Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER

Disusun Oleh:
Aziz Maghfur 173510682

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PROTOKOL
JARINGAN KOMPUTER”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
mengenai Protokol Jaringan pada Komputer. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi perbaikan dari kesalahan-kesalahan
dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II ISI....................................................................................................................2
2.1. Pengertian Protokol Jaringan..........................................................................2
2.2. Sejarah Protokol Jaringan...............................................................................2
2.3. Fungsi Protokol Jaringan................................................................................3
2.4. Jenis-Jenis Protokol Jaringan..........................................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................15
3.1. Kesimpulan...................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Protokol merupakan suatu aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antar dua atau lebih titik
komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan
koneksi perangkat keras.
Teknologi jaringan bukanlah sesuatu hal yang baru saat ini. Hampir di setiap
perusahaan terdapat jaringan komputer untuk melancarkan arus informasi di dalam
sebuah perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini merupakan suatu
jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang berkaitan dan
terhubung serta dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya
perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun
saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat
ganda.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun ruang lingkup masalah yang akan saya bahas dalam kesempatan kali ini
antara lain:
 Pengertian Protokol Jaringan
 Fungsi Protokol Jaringan
 Jenis-Jenis Protokol Jaringan

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
 Pembaca mengerti tentang Protokol Jaringan
 Pembaca mengerti fungsi Protokol Jaringan
 Pembaca mengerti Jenis-Jenis dari Protokol Jaringan

1
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Protokol Jaringan


Protokol adalah sekumpulan perintah atau sistem yang mengatur proses
komunikasi, transmisi dan penerimaan informasi, pembacaan pesan serta
pengkoordinasian semua komputer yang terintegrasi dalam jaringan, sehingga dapat
melakukan aktifitas-aktifitas tersebut dengan lancar.
Ada pula yang mengartikan sebagai aturan dalam sebuah jaringan komputer,
contohnya untuk mengirimkan pesan, informasi dan data, serta fungsi lainnya yang
harus dipenuhi pengirim maupun penerima agar komunikasi berlangsung dengan
baik, meskipun sistem yang berada di jaringan itu berbeda-beda.
Definisi lain dari protokol ialah pengaturan yang telah diset dalam jaringan untuk
menata atau mengelola komunikasi antara beberapa perangkat komputer, sehingga
komputer anggota jaringan dengan yang berbeda platform bisa saling berkomunikasi
dan melakukan pertukaran data. Sederhananya, protokol merupakan media yang
digunakan untuk menghubungkan transmitter dan receiver supaya mereka bisa
berkomunikasi serta bertukar informasi.

2.2. Sejarah Protokol Jaringan


Protokol jaringan dirancang pertama kali di awal tahun 1970-an. Tapi, kala itu ia
hanya dipakai untuk menghubungkan beberapa node dan tidak diperkirakan bakal
berkembang secara global seperti sekarang. Baru ketika memasuki tahun 1990-an
masyarakat sadar bahwa pertumbuhan internet mulai terlihat.
Dari situ, muncullah berbagai macam protokol yang digunakan oleh kalangan
tertentu. Namun, timbul masalah baru, dimana jenis protokol dari pabrik tertentu
tidak bisa saling terhubung dengan protokol lain. Akhirnya, ISO (International
Standard Organization) membuat standarisasi protokol yang dikenal dengan OSI
(Open System Interconnection). Tapi, dalam perkembangannya, OSI digantikan oleh
TCP/IP yang lebih diterima oleh masyarakat.
Awalnya, protokol diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk mendukung
komunikasi antar device buatan mereka. Kelemahannya, jika alat tidak dibuat oleh
satu vendor, pertukaran informasi akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, protokol-
protokol tersebut mulai tidak dipakai dan digantikan oleh protokol standar. Perlu
diketahui, tidak semua protokol mempunyai fitur atau fungsi yang sama. Sebagian

2
diantaranya memang serupa, tapi berada di tingkatan yang berbeda. Beberapa
protokol bergabung dengan protokol lain guna membangun sistem komunikasi yang
lebih sempurna.

2.3. Fungsi Protokol Jaringan


Pada dasarnya, fungsi protokol ada dua, yaitu menghubungkan pengirim dan
penerima untuk menjalin komunikasi serta memberi kelancaran dalam bertukar
informasi. Kegunaannya secara detail sendiri adalah sebagai berikut:
a. Enkapsulasi
Encapsulation berfungsi sebagai pelengkap informasi yang akan
dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain. Selanjutnya
paket data ini dinamakan Frame. Data pada umumnya ditransfer dalam blok-
blok dan dikendalikan oleh Protocol Data Unit (PDU). Masing-Masing PDU
berisi data dan kontrol informasi, sedangkan beberapa PDU lainnya hanya
mengendalikan.
Ada tiga kategori kontrol dalam enkapsulasi data:
 Alamat, berisi pengirim dan/atau penerima
 Kode pendekteksian Kesalahan, misalnya memeriksa urutan frame
 Kontrol protokol, Informasi tambahan untuk menerapkan fungsi-
fungsi protokol
Protokol dengan fungsi ini antara lain TFTP, HDLC, frame relay, ATM,
AAL5, LLC, IEEE 802.3 dan IEEE 802.11.
b. Connection Control
Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan
komunikasi dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman data dan
mengakhiri hubungan. Pada pemindahan data tanpa sambungan (saat pertama
kali sinyal koneksi baru akan dibangun), masing-masing PDU diperlakukan
sendiri-sendiri, misalnya datagram.
Terjadi tiga phase saat koneksi terjadi:
 Penetapan koneksi
 Perpindahan data
 Penghentian koneksi

3
Selama koneksi terjadi, connection control dapat menyela dan
membetulkan koneksi pertahap untuk menangani kesalahan yang mungkin
terjadi.
c. Flow Control
Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter ke
receiver. Dilakukan dengan menerima kesatuan untuk membatasi jumlah atau
tingkat data yang dikirim. Flow control harus memiliki fitur Stop-And-Wait,
artinya masing-masing PDU harus diakui sebelum yang dikirim berikutnya.
Misalnya saat hardware menunggu akses disk, maka pengiriman data harus
dihentikan sementara hingga data yang sudah sampai ditulis di dalam disk
Flow control harus diterapkan di dalam beberapa protokol:
 Kontrol lalu lintas jaringan
 Penyedia gap atau spasi atau spacer.
 Flood network detection atau pendeteksian banjir data di jaringan
d. Error Control
Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses
pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol
terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
Alur pendeteksian kesalahan dan retransmission adalah sebagai berikut:
 Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam
PDU
 Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang/yang berikutnya
 Jika diketahui ada kesalahan, paket langsung dibuang
 Jika pemancar tidak mendapatkan pengakuan dalam waktu yang layak,
maka protokol penerima mengirimkan sinyal retransmit.
Error control dapat dilakukan di berbagai lapisan protokol di dalam jaringan.
e. Fragmentasi dan Reassembly
Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi
beberapa paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi. Sedangkan
reassembly adalah proses yang menggabungkan lagi paket-paket tersebut
menjadi satu paket lengkap. Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.
Terjadinya fragmentasi ditanandai dengan urutan beberapa PDU dari
beberapa batasan ukuran. Protokol dengan tingkat yang lebih rendah mungkin
harus memisahkan data ke dalam blok yang lebih kecil supaya dapat
berkomunikasi. Jaringan komunikasi suara misalnya, mungkin hanya

4
menerima blok sampai suatu ukuran tertentu. Misalnya ATM 53 atau Ethernet
1526 dengan komposisi music 8 channel.
Penggunaan fragmentasi dan reassembly bisa menyebabkan jalannya
kontrol kesalahan yang lebih efisien karena apabila ada kesalahan pengiriman
ulang akan lebih kecil. Selain itu pembagian jaringan lebih adil karena
mencegah adanya channel yang memonopoli media transmisi.
Fragmentasi juga memiliki kekurangan, yaitu protokol harus membuat
PDU-PDU sebesar mungkin, sebab PDU berisi beberapa kontrol informasi
yang tak mungkin dipisahkan, pembuatan blok yang lebih kecil juga
menyebabkan ongkos pengiriman yang lebih besar. Blok juga memerlukan
waktu untuk memprosesnya, makin banyak blok yang dikirim, maka waktu
yang terbuang juga akan semakin banyak.
f. Transmission Service
Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi
data yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
Misalnya pengaturan batas koneksi, prioritas paket, mutu jaringan (dengan
mengeset minimum-maksimum gateway timeout), membatasi akses paket dan
sebagainya. Fitur-fitur ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan
tingkat yang lebih rendah.

2.4. Jenis-Jenis Protokol Jaringan


Ada banyak jenis protokol jaringan yang dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari kedua perangkat tersebut. Nah, pada sebuah
jaringan komputer, ada beberapa jenis protokol yang harus diketahui dan dapat
digunakan. Berikut ini adalah beberapa jenis protokol tersebut yaitu:
1) Ethernet
Jenis protokol yang pertama ini merupakan sebuah protokol yang memang
harus diakui paling banyak digunakan untuk saat ini, Ethernet sendiri
menggunakan suatu metode aksesnya yang sering dikenal dengan istilah
CSMA/CD (Collision Detection/Carrier Sense Multiple Access). Kedua sistem ini
merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menunggu suatu istruksi yang di
transmisikan melalui sebuah kabel sebelum melakukan pengiriman pesan yang
akan ditujukan melalui jaringan tersebut.
Jika dari hasil pengecekan jaringan memang lagi dalam kondisi stabil barulah
sistem komputer tersebut akan menyampaikan suatu informasi, tetapi ketika pada
saat sebelumnya node lain telah melakukan penyiaran pesan melalui transmisi

5
kabel tersebut, maka sistem komputer akan melakukan aktivitas menunggu
kemudian akan terus mencoba kembali sampai suatu rute sudah memberikan izin.
Protokol jaringan Ethernet juga biasanya sering digunakan pada topologi
dengan jenis Linear bus, serta jenis bintang atau star, suatu data akan bisa dikirim
jika kabel tersebut telah menggunakan kabel dengan jenis twisted pair ataupun
coaxial serta kabel fiber optic dengan kecepatan rata-rata mencapai 10 Mbps.
Tetapi untuk saat ini sudah hadir Ethernet dengan jenis fast Ethernet dimana
jenis yang satu ini telah mendukung suatu kecepatan hingga mencapai 100 Mbps,
Ethernet dengan tipe ini juga memang diperlukan suatu connector yang lebih
mempunyai kapasitas atau kemampuan yang lebih dibandingkan dengan
connector biasanya serta membutuhkan suatu network interface card dan kabel
transmisi yang jadi rekomendasi adalah kabel dengan jenis twisted pair ataupun
kabel fiber optic.
2) Local Talk
Jenis jaringan yang satu ini merupakan sebuah protocol jaringan yang
memang dikembangkan oleh perusahaan Apple computer dimana ditujukan untuk
sebuah computer machintos, dimana metode yang digunakan pada tipe ini adalah
jenis CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance), dimana
cara kerja tipe ini hamper sama dengan apa yang ditunjukkan oleh tipe
CSMA/CD terkecuali ketika komputer akan memberikan suatu sinyal sebelum
melakukan pengiriman data.
Perlu anda ingat bahwa adapter dan kabel yang digunakan pada local talk
biasanya media khusus yang memang digunakan untuk menghubungkan antara
satu seri computer dengan menggunakan suatu port berisi. Machintos juga sangat
memungkinkan penggunaan tipe peer to peer tanpa diperlukannya suatu perangkat
lunak tambahan.
Pada local talk biasanya mengijinkan suatu topologi tree atau topologi linear
bus dengan menggunakan media transmisi kabel yang mempunyai jenis psangan
yang berpintal, namun kekurangan terjadi pada kecepatannya, yaitu kecepatan
yang bisa dihasilkan untuk melakukan sebuah pengiriman suatu informasi hanya
mencapai titik 230 Kbps.
3) Token Ring
Protocol dengan jenis ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1980 yang
dilakukan oleh perusahaan IBM, cara atau metode akses yang digunakan tipe ini
adalah dengan cara menggunakan pengiriman suatu informasi yang memang
berada didalam satu lingkaran tersebut. Pada dasarnya didalam sebuah tipe token

6
ring, beberapa perangkat komputer akan dihubungkan untuk memancing sebuah
sinyal agar bisa masuk pada jalur online jaringan tersebut.
Didalam sistem kerjanya dimana satu token elektronik akan melakukan suatu
pergerakan mengililingi sebuah lingkaran yang menackup semua perangkat
computer yang terpasang pada jaringan tersebut, sehingga ketika ditemukannya
suatu komputer yang memang tidak memiliki informasi sama sekali untuk
dilakuka pengiriman maka sistem yang bergerak tersebut akan melewati komputer
tersebut untuk menuju ke stasiun berikutnya.
Protokol dengan jenis ini hanya melayani topologi dengan tipe Ring dan star
dengan media transmisi yang digunakan adalah kabel twisted pair atau kabel fiber
optic, protol ini bisa mencapai suatu kecepatan antara 4 Mbps sampai dengan 16
Mbps
4) FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
Jaringan protokol ini digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer
dengan tipe area local yang meliputi wilayah dengan jarak yang jauh, metode
yang digunakan pada jenis protocol ini adalah dengan melibatkan kinerja sebuah
token, jenis protocol ini juga hanya menggunakan topologi dengan jenis ring
kembar. Suatu pengiriman yang biasa terjadi dari suatu token.
Namun jika terjadi suatu kegagalan didalam jaringan tersebut maka dengan
otomatis sistem akan melakukan pergerakan pada sebuah informasi dengan
menggunakan jalan alternative untuk membuat suatu jaringan kedua.
5) TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Ini merupakan standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas
internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di
dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena
memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.
Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di
sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP
stack. Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah
komunikasi antar komputer. TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis
yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah:
 Protokol lapisan aplikasi
 Protokol lapisan antar-host
 Protokol lapisan internetwork
 Protokol lapisan antarmuka jaringan

7
6) User Datagram Protocol (UDP)
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram
tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing,
atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah
didefinisikan.UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke
sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam
jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification.UDP menyediakan
penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
7) Internet Control Message Protocol (ICMP)
Perlu ditegaskan kembali bahwa ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP,
dalam hal ini ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik
pengguna, dengan syarat aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request
serta menerima Echo Reply untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat
dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan.
ICMP pada umunya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk
mengirim sebuah pesan kesalahan pada jaringan yang digunakan, sebagai contoh,
“bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau”.
8) HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan suatu protokol yang
digunakan oleh WWW (World Wide Web) sebagai suatu identitas utama dalam
jaringan internet yang sering digunakan untuk mengakses sebuah situs atau
website.
HTTP sendiri mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan
dikirimkan dari server ke client, serta difungsikan untuk melakukan pengaturan
aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser
sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Untuk contoh sedrhananya, bila mana kita mengetikkan suatu alamat URL /
Link pada internet browser maka web browser tersebut akan mengirimkan sebuah
perintah HTTP ke web server.

8
Kemudian Web server akan menerima perintah tersebut dan akan melakukan
aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas
tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.
9) HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure)
Sesuai dengan nama yang diusungnya, HTTPS ini merupakan versi aman dari
HTTP yang djadikan sebuah protokol komunikasi dari World Wide Web. HTTPS
ini sendiri Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk
menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi dan penggunaan dalam komersi
elektris, sehingga para pengguna layanan internet dengan tingkat pengamanan
data yang sangat tinggi akan dapat terjaga dengan sangat baik.
Selain menggunakan komunikasi plain text, HTTPS juga sudah menyandikan
data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS
(Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan
yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada
umumnya port HTTPS adalah 443.
10) Post Office Protocol version 3 (POP3)
Post Office Protocol version 3 (POP3) adalah protokol yang digunakan untuk
mengambil surat elektronik (email) dari server email. Protokol ini erat
hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berguna untuk
mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke server. Protokol POP3
dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya
server surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk sementara sampai
surat elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak.
11) File Transfer Protocol
File Transfer Protocol (FTP) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di
dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pengiriman berkas (file)
komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan.
12) Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) adalah standar Internet untuk surat
elektronik (e-mail) transmisi di Internet (IP) jaringan Protokol. Sementara server
surat elektronik dan agen mail lain mentransfer menggunakan SMTP untuk
mengirim dan menerima pesan email, aplikasi client level user email biasanya
menggunakan SMTP hanya untuk mengirim pesan ke server mail untuk relaying.
13) Simple Network Management Protocol (SNMP)

9
Simple Network Management Protocol (SNMP) merupakan protokol standard
industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di
jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen
jaringan secara jarak jauh (remote).
14) IPv4 (Internet Protocol version 4)
IPv4 (Internet Protocol version 4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol
IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh
dunia.
15) IPv6 (Internet Protocol version 6)
IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah protokol internet generasi baru yang
menggantikan protokol versi sebelumnya (IPv4). IPv6 dikembangkan oleh
Internet Engineering Task Force (IETF). Tujuan utama diciptakan IPv6 karena
keterbatasan ruang alamat di IPv4 yang hanya terdiri dari 32 bit.
16) Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang berbasis
arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP
dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus
memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP
dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan
akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP.
17) Dynamic Host Configuration Protocol version 6 (DHCPv6)
Dynamic Host Configuration Protocol version 6 (DHCPv6) adalah protokol
jaringan yang digunakan untuk mengkonfigurasi host IPv6 dengan alamat IP, IP
prefiks dan / atau konfigurasi lain yang diperlukan untuk beroperasi pada jaringan
IPv6.
18) Internet Message Access Protocol (IMAP)
Internet Message Access Protocol (IMAP) adalah protokol standar untuk
mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna
memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari
pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada.
19) Lightweight Directory Access Protocol (LDAP)
Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) adalah protokol perangkat
lunak untuk memungkinkan semua orang mencari resource organisasi, perorangan

10
dan lainnya, seperti file atau printer di dalam jaringan baik di internet atau
intranet.
20) Media Gateway Control Protocol (MGCP)
Media Gateway Control Protocol (MGCP) merupakan salah satu
implementasi dari Media Gateway Control Protocol Architecture untuk
mengendalikan media gateway Internet Protocol (IP) jaringan dan masyarakat
beralih jaringan telepon (PSTN). MGCP adalah sinyal dan protokol panggilan
kontrol yang digunakan dalam Voice over IP (VoIP) sistem yang biasanya antar-
sama dengan masyarakat beralih jaringan telepon (PSTN).
21) Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah inti dari protokol routing Internet.
Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah
protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran
informasi routing antar jaringan.
22) Network Time Protocol (NTP)
Network Time Protocol (NTP) adalah protokol jaringan untuk sinkronisasi
clock antara sistem komputer melalui packet-switched, variabel-latency jaringan
data.
23) Real-time Transport Protocol (RTP)
Real-time Transport Protocol (RTP) mendefinisikan format paket standar
untuk memberikan audio dan video melalui jaringan IP. RTP digunakan secara
luas dalam sistem komunikasi dan hiburan yang melibatkan media streaming,
seperti telepon, video teleconference aplikasi, layanan televisi dan fitur web-based
push-to-talk.
24) Real Time Streaming Protocol (RTSP)
Real Time Streaming Protocol (RTSP) merupakan protokol jaringan komputer
yang dirancang untuk digunakan dalam hiburan dan sistem komunikasi untuk
mengendalikan server aliran media (media streaming). Protokol ini digunakan
untuk menetapkan dan mengendalikan sesi media antara dua titik ujungnya. Klien
dari server media mengeluarkan perintah seperti VCR, seperti play dan pause,
untuk mendukung kendali waktu nyata dari berkas media yang dijalankan dari
server.
25) Secure Socket (SOCKS)
Secure Socket (SOCKS) adalah sebuah protokol Internet yang paket jaringan
rute antara klien dan server melalui server proxy. SOCKS5 tambahan

11
menyediakan otentikasi sehingga hanya pengguna yang sah dapat mengakses
server.
26) Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran
data melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan. Terutama banyak
digunakan pada sistem berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun shell,
SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang
mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang
membuatnya mudah untuk dicegat.
27) Address Resolution Protocol (ARP)
Address Resolution Protocol (ARP) adalah sebuah protokol dalam TCP/IP
Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke
dalam alamat Media Access Control (MAC Address).
28) Point-to-Point Protocol (PPP)
Point-to-Point Protocol (PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket
jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini
merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link.
29) OSI Layer
OSI Layer merupakan standar komunikasi yang diterapkan untuk jaringan
komputer. Standar ini digunakan untuk menentukan aturan sehingga seluruh alat
komunikasi bisa saling terkoneksi melalui jaringan internet.
OSI Layer dikembangkan untuk komputer agar dapat berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien. OSI Layer digambarkan sebagai informasi
dari suatu aplikasi komputer yang berpindah melalui jaringan internet ke
komputer yang lainnya. OSI Layer secara konseptual terbagi ke dalam tujuh
lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki tugas yang spesifik.
Ketujuh lapisan OSI Layer adalah sebagai berikut:
Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini
bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti
program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau
aplikasi computer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yanmg berada dalam
lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

12
Presentation
Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format
untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan
.JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan
konversi. Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol
yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software).
Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell
(semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol
(RDP).
Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan
mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi
di layer di sebut “session”. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi
dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level inio juga dilakukan
resolusi nama.
Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga
koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan
error (error handling) Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang
di tengah jalan.
Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan
rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data
pada layer ini berbentuk “Paket”. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat
IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui
internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.
Data Link
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame
yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media
komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara
system koneksi dengan penaganan error. Berfungsi untuk menentukan bagaimana
bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu,

13
pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras (seperti halnya di Media Access Control Address (MAC Address), dan
menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater
dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi
dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media
Access Control (MAC).
Physical
Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar
system. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau
token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat berinteraksi
dengan media kabel atau radio.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Hampir semua proses pertukaran informasi antar komputer melibatkan protokol.
Hal inilah yang membuat protokol sebagai bagian yang penting untuk diketahui.
Perkembangan bermacam-macamnya sistem informasi dan komunikasi saat ini tidak
lepas dari peran perkembangan standar protokol.
Protokol adalah aturan yang memudahkan untuk berinteraksi dengan sistem yang
lain. Protokol membantu dalam proses pengiriman dan penerimaan data dalam proses
komunikasi. Jika tidak ada standar protokol yang digunakan, maka proses pengiriman
dan penerimaan suatu data akan sulit bahkan mustahil untuk dilakukan. Dikarenakan
pada saat ini berbagai sistem informasi tidak hanya dikembangkan oleh satu vendor
saja.

15

Anda mungkin juga menyukai