DISUSUN OLEH :
NABILA TIARA SUCI (20143010122)
TINGKAT 2 REGULER 1
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Promosi Kesehatan
"Penerapan Promosi Kesehatan Pada Kelompok Khusus".
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada yang
telah membimbing saya dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1. Latar Belakang...........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
3. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
4. Pengertian Promosi Kesehatan..................................................................................................5
5. Tujuan Promosi kesehatan........................................................................................................6
6. Sasaran Promosi Kesehatan.......................................................................................................7
7. Sasaran promosi kesehatan pada kelompok khusus..................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................13
KESIMPULAN.......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat Kesehatan
yang optimal bagi masyarakat diadakan upaya kesehatan mencakup upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan
dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat yang didukung oleh
sumber daya kesehatan termasuk tenaga kesehatan. Peningkatan derajat
kesehatan harus dilakukan untuk semua lapisan masyarakat. Lapisan atau
anggota masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus adalah masyarakat
yang digolongkan pada kelompok khusus. Kelompok khusus meliputi Ibu
hamil, anak-anak, dan lansia. Kelompok tersebut adalah kelompok-kelompok
yang dianggap rentan terhadap terjangkitnya penyakit karena ketidakmampuan
merawat dirinya atau karna sedang mengalami suatu kondisi yang tidak
memungkinkan.
Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan
fisik, mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan kelompok khusus adalah
suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan
kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap
masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan
meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya,
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti
dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh
4
tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan. Dilakukan melalui kelompok–kelompok yang terorganisir
dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader
kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan
pelatihan oleh puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok khusus
masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil,
bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
(Nasrul EfFendy: 1998).
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas criteria yang telah
disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setelah
kegiatan dilaksanakan secara keseluruhan. Penilaian dilakukan sebagai
evaluasi terhadap keberhasilan pendidikan kesehatan yang dilakukan.
Penilaian dapat berupa sejauh mana pemahaman kelompok khusus tersebut,
apakah ada perubahan tingkah laku kesehatan setelah diberikan pendidikan
kesehatan tersebut, dan apakah mereka bisa menularkan kembali ke orang-
orang terdekat. Evaluasi akan menentukan bagaimana tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari pendidikan kesehatan pada kelompok khusus
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian kelompok khusus
b. Untuk mengetahui tujuan keperawatan kelompok khusus
c. Untuk mengetahui sasaran keperawatan kelompok khusus
C. Manfaat
A. Pengertian
Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan
fisik, mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri (Nasrul Effendy: 1998).
Menurut Nasrul Effendy (1998) Kerawatan kelompok khusus adalah
suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan
kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap
masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan
meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya,
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti
dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh
tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan.
Pelayanan kelompok khusus di masyarakat, dilakukan melalui kelompok-
kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat,
melalui pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut, yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, yang telah berjalan
dewasa ini kita kenal dengan sebutan Dasa Wisma, KPKIA (Kelompok
Persepuluhan Kesehatan Ibu dan Anak). Disamping itu lahan pembinaan
kelompok-kelompok khusus di masyarakat dapat dilakukan melalui Posyandu
terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita, dan kelompok- kelompok
lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
B. Tujuan Keperawatan Kelompok Khusus
a Keadaan malnutrisi
b Alkoholoisme.
c Narkoba.
d Seks bebas.
e Kecanduan rokok.
f Penyakit fisik dan mental.
3. Pengertian UKS
Golongan masyarakat usia sekolah (6-18 th) merupakan bagian yang besar
dari penduduk Indonesia (+ 29%), diperkirakan 50% dari jumlah tersebut
adalah anak – anak sekolah. Masyarakat sekolah yang terdiri atas murid, guru
serta orang tua murid merupakan masyarakat yang paling peka (sensitive)
terhadap pengaruh modernisasi dan tersebar merata diseluruh Indonesia.
Anak–anak dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga masih
mudah dibina dan dibimbing.
Pendidikan kesehatan melalui masyarakat sekolah ternyata paling efektif
diantara usaha–usaha yang ada untuk mencapai kebiasaan hidup sehat dari
masyarakat pada umumnya, karena masyarakat sekolah:
Presentasenya tinggi.
Terorganisir sehingga lebih mudah dicapai.
Peka terhadap pendidikan dan pembaharuan.
Dapat menyebarkan modernisasi.
Masyarakat sehat yang akan datang adalah merupakan wujud dari sikap
kebiasaan hidup sehat serta keadaan kesehatan yang dimiliki anak–anak masa
kini. Pembinaan kesehatan anak–anak sekolah (jasmani, rohani dan social)
merupakan investasi bagi bangsa dan Negara.
6. Sasaran UKS
Anak – anak usia sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat menengah.
Untuk sekolah dasar, diprioritaskan pada kelas I, III, VI. Alasannya adalah:
Kelas I: merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru
dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai
penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidak mengertian tentang
kesehatan.
Kelas III: untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu
dan langkah–langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program
pembinaan UKS.
Kelas VI: dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang
pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan
kesehatan yang cukup.
7. Sasaran Pembinaan
1. Peserta didik
2. Pembina UKS
3. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan
4. Lingkungan sekolah.
8. Ruang Lingkup
9. Pendekatan
Manajer.
Konsultan.
Pendidik.
Pelaksana.
A. Kesimpulan
Menurut Nasrul Effendy (1998) Kerawatan kelompok khusus adalah
suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan
kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap
masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan
meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya,
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal
dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan
oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui
proses keperawatan.
B. Saran
F.J Bennet (1987), Diagnosa Komunitas dan Program kesehatan, Yayasan Essensia
medika,Yogyakarta.
Munandar soelaeman (1989), Teori Daan Konsep Ilmu Sosial, PT Eresco, Jakarta.
Soerjono Soekanto (1986), Pengantar Sosiologi Kelompok, Penerbit Remaja Karya CV,
Bandung.