Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

CCNA 2

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 1
Nama : Muhammad Ichsan
Mulia Rahmat
Nursafika
Nurul Akmalia
Rahmalia
Syahrial
Rafsanjani
Kelas : TMJ 3.5

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN


JARINGAN
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2016-2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah


yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


"Distance Vector Routing Protocol", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dari berbagai sumber di
internet.

Makalah ini memuat tentang Distance Vector Routing Protocol yang saat ini
semakin banyak digunakan oleh pengguna gadget baik itu tablet ataupun
smartphone. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Lhokseumawe, 26 Mei 2017


DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................1
Daftar Isi ...............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN
1.Routing protocol RIP dan EIGP..............................................................5
2.Karekteristik Distance Vector Routing Protocol ....................................5
3.Update routing Distance Vector .............................................................6
4.Kelemahan Routing Protocol .................................................................6
5.Distance Vector Routing Table Update ..................................................6

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan..............................................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Routing dinamis memungkinkan pencegahan terhadap konfigurasi secara manual,


mencegah pemborosan waktu dalam konfigurasi dan juga memungkinkan router-router
untuk melakukan perubahan table routingnya saat terjadi perubahan topologi jaringan
tanpa campur tangan administrator jaringan.

RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh
ribuan jaringan di dunia. Fakta membuktikan bahwa RIP berdasarkan open standard dan
mudah diimplementasikan. Akan tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi
dan membutuhkan fitur router routing protokol.

IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma


distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol
yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP
merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak factor yang dapat
digunakan untuk mencapai jalur terbaik.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Routing protocol yang ada di kategori ini adalah RIP dan EIGRP

RIP merupakan sebuah protokol routing distance vektor yang digunakan dalam ribuan
jaringan diseluruh dunia. Faktanya bahwa RIP merupakan protokol open standar dan mudah
untuk diimplementasikan, membuatnya menarik bagi beberapa administrator jaringan.

Selain RIP, IGRP juga merupakan protokol routing distance vector. Tidak seperti RIP,
IGRP merupakan sebuah protokol hak milik cisco lebih dibandingkan protokol berbasis
standar. IGRP juga sangat sederhana untuk diimplementasikan. Bagaimanapun, IGRP
merupakan sebuah protokol routing yang lebih kompleks dibandingkan RIP dan dapat
menggunakan beberapa faktor untuk menentukan rute terbaik ke sebuah jaringan tujuan.
Modul ini akan memperkenalkan konfigurasi dan pemecahan masalah IGRP.

2. Beberapa karakteristik dari Distance Vector routing protocol adalah:

Periodic Updates = untuk mempertahankan routing, routing protocol jenis ini


mengirimkan setiap regular interval30 detik untuk RIP dan 90 detik untuk IGRP
Not Aware of Network Topology = Routing jenis ini selalu bergantung dengan Routing
lainnya
Entire Routing table Updates = setiap update selalu kirim SELURUH routing table
yang dia punya
Triggered Updates = ketika salah satu dari 3 point dibawah ini terjadimaka akan
kirim update dadakan
o Interface up or down
o Tetangga di mark (atau baru keluar dari) unreachable state
o Ada network / rute baru di routing table

3. Upadate-update routing Distance Vector

Update-update tabel routing terjadi secara periodik atau ketika terjadi perubahan dalam
sebuah jaringan protokol distance vektor. Sama seperti proses discovery jaringan, update-
update perubahan topologi diproses secara sistematis dari router ke router. Algorithma
distance vektor menghubungi setiap router untuk mengirim isi tabel routing ke setiap
tetangganya yang terhubung lansung. Informasi tabel routing termasuk tentang harga total
jalur (total path cost). Harga jalur didefenisikan oleh metrik dan alamat logical dari router
pertama pada jalur ke setiap jaringan dalam tabel.

4. Kelemahan dari Routing Protocol jenis ini adalah

Periodic Update yang mengirimkan Entire Routing Table secara Broadcast = dari 3 kata
yang digaris bawahiperiodic makan bandwidthsekali update, ngirim seluruh routing
table yang berarti makan bandwidthdan updatenya pake broadcastmakin makan
bandwidth
Trust = alias percaya kepada update yang diberikan tetangganyabisa terjadi routing
loop klo routing yang ngirim lagi bermasalah dengan jaringan

5. Distance Vector Routing Table Update

5. 1 Figure 1. Initial Routing Table di masing2 Router

R1 punya network 10.1.0.0 & 10.2.0.0


R2 punya network 10.2.0.0 & 10.3.0.0

R3 punya network 10.3.0.0 & 10.4.0.0

5.2 Figure 2. Routing table Setelah R1-R2 dan R2-R3 tuker2an update

5.3 Figure 3. Routing table setelah 30 detik R1-R2 dan R2-R3 tuker2an (update) lagi

Cara bacanya adalah (contoh dari sudut pandang R1)


Untuk bisa kirim paket ke network 10.4.0.0 yang ada di R3jaraknya adalah 2 router (baca
hops) dan bisa ditempuh melalui interface serial 0/0/0 dari R1

Dalam RIP ada 3 additional timer, selain update timer, yaitu:

5.4 Figure 4. RIP Timer

Invalid Timer = jika dalam 180 detik ga diterima update dari tetangga, maka tetangga
itu akan di tandai / di mark Invalid. Dan dikasi metric atau hop 16
Flush Timer =
60 detik setelah Invalid Timerroute yang mati di buang dari routing table (total 240
detik)
Holddown Timer = 180 detik setelah di mark unreachable/invalidmaka routing
update yang mengarah ke tetangga akan di tolak, sampai tetangga (yang di tandai) itu
sendiri yang mengirimkan update, biar tidak terjadi routing loop. 60 detik setelah
Flush Timer (but REMEMBER.only UPDATE deniedpacket biasa tetap dikirim,
walaupun akhirnya tetap di drop karena down)

EIGRP
Untuk distance vector yang satu ini butuh pembahasan sendirikarena ini routing
protocol uda diacak2 olehCisco-nya sendiri

Bounded Updates = ketika ada network barutidak semua routing table di sebar, tapi
hanya route ke network baru saja yang disebar
Multicast = ga pake broadcastjadi ga makan bandwidth (pake ip 224.0.0.10)
Mengadopsi beberapa behavior dari Link-State protocol

kita bahas dalam 1 pembahasan.

Routing Loops

Seperti yang sudah dijelaskan diatas Holddown timer mencegah terjadinya routing loops

Seperti gambar dibawah ini:


Count to Infinity

Mirip seperti Routing Loop Count to infinity adalah kondisi yang terjadi ketika inaccurate
routing update increase the metric valueto infinity (hop count =16max hop for RIP = 15)
R3 increase hop count to 4 setelah hop count jadi 4 network 10.4.0.0 blum juga hidup (up)
hop count berubah jadi 5 terus seperti itusampai hop count jadi 16 (unreachable = invalid )

Mencegah terjadinya Routing Loop

Holddown Timerdiatas sudah dijelaskan


Split Horizon = adalah Router tidak boleh mengadvertise Routing table yang berasal
Routing table lainnya

5.5 Figure 5. jadi R2 ga mengadvertise 10.4.0.0 ke R3

Route Poisoning = jika salah satu network down, maka Router yang terhubung ke
network itu akan membuat blank hop count nya menjadi unreachable / infinity dan
disebarkan ke router lainnya untuk di update.
Ada lagi yang namanya Poison Reverse = sama seperti Route Poisoning, tapi Router
lain yang di kirim poisoned routing table akan kirim balik dengan hop 16 ke Router
yang mem-poison routing tablenya
BAB III
Kesimpulan

Periodic Updates = untuk mempertahankan routing, routing protocol jenis ini


mengirimkan setiap regular interval30 detik untuk RIP dan 90 detik untuk IGRP
Not Aware of Network Topology = Routing jenis ini selalu bergantung dengan Routing
lainnya
Entire Routing table Updates = setiap update selalu kirim SELURUH routing table
yang dia punya
Triggered Updates = ketika salah satu dari 3 point dibawah ini terjadimaka akan
kirim update dadakan

a. Interface up or down
b. Tetangga di mark (atau baru keluar dari) unreachable state
c. Ada network / rute baru di routing table
Periodic Update yang mengirimkan Entire Routing Table secara Broadcast = dari 3 kata
yang digaris bawahiperiodic makan bandwidthsekali update, ngirim seluruh routing
table yang berarti makan bandwidthdan updatenya pake broadcastmakin makan
bandwidth
Trust = alias percaya kepada update yang diberikan tetangganyabisa terjadi routing
loop klo routing yang ngirim lagi bermasalah dengan jaringan

Anda mungkin juga menyukai