Anda di halaman 1dari 7

Nama : MUHAMMAD ARGA SYAHPUTRA

Nim. : 190702046

Prody. : Sastra Melayu

ANALISIS NOVEL MADDAH

1. IDENTIFIKASI NOVEL

Judul : Maddah

Penulis : Risa Saraswati

Penyunting : Maria M. Lubis

Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta

Tebal : 306 halaman ; 14 x 21cm

Cetakan :I

ISBN : 978-602-220-251-6

Penyelaras : Syafial Rustama


2. SINOPSIS

Takdir telah mempertemukan mereka, seorang anak manusia dengan lima anak kecil
yang pernah menjadi manusia. Menjalin hubungan lebih dari sekedar persahabatan. Darah
mereka berbeda, jasad mereka berbeda, langkah mereka tak sama, namun sebuah benang telah
mengikat hati mereka menajdi tak terpisahkan.

Risa merasa persahabatan Risa dengan kelima sahabatnya menjadi kian rumit. Terlalu
banyak perasaan yang terlibat di dalamnya. Seharusnya, ia tak perlu mengurusi hal seperti itu,
karena masih banyak hal yang perlu ia selesaikan. Risa sealu dihantui pertanyaan- pertanyaan
tentang mereka. Ingin rasanya Risa berani berbicara kepada mereka. “Tempat kalian bukan
disiini, pulanglah ke tempat yang seharusnya, dimanapun itu.” Namun, ia tak tau harus
menjawab apa jika seandainya mereaka bertanya “kami harus pulang kemana?”

Mereka mencari keluarganya namun hingga saat ini mereka tak bisa bertemu dengan
keluarga mereka. Mereka tak mengetahui sebenarnya keluarga mereka berada dimana. Namun,
kerinduan mereka tergoreskan ketika mereka menceritakan tentang kerinduannya pada
keluarganya terhadap Risa. Selalu timbul rasa iba bahkan tak tega ketika Risa mendengarkan
curhatan tentang kerinduan mereka terhadap keluarganya. Namun dengan keberadaan Risa rasa
rindu mereka terasa terobati walau dalam hati mereka “mereka ingin bertemu dengan keluarga
mereka”.

Mereka pernah pergi dari kehidupan Risa.Namun sekarang mereka kembali lagi dan
mereka tinggal di gedung sekolah tua. Sehingga Risa tidak bisa bertemu kapanpun Risa mau.
Sebab mereka pun harus mengikuti sekolah malam yang diadakan di gedung sekolah tua tersebut
dengan guru yang selalu mengajarkan mereka yaitu Norah. Karen kelima sahabatnya kini Risa
semakin banyak memiliki teman baru yang diperkenalkan oleh sahabat mereka.

3. UNSUR INTRINSIK

Tema : kisah persahabatan Risa dengan teman-teman gaibnya

Tokoh :

Tokoh utama :

Risa saraswati, Jhansen, peter, Hans, Handrick, Wiliam

Tokoh pembantu :

Ivana dan Elizabet

Tokoh figuran :

Norma, Marrianne, dan Norah


PENOKOHAN

Risa saraswati

Baik hati : menyayangi sahabat-sahabat dan keluarganya.

Mandiri : dari kecil ia terbiasa hidup sendiri dan melakukan apa-apa sendiri.

Pemberani : berani melihat mahluk gaib.

Sahabat – sahabat Risa :

Peter

Baik hati, sifatnya berbeda dengan ayahnya. Ayah Peter sanagat merendahkan bangsa
indonesia ,namun peter sangat menghargai bangsa Indonesia tetapi ia sangat membenci nippon
yang telah membunuhnya.

William

Sangat pendiam, ketika teman-temannya dan Risa asik berbincang-bincang, William hanya diam

Hans

Baik hati, pintar , lucu , tetapi sangat dewasa dan menyayangi ke lima sahabatnya.

Hendrick

Humoris karena sering mengejek sahabat2nya dan membuat mereka tertawa terbahak2dan ia
benci dengan nipon

janshen

Pribadi yang cengeng dan lucu

Ivana

Pendendam : Ivana dendam kepada elizabeth karna telah menamakan dimas adiknya sebagai
pribumi.

Elizabeth

Sombong dan angkuh : Elizabeth begitu ketus dia hanya ingin berteman dengan sebangsanya dan
merendahkan adik Ivana.

Jahat : Elizabeth memaki karena melihat sajian makanan pribumi, memaki keluarga ivana dan
papanya dan elizabeth juga ingin mencelakai bibi risa ( Tina).
Norah

Baik hati : norah banyak membantu hantu wanita menyeramkan galak dan penganggu.

Tegas : Norah adalah guru para hantu, dia orang yang tegas.

Pintar : dia mempunyai kemampuan di keperawatan dan kerohanian dia menghabiskan waktu di
perpustakan klinik dan gereja, dia menjadi biarawati.

Marrianne

Tidak ramah/cuek

Norma

Patuh : dia tidak boleh pacaran karena ortunya melarang sebelum usianya menginjak dewasa.

Bijak : Norma pun memberikan pengertian ke Hendrick untuk tidak usah cemburu dengan
William.

4. Latar/setting

Latar waktu

- malam ( hal. 9)

Suatu malam mereka sempat memaksaku untuk bangun dan pergi dari rumah hanya untuk
berkenalan dengan sahabat-sahabat baru mereka.

- malam ( hal. 10)

"Risa! Malam ini will dan Handrick akan menyusul kami kesini" dengan begitu riang Hans
mengatakan itu kepadaku.

- Sore ( hal. 12)

"Sore itu peter terdengar cukup dewasa. Sedangkan aku, tetaplah seorang wanita lemah yang
tidak tega menolak permintaan orang lain."

- pukul 10 malam ( hal. 13)

"waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi ya tuhan, mata ini sudah tidak kuat lagi
ingin terpejam.

- malam ( hal. 16)


"malam ini kalian mau mendengar cerita apa?" Tanyaku sambil menyelubungkan selimut keatas
tubuh.

- hari minggu ( hal. 26)

"hari minggu ini kami persembahkan khusus untuk adik kesayangan kami"

Latar tempat

- Kota Bandung ( hal. 2)

"Penatku hilang jika menikmati pemandangan asri sisi lain kota Bandung yang mulai padat dan
panas"

- Bangunan sekolah dikota Bandung ( hal. 9)

"Mereka memaksaku untuk berkenalan dengan sahabat-sahabat baru mereka disebuah bangunan
sekolah dikota bandung."

- Taman

"Wiliam tiba-tiba saja muncul tepat dibelakang tempatku duduk diatas rumput taman"

- dikamar ( hal. 15-16)

"komandoku berhasil menggiring mereka masuk kekamar"

- Dirumah paman ( hal. 53-54)

" Elizabeth tiba-tiba muncul dirumah yang kini mereka tempati, membuat keluarga sepupuku dan
pamanku ketakutan."

Latar suasana

- Menyebalkan ( hal. 11)

"Jhansen terus-menerus mengataiku. Hari ini dia begitu menyebalkan!"

- Lucu ( hal. 12)

"BAIK, RISA! TAPI MAAF... KAU TIDAK MENARIK UNTUK KAMI INTIP! " suara
cekikikan terdengar lagi dari mulut peter, hans dan jhansen.

- mengejutkan ( hal. 14)

"Wiliam tiba-tiba saja muncul tepat dibelakang tempatku duduk diatas rumput taman"

- Marah ( hal. 14)


" kau memang harus dikasari, Hendrick, anak sombong sepertimu memang butuh seorang guru
yang galak! "

5. Alur/plot

- Alur maju

Tiba-tiba, hidungku mencium aroma tidak enak.

- Alur mundur

Waktu itu, aku iseng mengunjungi rumah tempat tinggal kita dulu, sebenarnya aku hanya ingin
melepas rindu. Aku datang sendirian.

6. Sudut Pandang

Pengarang berlaku sebagai orang pertama. Ia terlibat langsung didalam cerita.

7. Gaya bahasa

- Asosiasi

"Kurebahkan kedua tanganku diatas tempat tidur yang kini terasa lebih reyot dari biasanya.
Mataku lurus menatap kelangit-langit kamar yang tak lagi berwarna putih".

- Antonomasic

" dia kakaknya jhansen kan? Anne sama dengan Anna? "

8. Amanat

Berbuat baiklah pada sahabatmu, karna disaat kamu butuh pertolongan dia lah yang akan
menolong mu.

9. TENTANG PENGARANG

Risa Saraswati lahir di Bandung, 24 Februari 1985. Selain menjadi penulis dan vokalis sebuah
band, Risa juga tercatat sebagai Pegawai Negri Sipil di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bandung. Anak pertama dari pasangan Imam Sumantri dan Elly Rawilah ini mulai menekuni
bidang seni yang cukup serius di tahun 2002, dan pada 2011 mulai tergerak untuk membukukan
tulisan-tulisannya. Hingga movel ini diterbitkan, Risa tercatat sudah mengeluarkan lima album
bersama band Sarasvati, dan beberapa karya tulis yang diantaranya mendapat predikat buku laris.
Salah satunya adalah Maddah, novel bergenre horror ciptaan Risa Saraswati ini diangkat
berdasarkan kisah perjalanan hidupnya sebagai wanita indigo bersahabat dengan 5 sahabat yang
tidak terlihat yaitu William,Hans,Peter,Janshen dan Hendrick. Maddah merupakan novel kedua,
sekaligus sekuel dari Gerbang Dialog Danur yang dirilis pada tahun 2015. Novel ini sendiri
berjudul Maddah yang artinya dibaca lebih dalam, keinginan dan tujuan mereka yang tak terlihat
tidak dapat diketahui bila kita manusia tidak mengerti atau tidak membaca situasi mereka
terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai