1. Definisi
DDST adalah salah satu metode screening terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini
bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. (Soetjiningsih, 1998).
DDST terdiri dari item-item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak mulai dari
usia 0-6 tahun . item –item tersebut tersusun dalam formulir khusus yang terbagi dalam 4
sektor yaitu :
a. Sektor personal sosial adalah penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan
pribadi
b. Sektor motorik halus yaitu koordinasi tangan kemampuan memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah
d. Sektor motorik kasar adalah duduk,berjalan,dan melakukan gerakan otot besar
lainnya.
DDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan
motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.
3. Aspek-aspek Perkembangan yang Dinilai
Dalam DDST terdapat 125 tugas-tugas perkembangan dimana semua tugas perkembangan itu
disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut
sektor perkembangan, yang meliputi :
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya, seperti:
1. Menatap muka
2. Membalas senyum pemeriksa
3. Tersenyum spontan
4. Mengamati tangannya
5. Berusaha menggapai mainan
6. Makan sendiri
7. Tepuk tangan
8. Menyatakan keinginan
9. Daag-daag dengan tangan
10. Main bola dengan pemeriksa
11. Menirukan kegiatan
12. Minum dengan cangkir
13. Membantu di rumah
14. Menggunakan sendok dan garpu
15. Membuka pakaian
16. Menyuapi boneka
17. Memakai baju
18. Gosok gigi dengan bantuan
19. Cuci dan mengeringkan tangan
20. Menyebut nama teman
21. Memakai T-shirt
22. Berpakaian tanpa bantuan
23. Bermain ular tangga / kartu
24. Gosok gigi tanpa bantuan
25. Mengambil makan
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dalam:
3. Memegang icik-icik
4. Mengikuti 1800
5. Mengamati manik-manik
6. Tangan bersentuhan
7. Meraih
8. Mencari benang
9. Menggaruk manik-manik
13. Membenturkan 2 kubus
15. Mencoret-coret
23. Mencontoh O
25. Mencontoh (titik)
29. Mencontoh ð
1. Bereaksi
2. Bersuara
3. Oooo ? Aaaah
4. Tertawa
5. Berteriak
8. Satu silabel
11. Kombinasi silabel
12. Mengoceh
13. Papa/mama spesifik
14. 1 kata
15. 2 kata
16. 3 kata
17. 6 kata
18. Menunjuk 2 gambar
19. Kombinasi kata
22. Menunjuk 4 gambar
24. Menyebut 4 gambar
25. Mengetahui 2 kegiatan
26. Mengerti 2 kata sifat
28. Kegunaan 2 benda
29. Mengetahui
32. Menyebut 4 warna
33. Mengartikan 6 kata
35. Menghitung 6 kubus
36. Berlawanan 2
37. Mengartikan 7 kata
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:
1. Gerakan seimbang
2. Mengangkat kepala
7. Membalik
14. Berdiri sendiri
18. Lari
21. Melompat
23. Loncat
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur
kronologis, yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F,
selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan
(Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable).
a. Abnormal
Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih
dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak
yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
e. Meragukan
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
g. Normal
Penilaian item lebih (advance). Nilai di berika apabila anak lulus dari item sebelah kanan
garis usia
Penilaian Ok atau normal : nilai ini di berikan pada anak dengan kondisi
- Anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item di sebelah kanan garis usia
- Anak lulus,gagal atau menolak melakukan tugas pada item di derah putih kotak ( 25%-75%)
Penilaian item P “peringatan” (C=caution). Nilai ini diberikan jika anak
gagal atau menolak melakukan tugas padaitem yang di lalui garis usia di
daerah gelap kotak (75%-90%)
Penilaian item T “ terlambat” ( D= delayed). Nilai ini diberikan jika anak gagal atau meolak
melakukan tugas untuk item di sebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut di tunjukan untuk
anak yang lebih muda
Penilaian item tak “ tak ada kesempatan “ (No Opurtunity). Niali ini di berikan jika anak
mendapat skor “ tak” atau tidak ada kesempatan untuk mencoba
Normal : intepretasi ini di berikan jiak ada skor terlambat dan maksimal satu peringatan.
Lakukan uji ulang pada pertemuan berikutnya
Suspek : interpretasi ini di berikan jika ada terdapat satu atau lebih skor “terlambat” dan dua
atau lebih “ peringatan”di sebab kan oleh kegagalan bukan penolakan. Lakukan uji ulang 1-2
minggu berikutnya . jika test hasil berulang kali suspek dan tidak dapat di uji , lakukan
konsultasi dengan seorang ahli
Tidak dapat di uji : interpretsai ini diberikan jika terdapat satu atau lebih skor “ terlambat”
dan dua atau lebih “ peringtan “ di sebabkan oleh penolakan bukan kegagalan. Lakukan uji
ulang 1-2 minggu kemudian
1. DEFINISI
Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau ada penyimpangan.
Adapun tujuan dari KPSP adalah yaitu : Untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dalam
perkembangan anak.
Untuk mengetahui perkembangan anak. KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hambatan, gangguan atau masalah dalam perkembangan anak.
Apabila pada pemeriksaan ulang jumlah jawaban Ya tetap 7 atau 8, maka anak tersebut
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).
Catatan : Pertanyaan KPSP yang dipakai pada pemeriksaan ulang disesuaikan
dengan usia anak pada tanggal pemeriksaan ulang tersebut.
e. Apabila jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut/dirujuk (TN).
http://askebpemeriksaanddst.blogspot.com/
http://sahunie.blogspot.com/2013/05/ddst-denver-development-screening-test.html
http://tumbuhkembang.net/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/
Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah
dan berbicara spontan
1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
d. Penilaian
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat
kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
CARA PEMERIKSAAN DDST II
Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu
tahun.
Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika
sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang
F.
1) Abnormal
2) Meragukan
4) Normal
An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5
Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1
April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!
Diketahui:
Prematur : 32 minggu
Ditanyakan:
Jawab:
1 – 7 -26
Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26
hari atau
Atau
Advanced
OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia
antara persentil ke-25 dan ke-75
Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis
di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan
untuk melakukan tugas tertentu
Interpretasi tes
Normal
Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
Untestable
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia
atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada
area 75% sampai 90%
Tumbuh Kembang Anak PERTUMBUHAN : peningkatan ukuran tubuh tinggi badan berat
badan lingkar kepala PERKEMBANGAN : peningkatan fungsi-fungsi individu sensorik
(dengar, lihat, raba, rasa, cium) motorik (gerak kasar, halus) kognitif (pengetahuan,
kecerdasan) komunikasi / berbahasa emosi - sosial kemandirian Faktor Penentu Tumbuh
Kembang Anak internal : genetik + proses sejak kehamilan eksternal : gizi, penyakit, aktifitas
fisik, kualitas pengasuh /keluarga, teman, sekolah
Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak DDST----- Denver Development Screening Test KPSP
----- Kuesioner Pra Screening Perkembangan
3. Formulir Denver II Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 th, berisi
125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi
berikut :
• Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun,
sejak lahir sampai berusia 6 tahun. • Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan,
sampai anak berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun. •
Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas kemampuan
perkembangan yaitu 25%; 50% dan 90% dari populasi anak lulus pada tugas perkembangan
tersebut.
garis paling kiri : 25% dan sampel anak-anak dapat berjalan dengan baik pada umur sedikit di
atas 11 bulan garis kecil di dalam balok : 50% dapat melakukan ini pada umur 12,5 bulan,
batas kiri daerah hitam : bahwa 75% dapat berjalan dengan baik pada umur 13,5 bulan B atas
kanan daerah hitam menunjukkan bahwa 90% dan sampel anak-anak dapat berjalan kurang
sedikit di bawah 15 bulan.
Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri: •
R (Report)=(L:laporan): tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari
orang tua/ pengasuh. Akan tetapi apabila memungkinkan maka penilai dapat memperhatikan
apa yang bisa dilakukan oleh anak. • Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan
sesuai dengan nomor yang ada pada formulir.
C. LANGKAH PELAKSANAAN 1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah 2.
Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui
IQ anak. 3. Buat komunikasi yang baik dengan anak. 4. Hitung umur anak dan buat garis
umur Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir
Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir. (1 thn = 12
bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
Tahun Bulan Hari thn Bln hari Tgl pemeriksaan (11/3-04) …………04….……3………….11
Tgl lahir (5/1- 03)………….……………-03……...-1…...…….-5
----------------------------------------------------------------------- Umur anak :
……………………………. 1……… .2…………..6 …………………………………..
………………… 14 ………………………………………...… 02…….…2……….…41 Tgl
pemeriksaan (11/3-03)…………. 03….……3…….…….11 Tgl lahir (20/7-02)……….
……………..-02…...….-7…………-20
------------------------------------------------------------------------ Umur
anak……………………………….. 0……….7……...…..21
5. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas Untuk anak yang lahir lebih dari 2
minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan
koreksi. (1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari) Tahun Bulan Hari Tanggal
pemeriksaan (11/3-03) ……………03….……3………….11 Tanggal lahir (4/2-02)......
……………………02……….2…………..4 Umur anak:.........................
…………………..1……….1…………..7 Prematur 6 minggu .....................
……………………..-1…...…-14 Umur yang sudah dikoreksi …………………11……..…23
6. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung
atas garis umur. 7. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai
dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di
sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur Pada tiap sektor
dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat di sebelah kiri garis umur serta
tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur
II. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah i (“gagal”;
“menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur
pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan. III. Bila anak
mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah i, lakukan tugas
perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak
”gagal” pada 3 tugas perkembangan.
8. Beri skor penilaian Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat. P: Pass/ lulus.
Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak memberi laporan anak dapat
melakukannya. F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau
ibu/pengasuh anak memberi laporan anak tidak dapat melakukannya dengan baik No: No
opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji
coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba dengan tanda R R:
Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba
9. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,
bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang
tua/pengasuh, apakah perilaku tsb merupakan perilaku seharihari yang dimiliki anak tsb. Bila
tes perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar. dll dapat memberikan perilaku
yang menghambat tes perkembangan TEST PERILAKU KHUSUS Patuh Tertarik sekeliling
Ketakutan Lama perhatian
F. PENUTUP • Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas tindakannya membawa anak
untuk dilakukan tes perkembangan. • Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan,
kapan harus kembali, anjuran di rumah dan apabila ada anjuran tindak lanjut. • Ucapkan
terima kasih atas kunjungannya.
Latihan 1 1. Hitung umur Gia. Tanggal pemeriksaan 15 Desember 2009. Tanggal lahir anak
adalah 10 September 2009
Latihan 2 2. Hitung umur Dini. Tanggal pemeriksaan 12 Juni 2009. Tanggal lahir 26
Desember 2008.
Latihan 3 3. Hitung umur Elias. Tgl pemeriksaan 28 Maret 2010. Tanggal lahir 30 April
2007. Anak lahir dg masa gestasi 35 minggu.
Latihan 4 4. Hitung umur Ami. Tanggal pemeriksaan 28 Maret 2010. Tgl lahir 30 April 2008.
Anak lahir dg masa gestasi 35 minggu
Jawaban Latihan 4 • Tgl pemeriksaan 2010 3 28 • Tgl lahir 2008 4 30
-------------------------------------------------------- • Umur Ami 1 10 28 • Prematur 21 • Umur set
koreksi 1 10 7 (1 thn 10 bln 7 hr)
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua /
pengasuh, tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak mulai umur 3 bulan, minimal
tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun untuk
mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat Alat : 1. Kuesioner (daftar
pertanyaan) sesuai umur anak 2. Kertas, pensil, 3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan, 5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, 6. benda-benda kecil seperti
kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Interpretasi (penafsiran) KPSP : “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau
pernah atau sering atau kadang-kadang. “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu
tidak tahu Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap
perkembangannya (S) Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M) Bila “Ya” sama atau
kurang dari 6, kemungkinan ada penyimpangan (P) rinci jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan mana
Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10 Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya (S) beri
pujian pada ibu teruskan pola asuh teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya
Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU
Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8 Artinya : perkembangan anak meragukan (M) Beri dukungan
ibu Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur Cari kemungkinan penyakit yang
menyebabkan penyimpangan perkembangan Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan
KPSP sesuai umur anak Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 - 8, maka kemungkinan ada
penyimpangan (P) rujuk ke RS terdekat
Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P)
Segera rujuk ke Rumah Sakit Tulis jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (mis.
gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian)
Terimakasih
4. Cara Penggunaan KPSP (R-PDQ) • Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang
digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. • Contoh : Jika bayi berumur 7 bulan maka
yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Jika anak ini kemudian telah berumur 9 bulan yang
diberikan adalah KPSP 9 bulan.
5. • Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan (Jika umur anak lebih dari 16
hari dibulatkan menjadi 1 bulan) • Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4
bulan jika umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
6. • Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak: oranye (0-9
bulan), ungu (9-24 bulan), emas (2-4 tahun), putih (4-6 tahun). • KPSP terdiri dari 2 macam
pertanyaan, yaitu : • Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. • Contoh : “dapatkah
bayi makan kue sendiri?” • Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. • Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
7. • Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu
tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan. • Pertanyaan dijawab berurutan
satu persatu. • Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. • Teliti
kembali semua pertanyaan dan jawaban.
8. Interpretasi Hasil KPSP (R-PDQ) • Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau
kadang- kadang) • Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah) •
Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
10. • Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M) • Untuk Anak dengan
Perkembangan MERAGUKAN (M) • Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis
stimulasi apa yang diberikan lebih sering . • Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu
untuk mengejar ketertinggalan anak. • Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada
dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat
perkembangannya. • Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang
sama pada saat anak pertama dinilai.
11. • Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua
dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak • Contoh : umur anak sekarang
adalah 8 bulan 2 minggu, dan anak hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu.
Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak
sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan • Lakukan skrining rutin, pastikan
anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
12. • Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA.
Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik
tumbuh kembang • Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) •
Jika anak mengalami ”penyimpangan”, jadwalkan skrining tahap kedua dengan Denver II
sesegera mungkin. • Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja
13. ALAT DAN BAHAN • 1.Play gym 1 • 2. kue kering,kismis, 1 toples • 3.manik manic 1
toples • 4.selendang/sapu tangan 2 lbr • 4. pensil dan kertas 1 set • 5.kursi/meja 2 set • 6.bola
4 buah • 7.gelas/piring plastik 4 buah • 8.kubus mainan uk 2.5-5 cm 4 buah • 9.gambar
binatang 4 lbr • 10.gambar kotak warna 4 buah • 11.sepatu 4 pasang • 12.sepeda roda 3 •
13.panduan dan lembar KPSP : 10 lbr
14. FIELDTRIP • Pelaksanaan tes KPSP dalam kelompok kecil 9 atau 10 kelompok •
Laporan akhir dan video
15. TAMBAHAN MATERI DDST • Pengertian DDST II • Penilaian perkembangan anak
perlu dilakukan untuk menemukan apakah perkembangan anak sudah sesuai normal atau
belum. Penilaian perkembangan pada anak salah satunya dapat menggunakan Denver •
Developmental Skrinning Test (DDST). DDST adalah suatu tes skrining terhadap kelainan
perkembangan anak dan bukan merupakan tes diagnostik. DDST memenuhi semua
persyaratan yang diperlukan untuk
16. • metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat karena membutuhkan waktu sekitar
15-20 menit, selain itu juga dapat diandalkan dan telah menunjukkan validitas yang tinggi
(Hidayat, 2008).
17. • Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi. • Revisi terakhir
adalah DDST II yang merupakan hasil revisi dan • standarisasi dari DDST dan DDST-R.
DDST II terdiri atas 125 item • perkembangan, semua tugas perkembangan disusun
berdasarkan urutan • perkembangan dan dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek personal •
sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus. Setiap tugas • digambarkan dengan bentuk
kotak persegi panjang yang berurutan • berdasarkan umur. Pada umumnya pada saat tes tugas
yang diperiksa • hanya sekitar 25-30 tugas saja. DDST II ini dapat digunakan untuk • skrining
perkembangan anak berusia 0-6 tahun (Hidayat, 2008).
18. • Alat-alat yang diperlukan • Pemeriksaan DDST II menurut Hidayat (2008) memerlukan
• peralatan sebagai berikut : • 1) Alat peraga : benang wol merah, kerincingan dengan gagang
kecil, • boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan pegangan, • manik-manik,
kubus (8 buah) warna merah-kuning-biru- hijau • masing-masing 2 buah, permainan anak-
anak, botol kecil berwarna
19. • bening dengan tutup berdiameter 2 cm, bola tenis, lonceng kecil, dan • kertas kosong,
biskuit. • 2) Lembar formulir DDST II • 3) Ruangan beserta meja, kursi, tempat khusus untuk
bayi berbaring. • 4) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara • melakukan
tes dan cara penilaiannya.
20. • Skoring penilaian Tes • Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II menurut
(Adriana, 2011), antara lain : • 1) L = Lulus/ lewat, ditulis dengan P = Passed Anak dapat
melakukan item dengan baik, atau ibu pengasuh memberi laporan (tepat/dapat dipercaya)
bahwa anak dapat melakukannya. • 2) G = gagal, ditulis dengan F = Fail Anak tidak dapat
melaksanakan item tugas dengan baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak dapat
melakukan dengan baik.
21. • Tak = tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No Opportunity • Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Misalnya, anak yang
tangan dominannya sedang diinfus tidak dapat melakukan item yang berhubungan dengan
tangan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode • L/Laporan orangtua atau
pengasuh. • 4) M = Menolak, ditulis dengan R = Refusal Anak menolak melakukan tes
karena faktor sesaat, misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.
22. • Interpretasi nilai Interpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi 2, yaitu penilaian per
item di masing-masing sektor. Untuk selanjutnya dinilai menjadi nilai keseluruhan dari
keempat sektor dalam DDST II 1) Penilaian per item menurut Adriana (2011), yaitu : • a)
Penilaian Advanced (lebih) • b) Penilaian Normal • c) Penilaian Caution (waspada) • d)
Penilaian Delayed (terlambat) • E) Penilaian No Opportunity
23. • Interpretasi DDST II Ada tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut Adriana
(2011), yaitu : • a) Normal Jika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal 1 caution.
Rujukannya adalah lakukan skrining rutin. • b) Curiga / Suspect Jika didapatkan hasil dengan
dua atau lebih caution, dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed. Rujukannya adalah lakukan uji
ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit, atau
kelelahan.
24. • Tidak stabil / Unstable • Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih delayed, dan/atau 2
atau lebih caution. Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh karena
penolakan (refusal) bukan karena kegagalan (fail). Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2
minggu kemudian.