Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK 4

DYNAMIC ROUTING RIP VERSION 1 DAN VERSION 2

Dosen Pengampu = Mulkan Azhari, S.Kom.,M.Kom

Mata Kuliah = Teknologi Antar Jaringan

DI SUSUN OLEH :

1. Ahmad Al Qodri Azizi Dalimunthe (2109020031)

2. Rifdah Febiana Putri (2109020010)

3. Wahyu Ahlan Syah (2109020020)

4. Yogia Putra (2109020042)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa yang mana
karena Rahmat dan Hidayah-nya kita masih diberikan rezeki kesehatan dan keselamatan
hingga kepada Proposal ini selesai dikerjakan dan dapat diserahkan. Sholawat beriring salam
marilah kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak kita mendapatkan
Syafaat dihari kemudian kelak. Adapun kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Mulkan Azhari yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyusun makalah ini.

Makalah yang berjudul “DYNAMIC ROUTING RIP VERSION 1 DAN VERSION


2” adalah makalah yang berisikan penjelasan tentang apa itu dynamic routing RIP versi 1 dan
2 dengan dosen pengampunya yaitu Bapak Mulkan Azhari selaku dosen mata kuliah
Teknologi Antar Jaringan

Makalah ini tentu saja tidak disusun secara sempurna sehingga sangat mungkin
mengandung banyak kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
pada pembaca terhadap hal yang sudah kami kerjakan ini. Sebagai penutup kami ucapkan
terima kasih

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat kami

Medan, 11 Juli 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan Makalah .............................................................................................................. 5

D. Manfaat Makalah ............................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6

A. Pengertian RIPv1 & RIPv2 ............................................................................................. 6

B. Sejarah RIP ..................................................................................................................... 6

C. Cara Kerja RIP (Router Information Protocol) ............................................................... 7

D. Karakteristik RIP, RIPv1, RIPv2 .................................................................................... 7

E. Kelebihan dan Kekurangan RIPv 1 dan RIPv 2 .............................................................. 8

F. Topologi RIPv1 ............................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

RIP (Routing Information Protocol) adalah salah satu protokol routing yang
paling umum digunakan dalam jaringan komputer. Protokol ini digunakan untuk
mengirimkan informasi routing antara router-rujukan dalam suatu jaringan. Dengan
menggunakan algoritma distance-vector, RIP menghitung jalur terbaik menuju tujuan
berdasarkan jumlah router yang dilalui (hop count).

Dalam pengelolaan jaringan komputer, protokol routing memainkan peran


penting dalam mengarahkan paket data dari satu titik ke titik lainnya. Salah satu
protokol routing yang umum digunakan adalah Routing Information Protocol (RIP).
RIP telah mengalami evolusi dari versi awalnya, yaitu RIP versi 1, hingga versi yang
lebih baru, yaitu RIP versi 2.

RIP versi 1 adalah versi awal dari protokol RIP yang diperkenalkan pada tahun
1988. Pada RIP versi 1, informasi routing hanya dikirimkan dalam bentuk hop count,
yang mengindikasikan jumlah router yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.
Namun, RIP versi 1 memiliki batasan hop count maksimum sebesar 15, yang berarti
jarak terjauh yang dapat dicapai dalam jaringan RIP versi 1 adalah 15 router.

Kemudian, RIP versi 2 diperkenalkan sebagai pembaruan dari RIP versi 1. RIP
versi 2 membawa beberapa perbaikan dan fitur baru yang meningkatkan
fungsionalitas dan fleksibilitas protokol RIP. Salah satu perbedaan utama antara RIP
versi 1 dan versi 2 adalah informasi yang dikirimkan. RIP versi 2 tidak hanya
mengirimkan hop count, tetapi juga mengirimkan informasi tambahan seperti subnet
mask dan metric. Subnet mask memungkinkan penggunaan VLSM (Variable Length
Subnet Masking), yang memungkinkan pemisahan subnet menjadi ukuran yang
berbeda-beda, meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP dalam jaringan. Metric,
atau jarak aktual, memberikan fleksibilitas dalam menghitung jalur terbaik, karena
hop count tidak selalu mencerminkan kecepatan atau kondisi jaringan yang
sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Dynamic Routing RIP versi 1 dan versi 2 ?


2. Bagaimana asal usul dan sejarah RIP?
3. Bagaimana cara kerja RIP ?
4, Apa apa saja karakteristik RIP, RIP versi 1, dan RIP versi 2?
5. Apa apa saja kelebihan dan kekurangan RIP?

4
C. Tujuan Makalah

1. Menjelaskan apa apa saja materi yang berkaitan dengan Dynamic Routing RIP
versi 1 dan RIP versi 2
2. Menjelaskan sejarah RIP
3. Menjelaskan bagaimana cara kerja RIP
4. Menjelaskan bagaimana karakteristik RIP
5. Menjelaskan apa apa saja kelebihan dan kekurangan RIP

D. Manfaat Makalah

1. Supaya pembaca mengetahui apa itu Dynamic Routing RIP versi 1 dan versi 2
2. Supaya pembaca mengetahui asal usul dan sejarah RIP
3. Supaya pembaca mengetahui cara kerja RIP
4. Supaya pembaca mengetahui apa apa saja karakteristik dari RIP
5. Supaya pembaca mendapatkan informasi apa apa saja kelebihan dan kekurangan
dari RIP tersebut.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian RIPv1 & RIPv2

RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table


berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan
memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu.
Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute
default.

RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek
atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing. RIPv2 merupakan
bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2
juga merupakan class list routing. Mengapa menggunakan RIP, Protokol yang
digunakan untuk bisa menyebarkan informasi terkait routing dalam jaringan lokal
(terutama yang bermedia broadcast seperti Ethernet).

B. Sejarah RIP

Routing Information Protocol (RIP) dirancang pada tahun 1980 untuk


digunakan dengan rangkaian protokol Xerox Network Systems (XNS) menggunakan
algoritme Bellman-Ford, yang pertama kali digunakan dalam jaringan komputer pada
tahun 1968, sebagai awal dari algoritme routing ARPANET.

RIP juga pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini
telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis
mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open
Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next
Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

RIP pertama kali menjadi populer sebagai hasil dari penyertaannya pada rilis
4.2 dari platform Berkeley BSD UNIX. Ini didukung oleh Microsoft Windows NT

6
Server dan Microsoft Windows 2000 Server dan telah diadaptasi ke sistem jaringan
AppleTalk sebagai Routing Table Maintenance Protocol (RTMP).

C. Cara Kerja RIP (Router Information Protocol)

RIP memerlukan informasi tentang jaringan yang tersedia secara lokal. Pada
langkah pertama, kita perlu menambahkan informasi dan mengaktifkan protokol
perutean RIP pada router jaringan. Setelah dikonfigurasi dan diaktifkan, setiap router
mengirimkan pembaruan perutean dari semua antarmuka aktif setiap 30 detik.

Setiap router juga menerima update routing dari router tetangganya.


Pembaruan perutean berisi seluruh tabel perutean dari perute pengirim. Router
membandingkan tabel routing yang diterima dengan tabel routingnya. Jika mereka
menemukan rute baru di tabel perutean yang diterima, mereka menambahkannya ke
tabel perutean mereka.

Dalam pembaruan perutean berikutnya, router mengiklankan tabel perutean


yang diperbarui. Seiring waktu, karena setiap router mempelajari lebih banyak rute,
mereka juga mengiklankan rute tersebut. Pada akhir proses, semua router mengetahui
semua rute.

Agar mudah di pahami, maka perhatikan contoh sederhana berikut

Dalam jaringan, dua router yaitu router A dan B terhubung. Seorang


administrator mengkonfigurasi protokol routing RIP pada kedua router. Setelah
konfigurasi, protokol perutean RIP dari kedua router secara otomatis bertukar
informasi jaringan yang tersedia secara lokal.

Jika RIP mendeteksi perubahan apa pun dalam informasi jaringan yang
tersedia secara lokal, RIP akan memperbarui router lain tentang perubahan ini di
pembaruan berikutnya. Dengan cara ini, seorang administrator hanya perlu
memberikan informasi tentang jaringan yang tersedia secara lokal hanya satu kali.
Setelah itu, protokol RIP secara otomatis mengatur semua perubahan dalam jaringan.

D. Karakteristik RIP, RIPv1, RIPv2

A. Karakteristik dari RIP:


1. Distance vector routing protocol
2. Hop count sebagi metric untuk memilih rute
3. Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
4. Secara default routing update 30 detik sekali
5. RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update

7
6. RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update

B. Karakteristik RIPv1

1. Merupakan protocol routing distance vector


2. Menggunakan jumlah lompatan network (hop count) sebagai metric routing.
3. Network tujuan dengan hop count 16 dianggap invalid (tidak dapat dituju).
4. Proses pengiriman informasi routing (routing update) ke router tetangga
(neighbor) terjadi setiap detik dan dilakukan secara broadcast.
5. Pengiriman routing update menggunakan protocol UDP dengan source port dan
destination port 520.
6. Merupakan classful routing protocol
7. Menggunakan split horizon, route poisoning dan holdown timer untuk mencegah
routing loop.
8. Secara default nilai administrative distance adalah 120.

C. Karakteristik RIPv2

1. Jika proses pengiriman informasi routing (routing update) RIPv1 dikirim secara
broadcast, maka RIPv2 akan mengirimkannya secara multicast
2. Jika routing update RIPv1 tidak menyertakan prefix, maka RIPv2 akan
menyertakan subnet mask atau prefix dari jaringan yang akan di advertise.
3. Jika RIPv1 merupakan protocol routing classful, maka RIPv2 merupakan protocol
routing classless.
4. Jika RIPv1 tidak memiliki fitur authentication dalam proses pengiriman routing
update, maka RIPv2 memiliki fitur authentication.

E. Kelebihan dan Kekurangan RIPv 1 dan RIPv 2

A . Kelebihan RIPv 1:

1. Menggunakan metode Triggered Update


2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan
informasi routing
3. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara time belum habis, router tetap
harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(Triggered Update)
4. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumiy dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

B. Kekurangan RIPv 1:

1. Jumlah host terbatas

8
2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route
3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM)
4. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
(informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
5. Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum
tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan
bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
6. Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan
untuk mencegah loop pada jaringan.
7. Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak
dapat mengatur classless routing.

C. Kelebihan RIPv 2:

1. Konfigurasinya yang sederhana karena hanya meng-advertise source network-nya

2. Tidak memerlukan design seperti OSPF

3. Tidak kompleks

4. Less overhead

D. Kekurangan RIPv2:

1. Utilisasi bandwidth sangat tinggi karena diperlukan untuk broadcast setiap 30


second (RIPv1).
2. Terbatas pada jumlah hop (bukan bandwidth).
3. Tidak scalable, hop count hanya 15.
4. Waktu konvergensi (waktu yang dibutuhkan oleh router untuk menggunakan
alternative route ketika best route down) rendah.

F. Topologi RIP

Pada topologi ini kita menggunakan 2 router, 2 switch, dan 4 PC

Konfigurasinya adalah

PC-0 = 192.168.10.2 Gateway = 192.168.10.1

PC-1 = 192.168 10.3

PC-2 = 192.168.30.2 Gateway = 192.168.30.1

PC-3 = 192.168.30.3

9
Lalu kita setting routernya sesuai topologi diatas

Router0

FE 0/0 = 192.168.10.1 RIP = 192.168.10.0

FE 1/0 = 192.168.20.1 192.168.20.0

Router1

FE 0/0 = 192.168.30.1 RIP = 192.168.30.1

FE 1/0 = 192.168.20.2 192.168.20.0

Lalu kita mencoba mengirimkan pesan dari PC0-PC1 dan PC2-PC3. Lalu kita
mencoba mengirimkan PC0-PC2 dan PC1-PC3 dan hasilnya semuanya successful

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Bahwa RIPv2 merupakan perkembangan dari RIPv1, dengan dilihat dari


beberapa keuntungan yang di berikan, RIPv2 sangat baik di gunakan, traffic
penggunaan di dunia bahwa RIPv2 banyak di gunakan dari pada RIPv1 dan
sebagainya, RIPv2 sama sekali tidak mengubah algoritma Routing Distance Vector
yang digunakan RIPv1.Konfigurasi routing information / routing adalah arah atau
tujuan dari satu jaringan ke jaringan lainya.

B. Saran

Bagi pembaca , hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan


pengetahuan tekait dengan RIP (Routing Information Protocol) sebuah protokol
routing yang digunakan dalam jaringan komputer. Versi pertama dari RIP (RIP v1)
memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan. beberapa saran terkait RIP v1
Peningkatan Keamanan, Konvergensi Cepat Dan untuk RIP v2 Dukungan untuk
Subnetting, Penggunaan Summarization.

11
DAFTAR PUSTAKA

Firdausyogaanggoro,2022,’ Mengaplikasikan Routing Dynamic RIPv1 & RIPv2’,


https://medium.com/@firdausyogaanggoro/mengaplikasikan-routing-dynamic-ripv1-ripv2-
4cecbdfbdfb, Diakses pada 12 Juli 2023

Resa Risyan,2021,’ Pengertian RIP: Cara Kerja Dan Karakteristik’,


https://www.monitorteknologi.com/pengertian-rip/#google_vignette, Diakses pada 13 Juli
2023

Kiram,2020,’ Konfigurasi Routing RIP di Cisco Packet Tracer’,


https://www.ninetekno.com/konfigurasi-routing-rip-di-cisco-packet-tracer/, Diakses pada 13
Juli 2023

12

Anda mungkin juga menyukai