Anda di halaman 1dari 26

PEMBAHASAN

D. DDST (Denver Development Screening Test)


   

1.      Definisi

DDST   adalah sebuah metode  pengkajian  yang digunakan  secara luas untuk menilai


kemajuan perkembangan  usia 0-6 tahun. DDST di gunakan untuk mendetaksi adanya
masalah dalam perkembangan anak yang berat dan sebagai metode yang cepat untuk
mengidentifikasi anak yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.

DDST adalah salah satu metode screening terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini
bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. (Soetjiningsih, 1998). 

DDST terdiri dari item-item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia  anak mulai dari
usia 0-6 tahun . item –item tersebut tersusun dalam formulir  khusus yang terbagi dalam 4
sektor yaitu :

a.       Sektor personal sosial adalah penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan
pribadi

b.      Sektor motorik halus yaitu koordinasi tangan kemampuan memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah

c.       Sektor bahasa adalah mendengar,mengerti menggunakan bahasa

d.      Sektor motorik kasar adalah duduk,berjalan,dan melakukan gerakan otot besar
lainnya.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam DDST


         DDST bukan merupakan test IQ dan bukan alat peramal kemampuan adaptif atau intelektual
pada masa yang akan datang
         DDST  tidak digunakan untuk menetapkan diagnosa , seoerti kesukaran belajar,gangguan
bahasa , gangguan emosional dan sebagainya.
         DDST di arahkan untuk membandingkan kemampuan dengan anak yang lain yang seusia ,
bukan sebagai pengganti  evaluasi diagnostik dan pemeriksaan fisik

2.      Fungsi  DDST

DDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan
motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.
3.    Aspek-aspek Perkembangan yang Dinilai

Dalam DDST terdapat 125 tugas-tugas perkembangan dimana semua tugas perkembangan itu
disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut
sektor perkembangan, yang meliputi :

a.       Personal Social (Perilaku Sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya, seperti:
1.      Menatap muka
2.      Membalas senyum pemeriksa
3.      Tersenyum spontan
4.      Mengamati tangannya
5.      Berusaha menggapai mainan
6.      Makan sendiri
7.      Tepuk tangan
8.      Menyatakan keinginan
9.      Daag-daag dengan tangan
10.  Main bola dengan pemeriksa
11.  Menirukan kegiatan
12.  Minum dengan cangkir
13.  Membantu di rumah
14.  Menggunakan sendok dan garpu
15.  Membuka pakaian
16.  Menyuapi boneka
17.  Memakai baju
18.  Gosok gigi dengan bantuan
19.  Cuci dan mengeringkan tangan
20.  Menyebut nama teman
21.  Memakai T-shirt
22.  Berpakaian tanpa bantuan
23.  Bermain ular tangga / kartu
24.  Gosok gigi tanpa bantuan
25.  Mengambil makan

b.       Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dalam:

1. Mengikuti ke garis tengah

2. Mengikuti lewat garis tengah

3. Memegang icik-icik

4. Mengikuti 1800
5. Mengamati manik-manik

6. Tangan bersentuhan

7. Meraih

8. Mencari benang

9. Menggaruk manik-manik

10. Memindahkan kubus

11. Mengambil dua buah kubus

12. Memegang dengan ibu jari dan jari

13. Membenturkan 2 kubus

14. Menaruh kubus di cangkir

15. Mencoret-coret

16. Ambil manik-manik ditunjukkan

17. Menara dari 2 kubus

18. Menara dari 4 kubus

19. Menara dari 6 kubus

20. Meniru garis vertikal

21. Menara dari kubus

22. Menggoyangkan dari ibu jari

23. Mencontoh O

24. Menggambar dengan 3 bagian

25. Mencontoh (titik)

26. Memilih garis yang lebih panjang

27. Mencontoh ð  yang ditunjukkan

28. Menggambar orang 6 bagian

29. Mencontoh ð 

c.       Language (Bahasa)


Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
spontan yang meliputi :

1. Bereaksi

2. Bersuara

3. Oooo ? Aaaah

4. Tertawa

5. Berteriak

6. Menoleh ke bunyi icik-icik

7. Menoleh ke arah suara

8. Satu silabel

9. Meniru bunyi kata-kata

10. Papa/mama tidak spesifik

11. Kombinasi silabel

12. Mengoceh

13. Papa/mama spesifik

14. 1 kata

15. 2 kata

16. 3 kata

17. 6 kata

18. Menunjuk 2 gambar

19. Kombinasi kata

20.  menyebut 1 gambar

21. Menyebut bagian badan

22. Menunjuk 4 gambar

23. Bicara dengan dimengerti

24. Menyebut 4 gambar

25. Mengetahui 2 kegiatan
26. Mengerti 2 kata sifat

27. Menyebut satu warna

28. Kegunaan 2 benda

29. Mengetahui

30. Bicara semua dimengerti

31. Mengerti 4 kata depan

32. Menyebut 4 warna

33. Mengartikan 6 kata

34. Mengetahui 3 kata sifat

35. Menghitung 6 kubus

36. Berlawanan 2

37. Mengartikan 7 kata

d.       Gross Motor (Gerak Motorik Kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:

1. Gerakan seimbang

2. Mengangkat kepala

3. Kepala terangkat ke atas

4. Duduk kepala tegak

5. Menumpu badan pada kaki

6. Dada terangkat menumpu satu lengan

7. Membalik

8. Bangkit kepala tegak

9. Duduk tanpa pegangan

10. Berdiri tanpa pegangan

11. Bangkit waktu berdiri

12. Bangkit terus duduk


13. Berdiri 2 detik

14. Berdiri sendiri

15. Membungkuk kemudian berdiri

16. Berjalan dengan baik

17. Berjalan dengan mundur

18. Lari

19. Berjalan naik tangga

20. Menendang bola ke depan

21. Melompat

22. Melempar bola, lengan ke atas

23. Loncat

24. Berdiri satu kaki 1 detik

25. Berdiri satu kaki 2 detik

26. Melompat dengan satu kaki

27. Berdiri satu kaki 3 detik

28. Berdiri satu kaki 4 detik

29. Berjalan tumit ke jari kaki

30. Berdiri satu kaki 6 detik

4.    Cara penilaian 

Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur
kronologis, yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F,
selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan
(Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable). 
a.     Abnormal

         Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
         Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih
dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak
yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

e.       Meragukan

         Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.


         Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak
ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

f.        Tidak dapat dites

         Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.

g.       Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.

5.    Interpretasi Hasil

a.     Penilaian per item

         Penilaian item lebih (advance). Nilai di berika apabila anak lulus dari item sebelah kanan
garis usia
         Penilaian Ok atau normal : nilai ini di berikan pada anak dengan kondisi
-                  Anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item di sebelah kanan garis usia
-                  Anak lulus,gagal atau menolak melakukan tugas pada item di derah putih kotak ( 25%-75%)

         Penilaian item P “peringatan” (C=caution). Nilai ini diberikan jika anak
gagal atau menolak melakukan tugas padaitem yang di lalui garis usia di
daerah gelap kotak (75%-90%)

         Penilaian item T “ terlambat” ( D= delayed). Nilai ini diberikan jika anak gagal atau meolak
melakukan tugas untuk item di sebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut di tunjukan untuk
anak yang lebih muda
          Penilaian item tak “ tak ada kesempatan “ (No Opurtunity). Niali ini di berikan jika anak
mendapat skor “ tak” atau tidak ada kesempatan untuk mencoba

h.       Penialaian keseluruhan test

         Normal : intepretasi ini di berikan jiak ada skor terlambat dan maksimal satu peringatan.
Lakukan uji ulang pada pertemuan berikutnya
         Suspek : interpretasi ini di berikan jika ada terdapat satu atau lebih skor “terlambat” dan dua
atau lebih “ peringatan”di sebab kan oleh kegagalan bukan penolakan. Lakukan uji ulang 1-2
minggu berikutnya . jika test hasil berulang kali suspek dan tidak dapat di uji , lakukan
konsultasi dengan seorang ahli
         Tidak dapat di uji : interpretsai ini diberikan jika terdapat satu atau lebih skor “ terlambat”
dan dua atau lebih “ peringtan “ di sebabkan oleh penolakan bukan kegagalan. Lakukan uji
ulang 1-2 minggu kemudian

E. KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)


    

1.      DEFINISI

Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau ada penyimpangan.

Adapun tujuan dari KPSP adalah yaitu : Untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dalam
perkembangan anak.

2.      Fungsi KPSP

Untuk mengetahui perkembangan anak. KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hambatan, gangguan atau masalah dalam perkembangan anak.

3.      Aspek yang di nilai

4.      Cara penilaian KPSP

a.       Meneliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.


b.      Menghitung jumlah jawaban Ya.
c.       Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 berarti anak yang diperiksa normal (N).
d.      Apabila jumlah Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai :
         cara menghitung usia anak.
         cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak.
         apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksudnya.
         Apabila jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, tentukan jadwal untuk dilakukan pemeriksaan ulang
1 minggu kemudian (U).

Apabila pada pemeriksaan ulang jumlah jawaban Ya tetap 7 atau 8, maka anak tersebut
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).

                      Catatan : Pertanyaan KPSP yang dipakai pada pemeriksaan ulang disesuaikan
dengan usia anak pada tanggal pemeriksaan ulang tersebut. 
e.       Apabila jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut/dirujuk (TN).

5.      Interpretasi Hasil KPSP

a.       Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)

b.      Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)

c.       Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan


perkembangan (S)

d.      Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)

e.       Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).

f.       Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.


BAB III                   
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

http://askebpemeriksaanddst.blogspot.com/

http://sahunie.blogspot.com/2013/05/ddst-denver-development-screening-test.html

http://tumbuhkembang.net/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/

Perkembangan Menurut Denver II

Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver


Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental
Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu
yang dibutuhkan 15-20 menit.

a. Aspek Perkembangan yang dinilai

Terdiri dari 125 tugas perkembangan.

Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas

Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:

1) Personal Social (perilaku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan


berinteraksi dengan lingkungannya.

2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati


sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah
dan berbicara spontan

4) Gross motor (gerakan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

b. Alat yang digunakan

 Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan,


peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/
kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna
(tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).

 Lembar formulir DDST II

 Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes


dan cara penilaiannya.

c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:

1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:

3-6 bulan

9-12 bulan

18-24 bulan

3 tahun

4 tahun

5 tahun

2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan


perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi
diagnostik yang lengkap.

d. Penilaian

Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat
kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
CARA PEMERIKSAAN DDST II

 Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu
tahun.

 Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika
sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.

 Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST.

 Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang
F.

 Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal,


Meragukan dan tidak dapat dites.

1) Abnormal

a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih

b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan


Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia .

2) Meragukan

a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih

b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada


sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.

3) Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal


atau meragukan.

4) Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.


Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2
tahun:

Contoh perhitungan anak dengan prematur:

An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5
Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1
April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!

Diketahui:

Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006

Tanggal periksa : 1-4-2008

Prematur : 32 minggu

Ditanyakan:

Berapa usia kronologis An. Lula?

Jawab:

2008 – 4 – 1 An. Lula prematur 32 minggu

2006 – 8 – 5 Aterm = 37 minggu

_________ – Maka 37 – 32 = 5 minggu

1 – 7 -26

 Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26
hari atau

1 tahun 8 bulan atau 20 bulan

Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35


hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:

 1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari

Atau

1 tahun 7 bulan atau 19 bulan


Interpretasi dari nilai Denver II

 Advanced

Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis


(dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak
tersebut)

 OK

Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia
antara persentil ke-25 dan ke-75

 Caution

Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis
di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90

 Delay

Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan
untuk melakukan tugas tertentu

Interpretasi tes

 Normal

Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan

 Suspect

Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan

 Untestable

Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia
atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada
area 75% sampai 90%

Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:


Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor
temporer

Download Grafik DDST disini

Download Petunjuk Pelaksanaan DDST

Pemeriksaan Tumbuh Kembang Pada Anak

Tumbuh Kembang Anak PERTUMBUHAN : peningkatan ukuran tubuh tinggi badan berat
badan lingkar kepala PERKEMBANGAN : peningkatan fungsi-fungsi individu sensorik
(dengar, lihat, raba, rasa, cium) motorik (gerak kasar, halus) kognitif (pengetahuan,
kecerdasan) komunikasi / berbahasa emosi - sosial kemandirian Faktor Penentu Tumbuh
Kembang Anak internal : genetik + proses sejak kehamilan eksternal : gizi, penyakit, aktifitas
fisik, kualitas pengasuh /keluarga, teman, sekolah

Kebutuhan-kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal I. FISIS- BIOLOGIS :


nutrisi, immunisasi, kebersihan badan & lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain II.
KASIH SAYANG : menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi, diperhatikan (minat,
keinginan, pendapat), diberi contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh
kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman) III. STIMULASI: sensorik, motorik,
emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral

Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak DDST----- Denver Development Screening Test KPSP
----- Kuesioner Pra Screening Perkembangan

Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu • Harus


dipantau secara berkala. • Bayi/ anak dengan risiko tinggi perlu mendapat prioritas untuk
mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahir
sampai berumur 6 tahun.
DDST LANGKAH PERSIAPAN

3. Formulir Denver II Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 th, berisi
125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi
berikut :


BIDANG/ASPEK YANG DINILAI 1. Personal social (Personal sosial) Penyesuaian diri


dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan 2. Fine motor adaptive
(Adaptif-Motorik halus) Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan benda-benda
kecil 3. Language (Bahasa) Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa. 4. Gross motor
(Motorik kasar) Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar

• Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun,
sejak lahir sampai berusia 6 tahun. • Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan,
sampai anak berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun. •
Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas kemampuan
perkembangan yaitu 25%; 50% dan 90% dari populasi anak lulus pada tugas perkembangan
tersebut.

garis paling kiri : 25% dan sampel anak-anak dapat berjalan dengan baik pada umur sedikit di
atas 11 bulan garis kecil di dalam balok : 50% dapat melakukan ini pada umur 12,5 bulan,
batas kiri daerah hitam : bahwa 75% dapat berjalan dengan baik pada umur 13,5 bulan B atas
kanan daerah hitam menunjukkan bahwa 90% dan sampel anak-anak dapat berjalan kurang
sedikit di bawah 15 bulan.

Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri: •
R (Report)=(L:laporan): tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari
orang tua/ pengasuh. Akan tetapi apabila memungkinkan maka penilai dapat memperhatikan
apa yang bisa dilakukan oleh anak. • Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan
sesuai dengan nomor yang ada pada formulir.

C. LANGKAH PELAKSANAAN 1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah 2.
Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui
IQ anak. 3. Buat komunikasi yang baik dengan anak. 4. Hitung umur anak dan buat garis
umur Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir
Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir. (1 thn = 12
bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)

Tahun Bulan Hari thn Bln hari Tgl pemeriksaan (11/3-04) …………04….……3………….11
Tgl lahir (5/1- 03)………….……………-03……...-1…...…….-5
----------------------------------------------------------------------- Umur anak :
……………………………. 1……… .2…………..6 …………………………………..
………………… 14 ………………………………………...… 02…….…2……….…41 Tgl
pemeriksaan (11/3-03)…………. 03….……3…….…….11 Tgl lahir (20/7-02)……….
……………..-02…...….-7…………-20
------------------------------------------------------------------------ Umur
anak……………………………….. 0……….7……...…..21

5. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas Untuk anak yang lahir lebih dari 2
minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan
koreksi. (1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari) Tahun Bulan Hari Tanggal
pemeriksaan (11/3-03) ……………03….……3………….11 Tanggal lahir (4/2-02)......
……………………02……….2…………..4 Umur anak:.........................
…………………..1……….1…………..7 Prematur 6 minggu .....................
……………………..-1…...…-14 Umur yang sudah dikoreksi …………………11……..…23

6. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung
atas garis umur. 7. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai
dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di
sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur Pada tiap sektor
dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat di sebelah kiri garis umur serta
tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur

II. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah i (“gagal”;
“menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur
pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan. III. Bila anak
mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah i, lakukan tugas
perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak
”gagal” pada 3 tugas perkembangan.

8. Beri skor penilaian Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat. P: Pass/ lulus.
Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak memberi laporan anak dapat
melakukannya. F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau
ibu/pengasuh anak memberi laporan anak tidak dapat melakukannya dengan baik No: No
opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji
coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba dengan tanda R R:
Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba

9. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,
bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang
tua/pengasuh, apakah perilaku tsb merupakan perilaku seharihari yang dimiliki anak tsb. Bila
tes perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar. dll dapat memberikan perilaku
yang menghambat tes perkembangan TEST PERILAKU KHUSUS Patuh Tertarik sekeliling
Ketakutan Lama perhatian

D. LANGKAH MENGAMBIL KESIMPULAN Normal • Bila tidak ada keterlambatan dan


atau paling banyak satu caution. • Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya. Suspect/ Suspek
• Bila didapatkan > 2 caution dan/atau > 1 keterlambatan. • Lakukan uji ulang dalam 1-2
minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan
Untestable/ Tidak dapat diuji • Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri
garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-90% •
Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu.

F. PENUTUP • Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas tindakannya membawa anak
untuk dilakukan tes perkembangan. • Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan,
kapan harus kembali, anjuran di rumah dan apabila ada anjuran tindak lanjut. • Ucapkan
terima kasih atas kunjungannya.

Latihan 1 1. Hitung umur Gia. Tanggal pemeriksaan 15 Desember 2009. Tanggal lahir anak
adalah 10 September 2009

Jawaban Latihan 1 • Tgl pemeriksaan 2009 12 15 • Tgl lahir 2009 9 10


--------------------------------------------------------- • Umur Gia 3 5 (3 bln 5 hr)

Latihan 2 2. Hitung umur Dini. Tanggal pemeriksaan 12 Juni 2009. Tanggal lahir 26
Desember 2008.

Jawaban latihan 2 • Tgl pemeriksaan 2009 6 12 Tgl lahir 2008 12 26


------------------------------------------------------------ • Umur Dini 5 16 (5 bln 16 hr)

Latihan 3 3. Hitung umur Elias. Tgl pemeriksaan 28 Maret 2010. Tanggal lahir 30 April
2007. Anak lahir dg masa gestasi 35 minggu.

Jawaban Latihan 3 • Tgl pemeriksaan 2010 3 28 • Tgl lahir 2007 4 30


--------------------------------------------------- • Umur Ali 2 10 28 (2 thn 10 bln 28 hr) • Oleh
karena umur Elias lebih dari 2 tahun, tidak diperlukan koreksi terhadap faktor prematur.

Latihan 4 4. Hitung umur Ami. Tanggal pemeriksaan 28 Maret 2010. Tgl lahir 30 April 2008.
Anak lahir dg masa gestasi 35 minggu
Jawaban Latihan 4 • Tgl pemeriksaan 2010 3 28 • Tgl lahir 2008 4 30
-------------------------------------------------------- • Umur Ami 1 10 28 • Prematur 21 • Umur set
koreksi 1 10 7 (1 thn 10 bln 7 hr)

LATIHAN 5 Interprestasikan hasil Test (Normal,SuspectInterprestasikan Suspect,Untestable)


a. Masing-masing 1 Caution pada 2 sektor yang berbeda:…….......... b. Terdapat 1 Delay
pada 1 sektor :......................... c. Terdapat 1 Delay dan 1 Caution pada sektor yang
berbeda:................... d. Terdapat 1 Refusal pada 1 sektor:.......................

1. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN Sumber : Denver Prescreening


Develop. Questionairre (PDQ) Umur : 3 bulan – 6 tahun, lama 10 – 15 menit Isi : 10
pertanyaan untuk tiap umur tertentu dijawab oleh orangtua : ya (bisa) , atau : tidak (tidak
bisa) Interpretasi : jawaban ya < 7 mungkin ada gangguan ya 7 –8 periksa ulang 1 minggu
kemudian ya > 9 umumnya tidak ada gangguan Kelemahan KPSP dibanding Denver II,
pertanyaan tidak imbang antar 4 aspek perkembangan

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua /
pengasuh, tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak mulai umur 3 bulan, minimal
tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun untuk
mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat Alat : 1. Kuesioner (daftar
pertanyaan) sesuai umur anak 2. Kertas, pensil, 3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan, 5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, 6. benda-benda kecil seperti
kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm

Interpretasi (penafsiran) KPSP : “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau
pernah atau sering atau kadang-kadang. “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu
tidak tahu Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap
perkembangannya (S) Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M) Bila “Ya” sama atau
kurang dari 6, kemungkinan ada penyimpangan (P) rinci jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan mana

Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10 Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya (S) beri
pujian pada ibu teruskan pola asuh teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya
Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU

Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8 Artinya : perkembangan anak meragukan (M) Beri dukungan
ibu Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur Cari kemungkinan penyakit yang
menyebabkan penyimpangan perkembangan Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan
KPSP sesuai umur anak Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 - 8, maka kemungkinan ada
penyimpangan (P) rujuk ke RS terdekat

Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P)
Segera rujuk ke Rumah Sakit Tulis jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (mis.
gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian)

Terimakasih

Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)

1. A M A L I A S E N J A , S . K E P . , N S KUESIONER PRA SKRINING


PERKEMBANGAN (KPSP)

2. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening Developmental


(R-PDQ) • KPSP (R-PDQ) adalah praskrining yang dijawab orangtua yang terdiri dari 105
pertanyaan dari Denver Developmental Screening Test (DDST), meskipun hanya subset
pertanyaan yang diajukan untuk setiap kelompok usia. • Formulir KPSP adalah
alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.
3. Manfaat KPSP (R-PDQ) • Penambahan dan pengaturan bagian-bagian agar menjadi lebih
tepat usia • Menyederhanakan penilaian orangtua • Mempermudah perbandingan dengan
norma-norma DDST untuk profesional.

4. Cara Penggunaan KPSP (R-PDQ) • Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang
digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. • Contoh : Jika bayi berumur 7 bulan maka
yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Jika anak ini kemudian telah berumur 9 bulan yang
diberikan adalah KPSP 9 bulan.

5. • Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan (Jika umur anak lebih dari 16
hari dibulatkan menjadi 1 bulan) • Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4
bulan jika umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.

6. • Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak: oranye (0-9
bulan), ungu (9-24 bulan), emas (2-4 tahun), putih (4-6 tahun). • KPSP terdiri dari 2 macam
pertanyaan, yaitu : • Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. • Contoh : “dapatkah
bayi makan kue sendiri?” • Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. • Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”

7. • Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu
tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan. • Pertanyaan dijawab berurutan
satu persatu. • Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. • Teliti
kembali semua pertanyaan dan jawaban.

8. Interpretasi Hasil KPSP (R-PDQ) • Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau
kadang- kadang) • Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah) •
Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)

9. • Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) • Orangtua/pengasuh anak sudah


mengasuh anak dengan baik. • Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan
stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak. • Keterlibatan orangtua sangat baik
dalam setiap kesempatan stimulasi. Tidak perlu mengambil momen khusus. Laksanakan
stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah. • Ikutkan anak setiap ada kegiatan
Posyandu

10. • Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M) • Untuk Anak dengan
Perkembangan MERAGUKAN (M) • Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis
stimulasi apa yang diberikan lebih sering . • Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu
untuk mengejar ketertinggalan anak. • Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada
dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat
perkembangannya. • Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang
sama pada saat anak pertama dinilai.

11. • Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua
dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak • Contoh : umur anak sekarang
adalah 8 bulan 2 minggu, dan anak hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu.
Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak
sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan • Lakukan skrining rutin, pastikan
anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.

12. • Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA.
Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik
tumbuh kembang • Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) •
Jika anak mengalami ”penyimpangan”, jadwalkan skrining tahap kedua dengan Denver II
sesegera mungkin. • Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja

13. ALAT DAN BAHAN • 1.Play gym 1 • 2. kue kering,kismis, 1 toples • 3.manik manic 1
toples • 4.selendang/sapu tangan 2 lbr • 4. pensil dan kertas 1 set • 5.kursi/meja 2 set • 6.bola
4 buah • 7.gelas/piring plastik 4 buah • 8.kubus mainan uk 2.5-5 cm 4 buah • 9.gambar
binatang 4 lbr • 10.gambar kotak warna 4 buah • 11.sepatu 4 pasang • 12.sepeda roda 3 •
13.panduan dan lembar KPSP : 10 lbr

14. FIELDTRIP • Pelaksanaan tes KPSP dalam kelompok kecil 9 atau 10 kelompok •
Laporan akhir dan video
15. TAMBAHAN MATERI DDST • Pengertian DDST II • Penilaian perkembangan anak
perlu dilakukan untuk menemukan apakah perkembangan anak sudah sesuai normal atau
belum. Penilaian perkembangan pada anak salah satunya dapat menggunakan Denver •
Developmental Skrinning Test (DDST). DDST adalah suatu tes skrining terhadap kelainan
perkembangan anak dan bukan merupakan tes diagnostik. DDST memenuhi semua
persyaratan yang diperlukan untuk

16. • metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat karena membutuhkan waktu sekitar
15-20 menit, selain itu juga dapat diandalkan dan telah menunjukkan validitas yang tinggi
(Hidayat, 2008).

17. • Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi. • Revisi terakhir
adalah DDST II yang merupakan hasil revisi dan • standarisasi dari DDST dan DDST-R.
DDST II terdiri atas 125 item • perkembangan, semua tugas perkembangan disusun
berdasarkan urutan • perkembangan dan dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek personal •
sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus. Setiap tugas • digambarkan dengan bentuk
kotak persegi panjang yang berurutan • berdasarkan umur. Pada umumnya pada saat tes tugas
yang diperiksa • hanya sekitar 25-30 tugas saja. DDST II ini dapat digunakan untuk • skrining
perkembangan anak berusia 0-6 tahun (Hidayat, 2008).

18. • Alat-alat yang diperlukan • Pemeriksaan DDST II menurut Hidayat (2008) memerlukan
• peralatan sebagai berikut : • 1) Alat peraga : benang wol merah, kerincingan dengan gagang
kecil, • boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan pegangan, • manik-manik,
kubus (8 buah) warna merah-kuning-biru- hijau • masing-masing 2 buah, permainan anak-
anak, botol kecil berwarna

19. • bening dengan tutup berdiameter 2 cm, bola tenis, lonceng kecil, dan • kertas kosong,
biskuit. • 2) Lembar formulir DDST II • 3) Ruangan beserta meja, kursi, tempat khusus untuk
bayi berbaring. • 4) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara • melakukan
tes dan cara penilaiannya.

20. • Skoring penilaian Tes • Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II menurut
(Adriana, 2011), antara lain : • 1) L = Lulus/ lewat, ditulis dengan P = Passed Anak dapat
melakukan item dengan baik, atau ibu pengasuh memberi laporan (tepat/dapat dipercaya)
bahwa anak dapat melakukannya. • 2) G = gagal, ditulis dengan F = Fail Anak tidak dapat
melaksanakan item tugas dengan baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak dapat
melakukan dengan baik.

21. • Tak = tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No Opportunity • Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Misalnya, anak yang
tangan dominannya sedang diinfus tidak dapat melakukan item yang berhubungan dengan
tangan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode • L/Laporan orangtua atau
pengasuh. • 4) M = Menolak, ditulis dengan R = Refusal Anak menolak melakukan tes
karena faktor sesaat, misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.

22. • Interpretasi nilai Interpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi 2, yaitu penilaian per
item di masing-masing sektor. Untuk selanjutnya dinilai menjadi nilai keseluruhan dari
keempat sektor dalam DDST II 1) Penilaian per item menurut Adriana (2011), yaitu : • a)
Penilaian Advanced (lebih) • b) Penilaian Normal • c) Penilaian Caution (waspada) • d)
Penilaian Delayed (terlambat) • E) Penilaian No Opportunity

23. • Interpretasi DDST II Ada tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut Adriana
(2011), yaitu : • a) Normal Jika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal 1 caution.
Rujukannya adalah lakukan skrining rutin. • b) Curiga / Suspect Jika didapatkan hasil dengan
dua atau lebih caution, dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed. Rujukannya adalah lakukan uji
ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit, atau
kelelahan.

24. • Tidak stabil / Unstable • Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih delayed, dan/atau 2
atau lebih caution. Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh karena
penolakan (refusal) bukan karena kegagalan (fail). Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2
minggu kemudian.

Anda mungkin juga menyukai