Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Amin Riqky

Kelas : 1883B Sistem Informasi

NIM : 1830803065

1. Jelaskan tentang fungsi dan manfaat Protokol pada komunikasi data di


jaringan komputer

2. Jelaskan 2 model Protokol pada jaringan, perbedaan dan persamaan

3. Jelaskan hubungan masing-masing layer pada model Protokol jaringan

Jawab :

1. Fungsi :

- ENCAPSULATION
Encapsulation berfungsi sebagai pelengkap informasi yang akan
dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain.
Selanjutnya paket data ini dinamakan Frame. Data pada umumnya
ditransfer dalam blok-blok dan dikendalikan oleh Protocol Data Unit(
PDU). Masing-Masing PDU berisi data dan kontrol informasi,
sedangkan beberapa PDU lainnya hanya mengendalikan.
Ada tiga kategori kontrol dalam enkapsulasi data:
 Alamat, berisi pengirim dan/atau penerima
 Kode pendekteksian Kesalahan, misalnya memeriksa urutan frame
 Kontrol protokol, Informasi tambahan untuk menerapkan fungsi-
fungsi protokol
Protokol dengan fungsi ini antara lain TFTP, HDLC, frame relay, ATM,
AAL5, LLC, IEEE 802.3 dan IEEE 802.11.

- CONNECTION CONTROL
Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan
komunikasi dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman
data dan mengakhiri hubungan. Pada pemindahan data tanpa
sambungan (saat pertama kali sinyal koneksi baru akan
dibangun), masing-masing PDU diperlakukan sendiri-sendiri,
misalnya datagram.
Terjadi tiga phase saat koneksi terjadi:
 Penetapan koneksi
 Perpindahan data
 Penghentian koneksi
Selama koneksi terjadi, connection control dapat menyela dan
membetulkan koneksi pertahap untuk menangani kesalahan yang
mungkin terjadi.

- FLOW CONTROL
Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter ke
receiver. Dilakukan dengan menerima kesatuan untuk membatasi
jumlah atau tingkat data yang dikirim. Flow control harus memiliki
fitur Stop-And-Wait, artinya masing-masing PDU harus diakui
sebelum yang dikirim berikutnya. Misalnya saat hardware menunggu
akses disk, maka pengiriman data harus dihentikan sementara
hingga data yang sudah sampai ditulis di dalam disk.
Flow control harus diterapkan di dalam beberapa protokol:
 Kontrol lalu lintas jaringan
 Penyedia gap atau spasi atau spacer.
 Flood network detection atau pendeteksian banjir data di jaringan

- ERROR CONTROL
Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses
pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah
mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data
dikirimkan.
Alur pendeteksian kesalahan dan retransmission adalah sebagai
berikut:
 Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam
PDU
 Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang/yang berikutnya
 Jika diketahui ada kesalahan, paket langsung dibuang
 Jika pemancar tidak mendapatkan pengakuan dalam waktu yang
layak, maka protokol penerima mengirimkan sinyal retransmit.
Error control dapat dilakukan di berbagai lapisan protokol di dalam
jaringan.

- FRAGMENTASI DAN REASSEMBLY


Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi
beberapa paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi.
Sedangkan reassembly adalah proses yang menggabungkan lagi
paket-paket tersebut menjadi satu paket lengkap. Proses ini terjadi
di sisi penerima informasi.
Terjadinya fragmentasi ditanandai dengan urutan beberapa PDU dari
beberapa batasan ukuran. Protokol dengan tingkat yang lebih
rendah mungkin harus memisahkan data ke dalam blok yang lebih
kecil supaya dapat berkomunikasi. Jaringan komunikasi suara
misalnya, mungkin hanya menerima blok sampai suatu ukuran
tertentu. Misalnya ATM 53 atau Ethernet 1526 dengan komposisi
music 8 channel.
Penggunaan fragmentasi dan reassembly bisa menyebabkan
jalannya kontrol kesalahan yang lebih efisien karena apabila ada
kesalahan pengiriman ulang akan lebih kecil. Selain itu pembagian
jaringan lebih adil karena mencegah adanya channel yang
memonopoli media transmisi.
Fragmentasi juga memiliki kekurangan, yaitu protokol harus
membuat PDU-PDU sebesar mungkin, sebab PDU berisi beberapa
kontrol informasi yang tak mungkin dipisahkan, pembuatan blok
yang lebih kecil juga menyebabkan ongkos pengiriman yang lebih
besar. Blok juga memerlukan waktu untuk memprosesnya, makin
banyak blok yang dikirim, maka waktu yang terbuang juga akan
semakin banyak.

- TRANSMISSION SERVICE
Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi
data yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta
perlindungan data. Misalnya pengaturan batas koneksi, prioritas
paket, mutu jaringan (dengan mengeset minimum-maksimum
gateway timeout), membatasi akses paket dan sebagainya. Fitur-
fitur ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan
tingkat yang lebih rendah.

Manfaat :

a. Protokol ARP (Adddress Resolution Protocol) yang mengurusi


keterhubungan perangkat keras komputer dengan pengalamatan
jaringan (melalui MAC Address)

b. Layanan e-mail (surat elektronik) tidak dapat berjalan dengan baik


tanpa adanya protokol yang bekerja dan mengatur proses komunikasi
di dalam (SMTP, IMAP, POP3).

c. Memudahkan didalam menyediakan dan menggunakan layanan


berbasis web (melalui web server dan aplikasi web browser
menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan HTTPS
(hyper text transfer protocol secure). Layanan dan data yang disajikan
melalui web dapat berbentuk teks, video, audio gambar atau
kombinasi.

d. Memudahkan didalam melakukan proses unggah dan unduh file secara


transfer dari dan ke suatu direktori atau sub direktori antar komputer
pada jaringan komputer, menggunakan protokol FTP (file transfer
protocol).

e. Keamanan data dan login pada layanan di jaringan komputer


memanfaatkan enkripsi pada protokol SSL. Bayangkan jika tidak ada
protokol SSL yang umumnya telak terintegrasi ke dalam aplikasi web
browser. Sedangkan mayoritas layanan online saat ini berbasis web
dan mobile.

f. Kemudahan didalam mengendalikan (remote) komputer jarak jauh,


memantau sistem, dan transfer file, menggunakan protokol SSH dan
Telnet. Protokol SSH ini menyediakan kemanan yang lebih baik
dibandingkan protokol Telnet.

g. Mengecek koneksi jaringan komputer dan mengetahui sejauh mana


pencapaian terhadap kommputer/server tujuan melalui perintah ping,
memanfaatkan protokol ICMP. Tanpa adanya protokol ICMP pengguna
komputer didalam jaringan akan kesulitan didalam mengecek koneksi
yang ada.

h. Pasangkan protokol TCP/IP yang mendasar didalam pemodelan layer


TCP/IP yang lebih baik, lebih mudah (simple/sederhana) dan lebih
mendukung kemajuan teknologi jaringan (dibandingkan pemodelan
layer 7 OSI). Hampir semua layanan dan aplikasi yang berjalan didalam
jaringan komputer (baik internet maupun intranet) mengikuti standar
didalam pemodelan layer (TCP/IP ini.

i. Protokol UDP yang memudahkan didalam penyediaan layanan yang


lebih cepat (tanpa perlu setup koneksi/connectionless), misalnya pada
layanan streaming online.

2. TCP/IP atau Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah


model jaringan yang digunakan untuk komunikasi data dalam proses
tukar-menukar informasi di internet. Sedangkan OSI Model atau Open
System Interconnection Model adalah sebuah model jaringan yang
dikembangkan secara resmi oleh International Standart Organization
untuk melakukan sebuah standarisasi proses pembentukan jaringan
yang sebelumnya dimiliki oleh masing-masing vendor pembuat jaringan
komputer. Kedua model tersebut bertujuan untuk melakukan
standarisasi pengggunaan jaringan.
 Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :

1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
2. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer
adalahProtocol Independen.3.
3. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan
sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu
layer.
4. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat
diperoleh secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet,
tidak seperti OSI.
5. Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
6. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart
dunia jaringankomputer, tidak seperti OSI.
7. OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan
TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
8. TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke
dalam applicationlayer.
9. TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam
satu layer.
10. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
11. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network
dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan
model OSI untuk memandu pikiran mereka.

 Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :

1) Keduanya memiliki layer (lapisan).


2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan
yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet
switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa
diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan
circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog
telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer
adalah “Protocol Independen”

3. OSI Layer merupakan standar komunikasi yang diterapkan untuk


jaringan komputer. Standar ini digunakan untuk menentukan aturan
sehingga seluruh alat komunikasi bisa saling terkoneksi melalui
jaringan internet.
OSI Layer dikembangkan untuk komputer agar dapat berkomunikasi
pada jaringan yang berbeda secara efisien. Protoko ini digambarkan
sebagai informasi dari suatu aplikasi komputer yang berpindah melalui
jaringan internet ke komputer yang lainnya. OSI Layer secara
konseptual terbagi ke dalam tujuh lapisan dimana masing-masing
lapisan memiliki tugas yang spesifik.
Ketujuh lapisan OSI Layer adalah sebagai berikut:
1. Application Layer
Layer OSI ini paling berdekatan dengan end user. Layer ini bertanggung-
jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti
program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server
printer atau aplikasi komputer lainnya.
2. Presentation Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab dalam pengkodean dan konversi data
dari application layer. Presentation later bertanggung jawab untuk
memastikan semua data yang berasal dari application layer dapat
dibaca pada sistem lainnya.
3. Session Layer
Layer OSI ini mempunyai tugas untuk menentukan bagaimana dua
terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Selain itu layer ini
berfungsi untuk membentuk, me-manage, dan memutuskan session
komunikasi antara entitas presentation layer.
4. Transport Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab untuk membagi data menjadi segmen,
menjaga koneksi logika antar terminal, dan menyediakan penanganan
error.
5. Network Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab untuk menentukan alamat jaringan,
menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menhaga
antrian trafik di jaringan.
6. DataLink Layer
Layer OSI ini mempunyai tugas untuk menyediakan link untu data dan
memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware
kemudian didistribusikan melalui media.
7. Physical Layer
Layer OSI yang terakhir ini bertugas untuk mengirimkan dan menerima
data mentah pada media fisik.
Tujuan utama penggunaan OSI Layer adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan
aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan
metode transmisi.

TCP/IP atau Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah


model jaringan yang digunakan untuk komunikasi data dalam proses
tukar-menukar informasi di internet.
TCP/IP terdiri dari 4 lapisan (layer), berupa sekumpulan protokol yang
bertingkat.
Lapisan lapisan tersebut diantaranya adalah :
1. Network Access Layer
Lapisan ini berfungsi untuk mengirim dan menerima dari dan ke media
fisik
 Merupakan layer terbawah dari model TCP/IP
 Menyediakan sarana sistem untuk mengirim data
2. Internet Layer
Lapisan ini berfungsi untuk mencari jalur terbaik untuk pengiriman
paket data.
 Memaketkan data dan memberikan alamat pada paket tersebut
 Melewatkan data antara network access layer dan host to host
transport layer
 Routing datagram ke remote host
 IP, ICMP, ARP bekerja pada layer ini
3. Transport Layer
Layer ini bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua
komputer dan mengirimkan paket, protocol yang berperan pada lapisan
ini adalah :
 TCP (Transport Control Protocol)
 UDP (User Datagram Protocol)
4. Application Layer
Layer ini berfungsi memberikan service kepada pengguna jaringan.
Berikut adalah contohnya :
 Telnet :Memberikan layanan berupa remote/access komputer dari
jarak jauh.
 FTP (File Transport Protocol) : Memberikan layanan berupa
download dan upload file.
 HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) : sebuah protokol jaringan
lapisan aplikasi yamg digunakan untuk sistem informasi
terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia.
 SNMP (Single Network Management Protocol) : Protocol yang
digunakan untuk mengontrol dan memonitor peralatan jaringan,
SNMP juga digunakan untuk management konfigurasi, mengatur
performance, dan sistem keamanan.

Anda mungkin juga menyukai