KELAS : X TJKT 2
NO. ABS : 21
RESENSI NOVEL
IDENTITAS NOVEL
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis remaja bernama Trisha Narestria, atau
yang biasanya dipanggil Risa, dia memiliki darah campuran antara manusia dan serpent.
Serpent sendiri merupakan jenis makhluk bayangan yang tercipta dari kesalahan-kesalahan
iblis dan malaikat.
Pada awalnya Risa tidak mengetahui bahwa dirinya merupakan makhluk campuran.
Dan banyak kejadian-kejadian aneh terjadi saat Risa berada di sekolah lamanya yang berakibat
tidak ada yang mau berteman dengan Risa.
Awal mula Risa mengetahui kalau dirinya adalah seorang makhluk campuran, karena
terjadinya insiden yang hampir menewaskan Risa. Dan akhirnya Noir memberinya kehidupan
baru. Di waktu yang bersamaan, seorang putri dari bangsa serpent, Putri Nedia, juga
meninggal. Putri tersebut memiliki tanggung jawab yang masih belum tuntas untuk
menyatukan Bangsa serpent yang terpecah belah. Dan pada akhirnya Putri Nedia memberikan
tanggung jawab tersebut kepada Risa.
Basil, sahabat Risa yang diam-diam memiliki perasaan kepada Risa, mulai cemburu
melihat kedekatan mereka, dan setelah Basil mendapat Proctor, Lara Diwangka, adik kembar
dari Luka Diwangka perasaan itu perlahan-lahan mulai menghilang, dan tergantikan dengan
nama Lara.
Disela-sela waktu latihan menuju ujian akhir, identitas Risa dan Basil yang awalnya
abu-abu dan dianggap sebagai makhluk campuran mulai menimbulkan rumor. Mata Risa dan
Basil bisa berubah menjadi warna merah (okulis), yang tidak semua serpent memiliki kekuatan
itu dan hanya keluarga tertentu saja yang memilikinya, orang-orang tersebut dinamakan
‘Oktana Polimestis’.
Setelah sekian lama, ujian akhir semester telah tiba. Sebelum memulai ujian, para siswa
harus menentukan lawan mereka secara acak. Dan Basil terpilih menjadi lawan Risa. Ujian
serpent ini akan menentukan siapa yang menang yang akan bertahan hidup selama pertarungan
dan yang kalah akan mati.
Risa yang awalnya sudah siap bertarung menjadi ragu-ragu karena peraturan tersebut,
ketika ujiannya mulai, Basil menyerah dan menyuruh Mael, wasit ujian, untuk
menghentikannya dan Basil memberi kesepakatan untuk melakukan apapun. Mael kemudain
mulai menyerang Basil, Risa yang melihatnya pun tidak terima dan akhirnya Risa pun ikut
diserang oleh Mael. Karena kemampuan Risa yang tidak setara dengan Mael akhirnyya Risa
kalah dan Basil dibawa pergi oleh Mael.
UNSUR INTRINSIK
1. Tema : Kerajaan,
2. Alur : Maju
3. Latar : Latar tempat Bogor, Indonesia, Candramawa
Latar waktu
4. Sudut Pandang : Orang ketiga
5. Amanat : Jangan pernah menyerah apapun yang terjadi, meskipun
keadaan yang tidak mendukung kita.
Teman yang setia akan selalu ada dalam suka dan duka
6. Penokohan
a) Risa
Ceroboh, pantang menyerah, tidak sopan, jujur, setia kawan.
b) Basil
Ceroboh, setia kawan, pekerja keras, keras kepala.
c) Luka Diwangka
Sombong, suka meremehkan orang lain, tidak peduli sekitar, tegas, disiplin, pintar.
d) Lara Diwangka
Suka meremehkan orang lain, tegas, pintar.
e) Putri Nedia
Lemah lembut, sopan, sedikit pemberontak.
UNSUR EKSTRINSIK
1. Latar Belakang Penulis
Renita Nozaria dilahirkan di Bogor, 26 Januari 1997. Mulai aktif menulis sejak
SMP. Awal mulanya iseng menulis dengan membuat fiksi penggemar (Fanfiction),
yang kemudian berlanjut pada fiksi remaja, roman, dan fantasi di situs Wattpad.
KAIDAH KEBAHASAAN
Bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah Bahasa sehari-hari dan juga semi-
formal. Selain itu, dalam novel ini juga menggunakan banyak kata-kata istilah, seperti lovec,
telekinesis, pyrokinesis, dan hydrokinesis.
Selain menggunakan Bahasa Indonesia, novel ini juga menggunakan Bahasa Inggris
tipis-tipis.
KELEBIHAN NOVEL
Novel Noceur ini sangat menarik, mulai dari ilustrasi pada cover yang digunakan,
Bahasa yang mudah dipahami karena yang digunakan adalah Bahasa gaul sehari-hari. Dan
banyak sekali alur yang tak terduga yang membuat pembaca penasaran.
Selain itu penggunaan Bahasa inggris yang diselipkan dalam dialognya juga memberi
kesan keren dan bisa juga membantu pembaca untuk belajar Bahasa inggris
KEKURANGAN NOVEL
Terlalu banyak nama pemain yang juga sulit dalam pengucapannya terutama nama
belakang atau marganya membuat pembaca sulit dalam menghafal nama-nama tokohnya. Dan
yang paling utama adalah ketidakpuasan pembaca dalam membaca novel ini karena ending-
nya yang menggantung.