Anda di halaman 1dari 10

PRESENTASI LAPORAN KOMUNITAS AGREGAT MATERNAL DI DESA

GEDONGAN BAKI SUKOHARJO

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Anggota Kelompok
• Uswatun Khasanah
• Rani Faramita • Ida Ekawati
• Ambar Novita Putri
• Sugesti Pradipta
• Aru Palaka

• Fery setyaningsih
• Bosniawan • Tri Teguh Majid
• Mufidah Aulia • Fajar Arifin
• Nuriza Ikadini

2
Distribusi Ibu Hamil dengan risiko tinggi

Jumlah IBU HAMIL DAN WUS


(7 orang)
WUS 21%
3%
Ibu Hamil Bumil risiko tinggi
Bumil
(27 orang)
97%
WUS
=1030 79%

IBU
HAMIL=
27

Distribusi Jumlah Aseptor KB


109 orang
17% Aseptor KB
Non Aseptor KB

83%
539 orang
DATA MASALAH
1.Wawancara Perilaku Kesehatan Cenderung
-Bidan Desa mengatakan terdapat beberapa ibu Beresik berhubungan dengan
hamil dengan kehamilan resiko tinggi di Desa kurang pemahaman (tentang
Gedongan kehamilan resiko tinggi)
-Kader mengatakan masalah yang dialami di
Desa Gedongan adalah kehamilan dengan resiko
tinggi
-Ibu hamil mengatakan pernah dilakukan
operasi Caesar pada kehamilan sebelumnya
2.. Observasi
-dari 10 Ibu Hamil, 2 Ibu hamil pernah
dilakukan operasi Caesar pada kehamilan
sebelumnya
3. Studi Dokumentasi
-berdasarkan Data Desa Gedongan sebanyak 27
ibu tengah hamil, dan 7 diantaranya mengalami
kehamilan beresiko tinggi.
4. Survey
-Dari 10 ibu hamil, 2 ibu hamil pernah
dilakukan SC pada kehamilan sebelumnya
DATA MASALAH
1.Wawancara Ketidakefektifan dalam menangani kesehatan
-Bidan Desa mengatakan terdapat berhubungan dengan Kurang pengetahuan
beberapa ibu yang memutuskan untuk tentang program terapeutik
drop out KB dengan beberapa alasan
-Kader mengatakan ada yang berhenti KB
karena ingin punya anak
-Ibu mengatakan tidak KB lagi karena
ingin punya anak lagi
- Remaja belum mengetahui tentang
kesehatan reproduksi
2.. Observasi
-
3. Studi Dokumentasi
-berdasarkan Data Desa Gedongan
sebanyak 109 PUS memutuskan drop out
KB
4. Survey
-Dari 30 PUS 12 diantaranya memutuskan
drop out KB dengan berbagai alasan
DATA MASALAH
1.Wawancara Ketidakefektifan pemberian ASI
-Ibu mengatakan tau posisi menyusi yang berhubungan dengan Kurang
baik dan benar pengetahuan orang tua tentang
2.. Observasi teknik menyusui
-Ibu terlihat kebingungan saat ditanya
posisi menyusui yang benar
- ibu tidak mengetahui cara menyimpan
ASI bagi ibu yang berkerja
3. Studi Dokumentasi
-berdasarkan Data Desa Gedongan Ibu
nifas berjumlah 49 orang
4. Survey
-Dari 10 ibu menyusui 6 diantaranya tidak
tau posisi menyusui yang baik dan benar
Masalah keperawatan 1
1. Dari 24 kader yang hadir, 60 % kader
mampu mengisi form screening.
1. Melakukan workshop screening resiko tinggi ibu
hamil di berikan kepada kader, dilaksanakan pada
2. Dari 7 ibu hamil beresiko tinggi, 1
tanggal 29 Desember 2018 pukul 10.00 WIB diantaranya mengalami anemia dan telah
dilakukan di posyandu Muji Rahayu RT 01/01 Desa melakukan pemeriksaan HB ke puskesmas
Gedongan untuk mempersiapkan persalinannya.
2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang faktor Sedangkan 6 ibu hamil dengan resiko tinggi
resiko ibu hamil, dilaksanakan pada tanggal 05 tidak hadir saat penyuluhan sehingga belum
Januari 2019 pukul 10.15 WIB di Kelurahan Desa ada tindak lanjut
Gedongan 3. Dari 7 peserta yang dibagi menjadi 3 tim,
3. Melakukan cerdas cermat tentang resiko tinggi tim pertama mampu menjawab 12 soal dari
kehamilan kepada ibu hamil yang dilaksanakan pada 15 soal yang diberikaan, tim kedua mampu
tanggal 05 Januari 2019 pukul 11.15 WIB di menjawab 10 soal, tim ketiga mampu
Kelurahan Desa Gedongan menjawab 8 soal

rencana tindak lanjut


1. Memberikan informasi ke bidan desa untuk
rencana tindak lanjut ibu hamil dengan resiko
tinggi untuk melakukan penyuluhan kembali
mengenai kehamilan resiko tinggi, serta secara
rutin untuk melakukan pemeriksaan screening oleh
Masalah keperawatan 2

 Semua ibu menyusui dengan jumlah 10


orang mampu menyusui dengan posisi
yang baik dan benar
1. Memberikan pendidikan kesehatan pada Ibu
 Pada saat kunjungan ke keluarga ibu
menyusui tentang Posisi yang benar saat
menyusui mampu mendemonstrasikan
menyusui diberikan kepada ibu menyusui dan ibu cara menyusui yang baik dan benar
hamil di posyandu Ngudi Laras 1 pada tanggal 4  Setelah pertemuan dengan 12 orang
Januari 2019 pukul 10.00 WIB ibu nifas , yang sedang menyusui
2. Mendemonstrasikan posisi-posisi yang benar sebanyak 10 orang, yang tidak ASI
saat sedang menyusui dan meminta kepada ibu sebanyak 2 orang.
untuk meredemonstrasikan posisi yang telah
diajarkan

Rencana tindak lanjut


1. lakukan pendidikan kesehatan
mengenai gizi yang baik bagi ibu
menyusui
2. berikan susu formula jika ASI
benar-benar tidak bisa keluar
Masalah keperawatan 3
 setelah dilakukannya Penkes terkait KB ,
dalam dua minggu terahir belum ada PUS
baru yang menggunakan KB (wawancara
1. Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai
bidan).
pentingnya KB, diberikan kepada kader dan  Persentase PUS yang menggunakan KB dan
Pasangan usia subur yang dilakukan pada tanggal tidak menggunakan KB masih sama (dari
28 Desember 2018 pukul 13.00 di Kelurahan 109 PUS yang Drop out KB sebanyak 12
orang mengatakan tetap untuk Drop out).
Desa Gedongan
2. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
 Saat wawancara dengan remaja di
reproduksi yang diberikan kepada remaja desa gedongan,10 remaja mengatakan
Gedongan, yang dilakukan pada tanggal 05 mengetahui tentang kesehatan reproduksi
Januari 2019 dilakukan di rapat karangtaruna setelah penkes dilakukan
RT01/04 kediaman mas Argi pada pukul 20.00
WIB

lanjutkan Intervensi
1. Memberikan informasi ke bidan atau team
kesehatan setempat untuk kordinasi lebih
lanjut dengan BKKBN terkait dengan KB

Anda mungkin juga menyukai