Materi Ajar
Administrasi Infrastruktur Jaringan XI
Routing Statis
Yudi Setiawan
Kata Pengantar
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang
dilimpahkan kepada penulis sehingga Materi pembelajaran berbasis PBL Routing Statis dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Materi ini dapat diselesaikan berkat adanya
bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada:
1. Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing dari Universitas Negeri Manado yang telah
memberikan tugas kepada penulis untuk mengikuti berbagai kegiatan pengembangan
diri yang telah penulis laksanakan.
2. Teman-teman seprofesi yang telah memberikan bantuan semangat dan motivasi
untuk bisa diselesaikannya penulisan Materi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Materi ini masih
banyak terdapat kekurangan bahkan mungkin kesalahan, baik dalam penyusunan, penyajian
maupun sistematika penulisannya. Oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak, demi kesempurnaan penulisan Materi ini. Meski
demikian, penulis tetap berharap agar kiranya Materi ini dapat bermanfaat bagi pihak lain
yang memerlukan.
Penulis
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Secara umum, tujuan Materi PBL(Problem Based Learning) Routing Statis adalah
untuk memberikan pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik
di jenjang SMK tentang Routing Statis. Materi ini juga dilengkapi suplemen berupa latihan
mulai dari merancang hingga menguji konfigurasi statis yang dibuat dengan menggunakan
aplikasi simulator yang rendah dalam pemakaian resource dan contoh aplikatif, sehingga
mendukung pembelajaran secara online dan mandiri pada masa pandemi covid19.
Secara khusus, tujuan Materi ini adalah agar peserta didik mampu: (1) Mengevaluasi
Routing Statis; (2) Mengkonfigurasi Routing Statis. dengan penekanan pada ranah: kognitif
(1) Menyimpulkan prinsip dasar Routing Statis, proses: (2) Menyajikan langkah-langkah
mengkonfigurasi Routing Statis; (3) Membuat langkah-langkah pengujian Routing Statis,
ranah keterampilan: (1) Melakukan konfigurasi Routing Statis mengunakan simulator Cisco
Packet Tracert; (2) Menguji hasil konfigurasi Routing Statis menggunakan ping test; (3)
Mempratekkan langkah-langkah pengujian Routing Statis.
2. Relevansi
Relevansi dari Materi ini adalah agar peserta didik memiliki kompetensi tentang Routing
Statis (static route) yang sesuai dengan dunia kerja dan industri dan menjadi awal untuk
mampu merancang sistem jaringan menggunakan router.
3. Petunjuk Belajar
Pada Kegiatan Belajar 3 ini, urutan yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam
mempelajari Materi ini adalah:
a. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target atau goal dari kegiatan
belajar tersebut.
b. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami kriteria pengukuran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
c. Sudah memahami installasi sistem operasi dan penggunaan software Virtual Box dan
Cisco Packet tarcert.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh tahapan pada kegiatan belajar ini, peserta didik dapat membuat
dan menerapkan konsep Routing Statis.
2. Pokok-Pokok Materi
a. Konsep umum Routing Statis
b. Kelebihan dan Kekurangan Router Statis
c. Routing Summary
d. Konfigurasi Routing Statis
e. Pengujian Routing Statis
3. Uraian Materi
a. Konsep ROUTING STATIS secara umum
Routing Statis
Routing Statis biasa digunakan ketika routing dari suatu jaringan stub ke jaringan WAN
(ISP). Sebuah jaringan stub adalah jaringan yang diakses oleh satu rute. Sebagai contoh,
diperlihatkan pada Gambar 2.1. Di situ tampak bahwa setiap jaringan LAN yang melekat
pada Router0 hanya akan memiliki satu cara untuk mencapai tujuan lain, apakah ke
jaringan yang melekat pada Router1 atau ke tujuan di luar Router1 (bisa diasumsikan itu
sebuah ISP). Oleh karena itu, jaringan 192.168.1.0/24 adalah jaringan stub dan Router0
adalah router stub.
Menjalankan protokol routing (dinamis) antara Router0 dan Router1 merupakan
pemborosan sumber daya karena Router0 hanya memiliki satu jalan keluar untuk
mengirimkan lalu lintas non-lokal (WAN). Oleh karena itu, Routing Statis lebih tepat
dikonfigurasi untuk konektivitas jaringan tersebut. Namun demikin Routing Statis
C. Penutup
1. Rangkuman
1. Routing statik umum digunakan untuk menghubungkan jaringan stub.
2. Routing statik tidak banyak memerlukan sumberdaya selama proses routing.
3. Untuk meng-efisienkan proses routing maka tabel routing bisa diringkas dengan route
summary.
4. Routing statik default banyak digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke ISP
2. Tes Sumatif
1. Perintah Untuk memeriksa apakah Default Gateway telah tersetting dengan benar
adalah ...
a. Router#show ip interface brief
b. Router#configure terminal
c. Router#show ip route
d. Router(config)#interface fa0/1
Daftar Pustaka
1. Dodi Hriadi. 2012. Solusi Cerdas Menguasai Internetworking Packet Tracer. Yogyakarta:
ANDI.
3. http://fahmpress.blogspot.com/2014/01/mengenal-konfigurasi-static-route-pada.html
diakses 03/05/2021
5. https://deenugraha.wordpress.com/about/konfigurasi-routing-statik-dengan-packet-tracer/
diakses 04/05/2021
6. Rendra Towidjojo. 2012. Konsep & Implementasi Routing Dengan Router Mikrotik 100
% Connected. Jasakom.