Anda di halaman 1dari 3

Judul resensi : Remaja Indonesia

Peresensi : Rayna Alifa. R (21)

Idetitas Buku
Judul : Our Story
Penulis : Orizuka
Penerbit : Autorized Books
Tahun Terbit : 2010 (Cetakan Pertama)
Tebal : 13.5 cm x 19 cm
240halaman

Untuk sebagian besar orang pasti setuju bila saya mengatakan, “Masa-masa paling
indah adalah masa SMA.” Novel keduabelas yang dibuat oleh ORIZUKA ini mengusung tema
dunia pendidikan saat SMA yang dikemas dengan apik dalam cerita fiksi ini. Sebuah kisah
bittersweet tentang kehidupan anak remaja yang penuh kepahitan, kekecewaan, dan luka.
Namun setiap dari mereka tetaplah remaja, yang masih tetap ingin meraih cita-cita, dan
menikmati apa yang dirasakan oleh remaja pada umumnya. Cerita ini menyampaikan
perjalanan mereka dalam menyelesaikan kepahitan masa lalu, menghapus rasa kekecewaan
dengan pengampunan, dan mengenal arti memiliki orang lain.  Lewat novel our story ini
Orizuka menceritakan pahit dan manis kehidupan  SMA .
Orizuka adalah seorang novelis yang debut pada akhir tahun 2005 dengan beberapa
novel remajanya. Dan our story adalah novelnya yang ke dua belas. Orizuka menulis novel
ini dengan maksud ingin menyampaikan pesan kepada para remaja agar terus mengejar
cita-cita dan memperjuangkannya. Novel ini dilatar belakangi oleh kehidupan sebagian
besar remaja SMA zaman sekarang. Dalam novelnya kali ini, orizuka membuat jalan cerita
dengan “real” nyaris seperti dalam kehidupan nyata. Ini dikarenakan ia juga pernah
mengalami masa-masa sekolah khususnya di SMA. Orizuka yang dapat tumbuh dewasa
dengan baik dan dapat menggapai cita-citanya merasa sangat bersyukur karena ia termasuk
remaja yang beruntung yang memiliki orang tua, teman-teman, dan guru yang baik
sehingga dapat mengantarkannya menjadi seseorang yang berhasil seperti saat ini. Orizuka
mengakui bahwa novel fiksi our story ini ia terbitkan di tengah-tengah keprihatinannya
terhadap berita miris remaja Indonesia. Berita mengenai bullyng, narkoba, tawuran, seks
bebas, dan masih banyak lagi yang dapat membuat orang tua merasa khawatir. Dari
penglihatannya mengenai remaja zaman sekarang, mereka kerap kurang mensyukuri apa
yang telah mereka miliki. Para remaja yang beruntung, yang mampu bersekolah malah
menyia-nyiakan kemampuannya. Sebaliknya, terdapat banyak remaja yang kurang
beruntung yang tidak dapat bersekolah walaupun ingin, dan harus rela melepas cita-cita
karena segala keterbatasan mereka.
Novel ini bercerita tentang SMA Budi Bangsa, SMA pinggiran yang sudah tak ada
harapan lagi. Dimana siswa-siswa dari SMA tersebut berisikan anak-anak yang 'tak biasa'
dan tentunya dianggap sebagai sampah masyarakat. Cerita dimulai dimana Jasmine, seorang
gadis yang baru saja pulang dari Amerika, berawal dari kesalahan sopir teman Ayahnya,
Yasmine dengan sangat terpaksa harus bersekolah di sekolah yang jauh sekali untuk bisa
dikatakan sekolah.  Sang sopir telah salah dengar. Seharusnya Yasmin masuk ke sekolah
Bukti Bangsa yang bertaraf Internasional. Bukan Budi Bangsa yang merupakan sekolah
buangan. Sekolah dengan julukan TPS (tempat pembuangan sampah)yang sebagian besar
muridnya adalah sisa dari sekolah-sekolah lain, mereka berstatus preman, pengacau,
pembangkang pembuli bahkan pelacur. Dia tak mungkin pindah dari sini, karena Haryo sang
sopir telah terlanjur memberikan uang 30 juta ke sekolah ini.Hari pertama di sekolah,
Jasmine sudah dipertemukan dengan preman sekaligus siswa SMA Budi Bangsa bernama
Nino yang sangat amat pesimis dan hidup tanpa tujuan (kecuali berkelahi mungkin). Jasmine
yang polos dan tak tahu apa-apa itu akhirnya membuat Nino tertarik dan ia pun berusaha
mendekati gadis itu. Tetapi ketika sudah berada di kelas baru, Jasmine akhirnya bertemu
dengan siswa normal yang entah kenapa bisa tersesat di SMA Budi Bangsa. Siswa itu adalah
Ferris yang juga menjabat sebagai ketua kelas dan ketua OSIS. Jasmine awalnya shock
dengan apa yang terjadi di sekolah tersebut, mulai dari murid-murid perempuannya yang
mayoritas adalah wanita panggilan, lalu guru-guru yang mengajar seenaknya dan bahkan
bisa dikatakan selalu ada jam kosong, belum lagi kepala sekolah yang sepertinya terlibat
korupsi, hingga tawuran antar sekolah yang hampir merenggut korban. Semua hal-hal buruk
yang ada di SMA Budi Bangsa membuat Ferris (yang ternyata memang sudah memiliki misi
semenjak datang ke sekolah ini) untuk membuat semua anak-anak seangkatannya lulus
Ujian Nasional agar masa depan murid-murid SMA Budi Bangsa yang sudah dianggap 'mati'
menjadi terang sedikit demi sedikit. Lalu Mai (salah satu siswi yang juga mantan pelacur)
rupanya juga tak ingin membiarkan Ferris melaksanakan misi ini sendirian dan berniat
membantu Ferris, karena ia telah berhutang budi kepada ferris yang telah menyadarkannya
ntuk berhenti menjadi seorang pelacur. Namun Nino dan Geng-nya seolah tak sudi melihat
rencana Ferris. Rupanya dimasa lalu, Nino dan Ferris memiliki sebuah kenangan pahit yang
tak diketahui siapapun, termasuk Jasmine. Bersama Yasmine dan Mei, Ferris berusaha
melancarkan misinya untuk membantu teman-temannya dalam menghadapi ujian nasional.
Akankah mereka semua berhasil? Silahkan baca novel ini dan kita akan temukan hal yang
tidak kita duga sebelumnya.
Dalam Novel Our Story ini, sang penulis mampu menceritakan karakter dan kejadian-
kejadian yang dialami setiap tokohnya sehingga penokohan terasa begitu merata. Meski
demikian tak mengurangi peran sang tokoh utama. Kendati novel ini mengundang banyak
pujian dan merupakan salah satu novel best seller, ada beberapa catatan yang dapat kita
ajukan kepada pengarangnya. novel inspiratif ini memang mempunyai tampilan cover yang
menarik, warna hitam (gelap) dapat mewakili isi cerita yang memang suram dan terdapat
gambar seragam SMA lengkap dengan buku serta alat tulisnya. Hal ini dapat menunjukkan
bahwa novel berisi tentang kehidupan masa SMA. Namun sayangnya novel our story ini
dicetak dalam kertas buram, sehingga kurang begitu terang dan saya rasa ukuran font novel
ini terlalu kecil sehingga saya pribadi sedikit merasa pusing saat membacanya. Ada lagi satu
hal yang mengurangi nilai dalam novel ini. Mengenai jalan cerita yang menggambarkan
keadaan sekolah yang menurut saya digambarkan secara berlebihan. Gambaran sekolah
yang terdapat dalam novel ini terlihat sangat rekayasa dan saya kira sekolah di dunia nyata
tidak separah seperti apa yang diceritakan. Memang tidak ada salahnya berimajinasi agar
lebih mendukung cerita tersebut, akan tetapi jika lebih baik menggambarkannya secara
wajar, agar terasa lebih natural dan kita dapat lebih menikmati cerita dalam novel karena
seperti dalam dunia nyata.
Melalui novel ini, ORIZUKA mengajarkan kepada kita bahwa semua hal dapat diubah
dan diperbaiki bila kita mempunyai kemauan dan berusaha tidak menyerah. Novel ini layak
untuk dibaca terutama untuk para anak sekolah yang perlu motivasi atau sedang down di
sekolah. Setelah membaca novel ini, pembaca seakan diyakinkan untuk terus berusaha dan
tidak berputus asa, karena yang terpenting adalah kemauan kita untuk mengubah nasib,
bukannya kita yang memasrahkan diri pada sang nasib serta novel ini mampu meyakinkan
kita akan kekuatan dalam mewujudkan mimpi. Asal kita punya kemauan, maka tidak ada
alasan bagi kita untuk takut bermimpi. Karena masa depan itu milik orang yang percaya
pada keindahan mimpinya.

Anda mungkin juga menyukai