Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSEP JARINGAN KOMPUTER

ALGORITMA ROUTING RIPng

DISUSUN OLEH:

Nama : Fani Andika Sukma

NIM : 1757301014

Kelas : TI-3B

Jurusan/Prodi : TIK/TI

Dosen Pembimbing : Amirullah SST.,M.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2019/2020
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian RIPng ...................................................................................3

2.2 Karakteristik RIPng................................................................................3

2.3 Kelebihan RIPng ....................................................................................3

2.4 Kekurangan RIPng .................................................................................4

2.5 Cara Kerja ..............................................................................................4

2.6 Konfigurasi RIPng Pada Router Cisco ..................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih
komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media transmisi atau
media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, aplikasi maupun berbagi
perangkat keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat
diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang terdiri dari dua
komputer atau lebih yang saling terhubung. Tujuan dibangunnya jaringan
komputer adalah agar informasi/ data yang dibawa pengirim (transmitter) dapat
sampai kepada penerima (receiver) dengan tepat dan akurat.
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan
meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.
Konsep dasar routing Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang
namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai
alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju
(host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan
paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi
permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik.
Router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua
atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini, router lebih dikenal
sebagai alat untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di rumah,
kantor, warnet atau instansi lainnya untuk terhubung ke Internet. Router
umumnya dapat memblokir badai siaran yang dapat mempengaruhi kinerja
jaringan. Router sering bingung dengan switch, tetapi kedua perangkat ini
memiliki fungsi yang berbeda, pada router sebagai penghubung antara jalan
jaringan dan jalur jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti
jalanan yaitu mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan
dan membentuk LAN (Local Action Network).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian RIPng (Next Generation)

RIP merupakan routing protocol distance-vector yang masuk pada kelas Interior
Gatewy Protocol yang dikembangkan oleh IETF. Routing protocol ini
menggunakan Algoritma Bellman-Ford dalam penentuan jalur routing. RIP
digunakan pada jaringan dengan ukuran kecil, dimana untuk implementasi dan
konfigurasinya yang sederhana dan mudah. RIPng menggunakan protokol UDP
pada port 521 untuk melakukan transportasi baik dalam pengiriman atau peneriman
datagram. RIPng termasuk dalam routing protocol distance vector yang
menggunakan hop count dalam menentukan rute ke tujuan.

2.2 Karakteristik RIPng


1. Distance vector routing protocol
2. Mendukung jaringan IPv6
3. Hop count sebagai metric untuk memilih rute
4. Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
5. Secara default, routing update 30 detik sekali
6. RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak.
7. RIPv2 memungkinkan pemberian tag untuk rute, sedangkan RIPng tidak.
8. RIPv2 meng-encode hop (next hop) berikutnya ke setiap entry route, RIPng
membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berukutnya untuk
satu set entry route.

2.3 Kelebihan RIPng

1. Mendukung jaringan IPv6.


2. Mudah dikonfigurasi semudah RIP.
3. Mengirim pembaruan setiap 30 detik.

3
2.4 Kekurangan RIPng

1. Tidak mendukung otentikasi RIPv1.


2. Tidak memungkinkan pemberian tag untuk rute.
3. Nilai maksimum Hop Count pada RIPng adalah 15.
4. RIPng tidak mendukung Ipv4

2.5 Cara Kerja RIPng


Pada dasarnya cara kerja dari RIPng sama dengan RIP, karena RIPng
dibuat berdasarkan routing protocol RIP yang digunakan pada IPv4. Namun
salah satu perbedaan yang mendasar ialah dukungan pada pengalamatan IPv6.
RIP menggunakan hop count dalam memperhitungan jarak ke alamat tujuan.
Hop count sebuah router menuju jaringan yang terhubung langsung adalah
bernilai 0, hop count dari sebuah router yang terhubung langsung dengan
sebuah router adalah bernilai 1. Pada Gambar 2.3 menunjukan gambar paket
header pada routing protocol RIPng.

RIPng menggunakan timer,prosedur, dan tipe message yang sama dengan


RIPv2. Misalnya, RIPv2 menggunakan update timer 30 detik yang telah
ditambahi sedikit untuk mencegah sinkronisasi, periode timeout 180-detik,

4
dan timer untuk garbage-collection 120 detik, dan holddown timer 180 detik.
RIPng juga menggunakan metric hop-count, dengan 16 menunjukkan nilai
unreachable. Dan juga menggunakan Request dan Response messages dengan
cara yang sama seperti RIPv2. Serta pesan Request dan Response dikirim
secara multicast dengan sedikit pengecualian untuk unicast yang digunakan
RIPv1 dan v2. Address multicast Ipv6 yang digunakan RIPng adalah FF02::9.

Hal yang beda ada pada cara Otentikasi. RIPng tidak memiliki mekanisme
otentikasi sendiri, tetapi mengandalkan fitur yang ada pada Ipv6.

Gambar dibawah menunjukkan format message RIPng. Tidak seperti


RIPv1/v2 yang berjalan pada port UDP 520, RIPng menggunakan port UDP
521. Juga tidak ada ukuran message yang di set. Ukuran message hanya
bergantung pada MTU pada link.

5
 Command selalu di set 1 untuk pesan Request dan 2 untuk pesan
Response.
 Version selalu di set 1 untuk menunjukkan versi RIPng saat ini
yakni RIPngv1.
 IPv6 Prefix adalah prefix destination Ipv6 128-bit dalam entri
route.
 Route Tag digunakan seperti pada RIPv2: untuk memasukka
atribut route external melalui domain RIP.
 Prefix Length adalah fiel 8-bit yang menentukan bagian signifikan
dari addrss pada field Ipv6 Prefix. Misalnya, jika prefix yang di
advertise adalah 3ffe:2100:1201::/48, nilai field Prefix Length
adalah 48 (0x30). Jika entri route yang di advertise adalah default
route, maka IPv6 Prefix adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 dan prefix length
adalah 0.
 Metric adalah metric hop count seperti pada RIPv1 dan v2. Tetapi
karena nilai maksimum yang mungkin adalah 16, maka field ini di
kurang menjadi 8 bit dari sebelumnya 16 bit pada RIPv1 dan v2.

RIPng menentukan address next-hop dengan cara yang sama seperti RIPv2.
Dengan kata lain, address next-hop non-zero yang valid menentukan router
next-hop selain dari pengirim dari message Response dan address next-hop
0:0:0:0:0:0:0:0 menentukan pengirim dari message Response itu sendiri sebagai
addrss next-hop. Bedanya, RIPng menentukan bahwa address next-hop pada
entri route spesial kemudian mengelompokkan semua entri route yang
menggunakan address next-hop setelahnya. Dengan kata lain, address next-hop
yang ditentukan dalam next-hop entri route berlaku untuk semua entri route
setelahnya, sampai akhir pesan Response atau sampai ada entri route spesial
lain ditentukan.

6
Gambar berikut menunjukkan format entri route next-hop. Address 128-bit
berupa address IPv6 atau router lain, atau jika berupa :: berarti address dari
pengirim. Field Route Tag dan Prefix Length semua di set 0. Router yang
menerima akan mengenali next-hop route entri karena field Metric nya di set 0
(0xFF) semua.

2.6 Konfigurasi RIPng Pada Router Cisco


1. Setelah RIP di-enable router akan mengirimkan permintaan atau request ke
router tetangga, dan menerima request atau respon balik dari router
tetangga.
2. Ketika respon balik diterima, router akan menerima informasi yang
dikirimdan akan melakukan update terhadap routing table lokal.
3. Setiap router dengan routing protocol RIP akan melakukan hal yang sama
agar tetap memiliki informasi routing yang terbaru.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya cara kerja dari RIPng sama dengan RIP, karena RIPng dibuat
berdasarkan routing protocol RIP yang digunakan pada IPv4. Namun salah satu
perbedaan yang mendasar ialah dukungan pada pengalamatan IPv6.

RIPng merupakan protocol routing untuk jaringan yang menggunakan


pengalamatan IPv6. Dengan adanya RIPng menandakan bahwa protocol
routing ini masih akan tetap digunakan dimasa mendatang.

RIP merupakan protocol routing yang paling tua dan merupakan


pengembangan dari protocol routing sebelumnya ada yaitu Gateway
Information Protocol (GWINFO). Pada tahun 1988, Charles Hadrik menuliskan
kembali spesifikasi RIP dalam RFC 1058 sebagai standarisasi yang akan
digunakan secara menyeluruh. RIP yang tertuang dalam RFC 1058 inilah yang
dikenal sebagai RIPv1. Sedangkan pada tahun 1994 RIP ditulis kembali dalam
RFC 1723 sebagai RIPv2. Dan pada tahun 1997, RFC 2080 memuat standarisai
tentang RIPng

8
DAFTAR PUSTAKA

[1] Edi Yusuf, Dwi Aryantan dan Lita Lidyawati (2016). Perancangan dan analisis
kinerja EIGRP pada jaringan IPv6(Tesis) Bandung : Institut Teknologi
Nasional Bandung.
[2] IPv6 over IPv4 tunnel with Mikrotik & Cisco router.
http://www.simon.zekar.com/2009/09/27/ipv6- over-ipv4-tunnel-with-
mikrotik-cisco-router/.
[3] Mifta Rahman (2012).OSPF (Open Shortest Path First).
https://belajarcomputernetwork.com/2012/06/05/ospf-open -shortest-path-
first/Muhamad Syafrudin (2010). Analisa unjuk kerja routing protokol RIPng
dan OSPFv3 pada jaringan IPv6 (Tesis) Depok : Universitas Indonesia .
[4] Pauline Rahmiati, Dwi Aryanta dan Taufiq Agung Priyadi (2014).perancangan
dan analisis perbandingan implementasi OSPF pada jaringan IPv4 dan
IPv6(Tesis) bandung:Institut Teknologi Nasional Bandung Zekar, Simon.
2009.

Anda mungkin juga menyukai