Anda di halaman 1dari 13

PROTOKOL JARINGAN

Dibuat oleh:
AULIA SYAFITRI

GURU PEMBIMBING:
YENI RIFMA YONA S.Pd

SMK NEGERI 1 BATAM


Jalan prof. Dr. Hamka no 1, kibing, kec. Batu aji, kota Batam, Kepulauan
Riau 2940
DAFTAR ISI
1. PENGERTIAN PROTOKOL JARINGAN ………………………………………
2. JENIS JENIS PROTOKOL JARINGAN…………………………………………
 PROTOKOL UUDP…………………………………………………….........
 TCP IP………………………………………………………………………..
 HTTP/HTTPS………………………………………………………………..
 FTP…………………………………………………………………………...
 PROTOKOL ICMP…………………………………………………………..
 ARP (Addres Resolution Protokol)…………………………………………..
 RARP ( Reserve Addres Resolution Protokol)………………………………
3. PERBANDINGAN MODEL OSI DAN TCP IP…………………………………
A. PENGERTIAN PROTOKOL JARINGAN
Protokol jaringan merupakan sistem yang memungkinkan adanya hubungan
komunikasi serta perpindahan data antara komputer dengan jaringan. Pada sistem,
terdapat aturan-aturan yang harus dipenuhi, baik oleh pengirim maupun penerima
agar komunikasi dapat terjalin dengan baik. Protokol merupakan sebuah sistem
yang akan mengatur proses pertukaran data antar komputer dan jaringan. Tanpa
adanya protokol, tentu proses hubung antar komputer tidak dapat terjadi dan data
tidak bisa diakses dengan baik. protokol berfungsi sebagai media perantara yang
menghubungkan pengirim dengan penerima. Hampir semua komunikasi yang
terjalin dari jaringan komputer pasti akan membutuhkan protokol.
 Fungsi Protokol Jaringan Komputer
Selain berfungsi sebagai penghubung komputer dengan jaringan, terdapat
fungsi lain dari adanya protokol jaringan komputer, yaitu:
1. Addresing
Mengenai fungsi addressing, header IP paket tentu mengandung
alamat yang akan memberikan identifikasi, baik kepada komputer pengirim
dan komputer penerima. Setiap paket akan melewati network komunikasi
dan menghubungkan antara komputer pengirim dan penerima oleh router
dengan menggunakan informasi alamat tersebut.
2. Flow control
Protokol jaringan berfungsi sebagai pengatur perjalanan data dari
pengirim dan penerima secara satu per satu. Tujuannya untuk membantu
membatasi jumlah data yang terkirim. Flow control juga akan menentukan
proses transfer informasi dari pengirim dan penerima, serta bertugas
mengaktifkan dan menonaktifkan transmisi informasi.
3. Timeouts
Protokol juga dipakai untuk self-destructive counter (menghancurkan
diri sendiri) terhadap setiap IP paket yang sudah kedaluwarsa maupun rusak.
Hal ini akan membantu mencegah jaringan mengalami keadaan overload
akibat adanya paket rusak sekaligus memberi batasan umur untuk paket
disimpan.

4. Reassembly
Pada saat data masuk dalam protokol jaringan, bisa saja pesan yang
terkirim akan terpecah menjadi beberapa paket kiriman. Hal ini dikarenakan
adanya batas kapasitas pengiriman sehingga tidak mungkin data tersebut
dimasukkan da lam satu paket dengan ukuran yang besar.Dengan demikian,
paket yang diterima tidak dikirimkan secara berurutan dan sesuai. Maka dari
itu, adanya fungsi reassembly akan membantu menyusun ulang pecahan
paket-paket tersebut ketika sampai pada jaringan penerima.
5. Options
Protokol juga dapat digunakan untuk memberikan izin komputer
pengirim dalam memutuskan bagian dari paket yang akan didapatkan oleh
komputer penerima. Tujuann untuk mencari bagian terpenting yang perlu
dihubungkan ke jaringan penerima serta menambahkan keamanan paket.
https://youtu.be/s1CUAGf56Zs?si=elpvSNdEEyoZNriQ
B. JENIS JENIS PROTOKOL JARINGAN
Berikut beberapa contoh jenis dari protokol yang tersedia:
 User Datagram Protocol (UDP)
User Datagram Protocol merupakan transport TCP/IP yang dapat
mendukung komunikasi unreliable, tanpa adanya koneksi antar host di
dalam suatu jaringan. UDP ditujukan bagi koneksi yang tidak terlalu kritis.
Contohnya seperti transmisi audio/video (VoIP dan audio/video streaming).
Jenis protokol jaringan satu ini kurang baik untuk pengiriman paket dengan
ukuran besar karena bisa berisiko menyebabkan banyak paket hilang.
User Datagram Protocol yaitu suatu protokol yang berada pada
lapisan transpor TCP/IP yang bekerja pada lapisan antar host yang berguna
untuk membuat komunikasi yang bersifat connectionless. Hal ini berarti
suatu paket yang dikirim melalui jaringan dan mencapai komputer lain tanpa
membuat suatu koneksi. Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat
hilang karena tidak ada koneksi langsung antara kedua host, jadi UDP
sifatnya tidak realibel. Fungsi: Bisa diandalkan untuk bertukar data.
Pengiriman data termasuk cepat sehingga lebih efisien dan tidak memakan
waktu lama. Bisa diandalkan untuk mengirim transmisi data
secara broadcast.

UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:


 Connectionless (tanpa koneksi)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses
negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
 Unreliable (tidak andal)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang
hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-
masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan
waktu yang telah didefinisikan.
 UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah
protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam
jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source
Process Identification dan Destination Process Identification. UDP tidak
menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
 UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang
masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang
harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas
UDP.
 UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam
segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena
itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai
Maximum Transfer Unit/MTU ) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di
mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim
lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja
terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan
benar.
 UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang
dimiliki oleh TCP.
https://youtu.be/mROHEt6zf_A?si=KuqTDN8jff2xsQVu
 Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP)
Seperti yang telah disinggung pada penjelasan UDP, TCP/IP
merupakan standar protokol jaringan komunikasi data yang banyak
digunakan oleh pengguna internet. Standar TCP/IP ini mengatur proses
penukaran data dari satu komputer ke komputer lain melalui adanya koneksi
internet. Protokol ini cocok digunakan untuk pengiriman yang
membutuhkan keandalan tinggi seperti HTTP(80), Telnet(23), FTP(21), dan
SSH(22).
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini
cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Karakteristik TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Dapat berdiri sendiri tanpa harus dipasang pada perangkat keras jaringan
apapun yang memungkinkan protokol ini bisa bergabung dengan banyak
jaringan komputer. TCP/IP dapat dijalankan secara virtual melalui berbagai
media fisik transmisi data, saluran dial up, ataupun Ethernet.
2. Dapat dijadikan alamat umum. Karakteristik ini membuat setiap perangkat
yang memakai protokol ini mempunyai sebuah alamat unik dalam jaringan
komputer global seperti internet maupun pada jaringan komputer lokal.
Merupakan sebuah protokol standar yang gratis, terbuka, dan dikembangkan
terpisah dari perangkat keras komputer. Berkat karakteristik tersebut, TCP/IP
banyak didukung oleh vendor perangkat keras dan menyatukan perangkat keras
dan perangkat lunak dari berbagai macam merk. Penggunanya pun bisa memakai
perangkat keras dan perangkat lunak yang berlainan untuk bisa berkomunikasi data
antar komputer melalui internet.
 Format IP
Setiap alamat IP memiliki format yang berbeda-beda yang terdiri dari
sebuah bagian host dan sebuah bagian jaringan. Di dalam alamat IP terdapat
beberapa bit alamat yang dipakai untuk mengenali jaringan, sedangkan
angka dipakai untuk mengenali host serta berbagai kelas alamat IP. Alamat
IP memiliki tiga kelas utama, yakni kelas A, B, dan C dengan ketentuan
sebagai berikut:
 Jaringan Kelas A
Jaringan kelas A ditandai dengan adanya angka 0 pada bit pertama
alamat IP. Kemudian tujuh bit setelahnya menunjukkan identitas jaringan
dan 24 bit terakhir menunjukkan identitas host. Pada jaringan kelas A
terdapat 128 angka jaringan dan jutaan host.
 Jaringan Kelas B
Jaringan kelas B ditandai dengan dua bit pertama dari alamat IP
berupa angka 10. Angka bit pertama merupakan kelas, 24 bit setelahnya
menunjukkan identitas alamat jaringan, dan 10 bit setelahnya adalah host.
Pada jaringan kelas A terdapat ribuan angka jaringan dan ribuan host.
 Jaringan Kelas C
Jaringan kelas C ditandai dengan tiga bit pertama dari alamat IP
berupa angka 110. Tiga bit pertama tersebut berupa alamat kelas, 21 bit
setelahnya menunjukkan alamat jaringan, dan 8 bit setelahnya adalah
identitas host. Pada jaringan kelas C terdapat jutaan angka
jaringan dan 254 host.
Arsitektur dan Protokol Jaringan
Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
1. Physical Layer (lapisan fisik)
merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti
media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung
pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel
sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang
berbeda-beda.
2. Network Access Layer
mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini
mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan
secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi
kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang
digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan
Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
3. Internet Layer
mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang
berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan
Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan
ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas
(worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
 Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari
tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol
Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan
TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen
dari jenis media dan komputer yang digunakan.
 Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai
tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet
Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing
sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali
terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-
router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam
penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
4. Transport Layer
mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end
host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi
penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk
itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
 Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket
tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai
mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima
dalam menerima data.
 Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan
sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang
dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data
yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim
akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun
hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.

5. Application Layer
merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi
mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu,
terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi
TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol – Mengenal File
Transfer Protokol (FTP)) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi
news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol
TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
https://youtu.be/cbAO3e40wxI?si=bNTHYoB9E4jX-JUq
 HTTPS
Protokol jenis ini tentu sudah sering kamu lihat, apalagi ketika sedang
asyik berselancar di browser. HTTPS akan terlihat ketika kamu mengakses
suatu website yang menggunakan SSL. Akan mudah menemukan protokol
jenis ini, apalagi sudah banyak website yang menggunakan protokol
HTTPS. HTTPS berasal dari Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang
merupakan protokol untuk mengatur komunikasi antara klien dan server.
Sementara itu, HTTPS merupakan versi lebih aman dari HTTP itu sendiri.
HTTPS dan HTTP masih satu protokol yang sama, hanya saja HTTPS
adalah perpaduan dari komunikasi HTTP biasa melalui Transport Layer
Security (TLS) atau Socket Secure Layer (SSL). Kombinasi ini dilakukan
untuk menjaga keamanan dari kemungkinan adanya serangan pihak
Serangan yang dilakukan biasanya berupa penyadapan informasi dalam
komunikasi yang terjadi.

 FTP
FTP atau File Transfer Protocol merupakan protokol yang bertugas untuk
menjembatani pertukaran informasi di dalam suatu komputer melalui suatu
jaringan dengan koneksi TCP (Transmission Control Protocol).
Ada dua FTP yaitu FTP server dan FTP Client. FTP Server adalah server
yang menjalankan software (aplikasi) sehingga dapat menyediakan layanan
tukar menukar apabila ada permintaan dari FTP client. Sedangkan, FTP
client adalah komputer yang kamu gunakan untuk melakukan berbagai
aktivitas download, upload, rename, delete, dan sebagainya.
Fungsi FTP:
 Mengunggah halaman website ke internet melalui web server atau web
hosting.
 Melakukan pengunduhan dan pengunggahan file.
 Mendistribusikan file revisi pada program yang biasanya dilakukan dalam
proses pengembangan website. Kamu dapat mengelola transfer file dengan
sesi FTP dengan mudah untuk mengunggah file tertentu, menambah file
gambar, memindahkan template gambar, dan lain-lain.
 Mengirimkan data dalam ukuran yang besar. Dibandingkan menggunakan
email yang hanya menyanggupi pengiriman data maksimal 25 MB, FTP
dapat menjadi salah satu solusi jika kamu ingin mengirimkan data atau file
dalam ukuran yang besar sekaligus dalam waktu yang cepat.
 PROTOKOL ICMP

ICMP adalah protokol dalam jaringan komputer yang ditugasi untuk


mengirim pesan error atau kondisi urgent lain yang membutuhkan
penanganan segera. Pesan akan dikirim apabila error terjadi pada lapisan
network atau lapisan atasnya seperti trasnport layer (TCP). Umumnya, faktor
penyebab terjadinya error adalah kabel terputus, router terganggu, atau host
client tidak dapat dihubungi.
Fungsi ICMP
1. Mengirim Pesan dan Mengatasi Error pada Jaringan Komputer
Sebagai protokol jaringan, fungsi utama ICMP adalah memenuhi kebutuhan
komunikasi antar perangkat dalam satu jaringan komputer. Lebih spesifiknya
untuk melaporkan adanya kesalahan jaringan. Nantinya, ICMP berhak untuk
menentukan tindakan agar masalah tersebut teratasi. Pesan yang dikirim oleh
protokol ICMP yaitu:
a. ICMP Error Message merupakan tipe pesan yang dikirimkan apabila
kesalahan terjadi pada jaringan komputer;
b. ICMP Query Message berisi informasi mengenai kondisi jaringan yang
dikirimkan oleh pengirim paket.

 ARP( Addrers Resolution Protocol)


ARP adalah protokol yang digunakan untuk mencari dan memperoleh MAC
Address melalui IP Address tujuan yang sudah dikenal atau diketahui.

Pada umumnya, Anda akan mengetahui IP Address atau alamat IP tujuan


tanpa disertai MAC Address atau alamat MAC tujuan. Di sinilah peran ARP
atau Address Resolution Protocol yang bertugas mencari dan memperoleh
informasi mengenai MAC Address atau alamat MAC tujuan.

Secara umum, adanya Address Resolution Protocol atau biasa disingkat


ARP ini membantu mengubah dan menyesuaikan IP Address atau alamat IP
yang semula 32-bit menjadi 48-bit yang merupakan alamat yang sesuai
dengan MAC Address atau alamat MAC.
Penggunaan ARP atau Address Resolution Protocol sangat efektif dan
dianjurkan pada lapisan jaringan yang memakai model OSI Layer. Lapisan
jaringan model OSI Layer seperti pada jaringan Ethernet atau jaringan area
lokal tidak memberikan informasi mengenai MAC Address, itulah mengapa
penggunaan ARP bisa menjadi salah satu solusi tepat agar Anda dapat
berkomunikasi.

Address Resolution Protocol atau ARP adalah salah satu kunci penting bagi
Anda yang hendak melakukan komunikasi pada jaringan Ethernet atau
jaringan area lokal. Perlu dipahami, agar Anda mampu berkomunikasi
seperti melakukan pengiriman, penerimaan hingga pertukaran data dengan
berbagai perangkat, tanpa adanya MAC Address atau alamat MAC, hal
tersebut tidak dapat Anda realisasikan. Fungsi utama protokol ini adalah
merubah IP address 32-bit (IPv4) menjadi 48-bit yang merupakan alamat
untuk MAC address.

 RARP (Reverse Addres Resolution Protocol)


Sesungguhnya RARP didisain untuk memecahkan masalah mapping
alamat dalam sebuah mesin/komputer di mana mesin/komputer mengetahui
alamat fisiknya namun tidak mengetahui alamat logikanya. Cara kerja
RARP ini terjadi pada saat mesin seperti komputer atau router yang baru
bergabung dalam jaringan lokal, kebanyakan tipe mesin yang menerapkan
RARP adalah mesin yang diskless, atau tidak mempunyai aplikasi program
dalam disk. RARP kemudian memberikan request secara broadcast di
jaringan lokal. Mesin yang lain pada jaringan lokal yang mengetahui semua
seluruh alamat IP akan akan meresponsnya dengan RARP reply secara
unicast. Sebagai catatan, mesin yang merequest harus menjalankan program
klien RARP, sedangkan mesin yang merespons harus menjalankan
program server RARP.

C. PERBANDINGAN MODEL OSI DAN TCP IP


Perbedaan OSI dan
TCP/IP : 1. OSI layer
memiliki 7 buah layer,
dan TCP/IP hanya
memiliki 4 Layer. 2.
Layer teratas pada OSI
layer, yaitu application,
presentation, dan session
direpresentasikan
kedalam 1 lapisan Layer
TCP/IP, yaitu
layer application.

Anda mungkin juga menyukai