencanakan dan melaksanakan PBM yang berkualitas. Menurut Surya (2014:333)
proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu bentuk interaksi antara pihak pengajar dan
pelajar yang berlangsung dalam situasi pengajaran dan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Dalam interaksi itu akan terjadi proses komunikasi timbal balik antara pihak-pihak yang terkait
yaitu antara guru dan selaku pengajar dan siswa selaku pelajar.
Perilaku belajar yang terjadi pada pada diri siswa timbul sebagai akibat perilaku mengajar pada
guru yang terkait melalui melalui suatu bentuk komunikasi. Jenis komunikasi yang terjadi dalam
proses belajar mengajar disebut sebagai komunikasi instruksional yag didalamnya terkait
komunikasi dua arah antara pengajar dan pelajar. Oleh karena itu, komunikasi jenis ini disebut
sebagai komunikasi dialogis. Dengan komunikasi jenis ini, terjadilah perilaku mengajar dan
perilaku belajar yang saling terkait satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan
insruksional.
Untuk mewujudkan pembelajaran abad 21 dan HOTS, guru harus memiliki keterampilan proses
yang baik dalam pembelajaran. Keterampian proses dapat diartikan sebagai keterampilan guru
dalam menyajikan pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna
dan menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran berpusat kepada siswa (student center), dan
merangsang siswa untuk menyelesaikan masalah. Peran guru dalam PBM bukan hanya sebagai
sumber belajar, tapi juga sebagai fasilitator.
BAB IV
A. Penyelarasan Kurikulum
Dalam Menyikapi dan menerapkan Inpres Nomor 9 Tahun 2016 dikeluarkan untuk menguatkan
sinergi antar pemangku kepentingan dalam merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan
daya saing SDM . Harus dilakukan penguatan dan kesatuan pemahaman mulai dari tingkat pusat
sampai tingkat daerah dan yang paling penting sosialisasi bagi penyelenggara pendidikan sangat
dibutuhkan.
1. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar (Kunandar, 2011: 244). Sedangkan silabus menurut Yulaelawati adalah
seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun
secara sistematis, memuat tentang komponen-komponen yang saling berkaitan dalam mencapai
penguasaan kompetensi dasar.
Isi Silabus
1. Identitas mata pelajaran
2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. kompetensi inti,
4. kompetensi dasar
5. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);
6. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
7. pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar
9. alokasi waktu
10. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.
2. Pengembangan RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263). Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”. Menurut
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah, memperlancar dan
meningkatkan hasil proses belajar-mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara
profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati,
menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana (Kunandar, 2011: 264). Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru
untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan
berjalan secara efektif dan efisien (Kunandar, 2011: 264).
Standar proses pembelajaran SMK/MAK, yang selanjutnya disebut standar proses pembelajaran
adalah kriteria minimal mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
penilaian pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran pada satuan pendidikan menengah
kejuruan untuk mencapai kompetensi lulusan. Pembelajaran adalah proses pembimbingan
terhadap peserta didik melalui interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai penguasaan
kompetensi yang ditetapkan. 3.
Proses pembelajaran adalah interaksi antara sesama peserta didik, antara peserta didik dengan
pendidik, dan antara peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 4.
Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi nilai untuk
membentuk sikap serta penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan/atau akumulasi pengalaman
kerja. 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang selanjutnya disingkat RPP adalah rencana
kegiatan pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih yang dilaksanakan secara terintegrasi
antara teori dan praktik di SMK/MAK bersama dunia usaha/industri. 6. Praktik Kerja Lapangan,
yang selanjutnya disingkat PKL adalah pembelajaran dasar-dasar kejuruan yang dilaksanakan di
SMK/MAK sedangkan inti kejuruan diperoleh di dunia usaha/industri. 7. Pendidikan Sistem
Ganda, yang selanjutnya disingkat PSG adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kejuruan yang dilaksanakan di SMK/MAK dan di dunia usaha/industri secara
sistematis dan terpadu. 8. Multi Entry Multi Exit adalah program penyelenggaraan pendidikan
dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan.
9. Pembelajaran Industri (teaching factory) adalah model Pembelajaran yang bernuansa industri
melalui sinergi SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar.
Perencanaan Guru membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dan/atau perangkat
pembelajaran lain yang mengacu kepada silabus yang dikembangkan oleh SMK/MAK dan
kurikulum.
a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
juga memuat kerangka konseptual program keahlian dan kompetensi keahlian.
b. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai kompetensi.
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
3) melakukan aktivitas yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai; dan
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Penilaian hasil belajar adalah salah satu dari trilogi pembelajaran, selain tujuan pembelajaran dan
proses pembelajaran. Sebagai konsekuensi dari penerapan kurikulum berbasis kompetensi, maka
sistem penilaiannya menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Dengan demikian kriteria
ketuntasan belajar menjadi sesuatu sangat penting yang harus dicantumkan di dalam KTSP.
Kriteria ketuntasan hasil belajar diperlukan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta
didik. Kriteria ketuntasan hasil belajar disebut juga dengan Kriteria Ketuntasan Minimal atau
KKM. Penentuan KKM dilakukan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan
pendidikan.
Nilai KKM untuk Kompetensi Dasar (KD) pengetahuan dan KD keterampilan pada mata
pelajaran baik dikelompok muatan nasional (A),muatan kewilayahan (B), maupun muatan
peminatan kejuruan (C1, C2, C3) adalah minimal 70 (Kategori Baik) sesuai ketentuan dalam
Pedoman penilaian yang dikelurakan oleh Direktorat PSMK. Hasil penilaian pengetahuan dan
keterampilan meliputi 3 (tiga) kategori, yaitu kategori “Kurang” atau belum mencapai KKM
(<70); kategori “Baik” atau sudah mencapai KKM (70 s.d. 85) dan “Sangat Baik” atau
melampaui KKM (86 s.d. 100), sedangkan untuk sikap spiritual dan sikap sosial adalah minimal
baik (B). Satuan pendidikan dapat menentukan nilai ketuntasan minimal diatas nilai ketuntasan
minimal yang ditentukan pemerintah, melalui proses analisis kondisi sekolah dengan
mempertimbangkan faktor intake, tingkat kesulitan atau kompleksitas KD dan daya dukung.
Untuk penilaian mata pelajaran kelompok C2 dan C3 (kompetensi keahlian) selain mengacu
pada ketentuan pemerintah, juga mengacu pada tuntutan kriteria dari KD yang berlaku di dunia
kerja yaitu minimal memuaskan (satisfaction) yang di dalam pedoman penilaian SMK
dilambangkan dengan nilai “70”.
Penilaian Acuan Kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang
didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indicator dalam suatu kompetensi dasar.
Diawal tahun pelajaran sekolah melalui surat keputusan kepala sekolah menetapkan KKM yang
telah dihitung dan ditentukan oleh pendidik mata pelajaran yang berpedoman Intake,
Komplesitas dan Daya dukung dengan kisaran nilai 0-100. Langkah-langkah sekolah untuk
mencapai KKM ideal 100% dengan selalu meningkatkan daya dukung seperti fasilitas dan sarana
prasarana pembelajaran baik teori maupun praktek dan meningkatkan nilai intake siswa dengan
melakukan test seleksi dalam kegiatan penerimaan peserta didik. Untuk
menentukan nilai KKM langkah yang harus dilakukan oleh guru mata pelajaran adalah dengan
tahapan :
c. KKM kompetensi dasar diperoleh dari rata-rata KKM indikator pada kompetensi
dasar tersebut.
e. KKM mata pelajaran diperoleh dari rata-rata KKM standar kompetensi pada
mata pelajaran tersebut.
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang
disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Aspek yang
dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Berikut ini adalah daftar KKM mata pelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan (TKJ) Tahun Pelajaran 2022/2023yang ditetapkan sekolah berdasarkan
analisis dan perhitungan dari masing-masing mata pelajaran.
ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakanuntuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta
Penilaian Pencapaian Kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi matapelajaran/ kompetensi muatan/ kompetensi
program, dan proses. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Deskripsi Nilai Sikap memuat uraian secara naratif pencapaian kompetensi sikap sesuai
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Deskripsi nilai sikap
terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang diinginkan dan sikap yang belum
tercapai yang memerlukan pembinaan dan pembimbingan. Deskripsi dalam bentuk kalimat
positif, memotivasi dan bahan refleksi.
01 Jatibarang adalah :
1.jujur,
2.disiplin,
Penilaian sikap sosial 3.santun,
5. bertanggung jawab,
6. Responsive
7. Pro-aktif
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan untuk mengukur ketercapaian aspek kognitif peserta
didik mulai dari memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta/mengkreasi
sesuai dengan tuntutan KD. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui
apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran, untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Hasil penilaian pengetahuan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk
nilai, predikat dan deskripsi. Teknik penilaian pengetahuan yang digunakan adalah tes lisan, tes
tertulis, dan penugasan. Selain itu dapat pula digunakan portofolio sebagai masukan dalam
merencanakan remedial, pengayaan (assessment for learning) dan penyusunan deskripsi
kompetensi pengetahuan pada rapor. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan sebagai
berikut :
1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Bentuk soal yang digunakan pada SMK MA’ARIF NU
01 Jatibarang adalah pilihan ganda (PG) dan uraian. Instrumen tes tertulis dilengkapi dengan kisi-
kisi, kartu soal, dan pedoman penskoran.
Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam
berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Dalam
pelaksanaannya, penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti
penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang
digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada dari KI-4.
Hasil penilaian kompetensi keterampilan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka rentang 0-100 dan deskripsi.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.
Nilai kompetensi keterampilan yang tertera dalam laporan capaian kompetensi merupakan
gabungan dari hasil penilaian yang menggunakan teknik: tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-ratakan untuk memperoleh
nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Jika suatu KD diukur dengan pengukuran
yang sama beberapa kali maka yang diambil adalah nilai optimum.
1. Kenaikan kelas
Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan dasar pertimbangan untuk menentukan kenaikan
kelas. Penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penugasan individu / kelompok, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas yang
pelaksanaannya menjadi program kerja sekolah dan sesuai dengan kalender pendidikan yang
ditetapkan tiap awal tahun pelajaran, kecuali penugasan, ulangan harian dan penilaian portofolio
yang pelaksanaannya diatur oleh pendidik mata pelajaran masing-masing. Hasil penilaian belajar
peserta didik didokumentasikan dan disampaikan kepada orang tua / wali peserta didik dalam
bentuk laporan hasil belajar yang diberikan tiap akhir semester. Bagi peserta didik yang belum
mencapai batas ketuntasan dilaksanakan program remidi dan pelaksanaannya diatur oleh
pendidik mata pelajaran.
Dari hasil penilaian belajar peserta didik dapat dinyatakan naik atau tidak naik dengan
kriteria dan syarat-syarat kenaikan kelas sebagai berikut :
b. Peserta didik yang tidak naik kelas dari kelas X ke kelas XI dinyatakan keluar (
drop out ), yang tidak naik kelas dari kelas XI ke kelas XII diberi kesempatan untuk mengulang
pada tahun pelajaranan berikutnya dan mengikuti seluruh mata pelajaran di kelas XI.
c. Jika siswa tidak naik berturut-turut 2 kali maka dinyatakan drop out
Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester
ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
2. Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan
berdasarkan rapat Dewan Guru dengan kriteria sebagai berikut :
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan
oleh sekolah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah semua
kelompok mata pelajaran dimana pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Operasi Standar ( POS )
yang ditetapkan sekolah dengan surat keputusan kepala sekolah. Ujian Nasional adalah Proses
pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik, yang hasilnya digunakan untuk salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan, pemetaan mutu, salah satu pertimbangan dalam
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan, pemberian bantuan untuk
peningkatan mutu. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran tertentu yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar ( POS ) Ujian Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan/atau Badan Standarisasi Nasional Pendidikan. Untuk
meningkatkan mutu kelulusannya maka sekolah menyusun strategi untuk mencapainya,
diantaranya adalah penambahan jam belajar khusus kelas XII, melengkapi sarana prasarana
dalam pembelajaran baik teori maupun praktek, membentuk tim sukses ujian dan tim pemantauan
perkembangan belajar peserta didik kelas XII, melaksanakan uji coba ujian, dan melaksanakan
training motivasi sukses ujian. Tidak menutup kemungkinan target kelulusan yang akan dicapai
tidak terpenuhi, maka setelah rangkaian kegiatan
ujian selesai diadakan pembinaan / pembimbingan untuk siap menghadapi kemungkinan belum
lulus ujian akhir dan setelah pengumuman kelulusan apabila ada peserta didik yang belum lulus
dalam ujian akhir diberikan bimbingan personal oleh pendidik bimbingan konseling sebagai
upaya pemantapan metal untuk dapat mengulang dikelas XII pada tahun pelajaran berikutnya.
Disamping itu pada jeda waktu pelaksanaan ujian nasioanal dan pengumuman kelulusan, peserta
didik kelas XII diberikan program pembimbingan keterampilan sesuai dengan kompetensi
kejuruannya dengan mendatangkan praktisi wirausaha serta bimbingan untuk masuk perguruan
tinggi
59
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
59
60
61
62