Anda di halaman 1dari 2

KISAH SEORANG ANAK INDIGO

Judul : Gerbang Dialog Danur

Penulis : Risa Saraswati

Editor : Syafial Rustaman

Penerbit : Bukune

Tebal Buku : 236 Halaman

Cetakan Ketujuh, April 2016

No ISBN : 602-220-150-0

KEPENGARANGAN Lahir di Bandung,24 Februari 1985. Selain menjadi penulis dan vokalis sebuah
band, Risa juga tercatat sebagai Pegawai Negri Sipil di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bandung. Anak pertama dari dua bersaudara, memiliki adik bernama Riana Rizki. Anak dari pasangan
Iman Sumantri dan Elly Rawilah ini mulai menekuni bidang seni yang cukup serius pada tahun 2002,
dan pada tahun 2011 mulai tergerak untuk menulis tulisan-tulisannya. Hingga saat ini, Risa tercatat
sudah mengeluarkan lima album bersama band Saraswati, dan beberapa karya tulis, beberapa di
antaranya mendapat predikat buku laris.

Isi buku: Buku ini bukan fiksi tetapi nonfiksi karena memuat kehidupan nyata penulis.

Sinopsis:

Jangan heran jika saya sedang berbicara sendirian atau tertawa tanpa siapapun telihat sedang
bersamaku. Saat itu, mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku. Kalian
mungkin tak melihatnya… wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut… hantu. Ya,
mereka adalah hantu, jiwa – jiwa yang penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil.
Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukanku.kelebihan ini membawaku
ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu belanda. Hari – hariku dilewati canda tawa
peter, hans dan hendrick—dua sahabat yang sering berkelahi— alunan pelan biola William, dan
jangan lupa: rengekan si Bungsu Jahnsen. Jauh dari kehidupan “normal” adalah harga yang harus
dibayar di atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan
kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa member itu. Aku mulai menyadari
bahwa bukan hanya miliku seorang…” “Namaku Risa. Aku bisa melihat “mereka”. Dan “mereka”,
sesungguhnya, hanya butuh didengar.” – Risa Saraswati Buku ini menceritakan tentang
persahabatan Risa dan kelima sahabatnya yang berbeda dimensi lain. Awal pertemanan mereka saat
Risa yang saat itu kelas 5 SD, dia baru saja pindah dari desa ke kota Bandung. Risa tinggal bersama
nenek dan sepupunya di sebuah rumah peninggalan Belanda. Di rumah inilah Risa memulai
persahabatannya dengan lima anak hantu Belanda yang bernama Peter, Hans, Hendrick, William dan
Janhsen. Sejak saat itulah mereka berteman akrab hingga menjalin persahabatan yang berbeda
dimensi. Hingga akhirnya persahabatan dengan kelima anak hantu Belanda itupun berjalan satu
tahun, Risa mulai menyadari dan menyadari bahwa sahabat yang setiap hari diajaknya hanya sebatas
seonggok tulang belulang tanpa kepala yang bisa menapak di tanah dan mereka dimensi yang
berbeda. Namun, Risa tidak mempersalahkan hal itu. Walaupun Risa dan kelima hantu Belanda itu
berbeda dimensi, mereka tetap sahabat. Mereka berlima hadir membawa warna-warna pelangi
tidak hanya hitam ataupun putih. Mereka membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam hidupnya.
Risa berusaha menjadi pendengar yang baik untuk kelima sahabat hantunya. Kebanyakan dari
mereka bercerita tentang hal-hal yang dibuat oleh Jepang. Kadang-kadang mereka ekspresi
ekspresif, sedih, menangis tanpa air mata bahkan terkadang menunjukan wujud yang sangat
mengerikan. Tetapi, Risa tidak sama sekali takut. Risa berfikir positif dan mengambil hikmah dari
kejadian yang dialami oleh kelima sahabat hantunya itu. Sudah beberapa tahun Risa dan kelima
sahabatnya menjalin persahabatan. Dan saat itulah persahabatan Risa sedang diuji. Risa yang ketika
itu masih belia. Membuat janji terhadap Peter. Risa menikmati kehidupan agar bisa hidup bersama
kelima sahabatnya. Risa berusaha menepati janjinya dengan melakukan percobaan bunuh diri
sebanyak tiga kali. Mulai dari menyayat tangan dan meminum obat – obatan warung dalam dosis
yang cukup banyak.

Risa pun menyesal karena telah melanggar janji yang dia buat bersama Peter. Alhasil, Peter pun
marah besar dan mengajak empat sahabat Risa pergi meninggalkan Risa dan merekapun tak pernah
lagi hidup Risa selama belasan tahun. Selama ditinggal kelima sahabat hantunya, Risa encoba
menyibukan dirinya dengan kehidupan nyatanya. Tapi tak jarang Risa bertemu dengan sahabat –
sahabat hantu lainnya seperti Samantha, Ardiah, Teddy, Edwin, Jane, Sarah, Elizabeth dan Kasih. Tak
sedikit dari mereka meminta bantuan kepada Risa untuk menemukan keluarga atau kekasih yang
mereka cari. Sungguh Risa sangat rindu terhadap kelima sahabat kecil hantunya itu. Hingga Risa
dewasa kelima sahabatnya itu tidak pernah menapakkan batang hidungnya lagi. Sampai saat itu tiba,
ketika Risa sedang merekam lagu untuk albumnya. Kelima sahabat Risa muncul dan memberikan
dukungan Risa. Bahkan sampai novel ini di kelima sahabat Risa menemani setiap hari.

Kelebihan dan Kekurangan:

Novel Danur sukses menceritakan bahwa para hantu juga punya sisi kemanusiaan di saat mereka
masih hidup. Selain itu, pemilihan kata yang digunakan dalam novelnya sangat sederhana dan
mudah dimengerti.

Sayangnya, novel ini dicetak dengan menggunakan kertas yang buram sehingga terlihat kurang
menarik dan kurang nyaman saat dibaca.

Simpulan:

Secara garis besar, novel Danur ini sangat layak dibaca dan sangat diekomendasikan untuk para
pembaca yang menyukai genre horor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai