Anda di halaman 1dari 2

Flexibility Principles

Fleksibilitas yaitu dukungan beberapa cara untuk melakukan tugas-tugas. Dimana yang
dilihat seberapa besar kecocokan antara sistem dengan keahlian seorang pemakai sistem dan
Fleksibilitas sistem yang diubah untuk memenuhi jalan kerja yang berbeda atau perbedaan
level dari suatu keahlian yang dimiliki seseorang. Beberapa prinsip yang mempengaruhi
fleksibilitas, yaitu:

 Multithreading : memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih dari satu tugas


pada waktu yang bersamaan. Multithreading terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
•Concurrent  merupakan input yang dilakukan kepada beberapa tugas secara
simultan.
•Interleaved  merupakan banyaknya tugas yang ada tetapi memasukkannya harus
satu persatu.

 Tugas migrability : merupakan kemampuan untuk memindahkan tugas kinerja untuk


entitas (user atau sistem) agar dapat melakukan tugas tersebut dengan lebih baik.
Contohnya Spell-checking, kontrol keamanan di pabrik. Disini pada bagian rincian
operasi pengguna dimungkinkan untuk memilih metode interaksi yang cocok.
Pengguna dapat melakukan cara yang berbeda untuk melakukan tindakan,
menentukan data dan melakukan konfigurasi. Untuk memnghasilkan sesuai dengan
tugas dan keinginan pengguna.

 Customizability : merupakan kemampuan yang dimiliki user untuk merubah


interface. Disini dilihat bagaimana kemampuan user untuk dapat beradaptasi dengan
system.

 Dialog Initiative : merupakan kemungkinan dimana user dapat terbebas dari


kendala-kendala buatan yang dipaksakan oleh sistem. Disini pengguna dapat
memprakarsai tindakan yang lebih fleksibel dan diiginkannya. Tidak menghambat
pengguna dengan menempatkan batasan tentang bagaimana dialog dilakukan.
Prinsip yang terkait adalah sistem. Yang dilakukan pada prisnsip ini adalah:

1. Pengguna pre-emptive
2. Pengguna memprakarsai tindakan
3. Lebih fleksibel, umumnya lebih diinginkan
4. Sistem pre-emptive
5. Sistem melakukan semua petunjuknya, pengguna merespon kadang-kadang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai