Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KOMUNITAS II

KENSEP DAN ASKEP KOMINITAS PADA KELOMPOK ATAU


AGREGAT DAN PEMULUNG

OLEH
KELOMPOK 1
1.Rahma Putri Utami(1914201129)
2.Wela Safira(1914201150)
3.tasya adia putri (1914201143)
4.Titi malasari(1914201146)
5. Nofa Yuliani (1914201124)
6. Monica Maresta Yuza (1914201122)
7. Osaina putri kharim (1914201100)
8. Lixsy angraini (1914201100)
9 annisa danianti (1914201100)
10 safira (1914201100

DOSEN PENGAMPU
Ns. Helmanis Suci,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T Tuhan Yang Maha
Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “ konsep dan askep komunitas pada kelompok atau gregat
dan pemulung ”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “ Komunitas II “.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan makalah ini, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 3 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I..............................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Tujuan................................................................................................1

BAB II............................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................2

A. Konsep Komunitas pada kelompok Atau Agregat.............................2

B. Askep komunitas pada kelompok Atau Agregat................................6

E. Askep Pada Populasi Rentan Pemulung............................................7

BAB III...................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas
adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007). Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak,
2007).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari
ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran
serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan
yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).

B. Tujuan
1. Konsep dan askep pada kelompok
2. Askep pada populasi rentan pemulung

BAB II

PEMBAHASAN

A . KENSEP DAN ASKEP KOMINITAS PADA KELOMPOK ATAY AGREGAT


1. Kelompok khusus

Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental


maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan
 pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan
ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya
sendiri.

Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis


kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan
4
 pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut

  Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan


serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus,

2 Perawatan kelompok khusus

Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada


kelomp
kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
ok  –  

5
 permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan
terhadap masalah tersebut yang dilaksanakan secara
terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan
kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan
upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada
mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok  –  
kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan oleh tenaga
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah
melalui proses keperawatan.

3.Tujuan
-Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan


kelompok untuk dapat menolong diri mereka sendiri
(self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak
lain.

-Tujuan khusus

Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka


dalam hal:
I. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
kelompok khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe
kelompok.
II. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan
yang mereka hadapi

1
i. berdasarkan permasalahan yang terdapat pada
kelompok.
III. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan
yang mereka hadapi

i. berdasarkan rencana yang telah mereka susun


bersama.
IV. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam
memelihara kesehatan mereka sendiri.
V. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus
dari pihak lain dalam

4.Pelayanan kelompok khusus di masyarakat

Dilakukan melalui kelompok –   kelompok yang


terorganisir dengan melibatkan
 peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader
kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas,
selain itu lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat
dapat dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok
ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok lainnya
yang mungkin dapat dilakukan.

5. Klasifikasi

Kelompok khusus dapat diklasifikasikan


berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang mereka
hadapi, diantaranya:

2
Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan
pengawasan akibat

 pertumbuhan dan perkembangannya misal:


 Kelp. Ibu hamil
 Kelp. Ibu bersalin.
 Kelp. Ibu nifas.
 Kelp. Bayi dan anak balita.
 Kelp. Anak usia sekolah.
 Kelp. Usia lanjut.

 b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang


memerlukan pengawasan dan
 bimbingan, diantaranya:
1) Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC,
AIDS, Peny. Kelamin)
2) Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM,
Jantung, Stroke)
3) Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi
(Fisik, mental, social)
4) Kelp. Khusus yang mempunyai
resika terserang penyakit (WTS,

 penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja


tertentu).

B. Askep populasi pada rentan pemulung

Pemulung adalah orang-orang yang rela bergelut


dengan sampah untuk

3
mencari sesuatu yang masih bernilai untuk dijual
kepada pembeli barang bekas
(pengusaha daur ulang), antara lain besi tua, botol
bekas, gelas air mineral,
kardus, kertas, plastik bekas (Parmonangan, 2013
dalam Wiyatna, 2015 ).
Menurut Jhones (dalam Silva:2014) pemulung
adalah orang yang
pekerjaannya memungut dan mengumpulkan
barang-barang bekas dari tempat
sampah kota. Barang-barang yang dikumpulkan
berupa plastik, kertas, kardus,
kaleng, pecahan kaca, besi tua, dan barang bekas
lainnya. Pemulung merupakan
masyarakat berstatus rendah yang cenderung
miskin dan hidup sebagai migrant
(Medina, 2001 dalam Wiyatna, 2015). Pemulung
menurut Shalih (2003: 29 dalam
Suhendri 2015) adalah orang yang memungut,
mengambil, mengumpulkan, dan
mencari sampah, baik perorangan atau kelompok.
Pemulung adalah orang yang, mengumpulkan dan
memproses sampah yang
ada di jalan-jalan, sungai-sungai, bak-bak sampah
dan lokasi pembuangan akhir
sebagai komuditas pasar. Pemulung adalah
kelompok sosial yang kerjanya

4
mengumpulkan atau memilah barang yang
dianggap berguna dari sampah, baik yang
ada di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) maupun
diluar TPA (PPSML, 2000:36)
dalam (Yusuf, 2015).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka


dapat disimpulkan pengertian
pemulung adalah orang atau sekelompok
masyarakat yang hidup sebagai migrant
atau tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir
yang pekerjaannya
mengumpulkan barang bekas seperti botol, kardus
dan sampah-sampah bekas
lainya yang dianggap berguna yang berada di
tempat sampah ataupun di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) untuk dijual.

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat


menjadi pemulung
Menurut Mudiyono (2005 : 148 dalam Siwi, 2009)
faktor–faktor yang
mendasari masyarakat menjadi pemulung yaitu:
a. Faktor internal, yaitu kondisi kesehatan jasmani
yang kuat, didesak dengan

5
kebutuhan hidup yang semakin kompleks, sulit
mencari pekerjaan lain,
melakukan pekerjaan dengan senang, jaringan
kerjasama pemulung kuat.
b. Faktor eksternal, yaitu jumlah pemulung yang
selalu bertambah, banyaknya
penduduk akan selalu menghasilkan sampah yang
jumlahnya akan semakin
banyak.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam

6
suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling
mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama.
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal
di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan
yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang
sama (Riyadi, 2007). Menurut Kontjaraningrat Komunitas
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau
dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka


dapat disimpulkan pengertian
pemulung adalah orang atau sekelompok
masyarakat yang hidup sebagai migrant
atau tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir
yang pekerjaannya
mengumpulkan barang bekas seperti botol, kardus
dan sampah-sampah bekas
lainya yang dianggap berguna yang berada di
tempat sampah ataupun di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) untuk dijual.

B. SARAN

Daftar pustaka

7
Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as
partner: Theory and practice in nursing,  3rd.ed,
Philadelpia: Lippincott

Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community


health nursing : Concepts and
 practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott

Clark, M.J.(1999).  Nursing in the community:


Dimensions of community health nursing, 
Standford, Connecticut: Appleton & Lange

George B. Julia , Nursing Theories- The base for


professional Nursing Practice , 3rd ed.
Norwalk, Appleton and Lange.

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan


Dasar. Salemba Medika : Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu


Keperawatan Komunitas 1. Cv Sagung Seto :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai