PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang optimal. Kebersihan diri salah satu penularan dari penyakit saluran
menjaga kebersihan diri adalah penyakit Thypoid Fever. Maka dari itu untuk
menjaga kebersihan diri harus memulai pola hidup yang bersih seperti mulai
sesudah buang air besar dengan melakukan upaya pencegahan tersebut dapat
Syahrul, 2016)
penduduk, kesehatan pada lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk
(Bahar, 2017). Penularan penyakit ini hampir selalu melalui makanan dan
kesehatan paling utama di negara yang beriklim tropis. Salah satu penyakit
menular tropis tersebut adalah Thypoid Fever. Penyakit tropis ini banyak
hygiene serta perilaku dari masyarakat itu sendiri. Typhoid Fever merupakan
penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh Salmonella tipe A, B,
dan C yang dapat ditularkan melalui mulut, feses, makanan dan minuman
melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5f yaitu: food (makanan), fingers
(jari tangan/kuku), fomitus (muntah), fly (lalat), dan melalui feses (Wulandari
Penyakit Thypoid Fever ini memiliki tanda dan gejala diawali dengan
terutama pada malam hari suhu meningkat lebih tinggi dari pada pagi hari
dengan masa inkubasi atau selang waktu antara pajanan patogen yang
(Tanto, 2014).
perdarahan usus, ditandai saat demam tinggi suhu tiba – tiba menurun,
peningkatan nadi, dan penurunan tekanan darah, ke dua perforasi usus yang
terjadi di minggu ketiga ketika suhu tubuh menurun disertai nyeri hebat pada
bagian perut,dan yang terakhir pneumonia hipostaik atau pneumonia baring
terjadi karena terlalu lama berbaring dan suhu tiba – tiba meningkat disertai
harus ada pemberian antibiotik. Karena pasien dengan penyakit thypoid fever
dibutuhkan istirahat yang cukup, maka dari itu pasien dengan thypoid fever
harus segera di bawa ke rumah sakit dan dilakukan perawatan kurang lebih 5
– 7 hari, dan yang paling penting peran perawat sebagai care giver harus
2012)
Menurut data dari WHO (Word Health Organization) pada tahun 2018
dan 21 juta kasus dan sekitar 128.000 sampai 161.000 kematian setiap
tahun.2, 3 Sebagian besar kasus terjadi di Asia Selatan / Tenggara, dan Afrika
diperkirakan rata-rata 900.000 kasus pertahun dengan lebih dari 20.000 kasus
dengan presentase 3,14 % per 1000 menurut data riset Kesehatan Dasar
Nasional pada tahun 2015.Menurut data Dinas Kesehatan Kota Cimahi pada
tahun 2015 menunjukan bahwa Kota Cimahi menempati urutan ke-3 kejadian
thypoid fever dengan presentase 6,29 % pada rentang usia anak 1 – 4 tahun
angka 717 orang , dan 4,27 % pada rentang usia 5 – 12 tahn 748 orang
kerjasama lintas program mencakup PHBS, air bersih, jamban dan sanitasi
dan tata laksana tifoid, obat program, dukungan Komite Ahli (Komli) dalam
Fever di Ruang Salak cukup tinggi karena penyakit ini masuk ke 10 besar
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Penyakit Terbesar Selama 3 Bulan Terakhir Pada Anak di Ruang
Salak Rumah Sakit Dustira Cimahi Bulan Desember 2020 – Februari 2021.
Presentase
No Daftar Penyakit Jumlah
21 %
1. Diare Akut 21
18 %
2. Bronchopneumonia 18
14 %
3. Dengue Fever (DF) 14
8%
4. Bacterial Infections 8
8%
5. Thypoid Fever 8
8%
6. Talasemia Mayor 8
8%
7. Dengue Syok Syndrome (DSS) 8
8%
8. Kejang Demam 8
Dengue Haemoragic Fever 4%
9. 4
(DHF)
3%
10. Anemia Gravis 3
100 %
Jumlah 100
urutan ke - 5 dari 10 penyakit terbesar yang ada di Ruang Salak Rumah Sakit
Dustira Cimahi, namun penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang
sangat serius jika tidak segera ditangani karena akan terjadi komplikasi seperi
Cimahi?”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Cimahi.
2. Tujuan Khusus
Dustira Cimahi.
prioritas pada An. Q usia sekolah (11 tahun 4 Bulan) dengan Typoid
An. Q usia sekolah (11 tahun 4 Bulan) dengan Typoid Fever di Ruang
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
c. Rumah Sakit
Dapat digunakan untuk mengembangkan mutu dan kualitas
1. Observasi
secara langsung dan tidak langsung pada pasien untuk mendapatkan data
yang objektif.
2. Wawancara
3. Pemeriksaan Fisik
dilakukan pemeriksaan fisik pada An. Q dengan metode head to toe yang
terdiri dari inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi bertujuan untuk
4. Studi Dokumentasi
5. Studi Literatur
F. Sistematika Penulisan
1. BAB I
2. BAB II
Bab ini tentang konsep dasar asuhan keperawatan yang terdiri dari
4. BAB IV
dan rekomendasi dari masalah yang ditemukan kepada pihak yang terkait