Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MADE ARYA BRATHA SENA

RESENSI BUKU

Judul : Sunset Bersama Rosie

Penerbit : Mahaka Publishing


Penulis : (Darwis) Tere - Liye

Tahun terbit : 2011

Cetakan :X, November 2014

Tebal : IV + 426 halaman

Jenis buku : Novel fiksi

Novel ini menceritakan tentang arti kesempatan, perasaan, keinginan, rasa memiliki,
rasa sakit, gelisah, sesak, tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian, dan rasa-rasa lainnya
yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata. Tentang kehidupan sosok Tegar Karang
yang memiliki kisah hidup yang amat sangat menegarkan. Juga kehidupan Rosie -
sahabat kecil Tegar- yang telah menikah dengan Nathan, yang juga sahabat Tegar.
Anak-anak Nathan dan Rosie, Anggrek si sulung, yang terampil membantu urusan
rumah, wajahnya teduh, sinarwajahnya tenang, serta menjadi gadis cantik yang
mengerti benar kata tanggung jawab. Sakura, adik Anggrek, memiliki wajah yang mirip
dengan karakter kartun kesukaannya. Mulai dari pakaian, rambut, gaya bicara, serta
koleksi pernak-pernik di kamarnya. JugaSakura yang pandai bahasa Jepang, serta
pandai memainkan alat musik biola. Jasmine, kakak Lili, tumbuh dengan akselerasi fisik
yang lebih cepat dibandingkan kakak-kakaknya. Tidak terlalu pendiam, juga pandai
melakukan banyak hal, seperti merajut. Si bungsu, Lili, memliki wajah cubby, dan
membisu sejak kejadian itu. Sempurna tidak mengeluarkan kata-kata. Lili hanya enggan
bicara tetapi tidak bisu. Trauma masa kecilnya membuat ia enggan bicara. Sekar,
kekasih Tegar yang menggagalkan pernikahan itu sempurna membuat kesempatan yang
sering dibicarakan oleh Oma. Kejadian itu membuat semuanya berubah.

Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sunset Bersama Rosie adalah orang
pertama pelaku utama. Di mana Tegar langsung menceritakan kisah hidupnya. Alur
yang digunakan di dalam novel ini adalah alur campuran atau alur maju mundur. Novel
ini berlatar tempat di kota dan pulau wisata yang berada di Nusa Tenggara. Novel ini
juga menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh berbagai jenis kalangan
penikmat novel. Serta menyuguhkan arti dan pemahaman yang baru melalui kata-kata
motivasi dan karakter para tokoh.

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari novel ini. Tentang persahabatan,
kesempatan, tanggung jawab, keinginan, kebencian, pengorbanan, keputusan, perasaan,
serta kehidupan yang menegarkan. Isinya membuat kita tersadar akan persahabatan
yang ada tetapi tak dipahami benar keadaan dan situasi selama bersahabat.

Di sisi lain, novel ini juga mempunyai kekurangan, seperti biografi penulis yang
pada umumnya terdapat pada bagian akhir, tetapi tidak ada dibagian akhir novel. Novel
ini memiliki cover yang menarik serta sinopsis yang bagus.

Novel ini ditulis hanya menyediakan pengertian yang berbeda, melalui kisah
keluarga hebat di pantai yang elok. Semoga setelah membacanya, kita akan memiliki
satu ruang kecil baru di hati, mari kita sebut dengan ruang ‘pemahaman yang baru’. -
Penulis

Selamat membaca.
Resensi trirologi.

Judul : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3!

Penulis : Ajahn Brahm

Penerbit : Awarness Publication

Tahun terbit : 2012

Cetakan : II, Februari 2013

Tebal : 312 Halaman + Sampul

Harga : Rp 55.000,00

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya adalah sebuah judul buku tritologi. Hadir
beberapa tahun lalu dengan judul Membuka Pintu Hati yang kemudian berganti judul
menjadi Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya telah menyedot begitu banyak pembaca
dari berbagai agama, suku, ras, dan lain sebagainya, untuk membaca buku ini.

Ajahn Brahm adalah tokoh di balik kesuksesan buku yang telah di terjemahkan
ke dalam begitu banyak bahasa, menjadi sebuah jaminan mutu untuk sebuah bacaan
yang bermutu, surat pesan moral ,tawa, dan juga inspirasi.
Hadir melengkapi dua buku sebelumnya, Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya
3! ini kembali memberikan pembelajaran-pembelajaran mengenai kehidupan yang
belum dibahas pada dua buku terdahulunya.

Mengetahui bahwa ini adalah buku terakhir dari trirologi 108 cerita kisah
pembuka hati, Ajahn Brahm menghadirkan begitu banyak kisah andalannya, yang
memberikan kita pembelajaran mengenai kehidupan serta tak luput jugamenertawakan
kebodohan-kebodohan kita sendiri.

Banyak kisah dari buku ini yang mengundang pembacanya untuk tertawa
terbahak-bahak, membuka mulutnya cukup lebar, sehingga Ajahn Brahm dapat
begitumudah untuk memasukkan pil-pil kebijaksaan ke dalam diri pembaca tanpa
disadari oleh pembaca itu sendiri.

Dengan kekuatan konsepnya, Ajahn Brahm melalui buku ini menghadirkan


sebuah bacaan yang menggembirakan untuk dibaca hingga berulang kalu untuk segala
kondisi batin yang pembaca alami. Kesal, gembira, lelah, bersemangat, depresi, penuh
kebahagiaan, berada di puncak kehormatan, ataupun terpuruk dalam kegagalan, buku ini
memberikan semua pembelajaran untuk apapun kondisi batin pembaca.

Sebagai salah satu penikmat semua buku dari Ajahn Brahm, Si Cacing dan
Kotorsn Kesayangannya 3! ini menjadi sebuah bacaan yang lebih baik daripada buku
terdahulu Si Cacing dan Kotaran Kesayangannya 2! dan menyamai keindahan buku Si
Cacing dan Kotoran Kesayangannya.

Melalui buku ini, Ajahn Brahm menularkan prinsip-prinsip kebahagiaan hidup


yang dijalani dan dialaminya sendiri, yang membuat dirinya menjadi sosok pribadi yang
begitu bahagia dan juga tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tercantum juga
beberapa kisah klasik Buddhis yang dikemas dengan bahasa yang berbeda untuk
membuat pembaca tidak menganggap ini sebuah kisah yang sama dan membosankan,
namun tetap menghadirkan esensi ajaran Buddha yang baik, welas asih, dan universal.

Buku ini menjadi bacaan wajib dan juga koleksi yang indah untuk mewarnai
tidak saja lemari buku Anda, namun juga menjadi koleksi batin yang baik.

Seperti yang akan anda temukan dalam buku ini, tujuannya bukan untuk
mencapai ke mana-mana. Tujuannya adalah berada di mana Anda berada. Ketika anda
menemukan kecukupan hati dalam kekinian, anda akan menyadari bahwa Anda ‘sudah
sampai’. –Penulis

Sumber:http://buddhazine.com

Anda mungkin juga menyukai