DI SUSUN OLEH :
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa yang mana
karena Rahmat dan Hidayah-nya kita masih diberikan rezeki kesehatan dan keselamatan
hingga kepada Proposal ini selesai dikerjakan dan dapat diserahkan. Sholawat beriring salam
marilah kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak kita mendapatkan
Syafaat dihari kemudian kelak. Adapun kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Mulkan Azhari yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyusun makalah ini.
Makalah ini tentu saja tidak disusun secara sempurna sehingga sangat mungkin
mengandung banyak kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
pada pembaca terhadap hal yang sudah kami kerjakan ini. Sebagai penutup kami ucapkan
terima kasih
Hormat kami
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RIP (Routing Information Protocol) adalah salah satu protokol routing yang
paling umum digunakan dalam jaringan komputer. Protokol ini digunakan untuk
mengirimkan informasi routing antara router-rujukan dalam suatu jaringan. Dengan
menggunakan algoritma distance-vector, RIP menghitung jalur terbaik menuju tujuan
berdasarkan jumlah router yang dilalui (hop count).
RIP versi 1 adalah versi awal dari protokol RIP yang diperkenalkan pada tahun
1988. Pada RIP versi 1, informasi routing hanya dikirimkan dalam bentuk hop count,
yang mengindikasikan jumlah router yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.
Namun, RIP versi 1 memiliki batasan hop count maksimum sebesar 15, yang berarti
jarak terjauh yang dapat dicapai dalam jaringan RIP versi 1 adalah 15 router.
Kemudian, RIP versi 2 diperkenalkan sebagai pembaruan dari RIP versi 1. RIP
versi 2 membawa beberapa perbaikan dan fitur baru yang meningkatkan
fungsionalitas dan fleksibilitas protokol RIP. Salah satu perbedaan utama antara RIP
versi 1 dan versi 2 adalah informasi yang dikirimkan. RIP versi 2 tidak hanya
mengirimkan hop count, tetapi juga mengirimkan informasi tambahan seperti subnet
mask dan metric. Subnet mask memungkinkan penggunaan VLSM (Variable Length
Subnet Masking), yang memungkinkan pemisahan subnet menjadi ukuran yang
berbeda-beda, meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP dalam jaringan. Metric,
atau jarak aktual, memberikan fleksibilitas dalam menghitung jalur terbaik, karena
hop count tidak selalu mencerminkan kecepatan atau kondisi jaringan yang
sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan apa apa saja materi yang berkaitan dengan Dynamic Routing RIP
versi 1 dan RIP versi 2
2. Menjelaskan sejarah RIP
3. Menjelaskan bagaimana cara kerja RIP
4. Menjelaskan bagaimana karakteristik RIP
5. Menjelaskan apa apa saja kelebihan dan kekurangan RIP
D. Manfaat Makalah
1. Supaya pembaca mengetahui apa itu Dynamic Routing RIP versi 1 dan versi 2
2. Supaya pembaca mengetahui asal usul dan sejarah RIP
3. Supaya pembaca mengetahui cara kerja RIP
4. Supaya pembaca mengetahui apa apa saja karakteristik dari RIP
5. Supaya pembaca mendapatkan informasi apa apa saja kelebihan dan kekurangan
dari RIP tersebut.
5
BAB II
PEMBAHASAN
RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek
atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing. RIPv2 merupakan
bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2
juga merupakan class list routing. Mengapa menggunakan RIP, Protokol yang
digunakan untuk bisa menyebarkan informasi terkait routing dalam jaringan lokal
(terutama yang bermedia broadcast seperti Ethernet).
B. Sejarah RIP
RIP juga pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini
telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis
mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open
Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next
Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
RIP pertama kali menjadi populer sebagai hasil dari penyertaannya pada rilis
4.2 dari platform Berkeley BSD UNIX. Ini didukung oleh Microsoft Windows NT
6
Server dan Microsoft Windows 2000 Server dan telah diadaptasi ke sistem jaringan
AppleTalk sebagai Routing Table Maintenance Protocol (RTMP).
RIP memerlukan informasi tentang jaringan yang tersedia secara lokal. Pada
langkah pertama, kita perlu menambahkan informasi dan mengaktifkan protokol
perutean RIP pada router jaringan. Setelah dikonfigurasi dan diaktifkan, setiap router
mengirimkan pembaruan perutean dari semua antarmuka aktif setiap 30 detik.
Jika RIP mendeteksi perubahan apa pun dalam informasi jaringan yang
tersedia secara lokal, RIP akan memperbarui router lain tentang perubahan ini di
pembaruan berikutnya. Dengan cara ini, seorang administrator hanya perlu
memberikan informasi tentang jaringan yang tersedia secara lokal hanya satu kali.
Setelah itu, protokol RIP secara otomatis mengatur semua perubahan dalam jaringan.
7
6. RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update
B. Karakteristik RIPv1
C. Karakteristik RIPv2
1. Jika proses pengiriman informasi routing (routing update) RIPv1 dikirim secara
broadcast, maka RIPv2 akan mengirimkannya secara multicast
2. Jika routing update RIPv1 tidak menyertakan prefix, maka RIPv2 akan
menyertakan subnet mask atau prefix dari jaringan yang akan di advertise.
3. Jika RIPv1 merupakan protocol routing classful, maka RIPv2 merupakan protocol
routing classless.
4. Jika RIPv1 tidak memiliki fitur authentication dalam proses pengiriman routing
update, maka RIPv2 memiliki fitur authentication.
A . Kelebihan RIPv 1:
B. Kekurangan RIPv 1:
8
2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route
3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM)
4. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
(informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
5. Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum
tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan
bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
6. Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan
untuk mencegah loop pada jaringan.
7. Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak
dapat mengatur classless routing.
C. Kelebihan RIPv 2:
3. Tidak kompleks
4. Less overhead
D. Kekurangan RIPv2:
F. Topologi RIP
Konfigurasinya adalah
PC-3 = 192.168.30.3
9
Lalu kita setting routernya sesuai topologi diatas
Router0
Router1
Lalu kita mencoba mengirimkan pesan dari PC0-PC1 dan PC2-PC3. Lalu kita
mencoba mengirimkan PC0-PC2 dan PC1-PC3 dan hasilnya semuanya successful
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12