Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

NEXT GENERATION NETWORK


MODUL I : ANALISA QoS (Quality of Service)

DISUSUN OLEH :
Inke Anisa Herdiniamy
14101095

Partner Praktikum: 1.Ari Yoga Pratama (14101081)


2. Lukman Fadhil Rizky Kurniawan (14101094)

Asisten Praktikum: 1. Levana Rizky Daenira (16101236)


2. Nanda Alifia Annisa .F (16101241)
Tanggal Praktikum: 6 November 2017

LABORATORIUM KOMPUTER DAN MULTIMEDIA


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
PURWOKERTO
2017
MODUL I
ANALISA QoS (Quality of Service)

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menganalisa performasi pada teknolgi MPLS
2. Menganalisa performasi pada teknolgi IMS
3. Mengukur dan menganalisa parameter QoS

II. ALAT DAN BAHAN


• Hardware :
- Personal Computer dengan OS Ubuntu 14.04/ windows 8.1 Server open
IMS Core
- Processor Intel(R) core(TM) i3-5005U CPU @2.00Ghz
- RAM 2048 MB - HDD lebih besar dari 10 GB
• Software :
- GNS3-0.8.2- BETA2-win64-all-in-one
- Cisco 7200 IOS Image 56 - UCT
- IMS Client / Boghe IMS Client

III. DASAR TEORI


A. Definisi MPLS (Multiprotocol Label Switching )
Multi Protocol Label Switching (MPLS) merupakan sebuah teknik
yang menggabungkan kemampuan manajemen switching yang ada dalam
teknologi ATM dengan fleksibilitas network layer yang dimiliki teknologi
IP. Fungsi label pada MPLS adalah sebagai proses penyambungan dan
pencarian jalur dalam jaringan komputer. MPLS menggabungkan
teknologi switching di layer 2 dan teknologi routing di layer 3 sehingga
menjadi solusi jaringan terbaik dalam menyelesaikan masalah kecepatan,
scalability, QOS (Quality of Service), dan rekayasa trafik.
Tidak seperti ATM yang memecah paket-paket IP, MPLS hanya
melakukan enkapsulasi paket IP, dengan memasang header MPLS.
Header MPLS terdiri atas 32 bit data, termasuk 20 bit label, 2 bit
eksperimen, dan 1 bit identifikasi stack, serta 8 bit TTL. Label adalah
bagian dari header, memiliki panjang yang bersifat tetap, dan merupakan
satu-satunya tanda identifikasi paket. Label digunakan untuk proses
forwarding, termasuk proses traffic engineering. [1]

Gambar 1.1 Header MPLS [1]


Dengan informasi label switching yang didapat dari routing
network layer setiap pakethanya dianalisa sekali di dalam router di mana
paket tersebut masuk ke dalam jaringan untuk pertama kali. Router
tersebut berada di tepi dan dalam jaringan MPLS yang biasa disebut
dengan Label Switching Router (LSR). Ide dasar teknik MPLS ini ialah
mengurangi teknik pencarian rute dalam setiap router yang dilewati
setiap paket, sehingga sebuah jaringan dapat dioperasikan dengan efisien
dan jalannya pengiriman paket menjadi lebih cepat. Jadi MPLS akan
menghasilkan high-speed routing dari data yang melewati suatu jaringan
yang berbasis parameter quality of service (QoS).
B. PRINSIP KERJA JARINGAN MPLS
Prinsip kerja MPLS ialah penggabungkan kecepatan switching
pada layer 2 dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3.
Cara kerjanya adalah dengan menyelipkan label di antara header
layer 2 dan layer 3 pada paket yang diteruskan. Label dihasilkan oleh
Label Switching Router (LSR) dimana bertindak sebagai penghubung
jaringan MPLS dengan jaringan luar. Label berisi informasi tujuan
node selanjutnya kemana paket harus dikirim seperti pada Gambar 1.3
Kemudian paket diteruskan ke node berikutnya, di node ini label paket
akan dilepas dan diberi label yang baru yang berisi tujuan berikutnya.
Paket-paket diteruskan dalam path yang disebut LSP (Label Switching
Path). Mekanisme prinsip kerja Jaringan MPLS sangat bergantung pada
label swapping (pertukaran label). Label ditukar sesuai informasi yang
dimiliki router sebelumnya untuk keperluaan transfer paket data dari
pengirim menuju penerima. [2]
Gambar 1.2 Prinsip kerja MPLS [2]

C. PENGERTIAN VPN
VPN merupakan sebuah jaringan private yang menghubungkan
satu node jaringan ke node jaringan lainnya dengan menggunakan
jaringan publik seperti Internet. Data yang dilewatkan akan
diencapsulation (dibungkus) dan dienkripsi, supaya data tersebut
terjamin kerahasiaannya.

Gambar 1.3. Tunneling VPN [3]


Tunneling adalah salah satu metode yang digunakan untuk
mentransfer data melewati infrastruktur interkoneksi jaringan dari satu
jaringan ke jaringan lainnya seperti jaringan internet, data yang
ditransfer (payload) dapat berupa frames (atau paket) dari protocol yang
lain. Tunnel mengambarkan paket data secara logika yang di
encapsulation (dibungkung) melewati interkoneksi jaringan. Proses
tunnelingya meliputi proses encapsulations, transmisi, dan
decapsulations paket. [3]
D. PARAMETER QoS
1. Packet Loss dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, mencakup
penurunan signal dalam media jaringan, melebihi batas saturasi
jaringan, paket yang corrupt yang menolak untuk transit, kesalahan
hadware jaringan. [4]

Tabel 1.1 Kategori Packet Loss [4]

2. Delay adalah Waktu yang dibutuhkan untuk sebuah paket untuk


mencapai tujuan, karena adanya antrian yang panjang, atau
mengambil rute yang lain untuk menghindari kemacetan. Delay
dapat di cari dengan membagi antara panjang paket (L, packet length
(bit/s)) di bagi dengan link bandwith (R, link bandwith (bit/s)).
Tabel 1.2 Kategori Delay [4]

3. Jitter Perbedaan waktu kedatangan dari suatu paket ke penerima


dengan waktu yang diharapkan. Jitter dapat menyebabkan sampling
di sisi penerima menjadi tidak tepat sasaran, sehingga informasi
menjadi rusak., jitter dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan seperti berikut,
J(i) = J(i-1) + ( |D(i-1,i)| - J(i-1) )/16
Tabel 2.4 Kategori Jitter [4]

4. Troughput Pada bagian ini akan dibahas tentang analisa throughput


pada jaringan mpls. Throughput adalah kemampuan sebenarnya
suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya
throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth.

Tabel 1.1 Kategori Throughput [4]


II. HASIL DATA
1. Topologi Jaringan

Gambar 2.1 Topologi jaringan MPLS


2. Konfigurasi Ip Address pada komputer client 1

Gambar 2.2 Memberikan alamat Ip Address


3. Konfigurasi Ip Address pada komputer client 2

Gambar 2.3 Memberikan alamat Ip Address


4. Protokol TCP

Gambar 2.4 Protokol TCP yang dihasilkan pada tampilan Wireshark


5. Summary

Gambar 2.5 Tampilan Capture Properties pada Wireshark yang berisi informasi
dari jaringan
Tabel 2.1 Hasil Pengukuran Delay, Jitter dan Throughput menggunakan
Microsoft Excel

Parameter Nilai Kategori


Delay 0,04586281 s Bagus
Jitter 0.0002747651 s Jelek
Throughput 9062,518122 Bps Sangat Bagus
Packet Loss 0 Sangat Bagus
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum ini membahas mengenai analisa QoS pada jaringan
MPLS, dimana Multi Protocol Label Switching (MPLS) merupaakan suatu
metode forwarding (meneruskan) data melalui suatu jaringan dengan
menggunakan informasi dalam label di antara header layer 2 dan layer 3 yang
dilekatkan pada paket IP guna meneruskan melaui jaringan. Dalam membuat
topologi jaringan MPLS dibutuhkan satu komputer yang bertindak sebagai
server, dan dua buah komputer yang bertindak sebagai client yang terhubung
pada LAN.
Pada PC server terdapat topologi jaringan MPLS yang akan terhubung
langsung dengan PC client 1 dan PC client 2. Agar dapat saling terhubung dan
membangun jaringan, maka PC Client 1 dikonfigurasikan dengan memberikan
IP address 192.168.1.2 dan gateway 192.168.1.1 sementara itu pada PC Client
2 dikonfigurasikan dengan IP address 192.168.6.3. kedua PC client
menggunakan subnet mask 255.255.255.0.
Untuk mengukur kualitas jaringan atau QoS dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengiriman file antara PC client 1 dengan PC client 2. File yang
dikirimkan dapat berupa suara, gambar, maupun video. Dengan begitu packet
yang dikirimkan dari client 1 akan melewati jaringan MPLS hingga samapai
ke client 2. Packet ini yang kemudian akan dianalisa guna mendapatakan nilai
QoS nya selain itu perlu adanya Wireshark guna mengukur kualitas jaringan.
Jika paket diterima menandakan proses pertukaran informasi berhasil
dilakukan. Pada tampilan Wireshark menunjukan beberapa informasi,
diantaranya terlihat bahwa pengiriman file menggunakan protocol TCP.
Umumnya TCP / IP digunakan untuk pengiriman file dalam satu grup
network/jaringan
jumlah paket yang terkirim pada saat pengiriman file dari PC client 1 ke
PC client 2 sebesar 5131 paket, dengan Time span atau waktu yang dibutuhkan
pada pengiriman tersebut yakni 217,281, dan jumlah byte sebesar 1969113
sekali pengiriman. Guna mempermudah proses perhitungan prameter QoS
dapat dilakukan dengan cara mengkopi file , memindahkannya ke dalam
bentuk MS.Excel.
Pada tabel 2.1 menunjukan hasil perhitungan nilai dari parameter QoS.
Untuk parameter Delay merupakan waktu durasi pengiriman yang dibutuhkan
paket yang dikirim untuk sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak,
media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Dari hasil pengujian
didapatakan hasil Delay rata-rata yang dihasilkan yakni 0,040586281 atau 44
ms. Sehingga dapat dikatakan sangat bagus bedasarkan standar QoS delay
menurut THYPON .
Parameter QoS selanjutnya adalah Jitter, Jitter merupakan variasi delay
paket yang dikirimkan pada jaringan IP. bedasarkan hasil percobaan yang telah
dilakuakan didapatkan nilai jitter sebesar 0,00275 atau sebesar 0,2 ms termasuk
jelek, hal ini dikarenkan adanya beban trafik yang terlalu berat sehingga
menyebabkan adanya tumbukan antar paket (congestion) yang dikirimkan
dalam jaringan.
Untuk Parameter throughput merupakan jumlah bit data yang diterima
dibagi dengan waktu pengiriman bit. Jumlah bit diterima yakni 1969113 byte
dibagi dengan waktu yang dibutuhkan yakni 217,281 sehingga throughput
yang didapatkan yakni sebesar 9062,5181, dari hasil tersebut throughput masuk
dalam baik. Sedangkan pada packet loss dihasilkan nilai sebesar 0%, yang
menandakan tidak ada satupun paket yang hilang saat proses pengiriman. Hal
ini dikarenakan jenis paket TCP bersifat connection-oriented yaitu sebelum
data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada layer
aplikasi harus bernegosiasi untuk membentuk sesi koneksi terlebih dahulu.
IV. KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Hasil pengukuran QoS didapatkan nilai delay sebesar 0,040586281 atau 44
ms dan termasuk kategori sangat bagus hal ini dikarenakan tidak
membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pengiriman paket.
2. Nilai jitter pada jaringan MPLS sebesar 0,00275 atau 0,2 ms termasuk
dalam kategori jelek, hal ini dikarenkan adanya beban trafik yang terlalu
berat sehingga menyebabkan adanya tumbukan antar paket (congestion)
yang dikirimkan dalam jaringan.
3. Nilai Throughput jaringan MPLS ini sebesar 9062,518122 Bps dan
termasuk pada kategori Sangat Bagus
4. Nilai Packet Loss pada jaringan MPLS ini sebesar 0 dan termasuk dalam
kategori Sangat Bagus.

B. SARAN
1. Untuk melakukan pengujian QoS dengan menambahkan paket berjenis
protokol UDP ataupun RTP untuk lebih mengetahui kualitas sebuah
jaringan.
2. Konfigurasi pada komputer client harus benar, seperti pada
pengalamatan IP address.
3. Pastikan router pada komputer server menyala, agar pengiriman paket
berhasil dilakukan.
4. Lakukan perhitungan parameter QoS dengan benar sesuai dengan
ketentuan pada THYPON.
DAFTAR PUSTAKA

[1] ZENHADI, "PENS," 2013. [Online]. Available:


http://zenhadi.lecturer.pens.ac.id/kuliah/Jarkom2/Prakt10%20MPLS.pdf.
[Accessed 13 11 2017].
[2] PRIMA, "PENS (POLITEKNIK ELEKTRO NEGERI SURABAYA)," 2015.
[Online]. Available: –prima@pens.ac.id URL:
http://prima.lecturer.pens.ac.id.. [Accessed 13 11 2017].
[3] i. iskandar, "Analisa Quality of Service (QoS) Jaringan Internet Kampus," vol.
1, no. 2, p. 6, 2015.
[4] Y. A. PRANATA, "ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA
JARINGAN," pp. 1-6, 2015.

Anda mungkin juga menyukai