Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN JARINGAN KOMPUTER PADA SMP

NEGERI 1 PABELAN

TUGAS MATAKULAH
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN KOMPUTER
(GP126A)

Disusun Oleh:
1. Des Ozadad Selan 702011139 (Ketua)
 Bagian Arsitektur dan Bab 5
2. Sherli Putri Yolanda 702014002 (Anggota)
 Bab 3
3. Dina Kurniyati 702014022 (Anggota)
 Bab 4
4. Regretsiana Ririhena 702014025 (Anggota)
 Bab 1
5. Uli Neila Fauzia 702014028 (Anggota)
 Bab 2 dan sistem lama
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada abad ke-21 ini bidang teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan

pesat dan didukung dengan penggunaan komputer. Komputer merupakan salah satu media

yang tidak boleh dilupakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, sebagai alat

pengolah data, alat komunikasi dan alat administrasi kantor. Perkembangan ini berpengaruh

besar terhadap berbagai aspek kehidupan terutama dalam aspek pendidikan termasuk

proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik, maka semua aspek belajar siswa hendaknya dapat memberikan kontribusi

positif bagi siswa, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Keberhasilan pendidikan membutuhkan kecakapan dalam mengelola informasi, untuk itu

setiap siswa dituntut dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Masalahnya, pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau komputer di

tingkat sekolah menengah pertama (SMP) masih kurang menekankan pendidikan teknologi

informasi dan komunikasi sebagai proses, tetapi hanya sebatas penyampaian informasi atau

teori saja. Oleh karena itu, keberadaan laboratorium komputer di tingkat sekolah
menengah pertama (SMP) penting adanya dalam menunjang pembelajaran teknologi

informasi dan komunikasi (TIK).

Laboratorium komputer idealnya menjadi tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Laboratorium merupakan perangkat

kelengkapan akademik di samping buku dan media lainya. Berdasarkan hasil observasi

peneliti di SMPN 1 PABELAN dan wawancara dengan salah satu guru TIK

mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran di laboratorium komputer menjadikan

siswa-siswi antusias mempelajari teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini

menunjukkan bahwa laboratorium tidak hanya berupa tempat di mana kegiatan dilakukan,

tetapi juga personal dengan kualifikasi yang meliputi keahlian, ketrampilan, serta wawasan

yang luas untuk menjangkau hari depan dan kemampuan mengadakan transaksi sosial yang

tinggi.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMPN 1 PABELAN, permasalahan yang

muncul di adalah: rendahnya pengelolaan laboratorium komputer. Sebagian besar sarana

dan prasarana di SMPN 1 PABELAN untuk kegiatan praktik komputer belum memadai

dilihat dari kecanggihan software atau programnya, dilihat dari masih ada perangkat

komputer di laboratorium yang masih menggunakan spesifikasi komputer lama dan

akibatnya banyak software atau program baru tidak bisa di instal ke dalam komputer

tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Hal yang menjadi permasalahan dalam pemanfaatan jaringan komputer pada SMP

NEGERI 1 PABELAN ini adalah :


 Bagaimana pihak sekolah memanfaatkan jaringan komputer untuk mendukung

proses pembelajaran

1.3 Batasan Masalah

Adapun permasalahan yang terjadi pada SMP NEGERI 1 PABELAN tentunya sangat

kompleks sekali, sehingga untuk menghindari penyimpangan dari topik yang sudah dipilih

dan juga sesuai dengan latar belakang permasalahn yang sudah diuraikan,maka didalam

hal ini masalah yang akan dibahas hanya mencakup jaringan yang berada di LAB

komputer SMP NEGERI 1 PABELAN


BAB 2

PROSES BISNIS

2.1 Struktur Organisasi


Berikut ini adalah Pengurus yang ada di SMP NEGERI 1 PABELAN:
 Kiswanto : Jabatan sebagai Kepala Sekolah ditugaskan pada tanggal 16 Agustus 2012

nomor : 821.2/099/Peg/2012
 Ngadiyanto : Jabatan sebagai Wakil Kepala Sekolah ditugaskan pada tanggal 01 Juli

2012 nomor : 422/177/2012


 Sutini : Jabatan sebagai Kepala Tata Usaha ditugaskan pada tanggal 01 Maret 1993

nomor : 3700/I03.d.2f91

2.2 Kelembagaan
Lembaga pendidikan formal SMP NEGERI 1 PABELAN yang berlokasi di Jl.raya

Salatiga-bringin Km.08, Kauman Lor, Kec. Pabelan, Kab. Semarang

2.3 Produk dan Jasa


SMP NEGERI 1 PABELAN merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang

layanan jasa pendidikan yang kegiatannya melayani konsumen berupa murid, siswa, dan

masyarakat umum. Tujuan utama dari lembaga ini adalah untuk meningkatkan mutu

pendidikan secara berkelanjutan, terus-menerus, dan terpadu.


2.4 Jumlah Pegawai
Jumlah pegawai yang ada di SMP NEGERI 1 PABELAN ada 44 orang. 37

diantaranya adalah guru dan 7 dianaranya sebagai staff.


SMP NEGERI 1 PABELAN memiliki 580 siswa yang dibagi menjadi tiga tingkat

yaitu kelas VII, VIII dan kelas IX.

BAB 3

DASAR-DASAR TEORI
Dasar-dasar teori yang digunakan untuk penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut.
3.1 Jaringan Komputer
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer

tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti

dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam

melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).

Disini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu

himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer

dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui.

3.2 Manfaat Jaringan Komputer


Jaringan komputer akan memberikan layanan yang berbeda kepada pengguna di

rumah-rumah dibandingkan dengan layanan yang diberikan pada perusahaan. Terdapat tiga

hal pokok yang mejadi daya tarik jaringan komputer pada perorangan yaitu:
 Access ke informasi yang berada di tempat lain (seperti akses berita terkini, info e-

goverment, e-commerce atau e-business, semuanya up to date).


 Komunikasi person to person (seperti e-mail, chatting, video conferene dll).
 iburan interaktif (seperti nonton acara tv on-line, radio streaming, download film

atau lagu, dll).


3.3 Topologi jaringan
Topologi yang digunakan oleh Lab. Komputer SMP Negeri 1 Pabelan adalah

menggunakan topologi star. Topologi star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa

konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation

dihubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan

Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/Switch

berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari komputer dan meneruskan ke semua

komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi star termasuk topologi

jaringan yang dibuat dengan biaya kelas menengah.


Ciri-ciri/karakteristik dari topologi star adalah sebagai berikut.
 Setiap node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data

mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.


 Dapat dikembangkan dengan mudah karena setiap node hanya memiliki kabel

langsung yang terhubung ke central node.


 Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang

terganggu tanpa menggangu jaringan yang lainnya.


 Dapat di gunakan kabel Lower karena hanya meng-handle satu traffic node dan

biasannya mengunakan kabel UTP.


Kelebihan dari penggunaan topologi star yaitu :
 Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran

tersebut dan station yang terpaut.


 Tingkat keamanan pada topologi ini cukup tinggi.
 Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
 Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
 Akses Kontrol terpusat
 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
 Paling fleksibel.

3.4 Metode penyusunan (PPDIOO)


PPDIOO adalah singkatan dari Prepare, Planning, Design, Implement, Operate dan

Optimize. Model siklus hidup metode pengembangan jaringan dengan konsep PPDIOO ini,

memberikan langkah-langkah kunci dalam keberhasilan perencanaan jaringan, baik itu

pada tahapan desain, implementasi dan operasional nantinya. Pendekatan dengan model

top-down design, mengarahkan infrastruktur jaringan untuk beradaptasi pada aplikasi-

aplikasi apa saja yang dibutuhkan oleh suatu jaringan. Metode perancangan jaringan

dengan model PPDIOO ini pertama kali diperkenalkan oleh Cisco.


Manfaat dari penggunaan metode perancangan jaringan PPDIOO ini yaitu sebagai

berikut.
 Menurunkan total biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi/perusahaan,

dengan melakukan validasi persyaratan-persyaratan teknologi, perencanaan

perubahan infrastruktur dan kebutuhan akan berbagai macam sumber daya.


 Meningkatkan ketersediaan layanan jaringan, dengan menghasilkan desain

jaringan dan melakukan validasi operasi-operasi di dalam jaringan.


 Meningkatkan kemampuan percepatan kemajuan bisnis, dengan mempersiapkan

kebutuhan yang berorientasi bisnis, yang didukung oleh strategi penerapan

teknologi.
 Meningkatkan kecepatan akses ke aplikasi-aplikasi (software) dan layanan

(services), dengan meningkatkan keandalan, ketersediaan, keamanan, skalabilitas

dan kinerja.
Adapun fase-fase dalam metode perancangan jaringan PPDIOO ini adalah sebagai berikut.
 Fase Prepare (Persiapan)
Fase Prepare (persiapan), menetapkan kebutuhan organisasi dan bisnis,

mengembangkan strategi jaringan, dan mengusulkan konsep arsitektur dengan

level tingkat tinggi, untuk mendukung suatu strategi, yang didukung dengan

kemampuan keuangan pada organisasi atau perusahaan tersebut.


 Fase Plan (Perencanaan)
Fase Plan (perencanaan) mengidentifikasi persyaratan jaringan berdasarkan

tujuan, fasilitas, dan kebutuhan pengguna. Fase ini mendeskripsikan karakteristik

suatu jaringan, yang bertujuan untuk menilai jaringan tersebut, melakukan gap

analisis pada perancangan terbaik sebuah arsitektur, dengan melihat perilaku dari

lingkungan operasional. Sebuah perencanaan proyek dikembangkan untuk

mengelola tugas-tugas (tasks), pihak-pihak yang bertanggung jawab, batu pijakan

(milestones), dan semua sumber daya untuk melakukan desain dan implementasi.

Perencanaan proyek harus sejalan dengan ruang lingkup (batasan), biaya dan

parameter sumber daya yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis . Rencana

proyek ini diikuti (dan diperbarui) selama fase-fase dalam siklus.


 Fase Design (Desain)
Desain jaringan dikembangkan berdasarkan persyaratan teknis, dan bisnis yang

diperoleh dari kondisi sebelumnya. Spesifikasi desain jaringan adalah desain yang
bersifat komprehensif dan terperinci, yang memenuhi persyaratan teknis dan

bisnis saat ini. Jaringan tersebut haruslah menyediakan ketersediaan, kehandalan,

keamanan, skalabilitas dan kinerja. Hasil desain termasuk diagram jaringan, dan

daftar peralatan-peralatan. Rencana proyek harus terus diperbarui, dengan

informasi yang lebih terperinci untuk diimplementasikan. Setelah tahap desain

disetujui, fase implementasi dimulai.


 Fase Implement (Implementasi)
Pada fase ini, peralatan-peralatan baru dilakukan instalasi dan di konfigurasi,

sesuai spesifikasi desain. Perangkat-perangkat baru ini akan mengganti atau

menambah infrastruktur yang ada. Perencanaan proyek juga harus diikuti selama

fase ini, jika ada perubahan seharusnya disampaikan dalam pertemuan (meeting),

dengan persetujuan yang diperlukan untuk dilanjutkan. Setiap langkah dalam

implementasi, harus menyertakan deskripsi, rincian pedoman pelaksanaan,

perkiraan waktu untuk penerapan, evaluasi (rollback) langkah-langkah jika

terdapat kegagalan, dan informasi-informasi lainnya sebagai referensi tambahan.

Seiring perubahan yang telah di implementasikan, tahapan ini juga menjadi

langkah pengujian, sebelum pindah ke fase operasional (operate phase).


 Fase Operate (operasional)
Fase operasional adalah mempertahankan ketahahan kegiatan sehari-hari jaringan.

Operasional meliputi pengelolaan dan memonitor komponen-komponan jaringan,

pemeliharaan routing, mengelola kegiatan upgrade, mengelola kinerja,

mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan jaringan. Tahapan ini adalah ujian

akhir bagi tahapan desain. Selama operasi, manajemen jaringan harus memantau

stabilitas dan kinerja jaringan, Deteksi kesalahan, koreksi konfigurasi, dan


kegiatan-kegiatan pemantauan kinerja, yang menyediakan data awal untuk fase

selanjutnya, yaitu fase optimalisasi (optimize phase).


 Fase Optimize (Optimalisasi)
Fase optimalisasi, melibatkan kesadaran proaktif seorang manajemen jaringan

dengan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, sebelum persoalan tersebut

mempengaruhi jaringan. Fase optimalisasi, memungkinkan untuk memodifikasi

desain jaringan, jika terlalu banyak masalah jaringan yang timbul, kemudian juga

untuk memperbaiki masalah kinerja, atau untuk menyelesaikan masalah-masalah

pada aplikasi (software). Persyaratan-persayaratan untuk desain jaringan yang

dimodifikasi mengarahkan perkembangan jaringan tersebut, kembali ke awal

siklus hidup dalam model fase PPDIOO.

BAB 4

ANALISIS SISTEM
4.1 Sistem Lama
Hasil Penelitian pengelolaan laboratorium komputer di SMP Negeri 1 Pabelan

disajikan mulai dari perencanaan laboratorium komputer, spesifikasi lab komputer,

penggunaan lab komputer, dan pemeliharaan lab komputer. Adapun data penilitian yang

diperoleh dari instrumen wawancara observasi, dan dokumentasi yang akan dipaparkan

sebagai berikut :

1. Perencanaan laboratorium komputer

Di SMP Negeri 1 Pabelan ada beberapa pihak yang terlibat dalam perencanaan

lab komputer, yaitu kepala sekolah, bidang sarana pra sarana, bendahara sekolah, dan

guru TIK. Setiap pihak memberikan kontribusi sendiri terhadap perwujudan

perencanaan yang baik.

Aspek yang dimasukan dalam kegiatan perencanaan di lab komputer, yaitu

perencanaan pengadaan alat lab komputer dan perencanaan tata ruang lab komputer.

Pada perencanaan pengadaan alat dan bahan lab komputer pengadaan dimulai dari

kebutuhan dulu, jika ada komputer yang mati maka pengelola memberikan laporan

kepada bendahara biaya operasional sekolah, kemudian akan diberi mandat untuk

membelikannya. Untuk pengadaan alat dan bahan lab komputer setiap tahun sekolah

hanya diberi satu unit komputer dari dana operasional sekolah. Dalam perencanaan dan

pengadaan alat-alat praktik di lab komputer terdapat hambatan, yaitu kurangnya dana

yang disediakan dari dana operasional sekolah karena dirasa kurang mencukupi

kebutuhan untuk mengadakan peralatan lab komputer.

2. Spesifikasi lab Komputer


SMP Negeri 1 Pabelan menggunakan jenis komputer pentium 4 yang terdiri dari

31 komputer dan pentium 2 yang terdiri dari 2 komputer. Software yang ada di

komputer termasuk aplikasi bawaan komputer atau aplikasi standart, seperti Microsoft

Office 2003 dan Google Crome. Sekolah tersebut menggunakan sistem operasi berupa

Windows XP. Sistem jaringan yang digunakan ialah Topologi Star yang terdiri dari 1

switch, 24 hub, serta 1 router.

3. Penggunaan lab komputer

Penggunaan lab komputer di SMP Negeri 1 Pabelan dilakukan sesuai dengan

jadwal yang telah dibuat oleh pihak kurikulum berdasarkan kurikulum yang berlaku.

Selain pihak kurikulum yang terlibat dalam penyusunan dan pengaturan jadwal

pemakaian di lab komputer adalah guru TIK. Lab komputer digunakan untuk pelajaran

TIK. Dengan adanya lab komputer tersebut sangat membantu dalam melaksanakan

kegiatan praktik komputer. Di SMP Negeri 1 Pabelan ini terdapat 1 ruang lab komputer

dan 1 lab bahasa yang sudah tidak terpakai karena minimnya dana yang diberikan oleh

pemerintah.

Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan penggunaan lab komputer yang pertama

adalah kondisi komputer yang masih ketinggalan jaman, yang kedua adalah dana yang

hanya berasal dari dana biaya operasional sekolah. Sehingga untuk kegiatan

pembelajaran menjadi kurang efektif.

4. Pemeliharaan lab komputer

Kegiatan pemeliharaan dan perawatan lab komputer dilakukan setiap ada

kerusakan, seminggu sekali dilakukan pengecekan, setiap hari melakukan pembersihan


dan yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah siswa-siswi dan guru TIK yang

bersangkutan. Untuk setiap pelaksannan peralatan tidak semua yang dianggarkan dapat

terpenuhi semua, oleh karena itu yang diutamakan adalah yang sangat mendesak

tersebih dahulu.

4.2 Taking Inventory


Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui sumber daya (resource) baik secara

hardware, software maupun jumlah terminal yang ada pada sistem saat ini. Kondisi tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4.2.1 Spesifikasi Ruang


Sebelum lebih jauh mengetahui kondisi hardawre, software maupun

sumber daya yang lain, maka akan dipaparkan kondisi ruang.

Nama Ruang Fungsi Akses


Ruang Internet
Tempat Pembelajaran TIK Intranet/LAN
Lab.Komputer Aplikasi software

Tabel 1 Kondisi ruang Lab.Komputer SMP N 1 Pabelan

4.2.2 Spesifikasi Hardware


Berikut ini adalah spesifikasi hardware di lab. Komputer SMP NEGERI

1 PABELAN

Jumlah
Jumlah Perangkat
Ruang Komputer Spesifikasi H/W
User Jaringan/Lain
/Laptop
Ruang 31 33 Gigabit 3Com HP
Lab.Komputer Switch 24 ports [J9561A] 10/100/1000
Mbps
Akses Point TP-Link
1 Unit Printer Epson T13
Kabel UTP

Tabel 2 Spesifikasi Hardware Lab.Komputer SMP N 1 Pabelan

4.2.3 Spesifikasi Software


Berikut ini adalah spesifikasi software di lab. Komputer SMP NEGERI 1

PABELAN

Sistem Nama
Ruang Tipe Aplikasi Critacality Keterangan
Operasi Aplikasi
Office 2003 Aplikasi Office V Setiap siswa
menggunakan
Ruang Windows komputer yang ada
Google Aplikasi
Lab.Komputer XP SP 2 V untuk kegiatan
Crome Internet
pembelajaran pada
mata pelajaran TIK

Tabel 3 Spesifikasi Software Lab.Komputer SMP N 1 Pabelan

4.2.4 Sistem Yang Dibutuhkan (Kelemahan Sistem Lama)


Berdasarkan survey yang kami lakukan di SMP Negeri 1 Pabelan, maka

didapatkan system jaringan yang dibutuhkan atau permasalahan-permasalahan yang

masih muncul :
 Koneksi jaringan belum secara menyeluruh
 Belum terdapat server file
 Belum terdapat email server
 Masih menggunakan jaringan dari Telkom
 Masih menggunakan komputer pentium 2 dan 4
Dengan memperhatikan kondisi awal dari sistem yang telah ada, maka ada

beberapa kelemahan atau kekurangan yang secara garis besar dapat disebutkan

sebagai berikut:
 Koneksi antar bagian dilakukan tanpa memperhatikan kebutuhan
 Koneksi ke jaringan yang sangat terbatas baik dari segi kuantitas maupun

kualitas
 Jumlah server yang kurang memadai.
 Masih menggunakan layanan dari PT.Telkom.
 Koneksi yang kurang fleksibel (mobile)
 Kurangnya beberapa kebutuhan layanan jaringan yang belum terpenuhi
 Kurangnya jumlah terminal akses yang ada pada beberapa bagian/ruang
 Konfigurasi keamanan yang belum mendapatkan perhatian.
Oleh sebab itu, akan diusulkan beberapa perbaikan yang diharapkan dapat

menutupi kekurangan-kekurangan diatas.


4.2.5 Spesifikasi umum yang ingin dikembangkan
Dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan dari sistem yang lama dan

kebutuhan-kebutuhan kedepan, maka dilakukan identifikasi-identifikasi yang dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.


 Spesifikasi Kebutuhan Akses Untuk Masing-Masing Ruang
Spesifikasi kebutuhan akses untuk masing-masing ruang dapat dipaparkan

seperti pada tabel berikut ini.

Nama Ruang Fungsi Jumlah Kebutuhan Urgensi Keterangan


Terminal Akses
Ruang Tempat 7 Internet √ Jumlah port yang
Intranet √
Lab.Komputer Pembelajatan disediakan adalah 20
Mail Server √
TIK Data Server √ sedangkan yang baru
Server √ terpakai ada 7 terminal
DataBase √
Server yang disesuaikankan
Camera √ dengan kebutuhan siswa
Teleconference √
/VoIP dan belum termasuk
koneksi wireless bagi
yang membawa laptop.
Semua kebutuhan akses
sangat urgen karena
menyangkut bidang
kerja para guru.
4.2.6 Requirement Map
Maka requirement map gedung perpustakaan Persipda dapat digambarkan

seperti pada gambar 1.1. Hal ini disesuikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang

telah didefinisikan sebelumnya.

Gambar 1.1
ARSITEKTUR

4.3 Referensi Arsitektur


Referensi arsitektur yang digunakan untuk membangun jaringan di SMP Negeri 1

Pabelan secara umum dapat dilihat seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Arsitektur Jaringan komputer SMPN 1 PABELAN

Berdasarkan arsitektur di atas maka koneksi keluar (WAN/Internet) diatur oleh core

layer (harus melalui core layer). Sedangkan akses dari Lab. Komputer diatur oleh

distribution layer dengan atau tanpa melewati/melalui core layer. Akses user/terminal/client

pada Lab. Komputer diatur oleh router/gateway dan server yang bersangkutan.

Sedangkan untuk media koneksi yang digunakan dapat dibedakan sebagai berikut:
 Core layer, berhubungan dengan jaringan luar, maka sangat tergantung pada

provider, tapi disarankan masuk backbone provider yang berjenis fiber optic

dengan kapasitas jaringan yang tinggi.

 Jaringan distribution Layer, Fiber Optic untuk menyediakan cepat pada beban

traffic yang tinggi antar gedung.

 Access Layer, kombinasi antara fast ethernet dengan gigabit ethernet untuk

mencukupi kebutuhan akses user.

Dan yang menjadi fokus pengembangan berikutnya adalah pada koneksi dalam sebuah

gedung (SMP Negeri 1 Pabelan).


BAB 5

DESIGN

5.1 Building Map

Dari analisa dan arsitektur yang telah dijelaskan maka didapatkan perancangan

jaringan komputer pada SMP Negeri 1 Pabelan seperti pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Desain Jaringan Komputer SMP Negeri 1 Pabelan

Dengan desain diatas maka dapat dilihat adanya model koneksi baru dan perangkat

baru yang membuat aturan atau mekanisme koneksi seperti dijelaskan sebagai berikut:

 Terdapat 6 server pada ruang server, antara lain:

- File/Data Server, menyimpan data-data sekolah

- Database Server, mengelola database sekolah


- Firewall/AntiVirus Server, mengantisipasi akses dan program yang tidak

dikehendaki.

- Web Server, mengelola web untuk yang menyangkut sekolah

- Domain Controler Server, tempat user secara umum melakukan login

- Mail Server, mengelola/menyimpan mail .

 Pengelolaan login dan penyimpanan data oleh client/terminal pada lab dilakukan

oleh server lab yang bersangkutan untuk mengurangi beban akses ke server di

ruang server.

 Login diluar client/terminal lab akan ditangani oleh domain controlller pada ruang

server, begitu juga pengelolaan data/file ditangani oleh file server.

 Router, mengatur lalu lintas akses (forwarding, filtering, dan blocking) dalam dan

keluar gedung, serta melakukan konfigurasi pembagian alamat IP pada masing-

masing kelompok jaringan di SMP Negeri 1 Pabelan.

 Selain menggunakan kabel, maka akses secara umum pelayanan akses secara

mobile akan ditangani oleh akses point yang menjangkau seluruh area SMP

Negeri 1 Pabelan.

5.2 Sistem Pengalamatan

Sistem pengalamatan yang digunakan menggunakan protokol TCP/IP versi 4 kelas B

privat, dan menggunakan subneting untuk membagi penglamatan berdasarkan kelompok

jaringan. Hal ini ditentukan berdasarkan jumlah jaringan dan client yang ada pada gedung

maupun kampus secara umum. Dan koneksi internet menggunakan sistem NAT (Network

Address Translation), untuk mencukupi kebutuhan akses user ke internet. Sedangkan


penentuan tipe pengalamatannya menggunakan DHCP untuk semua komputer client dan

statis untuk server dan perangkat jaringan yang membutuhkan IP seperti, router dan acces

point. Untuk mengoptimalkan performa jaringan maka pembagian kelompok IP (jaringan)

dapat disebutkan sebagai berikut:

 Server di Ruang Server

 Ruang Guru

 Perpustakaan

 Ruang TU

 Lab Komputer

 Ruang Kelas

 Umum (akses point)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Ruang Jumlah Terminal Tipe Alamat


Ruang Guru 1 DHCP
Ruang TU 1 DHCP
Perpustakaan 1 DHCP
Lab Komputer 7 DHCP + Statis(server)
Ruang Server 3 DHCP + Statis(server)
Ruang Kelas 2 DHCP

DAFTAR PUSTAKA

Tanenbaum, AS, Computer Networks, Prentise Hall, 1996


Sofana, iwan. (2008).”Membangun Jaringan Komputer”, Penerbit Informatika, Bandung.

Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai