Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulilah tepat pada
waktunya yang berjudul “PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER”.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai
Protokol Jaringan pada Komputer. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi perbaikan dari kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protokol merupakan suatu aturan atau standar yang mengatur atau mengizinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antar dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari
keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protocol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Teknologi jaringan bukanlah sesuatu hal yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan
terdapat jaringan komputer untuk melancarkan arus informasi di dalam sebuah perusahaan
tersebut. Internet yang mulai popular saat ini merupakan suatu jaringan komputer raksasa
yang merupakan jaringan computer yang berkaitan dan terhubung serta dapat saling
berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang
sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang
tergabung dalam internet berlipat ganda.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun ruang lingkup masalah yang akan kami bahas dalam kesempatan kali ini antara lain :
 Pengertian Protokol Jaringan
 Fungsi Protokol Jaringan
 Jenis-jenis Protokol Jaringan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain :
 Pembaca mengerti tentang Protokol Jaringan
 Pembaca mengerti Fungsi Protokol Jaringan
 Pembaca mengerti Jenis-jenis Protokol Jaringan
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Protokol Jaringan


Protokol adalah sekumpulan perintah atau sistem yang mengatur proses komunikasi,
tmnsmisi dan penerimaan informasi, pembacaan pesan serta pengkoordinasian semua komputer
yang terintegrasi dalam jaringan, sehingga dapat melakukan aktifitas-aktifitas tersebut dengan
lancar.

Ada pula yang mengartikan sebagai aturan dalam sebuah jaringan komputer.
contohnya untuk mengirimkan pesan, informasi dan data, serta fungsi lainnya yang
harus dipenuhi pengirim maupun penerima agar komunikasi berlangsung dengan
baik, meskipun sistem yang berada di jaringan itu berbeda-beda.

Definisi lain dari protokol ialah pengaturan yang telah diset dalam jaringan untuk menata atau
mengelola komunikasi antara beberapa perangkat komputer, sehingga komputer anggota jaringan
dengan yang berbeda platform bisa saling berkomunikasi dan melakukan pertukaran data.
Sederhananya, protokol merupakan media yang digunakan untuk menghubungkan transmitter
dan receiver supaya mereka bisa berkomunikasi serta bertukar informasi.
2.1 Sejarah Protokol Jaringan
Protokol jaringan dirancang pertama kali di awal tahun 1970-an. Tapi, kala itu ia hanya
dipakai untuk menghubungkan beberapa node dan tidak diperkirakan bakal berkembang secara
global seperti sekarang. Baru ketika memasuki tahun 1990-an masyarakat sadar bahwa
pertumbuhan internet mulai terlihat.

Dari situ, muncullah berbagai macam protokol yang digunakan oleh kalangan tertentu. Namun,
timbul masalah baru, dimana jenis protokol dari pabrik tertentu tidak bisa saling terhubung
dengan protokol lain. Akhirnya, ISO (Intemational Standard Organization) membuat standarisasi
protokol yang dikenal dengan OSI(Open System Interconnection). Tapi, dalam
perkembangannya, OSI digantikan oleh TCP/IP yang lebih diterima oleh masyarakat.

Awalnya, protokol diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk mendukung komunikasi antar
device buatan mereka. Kelemahannya, jika alat tidak dibuat oleh satu vendor, pertukaran
informasi akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, protokol- protokol tersebut mulai tidak dipakai
dan digantikan oleh protokol standar. Perlu diketahui, tidak semua protokol mempunyai fitur
atau fungsi yang sama. Sebagian
diantaranya memang serupa, tapi berada di tingkatan yang berbeda. Beberapa protokol
bergabung dengan protokol lain guna membangun sistem komunikasi yang lebih sempurna.

2.3 Fungsi Protokol Jaringan


Pada dasarnya, fungsi protokol ada dua, yaitu menghubungkan pengirim dan penerima
untuk menjalin komunikasi serta memberi kelancaran dalam bertukar informasi. Kegunaannya
secara detail sendiri adalah sebagai berikut:
a. Enkapsulasi
Encapsulation berfungsi sebagai pelengkap informasi yang akan
dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain. Selanjutnya paket
data ini dinamakan Frame. Data pada umumnya ditransfer dalam blok- blok dan
dikendalikan oleh Protocol Data Unit (PDU). Masing-Masing PDU berisi data
dan kontrol informasi, sedangkan beberapa PDU lainnya hanya mengendalikan.

Ada tiga kategori kontrol dalam enkapsulasi data:


 Alamat, berisi pengirim dan/atau penerima
 Kode pendekteksian Kesalahan, misalnya memeriksa urutan frame
 Kontrol protokol, Informasi tambahan untuk menerapkan fungsi-fungsi
protocol
Protokol dengan fungsi ini antara lain TFTP, HDLC, frame relay, ATM. AALS,
LLC, IEEE 802.3 dan IEEE 802.11.
b. Conection Control
Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan komunikasi
dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman data dan mengakhiri
hubungan. Pada pemindahan data tanpa sambungan (saat pertama kali sinyal
koneksi baru akan dibangun), masing-masing PDU diperlakukan sendiri-sendiri.
misalnya datagram.

Terjadi tiga phase saat koneksi terjadi:


 Penetapan koneksi
 Perpindahan data
 Penghentian koneksi
Selama koneksi terjadi, connection control dapat menyela dan membetulkan
koneksi pertahap untuk menangani kesalahan yang mungkin terjadi.
c. Flow Control
Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter ke
receiver. Dilakukan dengan menerima kesatuan untuk membatasi jumlah atau
tingkat data yang dikirim. Flow control harus memiliki fitur Stop-And-
Wait.artinya masing-masing PDU harus diakui sebelum yang dikirim berikutnya.
Misalnya saat hardware menunggu akses disk, maka pengiriman data harus
dihentikan sementara hingga data yang sudah sampai ditulis di dalam disk

Flow control harus diterapkan di dalam beberapa protokol:


 Kontrol lalu lintas jaringan
 Penyedia gap atau spasi atau spacer.
 Flood network detection atau pendeteksian banjir data di jaringan
d. Error Control
Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses
pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol
terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

Alur pendeteksian kesalahan dan retransmission adalah sebagai berikut:


 Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam PDU
 Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang yang berikutnya
 Jika diketahui ada kesalahan, paket langsung dibuang
 Jika pemancar tidak mendapatkan pengakuan dalam waktu yang layak.
maka protokol penerima mengirimkan sinyal retransmit.
Error control dapat dilakukan di berbagai lapisan protokol di dalam jaringan.
e. Fragmentasi dan Reassembly
Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa
paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi. Sedangkan reassembly
adalah proses yang menggabungkan lagi paket-paket tersebut menjadi satu paket
lengkap. Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.
Terjadinya fragmentasi ditanandai dengan urutan beberapa PDU dari beberapa
batasan ukuran. Protokol dengan tingkat yang lebih rendah mungkin harus
memisahkan data ke dalam blok yang lebih kecil supaya dapat berkomunikasi.
Jaringan komunikasi suara misalnya, mungkin hanya
menerima blok sampai suatu ukuran tertentu. Misalnya ATM 53 atau Ethernet
1526 dengan komposisi music 8 channel.

Penggunaan fragmentasi dan reassembly bisa menyebabkan jalannya kontrol


kesalahan yang lebih efisien karena apabila ada kesalahan pengiriman ulang akan
lebih kecil. Selain itu pembagian jaringan lebih adil karena mencegah adanya
channel yang memonopoli media transmisi.

Fragmentasi juga memiliki kekurangan, yaitu protokol harus membuat PDU-PDU


sebesar mungkin, sebab PDU berisi beberapa kontrol informasi yang tak mungkin
dipisahkan, pembuatan blok yang lebih kecil juga menyebabkan ongkos
pengiriman yang lebih besar. Blok juga memerlukan waktu untuk memprosesnya,
makin banyak blok yang dikirim, maka waktu yang terbuang juga akan semakin
banyak.
f. Transmission Service
Fungsi Transmission Service adalah memberi pelayanan komunikasi data
yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
Misalnya pengaturan batas koneksi, prioritas paket, mutu jaringan (dengan
mengeset minimum-maksimum gateway timeout), membatasi akses paket dan
sebagainya. Fitur-fitur ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan
tingkat yang lebih rendah.
2.4 Jenis-jenis Protokol Jaringan

Anda mungkin juga menyukai