Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fita Purnama Sari

Nim : 1901010

Kode Diagnosis : D.0055

Kategori Diagnosis : Fisiologis

Subkategori Diagnosis : Aktifitas/istirahat

Jenis Diagnosis : Gangguan pola tidur

Definisi Diagnosis : Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor

eksternal

Penulisan Diagnosis : Gangguan pola tidur dibuktikan dengan mengeluh sulit

tidur,mengeluh tidak puas tidur, menggeluh pola tidur

berubah, menggeluh istirahat tidak cukup,aktivitas menurun.


INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSIS KEPERAWATAN LUARAN KEPERAWATAN


Gangguan pola tidur b.d kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan
privasi,kelembapan lingkungan sekitar,suhu selama 5 kali 24 jam (T) diterapkan.
lingkungan,kebisingan,kurang kontrol Status pola tidur dengan kriteria hasil :
tidur,bau tidak sedap. a. Kuluhan sulit tidur membaik (M.A) /
5.
b. Keluhan tidak puas tidur menurun
(M.A) / 5.
c. Keluhan pola tidur berubah menurun
(M.A) / 5.
d. Keluhan istirahat tidak cukup
membaik (M.A) / 5.
e. Kemampuan beraktivitas meningkat
(M.A) / 5.
Status tingkat depresi dengan kriteria hasil :
a. Minat beraktivitas meningkat (M.A) /
5.
b. Kebersihan diri meningkat (M.A) / 5.
c. Keletihan membaik (M.A) / 5.
d. Pola tidur membaik (M.A) / 5.

INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Gangguan pola tidur b.d kurang Dukungan Tidur
privasi,kelembapan lingkungan sekitar,suhu Observasi :
lingkungan,kebisingan,kurang kontrol 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur.
tidur,bau tidak sedap 2. Identifikasi penganggu tidur.
Terapeutik :
1. Modifikasi lingkungan.
2. Fasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur.
3. Tetapkan jadwal tidur rutin.
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit.
2. Ajarkan faktor – faktor yang
berkontribusi gangguan pola tidur.
3. Ajarlan relaksasi otot autogenik atau
cara nonfarmakologi lainnya.

Edukasi aktivitas/ istirahat


Observasi :
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi.
Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media
pengaturan aktivitas istirahat.
2. Berikan kesempatan kepada pasien
dan keluarga untuk bertanya.
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya melakukan
aktivitas fisik.
2. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat.
3. Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat.
Kode Diagnosis : D.0005

Kategori Diagnosis : Fisiologis


Subkategori Diagnosis : Respirasi

Jenis Diagnosis : Pola nafas tidak efektif.

Definisi Diagnosis : Inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi

adekuat.

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSIS KEPERAWATAN LUARAN KEPERAWATAN


Tidak efektifnya pola nafas b.d akumulasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan
sekresi, penurunan kekuatan otot dada. selama 5 kali 24 jam (T) diterapkan.
Pola napas dengan kriteria hasil :
a. Ventilasi semenit membaik (M.A)/5.
b. Tekanan ekspirasi membaik (M.A)/5.
c. Tekanan inspirasi membaik (M.A)/5.
d. Frenkuensi nafas membaik (M.A)/5.
Keseimbangan asam basa dengan kriteria
hasil:
a. Tingkat kesadaran meningkat
(M.A)/5.
b. Kelemahan otot membaik (M.A)/5.
c. Frenkuensi nafas membaik (M.A)/5.
d. Irama napas membaik (M.A)/5.
e. Kadar CO2 membaik (M.A)/5

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN


Tidak efektifnya pola nafas b.d akumulasi Manajemen jalan nafas
sekresi, penurunan kekuatan otot dada. Observasi :
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi nafas.
Terapeutik :
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
dengan head-tilt dan chin-lift.
2. Posisikan semi fowler atau fowler.
3. Berikan minum hangat.
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu.
5. Berikan oksigen jika perlu.
Edukasi :
1. Anjurkan asupan cairan 2000ml/ hari
2. Ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi :
1. Kolaborasipemberian
bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,
jika perlu.

Dukungan ventilasi
Observasi :
1. Identifikasi adanya kelelahan otot
bantu napas.
2. Monitor status respirasi dan
oksigenasi.
Terapeutik :
1. Pertahankan kepatenan jalan napas.
2. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan.
3. Gunakan bag-valve mask jika perlu.
Edukasi :
1. Ajarkan melakukan teknik relaksasi
nafas dalam.
2. Ajarkan mengubah posisi secara
mandiri.
3. Ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian bronkhodilator
jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai