Anda di halaman 1dari 3

RESENSI NOVEL “SILAM”

A. Data Buku
Judul : Silam
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit : Rdm Publisher
Tebal Buku : 224 Halaman
Tahun Terbit : 2018
Cetakan : Cetakan Ketiga, Agustus 2018
Harga : Rp 60.000,00

B. Pembukaan
Risa saraswati merupakan seorang wanita kelahiran Bandung yang berprofesi sebagai
penyanyi sekaligus penulis buku . Ia diklaim memiliki kemampuan supranatural yang mampu
melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata. Karirnya dimulai pada tahun
2002 ketika dia mulai bernyanyi di sekolah menengah atas. Risa tak hanya menjadi seorang
penyanyi-penulis lagu, tetapi juga seorang penulis. Berawal dari menulis buku harian,
menulis cerita teman, dan akhirnya menulis cerita di balik layar untuk lagu yang dia tulis di
blognya sendiri. Hobi barunya itu membawa keberuntungan hingga akhirnya mendapat
kesempatan untuk menulis lebih serius dalam karyanya dalam bentuk buku. Risa telah
menulis 22 novel, dan dari sekian banyak novel yang ia tulis tersebut, beberapa novelnya
telah diangkat menjadi sebuah film contohnya Danur, Maddah, Sunyaruri, Ananta Prahadi,
Rasuk, Asih, Silam, dan Ivanna Van Dijk. Risa juga lulusan Jurusan Teknik Sipil Universitas
Katolik Bandung (UNPAR) dan bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Dinas Jalan dan
Pengairan Kabupaten Karawang. Novel “Silam” diterbitkan pada tahun 2018, dan pada tahun
itu juga novel tersebut diangkat menjadi film layar lebar. Keunikan pada novel “Silam” ini,
risa menggabungkan antara imajinasi dengan pengalaman yang ia rasakan sendiri serta
beberapa gambar-gambar ilustrasi untuk menambah suasana saat kita membaca novel
tersebut.

Dibalik cerita yang seru, novel “Silam” ini memiliki kekurangan yang sebenarnya tidak
seberapa serius yaitu bahasanya yang cukup rumit atau baku, tapi itu dimasukkan dalam
kekurangan novel ini karena sasaran pembacanya tidak hanya orang dewasa melainkan juga
anak-anak remaja, sebaiknya menggunakan bahasanya yang dapat dipahami oleh anak-anak
remaja dan juga dewasa.

Saat membaca novel “Silam” karya risa saraswati ini, ada beberapa part yang membuat hati
saya terenyuh dan menangis, dimana tokoh utama si Baskara tersebut dibully oleh teman-
teman sekolahnya dan saat Baskara itu kembali ke rumah untuk mencari ibunya, tetapi pada
saat Baskara sampai di rumahnya, ia mendapati ibunya menangis sambil memegang fotonya.
Disitu Baskara baru tersadar bahwa dirinya sudah mati.

Novel “Silam” ini diterbitkan oleh salah satu kantor penerbit yang cukup terkenal, yakni
RDM Publisher. Kantor penerbitan ini memiliki salah satu keunggulan yaitu “one stop shop”
dimana jika buku yang telah diterbitkan dan edarkan di cabang- cabang Gramedia
mendapatkan predikat best seller, buku tersebut akan diaplikasikan ke layar lebar yang di
dukung oleh MD Pictures.

C. Isi Resensi
 Sinopsis
Novel Silam ini bercerita tentang seorang anak bernama Baskara, yang saat itu baru berusia
13 tahun dan merasa tidak pernah dicintai. Sepanjang hidupnya, secara mental dan fisik, ia
sering mengalami perlakuan buruk dari orang tua dan teman-temannya di sekolah.
Penyiksaan dari seorang teman terjadi karena Baskara merasa dirinya hanyalah anak yang
aneh. Apalagi ketika dia tidak melawan teman yang menyiksanya secara fisik dan mental.

Hidup anak itu hanya seputar rumah, Ibu, dan teman-teman sekolahnya yang semena-mena,
tak ada kawan, tak ada saudara. Hingga suatu hari, bocah itu menemukan sebuah kartu nama
dengan nama asing. Nama yang diberikan di sana sesuai dengan nama almarhum ayah.
Melalui banyak kejadian aneh, bocah itu berhasil bertemu dengan pemilik kartu nama, Anton
Syah. Alamatnya ada di lantai 4 apartemen terbengkalai di distrik Bekashi, kamar nomor 4.
Keberuntungan datang karena dia selalu tahu bahwa dia tidak memiliki saudara laki-laki,
tidak ada saudara laki-laki, tidak ada paman, tidak ada paman, tidak ada bibi, tidak ada
sepupu.

Tapi dengan kejadian aneh kembali sejak dia melangkah ke sana. Dimulai dengan bertemu
nenek hantu bernyanyi di menara ventilasi kamar sampai Baskara dilarang meninggalkan
Kamar 4 di lantai 4 apartemen. Hal-hal ini membuatnya heran untuk tinggal di sana dan tidak
nyaman tinggal di apartemen di lantai 4 dan kamar di lantai 4. Pada saat dia tahu apa yang
terjadi, kedua insiden itu terjadi di apartemen di lantai 4, Kamar 4. Dan dia tahu apa yang
sebenarnya terjadi.
 Ulasan singkat
Novel ini memberi amanat atau pesan yang sangat bagus khusunya bagi kita para remaja
yang merasa dirinya tertindas. Bahwa kita tidak sendirian, banyak manusia bahkan jutaan
manusia merasakan hal yang sama. Tapi, hanya sebagian yang bisa bangkit karena mampu
membangun rasa percaya diri tersebut.
 Keunggulan buku
Keunggulan dari novel Silam bisa dilihat dari segi fisik bukunya, dengan design cover yang
sederhana dan terkesan misterius menambah rasa keingintahuan mengenai cerita apa yang
disajikan di dalam novel ini. Selain itu, novel Silam ini mengangkat sisi gelap dari anak
sekolah pada akhir-akhir ini, dengan melakukan bullying terhadap teman sebayanya. Dan
juga cerita yang ada di dalam novel ini berasal dari kasus yang pernah ada di Indonesia.
 Kelemahan buku
bahasanya yang cukup rumit atau baku, tapi itu dimasukkan dalam kekurangan novel ini
karena sasaran pembacanya tidak hanya orang dewasa melainkan juga anak-anak remaja. Dan
Kekurangan dalam novel ini kurangnya gambaran kehidupan Baskara bersama Ibu dan
Ayahnya.
 Tinjuan bahasa
Dalam novel ini sebenarnya cukup menggunakan bahasa yang rumit, tapi masih bisa
dipahami, sehingga novel ini masih cocok untuk dibaca oleh anak usia remaja.

D. Penutup
Novel ini layak dijadikan sebagai motivasi para pembaca. Tidak dilihat dari betapa
menyeramkan buku ini tapi diman buku ini juga menyimpan banyak motivasi hidup dan

juga, novel ini di tunjukkan untuk remaja dan dewasa. Khususnya para penyuka buku mistis.
Karena ceritanya yang bergenre misteri dan dihiasi cerita-cerita horror dan tentu mistis.

Anda mungkin juga menyukai