DISUSUN OLEH:
NIM : 1757301014
Kelas : TI-3B
Jurusan/Prodi : TIK/TI
BAB II PEMBAHASAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
RIP merupakan routing protocol distance-vector yang masuk pada kelas Interior
Gatewy Protocol yang dikembangkan oleh IETF. Routing protocol ini
menggunakan Algoritma Bellman-Ford dalam penentuan jalur routing. RIP
digunakan pada jaringan dengan ukuran kecil, dimana untuk implementasi dan
konfigurasinya yang sederhana dan mudah. RIPng menggunakan protokol UDP
pada port 521 untuk melakukan transportasi baik dalam pengiriman atau peneriman
datagram. RIPng termasuk dalam routing protocol distance vector yang
menggunakan hop count dalam menentukan rute ke tujuan.
3
2.4 Kekurangan RIPng
4
dan timer untuk garbage-collection 120 detik, dan holddown timer 180 detik.
RIPng juga menggunakan metric hop-count, dengan 16 menunjukkan nilai
unreachable. Dan juga menggunakan Request dan Response messages dengan
cara yang sama seperti RIPv2. Serta pesan Request dan Response dikirim
secara multicast dengan sedikit pengecualian untuk unicast yang digunakan
RIPv1 dan v2. Address multicast Ipv6 yang digunakan RIPng adalah FF02::9.
Hal yang beda ada pada cara Otentikasi. RIPng tidak memiliki mekanisme
otentikasi sendiri, tetapi mengandalkan fitur yang ada pada Ipv6.
5
Command selalu di set 1 untuk pesan Request dan 2 untuk pesan
Response.
Version selalu di set 1 untuk menunjukkan versi RIPng saat ini
yakni RIPngv1.
IPv6 Prefix adalah prefix destination Ipv6 128-bit dalam entri
route.
Route Tag digunakan seperti pada RIPv2: untuk memasukka
atribut route external melalui domain RIP.
Prefix Length adalah fiel 8-bit yang menentukan bagian signifikan
dari addrss pada field Ipv6 Prefix. Misalnya, jika prefix yang di
advertise adalah 3ffe:2100:1201::/48, nilai field Prefix Length
adalah 48 (0x30). Jika entri route yang di advertise adalah default
route, maka IPv6 Prefix adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 dan prefix length
adalah 0.
Metric adalah metric hop count seperti pada RIPv1 dan v2. Tetapi
karena nilai maksimum yang mungkin adalah 16, maka field ini di
kurang menjadi 8 bit dari sebelumnya 16 bit pada RIPv1 dan v2.
RIPng menentukan address next-hop dengan cara yang sama seperti RIPv2.
Dengan kata lain, address next-hop non-zero yang valid menentukan router
next-hop selain dari pengirim dari message Response dan address next-hop
0:0:0:0:0:0:0:0 menentukan pengirim dari message Response itu sendiri sebagai
addrss next-hop. Bedanya, RIPng menentukan bahwa address next-hop pada
entri route spesial kemudian mengelompokkan semua entri route yang
menggunakan address next-hop setelahnya. Dengan kata lain, address next-hop
yang ditentukan dalam next-hop entri route berlaku untuk semua entri route
setelahnya, sampai akhir pesan Response atau sampai ada entri route spesial
lain ditentukan.
6
Gambar berikut menunjukkan format entri route next-hop. Address 128-bit
berupa address IPv6 atau router lain, atau jika berupa :: berarti address dari
pengirim. Field Route Tag dan Prefix Length semua di set 0. Router yang
menerima akan mengenali next-hop route entri karena field Metric nya di set 0
(0xFF) semua.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya cara kerja dari RIPng sama dengan RIP, karena RIPng dibuat
berdasarkan routing protocol RIP yang digunakan pada IPv4. Namun salah satu
perbedaan yang mendasar ialah dukungan pada pengalamatan IPv6.
8
DAFTAR PUSTAKA
[1] Edi Yusuf, Dwi Aryantan dan Lita Lidyawati (2016). Perancangan dan analisis
kinerja EIGRP pada jaringan IPv6(Tesis) Bandung : Institut Teknologi
Nasional Bandung.
[2] IPv6 over IPv4 tunnel with Mikrotik & Cisco router.
http://www.simon.zekar.com/2009/09/27/ipv6- over-ipv4-tunnel-with-
mikrotik-cisco-router/.
[3] Mifta Rahman (2012).OSPF (Open Shortest Path First).
https://belajarcomputernetwork.com/2012/06/05/ospf-open -shortest-path-
first/Muhamad Syafrudin (2010). Analisa unjuk kerja routing protokol RIPng
dan OSPFv3 pada jaringan IPv6 (Tesis) Depok : Universitas Indonesia .
[4] Pauline Rahmiati, Dwi Aryanta dan Taufiq Agung Priyadi (2014).perancangan
dan analisis perbandingan implementasi OSPF pada jaringan IPv4 dan
IPv6(Tesis) bandung:Institut Teknologi Nasional Bandung Zekar, Simon.
2009.