BAB I
PENDAHULUAN
kepala keluarga dan beberapa orang yang yang berkumpul dan tinggal
1
2
rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang
paling rentan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, serta bayi pada masa
perinatal, yang ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Dari hasil
penelitian yang ada, angka kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan
terkait dengan faktor-faktor lain, terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu
Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi bayi sangat perlu mendapat
perhatian yang serius. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling
Lain halnya dengan Imunisasi dasar pada bayi, saat ini jika
akan meninggal karena Campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal
karena Pertusis, 1dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena Tetanus,
imunisasi pada bayi tepat pada waktunya adalah faktor yang sangat penting
melakukan imunisasi adalah salah satu yang terpenting dari bagian tanggung
jawab sebagai orang tua. Salah satu upaya yang mempunyai dampak relatif
dan pelayanan pada ibu hamil dan bersalin masing-masing 93% dan 66%.
kemitraan antara keluarga ( orang tua, pengasuh anak, dan anggota keluarga
1.2 Tujuan
kebutuhan
dibuat
1.4 Manfaat
pelayanan kesehatan.
konsep PKMD.
BAB 4 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang saling
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu bersifat kontinue dan
tertentu dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari
6
7
lembaga yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat dari
dasar pokok.
sebagainya.
8
dunia.
atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari pada lembaga itu
sebagainya.
sosial
5. Berlaku hukum tidak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami oleh
setiap orang
8. Semangat gotong royong dalam bidang sosial dan ekonomi sangat kuat
mengendor
2. Adat- istiadat masih dihormati dan sikap masyarakat mulai terbuka dari
pengaruh luar
kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali apabila telah
kehabisan akal
upah.
11
pengaruh-mempengaruhi
dan kejuruan
penyakit.
2.5.1 Pengertian
2.5.2 Tujuan
mereka
mereka sendiri
13
pembangunan desa
indikator
dan mufakat
unsur PHC.
yang bersangkutan.
masyarakat
yang bersangkutan
pedesaan saja, akan tetapi juga meliputi masyarakat daerah perkotaan yang
berpenghasilan rendah.
PKMD.
yang tersendiri.
keseluruhan.
17
masyarakat desa
4. Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang
kegiatan PKMD.
1. Pelatihan leader
2. Kunjungan kerja
3. Studi perbandingan
masyarakat.
20
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 29 Deasember 2018
3.1.1 Data Umum
A. Data Geografi
Nama Kelurahan : Banaran
Kecamatan : Pesantren
Kota : Kediri
Terdiri dari : 1 kelurahan banaran, 9 RW 25 RT,
dilakukan pengkajian di pos 2 terdiri dari 2 RW 6 RT
B. Keadaan wilayah : Dataran Rendah
-Batas Wilayah Kelurahan Banaran
Batas utara : Kelurahan Bangsal
Batas selatan : Pakunden
Batas timur : Pesantren
Batas barat : Tinalan
Luas wilayah : 124 Ha.
-Batas Wilayah POS 2
Batas utara : RW 09
Batas selatan : RW 05
Batas timur : RW 09
Batas barat : RW 02
C. Jumlah Penduduk
Laki-Laki : 2.511 jiwa ( RT 7-12 : 423 jiwa )
Perempuan : 2.520 jiwa ( RT 7-12 : 425 jiwa )
Jumlah : 4.831 jiwa ( RT 7-12 : 848 jiwa )
Jumlah KK : 1851 KK (RT 7-12 : 275 KK)
20
21
G. Demografi
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Golongan Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
di RT: 07-12 Kelurahan Banaran Kecamatan Pesantren Kota
Kediri Tahun 2018
Laki-laki Perempuan Total
Golongan Umur
Frekuensi % frekuensi % Frekuensi %
0-<1 tahun 6 1,41 68 1,40 12 14 1,41
1-5 tahun 19 4,,49 24 27 5,64 43 46 5,07
6-7 tahun 17 4,04 19 4,45 36 4,22
8-18 tahun 83 19,62 74 17,20 157 18,40
19-56 tahun 224 52,95 229 53,25 453 53,12
>56 tahun 74 17,49 73 16,97 147 17,23
Jumlah 423 100% 425 100% 848 100%
SUMBER :survey penduduk 2018
23
H. KIA
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Kelahiran dan Kematiandi RT: 07-12
Kelurahan BanaranKecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun
2018
Indikator Jumlah
Kematian ibu 0
Kematian bayi 0
Kelahiran hidup 10
Kelahiran dengan BBLR 0
Jumlah 10
SUMBER: data sekunder dari puskesmas 2018.
Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil di RT: 07-12 Kelurahan Banaran
Kecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun 2018
3. Dukun 0 0 0
Jumlah 10 100
SUMBER: data sekunder dari puskesmas 2018.
I. KB
Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Peserta KBdi RT: 07-12 Kelurahan Banaran
Kecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun 2018
Akseptor KB Frekuensi %
Peserta KB 74 51,38
Bukan peserta KB 70 48,61
Jumlah 144 100
SUMBER : survey penduduk 2018.
Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Mengikuti KBdi RT: 07-12
Kelurahan BanaranKecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun
2018
Alasan tidak KB Frekuensi %
Suami pergi 11 15,46
Ingin anak 25 35,71
Takut 8 11,42
Medis 6 8,57
Hamil 8 11,42
Tidak ada keterangan 12 17,42
Jumlah 70 100
SUMBER : survey penduduk 2018.
J. Data Gizi
28
Keterangan:
S : seluruh balita yang ada di desa tersebut
K : balita yang mempunyai KMS
D : balita yang datang atau di timbang
N : balita yang berat badannya naik
Tabel 3.17 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil di RT: 07-12
Kelurahan BanaranKecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun
2018
Indikator Jumlah
Jumlah ibu hamil dengan Hb < 11gr% 0
LILA < 23,5 cm 0
SUMBER: data sekunder dari puskesmas 2018.
Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Status Gizidi RT: 07-12 Kelurahan Banaran
Kecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun 2018
Gizi Anak Target 1 tahun (%) Frekuensi %
BGM < 1,8 0 0
Kurang < 15 6 1,5
Baik 0 48 87,2
Lebih 0 1 1,81
Jumlah 55 100
SUMBER : data sekunder dari puskesmas 2018.
29
K. Imunisasi
Tabel 3.20 Distribusi Frekuensi Jumlah Imunisasi di RT: 07-12 Kelurahan
Banaran Kecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun 2018
Imunisasi Jumlah %
Lengkap 73 100
Tidak Lengkap -
Belum Lengkap -
Jumlah
Sumber: Survey penduduk 2018 dan data sekunder dari puskesmas 2018
L. Sanitasi
3.4 PERENCANAAN
3.5 PELAKSANAAN
1. Rendahnya D/S
3.6 EVALUASI
1. Rendahnya D/S
bertambah.
Rekomendasi : Kader
bekerjasama dengan gizi
untuk pemberian nutrisi
berikutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini kelompok kami akan membahas tentang hasil pelaksanaan praktek
desember 2018 – 02 januari 2019. Di kelurhan Banaran kami mengambil data dari
dari masyarakat berupa. jumlah pendudukn RT.07-12:848 jiwa dan terdiri dari
275 KK
Analisa Data :pada analisa data membahas tentang data dan rumusan
masalah yang diperoleh di RT.07-12 yang terdiri dari: Data1.Target D/S dalam 1
dengan rumusan masalah Rendahnya D/S. Data 2. jumlah balita 55 anak, balita
dengan rumusan masalah terdapat balita yang gizinya kurang. Data 3.jumlah ibu
hamil 6 orang ibu hamil resti 2 orang (16,66%),ibu hamil resti berada pada FR I.
dengan rumusan masalah kehamilan resiko tinggi. Data 4: jumlah PUS 144,yang
40
yang akan di tangani terlebih dahulu, dari masalah yang di temukan kemudian di
prioritaskan dengan urtan prioritas sebagai berikut: 1.rendahnya D/S. 2. PUS tidak
39
ber-KB, 3. Balita kurang gizi.
kerjasama dengan kader untk melakukan edukasui kepada keluarga . 2. PUS tidak
dilaksanakan pada tanggal 12-16 januari 2019, bertempat di rumah PUS tidak ber-
kegiatan dari 20 kunjungan rumah,18 orang yang mau hadir ke posyandu balita ,2
orang tidak bisa mengikuti posyandu di dengan alasan anak sudah bersekolah, dan
mengenai manfaat dan pentingnya posyandu, dengan hasil kegiatan dari 9 yang
hadir saat penyuluhan dilakukan Tanya jawab mengenai materi penyuluhan .dan
85% ada feed back.3. memberikan mainan baru di posyandu agar tidak jenuh di
posyandu dengan hasil kegiatan permainan APE dilanjutkan dan diterima oleh
kader untuk posyandu berikutnya. II. PUS tidak ber-KB.1. melakukan kunjungan
rumah pada PUS yang tidak ber-KB dengan hasil kegiatan dari 20 kunjungan
agama,65% masih belum siap mengikuti KB (65% takut dengan efek samping KB
alat kontrasepsi. Dengan hasil kegiatan dari 6 orang yang hadir dalam sosialisasi
setelah di lakukan post test hasilnya 90% pengetahuan menjadi bertambah. III.
hasil kegiatan orang tua balita kooperatif ,5 oarang tua balita mau mencoba sendiri
untuk membuat modisco,1 balita tidak mau dikunjungi tanpa alasan dan tanpa
kenaikan terendah 0,4 kg dan kenaikan tertinggi 0,8 kg.1 balita tidak mengalami
kenaikan BB di karenakan pola asuh yang kurang sesuai( diash oleh suami ,
nasi dan kerupuk),proses: rata-rata anak mulai eradaptasi dengan modisco pada
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
masalah yaitu :
dan masyarakat lebih mengerti tentang masalah yang ada di desanya. Dan
43
5.2 SARAN
tentang pentingnya posyandu , pentingnya gizi untuk bayi dan balita dan
DAFTAR PUSTAKA