Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG ARSITEKTUR JARKOM

Disusun Oleh :

FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR

Puji syukut kehadirat Tuhan semesta Alam yang telah memberikan


kesempatan serta pengetahuan. sehingga makalah yang mengangkat tema
“ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER” ini sekiranya dapat terselesaikan
pada waktunya.
Adapun makalah ini membahas tentang cakupan kecil pengetahuan
dasar mengenai jaringan komputer dan penerapannya yang dapat kita jadikan
sebagai pedoman dalam pengaplikasian system jaringan komputer. Shalawat
serta salam tentunya kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang
telah menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke zaman modernisasai
seperti saat ini. Berkat beliau  jugalah secara tidak langsung makalah ini
dapat terselesaikan.
Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang
sekiranya telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya
memajukan selangkah lagi pengetahuan tentang isi makalah ini .
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

I.1 LATAR BELAKANG..............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................

2.1 TEORI TENTANG PERMASALAHAN....................................................


2.1.1 Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP)........
2.2 TEORI JARINGAN KOMPUTER...........................................................
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer......................................................................
2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer......................................................................
2.2.3 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)...................

BAB III KESIMPULAN............................................................................

BAB IV DAFTAR PUSTAKA...................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada
awalnya, Internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini
menjadi masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya
penghuni Internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka
kebutuhan akan pengalamatan di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar
akan IP address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan LAN-LAN di
lembaga pendidikan.
IP address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang
mewah dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP
address yang valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme
yang dapat menghemat IP address. Logika sederhana untuk penghematan IP
address ialah dengan meng-share suatu nomor IP address valid ke beberapa client
IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau
kita hanya memiliki satu IP address yang valid. Salah satu Mekanisme itu disediakan
oleh Network Address Translation (NAT).
Protokol internet pertama kali dirancang awal tahun 1980-an. Pada saat itu
hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak diprediksikan
akan tumbuh secara global seperti sekarang ini. Pada awal tahun 1990-an mulai
disadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat, pada saat itu
juga orang-orang mulai menyadari cepat atau lambat alamat IPv4 yang sebesar 32
bit akan semakin terbatas dan sulit didapatkan pada masa-masa mendatang, selain
itu internet sekarang ini mulai melewatkan aplikasi multimedia, sehingga ada
beberapa masalah timbul pada traffic internet seperti masalah priority, bottleneck,
dsbnya. Solusi untuk mengatasi keterbatasan alamat IPv4 ini adalah penggunaan
NAT (Network Address Translation) dan CIDR (classes interdomain routing). Kedua
digunakan dalam rangka penggunaan alamat IP secara hemat dan efisien. Namun
solusi seperti NAT tidaklah menyelesaikan persoalan secara utuh. Ada beberapa
hambatan muncul bila menggunakan NAT, seperti kesulitan pada aplikasi VoIP,
kesulitan pada aplikasi IPSec, lalu lintas Muticast yang tidak dapat melewati NAT,
dan NAT itu sendiri sebagai single failure box dimana bila mesin penyedia NAT rusak
maka semua koneksi client dengan internet menjadi terputus.
Alasan utama untuk mulai beralih ke IPv6 adalah terbatasnya ruang
pengalamatan. Padamasa sekarang ini bukan komputer saja yang terhubung ke
internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, PDA, home appliances,
dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkan anda bayangkan seberapa
banyak alamat IP yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua itu ke internet.
Diperkirakan pada 1 sampai 7 tahun kedepan merupakan masa transisi dari IPv4 ke
IPv6. Secara eksplisit berdasarkan kesepakatan IETF memang tidak ada tanggal
pasti kapan umur IPv4 akan berakhir, namun masa transisi dari IPv4 ke IPv6
merupakan proses yang bertahap dan selama transisi harus ada jaminan bahwa
proses tersebut tidak mengganggu aktifitas internet.
BAB II
LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang permasalahan, jaringan komputer dan sistem
keamanan, perangkat keras dan infrastruktur yang digunakan serta perangkat lunak
yang digunakan dalam laporan ini.

2.1.1 Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP)

Protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TPC/IP) merupakan


protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan
komputer yang masing-masing protokol bertanggung jawab atas bagian-bagian
tertentu dari komunikasi data. Sehingga dengan demikian tugas masing-masing
protokol lebih jelas dan sederhana, protokol yang satu tidak perlu mengetahui cara
kerja protokol yang lain selama protokol tersebut masih dapat saling melakukan
proses mengirim dan menerima data.

Pengertian protokol sendiri dalam Kamus Komputer yang dikarang oleh Jack
Febrian adalah “Merupakan kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan
komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan
dengan benar.”

Sedangkan Internet protokol dapat dikatakan sebagai identitas dari pemakai


internet, sehingga antara satu alamat dengan alamat yang lain tidak boleh sama.
Namun sesungguhnya alamat IP tersebut bukan merujuk kepada komputer, karena
yang menjadi identitas sebuah komputer pada jaringan merupakan alamat yang
dipasangkan pada sebuah Interface atau Ethernet Card yang ada pada komputer.
Sehingga ini menyebabkan jika terdapat 2 (dua) interfaces / ethernet dalam satu
komputer, maka diperlukan dua buah alamat yang berbeda untuk masing-masing
Card. Jika disimpulkan protocol TCP/IP adalah salah satu jeni protocol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dengan suatu standar yang
telah ditentukan. Protokol TCP/IP ini menjadi fleksibel dan dapat di implementasikan
dengan mudah di berbagai platform komputer dan interface jaringan, karena
sebagian besar protokol ini tidak spesifik terhadap satu jenis komputer dan interface
jaringan. Sekumpulan protokol TPC/IP dimodelkan dalam empat Layer/Lapisan
TPC/IP. TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protol yang bertingkat. Keempat
lapisan tersebut adalah :

1. Network interface Layer, pada model OSI dapat merupakan gabungan dari layer-
layer Physical, dan Data Link . Lapisan ini bertanggung jawab mengirim dan
menerima data ke/dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel, serat optic,
atau gelombang radio, sehingga lapisan ini harus mampu menerjemahkan sinyal
listrik menjadi data digital yang dimengerti computer, yang berasal dari komputer
lain.
2. Internet Layer, pada mode OSI sama dengan Network Layer. Protokol pada
lapisan ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman data ke alamat yang
tepat.

3. Transport Layer, protokol di lapisan ini bertanggung jawab untuk mengadakan


komunikasi antar dua komputer. Protokol tersebut adalah TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

4. Application Layer, sama dengan model OSI, untuk session layer dan presentation
layer karena dirasa tidak diperlukan kembali / manfaatnya sedikit maka keduanya
tidak dipakai lagi. pada lapisan ini terletak semua aplikasi atau protocol-protokol
tingkat tinggi yang menggunakan protocol TCP/IP.

Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berbeda pada Lapisan
yang lain. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di Layer atasnya,
protokol tersebut akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut.
Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu,
data ini diteruskan lagi ke protokol pada Layer dibawahnya. Hal sebaliknya terjadi
jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada di bawahnya. Jika
data ini dianggap valid, maka protokol akan melepas data tambahan tersebut, untuk
kemudian meneruskan data ke protokol lain yang berada pada Layer di atasnya.

Keunggulan TCP/IP :

 Open Protokol Standard

Independent terhadap perangkat keras komputer, system operasi, dll. Ideal


untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang
berbeda walaupun tidak terhubung ke internet.

 Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga


TCP/IP cocok untuk berbagai macam jaringan, misal Ethernet ,ring, dial-
up,line, x-25 dan lain-lain.
 Cara Pengalamatan bersama

Memungkinkan device TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang lain


di seluruh jaringan walaupun ia merupakan jaringan global (dunia).

Protokol level tinggi yang distandarkan untuk konsistensi sehingga menyediakan


servis user yang luas.

2.2 Teori Jaringan Komputer

Pada sub bab ini menjelaskan mengenai teori jaringan komputer beserta
sistem keamanan yang berfokus hanya pada permasalahan yang terkait langsung.
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Pada zaman komputer kali pertama diciptakan , komputer masih merupakan


barang yang dinilai sangat mewah , sehingga masih sangat jarang ada lembaga
adtau universitas yang memiliki komputer lebih dari satu buah . Namur dengan
berjalannya waktu , komputer menjadi lebih umum sehingga beberapa lembaga
mulai dapat memiliki lebih dari satu komputer.

Masalah mulai timbul ketika dibutuhkan pertukaran data antara komputer


tersebut, karena pada awalnya pertukaran data dilakukan melalui media tape , disket
atau media lainnya yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain . Sehingga
untuk memecahkan masalah tersebut diciptakan jaringan yang dapat
menghubungkan komputer dengan komputer lain . Selain masalah pada pertukaran
data jaringan komputer dapat memecahkan masalah komunikasi , dimana manusia
dapat saling berkomunikasi satu sama lain meskipun dalam jarak yang jauh serta
masalah pada penggunaan sumber daya secara bersamaan. Menurut Budi Sutedjo
Darma Oetomo, S.Kom., MM pada bukunya yang berjudul Konsep dan Perancangan
Jaringan Komputer menerangkan jaringan komputer adalah :

“sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya


dengan menggunakaan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media
komunikasi sehingga dapat saling berbagi infomasi , program-program,
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer , harddisk , dan
sebagainya.”

Dengan demikian pengertian jaringan komputer adalah suatu kumpulan atau


beberapa komputer yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi dan saling
bertukar data dengan waktu yang singkat serta dapat menggunakan sumber daya
secara bersama-sama . Dengan melihat pada pengertian diatas mengenai jaringan
komputer , maka dapat disimpulkan beberapa manfaat dari jaringan komputer :

 Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.


 Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up to
date.
 Jaringan memungkinkan penyampaian lebih terpadu.
 Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi lebih efisien.
 Keamanan data lebih terjamin.
 Menghemat biaya pemeliharaan.

2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Dalam membangun suatu jaringan komputer diketahui terdapat beberapa


jenis jaringan yaitu Multicomputer, LAN (Local Area Network) , MAN (Metropolitan
Are Network) , WAN (Wide Area Network) dan Internet . Untuk tugas akhir ini jenis
jaringan yang dipakai adalah LAN (Local Area Network).

1. Multicomputer
Jenis jaringan ini merupakan system yang berkomunikasi dengan cara mengirim
pesan melalui bus pendek dan sangat cepat.

2. LAN (Local Area Network)

LAN adalah suatu jaringan yang menghubungkan beberapa computer dalam suatu
local area. Pada umumnya digunakan di dalam rumah, perkantoran, perindustrian,
universitas atau akademik, rumah sakit dan daerah yang sejenis. LAN mempunyai
ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan
terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui
keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis
desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali
menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. Secara garis besar, LAN adalah
sebuah jaringan komunikasi yang :

 Bersifat Lokal ( misal, satu gedung atau antar gedung).


 Dikontrol oleh satu kekuasaan administrative.
 Pengguna dalam sebuah LAN dianggap dapat dipercaya.
 Biasanya mempunyai kecepatan yang tinggi dan data dalam semua komputer
selalu di sharing

3. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu
menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai
elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output
kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

4. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi.

5. Internetwork (Internet)

Banyaknya jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan pernagkat keras dan


perangkat lunak yang berbeda-beda . Keinginan kebanyakan orang adalah
menggabungkan seluruh jaringan yang ada di dunia , sehingga kebutuhan
komunikasi antar computer akan mudah dipenuhi. Internet merupakan kumpulan
jaringan yang saling terinterkoneksi, jika system yang dikoneksikan tidak sesuai
maka diperlukan mesin gateway untuk keperluan penterjemah agar paket yang
dikirim dapat diterima.

2.2.3 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)

Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara
global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu
menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling
berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi.

Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana


masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards
Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional
yang digunakan pada berbagai Layer .

Model OSI memiliki tujuh Layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh Layer
tersebut adalah :

a. Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

b. Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

c. Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar
protocol internasional.

d. Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati


interface.

e. Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak
perlu disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer
juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak
menjadi sulit dipakai.

Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-
masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan
dibawah ini :

1. Physical Layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah
desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi
mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga,
dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang
berada di bawah lapisan fisik.

2. Data link Layer

Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data
frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah
lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di
atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim
yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus
memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima
pada suatu saat tertentu.

3. Network Layer

Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber
ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu
banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang
bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan
jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan
Arsitektur jaringan yang ber beda untuk saling terinterkoneksi.

4. Transport Layer

Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah
data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network
Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya
dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan
bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi
hardware yang tidak dapat dihindari.

5. Session Layer

Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan


pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa,
seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang
istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

6. Presentation Layer

Pressentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin


penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer
tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah.
presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan
contoh layanan pressentation adalah encoding data.

7. Application Layer

Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak,
serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian.
Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk
memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi
Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang
lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris
teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem
lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-
kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job
entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan
khusus lainnya.
BAB III

KESIMPULAN

Pada bagian ini akan dijelaskan efek dari implementasi jaringan komputer
menggunakan IPv6 serta aktifitas pemantauan jaringan komputer .

1. Penggunaan IPv6 sebagai pengganti IPv4 dapat mengatasi masalah


keterbatasan alamat IP didunia , dimana ruang yang dimiliki oleh IPv6 lebih besar
sekitar empat kali lipat dari alamat IPv4 yang digunakan samapi dengan
sekarang.

2. Pemantauan jaringan komputer yang dilakukan dapat mencegah hal-hal yang


tidak diinginkan. Karena sebelum adanya kebocoran pada sistem jaringan
administrator dapat mengetahui jalor (port) yang terbuka namun seharusnya
tertutup.

3. IPv6 menggunakan IPSec sebagai protokol keamanan. IPSec adalah sebuah


protokol yang digunakan untuk mengamankan transmisi datagram dalam
sebuah internetwork berbasis TCP/IP. Terdapat beberapa standar untuk
melakukan enkripsi data dan juga integritas data pada lapisan kedua dalam
DARPA Reference Model (internetwork layer).
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Wisnu ; Memahami Dasar-Dasar Firewall Keluaran Next Generation ; Elex


Media Komputindo ; Jakarta 2003
Kadir, Abdul ; Triwahyuni, Terra ; Pengenalan Teknologi Informasi ; Penerbit Andi
Yogyakarta ; Yogyakarta 2003
Winarno Sugeng ; Jaringan Komputer dengan TCP/IP ; Penerbit Informatika ;
Bandung 2006
http://belajaripv6.wordpress.com/
http://bruury.wordpress.com/2007/07/02/fitur-fitur-ipv6/
http://cuheguevara.wordpress.com/2008/11/29/pengantar/
http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP
http://www.beritanet.com/Literature/Kamus-Jargon/network-monitoring.html
http://www.economist.com/science/tq/ displaystory.cfm?story_id=11482493
www.ipv6.org

Anda mungkin juga menyukai