Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

INTERNETWORKING
RIPV2 (ROUTING INFORMATION PROTOCOL V2)

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD FATHURROHMAN NUR


14101102

S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI C 2014


STT TELEMATIKA TELKOM
D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan yang sangat pesat dalam dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi, jaringan komputer juga berkembang sangat
pesat. Jaringan komputer yang pada awalnya masih menggunakan media
kabel, saat ini sudah mulai berkembang dan beralih menggunakan teknologi
baru yaitu teknologi jaringan nirkabel. Jaringan nirkabel memungkinkan
pengguna untuk tetap dapat mengakses informasi dan layanan secara
elektronik, terlepas dari posisi geografis yang menjadi kendala dalam
jaringan kabel.
Kemudahan dalam implementasi perawatan, efisiensi, dan mobilitas
merupakan beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi nirkabel.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa penggunaan teknologi nirkabel
semakin meluas dalam lingkup aplikasi dan komputasi mobile.
Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan
yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device didalam jaringan
tersebut. Router bekerja dengan cara menentukan jalur yang akan dipilih
untuk mengirim paket-paket data dari sumber ke tujuan. Proses pencarian
dan penentuan jalur inilah yang disebut routing, sedangkan sekumpulan
aturan yang bekerja untuk menentukan dan menjalankan proses routing
disebut routing protocol.
Routing protocol ada banyak jenisnya, mulai dari yang sederhana yaitu
Static routing protocol hingga yang lebih kompleks seperti dynamic routing
protocol. Dalam praktek nya, masing-masing routing protocol tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga perlu banyak pertimbangan
yang harus dipikirkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemborosan biaya
pengembangan jaringan dikemuudian hari.
Pada perkembangannya, teknologi routing banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan baru dengan skalabilitas yang lebih besar. Namun,
ternyata hal ini menjadi masalah dikarena kan jumlah port router yang
terbatas membuat jumlah network yang dibuat juga terbatas. Salah satu cara
penyelesaiannya adalah dengan menggunakan multilayer switch. Switch
yang sebelumnya hanya mampu bekerja pada layer 2 OSI model dengan
menggunakan pengalamatan fisik (MAC Address) kini bisa menjalankan
fungsi layer lain seperti fungsi routing pada layer 3. Tentunya hal tersebut
tetap didukung oleh keutamaan switch berupa jumlah port yang jauh lebih
banyak dari router. Karena mampu menjalankan fungsi router tersebut,
maka teknologi yang bisa ditanam pada router pun bisa digunakan pada
switch layer3. Tidak semua fungsi router dapat digantikan oleh multilayer
switch, contohnya pada kasus menyambungkan internetwork. Karenanya,
multilayer switch biasa hanya digunakan untuk membangun jaringan
internal suatu perusahaan.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari RIP (Routing Information Protocol) ?
2. Apa pengertian dari RIPv2 (Routing Information Protocol) ?
3. Apa Perbedaan dan Persamaan dari RIPv2 dan RIPv1 ?
4. Bagaimana cara mengkonfigurasi routing RIPv2 ?
III. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari penulisan makalh ini adalah untuk mengetahui jaringan
komputer yang menggunakan protocol Routing RIPv2.
Manfaat dari perancangan jaringan dengan Routing Protocol RIPv2
yaitu:
1. Memberikan kemudahan administrasi untuk perubahan, baik
penambahan maupun pengurangan device di dalam jaringan.
2. Mengetahui Perbedaan dan Persamaan RIPv2 dan RIPv1 pada suatu
jaringan komputer.
BAB II
PENJELASAN
I. PENGERTIAN RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL)
Pengertian RIP (Router Information Protocol) adalah Routing protokol
yang menggunakan algoritma distance vektor, yaitu algoritma Bellman-
Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma
routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini
dibuat oleh Xerox Parcs PARC Universal Packet Internetworking dengan
nama gateway internet protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router
Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox Network Services.
RIP juga sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam
jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh
karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol
(IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.
Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah
dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara
teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju,
seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga
telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai
standar RIPng (RIP Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang
diterbitkan dalam RFC 2080 (1997). Ada tiga versi Routing Information
Protocol (RIP), [1] yaitu :
1. RIP Versi 1 / RIPv1
2. RIP Versi 2 / RIPv2
3. RIPng
II. PENGERTIAN RIPv2
RIP versi 2 (RIPv2), Pada RIPv2 mempunyai kekurangan RIP asli
spesifikasi RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar
terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa
informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing
(CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2
memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika
semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan.
Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas
halus penyesuaian.
RIP versi 2 (RIPv2) merupakan dari RIPv1 dengan menambahkan
beberapa kemapuan baru. RIPv2 sama sekali tidak mengubah algoritma
Routing Distance Vector yang digunakan RIPv1. Kemampuan kemampuan
baru RIPv2, yaitu :
1. Tag
Untuk rute eksternal memberikan kemampuan bagi RIPv2 untuk
membedakan RIP Internal (Jaringan dalam domain RIP) dari RIP
Eksternal. Biasanya untuk rute-rute dari EGP atau dari protocol
routing lainnya.
2. Subnet Mask
Mendukung penggunaan subnet mask yang subnet mask yang
berbeda di jaringan.
3. Alamat Hop
Berisi alamat router berikutnya sehingga berguna untuk mencegah
datagram mengambil rute yang tidak efisien. Biasanya digunakan
pada perbatasan jaringan yang menggunakan protocol routing selain
RIPv2.
4. Autentikasi
Mencegah router menerima routing update yang invalid, sehingga
meningkatkan keamanan jaringan. Password pada autentikasi dapat
ditransmisikan dalam bentuk plaintext ataupun Message Digest 5
(MD5).
III. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN RIPv1 dan RIPv2
1. Perbedaan RIPv1 dan RIPv2
A. RIPv1
Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan.
Tidak mendukung VLSM.
Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
Routing table selalu di broadcast.
B. RIPv2
RIPv2 mendukung Classless Distance Vector yang merupakan
pengembangan dari RIPv1.
Mendukung VLSM.
Mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
Routing update dilakukan secara multicast.
Penggunaan Otentikasi.
2. Persamaan RIPv1 dan RIPv2
Menggunakan Split Horizon atau dengan Split Horizon
Reserve.
Menggunakan timer untuk mencegah Routing Loop.
Menggunakan Tringger Update.
Maksimal Hop sebanyak 15. [2]
IV. KONFIGURASI ROUTING RIPv2
Gambar 1. Skema Topologi Jaringan RIPv2
Pada aplikasi untuk membuat skema topologi jaringan yaitu Packet
Tracer, yang berfungsi sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga
dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Saya membuat skema
topologi pada gambar 1 yaitu Routing RIPv2 dengan menggunakan alat
alat atau bahan yaitu : 3 Komputer, 3 Switch, 3 Router, Kabel Straight dan
Kabel Cross.

Gambar 2. Konfigurasi Router A


Sebelum masuk ke konfigurasi diperiksa terlebih dahulu skema
jaringanya sudah baik atau belum, jika sudah. Masuk ke Router A kemudian
ke CLI untuk melakukan konfigurasi. Pada tampilan CLI maka ada tampilan
yaitu Initial Configuration Dialog maka ketikan Nountuk melanjutkan
proses konfigurasi.
Selanjutnya masuk ke konfigurasi interfaces, kemudian ketikan perintah
Enable yang artinya masuk kemenu Previleged Mode, dimana jaringan dapat
di manipulasi konfigurasi dari router atau melihat semua global dengan
menggunakan perintah Conf T. Selanjutnya ketikan perintah Int Fa0/0 yang
berfungsi sebagai konfigurasi pada port Fast Ethernet0/0 dan memberikan IP
Address dengan perintah IP Add 10.10.10.1 255.255.255.252. lalu ketikan
no shut untuk menyalakan fungsi port pada switch tersebut. Masuk ke mode
Int Fa0/1 yang berfungsi sama dengan yang diatas yaitu sebagai konfigurasi
pada port Fast Ethernet0/1 dan IP Add 192.168.1.1 255.255.255.0 dan
ketikan No Shut untuk menyalakan port pada switch tersebut.
Selanjutnya Routing RIPv2, kali ini akan routing pada setiap router agar
antara PC 1 dan lainnya terhubung. Dengan cara masuk ke menu global
yaitu Conf T kemudian ketikan perintah Router RIP dan ketikan Version 2
dan isikan alamat network yang akan terhubung 10.10.10.0 dan 192.168.1.0.

Gambar 3. Konfigurasi Router B


Selanjutnya masuk ke konfigurasi interfaces, kemudian ketikan perintah
Enable yang artinya masuk kemenu Previleged Mode, dimana jaringan dapat
di manipulasi konfigurasi dari router atau melihat semua global dengan
menggunakan perintah Conf T. Selanjutnya ketikan perintah Int Fa0/0 yang
berfungsi sebagai konfigurasi pada port Fast Ethernet0/0 dan memberikan IP
Address dengan perintah IP Add 10.10.10.2 255.255.255.252. lalu ketikan
no shut untuk menyalakan fungsi port pada switch tersebut. Masuk ke mode
Int Fa0/1 yang berfungsi sama dengan yang diatas yaitu sebagai konfigurasi
pada port Fast Ethernet0/1 dan IP Add 10.10.20.1 255.255.255.252 dan
ketikan No Shut untuk menyalakan port pada switch tersebut. Dan masuk ke
Int Fa1/0 dan masukan IP Add 192.168.2.1 255.255.255.0 dan No Shut.
Selanjutnya Routing RIPv2, kali ini akan routing pada setiap router agar
antara PC 1 dan lainnya terhubung. Dengan cara masuk ke menu global
yaitu Conf T kemudian ketikan perintah Router RIP dan ketikan Version 2
dan isikan alamat network yang akan terhubung 10.10.10.0, 10.10.20.0, dan
192.168.2.0.

Gambar 4. Konfigurasi Router C


Selanjutnya masuk ke konfigurasi interfaces, kemudian ketikan perintah
Enable yang artinya masuk kemenu Previleged Mode, dimana jaringan dapat
di manipulasi konfigurasi dari router atau melihat semua global dengan
menggunakan perintah Conf T. Selanjutnya ketikan perintah Int Fa0/0 yang
berfungsi sebagai konfigurasi pada port Fast Ethernet0/0 dan memberikan IP
Address dengan perintah IP Add 10.10.20.2 255.255.255.252. lalu ketikan
no shut untuk menyalakan fungsi port pada switch tersebut. Masuk ke mode
Int Fa0/1 yang berfungsi sama dengan yang diatas yaitu sebagai konfigurasi
pada port Fast Ethernet0/1 dan IP Add 192.168.3.1 255.255.255.0 dan
ketikan No Shut untuk menyalakan port pada switch tersebut.
Selanjutnya Routing RIPv2, kali ini akan routing pada setiap router agar
antara PC 1 dan lainnya terhubung. Dengan cara masuk ke menu global
yaitu Conf T kemudian ketikan perintah Router RIP dan ketikan Version 2
dan isikan alamat network yang akan terhubung 10.10.20.0 dan 192.168.3.0.

Gambar 5. Ping Komputer A Ke B dan C


Selanjutnya Ping dengan cara masuk ke PC 1 kemudian klik CMD lalu
tulisakan IP Address pada komputer B dan C seperti : 192.168.2.2 dan
192.168.3.2 pada contoh gambar 5 diatas. Kemudian Enter, jika ada tulisan
Reply maka tandanya berhasil.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. RIPv2 merupakan perluasan dari RIPv1 dengan menambahkan
beberapa kemampuan baru. RIPv2 sama sekali tidak mengubah
algoritma Routing Distance Vector yang digunakan
RIPv1.Konfigurasi routing information / routing adalah arah atau
tujuan dari satu jaringan ke jaringan lainya.
2. Rip versi 2 adalah merupakan perbaikan dari RIP versi 1. pada RI
versi 2 telah mendukung penggunaan Classless Network, sehingga
informasi table routing yang disebarkan termasuk subnet yang tidak
default / jaringan yang sudah di subnet.
3. Routing Information Protocol (RIP) mempunyai 3 versi yaitu :
RIPv1, RIPv2, dan RIPng.
B. SARAN
1. Sebaiknya, dalam konfigurasi Network pada RIPv2 harus lebih
teliti, karena sangat berpengaruh besar pada jaringan.
2. Setiap router memiliki kelebihan dan kekurangan, gunakanlah router
sesuai dengan kebutuhan masing masing.
3. Penggunaa RIPv2 sebaiknya digunakan pada jaringan skala besar.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Teliksadi, "https://www.scribd.com/doc/242054313/IMPLEMENTASI-DAN-


ANALISA-RIP-ROUTING-DINAMIK-PC-ROUTER-pdf," IMPLEMENTASI
DAN ANALISA RIP ROUTING, 2014.
[2] R. Aditya,
"http://rezaaditya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/42441/Bab+8+EIGR
P+%26+OSPF.pdf," Perbandingan OSPF, RIPv1, Dan RIPv2, 2016.

Anda mungkin juga menyukai